TUTUP TAHUN
Doa Pembukaan
(Dipimpin oleh salah seorang anggota keluarga)
Nyanyian Sambutan:
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
Renungan
Salah satu pengalaman mendaki gunung yang saya ingat
adalah pengalaman mendaki gunung yang pertama kali di tahun 2011.
Saya mendaki dengan teman-teman calon pendeta yang baru saja
saya kenal dalam beberapa hari. Di momen itu, kami berhenti pada
satu titik untuk menikmati indahnya lembayung senja, dan beristirahat
untuk menyambut malam. Saya dan teman-teman bercengkrama satu
dengan yang lain mengenai perjalanan yang telah kita tempuh.
Dalam masa pendakian itu, saya menemukan berbagai hal
yang menarik di tengah alam semesta. Ada bunga abadi yang baru
pertama kali saya lihat. Ada sapaan semilir angin pegunungan yang
dingin. Bahkan, saya merasakan degupan jantung saya karena
sebagai pemula saya mengawali langkah dengan “kesalahan”. Tidak
hanya itu, dalam pendakian pertama itu, saya tergelincir hingga kaki
saya terluka. Dalam fase itu, kami juga bercerita tentang sukarnya
memanjat batu-batuan terjal. Ada pula berbagai kisah kekonyolan
dalam perjalanan itu.
Dalam percakapan-percakapan itu, kita pun menyadari bahwa
perjalanan pendakian itu tak selalu mudah. Namun, perjalanan juga tak
selamanya sukar. Ada tawa juga tangis. Demikian pula dengan hidup
kita. Malam tutup tahun adalah momen ketika kita berhenti sejenak
untuk menoleh ke belakang. Ibarat sebuah perjalanan mendaki
gunung, malam tutup tahun adalah masa ketika kita tiba di sebuah
perhentian dan kemudian merenungkan banyak hal yang terjadi di
tahun ini.
Penulis Kitab Pengkhotbah mengingatkan kita untuk menoleh
sejenak pada perjalanan kehidupan kita. Ada waktu untuk lahir, ada
waktu untuk meninggal. Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk
mencabut yang ditanam, dan seterusnya. Bahkan, dalam refleksinya,
ia sempat merasa sangat skeptis dan pesimis. Ia bahkan bertanya,
“Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih
payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-
anak manusia untuk melelahkan dirinya.”
Sharing Keluarga
- Masing-masing anggota keluarga menceritakan penyertaan Tuhan
dalam satu kisah susah dan satu kisah senang yang dialaminya di
tahun ini.
- Masing-masing anggota keluarga menceritakan harapan mereka
dalam memasuki tahun yang baru.
Doa Keluarga
(Setiap anggota keluarga mensyukuri dan mendoakan anggota
keluarga yang ada di sebelahnya secara bergiliran, sambil
bergandengan tangan)
Reff :
SetiaMu, Tuhanku, mengharu hatiku,
Setiap pagi bertambah jelas.
Yang ku perlukan tetap Kau berikan,
Sehingga aku pun puas lelas.