Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI PERUSAHAAN

MANUFAKTUR
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB
ORDER COSTING)DAN METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESSING COST)
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
DAN METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESSING COST)

 Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan


harga pokok per satuan produk yang dihasilkan.
 Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti proses
pengolahan produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses sampai
menjadi produk jadi, seperti dalam skema berikut ini:

Siklus Siklus
Pembuatan Produk Akuntansi Biaya

Pembelian dan Harga Pokok


Penyimpanan Persediaan Bahan
Baku
Bahan Baku

Biaya Tenaga Biaya


Kerja Overhead
Langsung Pabrik

Pengolahan Bahan Harga Pokok


Baku Menjadi Bahan Baku yang
Produk Jadi Dipakai

Persediaan Produk Harga Pokok


Jadi Produk Jadi

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN


 Persediaan bisa dicatat menurut beberapa metode:
1. Metode Pencatatan Periodikal
Metode ini tidak mencatat mutasi kuantitas barang. Barang yang digunakan
untuk produksi tidak pernah dicatat oleh bagian accounting. Begitu juga pada
saat pembelian. Jurnal yang timbul dari beberapa transaksi yang berhubungan
dengan barang akan dijurnal oleh bagian accounting sebagai berikut :
Pembelian Bahan
Pembelian xxx.xxx
Utang Usaha/ Kas xxx.xxx

Pemakaian Bahan
Tidak Dijurnal

Penjualan Barang Jadi


Piutang Usaha xxx.xxx
Penjualan xxx.xxx

Penyesuaian di akhir laporan keuangan:


Mencatat nilai persediaan Akhir:
Persediaan Bahan Baku (Akhir) xxx.xxx
Ikhtisar Pabrikasi (Bahan) xxx.xxx
Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) xxx.xxx
Ikhtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) xxx.xxx
Persediaan Barang Jadi (Akhir) xxx.xxx
Ikhtisar Pabrikasi (Barang Jadi) xxx.xxx

Mencatat nilai persediaan Awal (pembalik pada awal periode):


Ikhtisar Pabrikasi (Bahan) xxx.xxx
Persediaan Bahan Baku (Awal) xxx.xxx
Ikhtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) xxx.xxx
Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) xxx.xxx
Ikhtisar Laba Rugi (Barang Jadi Awal) xxx.xxx
Persediaan Barang Jadi (Awal) xxx.xxx

2. Metode Pencatatan Perpetual


Metode ini selalu mencatat kuantitas barang. Barang yang digunakan produksi
selalu dicatat oleh bagian accounting. Begitu juga saat pembelian. Jurnal
yang timbul dari transaksi yang berhubungan dengan barang akan dijurnal
oleh bagian accounting sebagai berikut:

Pembelian Bahan
Persediaan Bahan Baku xxx.xxx
Persediaan Bahan Pembantu xxx.xxx
Utang Usaha/Kas xxx.xxx
Pemakaian Bahan
BDP Biaya Bahan Baku xxx.xxx
Persediaan Bahan Baku xxx.xxx
BDP Overhead Pabrik-Bhn Pembantu xxx.xxx
Persediaan Bahan Pembantu xxx.xxx

Pemakaian/ Pencatatan Biaya Upah dan Overhead


BDP Upah Langsung xxx.xxx
Utang Gaji/ Upah xxx.xxx
BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx.xxx
Persediaan Bahan Pembantu xxx.xxx
Kas/ Utang Biaya xxx.xxx

Mencatat Laporan Barang Jadi Hasil Produksi


Persediaan Barang Jadi xxx.xxx
BDP Biaya Bahan Baku xxx.xxx
BDP Upah Langsung xxx.xxx
BDP Overhead Pabrik xxx.xxx

Mencatat Laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode


Persediaan Barang Dalam Proses xxx.xxx
BDP Biaya Bahan Baku xxx.xxx
BDP Upah Langsung xxx.xxx
BDP Overhead Pabrik xxx.xxx

Penjualan Barang Jadi


Piutang Usaha xxx.xxx
Penjualan xxx.xxx
Harga Pokok Penjualan xxx.xxx
Persediaan Barang Jadi xxx.xxx

Penyesuaian di akhir laporan keuangan:


Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname):
Selisih Persediaan xxx.xxx
Persediaan Bahan Baku xxx.xxx
Persediaan Barang Jadi xxx.xxx

3. Kombinasi Metode Pencatatan Periodikal dan Perpetual


Dalam prakteknya, perusahaan manufaktur membutuhkan informasi terperinci
tentang mutasi persediaan bahan baku dan juga barang jadi. Penerapan dua
metode tersebut adalah sebagai berikut:
 Persediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku dicatat dengan sistem perpetual murni berdasarkan
actual cost yaitu nilai bahan baku dicatat sesuai dengan harga pembelian
aktualnya, begitu juga saat pemakaian bahan ke produksi dicatat sesuai
dengan harga pokok aktualnya.

 Persediaan Bahan Pembantu


Pencatatannya diperlakukan sama dengan persediaan bahan baku. Saat
dibeli dicatat sesuai dengan harga beli dari suplier begitu juga saat terjadi
pemakaian bahan baku dicatat sesuai dengan nilai perolehan atas bahan
pembantu tersebut.

 Persediaan Barang Dalam Proses


Karena sifat dari nilai Barang Dalam Proses yang sulit menentukan harga
pokok yang telah diserap, maka disarankan agar menggunakan metode
taksiran dalam menentukan nilai barang dalam proses ini. Dasar taksiran
barang dalam proses dihitung dengan cara menghitung (harga jual –
estimasi laba kotor yang dikehendaki) maka diperoleh taksiran harga pokok
produk atas barang tersebut jika sudah selesai diproduksi. Atas dasar
taksiran harga pokok setelah selesai diproduksi dikalikan dengan taksiran
penyelesaian produksi. Kemudian berdasar taksiran harga pokok barang
dalam proses akhir, dibuatkan jurnal adjusment dan digunakan sebagai
penentu nilai harga pokok penjualan di laporan laba rugi.

 Persediaan Barang Jadi


Persediaan barang jadi dicatat dengan metode perpetual untuk
kuantitasnya. Maksudnya adalah barang jadi yang masuk dan keluar selalu
dicatat oleh bagian accounting. Sedangkan nilai rupiah atas harga pokok
barang jadi tersebut, bisa dicatat dengan dua model pendekatan :
1) Nilai harga pokok Barang Jadi dicatat dengan metode periodikal
Jika nilai rupiahnya dicatat dengan metode periodikal, proses
pencatatannya adalah dengan mencatat kuantitas barang setiap produk
jadi akan tetapi nilai rupiah atas barang jadi tersebut dicatat dengan
nilai NIHIL. Dengan demikian kita tetap bisa menganalisa keluar
masuknya barang tanpa mempengaruhi nilai barang di neraca.
Nilai persediaan barang jadi akhir ditetapkan berdasarkan hasil stock
opname di akhir periode. Kemudian dibuatkan satu transaksi jurnal
penyesuaian dengan menampilkan nilai persediaan akhir barang jadi di
NERACA dan mengurangkan nilai persediaan akhir barang jadi di laporan
LABA RUGI.
Pada awal periode berikutnya nilai persediaan barang jadi akhir
tersebut digunakan sebagai dasar mencatat jurnal pembalik pada awal
periode berikutnya.
Kelemahan metode ini adalah kita tidak dapat sewaktu-waktu
menampilkan laporan laba rugi, karena selalu tergantung pada hasil
stock opname.

2) Nilai harga pokok Barang Jadi dicatat dengan metode perpetual atas
dasar harga pokok standar
Setiap barang jadi yang dilaporkan dari bagian produksi akan dicatat
oleh bagian accounting dengan mencatat harga pokok standar. Dengan
mencatat harga pokok standar atas persediaan barang jadi, maka
otomatis setiap terjadi penjualan akan dicatat pula harga pokok
penjualan berdasarkan harga pokok standar.
Begitu pula dengan masih tersisanya barang jadi belum terjual
(persediaan barang jadi akhir) juga menjadi pengurang dari nilai harga
pokok penjualan berdasarkan nilai harga pokok standar.

METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

 Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk.


Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: pengolahan produk
berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa.

 Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)
2. Metode Harga Pokok Proses (Processing Cost Method)

PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA


POKOK PESANAN
Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses
pengolahan produknya, yaitu:

Perusahaan yang
Perusahaan yang
berproduksi atas dasar
berproduksi massa
pesanan
Terputus-putus
Proses pengolahan produk Terus menerus (kontinyu)
(intermitten)
Tergantung spesifikasi
Produk yang dihasilkan Produk standar
pemesan
Produksi ditujukan untuk Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
Perusahaan kertas, Perusahaan percetakan,
Contoh perusahaan
semen, tekstil, dll mebel, kontraktor, dll
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA POKOK PROSES
DAN METODE HARGA POKOK PESANAN

Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok


Proses Pesanan
Setiap bulan atau periode Untuk setiap pesanan
Biaya produksi penentuan harga pokok
dikumpulkan produk

Pada akhir bulan/periode Apabila pesanan telah


Harga pokok per satuan penentuan harga pokok selesai diproduksi
produk dihitung produk

Jumlah biaya produksi Jumlah biaya produksi


yang telah dikeluarkan yang telah dikeluarkan
selama bulan/periode untuk pesanan tertentu
Rumus perhitungan harga tertentu dibagi dengan dibagi dengan jumlah
pokok per satuan jumlah satuan produk satuan produk yang
yang dihasilkan selama diproduksi dalam
bulan/periode yang pesanan yang
bersangkutan bersangkutan

STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR


 Berdasarkan fakta berikut, anda diminta untuk:
1. Mr. Erick adalah pemilik toko kue dan roti “ROEMY BAKERY”. Mr. Erick memutuskan
untuk menggunakan periode akuntansi mulai 1 January 2014 berakhir pada 31
December 2014 dan menggunakan periode akuntansi thirteen period untuk
melakukan jurnal-jurnal penyesuaian.

Informasi Perusahaan
Alamat Perusahaan : Bandung, Indonesia
Telepon / Fax : (022) 7807064/ (022) 7807065
Email : info@roemy.com

Aktifkan preferences berikut:


 System Preferences : Tick pilihan “Warn if Jobs Are Not Assigned to
AllTransaction [System-Wide]”
 Windows Preferences : Untick pilihan “Automatically Check Spelling in
Text Fields Before Recording Transaction”
 Sales Preferences : Tick pilihan : “Warn for Duplicate Invoices
Numbers on Recorded Sales”
 Purchases Preferences : Tick pilihan : “Warn for Purchase Orders
Numbers on Recorded Purchases”
 Security Preferences : pilih User IDs dan tambahkan User ID baru
dengan Nama Masing-Masing.
2. Set-up beberapa daftar berikut ini:
Setup Account List
- Hapus akun-akun berikut ini :
 1-3000 Payroll Cheque Account
 2-3400 Payroll Liabilities
 6-1000 Bank Charges
 6-5100 Wages & Salaries
 6-5200 Employment Expense
- Rubah akun-akun berikut ini :
 1-1100 General Cheque Account, menjadi Kas
 1-1200 Undeposited Funds, menjadi 1-1299 Setoran Dalam Perjalanan
 1-2000 Trade Debtors, menjadi 1-1300 Piutang Usaha
 2-0000 Liabilities, menjadi Kewajiban
 2-2000 Trade Creditors, menjadi 2-2200 Hutang Usaha
 2-2210 A/P Accrual-Inventory, menjadi Hutang Persediaan
 2-3000 GST Liabilities, menjadi Hutang PPN
 2-3100 GST Collected, menjadi PPN Keluaran
 2-3200 GST Paid, menjadi PPN Masukan
 2-3300 Sales Tax Payable, menjadi Hutang Pajak Penjualan
 2-3400 Import Duty Payable, menjadi Pajak Import
 3-2000 Paid Up Capital, menjadi Modal Usaha
 3-8000 Retained Earnings, menjadi Laba Ditahan
 3-9000 Current Earnings, menjadi Laba Tahun Berjalan
 3-9999 Historical Balancing Account, menjadi Rekening Selisih
 4-0000 Income, menjadi Penjualan
 4-2100 Freight Collected, menjadi Biaya Angkut Penjualan
 4-2200 Late Fees Collected, menjadi Penjualan Lain-Lain
 5-0000 Cost Of Sales, menjadi Harga Pokok Penjualan
 5-2100 Discounts Given, menjadi 5-9000 Diskon Penjualan
 6-0000 Expense, mejadi Beban Usaha
 6-2100 Discount Taken, menjadi Diskon Lain-Lain
 6-2200 Freight Paid, menjadi Biaya Angkut Pembelian
 6-2300 Late Fees Paid, menjadi Biaya Keterlambatan
 8-0000 Other Income, menjadi Pendapatan Diluar Usaha
- Tambahkan akun-akun berikut ini :

Account# Account Name Header Account Type


11200 Bank Bank
11400 Persediaan H Asset
11401 Persed. Bahan Baku Other Current Asset
11402 Persed. Bahan Pembantu Other Current Asset
11403 Persed. BDP Other Current Asset
11404 Persed. Barang Jadi Other Current Asset
11405 Persed. Barang Pesanan Other Current Asset
11500 Barang Dalam Proses H Asset
11501 BDP-Biaya Bahan Baku Other Current Asset
11502 BDP-Biaya TKL Other Current Asset
11503 BDP-Biaya Overhead Pabrik Other Current Asset
11600 Pembayaran Dimuka H Asset
11601 Sewa Dibayar Dimuka Other Current Asset
11602 Asuransi Dibayar Dimuka Other Current Asset
11603 Uang Muka Pembelian Other Current Asset
12000 Aset Tetap H Asset
12100 Tanah Fixed Asset
12200 Nilai Buku Gedung H Asset
12201 Gedung Fixed Asset
12202 Akum Penyust Gedung Fixed Asset
12300 Nilai Buku Kendaraan H Asset
12301 Kendaraan Fixed Asset
12302 Akum Penyust Kendaraan Fixed Asset
12400 Nilai Buku Peralt Pabrik H Asset
12401 Peralatan Pabrik Fixed Asset
12402 Akum Penyust Peralatan Pabrik Fixed Asset
21000 Kewajiban Lancar H Liability
21100 Kartu Kredit Other Current Liability
22220 Uang Muka Penjualan Credit Card
22300 Hutang Biaya H Liability
22301 Hutang Gaji dan Upah Other Current Liability
22302 Hutang Listrik Other Current Liability
22303 Hutang Telepon Other Current Liability
22304 Hutang Biaya Lain-Lain Other Current Liability
23300 Selisih PPN Other Current Liability
23400 Pajak Import Other Liability
24000 Kewajiban Jangka Panjang H Liability
24100 Hutang Bank Other Liability
41000 Penjualan Kue Income
42000 Retur Penjualan Income
43000 Potongan Penjualan Income
51000 Barang Jadi Awal H Cost of Sales
51100 Persd Barang Jadi Awal Std Cost of Sales
52000 Harga Pokok Produksi H Cost of Sales
52100 Biaya Bahan Baku H Cost of Sales
52101 By Bahan Baku Cost of Sales
52102 By Import Bahan Baku Cost of Sales
52103 By Angkut Pembelian Bahan Cost of Sales
52104 Potongan Pembelian Bahan Cost of Sales
52200 Biaya Tenaga Kerja Langsung H Cost of Sales
52201 By Upah Buruh Pabrik Cost of Sales
52202 By Insentif Buruh Pabrik Cost of Sales
52300 Biaya Overhead Pabrik H Cost of Sales
52301 By Bahan Pembantu Cost of Sales
52302 By Komisi Penjualan Cost of Sales
52303 By Penyust Peralatan Cost of Sales
52304 Biaya Listrik Pabrik Cost of Sales
52305 Biaya Air Pabrik Cost of Sales
52400 Persd Brg Dalam Proses (Awal) Cost of Sales
52500 Persd Brg Dalam Proses (Akhir) Cost of Sales
52600 Barang Jadi Akhir H Cost of Sales
52601 HPP Barang Jadi-Produksi Cost of Sales
52602 HPP Barang Jadi-Penjualan Cost of Sales
52603 HPP Barang Jadi-Selisih Prod Cost of Sales
61000 Beban Adm & Umum H Expense
61100 Beban Gaji Adm & Umum Expense
61200 Beban Transportasi Expense
61300 Beban Listrik Expense
61400 Beban Telepon Expense
61500 Beban Air Expense
61600 Beban Adm Bank Expense
61700 Beban Penyust Gedung Expense
61800 Beban Penyust Kendaraan Expense
81000 Pendapatan Bunga Other Income

Import Data Account (Data dalam File.txt)


File > Import Data > Accounts > Account Information > (muncul layout Import
File, Import Account) > Klik Continue > Cari Text File (*.TXT) > Pilih File > Open
> Match All > Import
Setup Linked Accounts untuk Sales Accounts dan Purchases Accounts.
Setup Tax Code List untuk PPN (PPN 10%), Tax Type: Value Added Tax, Rate: 10%.
Setup Job List: Non-P untuk Non Pesanan, U untuk Umum, P.001 untuk Pesanan
001 dan P.002 untuk Pesanan 002.
Setup Card List berikut ini:
 PARADISE (Customer)  BAKEFIELD (Supplier)  INE (Employee)
 PINK FROSTING (Customer)  CAMPBELL (Supplier)  JOHN (Employee)

Setup Item List berikut ini:


Item No. BBK BPK BJK

Description Bahan Baku Kue Bahan Pembantu Kue Barang Jadi Kue
Selling Price - - Rp 75,000
Tax Code When
Bought/Sold N-T N-T N-T
Selling Unit of
Measure Unit Unit Unit

X 5-2602 HPP Barang


I Buy This Item √ √ Jadi-Penjualan
I Sell This Item x x √ 4-1000 Penjualan Kue

I Inventory This √ 1-1401 Persed. √ 1-1402 Persed. √ 1-1404 Persed. Barang


Item Bahan Baku Bahan Pembantu Jadi

Item No. P.001 P.002


Description Pesanan 001 Pesanan 002
Selling Price Rp 100,000 Rp120,000
Tax Code When
N-T N-T
Bought/Sold
Selling Unit of
Unit Unit
Measure

X 5-2602 HPP Barang X 5-2602 HPP Barang


I Buy This Item
Jadi-Penjualan Jadi-Penjualan

I Sell This Item √ 4-1000 Penjualan Kue √ 4-1000 Penjualan Kue

I Inventory This √ 1-1405 Persed. Barang √ 1-1405 Persed. Barang


Item Pesanan Pesanan
3. Setup Account Opening Balance per 1 Jan 2014
Neraca Saldo
Per 01 Jan 2014
ASSETS KEWAJIBAN & EKUITAS
Aset Lancar Kewajiban
Kas Kewajiban Lancar
15,000,000
Bank 40,000,000 Kartu Kredit 3,000,000
Piutang Usaha 1,100,000 Hutang Usaha 2,200,000
Persediaan Hutang Gaji dan Upah 1,500,000
Persed. Bahan Baku 15,000,000 Hutang Listrik 300,000
Persed. Bahan Pembantu 7,500,000 Hutang Telepon 200,000
Hutang PPN
Total Persediaan 22,500,000 PPN Keluaran 100,000
Total Aset Lancar 78,600,000 PPN Masukan (200,000)
Total Hutang PPN (100,000)
Aset Tetap Total Kewajiban Lancar 7,100,000
Tanah 155,000,000
Nilai Buku Gedung Kewajiban Jangka Panjang
Gedung 150,000,000 Hutang Bank 75,000,000
Akum Penyust Gedung Total Kewajiban Jangka 75,000,000
(9,000,000) Panjang
Total Nilai Buku Gedung
141,000,000
Nilai Buku Kendaraan Total Kewajiban 82,100,000
Kendaraan 150,000,000
Akum Penyust Kendaraan (15,000,000
Total Nilai Buku Kendaraan 135,000,000
Nilai Buku Peralt Pabrik Equity
Peralatan Pabrik 20,000,000 Modal Usaha 300,000,000
Akum Penyust Peralatan Laba Ditahan 143,500,000
Pabrik (4,000,000
Total Nilai Buku Peralt Total Equity 443,500,000
Pabrik 16,000,000
Total Aset Tetap 447,000,000
Total Assets 525,600,000 Total Kewajiban & Equity 525,600,000

Setup Saldo Akhir Piutang dan Hutang 31 Des 2013


Customer Name PARADISE Supplier Name CAMPBELL
Total Rp1,100,000 Inc.PPN Total Rp2,200,000 Inc.PPN
Invoice# S-130001 PO# P-130001
Cust. PO# PR-130001 Supp. Inv# CB-130001

Setup Saldo Awal Persediaan 1 Jan 2014 [Journal#: I-140001]


Item Item Name Qty Unit Cost Amount Account#
No.
BBK Bahan Baku Kue 1.000 Unit Rp15,000 Rp15,000,000 1-1401
BPK Bahan Pembantu Kue 1.500 Unit Rp5,000 Rp7,500,000 1-1402
4. Transaksi berikut terjadi di bulan Januari 2014. Catat transaksi tersebut
menggunakan MYOB sesuai dengan detail keterangan berikut ini :
01 Jan 2014 Pesanan penjualan dari PINK FROSTING dengan termin Net 11th
(Inv#: S-140001, Cust PO#: PF-140001), dipesan Pesanan 001 (P.001) 70 unit
dengan harga Rp 110.000 per unit (Include PPN) [Job: P.001] [Salesperson: JOHN]

01 Jan 2014 Menggunakan Receive Money untuk mencatat Uang Muka Penjualan
dari PINK FROSTING (ID#: R-140001), atas Pesanan 001 (P.001) sebesar Rp
2.700.000 [Job: P.001]
02 Jan 2014 Pembelian kepada CAMPBELL (PO#: P-140001, Inv#: CB-140001)
dengan termin Net 5th credit terms atas persediaan berikut ini:
 200 unit Bahan Baku Kue (BBK) dengan harga Rp15.000/unit (Exclude PPN),
[Job: P.001]
 100 unit Bahan Penolong Kue (BPK) dengan harga Rp5.000/unit (Exclude PPN),
[Job: P.001]

05 Jan 2014 Biaya Angkut Pembelian Bahan Baku Kue (Acc#: 5-2103) kepada
CAMPBELL Rp220.000 (Include PPN) dengan termin COD (PO#: P-140002, Supplier
Inv#: CB-140002) [Job: P.001]
05 Jan 2014 Pembayaran atas tagihan dari CAMPBELL menggunakan Kas [Cheque
No: D-140001] dengan total Rp4.070.000, untuk tagihan tanggal 02 Jan 2014 (CB-
140001) sebesar Rp3.850.000 dan tagihan tanggal 5 Jan 2014 (CB-140002) sebesar
Rp 220.000.

09 Jan 2014 Nota Debit atas Retur 2 unit Bahan Baku Kue (BBK) dengan harga
Rp15.000/unit (Exclude PPN) kepada CAMPBELL (PO#: P-140003, Supplier Inv#:
CB-140001) (Job: P.001). Edit Journal Memo menjadi “Retur Purchase;
CAMPBELL”.
Nota Debit tersebut dipotongkan langsung ke saldo buku pembantu hutang milik
CAMPBELL ke tagihan tanggal 31 Des 2013 [ID#: P-140003].
10 Jan 2014 Menggunakan Adjust Inventory untuk mencatat Pemakaian Bahan
Baku sebagai berikut [IJ#: I-140002]:
 200 unit BBK, dengan unit cost Rp15.000 sebagai Biaya Bahan Baku (Acc#: 5-
2101) [Job: P.001]

10 Jan 2014 Menggunakan Adjust Inventory untuk mencatat Pemakaian Bahan


Pembantu sebagai berikut [IJ#: I-140003]:
 100 unit BPK, dengan unit cost Rp5.000 sebagai Biaya Bahan Pembantu (Acc#:
5-2301) [Job: P.001]
10 Jan 2014 Mencatat Biaya Tenaga Kerja Langsung berkaitan dan Biaya Overhead
Pabrik berkaitan dengan pesanan [GJ#: G-140001]:
 Biaya Upah Buruh Pabrik (Acc#: 5-2201) sebesar Rp800.000 [Job: P-001]
 Biaya Insentif Buruh Pabrik (Acc#: 5-2202) sebesar Rp100.000 [Job: P-001]
 Biaya Komisi Penjualan (Acc#: 5-2302) sebesar Rp100.000 [Job: P-001]

11 Jan 2014 Menggunakan Adjust Inventory untuk mencatat Barang Jadi Kue-
Pesanan sebagai berikut [IJ#: I-140004]:
 70 unit P.001, dengan unit cost Rp67.142,857 sebagai HPP Barang Jadi-
Produksi (Acc#: 5-2601) [Job: P.001].
11 Jan 2014 Penjualan ke PINK FROSTING dan pengiriman atas Pesanan 001
(P.001) sejumlah 70 unit seharga Rp110.000/unit (Include PPN) dengan termin Net
11th. (Inv#: S-140001, Cust PO#: PF-140001) [Job: P.001] [Salesperson: JOHN].
11 Jan 2014 Menggunakan Receive Payment (Sales) untuk memotongkan Uang
Muka Penjualan sebesar Rp2.700.000 ke transaksi Penjualan PINK FROSTING (ID#:
R-140001)

11 Jan 2014 Menerima pelunasan tagihan dari PINK FROSTING tanggal 11 Jan 2014
(Inv#: S-140001) ke akun Kas sebesar Rp5.000.000 [ID#: R-140002].
12 Jan 2014 Nota Kredit kepada PINK FROSTING berupa Potongan Penjualan
(Acc#: 4-3000) sebesar Rp 100.000 (Inv#: S-140002, Cust PO#: PF-140001) dan
edit Journal Memo menjadi “Sales Diskon: PINK FROSRING”. [Job: P.001]
[Salesperson: JOHN]

12 Jan 2014 Mencatat pengeluaran Kas melalui Pay Refund [Cheque No: D-140002]
sejumlah Rp100.000 atas Nota Kredit-Diskon kepada PINK FROSTING.
15 Jan 2014 Menggunakan Spend Money untuk mencatat pelunasan berikut ini
[ID#: D-140003] :
 Kas keluar Rp1.500.000 untuk melunasi Hutang Gaji dan Upah (Acc#: 2-2301)
[Job: U]
 Kas keluar Rp300.000 untuk melunasi Hutang Listrik (Acc#: 2-2302) [Job:U]
 Kas keluar Rp200.000 untuk melunasi Hutang Telepon (Acc#: 2-2303) [Job: U]
31 Jan 2014 Menggunakan Receive Money untuk mencatat Rp300.000 penerimaan
Bank, Pendapatan Bunga sebesar Rp315.000 dan Beban Adm Bank sebesar
Rp15.000 [ID#: R-140003] [Job: U]

5. Menyajikan Bank Reconciliation untuk akun Bank, saldo bank per 31 Jan 2014
sebesar Rp40.300.000.
6. Menggunakan Record Journal Entry untuk mencatat jurnal umum pada tanggal 31
Jan 2014 :
 Mencatat jurnal depresiasi untuk bulan Januari 2014 untuk aset berikut ini
[GJ#:G-140002] :
- Gedung Rp75.000 [Job: U]
- Kendaraan Rp1.250.000 [Job: U]
- Peralatan Pabrik Rp330.000 [Job: Non-P]

 Mencatat Biaya untuk bulan Januari 2014 sebagai berikut [GJ#:G-140003]:


 Hutang Gaji dan Upah untuk bulan Januari sebagai berikut:
- Biaya Upah Buruh Pabrik (Acc#: 5-2201) Rp1.000.000 [Job: Non-P]
- Biaya Komisi Penjualan (Acc#: 5-2302) Rp200.000 [Job: Non-P)
- Beban Gaji Adm & Umum (Acc#: 6-1100) Rp500.000 [Job: U]
 Hutang Listrik untuk bulan Jan sebagai berikut:
- Biaya Listrik Pabrik (Acc#: 5-2304) Rp200.000 [Job: Non-P]
- Beban Listrik (Acc#: 6-1300) Rp100.000 [Job: U]
 Hutang Telepon untuk bulan Jan 2014 sebagai berikut:
- Beban Telepon (Acc#: 6-1400) Rp200.000 [Job: U]
 Menghitung dan mencatat Hutang PPN untuk tahun 2013 per 31 Des 2013 [GJ#:G-
140004]

7. Menggunakan Adjust Inventory untuk mencatat proses produksi Non-Pesanan 31


Jan 2014:
 Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Pembantu per tanggal 31 Jan 2014 [IJ#: I-
140004]:
 Bahan Baku Kue (BBK) sejumlah 200 unit Rp15.000/unit sebagai 5-2101
Biaya Bahan Baku (Job: Non-P)
 Bahan Pembantu Kue (BPK) sejumlah 50 unit Rp5.000/unit sebagai 5-2301
Biaya Bahan Pembantu (Job: Non-P)
 Mencatat Barang Jadi Non-Pesanan per tanggal 31 Jan 2014 [IJ#: I-140005]:
 Barang Jadi Kue (BJK) sejumlah 700 unit Rp4.980/unit sebagai 5-2601 HPP
Barang Jadi-Produksi (Job: Non-P)
8. Mencatat Barang Dalam Proses – 300 unit menggunakan Record Journal Entry
tanggal 31 Jan 2014 [GJ#: G-140005] [Job: Non-P]

9. Menyajikan laporan keuangan 1 Januari – 31 Januari 2014 dalam format PDF, lalu
simpan dalam folder Reports:
 Account Transaction [Accrual]  Job- Profit & Loss for P.001
 Standard Balance Sheet  Bank Register
 Profit & Loss [Accrual]  Reconciliation Report

10. Aktifkan Security Preference, untuk pilihan “Use Audit Trail Tracking”, lalu Lock
the Accounting period untuk tanggal 31 Jan 2014. BACKUP file MYOB Company
Data File (ONLY), Check Company File for Error dan Save backup file dengan Nama
Anda di Backup folder.

Anda mungkin juga menyukai