LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Survey dan Pemetaan
Yang diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T
Oleh :
1803953
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada semua makhluk-Nya. Berkat izin-Nya Penulis dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul
Laporan ini disusun untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai pengenalan
alat tachymetri.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT dan jungjungan kita Nabi Muhammad SAW,
2. Bapak Dr. Ir. Drs. H. Iskandar Muda P., M.T., selaku dosen Survei dan Pemetaan,
3. Orang tua yang memberikan spirit dan moril,
4. Teman-teman Teknik Sipil,
5. Dan kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang Penulis miliki. Saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian ini. Penulis
mengharapkan dengan terwujudnya lapopran penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................................1
1.3 Pembatasan Masalah...........................................................................................2
1.4 Perumusan Masalah.............................................................................................2
1.5 Tujuan Praktikum.................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan...........................................................................................2
ii
3.7 Teknik Analisis....................................................................................................10
3.8 Kerangka Berpikir...............................................................................................11
3.9 Diagram Alir........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran titik-titik detail tachymetri dilakukan setelah pengukuran kerangka
dasar vertikal dan pengukuran dasar horizontal. Pengukuran titik-titik detail
tachymetri pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan peralatan dengan teknologi
lensa optis dan elektronis digital. Pengukuran metode tachymetri mempunyai
keunggulan dalam hal ketepatan dan kecepatan dibandingkan dengan metode offset.
Pengukuran metode tachymetri menggunakan alat theodolite. Alat theodolite
dididrikan di atas patok yang telah diketahui koordinat dan ketinggiannya berdasarkan
hasil pengukuran kerangka dasar. Patok tersebut mewakili titik-titik ikat pengukuran.
Titik-titik detail dapat berupa unsur alam atau unsur buatan manusia.
Data yang diperoleh di tempat alat berdiri meliputi azimuth magnetis, sudut
vertikal inklinasi (sudut miring) atau zenith dan tinggi alat. Pada alat theodolite
dengan fasilitas total station koordinat dan ketinggian tinggi titik-titik detail dapat
diperoleh langsung. Cara tachymetri adalah cara yang paling banyak digunakan
terutama untuk pemetaan daerah luas yang bentuknya tidak beraturan. Dilatar
belakangi oleh semua itulah, para mahasiswa teknik sipil diharuskan mengetahui dan
memahami cara pengukuran titik-titik detail tachymetri dan mempraktekkannya di
lapangan. Untuk memetakan dengan cara ini para surveyor memerlukan alat yang
dapat mengukur arah dan sekaligus jarak, yaitu theodolite kompas atau BTM
(Boussole Tranche Montagne).
1
d. Prinsip – Prinsip pengukuran yang belum dapat dipahami oleh para surveyor
2
2
di lapangan.
1.3 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian yang diambil sangat luas, oleh sebab itu perlu
adanya pembatasan. Batasan masalah dibuat untuk membatasi ruang lingkup
penelitian agar dalam penyusunannya penulis lebih terarah. Batasan masalah
pada penelitian ini antara lain:
Berdasarkan latar belakang diatas penulis membatasi permasalahan yang
akan dibahas mengenai pengenalan alat ukur titik titik detail tachymetri di
lingkungan FPTK UPI.
BAB V PENUTUP
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Tachymetri
“Metode Stadia” yang disebut “Tachymetri” di Eropa adalah cara yang cepat
dan efisien dalam mengukur jarak yang cukup teliti untuk sipat datar trigonometri,
metode ini cukup dibentuk regu 2 atau 3 orang, sedangkan pada metode transit
memerlukan 3 sampai 4 orang.
Metode stadia berasal dari kata Yunani untuk satuan panjang yang asalnya
diterapkan dalam pengukuran jarak-jarak untuk pertandingan atletik, dari sinilah
muncul kata “stadium” atau stadion dalam pengertian modern. Kata ini menyatakan
600 satuan Yunani atau 606 ft 9 in dalam ketentuan Amerika sekarang.
Istilah stadia sekarang dipakai untuk benang silang dan rambu yang dipakai
dalam pengukuran, maupun metodenya sendiri. Pembacaan optis (stadia) dapat
dilakukan dengan transit, theodolit, alidade, dan alat sipat datar.
Peralatan stasiun kota yang baru menggbaungkan theodolit, EDMI, dan
kemampuan mencatat-menghitung hingga reduksi jarak lereng secara otomatis dan
sudut vertikal. Yang dihasilkan adalah pembacaan jarak horizontal dan selisih elevasi,
bahkan koordinat. Prinsip pengukuran tachymetri dan metodenya memberikan
konsepsi-konsepsi dasar dan mungkin dipakai terus menerus.
4
5
1. Jarak datar :
dAB : 100 (BA – BB) cos2m;
dimana : m = sudut miring
2. Beda tinggi :
6
Gambar 3 Theodolite
7
Gambar 4 Statif
Gambar 7 Payung
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi Praktikum
Tempat : Praktikum pengenalan alat tachymetri ini bertempat di
Laboratorium Survei dan Pemetaan dan Lapangan FPTK UPI
Bandung.
Hari,Tanggal :
Waktu :
9
10
Para Mahasiswa S1 Teknik Sipil FPTK UPI Bandung , belum memahami dan
mengerti materi Pengukuran titik detail tacymetri dan tata cara penggunaan
alat ukur titik detail tachymetri.
Kesimpulan, Implikasi,
Rekomendasi
12
Theodolite
Azimuth Magnetis
X, Y, Z
Sudut Vertikal
(Titik-titik detail)
(Inklinasi/Zenith)
Benang Atas,
Tengah, Bawah
Tinggi Alat
Unsur Alam :
Perubahan slope
B A' −BT
1. BA’ – BT ⇒ COSi =
BA−BT
BA’ = (BA-BT) * COSi + BT
BT −B B'
2. BT – BB’ ⇒ COSi =
BT −BB
BB’ = BT – (BT-BB)*COSi
3. BA’ = (BA-BT) * COSi + BT
BB’ = BT – (BT-BB)*COSi
13
14
O ' BT '
6. SINi = =O BT=d AB SINi
d AB
7. ∆ H AB = Tinggi alat + O ' BT – BT
∆ H AB = Tinggi alat + (BA-BB)*Sin 2i * 50- BT
Jadi :
TB = tinggi alat + ∆ H AB
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pengukuran metode tachymetri menggunakan alat theodolit, baik yang bekerja secara
optis maupun elektronis digital yang dinamakan dengan total station. Alat theodolile
didirikan di atas patok yang telah diketahui koordinat dan ketinggiannya berdasarkan
hasil pengukuran kerangka dasar. Patok tersebut mewakili titik-titik ikat pengukuran.
Titik-titik detail dapat berupa unsur alam atau unsur buatan manusia. Data yang
diperoleh di tempat alat berdiri meliputi azimuth magnetis, sudut vertikal inklinasi
(sudur miring) atau Zenith dan tinggi alat. Pada alat theodolite dengan fasilitas total
stasion koordinat dan ketinggian tinggi titik-titik detail dapat langsung diperoleh dan
direkam ke dalam memori penyimpanan
5.2 Saran
1) Memahami peralatan theodolit yang digunakan dalam pengukuran tachymetri
2) Memahami cara penggunaan peralatan pengukuran tachymetri
5.3 Rekomendasi
Mahasiswa hendaknya belajar memahami serta banyak membaca khususnya mengenai
materi pengukuran Tachymetri menggunakan theodolite dan materi yang mempunyai korelasi
dengan pengukuran tachymetri dan penggunaan alatnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Untuk SMK.
Jakarta : Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2017. Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah.
Bandung : Laboratorium Survei dan Pemetaan DPTS UPI.
16
LAMPIRAN
17