Anda di halaman 1dari 2

Bahan khotbah untuk Perayaan Hari Ibu ke-94 dan Perayaan Natal PPrGTM Tahun 2022.

TEMA NATAL : “……pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Mat. 2:12).
SUB TEMA : Kelahiran Yesus memberikan semangat dan keberanian kepada perempuan dalam
menjalani hidup beriman.

Bacaan Alkitab: Lukas 2:10-11


Perempuan Berani, Perempuan Berdaya!

Perayaan Natal selalu membawa sukacita. Itu harapan kita bersama. Tetapi tidak dapat
dipungkiri, bahwa setiap kali kita merayakan kelahiran Tuhan Yesus, tidak semua orang
dapat merayakannya dengan senang dan sukacita. Tiga tahun ini kita merayakan Natal
dengan situasi yang berbeda. Di awal pandemi Covid-19, kita semua bahkan tidak dapat
merayakan Natal dalam perjumpaan dengan sesama karena harus jaga jarak. Tahun ini kita
sudah dapat merayakan Natal dalam suasana yang berbeda lagi karena sudah bisa beribadah
di gereja dan berjumpa muka dengan muka. Ada yang merayakan Natal di tenda-tenda
pengungsian karena mereka menjadi korban bencana alam. Ada yang merayakan Natal
walaupun mendapatkan tekanan karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Ada
yang merayakan Natal dalam situasi dirinya sebagai korban atau penyintas kekerasan seksual.
Ada yang merayakan Natal jauh dari kampung halaman dan keluarga besar, karena
perjuangan dalam pekerjaan dan dalam masa pendidikan. Dalam berbagai kondisi ini, kabar
tentang kelahiran Yesus disampaikan.
Bacaan kita saat ini mengenai kedatangan malaikat Tuhan kepada para gembala yang tinggal
di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Para gembala sangat
ketakutan ketika melihat malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka. Kata Malaikat itu kepada
para gembala: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa.” Malaikat Tuhan menyampaikan kabar sukacita: “Hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Kabar sukacita itu adalah
bahwa Juruselamat telah lahir. Para gembala diberikan penguatan agar mereka tidak takut
menjalani kehidupan ini. Sekalipun banyak pergumulan yang harus mereka hadapi, tetapi
kelahiran Sang Juruselamat telah membawa harapan bagi kehidupan mereka.
Hari ini kita juga memperingati Hari Ibu, yang tahun ini adalah peringatan Hari Ibu yang ke-
94. Peringatan ini dilakukan untuk mengenang perjuangan para Ibu yang melakukan Kongres
Perempuan Indonesia pertama tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dilakukannya
Kongres Perempuan Indonesia ini menandai bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia
bukan hanya dalam ranah domestik, tetapi juga pada ranah politik untuk memperjuangkan
keadilan bagi perempuan. Sebuah perjuangan yang sampai hari ini belum selesai, karena
masih kita lanjutkan dalam kehidupan saat ini. Sebuah perjuangan yang membutuhkan
kerjasama dan kepedulian satu dengan yang lain. Para perempuan seharusnya tetap saling
memberikan dukungan dan semangat dalam perjuangan bersama ini. Sehingga perjuangan
yang sudah dilakukan selama 94 tahun ini tidak sia-sia.
Hari ini kita merayakan Natal dengan berbagai latar belakang situasi dan kondisi. Natal
Yesus Kristus adalah harapan bagi setiap hati yang lelah dengan berbagai beban dalam
kehidupan ini. Natal Yesus Kristus adalah pemberi semangat bagi setiap jiwa yang
merasakan beratnya tekanan dan beban kehidupan. Ada harapan bagi setiap orang yang
hidup dalam pergumulan, dalam kemelut, dalam duka, dalam kelemahan, bahwa ada
Juruselamat yang akan menopang dan menguatkan dalam menjalani kehidupan ini. Ada
Juruselamat yang memberikan penguatan kepada para perempuan untuk berani mengabarkan
Injil kepada segala makhluk. Ada Juruselamat yang menguatkan para perempuan
memberdayakan diri dalam pelayanan bagi sesama. Dengan berani, dengan berdaya,
perempuan terus hadir dalam mewujudkan panggilan. Dengan berani, dengan berdaya,
perempuan mengerjakan pelayanan dan menjadi berkat bagi sesama.
Selamat Hari Ibu, Selamat Merayakan Natal Yesus Kristus. Imanuel.
Tuhan memberkati.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai