Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Menjadi terkenal dan sukses adalah harapan banyak orang. Untuk menuju ke sana, ada banyak tawaran yang
sangat menjanjikan, ada pelatihan dilaksanakan dengan tujuan mengasah kemampuan orang yang dilatih agar
mendapatkan apa yang diimpikan. Atau berbagai cara lain supaya seseorang bisa mendapatkan apa yang didambakan
menjadi orang yang dikenal dan berhasil.
Hari ini tema renungan berdasarkan bacaan menggunakan dua kata yang jarang digunakan dalam komunikasi
atau pembicaaraan sehari-hari, kenamaan dan kepujian. Dalam teks digunakan kata dalam Bahasa Inggris, and fame
into praise (baca: feim into preis), yang menunjuk pada arti menjadi terkenal dan dipuji atau mendapatkan pujian.
Firman Tuhan datang tepat waktu atas hidup Israel yang sedang menghadapi masalah sebagai sebuah malapetaka,
mereka menjadi takut dan gentar serta tidak berdaya. Firman Tuhan menguatkan sebagai sebuah janji untuk
menyelamatkan Israel. Mereka harus kuat, Tuhan ada bersama dengan mereka dan memberi kemenangan. Dia
mengangkat seluruh beban pergumulan mereka; yang goyah, yang bimbang, yang kehilangan harapan, yang tidak
berdaya, yang tercerai berai, yang terhina atau tercampakkan, diselamatkan dan dikumpulkan. Keadaan ini berubah
dalam kuasa dan penyertaan Tuhan. Dia memberi kemenangan kepada mereka. Seperti dalam Mazmur 40: 2,
pemazmur mempunyai pengalaman diangkat Tuhan dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa. Tuhan sajalah yang
sanggup melakukan semuanya.
Hari ini kita memasuki hari pertama di bulan Mei, perjalanan akan kita lanjutkan sampai akhir bulan, segala
sesuatu akan datang silih berganti atau bisa saja kita sedang dalam keadaan terpuruk dan terabaikan atau juga sedang
bergumul untuk kesehatan, pekerjaan kehidupan keluarga dan banyak lainnya.
Ingatlah dan tetap percaya, perjalanan di bulan Mei bukan perjalanan sendiri, tetapi perjalanan bersama Tuhan.
Ia akan terus menjaga, mengangkat dan menjadikan kita kenamaan dan kepujian di antara orang-orang yang berlaku
jahat dan buruk, di antara orang-orang yang tidak percaya kepadaNya. Bukan karena kehebatan kita, bukan karena
kekayaan kita, bukan karena kedudukan kita. Kita menjadi dikenal karena iman kita teguh dan kokoh kepadaNya, kita
menjadi terkenal dan sukses bukan karena usaha tetapi karena Allah sedang menyatakan kuasaNya atas kita, semua
hanya karena Dia, percayalah !.....Amin.
Tuhan sebagai tanda syukur kami, persembahan pujian kami nyanyikan dan persembahan berupa uang kami berikan,
biarlah dikuduskan olehMu dan dapat berguna bagi pelayanan gerejaMu.
Segala sesuatu yang mau kami kerjakan sebagai pribadi, keluarga dan persekutuan jemaat di Bulan ini, biarlah ada
dalam tuntunan KasihMu, tetap lah dan teruslah bersama kami ya Tuhan, Engkau adalah kekuatan kami dan hanya
karena KuasaMu kami dapat menjalani hidup.
Para pemimpin kami, di gereja mau pun pemerintahan, termasuk TNI – Polri berkatilah dan rahmatilah mereka
dengan HikmatMu supaya setiap mereka menjadi yang terbaik bagi gereja, bangsa dan negara.
Pandemi Covid 19 belum berlalu, sayangi kami Tuhan, biarlah semua ini ada akhirnya karena kehendakMu. Vaksin
yang sudah ada dan sedang dalam proses vaksinasi di masyarakat biarlah diberkati Tuhan.
Ampuni kami atas setiap salah kami, mampir, dengar dan jawab doa kami ya Tuhan, demi namaMu kami berdoa.
Amin.
Kata-kata yang keluar dari mulut adalah cerminan dari apa yang ada di dalam hati dan pikiran.
Mulut kita adalah cerminan rohani kita
Arti dibalik dua peribahasa ini yaitu setiap orang yang berbicara atau mengungkapkan sesuatu perlu menyadari
bahwa ucapan atau kata-kata yang dikeluarkan pertama-tama berkaitan dengan diri dari orang yang berbicara. Tentu
lebih jelasnya, menggambarkan siapa orang itu dan bagaimana kehidupannya yang sebenarnya.
Ucapan bibir yang berisi rangkaian kata dan menjadi sebuah kalimat, bisa berisi hal-hal positif, bisa juga negatif.
Ucapan bibir bisa menguatkan seseorang, tetapi bisa juga merendahkan.
Sebagai orang percaya, kita belajar dari apa yang disampaikan oleh penulis surat Ibrani, salah satu cara
memuliakan Allah adalah melalui ucapan bibir. Ucapan bibir yang mengandung ungkapan syukur kepada Tuhan,
ucapan bibir yang menceritakan banyak kebaikan Tuhan, ucapan bibir yang mengatakan kebenaran dan kejujuran,
ucapan bibir yang berisi kata-kata berkat.
Oleh sebab itu orang lain akan tahu siapa allah yang kita sembah terlihat dari ucapan bibir kita setiap waktu.
Ucapan bibir yang terlatih dan terus dilatih untuk menyampaiakan hal-hal yang baik karena disitulah seseorang
sedang memuliakan Tuhan. Itu berarti sebaliknya, jika ucapan bibir penuh kebohongan, sungut-sungut dan tidak
bersyukur, menandakan orang tersebut tidak memuliakan Allah.
Dalam Mazmur 51:17, pemazmur berkata : Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian
kepadaMu ! dan Mazmur 119: 13: dengan bibirku, aku menceritakan segala yang Kauucapkan.
Marilah sebagai orang tua mau pun anak-anak, kita membuat komitmen untuk selalu memuliakan Tuhan melalui
ucapan bibir kita. Marilah kita saling mengingatkan jika ada yang berkata tidak jujur, mencaci maki dan kata-kata
kotor lainnya.
Marilah sekali lagi, muliakanlah Allah dengan ucapan bibir ! Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama pujian : ‘Betapa
Hatiku‘
7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Ibu.
8) Berkat : Oleh Bapak.
Semua disilakan berdiri, marilah kita memohon berkat dari Tuhan dengan menyanyi bersama : Nyanyian Rohani
No. 18 “Anugrah Tuhan Kami ”
TATA IBADAH KELUARGA
Selasa, 4 Mei 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Ibu : Disilakan Berdiri dan kita menyanyi :
Nyanyian Kidung Jemaat 3 : 1 ”Kami Puji dengan Riang”
2) Ibu : Mari Kita Berdoa :
“Tuhan Yesus terimakasih kami sudah memasuki bulan yang baru, bulan Mei tahun 2020. Kami telah
berkumpul dalam rumah ini, kini akan beribadah, kiranya ibadah ini terjadi didalam Nama Allah, Yesus
Kristus dan Roh Kudus, dan Bertambah-tambah atas Kami Damai dan Sejahtera dari pada-Mu. Amin.”
(Disilakan Duduk)
3) Anak : Mari kita menyanyi Nyanyian KJ 3 : 2 “ Kau Membri Kau Mengampuni”
4) Anak : Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa :
“Tuhan Yesus kami mau membaca firman-Mu, kami mohon Roh Kudus menolong kami untuk
mengerti dan melakukan FirmanMu ini, Amin.”
Mari kita baca bersama-sama : KOLOSE 3 : 1 – 4
5) Pesan Firman Tuhan : Oleh Ibu.
“IBADAH YANG BENAR”
Persekutuan keluarga yang di berkati Tuhan …………….Di zaman yang modern / jaman milenial ini, ritual
keagamaan kadang lebih menarik dari pusat ibadah itu sendiri yakni Yesus Kristus. Bila ini yang terjadi, maka
ritual keagamaan itu telah menyesatkan umat. Mengapa? Sebab sekalipun ritual ibadah terlihat begitu religius, hal
itu tidaklah otomatis berkenan di hati Tuhan. Yang paling utama dari ibadah adalah sifat Kristus yang terpatri di
hati umat-Nya, bukan ritualnya. Ritual hanya suatu sarana untuk membawa jemaat kepada siapa yang paling
utama mereka sembah.
Pada nas ini, Paulus menasihati jemaat Kolose mengenai hal yang utama dalam ibadah, agar jemaat tidak
keliru dalam menempatkan prioritas. Jemaat jangan sampai lebih tertarik pada ritual ibadah dari pada terhadap
Yesus Kristus sendiri. Yesus Kristus adalah kepala jemaat, artinya Yesus adalah pemilik jemaat, pemelihara
jemaat, dan bahkan sumber hidup utama bagi jemaat. Tanpa Kristus tidak mungkin ada pertumbuhan rohani di
dalam jemaat. Oleh karena itu, bagaimana mungkin jemaat bisa mengharapkan sesuatu yang baik di luar Kristus
untuk pertumbuhan rohaninya? Memang ada berbagai aturan dalam agama, sebagai contoh pada jemaat Kolose,
aturan mengenai makanan, minuman, hari raya tertentu. Tetapi jemaat jangan sampai lebih taat kepada aturan-
aturan, sementara kepada Allah sendiri kita tidak taat.
Bulan Mei 2021 4
GKI DI TANAH PAPUA Panduan Ibadah Dalam Keluarga
Paulus menasihati agar jemaat Kolose dan juga kepada jemaat Tuhan masa kini agar mencari perkara yang
di atas, di mana Kristus ada (3:1). Artinya, jemaat perlu mencari hal-hal mulia yang berkenan di hadapan Kristus.
Kemuliaan Kristus itulah yang memimpin kita dalam ibadah yang benar. Ibadah yang benar harus ditujukan
kepada Bapa, dengan tuntunan firman dan pertolongan Roh Kudus. Jika ibadah yang kita jalankan itu benar maka
kita tidak mungkin keliru dalam menyembah, kita pasti akan menyembah Allah di dalam Yesus Kristus. Dan pada
gilirannya, hidup kita pun akan diubahkan menjadi suatu hidup yang memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi
sesama manusia di sekitar kita. AMIN.
6) Anak : Kita memberikan Persembahan, kita menyanyi KJ 450 : 1 “Hidup Kita yang Benar”
7) Doa syafaat : Oleh Ibu.
8) Bapak : Semua Disilakan Berdiri, dan Menyanyi Ny. Rohani 80 : 1 – 2 “Yesus Pimpinlah“
Bapak : Anugerah Tuhan Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh kudus
menyertai kita sekarang dan selama – lamanya, AMIN.
Persekutuan keluarga yang diberkati Tuhan…… Rasul Paulus dengan tegas memberi nasehat Kepada warga
jemaat di Kolose,: "Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (3:1-2). Kebanyakan warga jemaat Kolose adalah orang-orang bukan
Yahudi. Dan sepertinya ada di antara warga jemaat yang telah dipengaruhi oleh ajaran dan praktik dari sebuah agama
asing (16-23). Mereka diajar untuk menaati Tuhan dengan sempurna, meninggalkan nafsu manusiawi, dan
menyembah malaikat dan kekuatan roh.
Dalam Alkitab dijelaskan sesuai dengan teks aslinya : warga jemaat di Kolose harus memfokuskan hati dan
pikiran kepada Kerajaan Surga. Dalam Alkitab BIMK: "Kalian harus terus memikirkan dan menginginkan hal-hal
yang ada di surga, jangan yang di dunia." Alasan kuat Paulus: Kristus ada bersama Allah Bapa di surga dan
memerintah seluruh kuasa di alam semesta. Karena itu, penyembahan kepada malaikat dan kekuatan roh tak ada
dasarnya sama sekali.
Apa yang diajarkan kepada mereka --mengenai makanan dan minuman, hari raya, bulan baru, Sabat --terkesan
rohani. Paulus menyatakan, semua itu tak ada manfaatnya karena hanya bayangan, sedangkan yang sungguh-sungguh
nyata adalah Kristus sendiri. Paulus juga menegaskan bahwa sejatinya semuanya itu hanyalah untuk pemenuhan
kepuasan rohani mereka. Jemaat Kolose dipanggil untuk memusatkan perhatian kepada Kristus sendiri. Alasannya
sederhana, sebab Kristuslah --yang telah menyelamatkan --Raja Semesta Alam.
Tidak hanya kepada warga jemaat di Kolose, nasihat Paulus ini juga menyapa kita, orang-orang percaya zaman
milenial ini. Kita juga dipanggil tak hanya untuk berfokus pada tindakan-tindakan yang hanya memuaskan dahaga
rohani kita. Dan ketika tidak mendapatkannya hati nurani kita merasa bersalah. Sesungguhnya, hal ini bisa membawa
kita jatuh ke dalam jurang kesombongan rohani. Kita merasa lebih baik daripada orang Kristen yang lain. Karena itu,
sekali lagi, nasihat Paulus ini juga berlaku bagi kita: "Carilah perkara yang di atas!" Amin.
5) Persembahan : Oleh Bapak.
Mari kita memberikan persembahan syukur kita sambil mengingat pesan Tuhan “Adalah lebih berbahagia memberi
daripada menerima.” Sambil memberi persembahan, kita bernyanyi dari Ny. Roh. No. 160 : 2 “Brilah Mulutku
Menggah Hanya Dalam TuhanNya”
6) Doa Syafaat : Oleh Ibu.
Sambil berdiri menyanyi : Ny. Rohani 181 : 1 ”Setialah Kepada Tuhanmu”
7) Berkat : Oleh Bapak.
“Anugerah, Berkat dan Sejahtera dari Allah, Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan RohNya yg kudus menyertai sekalian
kita ( ibu bapak sdr/I dan anak2 ) mulai sekarang ini dan terus kekal selamnya “Amin.”
TATA IBADAH KELUARGA
Kamis, 6 Mei 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Shalom … Damai di keluarga ……, Kemuliaan bagi Allah,
Semua dimohon berdiri dan kita siapkan hati kita untuk beribadah dan memuliakan Allah. Dengan memuji Tuhan
dari Ny. Roh 3 : 1 – 2 “ Hormat Bagi Allah Bapa”
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Hadirlah dalam ibadah di saat ini ya Tuhan, dan biarlah ibadah ini terjadi di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Amin. (duduk)
Menyanyi : Ny. Roh 147 : 1 ”KuasaMu Ya Pengasihan didalam Yesus ku Sembah”
3) Doa & Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
FirmanMu itu pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Oleh karena itu kami bermohon kuasa kami dengan
kuasa Roh kudusMu agar kami dapat mengerti dan memahami FirmanMu ini , Demi Kristus Firman yang hidup, kami
berdoa. Amin.
Baca bersama-sama : GALATIA 3 : 1 – 14
4) Pesan Firman Tuhan : Oleh Ibu.
“BERIMAN MENJADI BERKAT”
Dalam sebuah percobaan, seorang anak ditinggalkan di sebuah ruangan dengan sepotong roti. Anak itu
dijanjikan sepotong roti lagi kalau bisa menahan tidak memakannya selama sepuluh menit. Eksperimen itu diterapkan
kepada beberapa anak. Hasilnya sebagian besar anak bisa menahan diri karena termotivasi oleh janji akan
mendapatkan potongan roti kedua. Dari eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa janji bisa menjadi aspek yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Rasul Paulus mengingatkan bahwa Abraham menerima berkat karena beriman terhadap janji Tuhan. Artinya,
perbuatan Abraham bukanlah faktor utamanya, melainkan imannya yang mendasari tindakan itu yang utama.
Keturunan Abraham menerima janji berkat yang sama jika bersedia beriman. Orang-orang yang secara lahiriah bukan
keturunan Abraham pun bisa menerima berkat yang sama asalkan beriman seperti Abraham karena kehadiran Kristus
telah memungkinkan hal itu.
Namun, ada hal yang tak kalah penting yang disebutkan oleh Rasul Paulus. Ia mengutip kata-kata bahwa oleh
Abraham, segala bangsa akan diberkati (8). Itu berarti berkat yang dijanjikan bukan bersifat eksklusif dan tidak
khusus hanya untuk Abraham. Alkitab mengatakan, ketika ia diberkati, maka segala bangsa pun akan merasakannya
juga. Dengan mengutip kata-kata ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat bahwa dalam iman, mereka telah menerima
berkat Tuhan. Oleh karenanya, semua bangsa dimungkinkan dapat menerima berkat bersama mereka.
Sebagai orang Kristen, apakah kita pernah merasa bahwa berkat Tuhan semata-mata untuk kita? Pernahkah kita
berpikir bahwa berkat tersebut juga harus dibagikan kepada orang lain? Mari kita becermin kepada nasihat Paulus
dalam perikop ini. Iman telah membuat kita menerima berkat. Berkat itu harus berlanjut sehingga orang-orang di
sekitar kita pun bisa merasakan berkat tersebut. Amin.
5) Persembahan : Oleh Bapak.
Mari kita memberikan persembahan syukur kita sambil mengingat pesan Tuhan “Adalah lebih berbahagia memberi
daripada menerima.” Sambil memberi persembahan, kita bernyanyi dari Ny. Roh 76 : 1 “Tuhanku BerkatMu
Limpah”
6) Doa Syafaat : Oleh Bapak.
Sambil berdiri menyanyi : Ny. KJ 400 : 1 – 2 “Ku Daki Jalan Mulia”
7) Berkat : Oleh Bapak.
“Anugerah, Berkat dan Sejahtera dari Allah, Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan RohNya yg kudus menyertai sekali
mulai sekarang ini dan terus kekal selamnya“. Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Dengan penuh ucapan syukur kepada TUHAN, atas kasihMu bagi keluarga kami dan penyertaan serta pertolonganMu
yang tak pernah berkesudahan, kami datang kepadaMu saat ini dalam ibadah keluarga yang akan kami selenggarakan.
Hadirlah dan berkuasa penuh atas kami semua, ya Tuhan, Allah kami yang hidup dan empunya kuasa. Terjadilah
ibadah kami ini, dalam nama Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kasih Allah dan damai Kristus atas kita
semua. Amin.
Silakan keluarga duduk kembali.
3) Pujian : Ny. Rohani 9 : 3 “ Ya Allah Esa, Penabur Berkat “.
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Sebelum kita membaca Alkitab, marilah kita berdoa… Tuhan Yesus Kristus, sekarang, kami telah siap membaca
FirmanMu dan merenungkannya, dalam kuasa Roh Kudus tolonglah kami memahami kebenaran firmanMu dan
mampu menerapkannya dalam hidup kami setiap hari ditengah – tengah persekutuan dan hidup bermasyarakat. Amin.
Kita akan membaca Alkitab dari II KORINTUS 5 : 11 - 21
5) Renungan : Oleh Ibu.
“HIDUP UNTUK KRISTUS”
Metamorfose ulat menjadi kupu – kupu sering dipakai sebagai gambaran perubahan yang terjadi ketika seseorang
bertobat dan menerima Kristus. Oleh Roh Kudus, dia dilahirkankembali, menjadi ciptaan baru.Ciptaan baru ini,
memulai kehidupan yang baru dengantujuan hidup yang baru pula. Jika sebelumnya ia hidup untuk dirinya sendiri,
mengejar kesenangan dan kepentingan pribadinya, sekarang ia hidup untuk Kristus yang telah menebus dirinya.
Ini adalah sebuah realita penting yang harus terus menerus kita sadari bahwa Kristus masuk kedalam hidup kita
sebagai Juruselamat dan Tuhan kita secara pribadi. Sebagai Juruselamat berarti bahwa melalui pengorbananNya di
kayu salib, Dia menyelamatkan kita dari hukuman dosa kita, yakni maut kekal.
Sebagai Tuhan berarti Dia adalah tuan atas hidup kita, yang memiliki kuasa dan otoritas penuh. Dia datang untuk
menjadi subyek, menjadi yang terutama, menjadi yang dipermuliakan. Sebagai tuan, pemilik dan penguasa atas hidup
kita, Kristus tidak datang untuk memenuhi agenda pribadi kita, tetapi Dia datang untuk memberi agenda baru bagi
kita, yaitu agendaNya.
Mari kita bertanya dengan jujur pada diri sendiri, siapa yang terutama dalam hidupku? Agenda siapakah yang
sedang kukerjakan? Kemuliaan siapakah yang sedang kukejar? Seorang pendeta mengingatkan dengan tegas “ Jika
Allah hanya sekedar menjadi sebuah alat bagi kemajuan dan pengagungan diri kita, maka kita perlu mengecek
pertobatan kita.
Keluargaku, hidup untuk Kristus adalah buah pertobatan kita. Iman pada Kristus menuntun kita melakukan
kehendakNya, mengejar apa yang mempermuliakanNya dan masuk kedalam misiNya. Amin.
6) Persembahan : Oleh Bapak.
Sebagai tanda syukur kepada Allah yang terus memberkati hidup kita, marilah berikan persembahan. Kita menyanyi
Ny. Rohani 158 : 1 – 3 “ Isilah, Tuhan, Hidupku “.
7) Doa Persembahan dan Syafaat : Oleh Bapak.
8) Pujian Penutup : Oleh Bapak.
Kita menyanyi Ny. KJ 363 : 1 & 2 “ Bagi Yesus Kuserahkan “ ( bait ke – 2 disilakan berdiri )
9) Berkat : Oleh Bapak.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, pengasihan Allah dan pertolongan Roh Kudus menyertai kita semua. Amin.
TATA IBADAH KELUARGA
Minggu, 09 Mei 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
salju.“Janganberhenti!Biarkansaja dia, kita harus cepat berjalan “, ujar sang biarawan. “ Tidak, aku tidak bisa
meninggalkannya “, jawab Sadhu.
Biarawan itu terus melanjutkan perjalanannya, sementara Sadhu mengangkat pria itu dipunggungnya dan
berusaha berjalan melewati Himalaya dengan susah payah. Akhirnya, ia melihat ada cahaya terang, pikirnya, sebentar
lagi ia tiba di tujuan. Sadhu pun mempercepat langkahnya.Kemudian, iamelihat temannya sangbiarawan,
namunsayang, temannya itumenjadi mayat karena mati beku. Bertahun – tahunkemudian, seorang murid Sadhu
bertanya, “Guru, apa tugasterberat dalam hidup ini? “. Tanpa ragu, Sadhu menjawab, tugasterberat adalahkalau tidak
punya beban yang harus dipikul “.
Belajar dari Yesus, Ia datang ke dunia untuk melayani banyak orang dan menyelamatkan hidup manusia dengan
memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. Pada situasi di masa new normal ini kita masih
berhadapan dengan virus corona yang belum berakhir dan juga adanya berbagai masalah – masalah politik, keamanan,
bencana alam dan musibah diberbagai daerah, dan masalah – malasah lainnya; apakah kita telah melakukan pelayanan
dalam berbagai bidang kehidupan manusia dan tindakan penyelamatan bagi sesame dengan benar? Kita diingatkan
untuk tetap melakukan pelayanan dan tindakan penyelamatan bagi sesame seperti Yesus dan Sadhu yang diawal
renungan tadi. Kita mungkin lelah dan harus berkorban kalau mau melayani dan menyelamatkan seseorang, tetapi
ketika kita melakukannya dengan sukacita dan terlebih sebagai bentuk ungkapan syukur atas kasih Allah dan
pengorbanan Yesus yang telah menyelamatkan kita maka pelayanan dan tindakan penyelamatan kita terhadap sesame
menjadi berarti. Apa yang Yesus telah lakukan dan kerjakan bagi kita itu sangat berarti bagi hidup kita. Jadi
hendaklah kitapun melakukannya juga, agar hidup kita menjadi berarti dan berkat bagi orang lain. Sebuah lilin yang
disimpan di kotak dikatakan tidak berguna, namun jika dikeluarkan lalu dinyalakan ketika listrik padam, dia memang
meleleh, tapi lilin itu telah memberi terang seketika diwaktu gelap. Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Sekarang, kita akan menyanyi dari Ny. Rohani 160 : 1 & 4 “ Tuhan Ambi Hidupku “, sambil memberi
persembahan.
Mari kita bersukur kepada Tuhan atas segala berkat-Nya di dalam hidup kita dengan memberikan persembahan syukur.
Kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 363 : 1 ”Bagi Yesus Kuserahkan”
7) Doa Persembaan dan Syafaat : Oleh Bapak.
8) Pujian : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 424 : 1 & 2 “Yesus Menginginkan Daku“
9) Doa Penutup : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Ya Tuhan, ibadah kami akan selesai, kami memohon kiranya Engkau
memberkati kami dengan berlimpah-limpah kini dan selamanya. Amin.”
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Allah sumber kasih karunia melimpahkan kepada keluarga kita berkat-Nya, saat
ini dan selama-lammanya”. Amin.
TATA IBADAH KELUARGA
Kamis, 13 Mei 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Syalom… Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi… Hari ini kita berkumpul dalam persekutuan keluarga memperingati kenaikan
Tuhan Yesus Kristus ke Surga. Ia kembali ke takhta Kerajaan-Nya. Pada saatnya kelak, Ia akan datang kembali ke dunia dengan
cara yang sama seperti yang para murid saksikan ketika Ia naik ke Surga.
Disilakan berdiri dan kita bersama-sama memuji Tuhan dengan menyanyi Ny. Mazmur 47 : 1 “Bangsa Dunia Hai
Bersoraklah”.
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Marilah berdoa : Kami bersorak-sorai, memuji dan mengagungkan Engkau ya Allah kami dan mendasari Ibadah ini hanya
dengan nama Tuhan Allah, yang telah mengangkat Yesus Kristus ke dalam kemuliaan, Amin .
Syalom… Keluargaku, mari kita bersyukur kepada Tuhan sebab oleh karena kasih-Nya kita tetap dapat menikmati hari
pemberian Tuhan. Siapkan hati kita, dan kita mengundang kehadiran Tuhan dalam persekutuan ini dengan menyanyi Ny.
Rohani 97 : 1,4 “Tuhan Allah Hadir”
2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Marilah berdoa : Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur sebab pertolongan Tuhan nyata dalam hidup kami.
Pertolongan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi menjadi dasar ibadah kami ini, Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Bapak : Disilahkan berdiri dan kita menyanyi bersama Ny. Rohani No. 97 : 1 “Tuhan Allah Hadir”
Mari Kita Berdoa : “Ibadah Keluarga dalam rumah kami ini, biarlah jadi dalam nama Allah, Yesus Kristus, dan
tutunan Roh Kudus. Amin.”
(Disilakan Duduk)
2) Ibu : Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 97 : 3 “Datang Dalam Hati”
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Memang ada banyak kesaksian tentang doa seorang ibu, seperti yang dikisahkan
dalam bacaan kita hari ini 1 Samuel 1 : 1 - 10, yang menceriterakan tentang Doa Hana, seorang perempuan yang
sangat merindukan kehadiran seorang anak dalam hidupnya. Ia berdoa dengan sungguh – sungguh bahkan berjanji
akan memberikan anak itu untuk melayani Tuhan, dan Tuhan mendengar doanya, oleh sebab itu Hana bersukacita dan
memuji Tuhan.
Dalam doa Hana ini kita bisa melihat bahwa begitu besar berkat Tuhan dalam hidupnya. Apa yang menjadi
gumulnya bertahun-tahun kini terjawab sudah. Tetapi bukan hanya sampai disitu dalam doa Hana ini juga terlihat
bahwa ia semakin dekat dan mengenal Tuhan. Itu terlihat dalam ungkapan doa-sdoanya yang sarat dengan pujian atas
perbuatan-perbuatan Allah.
Doa bukanlah soal bagaimana kita meminta dari Tuhan. Tetapi yang menjadi penting adalah bagaimana kita
membangu hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan bagaimana kita mencari kehendakNya. Tuhan mengenal
kita lebih dari kita mn=engenal diri kita sendiri. Dialah pemilik hidup ini Dia lebih tahu aa yang kita utuhkan dalam
hidup ini. Mungkin saat ini ada doa-doa yang kita rasa belum terkabulkan padahal kita sudah berdoa dengan sungguh-
sungguh. Itu menurut kita bukan menurut Allah. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Tetaplah bersungguh-sungguh dalam doa kita. Tetaplah mencari apa yang menjadi kehendakNya tetaplah
memuji Tuhan dengan semua yang kita miliki. Janganlah memohon berkat agar mengenal Allah tetapi Mengenal
Allah adalah berkat Terbesar dalam kehidupan kita. Tetaplah berdoa. Tuhan menolong... Amin.
5) Anak : Kita akan memberikan Persembahan, kita menyanyi Pujian Ny. Rohani No. 133 : 1 “Jiwa, Puji Raja
Sorga”
7) Ibu : Semua disilahkan berdiri menyanyikan Ny. Rohani 131 : 1 & 3 “Pimpin Aku, Tuhan Hua”
Bulan Mei 2021 18
GKI DI TANAH PAPUA Panduan Ibadah Dalam Keluarga
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Ibu : Disilahkan berdiri dan kita menyanyi bersama Ny. Rohani No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”
Mari Kita Berdoa : Ya Tuhan, kami bersyukur dan berterima kasih kepadaMu. Karena Engkau telah menjaga dan
memelihara keluarga kami sepanjang hari ini, kini saatnya kami akan beribadah kepadaMu, kiranya dari awal sampai
pada akhirnya ibadah ini teralaskan dalam nama Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin
(Disilakan Duduk)
2) Anak : Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 9 : 2 “Yang Rumah-Nya T’rang”
Mengucap syukur kepada Tuhan dalam doa merupakan wujud yang paling nyata dari sikap orang beriman, sebab
mereka selalu sadar dan mengaku bahwa hidupnya dan segala sesuatu yang ada padanya adalah pemberian atau
anugerah yang terbesar dari Tuhan. Pengakuan ini juga merupakan pengakuan Daud, yang pada mulanya hanyalah
seorang penggembala domba, tetapi kini diberkati oleh Tuhan dengan sangat luar biasa, sehingga menjadi seorang
raja yang terkenal. Bahkan lebih daripada itu, Tuhan telah berjanji bahwa keturunan Daud akan terus mewarisi tahta
kerajaan Daud. Hal inilah yang membuat Daud dengan penuh kerendahan hati sujud dan mengucap syukur kepada
Tuhan dalam doanya. ”Siapakah aku ini ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku.....?” (ay.18) demikianlah doanya.
Daud sadar bahwa dia dan keluarganya bukanlah siapa-siapa, tetapi Tuhan telah berkenaan menyatakan rahmat-Nya
kepada mereka. Karena itu dalam doanya ini, Daud pertama-tama mengakui betapa kecilnya dia di hadapan Tuhan
dan bersyukur atas anugerah Tuhan yang besar, yang telah menyertai dan memberkati dia dan keluarganya, sambil
bermohon agar Tuhan tetap mengingat janji-Nya untuk terus memberkati keluarganya dan keturunannya: “Kiranya
Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada dihadapan-Mu untuk selama –
lamanya...”(ay.29.a). Itulah doa Daud bagi keluarganya, dengan harapan agar mereka dapat dibimbing dan diarahkan
kepada pengenalan yang benar akan Tuhan dan supaya mereka tetap setia kepada Tuhan dan Tuhan tetap menjadi
Allah bagi mereka. Doa Daud sepatutnya juga menjadi doa setiap keluarga kristen yang telah merasakan kasih sayang
serta perlindungan dan berkat dari Tuhan. Jadikanlah rumahmu sebagai mezbah pengucapan syukur dan doa,
memohon kasih dan penyertaan Tuhan bagi perjalanan hidup keluargamu. Tuhan memberkati keluarga kita kini dan
selamanya. Amin
5) Ibu : Kita akan memberikan Persembahan, kita menyanyi Pujian Ny. Kidung Jemaat No. 302 : 1 “Kubri
Persembahan”
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny.
Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Arahkanlah hati kita kepada Tuhan dan terimalah berkat-Nya : Kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus, Kasih Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selama-
lamanya. Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny.
Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Kami menghadap hadiratMu ya Bapa Pencipta Langit dan Bumi. Kami bersyukur atas berkat penyertaan kasihMu
bagi kami hingga saat ini. Kami mau beribadah kepadaMu. Biarlah Ibadah ini boleh berlangsung dalam Kasih Allah
dalam Yesus Kristus dan dengan pertolongan kuat kuasa Roh Kudus. Amin. (disilakan duduk)
Sebagai manusia yang masih hidup, kita tentunya akan terus berhadapan dengan kenyataan yang terus berubah-ubah.
Semua orang merindukan sukacita, semua orang ingin bahagia semua orang ingin hidup damai dengan sesamanya dan
semua orang juga akan berusaha bagaimana caranya agar bahagia serta damai tercipta dalam lingkungannya. tetapi
kenyataannya tidak semua yang terjadi dalam hidup ini indah. Kadang hidup ini terasa berat, kadang kita menemukan
kenyataan hidup yang tidak mudah. Hidup ini tidak bebas dari masalah. Dalam kehidupan kita bersama orang-orang
di sekitar ataupun dalam pelayanan, kadang juga kita menemukan berbagai macam persoalan dan juga ancaman
perpecahan. Jika kita tidak bisa menghadapinya dengan baik maka kita juga bisa terjebak dalam pandangan duniawi
yang mementingkan diri sendiri. Tentunya hal ini menjadi kecemasan tersendiri bagi kita.
Dalam bacaan kita saat ini, kita menemukan salah satu nasehat untuk menghadapi berbagai kekuatiran dalam
kehidupan kita saat ini adalah dengan berdoa. Janganlah kita kuatir akan hidup ini. Tetapi nyatakanlah dalam doa kita
segala keinginan kita kepada Allah dan ingatlah untuk selalu mengucap syukur atas hidup ini.
Berbagai kesulitan yang kita hadapi saat ini kita diingatkan untuk terus membangun relasi dengan Tuhan lewat doa
kita. Jadikanlah doa kita sebagai sarana komunikasi yang hidup dan hangat. Dengan demikian, kekuatiran itu tidak
memperoleh tempat dalam kehidupan kita sebab damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal itu akan
memenuhi kehidupan kita. Memelihara hati dan pikiran kita dalam Yesus Kristus. Tuhan menolong kita.
Reff.
Hai tidak pernah hai tidak pernah
Klak ia tinggalkan dikau bahkan tiada pernah
Tuhanlah Penjaga kita, Tuhanlah naungan kita di sebelah tangan kanan kita. Matahari tidak menyakiti kita pada waktu
siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga kita terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawa
kita. TUHAN akan menjaga keluar masuk kita, dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
sesama sebagai saudara didalam kasih dan mereka semakin giat bertekun dalam persekutuan dengan berdoa didalam
bait Allah.
Keluarga yang diberkati Tuhan, dari firman ini kita belajar, ketika kita membuka hati dan hidup untuk Tuhan,
bahkan ketika kita hidup dalam pertobatan yang sungguh pada Tuhan, fokus hidup kita akan hanya ada pada Tuhan
dan dampak dari itu, akan menghasilkan kehidupan seperti umat Tuhan mula-mula, yang hidupnya hanya ada dalam
persekutuan, bertekun dalam doa dan saling menolong sesama dengan kasih. Pertanyaan perenungan bagi kita,
sudahkan kita menunjukkan cara hidup sebagai umat Tuhan? sudahkah kita bertumbuh sebagai gereja Tuhan? setiap
kita akan menjawabnya kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita. Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara Gembira,
Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Cttn : Perhatikanlah Tata Ibadah Besok 28 Mei, Karena Ibadah Tersebut dalam bertuk Game/permainan. Supaya sebelum dimainkan bersama, sudah lebih
dulu mempersiapkannya. Terimakasih 😊
TATA IBADAH KELUARGA
Jumat, 28 Mei 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara Gembira,
Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari“II TIMOTIUS 4:2”
5) Games : Oleh Ibu.
“BAIK ATAU TIDAK BAIK WAKTUNYA”
Dalam bacaan kali ini kita akan memainkan sebuah permainan singkat. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah
1. Dua kotak korek api.
2. Permainan ini dapat diadakan di dalam atau di luar ruangan.
3. Jumlah peserta tidak terbatas.
Cara Bermain:
Bulan Mei 2021 28
GKI DI TANAH PAPUA Panduan Ibadah Dalam Keluarga
Pemimpin membagi para peserta menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota kelompok sama. Kemudian, setiap
kelompok diberi satu kotak korek api.
Setelah itu, pemimpin memberi aba-aba. Pada waktu permainan dimulai, orang pertama dari kedua kelompok itu
menyalakan sebatang korek api dan secara estafet, ia memberikannya kepada orang kedua dan seterusnya. Jika korek
api itu padam di tangan seseorang, orang itu harus menyalakan sebatang korek api yang lain. Kemudian, ia harus
meneruskannya kepada orang berikutnya.
Kelompok yang paling cepat memindahkan korek api sampai kepada orang terakhir, dinyatakan sebagai pemenang.
(Jika Anggota Keluarganya sedikit maka tidak perlu membagi kelompok)
Dari permainan singkat yang kita mainkan tadi, api melambangkan firman kebenaran yang harus tetap kita nyalakan, saat api itu
mati maka berusahalah untuk kembali menyalakannya. Sehingga dalam keadaan sesulit apapun kita harus tetap menjadi
pemberita firman yang senantiasa melakukannya dengan sukacita. Amin.
Persekutuan yang kristus kasihi.. Tujuan dari Games (permainan) kita di malam ini yaitu :
Hidup sebagai orang Kristen di era modern kita harus bisa berhati – hati dengan setiap perkataan dan
perbuatan kita tiap – tiap hari. Mengapa? karena apa yang kita ucapkan harus bisa sesuai dengan perbuatan kita,
baik itu perbuatan dalam kehidupan pribadi, kehidupan berkeluarga dan juga kehidupan persekutuan dalam
ibadah.
Bagaimana caranya agar bisa hidup sesuai dengan apa yang kita ucapkan sejalan dengan yang kita perbuat :
ada 2 bagian yang Rasul Paulus tegaskan dalam bacaan kita malam ini untuk mengajarkan kita agar mampu
hidup sesuai dengan perkataan dan perbuatan kita yaitu :
Bagian yang pertama : kita harus bisa menumbuhkan karakter kristus atau menunjukkan teladan Kristus
dalam kehidupan kita selaku orang percaya : dapat kita baca pada kolose 3 : 12 – 15.
Bagian yang kedua : kita harus bisa menunjukkan sikap, sifat dan tindakan yang mulia dengan cara
saling mengajar dan saling menegur diantara sesama kita yang adalah milik kepunyaan’Nya. Hidup
harus bisa menaikkan pujian dan syukur bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan (kolose 3 : 16),
melakukan perbuatan yang baik dan menciptakan sebuah perkataan yang membangun iman percaya
kita kepada Kristus Tuhan bagi sesama kita sebagai orang yang percaya kepada TUHAN. Amin.
Syaloom .... Damai di hati.... Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena kita telah dijaga dan dipelihara, sehingga kita
boleh ada sampai saat ini. Mari kita siapkan hati kita untuk beribadah kepada Tuhan. Kita bersaat teduh sejenak........ saat
teduh selesai, terima kasih... Kita berdiri dan memuji Tuhan dari Ny. Rohani 2 : 1 “Ya Tuhan Kami Puji NamaMu
besar”
2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Ibadah yang dilakukan di tengah-tengah keluarga......... ini, dari awal, pertengahan hingga akhirnya, terjadi dalam nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Damai dan sejahtera kiranya atas kita semua dari Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
3) Pujian : Oleh Ibu.
Kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani 2 : 3 “Ya Kristus yang di Tangan Kanan Bapa-Mu”
.......dipersilakan duduk........
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
5) Pembacaan Alkitab : EFESUS 3 : 14 – 21
6) Renungan : Oleh Ibu.
Persekutuan yang di berkati oleh Tuhan dalam bacaan kita di hari ini, mari kita lihat serta menyadari tetapi juga
meyakini akan karya Tuhan. Bahkan kuasaNya yang nyata dalam hidup ini serta menguatkan batin ini. Batin yang di
teguhkan Roh Kudus berarti semua perasaan, pikiran, dan maksud kita makin lama makin tunduk kepada pengaruh dan
pengarahanNya sehingga Roh dapat menyatakan kuasaNya melalui kita dalam cara yang lebih besar. Melalui peneguhan di
atas ada mempunyai empat tujuan penting.
1. Supaya Kristus dapat memantapkan kehadiran-Nya di dalam hati kita.
2. Supaya kita berakar di dalam kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, Kristus, dan sesama manusia.
3. Supaya kita dapat memahami di dalam pikiran dan mengalami juga dalam hidup kasih Kristus kepada kita, agar
supaya kita dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah yaitu kehadiran Allah sedemikian memenuhi kita sehingga
kita mencerminkan dari batin kita kodrat dan sifat yang di miliki Tuhan Yesus Kritus.
Persekutuan yang di kasihi Tuhan apa yang menjadi dasar ketika pemulihan itu terjadi dalam hidup kita?, lalu apa yang
mau kita respon dari pada karya dan kuasa Tuhan atas hidup kita. Bilamana kita lihat bahwa melalui ketekunan, kesetiaan
yang di miliki Paulus, maka Tuhan nyatakan
kuasaNya kepada Paulus sehingga dia dipulihkan dan mau di pakai untuk memulihkan orang lain. Bagaimana dengan
kita?.
Tuhan Allah menetapkan setiap orang sesuai dengan apa yang di rencanakan kuasa Allah itu nyata dalam hidup kita.
Tinggal bagaimana kita mau tetap taat, setia dan tekun akan karya Tuhan dalam hidup ini ketika pemulihan itu terjadi maka
kuasa Tuhan itu nyata dalam hidup kita. Karna semuanya berasal dari padaNya.
Untuk itu, ketika kita dipulihkan maka Tuhan nyatakan kuasaNya kepada setiap orang dan kitapun di pulihkan Tuhan
sebagai alat-Nya untuk memulihkan orang lain, maka di situlah nama Tuhan Allah kita yang hidup mau terus kita puji dan
permuliakan dengan begitu kuasa dan karyaNya nyata dalam hidup kita. Menjalani setiap kehidupan dalam memasuki bulan
yang baru, hidup selalu mengandalkan Tuhan dan percaya akan kuasa-Nya. Amin.
7) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita memberikan persembahan kita dengan menyanyikan pujian yang berkata : Ny.Rohani 147 : 1 – 2 “ Kuasa-Mu Ya
Pengasihan”
8) Doa Syafaat : Oleh Bapak.
9) Pujian Penutup : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Rohani 181 : 1 “Setialah Kepada Tuhan-Mu”
10) Berkat : Oleh Bapak.
Anugerah, Berkat, Selamat dan Sejahtera kiranya memberkati kita sekalian. Hari ini, terus kekal, sampai selama-lamanya...
Amin.