Disusun oleh :
1. Eko Bayu Seno (K2520027)
2. Errysa Ayu Firdiyanti (K2520029)
3. Fauziyah Nur Latifah (K2520031)
4. Fikri Nur Ahmad Firjatullah (K2520033)
Puji Allah SWT atas kehadirannya, dan terimakasih atas nikmat dan
kebahagiaan yang dibawanya untuk kita semua. Dengan cara ini, kami berhasil
menyelesaikan laporan “Metrologi Industri" tanpa masalah. Kami membuat
laporan ini berdasarkan berbagai pendapat dan beberapa bantuan rekan kelompok
kami. Untuk ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang
telah membantu kami menyelesaikan pekerjaan laporan ini.
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
D. Manfaat ................................................................................................
BAB II Pembahasan………………………………………………………...
A. Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Alat Ukur
Ada beberapa istilah yang sering terkait dalam masalah pengukuran antara lain
yaitu:
1. Ketelitian (Accuracy)
2. Ketepatan (Precision)
3. Ukuran Dasar (Basic Size)
4. Toleransi ( Tolerance)
5. Harga batas (Limits)
6. Kelonggaran (Clearance)
Pengukuran Langsung.
Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari alat ukur
yang digunakan disebut dengan pengukuran langsung. Misalnya mengukur
diameter poros dengan jangka sorong atau mikrometer.
Geometris obyek ukur mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi. Adanya
variasi bentuk dan ukuran inilah yang menyebabkan timbulnya berbagai jenis alat
ukur dan jenis pengukuran. Untuk jenis pengukuran sudah dibicarakan di atas,
jenis alat ukur perlu juga dibicarakan yang dititik beratkan pada sifat alat ukur itu
sendiri maupun pada jenis benda yang diukur.
Menurut cara kerja dari alat ukur maka alat ukur dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: alat ukur mekanis, alat ukur elektris, alat ukur optis, alat ukur mekanis
optis dan alat ukur pneumatis. Ini semua sudah dibicarakan pada bagian pengubah
alat ukur.
Menurut sifat dari alat ukur maka alat ukur dapat dibedakan menjadi:
1. Benda kerja.
Yaitu kesalahan bentuk dan posisi, hasil akhir permukaan, penyimpangan
benda kerja.
2. Cara dan metode.
Yaitu mengabaikan ABBE principle, posisi benda kerja dan posisi
pengukuran.
3. Alat ukur tersebut.
Yaitu titik kontak pengukuran, kesalahan titik nol, kesalahan linear,
kesalahan pada setting gauge, keausan alat ukut, koefisien suhu alat ukur.
4. Lingkungan.
Yaitu temperatur, tekanan udara dan kelembaban, kebersihan, medan
magnet, getaran.
5. Pengukur.
Yaitu kesalahan mengukur, kesalahan membaca, kesalahan pengekleman.
Metode Pengukuran
Dalam proses pengambilan data terdapat lima elemen yang terlibat yaitu;
Obyek ukur, Standar ukur, Ukur, Operator pengukuran, Lingkungan. Proses
pengukuran tidak dapat berlangsung dengan baik bila salah satu dari keempat
elemen yang pertama tidak ada. Faktor lingkungan selalu hadir pada setiap situasi.
Kelima elemen perlu dipahami agar kesalahan yang ditimbulkan oleh setiap
elemen dapat dipelajari. Proses pengukuran dilakukan si operator dengan
membandingkan benda ukur (obyek) dengan alat ukur (standar) yang sudah
diketahui nilai ukurnya (kalibrasi) dengan sarana ruang dan alat bantu ukur yang
memenuhipersyaratannya.
A. Obyek Ukur
Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicari
karakteristik dimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran
permukaan dst, agar hasil ukurnya memberikan nilai yang aktual, maka sebelum
proses pengukuran dilakukan, obyek ukur harus dibersihkan dahulu dari debu,
minyak atau bahan lain yang menutup atau mengganggu permukaan yang akan
diukur.
B. Standar Ukur
Standar ukur adalah komponen sistem pengukuran yang dijadikan acuan
fisik pada proses pengukuran. Bagi pengukuran dimensional standar satuan
ukuran adalah standar panjang dan turunannya. Dalam proses pengukuran yang
baik menuntut standar ukur yang mempunyai akurasi yang memadai dan mampu
telusur ke standar nasional/internasional.
C. Alat Ukur
D. Operator pengukur
E. Lingkungan
Metode Kalibrasi
Nilai yang telah diketahui ini biasa merujuk kepada suatu nilai dr
kalibrator atau standar, yang harus memiliki akurasi yang lebih tinggi drpada alat
ukur yang di tes, (biasa disebut unit under tes UUT). Pengukuran ini sesuai
dengan tujuan dr kalibarasi itu sendiri yakni untuk mencapai keterlusuran
pengukuran yang di evaluasi dgn skema dgn analisa ketidakpastian.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur dgn
rancangnya. kalibrasi biasanya dilakukan dgn membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun standar internasional dan bahan-bahan
acuan yang telah terverifikasi.
Fungsi kalibrasi
Perangkat baru
Suatu perangkat setiap waktu tertentu
Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertent (jam operasi)
Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan ataupun getaran yg
berpotensi mengubah kelibarasi Ketika hasil observasi dipertanyakan
KESIMPULAN
Cara kerja dari alat ukur maka alat ukur dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: alat ukur mekanis, alat ukur elektris, alat ukur optis, alat ukur mekanis
optis dan alat ukur pneumatis. Ini semua sudah dibicarakan pada bagian pengubah
alat ukur.
Dengan bekal ilmu ini semoga kita semua dapat memiliki pemahaman
yang baik tentang apa itu Alat ukur, Metode Pengukuran, Metode Kalibrasi dan
bagaimana dalam proses pengukuran tersebut. Wawasan kita juga bisa lebih
terbuka sehingga kita bisa mulai mempelajari ide-ide di bidang teknologi
pengukuran, agar pemanfaatan teknologi pengukuran lebih maju dan bermanfaat
bagi masyarakat, serta meminimalisir cacat yang ada.
DAFTAR PUSAKA
https://bellarukmana.wordpress.com/2017/02/20/metrologi-industri-alat-
ukur/
https://slideplayer.info/slide/3033588/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132302518/pendidikan/Modul+APF+1.pdf