Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MELALUI

SISTEM ZONASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA/SISWI SMA N 1 LAGUBOTI

Nama : Sophia Natalia Samosir

Guru pembimbing : M. Pagaribuan S.Pd

T.A. 2020 / 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang Masalah

Saat ini sedang bamyak perbincangan tentang sistem zonasi yang mulai diterapkan dalam Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) SMP dan SMA. Dengan sistem zonasi tersebut, jarak rumah dengan sekolah akan
menentukan calon siswa diterima atau disekolah pilihannya. Dalam sistem ini para calon siswa hanya
diperbolehkan memilih dua (2) sekolah pilihan yang terdekat dengan rumah siswa. Dalam perhitumgan zonasi ini,
jarak sekolah dengan tempat tinggal dihitung berdasarkan jarak tempuh dari desa/ kelurahan menuju ke sekolah.

Dalam hal ini, sistem zonasi bertujuan untuk pemerataan sekolah tanpa adanya level antara sekolah biasa
dengan sekolah favorit. Salah satu yang dipermasalahkan oleh orang tua adalah akan hilang nya sekolah unggulan
atau sekolah-sekolah yang mereka banggakan. Mereka kecewa karena nilai UAS/UN tidak lagi menjadi syarat
utama masuk ke sekolah negri. Sebelumnya ada gengsi dan ada kebanggaan orang tua saat anaknya diterima di
sekolah negri.

Namun karena sistem zonasi ini, banyak orangtua murid yang meresahkan akan turunnya prestasi anak
mereka sehingga mereka malas belajar, karena menurut kondisi anak disekolah tidak ada lagi daya persaingan
dengan murid-murid berprestasi lainnya.

Dibalik kebijakan sistem zonasi ini, pasti ada sisi positif dan sisi negatif yang tertuang. Dampak positif dari
sistem zonasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas sekolah karena nya murid berprestasi yang masuk di setiap
sekolah, tidak adanya sistem kasta dalam pendidikan seperti nilai ekonomi sosial sekolah yang unggul dan
keberagaman budaya, tidak ada lagi jual bangku kosong dalam sekolah negri untuk siwa pindahan. Sisi negatif
dari sistem zonasi adalah membatasi pilihan siswa untuk memilih sekolah yang di inginkan, membuat siswa tidak
semangat dalam belajar, bila siswa yang telah gugur maka tidak bisa mendaftar di sekolah pilihan lainnya, adanya
kecemburuan sosial dari pada orang tua murid, adanya siswa yang tidak lolos walaupun rumah nya dekat dengan
sekolah yang dipilih.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat di identifikasikan
permasalahannya sebagai berikut :

1) Motivasi belajar peserta didik yang di terima melalui sistem zonasi di SMA N 1 LAGUBOTI
2) Partisipasi peserta didik yang diterima melalui sistem zonasi di SMA N 1 LAGUBOTI
3) Prestasi belajar yang dimiliki peserta didik yang diterima melalui sistem zonasi di SMA N 1
LAGUBOTI.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahannya dibatasi pada masalah penerimaan peserta didik
baru melalui sistem zonasi dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar di SMA N 1 LAGUBOTI
1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka permasalahamn dalam
penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi bagi kualitas sekolah dan
terhadap prestasi belajar siswa/i di SMA N 1 LAGUBOTI
2. Apa saja masalah yang tetap terjadi di SMA N 1 LAGUBOTI
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peoses belajar dan prestasi belajar

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi bagi kualitas sekolah dan
terhadap prestasi belajar siswa/i di SMA N 1 LAGUBOTI

2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang tetap terjadi di SMA N 1 LAGUBOTI

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proes belajar dan prestasi belajar di SMA N 1
LAGUBOTI

1.6. Kegunaan Penelitian

Adapun keguanaan penelitian ini adalah :

1.6.1. Bagi Sekolah

Untuk dapat meningkatakan kualitasnya dalam peran sebagai wadah pendidikan dan proses belajar
mengajar bagi peserta didik, sehingga peserta didik memiliki motivasi dan kesadaran akan pendidikan
yang jauh lebih baik.

1.6.2. Bagi Siswa

Agar siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar , dengan
demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengkajian Teoritis

2.1.1. Penerimaan Peserta Didik Baru

Asri Ulfah, dkk (2016 : 4) menyatakan “ peneriamaan peserta didik baru merupakan salah satu kegiatan
yang pertama kali dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan, yang tentunya penerimaan peserta didik baru
tersebut melalui penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan kepada calon peserta didik
baru.” Penerimaan peserta didik dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena
dengan adanya penerimaan peserta didik yang di kelola secara profesional akan memberi keuntungan sekolah
dalam bidang pendaftaran yang nantinya akan menjadi peserta didik yang masuk menjadi peserta didik baru secara
otomatis. Operasional sekolah akan memberikan keuntungan, dan proses belajar mengajar yang akan berjalan
dengan lancar, karena pembelajaran merupakan satu kesatuan antara peserta didik dengan tenaga pendidik.

2.1.2. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru

Sistem yang dimaksud pada penerimaan peserta didik baru merujuk kepada cara. Hal ini sesuai dengan
penuturan Imron, 2012 (dalam jumlah efektifitas penerimaan peserta didik baru melalui sistem penerimaan peserta
didik online, Asri Ulfah : 2016 ) bahwa “ sistem penerimaan peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik
baru. Ada dua sistem dalam sistem penerimaan peserta didik baru. Ada dua sistem dalam sistem penerimaan
peserta didik baru yaitu Pertama, dengan menggunakan sistem promosi. Sistem promosi ini adalah sistem
penerimaan peserta didik baru , yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Peserta didik yang mendaftar
disuatu sekolah, diterima tanpa di seleksi terleih dahulu sehingga yang mendaftar peserta didik tidak ada yang
ditoolak. Sistem promosi ini biasanya berlaku pada sekolah yang kurang dari daya tampung yang ditentukan.
Kedua, dengan menggunakan sistem seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
seleksi berdasarkan daftar nilai, seleksi berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan, dan seleksi berdasarkan
hasil tes masuk.

2.1.3. Sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 17 Tahun
2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru . Penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui mekanisme
jejaring (daring/online) maupun luar jejaring ( luring/offline). Untuk memudahkan calon peserta didik mengakses
sekolah, diberlakukan sistem zonasi. Pengaturan ini diharapkan dapat membuat proses penerimaan berlangsung
secara objektif, akuntabel, transparan dan tanpa diskriminasi guna meningkatkan akses layanan pendidikan.

Radius zona terdekat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kondisi di daerah tersebut.
Kemudian sebesar 10% dari total jumlah peserta didik dibagi menjadi dua kriteria, yaitu 5% untuk jalur prestasi,
dan 5% untuk peserta didik yang mengalami perpindaha domisili. Namun, sistem zonasi ini tidak berlaku bagi
sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dalam Permendikbud no 17 tahun 2017 pasal 12 dan 13 disebutkan bahwa seleksi PPDB pada kelas VII
SMP dan kelas X SMA/SMK mempertimbangkan kriteria dengan ukuran prioritas sesuai dengan daya tampung
berdasarkan ketentuan belajar, ukuran prioritas itu adalah :
1) Jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai dengan ketentuan zonasi
2) Usia
3) Nilai hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional
4) Prestasi di bidang akademik dan non-akademik yang diakui sekolah sesuai dengan kewenangan daerah
masing-masing.

2.1.4. Teori Belajar

Belajar adalah aktifitas yang pada akhirnya membuat seseorang memperoleh perubahan dalam dirinya
dengan memiliki pengalaman baru. Perubahan yang dimasud berkenaan dengan aspek kejiwaan dan memengaruhi
tingkah laku.

Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik
kalaui si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar itu sebagai
rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa, rana kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.5. Proses Belajar

Dalam psikologi belajar berarti cara-cara/ langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan
ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar hanya dapat diamati jika ada peryubahan perilaku
seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif,
maupun psikomotoriknya.

Menurut Jerome S. Bruner mengatakan bahwa “ dalam proses belajar, siswa menempuh 3 fase, yaitu fase
informasi ( tahap penerimaan materi), tahap transformasi ( tahap pengubahan materi), dan tahap evaluasi (tahap
penilaian materi).

2.1.6. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menjadi salah satu parameter keberhasilan belajar siswa disekolah. Menurut Syah 2008 “
prestasi belajar adalah taraf keberhasilan seseorang murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang di peroleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Prestasi
belajar merupakan hasil belajar atau hasil penilaian secara menyeluruh.” Dari pendapat mengenai pengertian
prestasi belajar adalah hasil dari sebuah proses belajar yang baik, ditandai dengan adanya kemampuan penguasaan
materi tentang pelajaran terkait dan merupakan hasil penilaian secara menyeluruh.

2.1.7. Faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian
yaitu faktor internal dan eksternal :

A. Faktor Internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini
dapat dibedakan menjadi dua kelompk, yaitu :
1) Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan
panca indra.
a. Kesehatan badan
Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program
studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan
pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya.
b. Pancaindera
Dalam sistem pendidikan biasanya diantara pancaindra ini yang paling memegang peranan dalam
balajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal-jal yang dipelajari melalui
penglihatan dan pendengaran.
2) Faktor Psikologis
Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa/i, antara lain adalah :
a. Intelegensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang diterapkan dalam prestasi siswa adalah intelegensi. Menurut
Binet:2013 “ hakikat intelegensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu
tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai
keadaan diri secara kritis dan objektif.” Taraf intelegensi ini sangat mempengaruhi presatasi belajar
seorang siswa, dimana siswa yang memiliki taraf intelegensi yang tinggi mempunyai peluang lebih
besar untuk mencapai prestsi belajar yang lebih tinggi.
b. Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri merupakan faktor yang menghambat siswa
dalam menampilkan prestasi belajarnya. Sikap siswa/i yang positif terhadap mata pelajaran di
sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.
c. Motivasi
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah kepada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang
dikehendakinya oleh siswa tercapai. Peranan motivasi ini yaitu untuk meningkatkan semangat
belajar, siswa yang termotivasi akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
B. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain yang ada diluar diri kita yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah :
1) Faktor lingkungan keluarga
- Sosial ekonomi keluarga
- Pendidikan orangtua
- Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluaga
2) Faktor lingkungan sekolah
- Sarana dan prasarana
- Kompetensi guru dan siswa
- Kurikulum dan metode mengajar
3) Faktor lingkungan masyarakat
- Sosial budaya
- Partisipasi terhadap pendidikan
2.2. Pembahasan Masalah

Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (Pemda) wajib menerima calon peserta didik
berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah dengan kuota paling sedikit 90% dari total jumlah keseluruhan
peserta didik yang diterima . Domisili calon peserra didik yang termasuk dalam zonasi sekolah di dasarkan alamat
pada kartu keluarga (KK) yang diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB. Radius zona
terdekat dalam sistem zonasi ditetepkan oleh pemda sesuai dengan kondisi di daerah tersebut dengan memperhatik
ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut, dan jumlah ketersediaan daya tampung sekolah.

Penetapan radius zona pada sistem zonasi ditentukan oleh pemda yang melibatkan musyawarah/kelompok
kerja kepala sekolah. Bagi sekolah yang berada di daerah perbatasan provinsi/kabupaten/kota, ketentuanpresentase
penerimaan siswa dan radius zona terdekat dapat ditetapkan melalui kesepakatan tertulis antarapemerintah daerah
yang saling berbatasan.

Calon siswa di luar zonasi dapat diterima melalui beberapa cara yakni:

1) Melalui jalur prestasi dengan kuota paling banyak 5% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
diterima.
2) Alasan perpindahan domisili orang tua/wali atau alasan terjadi bencana alam dengan paling banyak 5%
dari total keeluruhan siswa yang di terima.
3) Sistem zonasi menjadi prioritas utama atau terpenting dalam PPDB jenjang SMP dan SMA. Setelah
seleksi zonasi baru kemudian dipertimbangkan hasil seleksi ujian tingkat SD atau hasil ujian SMP untuk
tingkat SMA.
4) Untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar, sistem zonasi menjadi pertimbangan seleksi tahap kedua
setelah faktor minimum usia masuk sekolah sudah terpenuhi.

Kekurangan Sistem Zonasi Dalam Pendidikan

Terdapat banyak kekurangan dari sistem zonasi ini diantaranya :

1) Tidak semua wilayah zonasi memiliki sekolah favorit dan sekolah negri
2) Karena didasarkan pada zona wilayah, sistem ini dinilai dapat menyebabkan siswa menjadi kurang
sosialisasi.
3) Melanggar hak anak
4) Tidak semua daerah dapat melakukan sistem zonasi dengan benar, banyak sekolah yang memiliki cara
sendiri.

Tujuan Sistem Zonasi

1) Pemerataan kualitas pendidikan


2) Menciptakan banyak sekolah favorit
3) Peningkatan kualitas guru.

2.3. Kerangka Berpikir


Setelah dilakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep yang akan membatasi penelitian
ini, maka kerangka berpikir merupakan instrumen yang memberikan penjelasan bagaimana upaya kami memahami
pokok masalah, maka kami akan mengambil beberapa faktor yang menjadi indikator pengaruh dari penerimaan
peserta didik baru melalui zonasi yaitu objektif, akuntabel, dan transparan dan tanpa diskriminasi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar yang terdiri dari faktor internal dan ekstenal.

Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru


Melalui sistem Zonasi Tehadap Prestasi belajar
siswa/i SMA N 1 LAGUBOTI

1. Objektif
2. Akuntabel
3. Transparan
4. Tanpa
diskriminasi

Proses belajar : Prestasi Belajar


Siswa :
1. Faktor
internal 1. Baik
2. Faktor 2. Cukup
eksternal 3. Kurang

2.4. Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh penerimaan peserta didik baru melalui sitem zonasi terhadap prestasi belajar siswa

Di SMA N 1 LAGUBOTI

H1 : Ada pengaruh penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi belajar siswa di

SMA N 1 LAGUBOTI
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi bagi kualitas sekolah
dan terhadap prestasi belajar siswa/i di SMA N 1 LAGUBOTI
2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang tetap terjadi di SMA N 1 LAGUBOTI
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi proses belajar dan prestasi belajar di
SMA N 1 LAGUBOTI

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian :

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun kurang lebih 2
minggu, 1 minggu untuk pengumpulan data dan dalam 1 minggu pengolahan data atau penyajian data.

Tempat penelitian :

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMA N 1 LAGUBOTI

3.3. Metode

Metode yang digunakan yaitu metode survey. Metode survey memiliki quisioner atau angket sebagai
instrumen utama penelitian. Pertanyaan yang diakjukan dalam kuisioner umumnya terstruktur dan tertutup.
Responden sebatas hanya mengisi jawaban sesuai perintah yang sudah didesain sebelum peneliti turun ke
lapangan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu Deskriptif Kualitatif. Metode pengumpulan data deskriptif kualitatif dalam
suatu penelitian berguna untuk mengembangkan teori yang telah ada dibangun dari data yang sudah ada di
lapangan.

3.4.1. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel berstrata ( stratified
sampling ). Penarikan sampel dapat dilakukan dengan cara berikut :

1. Mengelompokkan data kedalam tingkatan-tingkatan tertentu, yaitu : kelas X dan kelas XI


2. Memberikan angket ke setiap kelas yang telah ditentukan, kemudian sampel diambil dari tiap tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai