Sub Tema : “Mari Kita berbagi Sukacita dan Damai Natal dengan Penuh Harapan”
I. Acara Pembukaan.
1. Saat Teduh
P : Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNYA Tuhan Yesus Kristus, dan nama Roh Kudus,
yang menciptakan langit dan bumi.
J : Amin.
P : Natal telah tiba, yaitu hari kelahiran Jurus’lamat kita Tuhan Yesus Kristus.
Panjatkanlah syukur kepadaNya, karena kasihNya yang nyata pada kita sampai saat ini.
J : Kemuliaanlah bagi Allah, Putra dan Roh Kudus di tempat Maha Tinggi,
P : Maka persiapkanlah segala jiwa dan ragamu untuk memuliakannya, Sebab banyak berkat dan
karuniaNya untuk seluruh Anggota dan Pengurus Parsahutaon Satahi Saoloan yang sudah kita terima
dan kita nikmati.
J : Terpujilah Tuhan Allah dengan segenap ragaku dan dengan segenap seluruh jiwaku.
P : Pujilah Tuhan Allah! dan beritakanlah kabar keselamatan ini ke Seluruh bangsa-bangsa di dunia
P : Nyanyikanlah lagu baru untuk Tuhan, mainkanlah seruling dan kecapi kepadanya, wahai semua
bangsa.
P : Lihatlah bangsa yang berjalan dalam kegelapan dipenuhi dengan berbagai kekerasan,
ketidakpastian dan keputus-asaan. Jeritan para pencari keadilan dan kebenaran terdengar dengan
penuh keprihatinan.
J : Para penguasa lupa untuk siapa mereka berada di singgasana. Di instansi-instansi orang berebut
mencari kerja tetapi terlalu banyak yang sia-sia.
P : Di ujung jalan banyak pengemis yang mengais sampah kalau ada sisa–sisa makanan pesta natal
malam ini. Banyak pemuda dan orangtua ketakutan menghadapi masa depan dan lari bergelut dengan
minuman keras – bermabuk-mabukan, serta narkoba.
J : Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak
ada di dalam kita. Hai jiwaku ceritakanlah dengan jujur kepada Tuhan. Hari ini pun aku akan mengaku
kepada Tuhan akan pelanggaranku, perbuatanku, dan kecuranganku selama ini.
P : Sesungguhnya terang yang besar telah menerobos masuk memberi harapan bagi gelapnya jagat.
Surya pagi dari tempat yang tinggi telah menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam
naungan maut.
J : Mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera di Dalam kasih Kristus Yesus.
P : Allah yang melawat Kita dalam peristiwa natal ini, kiranya memberikan damai sejahtera kepada
saudara-saudara. Sebab TUHAN itu baik kepada semua orang.
4. Koor Ibu-ibu Parsahutaon : Pimpinan Ibu Ny. St. J.Siahaan / B. br. Purba.
Narator : Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, Ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam
semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang
berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan
Allah. Bagaimanakah semua ini bisa terjadi?
Bersorak-soraklah terus.
Narator : Tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sirna seketika,
sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalan dosa. Pembunuhan, perampokan, kebejatan, hawa nafsu, itulah
yang kini menguasai hidup manusia. Kedegilan, ketidakadilan, pelanggaran hak azasi manusia, dan
perbuatan-perbuatan daging lainnya telah merusak akhlak manusia.
Bahkan persekutuan dengan alam ciptaan telah pudar, hanya oleh karena ulah manusia. Bagaimanakah
dosa menggerogoti hidup manusia?
Narator : Doa dan tangisan manusia telah sampai kepada Tuhan Allah. Pengharapan manusia
akan dikabulkan oleh Tuhan Allah jika saja manusia yang berdosa itu mau mengakui dosa dan
kesalahannya lalu melakukan pertobatan dan hidup baru. Maka tiada lagi perhambaan dan
perbudakan, dosa-dosa manusia akan diampuni oleh Tuhan Allah, keadilan dan damai sejahtera akan
diberikan………
Narator : Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika Tuhan Allah
senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri, janji keselamatan
diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan Anak-Nya yang tunggal sebagai tumbal dari
dosa-dosa manusia. Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja yang percaya
kepada-Nya……
Narator : Kini Juruselamat itu telah lahir ke dunia, dalam kepapahan Ia terlahir di tempat yang
teramat hina …. Kandang domba, itulah tanda kesederhanaan Allah. Namun lihatlah! Para ahli
perbintangan, orang-orang terpelajar dan terpandang dari Timur Jauh, datang untuk menyembah Sang
Raja. Harta berharga mereka bawa sebagai tanda penghormatan bagi Juruselamat dunia .………
1. Glen Samosir Lukas 2 : 1 – 2
Diiringi Hanya Orgen “Malam Kudus” pada saat Penyalaan lilin Natal – Jemaat berdiri.
Setelah Lilin Natal menyala semua, maka Jemaat diundang Berdiri dan bersama-sama menyanyikan:
………………………Orgen……………………………………
………………………Orgen……………………………………
P : Pengharapan bagi dunia hanya datang dari Allah Yang maha Kuasa. Lihatlah Ia hadir menerangi
setiap relung hati yang dalam kegelapan, putus asa dan tersesat. Pandanglah dan trimalah
terang pengharapan dari Allahmu yang membawa damai sejahtera.
J : Berharaplah pada Tuhan untuk dapat lepas dari dosa. Untuk memperbaharui dunia berharaplah
hanya pada Dia. Jangan berharap pada kebaikan manusia untuk membangun relasi yang harmonis,
karena Tuhan sudah merendahkan diri agar tercipta relasi yang benar antara manusia dengan diri-NYA
dan antar manusia.
P : Janganlah padamkan terang lilin yang sudah dinyalakan Tuhan di relung hatimu. Nyalakan terus
lilin itu agar langkahmu tetap terang menerangi dunia yang kehilangan harapan.
J : Lilin-lilin itu masih berarti, jika ia menyala janganlah nyalanya tertutup oleh keangkuhan kita.
P : Tuhan sudah memberikan pengharapan bagi dunia. Beritakan pengharapan tersebut kepada
siapapun yang kamu temui, supaya dunia juga berpengharapan. Tuhan memberikan berkatnya pada
saudara, maka arahkan hati kepada Tuhan :
“Kasih Karunia Allah Bapa dan Kasih Setia Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menjadi manusia karena
kehendak Allah Bapa dan dalam persekutuan Roh Kudus, itulah yang menyertai saudara-saudara
sekarang sampai selama-lamanya”.
P+J : Amin.
.
23. Doa Persembahan, Doa Penutup dan Berkat.
A. KATA-KATA SAMBUTAN:
B. ACARA HIBURAN.