Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

TEKNIK PENGUKURAN DAN


METROLOGI INDUSTRI
DOSEN : HARNOWO S.T,M.T
OLEH :
1. Aditya Pratama (1215021004)
2. Satrio Sugo Marang(1215021071)
3.Akhmad Yaser Yasrizal (1215021011)
4. Dimas Andika (1215021031)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

TEORI DASAR
A.PENGERTIAN PENGUKURAN
Pengukuran

adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk

menentukan

nilai

suatu

besaran

dalam

bentuk

angka

(kwantitatif).Jadimengukur adalah suatu prosesmengaitkan angka


secara empirik dan obyektif pada sifatsifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang diperoleh tersebut dapatmemberikan gambaran
yang jelasmengenai obyekatau kejadian yang diukur.
B.DEVINISI LAIN TENTANG PENGUKURAN
I. Pengukuran

adalah

kapasitas, biasanya

penentuan besaran,
terhadap

suatu

dimensi,
standar

atau

atau satuan

pengukuran.
Pengukuran tidak hanya terbatas padakuantitas fisik, tetapi juga
dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa
dibayangkan,

seperti

tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan

konsumen.
II. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Dalam fisika dan teknik ,pengukuran merupakan aktivitas yang
membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunianyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur
benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkenan error
peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari caracara pengukuran

III. Pengukuran adalah proses pemberian angka- angka atau label


kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut
konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau
misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain
kita sering kali melakukan pengukuran.
Instrumentasi (Instrumentation)
Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan,
dan penggunaan instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem
instrument untuk keperluan deteksi,

penelitian, pengukuran,

pengaturan serta pengelolaan data.Metrologi (Metrology)


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkaitan dengan kegiatan
pengukuran.

C.FUNGSI PENGUKURAN
Secara sederhana sebenarnya kegiatan pengukuran yang kita lakukan
itu berfungsi sebagai alat komunikasi. Komunikasi disini bisa juga
diartikan secara luas, contohnya komunikasi antara penjual dengan
pembeli. Di dalam suatu perusahaan manufakture,pengukuran
sangatlah penting, karena segala sesuatu yang menjadi parameter dari
suatu produk yang kita hasilkan tidak lepas dari angka angka yang
hanya bisa di dapatkan melalui proses pengukuran. Pengukuran yang
dilakukan dengan benar akan memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut :
1. Membuat gambaran melalui karakteristik dari suatu object yang kita
teliti.

2. Dalam industri dapat digunakan sebagai alat komunikasi dari mulai


riset, operator, pengujian sampai dengan jaminan mutu terhadap
produk yang dihasilkan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar melakukan prediksi terhadap
sesuatu yang akan terjadi.
4. Sebagai pengendalian serta jaminan mutu

D.KLASIFIKASI PENGUKURAN
Geometris obyek ukur mempunyai bentuk yang beracam-macam.
Oleh karena itucara mengukur pun bisa bermacam-macam. Agar hasil
pengukurannya mendapatkan hasil yang paling baik menurut standart
yang berlaku maka diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar.
Untuk itu perlu diketahui klasifikasi dari pengukuran. Ada beberapa
pengukuran berdasarkan cara pengukuran yang bisa dilakukan untuk
mengukur geometris obyek ukur, yaitu:
1.Pengukuran langsung Proses pengukuran yang hasil pengukurannya
dapat dibaca langsung dari alat ukur yang digunakan disebut dengan
pengukuran langsung. Misalnya mengukur diameter poros dengan
jangka sorong atau mikrometer.
2.Pengukuran Tak Langsung Bila dalam proses pengukuran tidak bisa
digunakan satu alat ukur saja dan tidak bisa dibaca langsung dari hasil
pengukurannya,

maka

pengukuran

yang

deikian

ini

disebut

pengukuran tak langsung. Kadang-kadang untuk mengukur satu benda

ukur diperlukan dua atau tiga buah alat ukur standar, alat ukur
pembanding dan alat ukur pembantu. Misalnya: Pengukuran ketirusan
poros dengan menggunakan senter sinus (sine center) yang harus
dibantu dengan jam ukur(dial indikator) dan blok ukur.
3.Pengukuran dengan Kaliber Batas Kadang-kadang dalam proses
pengukuran kita tidak perlu melihat bebeapa besar ukuran benda yang
dibuat melainkan hanya untuk melihat apakah benda yang dibuat
masih dalam batas-batas toleransi tertentu. Misalnya saja mengukur
diameter lubang. Dengan menggunakan alat ukur jenis kaliber batas
dapat ditentukan apakah benda yang dibuat masuk kedalam kategori
diterima (GO) atau masuk dalam kategori dibuang atau ditolak
(No.Go). Dengan demikian sudah tentu alat yang digunakan untuk
pengecekannya adalah kaliber batas Go dan No Go. Pengukuran
seperti ini disebut pengukuran dengan kaliber batas. Keputusan yang
diambil adalah dimensi yang masih dalam batas toleransi dianggap
baik dan dipakai, sedang dimensi yang terletak diluar batas toleransi
dianggap jelek. Pengukuran cara ini tepat sekali untuk pengukuran
dalam jumlah banyak dan membutuhkan waktu yang cepat.
4.Pengukuran dengan Perbandingan Bentuk Standart Pengukuran di
sini sifatnya hanya membandingkan bentuk benda yang dibuat dengan
bentuk standar yang memang digunakan untuk alat pembanding.
Misalnya kita akan mengecek sudut ulir atau roda gigi , mengecek
sudut tirus dari poros konis, mengecek radius dan sebagainya.
Pengukuran dulakukan dengan alat proyeksi. Jadi disini sifatnya tidak
membaca besarnya ukuran tatapi mencocokkan bentuksaja . Misalnya
sudut ulir dicek dengan mal ulir atau pengecek ulir lainnya

E. Terminologi dan Metodologi Pengukuran


Terminologi dan Metodologi Pengukuran yang standarkan meliputi
sbb:
1.Metode pengukuran fundamental Pengukuran berdasarkan besaranbesaran dasar (panjang, massa, waktu dsb) yang dipakai untuk
mendifinisikan besaran yang diukur. Misal pengukuran gravitasi
dengan cara bola jatuh, diukur massa benda yang jatuh, jarak yang
ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Disini nilai percepatan gravitasi langsung ditentukan dengan
mengukur besaran dasar massa, panjang dan waktu.
2.Metode pengukuran langsung Metode pengukuran dimana nilai
besaran langsung terbaca pada alat ukur tanpa memerlukan
pengukuran

besaran-besaran

fungsional dengan

lain

yang

mempunyai

hubungan

besaran yang diukur. Contoh: - pengukuran

panjang dengan memakai mistar. - pengukuran massa dengan neraca


sama lengan
.
Metode pengukuran tidak langsung Pengukuran yang diukur
ditentukan dengan jalan mengukur besaran lain yang mempunyai
hubungan funsional dengan besaran yang diukur, Contoh: pengukuran tekanan dengan mengukur tingginya kolom cairan
didalam suatu tabung - pengukuran suhu dengan mengukur tahanan
listrik kawat platina ( temometer tahanan platina).

4.Metode perbandingan Membandingkan besaran yang diukur dengan


besaran sejenis yang telah diketahui nilainya. Contoh:
- mengukur tegangan dengan pontensio meter. Disini tegangan
yang akan diukur dibandingkan dengan tegangan sel standar
- mengukur tahanan listrik dengan jembatan Wheatstone.
5.Metode subtitusi Metode pengukuran dimana besaran yang diukur
diganti oleh besaran yang sejenis yang nilainya telah diketahui dan
dipilih sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek yang sama
terhadap penunjukkan alat ukur.
6.Metode

deferensial

Metode

dimana

besaran

yang

diukur

dibandingkan dengan besaran yang sejenis yang telah diketahui yang


nilainya hanya berbeda sedikit dengan yang diukur adalah perbedaan
itu. Contoh:
- Pengukuran panjang dengan menggunakan komparator
- Pengukuran distribusi suhu didalam ruangan yang suhunya
hampir seragam dengan memakai termokopel differinsial.
7.Metode nol Metode pengukuran dimana nilai besaran yang diukur
ditentukan dengan menyetimbangkan, mengatur satu atau lebih
besaran yang telah diketahui yang dengan besaran ini mempunyai
hubungan

tertentu

dan

dalam

keadaan

setimbang

diketahui

bentuknya. Contoh:
- pengukuran impendansi dengan memakai rangkaian jembatan
impendansi
ALAT UKUR

1.Pengertian alat Ukur.


Untuk melakukan kegiatan pengukuran, diperlukan sudatu perangkat
yang dinamakan instrumen (alat ukur). Jadi instrumen adalah sessuatu
yang digunakan untuk membantu kerja indera untuk melakukan proses
pengukuran. Misalnya pada mobil, manometer (pressure gauge)
pengukuran tekanan udara dalam ban, termometer (pengukuran suhu
mesin), spedometer (pengukur kecepaatan), levelmeter pengukur
bahan bakar pada tangki) pH meter (pengukur derajad keasaman
dalam batere) dst.

Instrument atau alat ukur terdiri dari banyak jenis yang dapat juga
dikelompokan

melalui

disiplin

kerja

atau

besaran

fisiknya,

diantaranya:
- Alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah
sudut, baok ukur, profil

proyektor, universal measurung

machine dst,
- Alat ukur massa: timbangan, comparator elektronik, weight set
-

dst.
Alat ukur mekanik: tachometer, torquemeter, stroboscope dll.
Alat ukur listrik: volmeter, amperemeter, jembatan wheatstone.
Alat ukur suhu: termometer gelas, PRT
Alat ukur optik: luxmeter, fotometer, spectrometer dan lain lain

2.Istilah istilah pada alat ukur


Rentang ukur (range): merupakan besarnya daerah pengukuran mutlak
suatu alat ukur.
Misal: sebuah jangka sorong mempunyai range 0 sd 150mm

- Daya baca (resolusi) : jarak ukur antaa dua garis skala yang
berdampinganpada alat ukur analog, atau perbedaan penunjukan
terbaca dengan jelas pada alat ukur digital.
- Span: besarnya kapasitas ukur suatu alat ukur, misalnya
mikrometer mempunyai span ukur 25mm, artinya entang ukur
0-25, 25-50, 50-75, dst
- Kepekaan sensitivity) : merupakan perbandingan antara
perubahan besarnya keluaran dan masukan pada suatu alat ukur
seteah kesetimbangan tercapai.
- Kemampuan ulang(repeatibility) kesamaan penunjukan suatu
alat ukur jika digunakan untuk mengukur objeck yang sama,
ditempat yang sama serta dalam waktu yang hampir tidak ada
berselisiha antara pengukuran tersebut.
3.Bagian bagian alat ukur
Secara garis besar alat ukur dibagi menjadi 3 komponen utamayaitu:
1.Sensor atau peraba.
2.Pengubah atau pengolah sinyal atau tranduser.
3.Penunjuk atau indikator display dan pencatat atau recorder
1.Sensor atau peraba merupakan bagian alat ukur yang merasakan
adanya sinyal yang harus diukur atau bagian yang berhubungan
langsung dengan benda ukurnya. Ada dua jenis sensor, yaitu sensor
kontak dan non kontak. Sensor koontak banyak digunakan

pada

prinsip alat ukurmekanik dan elektrik, sedangkan sensor nin kontak


pada prinsip optik dan pneumatik.
Contoh sensor pada mikrometer adalah kedua permukaan ukur yang
menjepit benda ukur, pada alat dial indicator terletak pada ujung
tangkai batang ukurnya.

2.Tanduser berfungsi untuk memperkuat dengan mengubah sinyal


yang diterima dari sensor dan mengirim hasil ke penunjuk
atauindikator/recorder

maupun

controler.

Kemungkinan

pada

tranduser sinyal dengan besaran lain, isalnya sistem mekanik menjadi


elektrik kemudian diubah kembali menjadi sitem mekanik. Jadi
prinsip kerja dari alat ukur tergantung pada pengubahnya, yang dapat
dibedakan menjadi beberapa prinsip kerja yaitu:
- Sintem mekanik
- Sistem elektriK
- Siste optik
- Sistem pneumatik
Sistem gabungan diantara tersebut diatas, diantaranya sistem
optomekanik, sistem opoelektronik, sistem mekatronik, dsb Contoh
tranduser pada mikrometer berupa sistem ulir presisis pada dial
indicatorr berupa sistem odagigi yang dapat mengubah dari geakan
linier menjadi gerkan berputar pada indikatornya
3.Indikator atau penunjuk bertugas untuk menayangkan dat ukur yang
berupa garis-garis skala pada mikrometer atau jarum yang bergerak
melingkar dengan menunjuk skala ukur yang melingkar juga.Recorder
dapat mencatatdat aukur dalam bentuk numerik atau grafik sedangkan
kontroler berfungsi untuk mengendalikan besarnya nilai objeck yang
diukur sesuai dengan nilai ukur yang dikehendaki.

Macam-macam Alat Ukur dan Cara Kerjanya


Alat Ukur Massa:
1. Nama : Neraca Cara Kerja : Bacalah Skala yang ditunjukkan
oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan neraca.
Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan : Hasil =
Pembacaan skala pada lengan tengah + Pembacaan skala pada
lengan Belakang + Pembacaan skala pada lengan depan.

Gb 1. gambar neraca

2. Nama : Neraca Elektronik Cara kerja : benda yang akan di ukur


massanya di letakkan di atas timbangan dan nilainya langsung
dibaca pada tampilan digital.

Gb 2. gambar neraca electronik

Alat ukur waktu:


3. Nama : stopwatch Cara Kerja: Tombol Start, Stop dan reset yang
dipergunakan untuk memulai, menghentikan maupun mengulang
pengukuran waktu. kala dalam detik, skala ini disusun melingkar
dibagian pinggir dengan jarak antar skala 0,2 detik. Jarum panjang,
yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran dalam detik. Skala
dalam menit, skala ini disusun melingkar dengan jarak antar skala 1
menit. Jarum pendek, yang berfungsi sebagai penunjuk waktu dalam
menit. Gb 3. gambar stopwatch 4. Nama : Jam Atom Cara kerja
:Maser untuk referensi frekwensi menggunakan ruang chamber
berbinar berisi gas terionisasi, pada umumnya caesium, karena
caesium adalah elemen yang digunakan di dalam definisi resmi detik
internasional.

Gb 4. gambar jam atom


Alat ukur panjang:
5. Nama: Mikrometer Sekrup Cara kerja: Putar bidal (pemutar besar)
berlawanan arah jarum jam sehingga ruang antara rahang tetap dengan
rahang geser cukup untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang
geser. Kemudian putar bidal (pemutar besar) searah jarum jam
sehingga benda yang diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang
geser. Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga
skala nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi. Baca hasil
pengukuan yang diperoleh.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer skrup
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :Tentukan nilai skala
utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari rahang
geser (atau skala utama yang berada tepat didepan/berimpit dengan
selubung silinder luar rahang geser)Tentukan nilai skala nonius yang
yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama Hasil

pengukuran dinyatakan dengan persamaan :Hasil = Skala Utama +


(skala nonius yang berimpit x skala terkecil mikrometer sekrup=
Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 mm)

Gb 5. gambar mikrometer skrup


6. Nama : Jangka Sorong Cara kerja : pengukuran dilakukan dengan
menggeser-geser rahang sorong. Setelah memperoleh posisi yang
sesuai, kemuadian amati angka pada skala utama yang berdeketan
dengan angka nol pada skala nonius. Kemudian perhatikan garis pada
skala nonius yang berimpit dengan salah satu garis pada skala utama.

Gb 6. gambar jangka sorong

7. Nama : Mistar Cara kerja : dalam membaca skala pada mistar,mata


harus tegak lurus dengan skala yang akan di baca.

Gb 7. gambar mistar

Alat Ukur Luas


8. Nama : Planimeter Cara Kerja : alat ini bekerja pada daerah/peta
yang berbentuk area atau poligon tertutup. Perhitungan luas di mulai
dengan menentukan titik awal, kemudian menggerakkan alat tersebut
searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai kembali ke titik
awal, dan setelah itu dilakukan pembacaan.

Gb 8. gambar planimeter

Alat ukur suhu


9. Nama : termometer
Cara kerja : Termometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas
fisik, ketika temperaturnya berubah. Jadi bisa berdasarkan pemuaian
(termometer air raksa), perubahan resistivitas, perubahan kuantitas
listrik (termokpel), radiasi bahan ( termometer temperatur tinggi), Gb
9. gambar thermometer 10. Nama : Termometer maksimum minimum
Cara Kerja : Termometer ini memiliki dua skala yaitu skala
maksimum pada pipa kanan dan skala minimum paa pipa kiri. Suhu
akan di baca sesuai dengan ketinggian setiap kolom raksa. Pada setiap
permukaan raksa terdapat penunjuk baja kecil yang dilengkapi dengan
pegas ringan sebagai penahan

Anda mungkin juga menyukai