Anda di halaman 1dari 13

TATA TERTIB ACARA PERAYAAN NATAL

GABNIKES POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG


Hari / Tanggal : Rabu, 7 Desember 2022

Thema
SUSUNAN ACARA
PERAYAAN NATAL GABNIKES 2021

Tema : “Seek First His Kingdom And His Righteousness (Matius 6:33)”

A. Ibadah
1. Prosesi (Hai Mari Berhimpun)
Hai mari berhimpun dan bersukaria
Hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir Raja Bala Surga
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia Tuhan-Mu
Terang yang Illahi Allah yang sejati
Telah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insan
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia Tuhan-Mu
Hai para malaikat
Angkatlah suaramu
Biduan surgawi bernyanyilah
Muliakan Allah Bapa dalam surge
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia Tuhan-Mu
Sembah dan puji Dia Tuhan-Mu
Sembah dan puji Dia Tuhan-Mu
2. Doa Pembuka (Dipimpin oleh WL)
3. Bernyanyi: Hai Kota Mungil Betlehem
Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap
Bintang di langit cemerlang melihat kau lelap
Namun di lorong gelapmu bersinar terang baka
Harapanmu dan doamu kini terkabulah
Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhan-mu
Malaikatlah penjaga-Nya di malam yang teduh
Hai bintang-bintang fajar, beritakan Kabar Baik
Sejahtera di dunia, segala puji naik
Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun
Sucikanlah, masukilah yang mau menyambut-Mu
Telah kami dengarkan Berita mulia
Kau beserta manusia kekal selamanya
Kau beserta manusia kekal selamanya

4. Responsoria (P: Pempinan, J: Jemaat), Jemaat berdiri.


P          : Ibadah Perayaan Natal ini, kita laksanakan dalam nama Allah Bapa, Anak-
Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
P + J    : Amin
P          : Sesungguhnya Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, Dia
memberikan penghiburan kepada kita, memberi kekuatan agar kita tetap bertahan
dan setia, Ia memberikan kemampuan bagi kita untuk menanggung segala sesuatu,
dan bahkan ketika kita berada dalam kekelaman, Ia memberikan Putra-Nya yang
Tunggal, untuk membebaskan kita dari belenggu dosa dan kegelapan.
J          : Perbuatlah sesuai dengan Rancangan-Mu ya Tuhan, karena semuanya,
membawa kebaikan bagi kami dan seluruh alam ciptaan-Mu.
P          : Biarlah terdengar nyanyian sorak-sorai dan kegirangan di antara sekalian
umat-Mu oleh karena keselamatan yang telah Engkau sediakan bagi kami umat
tebusan-Mu.
Marilah kita berdoa: Maha besar dan agung Engkau ya Allah di dalam kasih,
rahmat dan kesetiaan-Mu yang telah mengaruniakan Putera-Mu yang tunggal,
Yesus Kristus sehingga kami manusia yang berdosa ini mengalami kelepasan dan
kemerdekaan dari belenggu dosa dan maut. Berilah kami kekuatan agar dapat
bertahan dalam kasih dan kesetiaan untuk mengikut Engkau, menuruti panggilan-
Mu dalam hidup kami di dunia ini. Dengarlah doa kami di dalam nama Anak-Mu
Yesus, Tuhan kami. Amin.
(Jemaat duduk)

5. Bernyanyi: Hai Dunia Gembiralah


1. Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!
2. Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,
Bersoraklah terus, bersorak-soraklah terus!
3. Janganlah dosa menetap di ladang dunia,
Sejahtera penuh berkat berlimpah s'lamanya,
Berlimpah s'lamanya, berlimpah-limpah s'lamanya.
4. Dialah Raja semesta, besar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia, besar anug'rahNya,
Besar anug'rahNya, besar besar anug'rahNya.

6. Liturgi Pertama: Penciptaan

7. Bernyanyi: Gita Sorga Bergema


1. Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"

2. Yang di sorga disembah Kristus, Kristus Raja yang baka,


lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"

8. Liturgi Kedua dan ketiga: Kejatuhan Manusia dan Karya Keselamatan


9. Bernyanyi: Dengan Sayap-Mu
Firman-Mu berkata Kau besertaku
Maka kuat roh dan jiwaku
Tangan-Mu Tuhan selalu 'ku nantikan
Di setiap langkah 'ku percaya
Dengan sayap-Mu
Ku akan terbang tinggi
Di tengah badai hidup
Ku tak menyerah
Kau kekuatan dan perlindungan bagiku
Pertolonganku di tempat Maha Tinggi
Kumengangkat tanganku,
Aku berserah
Kau kunantikan,
Kau yang kusembah
Yesusku, Rajaku
Firman-Mu berkata Kau besertaku
Maka kuat roh dan jiwaku
Tangan-Mu Tuhan selalu ku nantikan
Di setiap langkah kupercaya
Dengan sayap-Mu
Ku akan terbang tinggi
Di tengah badai hidup
Ku tak menyerah
Kau kekuatan dan perlindungan bagiku
Pertolonganku di tempat Maha Tinggi
Ku mengangkat tanganku
Aku berserah
Kau kunantikan
Kau yang kusembah
Yesusku, Rajaku
Kau Rajaku, woo-uh
Uh-woo
Kau kusembah
Dengan sayap-Mu
Ku akan terbang tinggi
Di tengah badai hidup,
Ku tak menyerah
Kau kekuatan dan perlindungan bagiku
Pertolonganku di tempat Maha Tinggi
Ku mengangkat tanganku
Aku berserah
Kau kunantikan
Kau yang ku sembah
Yesusku, Rajaku
Kau kunantikan
Oh, Kau, Kau yang ku sembah
Yesusku, Rajaku
Selamanya kumenyembahmu
Tuhan
10. Firman Tuhan (oleh: Drs. Tiopan Manihuruk, M.Th)
11. Penyalaan Lilin (Bernyanyi: Malam Kudus)
(Penyalaan lilin oleh Hamba Tuhan, Pembina Gabnikes, Ketua Natal, Mewakili
alumni, Mewakili undangan)

1. Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.


Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
2. Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik menggegap
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
"Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!"
3. Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

12. Doa Syafaat


13. Persembahan (Bernyanyi: Give Thanks)
Give thanks with a grateful heart
Give thanks to the Holy One
Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son

Give thanks with a grateful heart


Give thanks to the Holy One
Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son

And now let the weak say, "I am strong"


Let the poor say, "I am rich
Because of what the Lord has done for us"

And now let the weak say, "I am strong"


Let the poor say, "I am rich
Because of what the Lord has done for us"
Give thanks with a grateful heart (with a grateful heart)
Give thanks to the Holy One (to the Holy One)
Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son

Give thanks with a grateful heart (with a grateful heart)


Give thanks to the Holy One (to the Holy One)
Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son
And now let the weak say, "I am strong"
Let the poor say, "I am rich
Because of what the Lord has done for us"

And now let the weak say, "I am strong"


Let the poor say, "I am rich (I am rich)
Because of what the Lord has done for us"
Give thanks
We give thanks to You

14. Komitmen (Bernyanyi: Ku Tahu Siapa Yang Pimpin)


Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini hanya sementara

Sekuntum bunga di pagi hari


Mekar indah harum di padang yang hijau
Demikian Tuhan mendandani rumput
Gugur bunga bila panas terik

Oh Tuhan, pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Suatu saat aku tak berdaya
Hidup ini sudah jadi berkat

Hidup ini adalah kesempatan


Hidup ini untuk melayani Tuhan (Jangan sia-siakan)
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini hanya sementara

Oh Tuhan, pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Suatu saat aku tak berdaya
Hidup ini sudah jadi berkat

Hidup ini dibatasi oleh waktu


Tidak selamanya kita mudah
Tidak selamanya kita kuat
Dan tidak selamanya kita hidup
Setiap menit, hari, bahkan tahun-tahun yang kita jalani
Adalah waktu yang menentukan kekekalan
Waktu adalah kesempatan untuk mengumpulkan nilai-nilai kekal

Oh Tuhan, pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Suatu saat aku tak berdaya
Hidup ini sudah jadi berkat

Oh Tuhan, pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Suatu saat aku tak berdaya
Hidup ini sudah jadi berkat

Suatu saat aku tak berdaya


Hidup ini sudah jadi berkat

15. Doa Penutup dan Berkat

B. Variasi

1. Persembahan
2. Kata Sambutan dari Pembina Gabnikes
3. Kata Sambutan dari yang mewakili undangan
4. Persembahan
5. Kata sambutan dari Ketua Gabnikes
6. Persembahan

Catatan:
Liturgi Pertama
Prolog: Saudara-Saudara yang terkasih didalam Tuhan masih banyak orang yang membuat dunia ini
menjadi Tuhan mereka dan bahkan meniadakan Tuhan sebagai pencipta langit dan bumi
dan marilah kita melihat betapa besar kuasa Allah dalam dunia ini, kita dengarkan
liturgi pertama
1. Mazmur 33:6-7 4. Joh 1:3-4
2. Kejadian 1:31 5. Yoh 1:9-10
3. Joh 1:1-2 6. Kolose 1:16-17
Liturgi Kedua dan ketiga
Prolog: Tinggi hati manusia dapat menghancurkan mereka dan itu dapat dilihat dari
tindakan mereka dan mereka tidak sadar bahwa mereka berasal dari debu tanah. Akibat
hasutan dari iblis, manusia jatuh ke dalam dosa dan mendapatkan hukuman dan
hukuman itu juga terjadi pada manusia sampai saat ini.
Allah telah mengenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah
lahir. pemerintahanNya tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lantunkan
kembali nyanyian para Malaikat beserta para bala tentara surga yang
menyatakan kemuliaan Allah.
Kita dengarkan Liturgi kedua dan ketiga.
1. Kej 2:16-17 6. Yesaya 11:1-2
2. Kej 3:4-5 7. Yoh 3:16
3. Kej 3:6 8. Luk 2: 13-14
4. Kej 6:5 9. Maz 118:1-2
5. Roma 3:23 10. Maz 145:9-11

Liturgi I (Penciptaan)
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan
ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah
Allah lakukan.

1. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari
akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan
bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada
bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-
eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
3. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai
kehidupan yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan
dan kembali menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat
tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup
alam.
4. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia
ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi.
Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan
sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
5. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan
kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
6. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk
meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah
menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh
darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan
pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang
menciptakan semuanya.

Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)


Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi
keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari
kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.

1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin
canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang
dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada
yang perduli lagi dengan sesamanya.
2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme.
Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin
kuat, yang lemah semakin lemah.
3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh
pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur
dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai
sumber hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu
bertahan dalam situasi yang demikian?
5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam
yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan
tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak
lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan
segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup.
Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.

Liturgi III (Janji Keselamatan)


Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah
tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari
kejahatannya menuju kebaikannya.

1. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan
garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
2. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia,
marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah
menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita,
sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
5. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah
firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus
mengunci hati kita?
6. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah
Allah di dalam hidupmu.
Liturgi IV (Penggenapan Keselamatan)
Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-
tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa
yang akan kita perbuat?

1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui
Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
2. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat
menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan
tentram, tidak ada yang kurang.
3. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati
kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi
sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini,
baik dan sempurna.
4. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia
hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau
membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
5. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang
Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik,
Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari
sekarang sampai selamanya.

Liturgi V (Kemuliaan)
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi
alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti
malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara
manusia yang berkenan kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah
Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan
namaMu.
3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan
tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah
Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan
manusia dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh
dengan sukacita.
5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-
sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan
keagungan sang Raja yang telah lahir.
6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat
ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

Anda mungkin juga menyukai