I.
Pendahuluan .
mengawali apa yang akan dibahas dalam buku ini ada baiknya bila dikutipkan disini
semacam ungkapan yang dikatakan oleh Lord Kelvin (1883) yang ada kaitannya dengan masalah
pengukuran, yaitu:
When you can measure what you are speaking about and express it in numbers, you
know
something about it, but when you can not measure it, when you can not express it in numbers,
your knowledge is of a meager and unsatisfactory kind ....
Bila diterjemahkan secara bebas, ungkapan di atas kira-kira berbunyi demikian: bila anda dapat
mengukur apa yang anda katakan dan dapat mengekspresikannya dalam bentuk angka-angka atau
jumlah berarti anda tahu banyak tentang apa yang anda katakan, sebaliknya bila anda tidak dapat
mengukur dan mengekspresikan dalam bentuk angka-angka apa yang anda katakan berarti
pengetahuan anda tentang apa yang anda katakan adalah sangat lemah dan merupakan sesuatu yang
tidak memuaskan. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan benda Hidup dan
benda mati. Suatu saat kita kadang-kadang harus mengkomunikasikan sesuatu obyek, baik obyek
hidup (bergerak) maupun obyek mati (diam) kepada orang lain. Seandainya informasi tentang
obyek yang kita komunikasikan itu kurang lengkap maka orang yang menerima informasi sangat
dimungkinkan untuk bertanya lebih jauh lagi. Misalnya
beratnya sebuah batu, cepatnya lari seseorang, jauhnya perjalanan, panasnya suatu benda dan
sebagainya. Orang yang menerima informasi tentu akan bertanya lebih jauh lagi tentang seberapa
beratnya batu tersebut, berapa kecepatan lari orang tersebut, seberapa jauh perjalanan yang
ditempuh, seberapa tinggi panas benda
mungkinkan
tersebut,
dikomunikasikan
pelengkap. Obyek pelengkap ini biasanya dinyatakan dalam bentuk ukuran dan satuan sehingga
obyek yang diinformasikan mempunyai arti lebih luas. Misalnya, batu tersebut beratnya satu ton,
1
kecepatan larinya sekitar 1 kilometer per jam, jalan yang sudah ditempuh sekitar 2 kilometer,
panas badannya sekitar 40 derajat Celcius, dan sebagainya. Dengan demikian peranan obyek
pelengkap sebagai menambah keterangan dari obyek yang diinformasikan memang sangat penting.
Sebetulnya, dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan sesuatu yang sifatnya
harus diukur. Setiap saat kita harus memperhatikan waktu, setiap saat kita harus memperhatikan
jarak atau panjang sesuatu, saat-saat tertentu kita harus memperhatikan berat sesuatu,setiap saat
kita merasakan panas (suhu) sekitar, dan sebagainya. Dengan kata lain bahwa pada dasarnya
dalam kehidupan sehari-hari
apa
menyangkut masalah pengukuran bentuk, pengukuran kehalusan permukaan, dan yang terbanyak
adalah pengukuran dimensi (ukuran) dari suatu produk. Kini kita berada pada era yang serba
otomatis, kemajuan dan perkembangan teknologi menghasilkan barang-barang atau produk yang
sangat bagus bentuknya, canggih konstruksinya, dan presisi ukurannya. Salah satu dari sekian
banyak hasil kemajuan teknologi itu misalnya alat untuk mengukur, dalam hal ini mengukur hasilhasil industri atau pabrik. Dengan alat ukur yang serba canggih ini kita dapat mengukur semua hasil
produksi maupun benda lain disekitar kita dengan cara yang mudahdan tepat. Bahkan benda yang
tidak dapat dilihat misalnya suara, dapat diukur kecepatannya maupun getarannya. Ini semua
karena adanya perkembangan peradaban manuasia yang semakin maju yang setiap saat selalu
berusaha menghasilkan
Akan tetapi, bila kita menengok sejenak ke belakang, ke zaman purba, timbul pertanyaan: apakah
yang dilakukanoleh manusia pada masa itu untuk menyelesaikan masalah pengukuran? Untuk itu,
ada baiknya pula dilihat lagi sedikit sejarah tentang beberapa bangsa
yang
telah
menangani
masalah pengukuran terutama pengukuran panjang yang mempunyai dimensi bentuk yang
bermacam-macam. Sejak
sebagai
sesuatu
pemikirannya,
masalah dimensi
mengkomunikasikan masalah pengukuran ini mereka mencari cara yang termudah. Berdasarkan
sejarah, ada satu bangsa yang telah menggunakan sebagian anggota badan manusia untuk
menentukan suatu satuan atau standar pengukuran. Mereka menggunakan tangan dan kaki sebagai
alatnya. Kita tahu bahwa ribuan tahun yang lalu bangsa Mesir kuno telah berhasil membangun
sebuah bangunan yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu Piramid.Alat ukur macam apakah yang
mereka gunakan untuk menentukan besarnya bahan-bahan bangunan tersebut? Sebagian besar alat
ukur yang digunakan ternyata sangat sederhana sekali yang dapat dilihat pada contoh-contoh berikut
ini:
Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri sendiri, dan
dapat dijadikan acuan.
Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk
persamaan.
Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik antara lain:
Dimensi
Posisi
Bentuk
Kualitas permukaan
Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga hasil pengukuran dapat
langsung diperoleh.
Contohnya : jangka sorong, mikrometer.
2. Alat Ukur Pembanding
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar
produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur.
Contohnya : dial indicator.
3. Alat Ukur Standar
Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan hasil
pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya.
Contohnya : blok ukur.
4. Alat Ukur Kaliber Batas
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di dalam
atau diluar dari daerah toleransi produk tersebut.
Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros.
5. Alat Ukur Bantu
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya alat ini tidak
bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam pengukuran maka alat
ini dinamakan juga dengan alat ukur.
Contohnya : meja rata, stand magnetic, batang lurus.
Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas:
1. Alat Ukur Khas
Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya kekasaran
permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat ukur jenis ini dapat dilengkapi skala dan
dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.
Contohnya alat ukur roda gigi.
2. Alat Ukur Koordinat
Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan untuk
menentukan posisi
Contohnya alat ukur posisi.
Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas:
1. Alat ukur mekanik
2. Alat ukur elektrik
3. Alat ukur optik
4. Alat ukur pneumatik
5. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik
Konstruksi umum dari alat ukur:
1. Sensor
Yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur.
Terdiri dari
Sensor mekanik
Sensor optik
Sensor pneumatik
2. Pengubah
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh sensor menjadi besaran
ynag terukur.
Terdiri dari:
Pengubah mekanik
Pengubah optomekanik
Pengubah elektrik
Pengubah pneumatik
Pengubah optik
3. Penunjuk
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran.
Terdiri dari:
Penunjuk beskala
-- Skala linear
-- Skala melingkar
Penunjuk digital
-- Digital mekanik
-- Digital elektrik (LED)
Kalibrasi alat ukur standar nasional dengan alat ukur standar internasional.
2. Kepekaan
Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif kecil dari harga
pengukuran.
3. Mampu baca
Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga pengukuran yang jelas dan
berarti.
4. Histerisis
Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan pengukuran secara kontinu dari
dua arah yang berlawanan.
5. Pergeseran
Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor tidak memberikan /
merasakan sinyal atau perbedaan.
6. Kepasifan
Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak menunjukkan perubahan
pada harga ukur.
7. Kestabilan nol
Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak lagi bekerja.
8. Pengambangan
Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan harga ukur yang konstan.
Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau bergerak.
Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang mendekati
harga yang sebenarnya.
Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang sama dari
beberapa pengukuran yang dilakukan
Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur.
dari
produk
tersebut.
Pengukuran
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
profil
proyektor.Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran atau jarak
permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah hubungan antara dua komponen
yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik saat
mereka disatukan. Kalibrasi adalah membandingkan suatu alat ukur (skala atau harga nominalnya)
8
dengan acuan yang dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu melakukan
pengkalibrasian alat ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada rantai kalibrasi,
sehingga alat ukur tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace ability).
Teori Dasar Alat Ukur
Adapun alat ukur yang sering digunakan adalah :
1. Mistar Ingsut (Jangka Sorong) 150 mm dan 100 mm.
2. Mikrometer rahang luar
Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi luar suatu benda.
1. Mikrometer rahang dalam
Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi dalam suatu benda.
2. Mikrometer kedalaman.
Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman lubang.
Mistar Ingsut atau Jangka Sorong adalah alat ukur dimensi linier atau panjang yang memiliki dua
skala yaitu Skala Utama dan Skala Nonius. Skala Utama adalah skala panjang dan Skala Nonius
adalah skala yang digeser-geser. Mikrometer adalah alat ukur dengan prinsip kerja dengan informasi
gerak melingkar skala yang diputar menjadi gerak tranfersal pada sensornya.
Mistar Ingsut digunakan untuk mengukur:
1.
2.
3.
4.
Dimensi Luar.
Ketebalan.
Diameter Dalam.
Kedalaman Lubang.
Suaian Paksa.
Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi poros selalu berada di atas daerah toleransi lubang.
Suian Pas.
Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi lubang berpotongan dengan toleransi poros.
Suaian longgar.
Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi lubang selalu berada di atas daerah toleransi poros.
Besaran pokok
Alat ukur
Panjang
Massa
Neraca (timbangan)
Waku
Stop Watch
Suhu
Termometer
Amperemete
Jumlah molekul
Intensitas cahaya
Light meter
Alat Ukur
1. Alat Ukur Panjang
Alat-alat ukur panjang meliputi mistar, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Berikut masingmasing alat ukur tersebut & penjelasannya. Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti
meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat
ketelitian yang berbeda.
Mistar
10
A. Mistar/Penggaris
Mistar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan penggaris adalah alat yang digunakan untuk
mengukur barang yang berukuran sedang & berukuran besar. Mistar ini dapat mengukur dengan
ketelitian hingga 1 mm.
Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( /s x 1 cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.Untuk mendapatkan basil
pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatanharus tegak lotus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Meteran Pita
Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisadilakukan dengan mistar, misalnya karena uk
urannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus. Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1
mm.
B. Jangka Sorong (Vernier caliper)
11
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu benda, dan
dimensi dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki 2 bagian, yaitu rahang tetap yang fungsinya
sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat digerakkan letaknya, dan rahang sorong yang fungsinya
sebagai tempat skala nonius dan dapat digeser-geser letaknya untuk menyesuaikan dan mengukur
benda. Jangka sorong ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Vernier Caliper /Jangka Sorong :
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan amok
mengukur panjang suatu benda denganketelitian hingga 0,1 mm.keuntungan penggunaan jangka
sorong adalah dapat dipergunakan amok mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam
sebuah tabung atau cincin, maupunkedalam sebuah tabung.Kegunaan jangka sorong adalah:
- Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
- Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang(pada pipa, maupun lainnya)
dengan cara diulur;
-
Untuk
mengukur
kedalamanan
celah/lubang
pada
suatu
benda dengan
pada
gambar
12
4. Step
5.
3. Depth Bar
Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan
cara mencari perbedan antara dua tanda. Metode ini disebut prinsip pengukuran vernier.
Sebagai contoh , Skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan skala vernier
jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis skala utama lebih besar 0,1 mm
dari pada jarak garis skala vernier ialah :
(1 mm 0,9 mm = 0,1 mm).
Skala Utama
0,1 0,2
0,3
0,9
1,0 (mm)
Perbedaan
Skala Vernier
Pertama-tama alat ukur harus dilakukan set awal, yaitu angka nol (0) pada skala utama
harus lurus (segaris) dengan angka nol (0) pada skala vernier. Jika skala vernier digerakan
kekanan sampai angka satu (1) dengan skala angka satu (1) Skala utama seperti gambar di
bawah. Hasilnya terdapat celah 0,1 mm disebelah kiri.
13
Bila skala vernier digeser ke kanan lagi sampai ke angka 5 lurus dengan angka 5 pada skala utama .
maka hasilnya celah 0,5 mm diantara dua angka nol.
Pada umumnya, satu strip/1 bagian untuk skala utama adalah 1 mm dan satu strip atau 1
bagian skala vernier = 0,95 mm (19 mm/20 mm) dikalikan 20 strip menjadikan 19 mm,
Jadi perbedaan antara jarak satu strip skala utama dengan jarak satu strip skala vernier
ialah : 1 mm 0,95 mm = 0,05 mm.
Membaca Nilai Hasil Pengukuran
Seperti pada gambar di bawah ini nilai didepan koma diambil dari penunjukkan angka nol
skala vernier, yaitu 46 mm (A) sedangkan angka dibelakang koma diambil dari titik
dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama berteemu, yaitu (4) yang
ditunjukkan oleh B, jadi hasil pembacaan dari gambar di bawah ini ialah 46,4 mm atau
46,40 mm
A
46 + (0,05 X 8 ) = 46, 40 mm
A
14
a)
dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri pelumas untuk mencegah agar
tidak mudah karatan.
b)
Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas, dan angka 0
pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris) seperti pada gambar di bawah ini.
c)
Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada tempatnya
(sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu sama lainnya
d)
Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat mungkin ke
skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan menghasilkan pembacaan
kurang akurat. Seperti gambar di bawah ini.
.
e)
Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur, jangan sampai miring,
karena akan menghasilkan pembacaan yang kurang akurat, seperti gambar di bawah ini
15
Prinsip pengukuran :
B. VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 1/128 INCH (Inci)
Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai berikut :
a. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier
= 1/128 inch
= 1/16
inch
Contoh 1. : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai berikut :
= 1 1/16 inch
Hasil pembacaan
= 1 3/32 inch
Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat satu skala lebih
Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16 inch, maka nilai skala utama adalah = 1
inch + 1/16 inch lebih
oleh perhitungan
berikut .
b. Skala Vernier :
Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada ruas ke 4 (angka 4),
karena nilai setiap skala Vernier adalah 1/128 inch, maka nilai skala vernier adalah
= 4 x 1/128 inch = 4/128 inch.
Pembacaan :- Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch = 1 6/16 inch = 176/128 inch
- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch
Hasil Pembacaan
= 7/128 inch
= 7/128 inch
* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada skala utama.
C. Mikrometer Skrup
17
Mikrometer skrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang tipis,
panjang benda yang kecil, dan dimensi luar benda yang kecil. Mikrometer skrup memiliki 3 bagian,
yaitu selubung utama yang fungsinya sebagai tempat skala utama yang akan menunjukkan berapa
hasil pengukuran dan bagian ini sifatnya tetap dan tidak dapat digeser-geser, lalu selubung luar yang
fungsinya sebagai skala nonius yang dapat diputar-putar untuk menggerakkan selubung ulir supaya
dapat menyesuaikan dengan benda yang diukur, dan selubung ulir yang fungsinya sebagai bagian
yang dapat digerakkan dengan cara memutar-mutar selubung luar sehingga dapat menyesuaikan
dengan bentuk benda yang diukur. Mikrometer skrup ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga
0,01 mm.
Mikrometer Sekrup
digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
MICROMETER
18
Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur diameter luar dan
dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper, dapa t mengukur sampai ketelitian
0,01 mm
KONSTRUKSI ATAU BAGIAN-BAGIAN MICROMETER
5. Outer sleve
2. Spindel
3. Lock Lamp/pengunci
7. Racter Stoper/Ratchet
4. Iner sleeve
PRINSIP PENGUKURAN
Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak satu ulir, jika jarak ulir
ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran dengan
micrometer. Pada benda sebenarnya , mur berarti inner sleeve dan baut ialah spindle. Seperti
pada gambar di bawah ini
19
Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi dalam 50
strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu strip, dan bila spindle
bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50).
PEMERIKSAAN DAN KALIBRASI MICROMETER
1). Memeriksa tanda 0
Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu, Bersihkan anvil dan
spindle dengan kain bersih. Kemudian putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle
bersentuhan. Putarkan stopper sampai berbunyi tanda clik-klik 2 atau 3 kali sampai
diperoleh penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp.
Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat , timble
berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah.
Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik 0 thimble telah lurus dengan
garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di bawah ini.
Posisi
Yang
Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock clamp.
Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai tabda 0
thimble lurus dengan garis. Setelah penyetelan selesai , periksalah kembali tanda 0
20
Pengunci
Outer /Sleeve
Jika kesalahannya
kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda 0 timble dengan garis
outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper. Setelah penyetelan selesai
periksalah kembali titik 0 untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi
dengan benar.
Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur ialah jumlah
pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh .1 . dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :
Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain bersih.
Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda yang akan diukur, dan
putarlah ratchet stopper sampai menyentuh spindle spindle. Putarlah kembali stopper 2
sampai 3 kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca.
25 mm
4. Micrometer 75 - 100 mm
5. Micrometer 25 50 mm
6. Micrometer 50
- 75 mm
Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar gerakan
yang kecil. Ketika
diperbesar
spindle bergerak
sepanjang permukaan
(ponter).Klasifikasi tingkat
pengukuran ditunjukkan
oleh penunjuk
DIAL GAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama
alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur
automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal gauge.
23
Peringatan Penting
Posisi
pada
Garis imajinasi dati mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus pada permukaan dial
ketika anda membaca pengukuran.
Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke bawah. Periksalah
bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda tidak memegeng spindle.
Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan agar jangan sampai
terjatuh atau terkena benturan.
24
Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila gerakan spindle
menjadi tadak lancar
bensin sambil
3.
4.
Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh
benda kerja,
adapun nilai
tersebut tergantung
dari
beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01
mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti
nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.
Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka
nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau
disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses
mengukur benda kerja.
2.
Jarum Pendek
25
Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari
angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti pergerakan
satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial
gauge adalah 0,01 mm).
Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan
jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.
3.
Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita,
untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat
proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge).
4.
Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan
benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut.
Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke
atas.
Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak kea
rah bawah.
Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh kea rah atas ,
sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum panjang pada angka nol,
Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah :
26
Hal ini berarti toleransi kea rah kiri dan kanan dari angka 0 adalah berjarak 0,1 mm.
Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan jarum panjang
bergerak kea rah kiri dan kanan antara jarak toleransi tersebut.
2.
27
Jarum panjang
kea
rah
akan bergerak
kanan
apabila
Jarum panjang
akan bergerak
benda kerja
ditentukan
Contoh:2. Pengukuran run out poros
1). Letakan V-Blok di atas plat datar, dan telatakan poros di atas block, seperti pada
gambar.
2). Sentuhkan spindle dial gaugew pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge
lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros sebelah kanan, seperti
pada gambar
28
3). Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan
paling kecil. Kemudian putarlah outer ring sampai penunjukan pada 0
4). Putarlah poros perlahan-lahan.Bacalah jumlah gerakan ponter.
CYLINDER GAUGE
Uraian Cylinder Gauge.
Cylinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering
digunakan untuk mengukur diameter silinder, lubang kedudukan poros dan komponen
lainnya secara teliti. Pada ujung measuring point. Measuring point ini dapat bergerk
bebas, dan jumlah gerakaknya ditunjukan oleh dial gaugew. Jarak antara measuring point
dan replecment rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.
Bagian-Bagian Cylinder Gauge
1. Dial Gauge
gauge,
sudah
diterangkan
sebelumnya.
Hanya
ada
gauge.
: Bagian untuk memgang /mengikat Dial
: Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada
silibnder , yang akan menyentuh bidang ukur pada
4. Replacment Washer
silinder.
: Alat ini untuk menambah kepanjangan rod, alat ini
terdiri dari 4 buah dengan ketebalan ukuran masingmasing, 3 mm, 2 mm, 1 mm, 0,5 mm.
Ukurlah garis tengan atau diameter silinder dengan vernier caliper/jangka sorong.
Catat hasilnya missal 53 mm (Skala kasar).
2)
3). Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan replecment rod
dan measuring point ke dalam micrometer dan dial gauge di set pada angka nol.
Sperti pada gambar di bawah ini.
30
4). Masukan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder
gauge sampai diperoleh hasil angka pembacaan yang terkecil. Bila hasil pembacaan
adalah 0,04 mm berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dan 53,00 mm (set hasil
micrometer). Karena itu diameter cylinder adalah 52,96 mm ( 53,00 0,04 mm).
Replecment rod
Measuring point.
5). Lakukan pengukuran diameter cylinder pada tiga tempat , yaitu : bagian atas, tengah, bawah.
Pada saat mengukur setiap bagian. Lakukan gerakan ke kiri dank e kanan dari cylinder gauge
sambil melihat maksimal pergerakan jarum panjang.
31
Peringatan penting.
Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus
measuring point. Spindle dimasukan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari
langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring
point.
Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan diameter
benda yang akan diukur.
32
2.
Neraca Dua Lengan, yaitu neraca yang biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya seperti
pada gambar di samping. Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara pemakaian neraca
pasar, bedanya bandul neraca yang terdapat pada neraca pasar dapat digantikan dengan barang lain.
33
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini
dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yangdisebut avometer gabungan dari
fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amper meter dapat dibuat atas susunan
mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arca pada rangkaian baik arus yang
kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yangmengalir pada kumparan yang
selimuti melon magnet akan menimbulkan gayalorentz yang dapat menggerakkan jarum
amperemeter. Semakin besar arus yangmengalir maka semakin besar pula simpangannya.
2. Voltmeter / Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan
ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuranalat voltmeter berkalikali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
gaya magnetic tersebut
34
akan mampu membuat jarum alatpengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar
arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.
3. Ohmmeter / Ohm Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu
daya
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan amok mengukur besarnya
intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu Untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan peneranganyang cukup.Untuk mengetahui besarnya intensitas
cahaya ini maka diperlukansebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga
cahayayang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.
Harga dari besarnya cahayadapat ditampilkan pada layar LCD(Liquid Crystal Display) denganmeng
gunakan sebuah ADC (Analog to Digital Converter) Max ICL7106 dengan tegangan masukan
antara200
mV
dan
tegangan
referensi
antara
100
mV
V. Sensor
35
cell
dengan
tegangan
keluaran
sebesar
0.5
dan
arus20 mA sampai 30
mA. Alat ukur ini dibuat portable dengan menggunakantegangan somber 9 V DC dari baterai.
5. Barometer
Barometer merupakan alat pengukur tekanan dalam satuan mb.Barometer ada dua jenis yaitu barom
eter raksa dan barometer aneroid.Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara,
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktuttertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Barometer baik raksa maupun anaeroid
dipengaruhi
oleh ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan ketinggian.
sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan
stick barometer.
Prinsip kerja wheel barometer adalah:
Peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkurimenyebabkan ketinggian raksa di
tuba sebelah kiri meningkat dan di sebelah kanan menurun (untuk lebih jelasnya lebih pada gambar
yang ada dalam link
gerakan turun naik merkuri ini dan menyebabkan dorongan yangterhubung pads
pointer dimana
akan mengindikasikan kenaikan tekanan. jikaterjadi penurunan tekanan makan akan terjadi proses
sebaliknya. Barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.
Stick barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:
36
Barometer jenis ini dirancang untuk dapatmembaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung
dibaca oleh pengguna pada
skala yang
biasanya
tercatat pada
stick
barometer tersebut,sehingga memerlukan pengturan yang lebih rumit dibanding wheel barometer unt
unk menyesuaikannya dengan ketinggian. Prinsip kerjanyahampir sama dengan wheel barometer
karena nama2 menggunakan air raksa (merkuri). rometeranaeroid, terdiri dari sate kapsul
vacum yang bereaksi
terhadap perubahan
tekanan
udara dan
meneruskan
pergerakan ringan padaujung pengungkit B. Suatu seri kumparan C melanjutkan pergerakan ini
padarantai D,dan mendorong pegas E kepada pointer F yang disesuaikan. Gmerupakan teasyang
digunakan untuk mengatur pointer yang akan dibaca.
Alat Ukur Besaran Fisika
Fisika tidak bisadilepaskan dari proses pengukuran
digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakandalam kehidupan seharihari. Hal ini dikarenakan dalam fisikamembutuhkan
tingkat
ketelitian yang
sangat
tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
4. Alat Ukur Waktu
Alat-alat ukur waktu misalnya stopwatch & jam atom. Berikut penjelasannya.
A. Stopwatch
37
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang biasanya digunakan untuk mengukur waktu
yang cepat, misalnya mengukur waktu pembalap saat sedang balapan. Ada 2 jenis stopwatch, yaitu
stopwatch analog & stopwatch digital. Stopwatch analog memiliki ketelitian hingga 0,1 sekon,
sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,01 sekon, bahkan ada yang hingga 0,001
sekon. Misalnya saja ada pembalap yang pada jarak 1000 m waktunya bila diukur dengan
menggunakan stopwatch hasilnya 9,9 sekon, tapi bila diukur dengan stopwatch digital hasilnya 9,99
sekon, bahkan mungkin 9,999 sekon. Bentuk stopwatch analog dapat dilihat pada gambar sebelah
kiri, sedangkan gambar stopwatch digital dapat dilihat pada gambar sebelah kanan.
B. Jam Atom
Jam atom merupakan alat ukur waktu yang menggunakan standar frekuensi resonansi
atom sebagai penghitungnya. Cara kerja jam atom ini yaitu dengan cara mengisikan atom cesium133 kedalam jam atom, kemudian akan muncul getaran dari atom cesium-133 tiap sekon. Dan perlu
diketahui, satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan
9.192.631.770 getaran. Dan sampai saat ini jam atom dianggap sebagai alat ukur waktu paling teliti.
Dan diperkirakan jam atom hanya akan melakukan kesalahan 1 sekon dalam waktu 1 juta tahun.
5. Alat Ukur Kecepatan
Alat ukur kecepatan misalnya speedometer. Berikut penjelasannya.
A. Speedometer
38
Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan
standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan. Bentuknya seperti pada gambar di samping.
Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan
dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat
atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan mengendalikan kecepatan dijalan yang
kecepatannya dibatasi. Ada beberapa jenis sensor pengukuran kecepatan, berikut penjelasannya.
Mekanis, adalah perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan langsung dengan roda
depan ataupun transmisi dengan menggunakan suatu kabel yang ikut berputar saat kendaraan
bergerak, gerakan berputar ini kemudian dirubah untuk menggerakkan jaruk kecepatan.
Elektronik, adalah pengukur kecepatan yang bekerja atas dasar sensor yang ditempatkan di
poros penggerak kendaraan yang medeteksi jumlah putaran poros untuk selanjutnya data
dikirim ke speedometer dengan prinsip arus Eddy yang menggerakkan jarum kecepatan
ataupun menunjukkan kecepatan secara digital.
GPS, adalah perangkat pengukur kecepatan yang menggunakan perubahan data posisi koordinat
bumi yang diperoleh dari satelit GPS yang diolah oleh prosesor menjadi informasi kecepatan
Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda atau bahan kerja
yang menjadi objek dalam sebuah kegiatan baik pemeriksaan, perawatan, maupun perbaikan. alat
ukur ini terdiri dari beberapa jenis yang disesuaikan dengan spefisikasi fisik maupun teknologi yang
digunakan. sebagai contoh dalam artikel ini membagi alat ukur menjadi dua jenis yaitu alat ukur
mekanik dan alat ukur digital.untuk memperjelas penjelasan diatas, mari kita simak penjelasannya
sebagai berikut:
1. Alat ukur digital alat ukur digital adalah alat ukur menggunakan layar digital untuk
mengetahui nilai pengukuran nya. alat ukur ini biasanya lebih mahal dan agak langka seusai
dengan tingkat kepentingannya. sebagai contoh yang paling sering kita lihat dan kita
gunakan di bengkel-bengkel adalah digital multi meter.digital multi meter berfungsi untuk
mengetahui voltase, ampere, tahanan dan arus yang nilai dari hasil pengukurannya
ditunjukan dengan angka digital.
39
Kunci Momen
Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai dengan
ukuran kekencangan tertentu.Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai
40
dengan ukuran mur atau baut yang akan dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat
dengan handle kunci momen) terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan nilai
kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan. Jarum akan bergerak sesuai dengan
kekencangan yang diberikan.Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari
pengencangan baut atau mur. Jadi pada saat awal pengencangan kita menggunakan kunci biasa
(kunci ring, kunci soket maupun kunci pas), setelah dirasa agak kencang baru dikencangkan akhir
menggunakan kunci momen dan kencangkan sesuai dengan nilai kekencangan dari mur atau baut
tersebut.Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau
baut, sehingga kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbeda-beda dapat
dihindari.
Fungsi Kunci Momen
Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur,
agar mencapai kekencangan tertentu. Socket dapat dipasangkan pada kunci momen untuk
disesuaikan dengan berbagai macam ukuran baut dan sebagainya.
Menentukan kekuatan pengencangkan baut 14 dari table.
Menyetel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan.
41
Menarik secara merata dengan tangan kanan anda sampat terdengar tanda/bunyii klik. Untuk
pengencangan yang besar, momen puntirnya, kunci momen harus diatur dalam beberapa
tahapan pengencangan, Misalnya :
Pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 1. 4 kg , 6 kg, 8 kg.
Multi meter
sebagai contoh yaitu
a.(avometer)
b.baterai tester
c. hidro volt
d. wiring tester
e. coil tester
f. jangka sorong
g. mikro meter
untuk penjelasan mendalamnya akan saya posting di artikel selanjut nya
salam biker
fungsi dan penggunaan alat ukur multitester
AVO meter yang dikenal dengan istilah multimeter atau multitester merupakan
alat ukur terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Voltmeter), arus
(Amperemeter), dan resistansi (ohmmeter). Dalam AVO meter pemilihan besaran yang ingin diukur
dengan mengatur range selector sesuai dengan keinginan.AVO meter mudah rusak terutama oleh
penggunaan yang diluar kemampuannya. Sebelum melakukan pengukuran, batas ukur AVO
meterditempatkan pada batas ukur paling tinggi dan dapat diturunkan untuk mendapatkan
pembacaan yang baik.
42
Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus
3. Measuring Terminal
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
>> Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan
2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan
cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut benar2 ke angka nol sebelah kiri
3. Posisikan Range Selector pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung
kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan ohm adjust.
Baik tidaknya range selector x1 , x10 , x100 , pegang ujung negatif dan positif, jarum harus
tidak bergerak.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, Range Selector ohm meter harus betul2 diperhatikan, yaitu
setiap memindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/
dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah
kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm adjusting knop kearah kiri
atau kanan sehingga jarum AVO tersebut benar2 ke posisi angka nol.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skala yang paling kecil.
45
46
1. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus
kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan DC. Perlu diingat Ini merupakan Batas Ukur
(BU) yang harus kita perhatikan saat akan melakukan pengukuran. Bila diketahui perkiraan
nilai tegangan yang akan diukur maka Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas
47
nilai perkiraan tersebut. Sebagai contoh bila kita akan mengukur tegangan pada suatu
rangkaian yang memiliki nilai tertera pada PCB tersebut 9 volt DC maka kita boleh
menggunakan batas ukur 10 volt DC.
2. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus
kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan AC. Demikian juga untuk pengukuran
teganganAC Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas nilai perkiraan tersebut
tegangan AC tersebut. Contoh Bila akan mengukur tegangan Jala-jala PLN seperti kita
ketahui nilai tegangan PLN berkisar antara 220 Volt AC maka harus dipilih batas ukur 250
volt AC.
3. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi, ini tidak terlalu kritik atau
beresiko bila salah memilih selektor. Hanya akan berpengaruh pada ketelitian dan cara kita
menghitung nilai resistansi terukur.
4. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC. Arus yang terukur
maksimal 250 milli Ampere DC. penggunaan batasn ukur harus diatas nilai arus perkiraan
yang ada pada rangkaian.
5. Bila tidak diketahui perkiraan nilai tegangan gunakan batas ukur yang paling besar (bisa
1000 VoltDC atau 1000 VoltAC). Demikian juga untuk arus DC gunakan skala batas ukur
tertinggi. Yang paling penting pada pengukuran arus dan tegangan DC polaritas colokan
(probe) jangan terbalik. Kutup (-) terhubung colokan hitam dan (+) terhubung colokan
merah.
6. Bila dalam pengukuran terjadi kesalahan batas ukur ataupun polaritas colokan terbalik
sebaiknya cepat-cepat kita tarik colokan dari titik ukur yang kita lakukan. Hal ini pada
multimeter analog beresiko terhadap rusaknya alat ukur kita meskipun dalam multimeter
terdapat sekring pengaman.
II. SKALA MAKSIMUM
Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel meter.
48
1. Pada Skala Maksimum paling atas merupakan skala yang dibaca saat mengukur resistansi.
Perlu diingat bahwa penunjukan jarum pada simpangan paling ujung kanan merupakan nilai
resistansi paling kecil. Sedang pada simpangan paling kiri untuk atau jarum (bergerak
sedikit) mengindikasikan nilai resistansi paling besar. Karena nilai skala resistansi (ohm)
paling kiri memiliki angka paling besar, sedangkan paling kanan nilainya nol.
2. Pada gambar di bawah ini diperjelas untuk Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC
ataupun DC.
Pada gambar diatas ada tiga nilai yang umumnya dipakai pada multimeter analog yaitu skala
maksimum 10, 50, dan 250.
III. MENGUKUR RESISTANSI
1. Letakan selektor atau batas ukur (BU) resistansi yang paling sesuai. Pilih batas ukur
resistansi sehingga mendekati tengah skala. Sebagai contoh: dengan skala yang ditunjukkan
dibawah dengan resistansi sekitar 50kohm pilih 1kohm range.
2. Hubungkan kedua ujung probe (colokan) jadi satu. Bila jarum belum bisa menunjuk skala
pada titik nol putar ohm ADJ sampai jarum menunjukan nol (ingat skala 0 bagian kanan!).
jika tidak dapat diatur ke titik nol maka batteray didalam meter perlu diganti.
49
R = BU x JP
R = resistansi yang terukur (ohm)
BU = Batas Ukur yang digunakan
JP = Penunjukan Jarum pada skala
sehingga pada contoh diatas dapat kita hitung resistansi yang terukur memiliki nilai :
BU = x 1K
JP = menunjuk pada angka 50 ohm
terhitung :
R = 1K x 50
R = 50K ohm
50
kelistrikan
hasil pengukurannya
51
Metode Pengukuran.
1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)
Sebelum menggunakan
pastikan dulu
bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri skala. Apabila
tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration)
obeng (-)
dengan sebuah
pada garis ujung
sebelah kiri. Sekalai anda telah melakukan peneytelan dan pengecekan skala
nol (0) , anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.
Mengukur Tegangan DC
Daerah
salah
52
satu daerah DC V (VDC) dengan pilihan 2.5, 10, 25, 50, 500). Nomor-nomor
berikut ini berkaitan dengan daerah volt.
Range
2.5
2.5
10
2.5 - 10
25
10 - 25
50
25 - 50
500
50 - 500
Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat
membaca
kabel
pengetes yang berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung
satunya ke terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam
yang dari terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negative
dari sumber arus
53
PENTING !
Caranya :
1) 50 : Nilainya (value) dibaca
Pilihlah
range
(tingkat)
berhati-hati. Apabila
50,
yang akan
hasilnya
kalikan
dengan 10 bila
kemunginan
tester
akan
rusak
dengan
Bacalah
skala
pada
rang
selektro
yang
25, hasilnya
benar
dibagi 10
dibaca
sesuai
Mengukur Tegangan AC
Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 1000 volt. Hubungkan kabel-kabel
pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi AC V seperti pada
tabel di bawah ini.
Range
10
0 - 10
25
10 - 25
250
25 - 250
1000
250 - 1000
54
Kemudian , hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada baian
yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang ditunjukan oleh jarum
penunjuk.
Contoh :
Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektro diset pada 250 AC
Volt.
Penting !
Membaca
benar
selektor
hasilnya
distel
pada
dikalikan
10,
dengan
Mengukur Arus AC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A.
1). Mengukur arus DC dari 0 -250 A.
Hubungkan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel pengetes
berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur yang berwarna
55
hitam ke terminal negatif) dan stel selektor ke 250 mA A DC (DC A). Kemudian
, putuskan arus listrik pada titik tertentu saat anda mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke poositif sumber arus, dan
kabel hitam ke
dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan beban, dan baca skalanya DC A
(A DC) ditunjukan oleh jarum penunjuk. Lihat contoh gambar di bawah ini.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.
berikut :
Kabel tesled yang berwarna merah dihubungkan ke terminal positif yang hanya
digunakan untuk mengukur 20 A DC: maka range selector diset pada DC A 20
A: pembacaan jaum penunjuk pada skala 20 A DC.
Contoh :
Angka (nilai pengukurannya adalah 1 A. sebab range selektornya diset ke 20A.
56
Mengukur Tahanan
1). Kalibrasi
Sebelum mengukur tahanan , pertama harus memutar tombol kalibrasi ohm,
dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat sampai pembacaan
jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali merubah
range selektor. Seperti gambar di bawah:
2). Pengukuran
Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk mengukur
tahan. Posisi K untuk `1000, dengan
demikian
sebagainya.
57
Range
X1
X 10
X 100
X1 K
range
kemudian hubungkan kedua ujung kabel pengetesan (test lead) pada beban. Ini
berarti kedua terminar dapat dihubungkan pada ujung beban.
ontoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selecktor diset pada 10 /.
Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hbungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan
58
Penting =
ke tester
dan dapat
kendaraan kita memiliki banyak komponen kelistrikan yang memiliki fungsi kesatuan sistem yang
terintegrasi secara elektrik dengan pengaturan dalam rangkaian kelistrikan yang cukup rumit.dengan
kelengkapan tersebut tidak sedikit dari kita yang tidak memahami tentang sistem kelistrikannya
sehingga kebanyakan orang akan pergi ke bengkel untuk memeriksa baik untuk perawatan maupun
perbaikan. memang sudah lumrah bahwasannya tidak semua orang bisa memiliki alat-alat khusus
yang digunakan untuk melakukan pengecekan tersebut. tetapi kalau para biker yang memiliki jiwa
otomotif yang suka ngoprek harus memiliki alat ini untuk penjagaan setiap detail komponen yang
mengalami kerusakan. walaupun tidak semua alat dapat dibeli dengan harga yang rendahm tetapi
ada beberapa alat ukur yang bisa kita dapat dengan harga dibawah satu juta yaitu coil and injector
tester.alat ini dapat dibeli dengan harga sekitar 500 ribuan, cukup murah untuk sebuah alat yang
apabila kita melakukan perawatan ke bengkel pasti akan menghabiskan kocek yang cukup besar,
oleh karena itu kalo ada duit, ane saranin agan beli aja, heee (bukan promosi ko gan). alat ini
berfungsi untuk :
59
1. Memeriksa fungsi kerja injector pada kendaraan khususnya yang menggunakan mesin injeksi
(jangan tanya lagi ya gan,, heee)
2. Membersihkan injector sehingga kerja injector kembali seperti semula dengan komponen
tambahan yang berfungsi untuk mendukung pemeriksaan
3. Memeriksa fungsi kerja Coil pengapian baik yang langsung atau sering disebut without
igniter dan tidak langsung atau with ignite.
alat ini memiliki spesifikasi yaitu:
1. Sumber tegangan ( power supply) 12 Volt DC, so, jangan di pake untuk yang lebih dari
tegangan tersebut karena dapat merusak alat ukur.
2. Pengatur duty cycle ( Dwell/ waktu ON) injector, dalam satuan mili second, hal tersebut baik
untuk ketilian pengukuran/pengecekan
3. Pengatur frekuensi, untuk mengatur frekuensi kerja coil/ injector dalam satuan Hertzh yang
cukup jelas dan rinci
4. Indikator LED, untuk mengetahui fungsi kerja alat tester sehingga kita dapat merecognize
nya dengan baik
60
5. Kabel
penghubung
ke
injector,
coil
without
igniter
dan
coil
with
igniter.
61
Intensitas matahari diukur dengan menggunakan solar power meter. Solar power meter ini
mempunyai sensor dibagian atasnya, output dari pengukuran bisa dalam W/m 2dan BTU/(ft2.h).
Solar power meter merk Tenmars TM-206 mempunyai range sampai dengan 1999 W/m 2 atau 634
BTU/(ft2.h).
PLASTIGATE
Uraian
63
Plastigate biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil clearen) antara journal
poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya seperti benang, dibuat dari plastic yang ketebalannya
merata, dan dibungkus dalam amplop.
Gambar Plastigate
Plastigate mempunyai ukuran yang bermacam-macam.
Warna hijau mempunyai range
: 0,025 - 0,076 mm
: 0,102 - 0,229 mm
: 0,051 - 0,152 mm
Metode Pengukuran.
Cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan bantalan batang torak.
1). Bersihkan tangan anda, crankshaft pin dan bantalan.
2). Ambilah plastigate dari dalam amplop sesuai dengan lembaran bantalan.
3). Lettakan plastigate dari dalam pembungkus pada charnkshaft pin seperti pada gambar.
Plastigate
4). Pasanglah tutup bantalan (bearing cap) crankshaft pin dan keraskan mur-murnya sesuai
dengan momen spesifikasinya.Ingat jangan memutar crankshaft.
64
5). Lepaskan
dengan
menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila lebarnya tidak merata,
ukurlah pada bagian yang paling lebar.
Penting =
Tingkat pengukuran celah tercantum pada amplopnya. Pilihlah plastigate yang
ukurannya sesuai.
THICKNESS GAUGE
65
Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan digunakan untuk mengukur
celah antara dua bagian. Thickneess gauge terdiri dari lembaran baja tipis yang memiliki
presisi ampai 1/100 mm(0,01mm). Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai
1,00 mm, nilai ketebalannya tercantum pada setiap bilahnya (lembarannya).
1) Peringatan penting .
Bersihkan tangan anda, feeler gauge dan komponen yang akan diukur sebelum
melakukan pengukuran, adanya kotoran, oli dan lain-lain akan menyebabkan hasil
pengukuran yang salah.
Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran, gabunglah dua atau
beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
Sisispkan thisness gauge/feleer gauge pada celah komponen dengan berhati-hati. Jangan
membengkokan atau merusak gauge.
2). Metode Pengukuran.
Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge sudah masuk dan keluar,
pakailah gauge yang lebih tebal hingga anda merasakan adanya hambatan atau gigitan
saat ditarik keluar. Tebal feller gauge adalah sama dengan celah diantara dua komponen.
66