15. BERNYANYI NO. 111 : 1-3 “Ikut Dikau Saja Tuhan” (duduk)
16. DOA BAPA KAMI (berdiri)
17. DOXOLOGI
18. BERKAT
19. AMIN, AMIN, AMIN (duduk)
TATA IBADAH RABU ABU
GEREJA METHODIST INDONESIA WILAYAH I
Rabu, 17 Pebruari 2021
========================================================================================
1. PRELIDIUM : Jemaat Bersaat Teduh (diiringi musik) (duduk)
2. PANGGILAN BERBAKTI: (P = Pemimpin; J= Jemaat) (berdiri)
P : Berbahagialah orang-orang yang diam di rumahMu
J : Yang terus menerus memuji-muji Engkau
P : Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau
J : Yang berhasrat mengadakan ziarah
P : Pertolongan kepada kita adalah didalam nama Allah yang menjadikan langit
dan bumi; turunlah kiranya atas kita sekalian anugerah dan sejahtera daripada
Allah Bapa, dan daripada AnakNya Yesus Kristus. Amen
P+J : Amin
3. BERNYANYI : No. 99:1-3 “Marilah Orang Berdosa” (duduk)
4. DOA PEMBUKA
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, Rabu Abu merupakan awal masa 40 hari dari
penderitaan Tuhan Yesus Kristus hingga disalibkan di Golgota. Abu yang secara
simbolik ditaruh di atas kepala atau dijadikan tempat tidur menunjukkan
perendahan diri, intropeksi diri, perkabungan, pertobatan, pendekatan diri
kepada Tuhan. Manusia tidaklah lebih dari pada debu dihadapan Allah. Marilah
kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang kematian-Nya
memberi kita hidup. Mari kita berdoa memohon rahmat-Nya agar kita layak
memasuki masa penyangkalan diri kita. (Umat diajak untuk hening)
P : Bapa, Sang kasih. Allah yang mengasihi kami sebagaimana adanya kami.
J : Kami datang membawa segala keterbatasan kami dihadapan-Mu.
Mampukanlah kami melihat kasih-Mu dalam diri kami, diri sesama kami dan
dalam seluruh ciptaan-Mu.
P : Anak , Sang Damai Allah yang memperdamaikan kami di dalam Yesus Kristus.
J : Kami datang membawa segala kefanaan kami dihadapan-Mu. Mampukanlah
kami menjaga damai yang telah engkau berikan dalam hati kami sejak
permulaan dan mampukanlah kami juga membagikan damai itu kepada
banyak orang.
P : Roh, Sang Penghibur. Allah yang menerangi hati kami melalui Firman-Mu.
J : Kami datang membawa segala ketidakberdayaan kami di hadapan-Mu.
Mampukanlah kami menjalani hidup kami yang dalam masa-masa kegelapan,
kesesakan dan penyesalan.
P+J : Layakkanlah kami datang kepada-Mu Tuhan. Amin
5. BERNYANYI : No. 142: 1-3 “Meski Tak Layak Diriku”
6. RESPONSORIA : Mazmur 51: 1-17 (berdiri)
7. BERNYANYI : No. 180 :1-3 “Batu Karang Yang Teguh” (duduk)
8. DOA SYAFAAT :
9. BERNYANYI : No. 207: 1-3 “Pandang aku Pelayan-Mu”
(Sambil Mengumpulkan Persempahan)
10. KOTBAH : PL : Yoel 2 :1-2, 12-17
PB : Matius 6:1-6, 16-21
11. UNDANGAN UNTUK MENJALANI DISIPLIN MASA PRA-PASKA
PENDETA: Umat yang dikasihi Allah, sejak dahulu orang Kristen telah memperingati
akan kesengsaraan dan kebangkitan Yesus. Adalah suatu kebiasaan sejak gereja
purba untuk mempersiapkan perayaan paskah dengan masa pertobatan,
berpuasa dan berdoa selama empat puluh hari. Selain itu orang-orang yang telah
jatuh ke dalam perbuatan dosa dan dikucilkan dari persekutuan jemaat Kristen
mempersiapkan diri mereka untuk didamaikan kemudian menjalani pertobatan
dan pengampunan serta diterima kembali ke dalam persekutuan tubuh gereja.
Seluruh jemaat pun diingatkan akan anugerah dan pengampunan Allah
sebagaimana diberitakan oleh Yesus Kristus dan memperbaharui iman baptisan
mereka. Dengan demikian semua orang dapat semakin bertumbuh dalam iman
dan ketaatan kepada Tuhan.
Saya mengundang umat Tuhan yang terkasih untuk menjalani masa Pra-
Paskah dengan mengawalinya pada Rabu Abu ini. Marilah selama empat puluh
hari, dalam kerendahan hati, kita menilai diri, bertobat, berdoa, menyangkal diri,
berpuasa, berpantang, mengosongkan diri, membaca dan merefleksikan Firman
Allah. Sebagai symbol kefanaan diri dan pertobatan, saya mengundang Bapak,
Ibu, Saudara/i untuk menerima abu sebagai tanda dari pertobatan dan keinginan
untuk tetap setia mejalani Pra-Paskah ini.