Anda di halaman 1dari 20

NILAI Tanggal Pengumpulan

03 Desember 2020

(......................................) (................................................)

LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR
ACARA : MENGUBAH SKALA PETA

Oleh :

Nama : Aditya Ardiansyah Ramadhan


NIM : 3211420153
Nama Dosen : 1. Dr. Juhadi, M. Si.
2. Fahrudin Hanafi, S. Si., M. Sc.
Nama Asisten : 1. Iwan Saputra
2. Angga Muhail

LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
MENGUBAH SKALA PETA

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengubah skala peta.
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian peta.
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen peta.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tata letak peta.
5. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan macam skala.
6. Mahasiswa dapat memahami metode memperbesar dan memperkecil peta.
7. Mahasiswa dapat memahami metode penentuan skala.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Pantograf
2. Drawing pen
3. HP
4. Laptop
5. Penggaris
6. Pensil
7. Pensil warna
 Bahan
1. Guide Map
2. Kertas Milimeter Block
3. Kertas A1
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang dibuat atau diciptakan pada bidang
datar seperti kertas. Kata Peta berasal dari bahasa Yunani 'mappa' yang memiliki arti 'kain
penutup meja'. Maka dari itu, secara umum peta adalah lembaran yang menampilkan
sebagian maupun seluruh permukaan bumi dengan skala tertentu pada sebuah bidang datar.

Mutianto
Peta ialah gambaran konvensional permukaan bumi yang dilihat dari atas, diperkecil dengan
skala, serta dilengkapi dengan simbol dan warna. Konvensional disini diartikan sebagai suatu
kesepakatan bersama.

Mustofa dan Sektiawan


Peta ialah permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar dalam ukuran kecil.

Erwin Raisz
Peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti
ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah
tulisan-tulisan sebagai penjelas.

ICA (International Cartographic Association)


Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari
permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa,
yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2. Komponen Peta
Komponen peta digunakan untuk mempermudah membaca, menafsirkan, dan
mengetahui informasi yang terdapat di dalam peta, sehingga tidak membingungkan
pemakainya. Ada 11 komponen peta yang perlu kita ketahui, yaitu
1) Judul, merupakan komponen peta yang mengindikasikan isi peta.
2) Orientasi, merupakan arah mata angin.
3) Legenda, merupakan keterangan dari simbol peta.
4) Garis astronomis, merupakan komponen peta yang berupa garis lintang dan
garis bujur.
5) Sumber Peta, berisi keterangan tentang sumber data yang digunakan dalam peta.
6) Tahun Pembuatan, menunjukan tahun dibuatnya peta
7) Skala peta, merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di
lapangan.
8) Inset, merupakan peta kecil yang berfungsi untuk menunjukkan posisi relatif
daerah yang dipetakan terhadap daerah di sekitarnya.
9) Simbol Peta adalah gambar di dalam peta untuk mewakili kenampakan alam di
permukaan bumi. Dimana terdapat 3 simbol dalam peta, yaitu simbol titik,
simbol garis, dan simbol area.
10) Lettering, merupakan teknik penulisan huruf pada peta.
11) Warna Peta, digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di
permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk
keperluan estetika peta.
3. Tata Letak Peta
Tata letak suatu peta (Map lay out) merupakan pengaturan data spasial dari
berbagai macam elemen yang disebut dengan peta.
Tata letak peta dapat dibagi dalam 3 katagori, yaitu :
1) Peta dengan garis tepi (Frame map)
Tata letak peta tipe ini memiliki garis baths luar (outer border line) yang mengelilingi
muka peta. Garis Batas ini memiliki fungsi memisahkan antara muka peta dengan informasi
tepi (marginal information). Peta tipe ini cocok digunakan untuk pemetaan yang berangkai
(seri)

2) Peta kepulauan ( Island map)


Tata letak peta ini memiliki batas dari tepi dari area yang dipetakan (neatline) berfungsi
sebagai batas garis luar (frame). Peta kepulauan (frame map) ini mempunyai bentuk yang
tidak beraturan, sehingga memberikan kebebasan bagi kartografer untuk merancang tata letak
peta, yang dirasa cocok dengan rancangannya.
3) Bleeding map
Tata letak tipe ini tidak mempunyai garis pembatas (frame), sehingga informasi
tepisampai pada batas potongan dari area petanya.

4. Pengertian dan macam Skala


Skala suatu peta adalah perbandingan jarak pada peta terhadap jarak sebenarnya.
Konsep skala tersebut dipersulit oleh bentuk lengkung permukaan bumi yang menyebabkan
perbedaan skala pada peta datar.
MACAM-MACAM SKALA PETA
Skala pada peta dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk diantaranya adalah skala inci
per mil, skala angka (skala numerik), dan skala garis (skala grafik).
1) Skala inci per mil
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
inch mile scale. Misalnya, skala peta yang dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, artinya bahwa
jarak satu inci pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan sejauh 5 mil (1 mil
= 63.360 inci).
2) Skala angka (skala numerik)
Skala angka atau numerik dapat pula disebut skala pecahan, yaitu skala yang
dinyatakan dalam bentuk perbandingan, misalnya 1 : 5.000 atau 1 : 10.000, dan sebagainya.
Jadi, kalau suatu peta 1 : 1.000 berarti bahwa satu satuan panjang pada peta menggambarkan
jarak sesungguhnya di lapangan 1.000 kali satuan panjang di peta. Kalau satuan panjang itu
dalam ukuran cm maka 1 cm pada peta menggambarkan 1.000 cm di lapangan.
3) Skala garis (skala grafik)
Skala garis atau grafik disebut juga skala batang. Salah satu contoh skala garis terlihat
seperti di bawah ini.
Skala ini dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi menjadi beberapa bagian yang
sama panjang dan pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak sesungguhnya di lapangan,
misalnya dinyatakan dalam meter, kilometer, dan dapat pula dalam ukuran feet atau mile.
Pada contoh skala garis di atas jarak 0-1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 cm sehingga panjang
garis 5 cm di peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan sejauh 5 km.
5. Metode memperbesar dan memperkecil peta
a. Menggunakan Grid
Langkah-langkah memperbesar peta menggunakan grid sebagai berikut.
1) Membuat grid (garis-garis yang membentuk kotak-kotak) pada peta dasar yang akan
diperbesar. Berikan penomoran pada kolom dan baris grid.

2) Membuat grid yang lebih besar atau lebih kecil pada kertas untuk menggambar peta
baru. Ukuran grid sesuai dengan pembesaran peta. Misalnya pembesaran dua kali
(2×). Berarti, apabila grid pada peta dasar berukuran 5 mm maka grid pembesaran
berukuran 10 mm.
3) Pindahkan detail kenampakan peta dasar pada grid-grid peta baru.
b. Menggunakan Pantograf
Dengan alat pantograf kita bisa mengubah dan menggambarkan peta sesuai ukuran,
baik itu diperkecil dan diperbesar. Pada prinsipnya, kerja pantograf berdasarkan bentuk
jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi dapat diubah sesuai keinginan, yaitu diperbesar atau diperkecil.

Pengubahan skala pada ketiga lengan tersebut menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
m = besar peta asli
M = besar peta yang akan dibuat
Contoh:
Suatu peta akan diperbesar 2 kali lipat. Diketahui m = 1; maka skala faktornya 250.
Dari nilai skala faktor = 12 × 500 = 250, lengan pantograf diatur pada nilai 250. Setelah itu
peta yang akan diperbesar diletakkan di tempat B dan kertas gambar kosong diletakkan di
tempat gambar A yang dilengkapi dengan pensil. Selanjutnya, penggambaran dimulai dengan
menggerakkan B mengikuti peta asli melalui kaca pengamat.
c. Menggunakan Mesin Fotokopi
Selain kedua cara tersebut, memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan
dengan menggunakan mesin fotokopi. Inilah cara umum yang biasa dilakukan. Perlu kamu
ingat bahwa skala hasil pembesaran maupun pengecilan berbeda dengan skala aslinya. Pada
kondisi ini skala grafik menjadi sangat penting. Perubahan skala pada peta hasil pembesaran
atau pengecilan dapat ditentukan dengan skala grafik.
6. Metode penentuan skala
beberapa cara untuk menentukan skala peta yang tidak mencantumkan skalanya yakni:

1. Peta yang bersangkutan dibandingkan dengan peta-peta atau potret udara yang mempunyai
skala
Misalnya:
Kita mengambil jarak 2 titik mislanya A – B pada peta yang tidak berskala. Jarak kedua titik
tersebut diukur dengan mistar, misalnya 5 cm
Langkah berikutnya kita lihat pada peta yang mempunyai titik A – B yang mempunyai skala,
misalnya 1 : 100.000. dan setelah diukur jarak A – B pada peta misalnya 10 cm. dengan
demikian skala peta dapat ditentukan dengan formula, yaitu:
S pt = Lps/Lpt x S ps
Dimana:
S pt : Skala peta yang dicari
L ps : Jarak pada peta yang mempunyai skala
L pt : Jarak pada peta yang tidak mempunyai skala
S ps : Skala peta yang ada

S pt = 10/5x 100.000
= 200.000
Jadi, Skalanya yaitu 1 : 200.000
2. Dengan membandingkan titik-titik di peta dengan titik-titik di lapangan yang sama, yang
jaraknya telah diketahui
Bila kita menentukan peta yang tidak berskala, maka cara menentukan skalanya yaitu:
Mula-mula ambil jarak 2 titik misalnya titik C – D pada peta yang tidak berskala, jarak C – D
pada peta ini diukur dngan mistar, misalnya 4 cm. titik C – D pada peta tersebur kita cek di
lapangan dan diukur beberapa jaraj sesungguhnya, misalnya jarak C – D = 2 km atau 200.000
sm. Skala peta dapat ditentukan dengan membandingkan kedua jarak tersebut dengan
formula:
S pt = Lpt/Lm
Dimana:
S pt : Skala peta yang dicari
L pt : Jarak pada peta yang tidak mempunyai skala
L m : Jarak Sesungguhnya di lapangan

S pt = 4/200.000
= 1/50.000
Atau = 1 : 50.000
Jadi, skala peta yang dicari 1 : 50.000
3. Dengan menghitung 2 buah garis paralel/meridian
ada dua cara dalam menghitung jarak 2 buah garis berdasarkan grid yang digunakan yaitu:
 Geography Grid
Suatu peta tidak berskala tetap mempunyai Geography Grid dapat ditentukan skalanya
dengan menghitun jarak dua garis paralelnya. Sepertti diketahui bahwa 1° lintang = 69 mil
atau 111,04446 km
Misalkan:
* Jarak antara garis paralel 41°00’00” LU dengan garis paralel 41°05’00” LU = 5 cm
* Ini berarti jarak 5 cm ini sama dengan 00°05’. Sehingga jarak 1°=12 x 5 cm = 60 cm
(karena 5 menit =1/12°)
* 1° = 60 cm sama dengan 111,04 km (dibulatkan 111 km ) arak sesungguhnya adalah
11.100.000 cm.
* Karena 60 cm = 11.100.000 cm maka skala dapat dihitung yakni:
= 60/11.100.000
= 1/185.000
 Jadi, skala peta yang dicari adalah 1 : 185.000
 Militairi Grid
Seperti yang kita ketahui bahwa Militairi Grid terdiri dari garis-garis yang diberi angka
dalam ribuan meter (biasa juga dinyatakan dalam yard), maka dalam menentukan skala maka
kita dapat memilih 2 garis yang kita kehendaki. Berdasarkan perbedaan angka antara kedua
garis tadi kita dapat mengetahui jarak sesungguhnya di lapangan karena angka-angka jarak
tertera pada garis tersebut, dan dengan mengukur jarak antara kedua garis tadi pada peta kita
akan dapat menentukan skalanya.
Misalnya:
* Pertama kita memilih dua garis militairi grid misalnya grid 787000 m East dan 788000 m
East.
* Perbedaaanya = 1000 meter, 1000 meter ini berarti jarak sesungguhnya di permukaan bumi
* Kita ukur jarak kedua garis tersebut di atas peta misalkan 2 cm
* Kalau 2 cm di peta menunjukkan 1000 meter di permukaan bumi, maka skalanya:
= 2 cm/1.000 m
= 2 cm/100.000 cm
= 1/50.000
Jadi, skala peta yaitu 1 : 50.000
4. Dengan menghitung Interval kontur (interval contur)
Bila suatu peta mempunyai kontur interval (interval contur), maka skalanya dapat ditentukan
dengan rumus
Skala = 2000 x C.I
Karena kontur Interval
C.I = 1/2.000 x Skala
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan praktikum kartografi
dasar.
2. Mahasiswa memulai praktikum.
3. Mahasiswa mendengarkan arahan dan penjelasan-penjelasan dari asisten praktikum
kartografi dasar.
4. Mahasiswa menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada asisten praktikum.
5. Mahasiswa mengidentifikasi pengertian peta.
6. Mahasiswa mengidentifikasi metode memperbesar dan memperkecil peta.
7. Mahasiswa memperkecil peta menggunakan grid.
8. Mahasiswa memperbesar peta menggunakan pantograph.
9. Mahasiswa menyusun laporan praktikum.
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum sesuai waktu
yang telah ditetapkan.
F. P EMBAHASAN
1. HASIL PENGAMATAN
a. Memperkecil peta menggunakan grid (terlampir)
b. Memperbesar peta menggunakan pantograf (terlampir)
c. Perhitungan
1) Skala angka
 Perhitungan perkecilan peta kabupaten Bantul
Rumus : Penyebut skala asli × perbesaran
Diketahui : Penyebut skala asli = 175.000
Perbesaran = 2
Jawab : 175.000 × 2 = 350.000
Jadi, skala diperkecil dua kali yaitu 1:350.000
 Perhitungan perbesaran peta Kalimantan Selatan
Penyebut Skala Asli
Rumus :
Perbesaran
Diketahui : Penyebut skala asli = 400.000
Perbesaran = 2
400.000
Jawab : =200.000
2
Jadi, skala di perbesar dua kali peta Kalimantan Selatan adalah 1:200.000
2) Skala Garis
 Skala garis pada Kabupaten Bantul di perkecil
ps (Penyebut Skala)
Rumus :
100.000
Diketahui : 350.000
350.000
Jawab : =3,5 km
100.000

1 2 3 4 5CM

3,5 7 10,5 14 17,5km


 Skala garis pada Provinsi Kalimantan Selatan di perbesar
ps (Penyebut Skala)
Rumus :
100.000
Diketahui : 200.000
200.000
Jawab : =2 km
100.000
1 2 3 4 5CM

3) Skala verbal
 Skala verbal pada peta Kabupaten Bantul dengan skala di perkecil
2 4 6 8 10km
1 1 1
Rumus : = ps × ×
inch Mili inch
Diketahui : ps = 350.000
1 inch = 2,54
1 Mili = 63,360
Jawab :
1 1 1
= 350.000 × ×
2,54 63,360 2,54
350.000
= = 5.52
63,360
= “one inch to five dot fifty two”
 Skala verbal pada peta Provinsi Kalimantan Selatan dengan skala diperbesar
1 1 1
Rumus : = ps × ×
inch Mili inch
Diketahui : ps = 200.000
1 inch = 2,54
1 Mili = 63,360
Jawab :
1 1 1
= 200.000 × ×
2,54 63,360 2,54
200.000
= = 3.15
63,360
= “one inch to three dot fifteen”

2. ANALISIS

Kabupaten Bantul

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya,
salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Bantul merupakan salah satu
kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Bantul. Tahun 2018 merupakan tahun pertama bagi Kabupaten Bantul memiliki jumlah
penduduk mencapai 1 juta jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul
tahun 2019 mencatat, jumlah penduduk kabupaten Bantul berjumlah 1.006.692 jiwa, dengan
wilayah terbanyak ada di kecamatan Banguntapan berjumlah 145.956 jiwa, dan paling sedikit
berada di kecamatan Srandakan berjumlah 29.414 jiwa. Apabila dilihat dari bentang alamnya,
wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan
daerah perbukitan yang terletak pada bagian timur dan barat, serta kawasan pantai di sebelah
selatan. Kondisi bentang alam tersebut relatif membujur dari utara ke selatan. Secara
geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07° 44′ 04″ – 08° 00′ 27″ Lintang Selatan dan
110° 12′ 34″ – 110° 31′ 08″ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bantul 508,85 Km2
(15,90 5 dari Luas wilayah Provinsi DIY). Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Gunungkidul, di sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,
di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, dan di Bagian selatan kabupaten
ini berupa pegunungan kapur, yakni ujung barat dari Pegunungan Sewu. Sungai besar yang
mengalir di antaranya Kali Progo (membatasi kabupaten ini dengan Kabupaten Kulon Progo,
Kali Opak, Kali Tapus, beserta anak-anak sungainya.. Moto kabupaten ini adalah
Projotamansari, yang merupakan singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo royo royo, Tertib,
Aman, Sehat, dan Asri. Kabupaten Bantul berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, Samudra
Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat.

Provinsi Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan (disingkat Kalsel) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di
pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki
luas 37.530,52 km² dengan populasi hampir 4,2 juta jiwa (2019). Provinsi ini mempunyai 11
kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989
tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan
Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950,
merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik
Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Secara historis wilayah
Kalimantan Selatan mula-mula dibentuk merupakan wilayah Karesidenan Kalimantan
Selatan (dengan Residen Mohammad Hanafiah) di dalam Provinsi Kalimantan itu sendiri.
Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010). Secara geografis,
Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran
rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan
Meratus di tengah. Provinsi Kalimantan Selatan terletak antara 1°21' 49″– 4°10'14″ Lintang
Selatan dan 114°19' 13″ hingga 116° 33' 28″ Bujur Timur dengan luas wilayah 37.377,53
km² atau hanya 6,98 persen dari luas Pulau Kalimantan.

Peta metode grid. Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Peta hasil metode grid
Peta ini lebih mudah dibuat. Dalam metode grid kali ini peta bantul diperkecil 2 kali dari peta
semual.metode grid ini pengerjaannya sangat cepat karna hanya mengambar garis kotak-
kotak pada kertas dan kertas peta Bantul lalu menyalin sama persis pada setiap kotak.
Kelemahan metode ini yaitu kurangnya ketelitian pada saat ada lekukan kecil pada peta
karena jarak garis tepi kotak terlalu jauh.

Cara menghitung skala angka

Cara mengitung perbesaran peta dengan rumus penyebut skala asli dibagi perbesaran
diketahui penyebut skala asli 400.000 dan perbesaran 2 jadi 400.000 dibagi dengan
perbesaran yaitu 2 jadi hasilnya 200.000 = 1:200.000. Lalu cara menghitung pengecilan peta
yaitu dengan rumus penyebut skala asli dikalikan perbesaran seperti diketahui penyebut skala
asli 175.000 dan perbesaran 2 maka 175.000 dikalikan dengan perbesaran yaitu 2 maka
hasilnya 350.000, jadi skala diperkecil dua kali yaitu 1:350.000.

Cara menghitung skala garis

Dengan rumus penyebut skala dibagi 100.000 misalnya telah diketahui 350.000 dibagi
100.000 maka didapatkan hasilnya 3,5 km

1 1 1
Skala verbal dapat di hitung dengan rumus : = ps × × contoh perhitungan
inch Mili inch
diketahui ps peta kabupaten Bantul sebesar 350.000 lalu 1 inch = 2,54, 1 Mili = 63,360 maka

1 1 1
= 350.000 × × dan di dapat hasil 5.52 yang berarti skala verbal nya “one
2,54 63,360 2,54
inch to five dot fifty two”
G. KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya adalah peta merupakan gambaran permukaan bumi yang dibuat atau
diciptakan pada bidang datar seperti kertas. Komponen peta digunakan untuk
mempermudah membaca, menafsirkan, dan mengetahui informasi yang terdapat di dalam
peta, sehingga tidak membingungkan pemakainya. Tata letak suatu peta (Map lay out)
merupakan pengaturan data spasial dari berbagai macam elemen yang disebut
dengan peta. Skala suatu peta adalah perbandingan jarak pada peta terhadap jarak
sebenarnya. Konsep skala tersebut dipersulit oleh bentuk lengkung permukaan bumi yang
menyebabkan perbedaan skala pada peta datar.

Kalimantan Selatan (disingkat Kalsel) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan
Selatan memiliki luas 37.530,52 km² dengan populasi hampir 4,2 juta jiwa (2019).
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan
surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950
sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui
Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi
Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur
Dokter Moerjani. Secara historis wilayah Kalimantan Selatan mula-mula dibentuk
merupakan wilayah Karesidenan Kalimantan Selatan (dengan Residen Mohammad
Hanafiah) di dalam Provinsi Kalimantan itu sendiri. Penduduk Kalimantan Selatan
berjumlah 3.626.616 jiwa (2010). Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian
tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai
timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah. Provinsi
Kalimantan Selatan terletak antara 1°21' 49″– 4°10'14″ Lintang Selatan dan 114°19' 13″
hingga 116° 33' 28″ Bujur Timur dengan luas wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98
persen dari luas Pulau Kalimantan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdur, 2011. Pengantar Kartografi. Jakarta: PT. Elex media Komputindo

Ashari, Avisena,.2020. ”Contoh dan Jenis Simbol-Simbol Peta, Ini Jenis Simbol Peta
Berdasar Bentuk, Wujud, Kenampakan Lingkungan, dan Sifatnya”.
https://bobo.grid.id/read/082317293/contoh-dan-jenis-simbol-simbol-peta-ini-jenis-
simbol-peta-berdasar-bentuk-wujud-kenampakan-lingkungan-dan-sifatnya?page=all.
(Diakses pada Jum’at 27 November 2020 pukul 20:13 WIB)

Guru, Geografi. 2020. ” Contoh Simbol Titik, Garis, Area Peta Geografi”.
https://www.gurugeografi.id/2018/09/contoh-simbol-titik-garis-area-peta.html.
(Diakses pada Jum’at 27 November 2020 pukul 12:29 WIB)

Nafisah, Sarah.2020.” Inilah Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Isi, Skala, dan Bentuknya”.
https://bobo.grid.id/read/082317159/inilah-jenis-jenis-peta-berdasarkan-isi-skala-dan-
bentuknya?page=all. (Diakses pada Jum’at 27 November 2020 pukul 12:07 WIB)

Setyowati, Dewi Liesnoor, dkk, 2017. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Ombak

Anda mungkin juga menyukai