Untuk mengenal pelayanan TPPM, kita dapat memulai mendekati dengan melihat bagaimana jemaat mula-mula ditata dan dibantu pendewasaannya melalui apa yang ditetapkan para Rasul.
A.Penatua/ Penilik dalam Jemaat mula-mula Bacalah Titus 1:5-9 Kisah Para Rasul 20 : 28 Perlunya menetapkan Penatua ,Penilik Jemaat , dimana mereka bertugas mendewasakan dan menggembalakan jemaat Penetapan penatua /Penilik dalam jemaat oleh Penetapan didalam karya Roh Kudus melalui manusia (tugas yang diberikan Paulus kepada Titus), maka sangat penting untuk mengerjakan proses ini dengan serius dan bergantung pada Pimpinan Allah Tidak ditetapkan begitu saja tapi melewati Kriteria yang jika diperhatikan tidak diperoleh secara alamiah oleh seseorang tetapi hanya mungkin bagi orang Percaya melalui karya Roh Kudus dalam dirinya. Kesimpulan dari Kriteria itu adalah pentingnya Kedewasaan Rohani dan Kesaksian hidup yang baik karena berhubungan dengan tugas dan panggilannya.
B.Tugas Penatua / Penilik Jemaat Dalam Kisah Pasal 20 disebutkan Para penatua itu sebagai penilik bagi jemaat. Penilik /Episkopos adalah berarti Mandor/pengawas/ penggembala. Berhubungan dengan analogi jemaat sebagai domba maka fungsi gembala ini sangat penting yaitu : Menjaga agar Domba tidak mati (memberi makan , merawat, menguatkan) Menjaga agar domba tidak tersesat (membimbing, memimpin, mencari yang hilang) Menjaga agar kawanan domba tidak tercerai berai (melindungi) Maka kita melihat sangat dibutuhkan peran ini agar jemaat dapat teus bertumbuh dan menjadi dewasa. Tugas ini menuntut hubungan yang sangat erat dengan Tuhan.
C.TPPM dan Kebutuhan Pelayanan Mahasiswa Meneladani kehidupan jemaat mula-mula, kita melihat persekutuan mahasiswa juga membutuhkan adanya para penilik pelayanan, para gembala untuk menuju kedewasaan. Para mahasiswa dalam kehidupan rohani dan pelayanan membutuhkan para pemimbing, mentor, pengajar,atau juga teladan- teladan hidup dalam persekutuannya. Kehadiran Para penilik pelayanan mahasiswa ini antara lain : Mengawasi penyimpangan Visi dan pengajaran Menggumuli kehendak Allah bagi persekutuan Mahasiswa Menjaga Kualitas pengelolaan Persekutuan Menjadi pembimbing rohani (trainer, narasumber, pembicara, PKTB Pengurus , tempat konsultasi pengurus Menjadi teladan hidup Menjadi Litbang persekutuan Melihat akan pentingnya peran tersebut maka, dibentuk Tim pendamping pelayanan mahasiswa di mana menjadi wadah untuk melayani bersama bagi para penilik pelayanan mahasiswa.
D. TPPM dan hubungannya dengan PMK Anggota TPPM diambil dari para mantan Pengurus baik dari PMK Manado maupun PMK di kampus- kampus. Dalam hal ini di harapakan mereka adalah sudah memahami dan masih segar menegetahui dinamika pelayanan mahasiswa itu sendiri. Dalam relasi dengan PMK TPPM harus menjaga semangat student Movement.PMK sendiri tetap belajar mengerjakan pelayanannya sendiri, belajar memimpin dan bertanggung jawab, TPPM banyak pada peran mendukung dan menasihati /membimbing. Pembekalan Calon TPPM 2012-2013, 18 November 2011
Sediakan waktu dan perhatian terhadap berpikir, menganalisa, menghasilkan rekomendasi penting dalam menjaga arah dan mengembangkan pelayanan mahasiswa. Sediakan waktu dan perhatian untuk melihat kebutuhan rohani anggota persekutuan dan pengurus sebagai gembala dan mentor. Karena aktivitas PMK yang padat dengan program pelayananan mereka perlu ditolong melihat ada hal-hal yang terabaikan dalam pertumbuhan rohani maupun dalam menjaga kualitas persekutuan, ataupun terbatas dalam memikirkan pengembangan (sangat tergantung pada kedewasaan pemikiran pengurus)
D. Sekilas Pelayanan TPPM di PERKANTAS SULUT
Skema proses pembinaan yang dilewati menuju jenjang alumni, pelayanan TPPM tetap bagian dari suatu visi kelak menghasilkan murid Kiristus yang makin dewasa untuk bersaksi dan melayani dalam kehidupan alumni.TPPM merupakan wadah terakhir dalam sistem pembinaan yang dapat menolong makin mematangkan pertumbuhan rohani menjelang alumni. TPPM di pelayanan Perkantas SULUT bentuk timnya pada tahun 1996 pertimabangannya melihat perkembangan pelayanan mahasiswa waktu itu, baik di Manado, Tondano maupun Gorontalo. Sebagai ketua adalah alm Hendrik Suprayitno,S.Si, sekertaris : Octa V. Lapian, dan anggota : Olfie Sarionsong, Pada Tahun 1998 TPPM melakukan regenerasi dengan ketua : Theophilus Tumole, sekertaris : Olfie Saroinsong. Keanggotaan selanjutnya terus ditambahkan : Jimmy Mangempis, Jerry Seon, Yul Odameng, Oksin Maase. Pada perkembangan selanjutnya di Tondano sudah juga dibentuk TPPM sendiri (Kak Franky Lasut dkk) maka TPPM yang ada kemudian terfokus menjadi TPPM Manado. Pada tahun 2003 kembali melakukan regenerasi dengan Koordinator : Novsin Hontong dan anggota : Lilia Tawalujan, Herlina Tendaunusa, Arianto Batara, John Sonoto. Pada tahun 2005 , sebagai Koordinator : Oize Kundiman, sekretaris: David Saada, Bendahara : Maya Lumy, anggota : Yunita Mose dan Daniel Lumy (bergabung di tengah periode). Pada periode 2007-2008 : Lavoisier Simanjuntak (Koordinator), Heidy Rumajar, Magelhaenz Patras, Youla Tambani. Pada tahun 2009 tidak dilakukan regenerasi TPPM karena memberi kesempatan untuk memperkuat inisiatif Kepemimpinan PMKM. Ini adalah masa belajar lagi tentang peran dan fungsi TPPM khususnya jika harus hadir secara organisasi, puji Tuhan untuk setiap mantan pengurus dan pekerja aktif pelayanan TPS PPK Alumni Mahasiswa Baru PMK Kampus TPPM PMK Manado Pembekalan Calon TPPM 2012-2013, 18 November 2011
mahasiswa yang masih setia mendampingi sekalipun tanpa struktur di masa tersebut. Melalui pergumulan selanjutnya tetap dirasakan perlunya ada wadah TPPM untuk para penilik pelayanan mahasiswa, khususnya manfaat tersendiri yang dirasakan para anggota dalam pembentukan melalui wadah tersebut dn tetap perlunya kawan bagi staf mahasiswa untuk membantu pendampingan dan pembinaan maka kembali di lakukan regenerasi TPPM periode 2010-2011 yang menjadi TPPM periode tersebut adalah : Purnama Purba (Koord), Cas Agouw dan Windy Roeroe . Periode 2010- 2011 ini kembali TPPM diharapkan menjadi TPPM SULUT melihat lagi kebutuhan pelayanan yang ada sekaligus menghindari perhatian yang kembali melemahkan inisiatif PMK Kota. Walaupun kemudian secara peran masih sangat sulit diaplikasikan di ladang mengingat periode ini TPPM sudah terdiri dari para alumni. Kegiatan TPPM yang dilakukan dimasa-masa tersebut adalah pendampingan pengurus PMK, mengisi pembinaan Mahasiswa, menjadi trainer dll, membantu perintisan, Traveling perintisan Gorontalo oleh TPPM pada masa Kak Octa Lapian, Kak Theo Tumole dkk. Melakukan Riset pelayanan Mahasiswa (penyusunan Kurikulum pelayanan mahasiswa D3, Riset Kualitas KK bersama PMKM pada Tahun 2007),Mendampingi Regenerasi Pengurus PMK Kota maupun PMK Kampus, menjadi panitia pengarah Kamp-Kamp Mahasiswa (KKM SULUT I dan II, RPKK 2006, K3 2009, KKM SULUT 2011, Juga Panitia Pendamping KRM INTIM 2004, dan juga terlibat Mengarahkan Kamp yang diselenggarakan oleh PMK Kampus). TPPM Kedepannya kembali perlu menggumuli peran praktis seperti apa secara Tim untuk terus mendorong kedewasaan Pelayanan Mahasiswa.