Anda di halaman 1dari 15

V.

DOA SYAFAAT (INTERCESSION)


Pertama-tama aku
menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur untuk semua
orang
1 Timotius 2:1

1.

PENDAHULUAN
Ketika kita sudah peka mendengar suara Tuhan, kita pasti akan selalu

berdoa syafaat. Dikatakan demikian karena kita tahu bahwa keselamatan


kita adalah hasil doa syafaat Tuhan Yesus dan dari orang lain yang
bahkan mungkin kita tidak kenal sekalipun. seorang murid tidak lebih
tinggi dari gurunya. Jika Tuhan Yesus berdoa syafaat, kenpa kita tidak?

2.

DASAR-DASAR DOA SYAFAAT

2.1. PENGERTIAN DOA SYAFAAT


Kata Doa Syafaat diterjemahkan dari Bahasa Ibrani, yaitu: PAGA
(Ibr.: ( )Kej.32:1) dan dalam Bahasa Yunani, yaitu:
(Yun.:

seseorang

yang

dengan

berarti
tujuan

menghadap

mengadakan

ENTEUXIS

atau

menjumpai

suatu

percakapan,

berkonsultasi atau memohon sesuatu bagi orang lain.


Sedangkan

kata

Doa

Syafaat

dalam

bahasa

Latin

disebut

INTERCEDERE (= Intercession, bahasa Inggris), inter artinya antara


dan cedere artinya pergi. Jadi doa syafaat berarti:

Menjadi perantara antara mereka dan musuh (iblis).

menyerahkan dirinya berada di antaara mereka yang lemah


dan yang membutuhkan bantuan.

Bergerak menuju keterlibatan orang Samaria yang baik


hati.

Membayar harga untuk campur tangan ( intervensi)


mengikuti teladan Tuhan Yesus yang rela sampai mati di kayu
salib.

Tuhan

Yesus

adalah

perwujudan

perantara

yang

sempurna.
Bersyafaat merupakan sikap hidup kita melanjutkan pelayanan Tuhan
Yesus sebagai Imam Besar Agung untuk menjadi pengantara bagi dan
antara:
1. Allah dan manusia.
Artinya mendamaikan manusia dengan Allah (Ibrani 7:25; Ibrani
9:11-15).
2. Setan dan manusia.
Artinya untuk menyatakan/ mendeklarasikan kemenangan yang
telah diraih-Nya oleh darah-Nya di kayu salib bagi manusia (1
Yohanes 3:8b).
Syafaat adalah pola kehidupan yang meneladani Tuhan Yesus sendiri,
kemudian diteruskan oleh gereja-Nya sebagai imamat yang rajani (1
Petrus 2:9).
2.2. TUJUAN DOA SYAFAAT DAN DOA SYAFAAT YANG BERKENAN
2.2.1. Tujuan Doa syafaat

Mengalihkan hukuman Tuhan (Kej. 18:23-32; Bil. 14:1319; Yoel 2:17).

Memintakan pengampunan dosa (Daniel 9; Kisah 7:6).

Memulihkan umat Tuhan (Neh. 1).

Memberkati umat Tuhan (Bil. 6:24-26; Mzm. 122:1-8).

Pertumbuhan orang kristen (Fil. 1:9; Kol. 1:10-11).

Memohon pencurahan Roh Kudus (Kisah 8:15-18; Ef.


3:14-17).

Gembala yang baik (II Tim. 1:3-7).

Pekerjaan misi (Mat. 9:38).

Keselamatan orang lain (Roma 10:1).

Melepaskan orang tertentu dari bahaya (Kis. 12:2+5).

Meminta pertumbuhan seseorang (I Raja 17:20-21; Kisah


28:8; Yak. 5:14-16).

Memohon hikmat Tuhan untuk memerintah dengan baik


(I Tim 2:1-2).

Agar orang-orang memuji Tuhan (Mzm 67:4-7).

Mendatangkan kesejahteraan kota (Yer. 29:7).

2.2.2. Doa Yang Berkenan di Hadapan Tuhan


a. Semua doa yang dinaikkan menurut kehendak-Nya
(Matius 6:10).
Contoh: Doa Bapa Kami (datanglah kerajaan-Mu dan
jadilah kehendak-Mu).
b. Sesuai dengan yang tertulis di dalam firman Tuhan.
Contoh: meminta bangsa-bangsa (Mzm 2:8); Mendoakan
kesejahteraan dan keselamatan Yerusalem (Mzm. 122:6);
mendoakan kesejahteraan kota (Yer. 29:7); meminta
pencurahan hujan akhir, kegerakan Roh Kudus (Zak.10:1);
mendoakan tubuh Kristus (Yoh. 7:9; Ef.4:10-16).
c. Isi

hati

Allah

yang

disampaikan

berdasarkan

pernyataan Roh Kudus.


Artinya: pokok-pokok doa tertentu yang penting didoakan
saat itu.

2.3. SIKAP BERDOA


2.3.1. Sikap Hati
Sikap hati sangat penting karena Tuhan melihat hati ( 1 Sam,
16:7b). Berdoa dengan hati yang benar adalah sebagai berikut:
1. Berdoa dengan kerendahan hati (Yak. 4:10).
2. Berdoa dengan hati yang murni (Mzm. 24:4).
3. Berdoa dengan yakin (Yak. 5:6).
4. Berdoa dengan hati yang mengampuni (Mrk. 11:25).
5. Berdoa dengan hati yang tulus (Mat. 6:6).
6. Berdoa dengan hati yang menyesal akan dosa-dosa kita dan
mohon belas kasihan Tuhan (Luk. 18:13).
2.3.2. Sikap Jasmani
Meskipun yang terpenting adalah sikap hati, ada beberapa sikap
jasmani juga yang perlu kita ketahui:
1. Berdiri (Mrk. 11:25; Lik. 18:13; Yes. 21).
2. Duduk (I taw. 17:16).
3. Berlutut (Kis 9:40).
4. Sujud (Kej. 17:3; Ul. 9:18+25).
5. Tersungkur (Yoh. 11:32; Rut 2:10; Yosua 7:6; Hakim 13:20).
6. Mengangkat/ menadahkan tabfab (II Taw. 6:12-13; Mzm 63:4; I
Tim. 2:8).
7. Bersorak, berseru, berteriak tanda kemenangan (Yosua 6:5; I
Sam. 4:5; II Taw. 13:15; Mzm. 32:11; Yes. 4:11-13; Yes. 44:23;
Yes. 42:13).
8. Menangis, meratap (lahir dari Roh Kudusdan tidak dibuat-buat)
(Yes. 42:14; Yes. 66:8; Gal. 4:19).
9. Alunan musik (II Raja 3:15; I Sam. 16:25; Yes. 30:32).
10. Mazmur atau nyanyian (Mazmur; Kisah 16:25-26).
11. Tari-tarian (Mzm. 30:12; Kel. 15:20).
12. Bersuara dalam hati (Mzm. 42:5; Yos. 6:10). Akan tetapi di
dalam doa secara unity sangat dibutuhkan bersuara untuk

menguatkan

pendoa

yang

sedang

menaikkan

doanya

menyatakan dukungan dan mengaminkannya.


2.4. APLIKASI
Tugas:
Mari buat komitmen saudara untuk mulai berdoa syafaat bagi orang
lain.

3.

PENDOA SYAFAAT

3.1. PENGERTIAN PENDOA SYAFAAT


Pendoa syafaat (Intecessor) adalah setiap orang percaya yang
dipanggil dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib yang berdoa
untuk kepentingan orang lain, jiwa-jiwa, kota, bangsa, dan bangsabangsa. Seorang pendoa syafaat memegang kunci untuk melepaskan halhal yang baik dari Tuhan bagi dunia ini.
3.1.1. Para Pendoa Syafaat
Pendoa yang berdiri di celah
1. Ester (Ester 4:15-16)

2. Daud (1 Tawarikh 21:16)

3. Elia (1 Raja 18:41-46)

4. Ayub (Ayub 42:10)

5. Musa (Keluaran 32:11-14)

6. Paulus (Efesus 3:14)

7. Daniel (Daniel 9:20)

8. Tuhan Yesus (Ibrani 7:25)

9. Para Nabi Perjanjian Lama


(Yeremia 27:18)

10.

ANDA !!

Kata berdiri diantara celah Standing in the gap, merupakan


POLA HIDUP, artinya tidak hanya di dalam doa tetapi mencakup
perilaku, ucapan, tindakan dan roh yang kita bawa sehari-hari di
dalam kehidupan kita.

Seorang pendoa syafaat bukanlah semata-mata ia ikut terlibat


didalam pelayan Dept. Doa atau terlibat didalam PIR baru
disebut sebagai pendoa syafaat, tapi kehidupan yang
bersyafaat.

Seorang pendoa syafaat, ia harus memiliki kehidupan bersyafaat.


Artinya didalam kehidupannya ia tidak hanya berdoa syafaat melainkan
juga bertindak syafaat dengan dasar buah Roh Kudus (Kasih, Kemurahan,
dan Kebaikan) serta menempatkan dirinya sebagai Imamat yang Rajani
(seorang imam yang memiliki otoritas sebagai raja) dengan meneladani
Tuhan Yesus Kristus.
Hal yang paling penting tentang doa syafaat adalah

SIKAP kita

dihadapan Tuhan di dalam situasi dan tujuan yang khusus, bukan sesuatu
yang hanya kita lakukan selama beberapa jam di saat-saat tertentu saja.
Bangsa Israel juga dipanggil untuk berdoa syafaat demi orang-orang
lain. Sewaktu-waktu mereka memenuhi panggilan pelayanan ini, misalnya
dalam Bil.16:46-48 & Maz.106:23
Siapakah yang layak melakukan pelayanan pendamaian ?
a) 1 Pet.2:19-21

Siapa saja yang telah didamaikan oleh Yesus

Kristus kepada Bapa dengan darah-Nya.


b) Ibr. 5:1

Mereka yang senantiasa membangun & memiliki

hubungan dengan BAPA secara pribadi.


c) Ibr. 10:29 + Mat.5:9 Anak-anak Allah yg menghargai Karunia
RK dan menghargai darah perjanjian.
3.2. STATUS PENDOA SYAFAAT
Sebagai seorang pendoa syafaat, kita harus mengerti tentang status
kita. Status = posisi/ jati diri. Mengapa kita harus tahu status dalam
berdoa syafaat ? bila kita tidak tahu status maka kita berdoa akan seperti
seorang pengemis.
Paulus membuat suatu pernyataan yang tegas dalam 1 Korintus
3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa
Roh Allah diam di dalam kamu? . Sekarang Anda adalah Bait Allah. Anda

adalah bagian dari Gereja yang merupakan tempat Allah bersemayam


melalui Roh-Nya (Efesus 2:20-22).
3.2.1. Imam
Tubuh kita adalah Bait Suci. Bait Suci mempunyai tiga bagian, yaitu :

Dalam bahasa Yunani IMAM disebut PONTIFEX yang artinya


jembatan.

Seorang imam akan berdiri di antara Tuhan dengan

manusia untuk pendamaian (Ibr.7:25).


Otoritas dari seorang imam adalah sebagai :
1. Sebagai pengantara dan pembela (Yoh. 20:21-23) mempunyai
hak untuk mengampuni dosa.
2. Selalu menjaga kekudusan (Yoh. 14:23). ..menuruti firman
Tuhan.. (= hidup kudus).
Sebagai seorang imam, kita harus mengetahui posisi kita. Berikut
posisi seorang imam di dalam pendoa syafaat.

1. Berdiri di antara TUHAN dan manusia sebagai IMAM untuk


memperdamaikan.
2. Berdiri di antara manusia dan musuh dgn otoritas RAJA untuk
membela, merebut & memenangkan.
3.2.2. Raja
Seorang raja akan berdiri di antara si jahat dan manusia untuk
menyatakan kemenangan yang telah diraih secara mutlak oleh Tuhan
Yesus Kristus (Kol.2:15)
Otoritas seorang Raja ialah :
1. Memiliki kuasa untuk memerintah dan mengusir setan (Mrk.
16:17).
2. Memiliki kuasa untuk mengikat dan melepaskan (Mat. 18:18;
Mrk.11:23).
3. Memiliki kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking (Luk.
10:19;Mal.4:3) (Kej. 3:15)
4. Memiliki kuasa untuk menahan musuh (Luk. 10:19).
5. Memiliki kuasa untuk menghancurkan benteng musuh (II Kor.
10:4-5).
6. Memiliki kuasa untuk merampas jiwa-jiwa dari kuasa iblis (Yud.
1:22-23).
3.2.3. Anak Allah
Otoritas seorang anak memiliki hak :
1. Sebagai ahli waris kerajaan Allah. (Rom.8:17).
2. Menerima janji Allah (Galatia 3:26-29).
3. Mendapat perlindungan dari Allah. (I Yoh.5:18).
4. Menerima pelayanan malaikat. (Ibr.1:13-14).

3.3. FUNGSI PENDOA SYAFAAT


Seorang

pendoa

syafaat

dapat dikatakan sebagai pelayan


garis depan atau Front Liner (I
Kor.

12:22).

terlihat,

tetapi

Walaupun
pendoa

tidak
syafaat

berperang di alam roh agar dapat


merebut alam jasmani.
Berikut fungsi seorang pendoa syafaat:
1. Imam (Sebagai pengantara dan pembela) belas kasihan,
pendamaian, pengampunan } korban waktu.
Contoh : Musa (Kel.32:32),Ester (Ester 4:16),Paulus (Roma 9:13), Tuhan Yesus (Mrk.11:25,Mat.18:21-35).
2. Raja (Menyatakan hak kerajaan Allah di bumi) keperkasaan.
merebut,

mengalahkan,

menaklukkan

musuh,

menentukan

daerah teritorial menjadi milik pusaka.


Contoh : Yosua 1:3, Kej.22:17,Yud.33.
3. Sebagai fondasi atau penopang (Kel.17:8-13) kokoh, kuat
& tersembunyi (kerendahan hati).
Contoh : Musa yang ditopang oleh Hur dan Harun.
4. Sebagai pertahanan, perisai, penjaga atau pengawal
kekuatan & keberanian.
Yeh.22:30 = Allah mencari pembela-pembela.
Contoh : Abraham & Sodom (Kej.18 : 16).
5. Sebagai

pengintai

ketajaman,,

kepekaan,

kerahasiaan,

tersembunyi.
Contoh : seorang sekretaris yang selalu mengingatkan tuannya.
(Hab.2:1,Yes.62:6-7;21:6).
6. Sebagai penyapu jalan keuletan, kekudusan.
Yak.5:16 = doa orang benar memotori banyak aktifitas (bhs
Inggris)

Contoh : Dan.10:2,12-14
7. Pasukan

tentara

Allah

penyerang,

berperang

untuk

menyerang daerah-daerah yang dikuasai iblis.


Contoh : Yosua
3.4. KARAKTER PENDOA SYAFAAT
Seorang pendoa syafaat harus memiliki karakter seperti Tuhan
Yesus. Orang lain harus bisa melihat bahwa Tuhan Yesus ada dalam diri
para pendoa syafaat.

3.4.1. Langkah-langkah memiliki karakter Kristus.


Lahir baru ( I Yoh. 3:9).
Saat seseorang lahir

baru,

sifat Ilahi

telah

diwarisi

kepadanya. Ketika dirawat dengan benar akan bertumbuh,


berkembang, dan bermanifestasi dengan nyata. Untuk itu
perlu ketekunan dalam merawat benih ini.
Persekutuan pribadi dengan Tuhan (Yoh 15:1-16).
Peresekutuan dalam doa, pujian, dan penyembahan serta
pembacaan firman Tuhan setiap hari.
Penyangkalan diri.
-

Memikul salib setiap hari (Lukas 9:23).

Mematikan kedagingan (Roma 8:13).

Tidak buka celah (Ef. 4:27).

Taat ( Roma 6:16).


Sekarang kita adlah hamba kebenaran dan harus taat
kepada-Nya.
Latihan (Luk. 6:40).

Berlatih mempraktekkan kebenaran yang telah diajarkan


Tuhan Yesus.
Hajaran (Ibr. 12:5-12).
Jangan pernah anggap enteng hajaran Tuhan. Tuhan
menghajar

kita

dengan

maksud

agar

kita

semakin

segambar dengan Dia.


Bergaul dengan orang-orang yang takut Tuhan (Ams.
13:20).
Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan baik (I
Kor. 15:33). Untuk itu kita harus menjaga pergaulan kita.
3.4.2. Karakter yang harus dimiliki seorang pendoa.
1. Kekudusan (Ibrani 12:14).
Kudus dalam keuangan (Lukas 16:10-12).
Artinya: apa adanya (I Tim 6:10), tidak berhutang (Ibr.
13:5), taat persepuluhan (Maleakhi 3:10).
Kudus dalam perkataan (I Petrus 3:10)
Artinya: jangan ada kebohongan (Mat. 5:37), jangan
bergosip (Amsal 3:3), yang keluar harus kata-kata
kehidupan, bukan yang sia-sia (Ams. 18:21).
Kudus dalam mata dan penglihatan (Mazm 119:37).
Kudus dalam berpakaian (Roma 13:12-14).
Kudus dalam hati (Amsal 4:23; Kisah 24:16).
Kudus dalam berpikir (Filipi 4:8 + 2:5; Kolose 3:2).
Kudus dalam perbuatan (Galatia 5:22-23).
Kudus dalam sex.
-

Berpacaran yang kudus (bagi kaum single).

Bebas/ tidak boleh: onani/masturbasi, percabulan,


perzinahan, pelacuran, LGBTI, pornografi, sex luar
nikah, kawin cerai, pologami/poliandri, dan lain-lain.

2. Disiplin (I Kor. 9:27)

Alasan seorang pendoa harus disiplin.


a. Tunduk/

taat

pada

Allah

supaya

dapat

menang

melawan iblis (Yak 4:7).


b. Roh penurut tapi daging lemah (Mat. 26:41).
c. Keselamatan adalah anugerah, tetapi menjadi serupa
seperti Kristus adalah proses (2Tim. 2:3; Luk. 14:2533).
3. Dewasa (I Korintus 13:11).
a. Pendoa syafaat harus mengandalkan Tuhan dalam
segala sesuatunya.
b. Pendoa syafaat harus dapat menjaga rahasia.
c. Pendoa syafaat harus selalu siap siaga dalam segala
kondisi (II Tim. 2:4).
4. Rendah Hati (Yakobus 4:6).
a. Adanya penundukan terhadap pemimpin.
b. Tidak ada kesombongan.
c. Rendah hati bukan berarti rendah diri/minder.
5. Setia (Wahyu 2:10).
a. Setia dalam perkara kecil (Lukas 16:10-12).
b. Setia walaupun pekerjaannya tidak diperhatikan.
c. Setia walaupun banyak tantangan/ bahaya.
6. Hati yang Berbelas Kasih (Mat. 9:35-38).
ini adalah sesuatu yang penting, karena seperti Tuhan
Yesus yang dalam segala pelayanan-Nya selalu didasari
oleh belas kasihan.
3.5. DASAR-DASAR PENDOA SYAFAAT

Dasar-dasar yang harus dimengerti pendoa syafaat adalah sebagai


berikut:
1. Mengerti hak istimewa sebagai pendoa syafaat
Kristus

selalu

berada

di

sebelah

kanan

Tuhan,

dan

dari

kedudukan itu Ia beroa syafaat untuk orang-orang kudus terusmenerus (Mzm. 16:11). Jadi kalau kita terlibat dalam doa
syafaat, hal itu adalah suatu hak istimewa karena kita berada
bersama-sama Kristus di sebelah kanan Tuhan.
2. Mengerti kedudukan sebagai pendoa syafaat.
Kedudukan ini bukan dalam bentuk fisik. Sebagai orang-orang
yang berperang demi orang lain, kita bekerja dari tempat yang
tinggi, yaitu di alam Surgawi bersama Kristus (Ef. 2:4-5). Mati di
sini adalah ketikan kita mati atas kedagingan/ keegoisan kita.
Apabila kita didudukkan dia atas tahta sebagai pendoa syafaat,
kita

tidak

lagi

diposisi

meminta,

melainkan

kita

telah

diperlengkapi otoritas dari Kristus dan menjadi rekan sekerja-Nya.

Para pendoa syafaat yang berani mengetahui bahwa janji-janji


Tuhan memberdayakan mereka untuk bekerja bagi Dia untuk
memerintahkan kepada gunung-gunung supaya beranjak

3. Mengerti janji sebagai pendoa syafaat.


Kita harus mempunyai keyakinan penuh bahwa tujuan utama kita
dalam berdoa akan menjadi kenyataan. Tujuan itu adalah untuk
melihat kerajaan-Nya berdiri teguh di atas muka bumi dan hal itu
merupakan suatu tujuan yang berdiri di atas firman Tuhan (Yes.
11:9; Wahyu 11:15).
4. Mengerti kuasa sebagai pendoa syafaat.

Pada Lukas 10:19 kita dapat menemukan suatu janji yang dinamis
yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang percaya. Tuhan
sendiri yang berkata bahwa ketika kita berani bayar harga maka
akan memiliki kekuasaan yang diperlukan untuk menghadapi
kekuatan roh jahat dalam bentng-benteng pertahanannya.
3.6. APLIKASI
Tugas
Buat list nama-nama orang yang saudara tergerak mendoakannya
dan terus berdoa dengan komitmen sampai anda melihat perubahan
yang baik dari orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai