sekelumit kisah
tentang
mentoring ITS
mentoring tempo dulu
Awal Berdiri
Latar belakang mentoring sebenarnya adalah keinginan para pengurus JMMI ITS
untuk merekrut dan membentuk kader-kader baru. Jika selama ini kader yang diambil
biasanya kader yang sudah jadi, nantinya diharapkan JMMI mampu melakukan
perekrutan dan pembentukan kader-kader baru yang mungkin masih awam dengan
aktifitas keislaman untuk nantinya dipersiapkan menjadi aktivis-aktivis Islam di kampus
ITS. Ide ini lahir pada tahun 1990-an.
Dari ide tersebut timbullah keinginan untuk membangun sebuah konsep
kaderisasi yang disebut mentoring. Konsepsi dasar yang dipakai oleh mentoring adalah
dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari mentor dan sekitar 10
2adik mente (peserta mentoring) dalam satu kelompok tersebut. Materi yang diberikan
adalah materi-materi dasar keislaman seperti makna syahadatain, Ghozwul fikri,
ditambah motivasi untuk selalu menuntut ilmu Islam dan mengamalkannya.
Di sisi lain, dari pihak birokrasi menyadari bahwa seorang mahasiswa baru perlu
dibekali dengan pengetahuan agama secara intensif mengingat dunia kampus merupakan
dunia baru bagi seseorang yang beralih dari seorang siswa yang mendapatkan perhatian
ketat dari guru dan orang tua di rumah menjadi seorang mahasiswa yang cenderung
hidup bebas juga jauh dari pantauan orang tua. Ancaman pergaulan dan seks bebas serta
bahaya narkoba yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa menjadi ketakutan tersendiri
bagi pihak birokrasi yang merupakan penanggung jawab utama di kampus sehingga
akhirnya membuat mereka berfikir untuk mencari alternatif pembinaan agama intensif
bagi mahasiswa baru.
Selanjutnya dengan membuat kesepakatan dengan dosen, maka dibuatlah
mentoring sebagai asistensi tidak resmi mata kuliah Agama Islam dan diwajibkan bagi
seluruh mahasiswa baru ITS. Program ini berada dalam divisi Ta’limul Islam (TI) pada
tahun 1995-an.
Mentoring ITS Tahun 1997-1998
Pada tahun 1997-1998 mentoring menapaki periode awal yang fundamental
dengan dibentuknya “Panitia Mentoring Pusat” dengan Ali Maghfur menjabat sebagai
Direktur. Hal ini juga menegaskan peran strategis mentoring sebagai pintu gerbang
pengenalan Islam kepada mahasiswa baru. Dengan adanya lembaga ini (Panitia
Mentoring Pusat ) mengisyaratkan agar mentoring ini dikelola secara profesional.
Visi
Optimalisasi mentoring sebagai sarana syiar dan pembinaan mahasiswa muslim untuk
7mewujudkan kampus yang Islami
Misi
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kader
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mentor
3. Mempererat ukhuwah antar pengurus dan lembaga
4. Memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait seperti Rektorat,
Dosen Agama dan TPKI
5. Meningkatkan ketertiban administrasi
6. Pengoptimalan media informasi untuk mendukung kegiatan mentoring
7. Penggalian sumber dana secara optimal
8. Mengadakan kegiatan yang mampu melibatkan seluruh mahasiswa baru muslim
Slogan / Motto
Mentoring Never Die
Peserta Mentoring
Peserta adalah objek dari proses mentoring yang kemudian disebut mente. Jumlah
peserta mentoring dalam satu kelompok maksimal 12 orang. Terdiri dari seluruh
mahasiswa muslim yang sedang mengambil mata kuliah Agama Islam. Peserta mentoring
terdiri dari 15 Jurusan di semester gasal dan ada 13 jurusan di semester genap. Adapun
pembagian jurusan adalah sebagai berikut:
Semester Gasal Semester Genap
Fisika Matematika
Biologi D3 Statistika
FMIPA
Statistik
Kimia
Teknik Mesin Teknik Elektro
Teknik Material dan Metalurgi Teknik Kimia
D3 Teknik Elektro Teknik Fisika
FTI
D3 Teknik Kimia Teknik Industri
D3 Teknik Mesin
D3 Instrumentasi
Arsitektur Teknik Sipil
Geomatika Teknik Lingkungan
FTSP
D3 Teknik Sipil PWK
Desain Produk
8
Teknik Perkapalan Teknik Kelautan
FTK
Teknik Sistem Perkapalan
Sistem Informasi FTIf Teknik Informatika
direktur
wakil direktur
tim keuangan
Rangkaian kegiatan Mentoring dibagi menjadi tiga yaitu kegiatan untuk mente
(peserta mentoring), kegiatan untuk mentor, dan kegiatan untuk pengurus BPM (Badan
Pelaksana Mentoring).
Mente /peserta mentoring
Screning mentoring
Grand Opening Mentoring
Mentoring kelompok
Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) – Siang Bina Iman dan Takwa
(Sabit)
Outbond
Ceramah umum (Mentoring Klasikal)
UAS Mentoring
Pembuatan dan Distribusi Buku Panduan Mentoring
Pembuatan dan Distribusi Sertifikat Mentoring
Mentor
12 Dauroh Mentor
Mentor Fun Day
Seminar Motivasi menjadi Da’i
Pembuatan Buku Panduan Mentor, buku Koordinator Jurusan dan
Progress Report Mentoring
Pembuatan Sertifikat Mentor
Kunjungan mentor ke LDJ bermasalah
Pengurus BPM
Upgrading Pengurus
Pembuatan Buku Paduan Pengurus BPM
13
BAB II
keluarga besar
pengurus
mentoring ITS 1011
14
Top Manager
15
tim keuangan
Nama : Tuffah
NRP : 1408100031
Jurusan : Kimia
Alamat Asal : Nyamplungan VI/78A Surabaya
TTL : Surabaya, 7 Januari 1991
No Telp. / HP : 085648445510
Email : punya_apel@chem.its.ac.id
Amanah saat ini :
Staf Tim Keuangan BPM JMMI ITS
Sekdep HIMKA
16
Nama : Supriono
NRP : 2309 100 114
Jurusan : Teknik Kimia
Alamat Asal :
17
TTL : Jombang, 25 April 1991
No Telp. /HP : 085749599033
Email : cu_pycupy@hotmail.com
Amanah saat ini :
Staf Biro Kaderisasi BPM JMMI ITS
Staf KINI Teknik kimia
21
Nama : Aprillia Anggasari
NRP : 2709100044
Jurusan : Teknik Material dan Metalurgi
Alamat Asal : Jl. Musi Sumberejo, Lumajang
TTL : Lumajang, 25 April 1991
No Telp. / HP : 085649215835
Email : apink_1991@yahoo.com
Amanah saat ini :
Staf Biro Mentor BPM JMMI ITS
Staf Kementrian PSDM Dirjen Kaderisasi BEM ITS
Staf Departemen PSDM Biro Kaderisasi HMMT
Kadep Departemen Mentoring Putri Ash Habul Kahfi
22
23
Nama : Adam
NRP : 5109100702
Jurusan : Teknik Informatika
Alamat Asal : Pulau Seraya. Kec Kundur Utara. Kab Karimun. Kep Riau
TTL : Penarah, 23 Agustus 1991
No Telp. /HP : 085733285439 / 081270270777
Email : elzhiddy@gmail.com
Amanah saat ini :
Staf Biro Administrasi BPM JMMI ITS
26
skuard biro event organizer
29
Nama : Syaiful Hak
NRP : 2409030004
Jurusan : D3 T.Instrumentasi
Alamat Asal : Ds. Kebun Sareh, Sampang, Madura.
TTL : Surabaya,13 Oktober 1990
No Telp/HP : 085730005280
Email : kaka_hak15@yahoo.com
Amanah saat ini :
Staf Biro Event Organizer BPM JMMI ITS
Staf KWU HMTF (HMJ)
31
BAB III
Arahan kerja
pengurus
mentoring ITS
32
Mekanisme Syuro
Untuk menjalankan fungsi kontrol lembaga, konsolidasi, evaluasi, pengukuran kinerja, dan
33
pengambilan langkah strategis maupun teknis maka dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Formal
2. Non formal
1. Formal
Diwujudkan dalam bentuk syuro, baik dalam lingkup direksi, biro, panitia kegiatan.
Syuro Direksi
Peserta : Direktur, Wakil Direktur Kepala Biro, dan Wakil Kepala Biro
Pelaksanaan : Minimal 1 minggu sekali
Agenda : - penyikapan kondisi lini secara umum
- pembuatan perencanaan lini
- perencanaan pengkondisian staf secara umum
Notulensi : Dilakukan oleh kabiro dan wakabiro administrasi dan
didokumentasikan ke dalam Buku syuro Direksi
Syuro Biro
Peserta : Seluruh anggota biro (kabiro, wakabiro, staf)
Pelaksanaan : Minimal 2 minggu sekali
Agenda : - koordinasi internal biro
- evaluasi proker yang telah dan sedang berjalan
- penjadwalan aktifitas biro dalam dua pekan mendatang
- forum silaturrahim terkecil di internal BPM
Notulensi : Dilakukan oleh wakil kepala biro dan didokumentasikan ke dalam
Buku syuro biro
Syuro Kegiatan
Peserta : Panitia kegiatan didampingi direktur/wakil direktur/kabiro/wakabiro
yang bersangkutan
Pelaksanaan : Dilakukan secara insidentil
Agenda : Pembahasan rencana, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
Notulensi : Dilakukan oleh sekretaris kegiatan dan didokumentasikan ke dalam
Buku syuro biro
2. Non formal
Pertemuan ini dilakukan secara insidental menurut kebutuhan.
34
W akil
direktur
direktur
kabiro w akabiro
Catatan :
Untuk kondisi normal diharapkan jarkom bisa sesuai dengan flow diagram di atas,
adapun penjelasannya sebagai berikut :
o Koordinasi ikhwan-akhwat dilakukan berdasarkan level, staff ikhwan dengan
35 staff akhwat, kabiro dengan wakabiro, direktur dengan wakil direktur.
Koordinasi internal, direktur-kabiro-staff ikhwan, wakil direktur-wakabiro-staff
akhwat
Untuk kondisi darurat, koordinasi bisa dilakukan tanpa mengikuti flow diagram.
Direktur
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan aktivitas mentoring
2. Mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengevaluasi seluruh kegiatan mentoring
3. Melakukan lobby-lobby dengan lembaga terkait
Direktur memiliki peran yang besar dalam melakukan lobi-lobi dengan lembaga
terkait (JMMI, PUSKOM, BIROKRAT ITS, dll). Misalnya dengan pihak birokrat
(dengan pembina TPKI Islam ITS, Pembantu Rektor III, dosen-dosen agama, dan
pembina mentoring ITS). Komunikasi dengan pihak-pihak tersebut harus dilakukan
secara intens terkait dengan beberapa hal berikut:
Peran mentoring dalam pembinaan moral mahasiswa ITS secara umum
(bagaimana mentoring bisa menjadi agenda birokrat ITS)
Dukungan birokrat ITS terhadap mentoring
Konsep kegiatan mentoring saat ini maupun ke depan
Kemudahan sarana dan prasarana mentoring
Keterkaitan antara mentoring dengan mata kuliah agama islam
Perbaikan kinerja dan kultur BPM
Penangan mentor yang bermasalah, penanganan terhadap kesulitan para
mentor ketika pelaksanaan mentoring di lapangan.
Dan lain-lain (masih banyak hal-hal unpredictable yang muncul selama masa
kepengurusan)
4. Menentukan kebijakan strategis lembaga
5. Mengagendakan silaturrahim dengan pihak-pihak yang terkait dengan BPM serta
tokoh-tokoh kampus
6. Memotivasi seluruh SDM organisasi
36 7. Menjalankan fungsi kepemimpinan
8. Mengawasi dan mengkoordinasikan SDM ikhwan
Wakil Direktur
1. Membantu tugas-tugas direktur
2. Menjalankan fungsi koordinasi dan kontrol internal BPM
3. Melakukan penelitian dan merencanakan konsep pengembangan mentoring di
jurusan yang bermasalah
4. Memberi rekomendasi pengembangan kegiatan mentoring
5. Mengagendakan syuro rutin direksi dengan berkoordinasi dengan Direktur
6. Bersama Direktur membentuk tim buku panduan mentoring
7. Mengawasi dan mengkoordinasikan SDM akhwat
Kepala Biro
1. Membantu tugas Direktur
2. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kerja Biro
3. Mengawasi dan mengkoordinasikan staf di bawahnya
4. Bertanggung jawab pada kondisi internal Biro
5. Mengkoordinasikan kegiatan dengan Biro lain
6. Membentuk dan menjaga kultur kerja Biro
7. Mengawasi dan mengkoordinasikan staf ikhwan
37
Berdasarkan hasil Majelis Akbar JMMI TPK Islan ITS ke XXI telah dirumuskan
deskripsi kerja dari biro/tim dari badan semi otonom Badan Pelaksana Mentoring sebagai
berikut :
Manajemen dan pembinaan mentor (Biro Mentor)
Optimalisasi recruitment mentor
Melaksanakan pembinaan yang komprehensif kepada mentor
Kontrol pelaksanaan mentoring kelompok yang rutin dan terpusat sehingga mudah
ditindaklanjuti
Menyebarluaskan informasi (jarkom mentor) via sms dan via internet (seperti MSC
LMZIS)
Memberikan reward dan punishment
Menanamkan pemahaman urgensi mentoring yang rutin dan berkelanjutan
Menjalin hubungan yang harmonis dengan birokrasi (rektorat, dosen agama, TPKI) dan
pihak-pihak yang berkaitan lainnya (Direksi)
Mengadakan temu BPM, birokrasi, dan pihak-pihak terkait secara kontinyu sebagai
upaya menyinergiskan pelaksanaan mentoring
Silaturrahim birokrasi untuk menangani kendala-kendala teknis
Mengajak partisipasi Pembina (TPKI dan dosen agama) dalam mengontrol kegiatan
mentoring, serta secara khusus membina mentor
Menjalin kerjasama simbiosis mutualisme dengan LDJ-LDJ dalam melaksanakan
kegiatan bersama
39
BAB IV
Manajemen dan
Pembinaan
mentor ITS
40
pendahuluan
rekrutmen mentor
tidak
Lulus bersyarat
jumlah mentor ya Apa masih perlu
cukup? rekrutmen?
ya
Mentor ya Syarat
tidak
baru dipenuhi?
persiapan ya tidak
rekrutmen
tidak
Pendaftaran: tidak
42
- mengumpulkan kelengkapan
administrasi
(form pendaftaran, essay,dll) FINISH
43
penempatan mentor
START
Mentor yang
bersedia ya
ditransfer
44
Transfer mentor ke
jurusan yang
kekurangan
FINISH
pembinaan mentor
Pembinaan mentor dimaksudkan untuk peningkatan kualitas mentor dan
pemberian bekal sebelum mengisi mentoring. Untuk melakukan pembinaan mentor, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan. Antara lain :
a. Training for Mentor
Merupakan pelatihan pertama bagi mentor (khususnya mentor baru) yang dilakukan
untuk meng-upgrade kemampuan mentor dengan meniitik beratkan pada
pemahaman mentor terkait skill yang dibutuhkan untk dapat mengisi mentoring
sebaik mungkin. Materi-materi yang disampaikan seputar karakter dan tugas
mentor, manajemen mentoring kreatif, urgensi mentoring, dll.
b. Dauroh Mentor
Merupakan pelatihan mentor yang bertujuan untuk memberikan fasilitas kepada
mentor terkait pemahaman terhadap materi-materi yang akan disampaikan kepada
peserta mentoring. Materi yang disampaikan seputar materi-materi baik wajib
(harus disampaikan ke mente) maupun materi tambahan lainnya.
c. SMS taujih pekanan
Taujih pekanan ini dimaksudkan untuk senantiasa memberikan motivasi kepada
45 mentor untuk senantiasa bersemangat dalam mengisi mentoring.
d. Memobilisasi untuk mengikuti SMS (Sunday Morning Spirit)
e. Pendampingan rutin (halaqoh mentor) oleh dosen agama untuk ikhwan
dan dosen akhwat untuk mentor akhwat.
Pendampingan mentor ini dimaksudkan untuk memfasilitasi mentor untuk
berkonsultasi secara rutin dengan pendamping yang telah disediakan seputar talaqi
materi (review materi mentoring) serta mampu menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi selam proses mentoring berlangsung. Selain itu, pendampingan ini
dimaksudkan untuk memastikan/memonitoring mentor terkait kondisi mentoring
yang dihandlenya.
Setelah adanya, monitoring terhadap kinerja mentor, sebagai salah satu upaya
46untuk memotivasi mentor, biro mentor berhak memberikan reward dan punishment
berdasarkan hasil/raport dari masing-masing mentor. Selain itu, biro mentor juga akan
membuat laporan/evaluasi terhadap sistem pembinaan mentor, sehingga diharapkan
mampu memberikan masukan untuk program manajemen dan pembinaan mentor yang
lebih baik ke depannya.
koordinator jurusan
Arahan Lini
1. Memegang fungsi kontrol dan monitoring terhadap mentor (jalannya kurikulum,
jalannya kegiatan mentoring, absensi, perkembangan kualitas personal, evaluasi dan
aspirasi) baik komunikasi langsung ataupun tidak.
2. Melakukan monitoring mentor tiap pekannya dengan mengisi form monitoring
kinerja mentor yang ada pada buku ini. Setelah itu melaporkannya tiap bulan sekali
ke BPM dalam temu KJ dan BPM. Selain itu KJ bertugas merekap laporan nilai
mentoring tiap pekan dari mentor jurusannya
3. Mengkomunikasikan semua informasi BPM ke mentor (call centre). Baik kegiatan,
taujih, info2, dll.
4. Bersama BPM memberi treatment ( Kunjungan ke LDJ yang bersangkutan, sharing
permasalahan ) terhadap mentor yang bermasalah (tidak menjalankan kurikulum,
absensi mentoring kurang, bermasalah dalam pelaksanaan).
5. Membantu biro admin dalam mengumpulkan data2 mentor yang berkaitan dgn
penilaian mentoring (nilai, kehadiran, baca quran).
6. Membuat data pribadi mentor (bank data mentor).
47 7. Mengadakan pertemuan khusus dengan mentor – mentor di jurusannya untuk
membahas kondisi kegiatan mentoring dan kinerja mentor jurusannya serta bersedia
melaporkan hasil monitoringnya ke pihak BPM.
Pembagian koordinasi
antara Mentor, KJ, Biro Mentor, Biro Admin dan alur form2 hingga keluar keputusan:
48Form Mentor dilaporkan ke KJ untuk direkapitulasi
Dikasihkan ke Biro ADMIN untuk direkap nilai mentoring
mente, maksimal 1 pekan sebelum MK UAS Mentoring
Form KJ di kasihkan ke biro mentor untuk di rekapitulasi dan di evaluasi
Form Biro Mentor dikasihkan ke direksi BPM sebagai bentuk laporan dan
menindak lanjuti tindakan ke mentor bersangkutan
Direksi BPM melaporkan hasil rekapitulasi Biro Mentor ke Mentor saat
Forum Mentor dan Bapak2 pembina Mentor
49
BAB V
manajemen dan
pembinaan
peserta mentoring ITS
50
pendahuluan
Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dan pembinaan peserta
mentoring ITS
1. Pengelolaan mading mentoring sebagai salah satu sarana informasi berkaitan dengan
mentoring
2. Pelaporan nilai tepat waktu kepada dosen agama
3. Penyediaan fasilitas (buku, sertifikat, papan, spidol) bagi peserta mentoring yang
menunjang pelaksanaan mentoring.
4. Pemanfaatan multimedia (website) secara kontinyu dalam pengelolaan data atau
kebutuhan lainnya
KELOMPOK MENTORING
e. Melakukan Pendataan peserta mentoring
Untuk mendapatkan data mahasiswa baru muslim, biro ini meminta data dari BAAK ITS
dengan mengajukan surat (dari JMMI) terlebih dahulu.
f. Menyelenggarakan screening mentoring bagi mahasiswa baru
Screening mentoring ini dilaksanakan sebelum kegiatan mentoring resmi dimulai. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan data awal kondisi mahasiswa baru dan juga sebagai dasar
51
pengelompokkan mentoring. Hal-hal yang perlu dipersiapkan:
Meminta bantuan kepada biro mentor untuk mensosialisasikan screening
mentoring kepada BPMJ (BPM Jurusan) melalui koordinator jurusan dan mentor
yang kemudian akan mensosialisasikannya kepada calon peserta mentoring
Mengalokasikan jadwal screening mentoring per jurusan
Mempersiapkan screener.
Screener biasanya diambil dari mentor masing-masing jurusan. Jika screener dari
jurusan kurang, maka BPM membantu mencarikan tambahan screener baik dari
pengurus BPM, PH JMMI maupun dari mentor-mentor jurusan lain.
Mempersiapkan SDM dari BPM yang bertanggung jawab mengontrol jalannya
screening
Mempersiapkan dan membuat kuesioner, standarisasi pertanyaan dan penilaian
screening mentoring
Merekap nilai screening calon peserta mentoring
g. Melakukan pengelompokkan mentoring dan menyimpan dalam bentuk
database
Pengelompokkan dilakukan berdasarkan nilai screening, kelas agama, atau kriteria lainnya)
dan menyimpannya dalam bentuk database (data anggota kelompok dan mentor kelompok).
Untuk hal ini perlu kerjasama dengan biro mentor.
START A B
Sosialisasi screning
melalui biment screening
ok
Acc jadwal
Rekapitulasi
screning
hasil
screning
52
belum
selesai
Koord dg Kj untuk
Pengelompokan
menyiapkan screner peserta mentoring
A B FINISH
Penyerahan nilai ke
Nilai dari dosen agama
masing2 mente
dari mentor
Pembuatan sertifikat
Proses rekapitulasi di
koord jurusan error
Sertifikat mente
Proses rekapitulasi di
biro admin
ok
FINISH
Nilai akhir
53 mentoring tiap2
mente
HRD
pengurus mentoring
ITS
54
HRD pengurus mentoring ITS
Biro HRD merupakan biro yang bertanggung jawab terhadap kaderisasi pengurus BPM.
Secara umum job description dari biro kaderisasi adalah:
1. Meningkatkan tsaqofah dan softskill pengurus
2. Menanamkan pemahaman esensi kegiatan dakwah dan pembinaan khususnya
berkaitan dengan pengelolaan mentoring
3. Memantapkan ukhuwah dan ruhiyah seluruh pengurus BPM
4. Memberikan reward di momen-momen insidental
5. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang sarat akan ukhuwah untuk mengurangi
kejenuhan karena padatnya kegiatan, seperti rihlah pengurus BPM
55
Dua aspek utama yang ditinjau dari kaderisasi adalah segi kuantitas dan kualitas.
1. Secara kuantitas, maka hal yang perlu dilakukan di awal adalah perekrutan. Selain
melakukan perekrutan melalui pola rekrutmen Departemen kaderisasi JMMI, Badan
Pelaksana Mentoring memiliki wewenang untuk melakukan rekrutmen sendiri baik
secara close maupun open. Kader baru yang terekrut tanpa melalui Departemen
kaderisasi JMMI diarahkan untuk mengikuti PSI (Program Studi Islam) 1 JMMI.
Adapun syarat-syarat umum kader BPM yang akan direkrut adalah:
mengikuti mentoring lanjutan
akhlaq islami (tidak pacaran, berjilbab, dll)
2. Secara kualitas, pola kaderisasi BPM JMMI terbagi menjadi umum dan khusus.
Pola kaderisasi secara umum mengikuti program pembinaan oleh Dept. Kaderisasi
JMMI ITS (misalnya PSI 1, PSI 2, PSI 3, MUQIM 1, MUQIM 2), sedangkan secara
khusus dilakukan oleh internal BPM. Tiga hal yang menjadi stressing point
kaderisasi secara internal BPM adalah:
a. Ukhuwah
Untuk meningkatkan ukhuwah antar pengurus BPM ada beberapa hal yang
bisa dilakukan, misalnya:
Forum silaturahmi (FOSIL)
Forum silaturahmi bisa dilakukan baik dalam bentuk majelis maupun
rihlah (rekreasi). Forum ini bisa dilaksanakan baik di dalam ITS maupun
di luar ITS. Selain untuk meningkatkan ukhuwah, fosil juga bisa wahana
untuk melepas segala kepenatan ( refreshing) setelah melakukan berbagai
aktivitas organisasi maupun akademis dan juga sharing antar pengurus.
Makan bareng di luar forum
Jalan-jalan bersama
Olahraga bersama
Milad reminder
Menjenguk dan mendoakan saudara atau anggota keluarganya yang
sedang sakit
Saling memberi hadiah
Saling memotivasi untuk berprestasi baik di bidang akademis maupun
non akademis (misal SMS untuk memotivasi belajar UAS, dll)
b. Skill (kemampuan)
Peningkatan kemampuan (skill) pengurus ditindaklanjuti dengan kegiatan up
grading yang memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan
kepengurusan di BPM misalnya manajemen kegiatan, manajemen administrasi,
56 teknik negoisasi, teknik komunikasi, team work, dan lain-lain. Materi yang
diberikan disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Kekuatan Ruhiyah
Untuk meningkatkan dan menjaga kekuatan ruhiyah kader, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan:
Controlling amal yaumi
Yaitu dengan memberikan form mutabaah amalan yaumiah kepada
seluruh pengurus. Form mutabaah ini diisi tiap hari oleh semua pengurus
dan akan dilakukan rekapitulasi dan evaluasi per minggu oleh biro
kaderisasi. Tujuannya adalah untuk mengontrol kondisi ruhiyah kader.
Memberikan SMS taujih rutin atau tulisan.
Muroja’ah (mereview) hafalan (Al-Qur’an dan hadist)
Jarkom qiyamul lail
Memobilisasi untuk mengikuti kajian-kajian islam
Biro HRD pengurus BPM sangat membutuhkan peran aktif dari Direktur, Wakil
Direktur, Kepala Biro, dan Wakil Biro untuk bekerja sama dengan biro HRD terutama
dalam penjagaan kader.
BAB VII
manajemen kegiatan,
administrasi dan
keuangan mentoring
57
SISTEM KERJA PANITIA KEGIATAN
1. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan Kegiatan ini adalah upaya merencanakan kegiatan biro yang diwujudkan
dalam program kerja
2. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan ini adalah proses persiapan teknis pelaksanaan kegiatan yang
meliputi:
a. Penyusunan proposal dan pengajuannya
b. Persiapan teknis
Meliputi :
59 Syuro panitia
Perencanaan jadwal kerja
Pembagian tugas
Koordinasi seluruh elemen pelaksana dengan pihak-pihak luar yang
terkait
c. Persiapan publikasi dan hari H kegiatan
Publikasi
Publikasi baik dalam bentuk spanduk maupun poster HARUS
mencantumkan:
Logo JMMI, ITS, ITS CAK
Nama Kegiatan & kepanjangannya
Tema, Waktu pelaksanaan (hari, tgl, bulan, tahun), Tempat
Cp Ikhwan dan akhwat panitia
Nama lini pelaksana
Logo sponsor jika ada
Acc spanduk untuk lingkungan ITS
Acara
Acara sangat menentukan jalannya kegiatan, apalagi kegiatan JMMI
berbasiskan dakwah. Oleh karenanya syarat minimal susunan acara:
Pembukaan (pujian, sholawat, pembukaan, susunan acara)
minimal 1 MC (berpakaian rapi)
Tilawah, 1 ikhwan
Sambutan TPKI dan Ketum JMMI
Materi, Pembicara & 1 Moderator
Penutupan (kafaratul majelis)
Administrasi kegiatan
Berkas-berkas administrasi yang harus ada:
Susunan acara, daftar registrasi peserta dan panitia, CV pembicara,
berita acara perkegiatan dan overall kegiatan, Petunjuk Teknis (juknis)
panitia, presensi makan (jika ada), presensi permateri (untuk kegiatan
pelatihan)***
*** sudah disiapkan oleh biro administrasi
Perlengkapan
Perlengkapan sangat menunjang pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang harus
ada:
60 Soundsystem, kabel konektor, LCD, kabel rol, mic wireless (jika perlu)
Nampan dan taplak untuk souvenir
Souvenir & konsumsi pembicara
Tali untuk spanduk/backdrop dan backdrop/spanduk kegiatan
Kamera utk dokumentasi (masing-masing di ikhwan dan di akhwat)
Alat tulis & lem (solatip)
** Setiap acara JMMI harus ada 1 orang Koordinator Lapangan (KorLap) dari ikhwan
dan akhwat. Fungsinya adalah sebagai orang yang paling paham terhadap
jalannya acara & harus bisa mengarahkan panitia
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah
dipersiapkan.
Pelaksanaan kegiatan dipantau khususnya oleh direktur/wakil
direktur/kabiro/wakabiro dan dapat dihadiri oleh seluruh pengurus JMMI
periode 2010-2011 pada umumnya.
4. Pasca kegiatan
Diadakan evaluasi kegiatan mulai perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan
oleh internal panitia/biro
Penanggungjawab kegiatan wajib membuat laporan pertanggungjawaban
kegiatan dan kontrol dari kabiro/wakabiro.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan harus diserahkan ke tim keuangan
paling lambat 2 minggu pasca kegiatan. Keterlambatan penyerahan LPJ
dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 5.000,-/minggu dan dibebankan
kepada panitia penyelenggara kegiatan
LPJ dibuat dan digandakan minimal sebanyak 2 kali untuk arsip
kemahasiswaan dan arsip pusat JMMI ITS. Disamping sebagai arsip, LPJ kegiatan
digandakan untuk diberikan kepada pihak-pihak terkait yang mendukung
terselenggaranya kagiatan (misal:donatur, pemberi sponsor, dll) sebagai wujud
pertanggungjawaban atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada
panitia.
5. Dana kegiatan
Seluruh keuangan BPM KSD JMMI 1011 dihandle oleh tim keuangann BPM.
Sehingga harapannya segala hal yang berhubungan dengan pendanaan kegiatan bisa
61 dikomunikasikan dengan tim keuangan BPM.
Sebisanya panitia kegiatan membuat rencana pembelajaan keuangan kegiatan,
sehingga dapat mereduksi pengeluaran-pengeluaran yang kurang penting.
SOP proposal dan LPJ kegiatan
Proposal Kegiatan
Poin-poin yang harus terdapat dalam pembuatan proposal adalah:
1. Cover
Adapun point-point yang harus ada dalan cover proposal kegitan antara lain :
62 Nama dan tema kegiatan
Tempat dan tanggal kegiatan (bisa ada atau tidak)
Penyelenggara
Tahun
Logo JMMI, ITS, dan ITS Cak
2. Pendahuluan
3.
4. Dasar pemikiran
5. Tujuan
6. Nama Kegiatan
7. Tema kegiatan
8. Bentuk kegiatan
9. Sasaran
10. Tolok Ukur keberhasilan
11. Waktu dan tempat kegiatan
12. Susunan Acara
13. Panitia pelaksana
Pelindung : Rektor ITS (Prof. Dr. Ir. Priyo Suprobo)
Penanggung jawab umum : Ketua TPK Islam ITS (Dr. Triwikantoro, M.Si)
Penyelenggara : JMMI-TPK Islam ITS
Refi Efendi 2507 100 089
Ketua Panitia
Kepanitian yang dibutuhkan
14. Anggaran Dana
Terdiri dari rencana sumber pemasukan dan rencana pengeluaran
15. Penutup
16. Lembar pengesahan
Terdiri dari ketua panitia, ketua umum JMMI ITS, dan mengetahui Ketua TPK Islam ITS
63
64
3. Pendahuluan
4. Tujuan
5. Laporan kegiatan
6. Saran/Rekomendasi
7. Susunan Acara
8. Kepanitiaan
9. Laporan keuangan kegiatan
Terdiri dari sumber pemasukan dan pengeluaran dana
10. Penutup
11. Lembar pengesahan
Ditandatangani oleh ketua panitia, ketua umum JMMI ITS, dan mengetahui Ketua TPK
Islam ITS
12. Lampiran (dokumentasi, arsip kegiatan)
65
Gambar : format lembar pengesahan LPJ kegiatan
SOP keuangan
Pendanaan kegiatan menjadi salah satu hal penting untuk menunjang kesuksesan
setiap acara yang dilaksanakan. Pendanaan itu sendiri bisa berasal dari beberapa sumber
diantaranya :
1. Kas JMMI / kas departemen / BSO
2. Dana IPITS (merupakan alokasi dana khusus untuk pelaksanaan kegiatan
mentoring)
663. Dana SPP / DPP
4. Dana IKOMA
5. Sponsor dan donatur
6. Iuran peserta
67 (1)
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
(2)
69
PENOMORAN SURAT
Penomoran surat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
A/B/C/D/E/F
Keterangan :
A : Nomor Surat, urutan surat keluar ke- / kegiatan lini
B : Singkatan atau akronim nama departemen/BSO/ Keg besar yang tidak dibawah
dept/BSO dengan Huruf Besar. Ex: pan-RDK
C : Jenis Surat, 2 angka
D: JMMI
E : Bulan Hijriah, dibuat dengan angka romawi.
F : Tahun hijriyah, dibuat dengan angka latin (2 angka akhir)
1. Contoh, No : 014/SYIKA/02/JMMI/X/30.
Artinya :
71 014 : Surat ke-14 yang dikeluarkan oleh Dept Syiar Kampus
SYIKA : Syiar Kampus
02 : Jenis Surat 2
JMMI : JMMI
X : Bulan ke-10, Syawal
30 : Tahun 1430 H
FORMAT SURAT
Keterangan format global surat :
72
Kolom A : Berisi Basmallah lengkap, ditulis huruf latin miring.
Kolom B. Berisi :
No :………………….(nomor surat)
Lamp :………………….(jumlah lampiran yang ada)
Hal :………………….(perihal surat, dengan huruf tebal, maksimal dua kata digaris
bawah)
Kolom C: Berisi :
Kepada Yth
………………………..(nama yang dituju)
di ……………………..(kota alamat/ tempat yang dituju)
Kolom J: Berisi tandatangan. Semakin kekiri dan kebawah menunjukkan urutan jabatan
yang semakin tinggi.
Contoh surat:
73
74
TAMBAHAN
Setiap Surat yang keluar harus ada softcopy nya dan di simpan dalam arsip data tiap
lini
Perhatikan selalu urutan nomor surat yang keluar, usahakan jangan Random
TTD makin ke kiri bawah, jabatannya makin tinggi
Semua contoh surat untuk kebutuhan lini (Kegiatan) akan dikasihkan softcopy nya
oleh Kestari
Semua surat JMMI harus menggunakan font Times New Roman 12 spasi 1
ALUR SURAT
Semua surat masuk mohon diletakkan di Map KETUM di kamar Timur Sekpa
Semua arsip-arsip Departemen/BSO bisa diletakkan di loker atau map yang telah
disediakan Tim Kestari
Semua surat keluar atas nama KETUM (SK) harus melewati Sekjend
75
mekanisme kerja & alur birokrasi
76
MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL
START
START
Perencanaan di panitia
kegiatan bersama biro
Proposal, surat
rekomendasi kegiatan,
permohonan dana SPP-
Verifikasi dana oleh DPP & surat peminjaman
tim keuangan tempat
77
Acc biro admin
disetujui
FINISH
START
Pembentukan
kepanitian
Pembuatan proposal
kegiatan
Acc proposal
Pengajuan
rekomendasi dana ke
PR III
78
Persiapan teknis
kegiatan di masing2
sie kegiatan
Pembuatan petunjuk
pelaksaan kegiatan
hari H
Checklist persiapan
Hari H
Pelaksanaan kegiatan
hari H
FINISH
Pembuatan Laporan
oleh PJ kegiatan Pembuatan SPJ
79
Tanda tangan ketum
JMMI
Dana cair
Konsultasi ke pembina
JMMI
FINISH
Semua berkas
diserahkan ke
tim keu
FINISH
80
kilas balik perjalanan mentoring
84
surat untuk adik-adikku
Alhamdulillah kita senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat dan kasih sayang yang
tidak terukur. Puja dan puji senantiasa panjatkan kepada Allah SWT yang menggenggam seluruh
makhluk-Nya. Mengatur seluruh kehidupan, dan menentukan dengan kuasa-Nya. Sholawat dan
salam senantiasa kita hturkan untuk qudwah kita semua yang memberikan contoh terbaik,
85Muhammad SAW.
Sebuah kebahagiaan ketika berjumpa dengan orang-orang sholeh dan sholehah, orang
yang cerdas, orang yang senantiasa mencurahkan tenaga, pikiran, bahkan harta untuk senantiasa
mengibarkan panji Islam. Tapi kebahagiaan di duni itu tidak kekal, dibatasi oleh dimensi ruang
dan waktu. Saat ini adalah saat dimana babak baru akan dimulai, saat dimana pundak estafet
pengemban amanah akan diberikan, saat dimana tinta emas akan ditorehkan untuk mengukir
sebuah sejarah peradaban, saat dimana semangat-semangat akan terus dikobarkan oleh para
pejuang dalam medan pertempuran. Sebuah wasilah dalam aktifitas mentoring.
Melalui surat ini saya sampaikan, bahwa mulai saat ini mentoring ke depan ada di tangan
adik-adik semua. Meskipun secara kelembagaan belum ada ketuk palu pemberian amanah. Tapi
secara moral saya limpahkan kepengurusan mentoring untuk mendatang kepada antum semua.
Mungkin ke depan ada yang jadi ketua biro, wakil direktur, atau bahkan wakil direktur. Pada
dasarnya adalah sama, antum semua adalah qiyadah mentoring. Dengan kebersamaan sejati dalam
bingkai amal jamai bersinergi menetapkan gerak pengelolaan mentoring ITS yang lebih baik.
Harapan itu masih ada!
Sering saya sampaikan kalau bukan kepada adik-adik semua. Kepada siapa lagi tongkat
estafet itu akan diberikan. Oleh siapa lagi pengelolaan mentoring itu akan dijalankan. Walaupun
jumlah kita terbatas, tapi saya yakin adik-adik semua punya potensi yang luar biasa. Punya
kemampuan yang cukup untuk memberikan manuver-manuver dakwah di kampus ini agar lebih
baik. Memang terasa berat tapi coba kita berpikir bahwa sebenarnya kita itu adalah pewaris
perjuangan-perjuangan terdahulu. Bisa jadi ketika perintisan dulu lebih sulit daripada kesulitan
kita sekarang. Namun nuansa perjuangan itu harus terus kita miliki untuk terus melakukan
muhasabah dan perbaikan-perbaikan kinerja pengelolaan mentoring.
Saya pribadi malu rasanya belum bisa memberikan kontribusi banyak dalam mentoring
ini. Sama halnya dengan adik-adik semua masa dalam fase-fase belajar untuk mengetahui dan
belajar mengamalkan apa yang sudah diketahui. Melihat generasi awal mentoring ITS ini sangat
luar biasa. Membaca konsep-konsep yang masih tersimpan rapih oleh pendahulu pengurus
mentoring sangat luar biasa. Hal itu mencerminkan kesungguhan dan pengorbanan untuk
mencurahkan tenaga, pikiran, waktu dan bahkan harta yang tidaka ada imbalannya di dunia
Meskipun dengan keterbatasan fasilitas, dahulu belum ada handphone, laptop, mungkin komputer
juga masih jarang yang punya. Berbeda dengan sekarang begitu banyak kemudahan fasilitas,
seharusnya bisa lebih baik dari yang terdahulu. Saya sadar ternyata kuncinya ada dalam diri kita
masing-masing, KECINTAAN dan SEMANGAT, KESUNGGUHAN, KESEDIAAN untuk
BERKORBAN yang menjadi motor untuk terus bergerak melakukan gerakan yang masif.
Kecintaan dalam membina generasi baru, mahasiswa baru untuk menjadi generasi yang sholeh,
cerdas, santun dan bersahabat. Karena dengan kecintaan yang mendalam tersebut menorehkan
sebuah catatan besar untuk menjadikan kampus yang aman, tertib, kondusif dan islami.
Oleh karena itu peran kita semua dalam mengelola mentoring itu sangat besar. 3000
mahasiswa baru, 400 mentor, 28 jurusan ditambah 2 poltek yang harus kita kelola dengan baik.
Mentoring sebagai investasi SDM atau iron stock, menyiapkan generasi mendatang untuk menjadi
86lebih baik. Bayangkan jika orang-orang yang duduk sebagai orang penting di kampus sholeh-
sholeh. Mentoring sebagai moral force, harapan besar menjadi aktifitas untuk menangkal kasus-
kasus narkoba, free sex, hedonisme, dll. Mentoring harus memberikan dampak perubahan, agent
of change. Semua itu adalah peran fungsi mahasiswa terakumulasi dalam sebuah model
pembinaan mentoring yang islami.
Cita-cita besar, sebuah mimpi besar, sebuah idealisme yang kadang kita sendiri tidak
yakin bisa mencapainya harus dijabarkan dalam bentuk tatanan pengelolaan kelembagaan. Plan-
do-check atau teori manajemen POACE (planning-organizing-actuating-controlling-evaluating)
terus dilakukan agar kita bergerak menuju sebuah tujuan yang besar. Struktur kelembagaan, pola
hubungan lembaga (internal lembaga, dosen agama, birokrasi), manajemen kaderisasi adalah
sebuah wasilah (jalan) untuk mempermudah langkah gerak mentoring, mempermudah bukan
mempersulit pengelolaan mentoring. Semua perubahan tentunya dilakukan untuk perbaikan,
yang harus diingat tujuan mentoring adalah sebagai pembinaan saksiyah islamiyah (kepribadian
islami) mahasiswa, khususnya mahasiswa baru.
Kepengurusan yang begitu singkat (juni-oktober 2008), masa yang begitu berkesan. Di
awal-awal banyak yang aneh dengan penambahan waktu kepengurusan ini, dianggap sebagai ide
gila. Tapi bagi saya masa 6 bulan penambahan ini adalah masa kepengurusan sesungguhnya,
karena 1 tahun kemarin saya katakan gagal dalam mengelola amanah di mentoring ini. Lebih baik
saya berkorban beberapa saat, menyita waktu beberapa bulan daripada meninggalkan sebuah
masalah besar di kemudian hari. Kekurangan kader, banyak pengurus mentoring yang
mengundurkan diri adalah masa-masa dilematis bagi seorang qiyadah. Yang menyebabkan harus
berpikir keras untuk mencari solusi agar permasalahan tidak terulang. Secara struktural
pergantian itu bisa saja dilakukan sebelum ada perpanjangan kepengurusan. Tapi menjadikan
beban moral bagi saya pribadi. Dengan perubahan sistem mentoring tahun 2008 ini akan berat
bagi pengurus baru. Oleh karena itu dengan keterbatasan sumber daya, dengan banyak hal yang
harus diselesaikan. Saya mencoba menformulasikan dalam planning 6 bulan yang dulu pernah
diberikan, membentuk tim 10 untuk persiapan pengelola mentoring ke depan, membuka
komunikasi dengan dosen agama dan birokrasi. Yang harapan besarnya adalah dapat dilanjutkan
oleh kepengurusan ke depan. Ambil yang baik-baiknya saja, yang buruk dibuang jauh-jauh.
Dalam detik-detik akhir kepengurusan ini, masa yang begitu indah, memberikan nuansa
tarbiyah (pendidikan) bagi saya pribadi. Izinkan untuk menyampaikan rasa terima kasih sebesar-
besarnya atas kontribusi, atas nasihat, atas pengorbanan adik-adik semua yang sudi rela
menghabiskan waktu di sela-sela padatnya kuliah dan tugas membantu mengemban amanah
mentoring ini. Mungkin ke depannya posisi saya akan kembali lagi sebagai orang yang biasa. Sama
halnya ketika saya belum diamanahi mentoring ini. Mungkin saya hanya bisa bercerita apa yang
sudah dilakukan, belum bisa memberi hal lebih. Saya senang sekali ketika adik-adik semua
menjadi lebih baik daripada saya. Dan saya yakin akan jauh lebih baik daripada saya.
Terakhir, saya memohon maaf atas kekhilafan yang pernah dilakukan. Ada kata yang
menyakiti hati, tingkah yang kurang berkenan, sikap yang tidak semestinya dilakukan. Kadang
keseriusan. Itu semua dilakukan karena saya ingin adik-adik semua lebih baik daripada saya.
87
Afwan kabiir belum menjadi qiydah yang baik yang patut dicontoh
Afwan kabiir belum menjadi kakak yang bisa membimbing adik-adiknya.
Afwan kabiir kalau sering menyuruh, memberikan amanah, menambah beban pikiran.
Afwan kabiir kalau kedepannya tidak bisa memberikan apa yang diharapkan adik-adik.
Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dalam setiap fase kehidupan. Ada
pembelajaran yang berarti untuk menyelami kehidupan ini. Dalam bingkai ukhuwah kita
berharap dapat berkumpul kembali di Jannah-Nya kelak.
Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan untuk memikul amanah ini, amanah
kuliah, dakwah, dan amanah lainnya.
Mudah-mudahan Allah membukakan jalan dalam setiap batu-batu kerikil dari amanah
yang kita tempuh.
Mudah-mudahan Allah melimpahkan kasih sayang-Nya untuk bersatu padu dalam
kebersamaan mengemban amanah ini.
By Muammar Kadafi
(Direktur BPM 2008-2009)
90
Awal dari segalanya
Bismillahirrohmanirrohim…
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, karena Dia masih memberikan semua kenikmatan
untuk kita, salah satunya adalah ni’mat iman, yang hanya hamba-hambaNya yang terpilih saja
yang Dia beri nikmat ini.
Sholawat serta salam kita berikan kepada Muhammad Rasulullah SAW, yang senantiasa
kita rindukan syafaat beliau di Hari Akhir nanti.
Sangat senang sekali rasanya bisa menyapa para mujahid/ah dakwah di ITS, walau hanya
menyapa lewat tulisan. Selain itu, kita bisa berbagi mengenai profesi kita yang telah diberikan
langsung oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Profesi ini dalam artian sebuah pekerjaan tetap yang
91Allah tetapkan (berikan) untuk kita. Karena bahwasannya ketika Allah SWT memberikan karunia
berupa iman kepada kita semua, maka Allah SWT memberi profesi kepada kita yaitu sebagai
Da’i/Da’iyah.
Da’i/Da’iyah di sini adalah dalam arti yang sangat luas. Tidak hanya sekedar menjadi guru
ngaji atau berceramah. Tapi di sini, Da’i/Da’iyah mempunyai artian yang sangat luas, yaitu
membela atau mendukung kebenaran, dan mengingkari sebuah kemungkaran. Kalau kita telaah,
banyak sekali hadits-hadits (sunnah Rasulullah SAW) dan Al-Qur’anul Kariim yang menjelaskan
tentang hal tersebut. Misalnya dalam sebuah Hadits riwayat Muslim, di sana Rasulullah
menjelaskan tentang metodologi Da’wah, dan setelah itu di akhir hadits tersebut Rasulullah SAW
bersabda :
”Dan seorang mu’min yang sudah tidak peduli lagi dengan pengingkaran kemungkaran
(dan penegakan kebenaran) maka sama saja dalam dirinya tidak ada sebiji sawi pun daripada
keimanan” (HR.Muslim).
Untuk itu, para ulama’ semuanya sepakat bahwa iman identik dengan da’wah. Oleh
karenanya, tiap-tiap mu’min wajib berda’wah. Karena da’wah bukan hanya kewajiban kelompok
tertentu, misalnya ustadz atau ustadzah saja. Tapi da’wah merupakan tanggung jawab bersama
dari mu’min dan mu’minah seluruhnya.
Hal ini memang cukup berat. Tapi hal ini merupakan ni’mat (karunia) dari Allah SWT.
Oleh karenanya, agar ni’mat (karunia) Allah berupa profesi kita ini menjadi tidak berat, maka kita
tidak cukup memahami da’wah itu hanya sebagai kewajiban saja, tapi kita harus tingkatkan
pemahaman kita terhadap da’wah ini dari sekedar sebuah kewajiban menjadi sebuah kebutuhan.
Karena da’wah itu juga adalah kebutuhan kita bersama.
Da’wah tidak hanya menjadi kebutuhan kita di dunia saja. Namun da’wah juga
merupakan kebutuhan kita di akherat. Allah SWT telah menyatakan dengan sangat tegas
menjelaskan hal tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-A’rof (7) ayat 164-165:
164. Dan (Ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati
kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat
keras?" mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada
Tuhanmu[580], dan supaya mereka bertakwa.
165. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, kami selamatkan
orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan kami timpakan kepada orang-orang yang
zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
[580] alasan mereka itu ialah bahwa mereka Telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi
peringatan.
Dalam dua Ayat pertama, Allah menceritakan tentang kelompok orang-orang beriman
yang menyadari profesinya -yaitu da’wah- dan melaksanakan tugasnya tersebut yaitu ketika
mereka melihat kemungkaran maka merekapun mengingkari dan memberikan nasihat kepada
sang pelaku kemungkaran tersebut. Di saat orang-orang mu’min tersebut menasihati orang-orang
92yang berbuat mungkar, ada satu kelompok lain yang mengatakan pada orang-orang mu’min
tersebut "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?". Dan orang-orang mu’min menjawab Agar kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Allah nanti”. Ayat ini menjelaskan bahwa
setiap kita (mu’min dan mu’minat) di akhirat nanti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah
SWT tentang apa yang telah kita lakukan ketika kita melihat kemungkaran. Apakah ketika
kemungkaran ada, sudahkah kita mengingkarinya? Kalau sudah kita lakukan, maka berarti kita
sudah mempunyai jawaban nantinya di hadapan Allah bahwasannya kita sudah melakukan suatu
tindakan pengingkaran terhadap kemungkaran tersebut. Maka dari itu, di ayat tersebut
disebutkan bahwa para da’i tersebut melakukan pengingkaran terhadap kemungkaran tersebut,
sebagai pembebas tanggung jawab mereka di hadapan Allah nanti. Selanjutnya, para da’i tersebut
mendoakan mudah-mudahan sang pelaku kemungkaran tersebut akan menjadi orang-orang yang
bertakwa.
Kalau kita perhatikan dari susunan ayat di atas, Allah mendahulukan bahwasannya
da’wah itu terlebih dahulu menjadi kebutuhan orang-orang beriman sebelum menjadi kebutuhan
para objek da’wahnya. Selanjutnya, tentang hidayah, itu hanyalah urusan Allah SWT. Kita
(orang-orang beriman) hanyalah berda’wah untuk kebutuhan kita.
Ayat selanjutnya -yaitu di Al-Qur’an surat Al-Al’rof ayat 165- menjelaskan tentang
kebutuhan kita terhadap da’wah ketika kita di dunia. Ketika suatu kampung, suatu wilayah, atau
bahkan suatu bangsa tidak peduli lagi dengan kebaikan, maka di situlah hukum Allah berlaku.
Hukum Allah tersebut adalah ketika suatu kampung, suatu wilayah, atau suatu bangsa tidak
mengindahkan peringatan kebaikan, maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka.
Ketika musibah itu datang karena ketidakpedulian mereka terhadap peringatan kebaikan, maka
akan ada satu kelompok yang akan diselamatkan oleh Allah, yaitu para da’i (orang-orang yang
mencegah kemungkaran). Sedangkan orang-orang yang dzolim, tetap akan terkena musibah
tersebut. Ahli tafsir mengatakan bahwa orang-orang dzolim yang disebutkan di ayat tersebut
adalah termasuk orang-orang beriman yang tidak peduli dengan kemungkaran itu.
Dengan pemahaman urgensi da’wah di atas, hendaklah seorang mu’min dapat terus
termotivasi dalam menjalankan da’wah. Tentunya dengan metode yang baik dan ‘cantik’ agar
da’wah yang dilakukan berpeluang untuk mendatangkan hidayah dari Allah untuk objek da’wah
kita, dan untuk kita sendiri khususnya. Oleh karenanya pahala yang didapat bisa lebih besar
insyaAllah. Untuk itu, patutlah kita tidak berhenti untuk mengupgrade kualitas diri kita baik itu
fikriyah (keilmuan), ruhiyah, dan lain-lainnya.
Tentang da’wah menjadi kebutuhan, saya pun merasakannya. Ketika selepas saya kuliah dan saya
harus melakukan proses transferring dari Surabaya ke kampung halaman saya –yaitu Gresik- saya
merasakannya. Semula ketika saya di Surabaya mempunyai binaan beberapa kelompok
mentoring, namun ketika di Gresik, beberapa pekan saya tidak mempunyai kelompok binaan
mentoring sama sekali. Saya sangat merasakan perbedaannya, emosi saya menjadi tidak stabil,
gampang marah, dan menjadi malas mengamalkan amalan harian. Namun setelah saya
93mempunyai kelompok binaan mentoring, saya merasa ada charge ruhiyah di sana. Karena ketika
kita mengisi mentoring, pada hakikatnya kita mengisi mentoring untuk diri kita sendiri. Coba
perhatikan baik-baik kondisi Anda ketika sebelum dan sesudah Anda mengisi mentoring, ada
semangat tersendiri yang bertambah di sana. Selain itu, jika lingkungan kita menjadi kondusif,
bukankah kita sendiri yang akan mengambil manfaatnya? Tentunya kondisi kestabilan ruhiyah
kita sangat berpengaruh dengan kondisi lingkungan sekitar kita bukan?
Selain itu, dari sekian banyak urgensi dari da’wah, ada satu hal lagi yang seringkali terlupa
oleh kita, yaitu dakwah sebagai manifestasi rasa syukur kita kepada Allah atas ni’mat hidayah
yang telah diberikanNya kepada kita. Tidak sembarang orang yang diberiNya ni’mat ini, dan -bi
idzniLLah- kita adalah sebagian dari bagian kecil itu. Luar Biasa! Subhanallah wal Hamdulillah.
Ketika kita melihat di jalanan atau di lingkungan sekitar kita, banyak yang masih belum menutup
auratnya dengan baik, masih hobi bermaksiat seperti meminum minuman keras, zina, atau hal-hal
maksiat yang lainnya –Na’udzubillahi min dzalik-, kita di sini –alhamdulillah- dengan hidayah
Allah, kita bisa terhindar dari itu semua. Sangat tidak pantas kalau kita merasa sombong dan
merasa suci karena tidak melakukan hal-hal seperti mereka. Tidak! Sekali lagi, Tidak! Kita seperti
ini hanya karena hidayah dari Allah SWT. Tidak pantaskah kita mensyukurinya? Sedangkan
Allah swt telah berfirman di Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7 :
7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Jadi, di sini kita mempunyai pilihan. Jika kita menginginkan nikmat -berupa hidayah- ini
tetap diberikan kepada kita atau bahkan ditambahkan lagi kepada kita, maka kita harus
mensyukurinya. Namun jika kita memilih sebaliknya, yaitu nikmat itu dicabut oleh Allah
(Na’udzubillahi min dzalik), maka kita bisa memilih mengkufurinya alias tidak menyukurinya.
Salah satu cara mensyukuri ni’mat hidayah ini adalah dengan cara berdakwah. Dan
alhamdulillah, di ITS ini terdapat pintu dakwah yang sangat luas dan berpotensi besar, yaitu
Mentoring Agama Islam. Dengan berbagai kemudahan, fasilitas, dukungan dan legalitasnya,
menjadikan mentoring sebagai salah satu nikmat dari Allah yang tidak boleh kita sia-siakan.
Banyak sekali perguruan tinggi yang sangat iri dengan kondisi mentoring di ITS. Jangan sampai
karena kita menyia-nyiakan nikmat Allah berupa kemudahan-kemudahan ini, menjadikan
hilangnya ni’mat ini dari kita semua –Na’udzubillah-. Jadi, mari kita senantiasa jaga ‘kesehatan’
94mentoring kita semua, senantiasa upgrade kualitas diri kita sehingga dapat menjadi mentor yang
terbaik dan dapat menjadi jalan diberikannya hidayah Allah kepada para mentee kita.
So, akhirnya, selamat berjuang di jihad mentoring ITS ini!
Bersyukur sekali saya pernah menjadi bagian dari keluarga besar BPM. Dan ana rasa
antum juga merasa kesyukuran yang sama, benar bukan? Kalau pun belum merasakan kesyukuran
itu, jangan terburu-buru untuk beranjak dulu sebelum antum membuktikannya. Be..Pe..eM..
Badan yang mengelola mentoring ITS. Ya MENTORING… Kegiatan yang sangat besar. Besar
dalam kuantitas pesertanya dan besar pula dampaknya untuk kemajuan dakwah islam juga
perbaikan moral bangsa. Disamping itu juga besar tanggung jawabnya bagi semua elemen yang
terlibat di dalamnya terutama untuk pengelola. Mentoring merupakan metode yang paling efektif,
menurut saya, dalam mengenalkan islam kepada mahasiswa baru. Berawal dari mentoring, saya
mendapatkan keluarga baru. Berawal dari mentoring, saya tertarik untuk mengikuti kajian-kajian
95atau kegiatan islam lainnya. Berawal dari mentoring juga yang mengubah pola pikir dan perilaku
saya.
Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan ketika menjadi bagian dari BPM. Belajar
untuk saling memahami dan saling menghargai. Poin penting yang diperlukan dalam beramal
jama’i. Belajar untuk bersosialiasi, berkomunikasi, dan memahami berbagai karakter anggota
BPM. Terkadang ada rasa rindu jika lama tidak bertemu atau berkumpul dengan teman-teman
BPM. Rindu kebersamaan dengan mereka, kelucuan mereka, ke-rewel-an mereka, dan
permintaan mereka. Untung saja gak minta uang.
Saya rasa cukup sampai disini ya. Gak usah banyak-banyak. Masing-masing dari antum
pasti nanti sudah punya cerita sendiri terkait keterlibatan antum di BPM. Banyak hal yang saya
rasakan di BPM. Manis, asam, asin, pahit, getir, bahagia, dan rasa-rasa lainnya. Gak percaya?
Buktikan saja!!
‘Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.’ (Q.S.Muhammad: 7)
Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Ali r.a, "Demi Allah, jika Allah memberi
petunjuk kepada satu orang melalui kamu itu lebih baik daripada unta merah." (HR.
Muttafaqun`alaih).
By Rinayanti, S.T
(Wakabiro Kaderisasi BPM 2008-2009)
Bismillahirrohmanirrokhim...
Nb : yang menulis ini bukan berarti lebih alim, lebih hanif, lebih pinter, lebih fahim atau lebih
segalanya dari adik adik sekalian, Cuma kebetulan saja ana yag lebih dulu lahir dan lebih dulu
bergabung dengan BPM, mohon maaf kalo ada kata kata yang kurang berkenan dan mohon maaf
kalo tulisannya tidak sesuai dengan permintaan, silahkan di edit untuk mendapatkan tulisan yang
lebih baik
al afwu mingkum
Wassalamu’alaikum wr wb
Taufiq Isma’il
Pembantu umum BPM/JMMI/ITS 04-07
98