Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATA KULIAH KARTOGRAFI

TENTANG
“PETA TOPOGRAFI”

DOSEN PENGAMPU : M TAUFIK RAHMADI, S.Pd., M.Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 4
1. AZIMA FAHMI SIREGAR (3191131007)
2. DESRIA YOHANA SIANTURI (3193331030)
3. ERSAN KARSETA KARO SEKALI (3193131020)
4. RUTH ELLYANA GANDA (3192431014)

KELAS : GEOGRAFI D 2019

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peta
Topografi” ini dengan tepat waktu. Tugas makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kartografi. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas makalah
ini, terutama kepada dosen kami M Taufik Rahmadi, S.Pd., M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah membimbing dalam pelaksanaan tugas ini.
Terlepas dari itu, kami meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada
kesalahan baik dari susunan kalimat, kajian teoritis dan tata bahasa. Maka, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan tugas ini
kedepannya agar lebih baik lagi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada
seluruh pembaca. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, 23 Februari 2020

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
A. Latar Belakang................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Pengertian Peta Topografi ............................................................................. 6
B. Unsur Peta Topografi ...................................................................................... 8
C. Fungsi Peta Topografi ................................................................................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................... 13
B. Daftar Pustaka ............................................................................................... 13

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah keingintahukan kami akan
peta topografi, dan juga latar belakang lainnya adalah untuk pemenuhan tugas
pada mata kuliah Kartografi. Dalam makalah ini kami akan memberikan
pengetahuan bagi para pembaca tentang apa pengertian dari peta topografi,
kemudian bagaimana unsur dari peta topografi dan yang terakhir adalah
bagaimana fungsi dari peta topografi tersebut. Semoga dari penyusunan makalah
ini dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan maupun wawasan bagi
penulis maupun bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Peta Topografi?
2. Apa unsur-unsur dari Peta Topografi?
3. Apa fungsi dari Peta Topografi?

C. Tujuan
1. Untuk membantu pembaca dalam memahami pengertian dari Peta
Topografi
2. Untuk membantu pembaca dalam memahami unsur dari Peta Topografi
3. Untuk membantu pembaca dalam memahami fungsi dari Peta Topografi

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Peta Topografi


Berasal dari bahasa yunani,topos yang berarti tempat dan graphi yang
berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi
yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur,
dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada
semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau
buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur
utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis)dan ukuran
planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data
yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi
secaraumum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak
mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.

Blok Diagram Peta Topografi

Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan


kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada
posisi yang benar. Selain itu, peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan
informasi spasial dari unsur-unsur pada mukabumi dan dibawah bumi meliputi,
batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia.Peta topografi
mempunyai garisan lintang dan garisan bujur dan titik pertemuannya

6
menghasilkan koordinat. Koordinat ialah titik persilangan antara garisan lintang
dan bujur.

Peta Topografi Berbagai Skala

Peta topografi memiliki dua unsur utama yaitu ukuran planimetrik (ukuran
permukaan bidang datar) dan ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi). Ukuran
planimetrik pada peta topografi digambarkan dengan koordinat X dan Y,
sedangkan ukuran relief digambarkan dalam koordinat Z. Elevasi pada peta
topografi ditampilkan dalam bentuk garis-garis kontur yang menghubungkan
titiktitik di permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama. Menurut
Kusnadi (2013) peta kontur adalah peta yang menggambarkan sebagian bentuk-
bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis
kontur. Garis kontur pada peta topografi diperoleh dengan melakukan pengolahan
interpolasi linier antara titik-titik ketinggian yang berdekatan. Interpolasi linier
adalah suatu metode atau fungsi matematika yang menduga nilai pada lokasilokasi
yang datanya tidak tersedia atau tidak didapatkan. Interpolasi linier
mengasumsikan bahwa atribut data bersifat kontinu di dalam ruang dan atribut ini
saling berhubungan (dependence).

7
B. Unsur Peta Topografi
Berikut Unsur-unsur pada peta:

a) Judul peta
Judul peta menunjukkan lokasi yang terkenal pada daerah yang terpetakan.
Judul peta ada dibagian tengah atas, judul peta meyatakan lokasi yang ditunjukkan
oleh peta yang bersangkutan sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul
yang berbeda juga

b) Nomor peta
Nomor peta selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, juga
merupakan petunjuk untuk mencari daerah lain disekitar suatu daerah yang
terpetakan.dicantumkan dibagian kanan atas peta, dan dibagian bawah disertakan
indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada disekeliling
peta tersebut.

c) Kordinat peta
Koordinat peta mempermudah kita untuk menentukan suatu titik pada
peta. Koordinat menggunakan sistem sumbu,yaitu garis garis yang saling
berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat ini mengenal sistem penomoran
dengan 4,6 atau 8 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan
daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 atau bahkan 8.

Koordinat peta terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Koordinat geografis ( geographical coordinate) ; sumbu yang
digunakan adalah garis bujur ( bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus
dengan garis katulistiwadan garis lintang ( lintang utara dan lingtang selatan)yang
sejajar dengan garis katulistiwa.koordinant geografis dinyatakan dalam satuan
derajar, menit, detik. Pada peta bakonsurtanal biasanya menggunakan koordinat
geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini satu kotak ( sering disebut satu
karvak) lebarnya adalah 3,7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30

8
detik (30 derajat ), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1
menit 60 derajat.

2. Koordinat grid ( grid coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid,


kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan, untuk
wilayah indonesia, titik acuan berada disebelah barat jakarta ( 60 LU,980 BT).
Garis vertikal diberi nomor nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan
horizontal dari barat ke timur . sistem koordinat mengenai penomoran 4 angka, 6
angka dan 8 angka. Pada peta AMS biasanya menggunakan koordinat grid.satu
karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untu penentuan koordinat-koordinat
grid 4 angka dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka satu
karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian ( per 2 mm). Sedangkan
penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).

d) Kontur
Kontur adalah garis yang menghubungkan titi-titik berketinggian sama
dari muka laut. Sifat –sifat kontur sebagai berikut :
 Garis kontur selalu merupakan garis lengkung yang tertutup
atau terputus
 Garis kontur tidak pernah berpotongan atau menjadi satu
 Garis kontur tidak mungkin pecah atau bercabang
 Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu
mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila
disebutkan khusus untuk hal-hal tertentu seperti kawah
 Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap
walaupun kerapatan garis berubah-ubah
 Untuk daerah yang landai terlihat bahwa jarak antara garis
kontur jarang-jarang
 Untuk daerah yang curam jarah antara garis-garis kontur
terlihat rapat

9
 Punggungan gunung/bukit terlihat dipeta sebagai kontur
berbentuk “U” yang ujungnya melengkung menjauhi
puncak
 Lembah dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V”
yang ujungnya tajam dan menjorok kerah punjak.

e) Skala peta topografi


Skala suatu peta berhungan erat dengan penggunaan peta serta ketelitian
penggambaran peta. Hal ini disebabkan oleh semakin besar skala suatu peta, akan
semakin teliti dan semakin lengkap data yang dapat disajikannya. Di dalam
penentuan atau pemilihan skala peta, harus dilihat pula jenis daerah yang akan
dipetakan, sehingga dapat dihindari hal yang tidak menguntungkan baik dari segi
pembiayaan, tenaga maupun waktu. Sesungguhnya tidak ada suatu skala yang
ideal untuk peta topografi, yang dapat memuaskan semua pihak. Karena satu skala
saja tidak akan dapat memenuhi semua keinginan dari si pemakai peta. Jadi ada
kemungkinan bahwa dalam suatu daerah akan disajikan dalam berbagai skala
peta. Tiap Negara mempunyai variasi dalam skala, sebab kepentingannya
bermacam-macam. Misalnya untuk pemetaan suatu daerah yang padat unsur
topografinya sebaiknya digunakan skala peta yang besar, sedangkan pemetaan
untuk daerah yang jarang unsur topografinya (seperti hutan, padang alang-alang)
sebaiknya digunakan skala sedang atau kecil. Skala peta topografi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. 1:1.000 sampai 1:5.000 adalah skala sangat besar, untuk tujuan perencanaan,
2. 1:5000 sampai 1:25.000 adalah skala besar,
3. 1:25.000 sampai 1:100.000 adalah skala sedang,
4. 1:100.000 sampai 1:1.000.000 adalah skala kecil

Pengelompokan ini tentu dapat juga bervariasi, yang penting adalah suatu
standarisasi yang jelas, karena keuntungannya dapat membandingkan unsur-unsur
yang disajikan dalam peta, terutama bagi Negara-negara yang berbatasan.
Contohnya: Negara Indonesia dan Malaysia sudah mulai merintis standarisasi peta
topografi terutama ditujukan untuk masalah Pertahanan Keamanan.

10
Oleh United Nation Organization(PBB) skala peta yang dianjurkan adalah:
- 1: 25.000 - 1: 50.000 - 1:100.000 - 1:200.000
- 1:250.000 - 1:500.000 - 1:1.000.000
Skala yang dianjurkan ini bukan suatu keharusan, ditujukan untuk
mencegah kesimpang-siuran tentang unsur-unsur yang ada terutama pada Negara-
Negara yang berbatasan.

f) Tahun peta
Peta topographi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta
tersebut. Semakin baru tahun pembuatnya data yang disajikan akan semakin
akurat

g) Arah Peta
Deklinasi. Dibawah lembar peta selalu dicantumkan tanda arah tiga
macam utara.
Utara sebenarnya ( Truth North). Tanda ini tepat mengarah pada kutub
utara dan sesungguhnya menggambarkan garis lintang bola dunia. Dalam praktis
peta dalam satu perjalanan penjajahan, tanda tersebut perlu diperhatikan. Dalam
hal ini utara peta yang kerap digunakan
Utara peta ( Grid North). Utara ini digambarkan sebagai garis vertikal
pada lembar peta. Arah utara ini sebetulnya hasil proyeksi garis bujur dan lintang
dunia pada bidang datar (peta), yang terbentuk pada pola koordinat (grid).
Proyeksi tersebut dilakukan kerena bumi terbentuk elipsoid ( bulat lonjong)
sehingga untuk melihat semua bagian bumi dalam hubungan secara keseluruhan
tidak dapat dilakukan.
Utara magnetis ( Magnetic North). Utara ini adalah utara yang
ditunjukkan oleh arah jarum kompas, tidak tepat pada kutub utara, tetapi di jazirah
Bothia di utara Canada. Utara magnetis pada setiap tempat dimuka bumi arahnya
toidak sama, tergantung pada letaknya di garis lintang dan buur bola dunia. Dan
karna pengaruh rotasi bumi, kutub magntis tersebut selalu bergeser. Di indonesia,
utara magnetis bergeser kearah timur.

11
C. Fungsi Peta Topografi
Pada peta topografi umumnya dicantumkan tanda – tanda yang
menunjukkan geografi setempat. Peta topografi mutlak dipakai, terutama dalam
perencanaan pengembangan wilayah, sehubungan dengan pemulihan lokasi atau
didalam pekerjaan konstruksi. Didalam kegiatan geologi, fungsi peta potografi
dipakai sebagai dasar untuk pemetaan baik yang bersifat regional ataupun detail,
disamping foto udara dan jenis citra yang lain. Peta topografi juga diawali sebagai
tahap awal dari kegiatan lapangan untuk membahas tentang kemungkinan proses
geologi yang dapat terjadi, misalnya proses erosi, gerak tanah atau bahaya longsor
dan sebagainya. Selain itu, keadaan bentang alam yang dapat dibaca pada peta
topografi sedikit banyak merupakan pencerminan dari keadaan geologinya,
terutama distribusi batuan yang membawahi daerah itu dan struktur geologinya.
Peta topografi juga berfungsi dalam melakukan perencanaan dan
pembangunan dalam skala detail, dan juga menggunakan data spasial dari hasil
pengukuran dan survey yang akurat sehingga data yang diperoleh atau yang
digunakan sesuai. Peta topografi juga berfungsi dalam pembuatan detail
representasi permukaan wilayah dengan cakupan tertentu melalui cara
pengumpulan data terlebih dahulu, melalui bantuan alat survey untuk mengetahui
posisi absolut hingga ketinggian tempat tersebut.
Fungsi pada peta topografi ini memiliki banyak sekali manfaat khsusunya
bagi pembangunan jalan, landasan, bangunan dan sebagainya, karena
membutuhkan pengukuran yang presisi, maka dari itu proses ini tidak terlepas dari
pemetaan topografi karena kontur akan diketahui secara pasti dan dapat menjadi
informasi yang dibutuhkan, dan juga dapat memfasilitasi pekerjaan agar dapat
selesai lebih cepat.

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Peta Topografi menggambarkan unsur alam dan unsur buatan manusia di
atas permukaan bumi. Peta Topografi dapat disebut sebagai peta umum, karena
dalam peta Topografi menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi.
Jadi peta Topografi dapat digunakan bermacam-macam tujuan. Peta Topografi
dapat digunakan sebagai peta dasar (basic map) dalam pembuatan peta tematik.
Peta topografi juga dapat memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi
yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur,
dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada
semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau
buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur
utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis)dan ukuran
planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data
yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi
secaraumum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak
mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
Peta topografi mutlak dipakai, terutama dalam perencanaan
pengembangan wilayah, sehubungan dengan pemulihan lokasi atau didalam
pekerjaan konstruksi. Didalam kegiatan geologi, fungsi peta potografi dipakai
sebagai dasar untuk pemetaan baik yang bersifat regional ataupun detail,
disamping foto udara dan jenis citra yang lain.

B. Daftar Pustaka
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/viewFile/22555/20672
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.
https://wangsajaya.files.wordpress.com/2015/02/05-peta-topografi.pdf
http:/www.technologi.co.id/pemetaan-topografi/p
https://adoc.tips/download/modul-i-vi-kartografi-ig-indradi-tullus-subroto.html
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/article/download/159/78

13

Anda mungkin juga menyukai