Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

JUDUL PERCOBAAN : MASSA JENIS ZAT


PADAT BENTUK TERATUR

NAMA PRAKTIKAN : ROCHMAD WASITO

NIM/GRUP : 2022010034

TANGGAL PRAKTIKUM : 10 NOVEMBER 2020

ASISTEN : KUKUH ARIEF RAMADHAN

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA DASAR


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN
INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Praktikum merupakan suatu pembelajaran untuk melakukan


percobaan mandiri terhadap sesuatu yang pernah dipelajari. Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainya.
Yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman keterampilan dalam
melakukan praktikum. Mempertinggi partisipasi siswa baik secara
individu maupun secara kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-
prinsip metode ilmiah atau belajar mempraktekkan prosedur kerja
berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010).

Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai


seluruh ranah pengetahuan secara bersamaan. Antara lain, melatih agar
toeri dapat di terapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih
perencanaan kegiatan secara mandiri (afektif) dan melatih penggunaan
instrument tertentu (psikomotor) (Rahayuningsih, 2005).

Masa jenis merupakan nilai yang menunjukan besarnya


perbandingan Antara massa benda dengan volume benda tersebut. massa
jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda diubah massa
jenis jenis benda tidak berubah, misalnya ukuran diperbesar sehingga baik
massa benda maupun volume benda makin besar. Walaupun kedua
besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi masa
jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau
sebaliknya kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda
diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda.
Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang
benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca ohaus atau
yang lainya (halliday, 1991).
2. Tujuan Praktikum

Praktikum merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar para


mahasiswa mendapat kesempatan untuk menguji dan mengaplikasikan
teori atau penyelidikan dan pembuktian ilmiah mata kuliah atau bagian
mata kuliah tertentu. melalui praktikum mahasiswa diharapkan dapat
memahami tentang:

1. Menentukan massa jenis zat padat berbagai bentuk


2. Membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat padat dari dua
metode yang berbeda.

3. Manfaat Modul Praktikum


praktikum hadir untuk memvisualisasikan segala teori yang didapat
oleh mahasiswa ketika di kelas. Ini sangat dibutuhkan mahasiswa untuk
meningkatkan pemahaman terkait konsep agar tidak hanya sebatas
khayalan. Praktikum sangat jelas dibutuhkan untuk memperjelas ilmu ilmu
fundamental, seperti fisika.

Selain itu hadirnya sebuah praktikum juga dapat mengasah skill


seorang mahasiswa. sebagai miniature untuk melakukan penelitian skripsi
ditahun tahun terkhir nantinya. Karena kemampuan psikomotorik,
memahami langkah langkah mengambil data, menganalisi hasil laporan,
sampai menulis laporan adalah skill yang harus diasah oleh seorang
mahasiswa.

4. Tuliskan
a. Alat
1. Penggaris 1 buah
2. Wadah 1 buah
3. Pulpen 1 buah

b. Bahan
1. Air 1 liter
2. Bahan uji (berbentuk selinder) 1 buah
c. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengukuran pada benda uji sebanyak 3 kali
3. Melakukan perhitungan untuk mencari volume benda uji
4. Melakukan pencelupan bahan uji kedalam wadah berisi air
5. Melakukan pengamatan benda uji
6. Melakukan pencelupan sebanyak 3 kali
7. Melakukan perhitungan volume benda apung
5. Massa Jenis
Massa Jenis atau mass density adalah ukuran kerapatan massa
setiap satuan volume denda. Semakin besar masa jenis benda, semakin
besar pula masa setiap volumenya. Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang
mempunyai massa dan memerlukan ruang. Berdasarkan wujudnya, zat
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat, zat cair dan gas.
Setiap zat padat mempunyai massa jenis tertentu. Demekian juga dengan
zat cair dan gas. Oleh karena itu kita dapat mengetahui jenis zat
berdasarkan massa jenisnya
(Hidayat, 1979)
Massa jenis (P) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa
zat dan volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat,
tidak bergantung pada massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai
massa jenis suatu zat adalah tetap. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu
zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis
yang sama.
(Kondo, 1982)
Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada
massa maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya, oleh
karenanya zat yang sejenis selalu mempunyai masssa jenis yang sama.
Satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari
massa jenisnya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis
lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air)
(Kondo, 1982)

6. Massa
Massa ialah ukuran kuantitatif dari kelembaman, sedangkan
kelembaman atau inersia ialah sifat yang dimiliki setiap benda materal
yang membuatnya cenderung mempertahankan keadaan geraknya. Benda
yang tak bergerak akan terus diam, kecuali kalau dipaksa bergerak oleh
besaran fisika yang disebut gaya. Sebaliknya, benda yang bergerak akan
terus bergerak pada arah geraknya dan dengan kelajuan yang sama dengan
kelajuannya semula, kecuali kalau diperlambat oleh gaya (gaya gesekan,
misalnya) yang arahnya berlawanan dengan arah benda itu atau dipercepat
oleh gaya pada arah gerak benda itu, atau dipaksa berbelok oleh gaya yang
tidak searah dengan arah gerak benda tersebut (L.Wilardjo,1987)

7. Volume
Volume adalah panjang (m) pangkat tiga, sehinggga satuan turunan
SI nya adsalah meter kubik (m3), tapi secara umum. Kimiawi bekerja
dengan volumenya yang jauh lebih kecil, seperti sentimeter kubik (cm3)
dan desimeter kubik (dm3).
1 cm3 = (1 x 102 m)3 = 1 x 106 m3
1 dm3 = (1 x 102 m)3 = 1 x 103 m3

Satu lagi satuan volume bukan SI yang umum adalah Liter (L).
satu Liter adalah volume yang ditempatu satu desimeter kubik. Kimiawan
umumnya menggunakan L dan ml untuk volume cairan. Satu liter sama
dengan 1000 mililiter (mL) atau 1000 sentimeter kubik.

1 L = 1000 mL
= 1000 cm3
= 1 dm3
penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempato oleh
suatu objek. Volume bisa juga disebut kapasitas adalah perhitungan
seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu
bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan.
Benda yang beraturan misalnya kubus, balok, slinder, limas, kerucut, dan
bola. Benda yang tidak beraturan misalnya batu yang ditemukan di jalan,
volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda.

8. Tuliskan

a. Pengertian Mikrometer sekrup


Micrometer adalah alat ukur dengan ketepatan (presisi)
yang tinggi. Digunakan untuk benda kerja pada jarak ukur
tertentu yakni 0 - 25 mm, 25 - 50 mm, 50 - 75 mm dengan tingkat
ketelitian 0.01 mm. (Hasna, 2011: 7). Micrometer merupakan alat
ukur untuk mengukur panjang atau ketebalan benda, kedalaman
celah lubang, dan untuk mengukur diameter suatu lobang.
Mikrometer memiliki ketelitian 0.005 mm.
(Marcello,1994 : 15)
Micrometer digunakan untuk mengukur benda yang sangat tipis, seperti
tebal kain, tebal kawat, tebal kertas, bahkan sehelai rambut .
(Tipler, 1998:
20)
Bagian bagian Mikrometer :
Micrometer merupakan salah satu alat pengukuran. Micrometer
sering digunakan untuk mengukur diameter rambut, kertas dan lain lain.
Micrometer tidak bisa mengukur benda yang sangat lebar contohnya
megukur diameter beton suatu bangunan.
fungsi dari bagian – bagian Mikrometer sebagai berikut:
1) Poros tetap
Merupakan salah satu bagian dari micrometer sekrup. Yang
memiliki fungsi sebagai menahan sebuah benda yang sedang
diukur. Yaitu ketika benda yang akan diukur ditempelkan diantara
poros tetap dan poros geser. Poros geser tersebut menekan benda
yang sedang diukur, ditahan agar tidak mudah bergerak saat
melakukan pengukuran
2) Poros geser
Adalah salah satu dari bagian micrometer yang berfungsi sebagai
sebuah poros yang bisa digerakan menuju poros tetap untuk
menekan suatu benda yang akan diukur. Poros geser tersebut dapat
digerakan ke kanan dan kiri untuk menyesuaikan ukuran benda
yang akan di ukur.
3) Pengunci
Merupakan salah satu bagian dari micrometer yang memiliki
fungsi sebagai mengunci poros geser agar tidak bergerak ketika
sedang menghitung hasil pengukuran.
4) Skala utama
Merupakan bagian alat ukur micrometer sebagai tempat letal
selubung dalam. Skala utama berfungsi menunjukan angka dalam
satuan millimeter.
5) Skala nonius
Salah satu bagian dari micrometer sebagai tempat skala nonius atau
skala putar. Yang berfungsi untuk mengetahuibesar skala nonius
yang menunjukan besar suatu benda tersebut.
6) Pemutar
Pemutar merupakam salah satu bagian dari micrometer yang
berfungsi sebagai gerakan ke kiri atau kanan suatu poros geser.
Ketika pemutar terdengar suara klik maka berhenti melakukan
pemutaran tersebut
7) Bingkai
Bingkai adalah salah satu dari bagian micrometer yang berbentuk
huruf C. bingkai tersebut terbuat dari logam panas serta memiliki
bentuk yang kuat dan tebal. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan
terjadinya peregangan dan pengerutan atau dapat disebut terjadinya
pemuaian karena dapat menggangu dalam melakukan pengukuran.
Selai hal ini bingkai juga dilapisi oleh plastic untuk meminimalkan
transfer panas dari tangan ketika memegang. Jika memegang
bingka dengan waktu yang lama dapat terjadi kalor sehingga
bingkau memanas hingga 10o C, maka setiap 10 cm baja akan
memanjang sebesar 1/100 mm.
(Julianty, 2012: 23)
b. Cara Penggunaan Mikrometer
a) Pastikan pengunci (lock nut) dalam keadaan terbuka
b) Bukalah rahang dengan memutar kekiri pada skala putar
c) Masukanlah benda yang akan di ukur pada rahang dan putar
kembali skala putar sampai tepat (jangan terlalu kuat, cukup
sampai benda tidak jatuh) hingga bunyi klik.
d) Putarlah pengunci (lock nut) hingga skala putar tidak dapat
digerakan.
e) Jika sudah pengukuran, keluarkan benda dan baca hasil
pengukuran.
( Ummu, 2011: 8)

9. Tuliskan
a. Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong pertama kali ditemukan pada tahun 1631 oleh
seorang berkebangsaan prancis bernama Pierre Vernier. (Physic Level 1
Laboratory, 2). Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang
mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0.1 mm atau
0.01 cm. (Agustiana dan Tika, 2013). Jangka sorong memiliki berbagai
ukuran dengan rentang pengukuran dari 100 mm hingga 3000 mm (4 inci
sampai 120 inci).
(Flack, 2014:6)
Jangka sorong tidak hanya digunakan untuk mengukur
panjang tetapi jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur
diameter sebuah cincin, diameter bagian dalam pipa dan juga dapat
digunakan untuk mengukur kedalam sebuah benda serta dapat digunakan
untuk mengukur luas benda.

Jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur bagian


dalam dan luas suatu benda terdiri dari bilah utama atau bilah yang dibagi
dalam mm dan suatu bilah pembantu yang dibagi 100. Seratus garis pada
bilah pembantu sama dengan 49 milimeter pada bilah utama sehingga
100
setiap garis 49 mm. Bila suatu garis bilah pembantu berimpit dengan
suatu tanda pada skala utama, maka harga ukurnya adalah jumlah skala
dihitung dari angka 0×0.02 mm.
(Poerwanto dkk, 2012:79)

Bagian-bagian dari jangka sorong adalah sebagai berikut:

1) Skala utama Skala utama merupakan pembagian vernier untuk


memperoleh pengukuran yang baik.
2) Skala vernier (nonius) Skala vernier (nonius) merupakan pembagian
sama panjang pada jangka sorong yang ditandai dengan satuan
pengukuran.
3) Rahang tetap rahang tetap merupakan bagian runcing di ujung
penggaris yang menyokong benda yang diukur; benda diletakkan
diantara dua rahang yang dirapatkan. Terdapat dua rahang tetap, yakni
rahang tetap atas dan rahang tetap bawah
4) Rahang gerak Rahang gerak merupakan bagian runcing yang dipasang
di ujung vernier yang dapat bergeser sepanjang penggaris ke objek
yang diukur.Terdapat dua rahang gerak, yakni rahang gerak atas dan
rahang gerak bawah.
5) Kunci peluncur Kunci peluncur berfungsi untuk menjaga pengukuran
yang diperoleh.
6) Kunci penggerak halud Kunci penggerak halus berfungsi untuk
mengatur posisi rahang secara halus.
7) Ruler (ekor)
Peralatan berskala di ujung rahang untuk mengukur ketebalan atau
kedalam sebuah benda. (Corbell dan Archambault,
2011:700)

b. Cara penggunaan jangka sorong


1) Amati dan baca skala utamanya adalah 1,4 cm
2) Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu
tanda skala utama adalah garis ke-sepuluh
3) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm,
maka nilai lebih adalah 10 x 0,1 mm = 1 mm = 0,1 cm
4) Jadi, bacaan jangka sorong adalah 1,4 cm ditambah 0,1 cm
sama dengan 1,5 cm. (Agustiana
dan Tika, 2013:9)

10. Sertakan tabeL Langkah dokumentasi Data Praktikum mandiri

No Langkah Kerja Dokumentasi

1 Menyiapakan alat dan bahan

Melakukan pengukuran pada benda uji jari jari


sebanyak 3 kali = 4 cm
tinggi =
2
2,5 cm
*ulangi

langkah tesebut sebanyak 3


kali

Melakukan perhitungan untuk mencari


volume benda uji
4

Melakukan pencelupan bahan uji kedalam


wadah berisi air

Melakukan pencelupan sebanyak 3 kali

*lakukan kegiatan ini


selama 3x lalu amati
Melakukan pengamatan benda uji

benda tercelub ¾ bagian


8 Melakukan perhitungan volume benda Volume benda apung ¾
apung bagian
11. Sertakan Data hasil pengamatan
a) Pengukuran Volume benda

Percobaan Hasil Pengukuran Volume


Percobaan 1 r = 4 cm V = π x r2 x t
t = 2,5 cm = 3,14 x 42 x 2,5
= 125,6
Percobaan 2 r = 4 cm V = π x r2 x t
t = 2,5 cm = 3,14 x 42 x 2,5
= 125,6
Percobaan 3 r = 4 cm V = π x r2 x t
t = 2,5 cm = 3,14 x 42 x 2,5
= 125,6
b) Melakukan pengukuran benda apung

Percobaan Volume benda apung


Percobaan 1 1/4
Percobaan 2 1/4
Percobaan 3 1/4

12. Sertakan Dokumentasi Perlakuan dari Langkah Kerja Kalian


Menyiapkan alat benda Uji
Menyiapkan Pengukuran benda Uji

Melakukan Percobaan bahan Uji kedalam wadah berisi air


13. Pembahasan
Seperti yang sudah dijelaskan sebeumnya, massa jenis merupakan
pengukuran massa setiap volume benda. Semakin tinggi massa jeis suati
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata
rata setiap benda ialah total massa dibagi denga total volumenya.
Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan
denagn ρ (rho), yakni hasil bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai
dari sifat utama suatu zat, yakni massa dan volume.

Dari hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa:


Ketika benda terpung tentu massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis
air, suatu benda harus mempunyai massa jenis yang lebih kecil dari massa
jenis air. Benda dikatakan terpung bila sebagaian atau seluruh bagianya
berada diatas permukaan air. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda
akan bergerak ke atas, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih besar dari pada
gaya berat (w). massa jenis rata rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan
zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis
yang berbeda. Pada kegiatan ini diperoleh hasil balok dengan volume
125,6.
Dari percobaan yang dilakukan, untuk menentukan massa suatu
benda, volume suatu benda dan massa jenis sutau benda diperlukan
ketelitian pengukuran panjang, lebar , tinggi dan diameter suatu benda
mutlak diperlukan untuk mewmperoleh sebuah hasil yang mendekati
kebenaran.

14. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
sebagaimana berikut:
1) Penggaris digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan
tinggi suatu benda
2) Jari jari dari bahan uji berupa benda berbentuk slinder
adalah 4 cm dan tinggi 2,5 sehingga diperoleh volume
benda 125,6
3) Setelah dilakukan proses uji coba selama 3 kali maka
didapati benda terapung 1/4 bagian.
b. Saran
Dalam melakukan praktikum ini praktikan diharapkan lebih
berhati-hati dalam memasukkan benda ke dalam wadah dan juga
diperlukan ketelitian dalam menggunakan penggaris.
15. Daftar Pustaka.

Djamarah 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Halliday, David Robert Resnick. 1985. Fisika. Jakarta: Erlangga

Tippler, Paul A. 1991. Fisika untuk sains dan teknik. Jakarta: Erlangga

Raymond Chang, Kimia Dasar edisi ketiga, Jakarta: Erlangga 2006

Claude, jean, dan Archambault ariane. 2011. The Visual Dictionary with
Definitons. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Gusti I. 2013 Konsep Dasar IPA. Yogyakarta: Ombak

Rahayuningsih 2005. Pembelajaran di laboratorium, Yogyakarta: Pusat


pengembangan pendididak Universitas Gadjah Mada

Hidayat, Bambang. 1979. Bumi dan antarsikasa jilid 1 dan 2. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kondo, 1982. The New book of popular sience. New York: Groiler Int.Inc

Anda mungkin juga menyukai