2. Prolog :
P : Merayakan 5 Februari sebagai awal sejarah Pekabaran Injil di Tanah Papua, bukan berarti
kita hanya merayakan dan mengenang kembali hari awal Ottow dan Geisler menginjakkan
kaki di pulau Mansinam, tanah Papua. Hari ini bukan saja kita mengenang kembali
momentum 154 tahun kebangkitan orang Papua dari kemalangan dan kesia-siaan hidup
tanpa Injil yang pernah dialami sebelumnya. Tetapi hari ini pun kita semua masih diajak
untuk melihat dan merasakan betapa sulitnya misi Pekabaran Injil yang masih terus
dikerjakan oleh para penginjil di pos-pos Pekabaran Injil, betapa sulitnya bagi sebagian orang
Papua untuk menanggalkan budaya perang antar suku-suku di Papua, betapa sulitnya
memahami kenyataan bahwa orang Papua hari ini masih hidup dalam kemiskinan dan
kemelaratan yang sangat memilukan di atas tanahnya yang penuh berkat Tuhan.
Ya, baik kemarin, hari ini atau esok, sejarah Papua masih terus diwarnai dengan misteri,
tetapi sejarah itu telah dimulai di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855 yang silam. Maka
hari ini kita patut mengatakan SYUKUR BAGIMU TUHAN, sebab Dulu telah Kau
Lepaskan kaum-Mu yang dalam susah prang. Mega mendung dan kegelapan diganti cuaca
trang. Dan Syukur, ya Tuhan Hu, yang dalam trang baka. Kuasa tangan-Mu membri
sejahtera sejak dari purba, ajaib mujizat-Mu. (Syair Ny.Rohani 123: 3 dan Ny. Rohani
121 :3).
Inilah kebenaran dan kenyataan yang telah dirasakan dan akan terus dirasakan oleh umat
Tuhan secara bergereja di atas tanah Papua yang kita cintai ini.
1. Syukur ya Tuhan kami, sebab Kau koyakkan kelam dan awan-awan kesia-siaan. Dan tanah
kami ini ketika tertentu
dibuka bagi Firman, terang dan hidupmu.
2. Dahulu kami tunggu suatu dunia lengkap di dalam diri yang satu dan baka. Iblis tetap
memasang pengharapan semu
dan kami yang kecewa tak tahu kasih-Mu.
4. Doa Pengakuan dosa dan Janji umat ( Kyrie Eleison- Jemaat berdiri):
P : Marilah kita berdoaYa, Tuhan, Allah kami, kami malu menghadap wajah-Mu yang
kudus, karena kami selalu
berdosa terhadap Engkau dan sesama kami.
J : Kami selalu gagal untuk menyatakan Injil-Mu di tengah-tengah
kehidupan kami oleh karena keegoisan dan kemunafikan kami. Sungguh, kami malu dan
menyesal akan semua
pelanggaran dan dosa-dosa kami.
P :Tuhan, dengarlah pengakuan dan permohonan umat-Mu.
J : Ampunilah kami dan janganlah kiranya Kau ingat kesalahan dan dosa kami. Tetapi
jadikanlah kami, anak cucu
kami dan negeri kediaman kami yang telah Kau berkati ini : kedamaian, ketentraman dan
kebahagiaan untuk
selama-lamanya. Inilah permohonan dan kerinduan kami.
P+J: Tuhan, kasihanilah kami dan dengarkanlah doa kami. Amin.
P :Jika tadi kamu telah bermohon dalam kerinduanmu, maka dengarlah janji Firman Tuhan
bagimu.Sekiranya engkau
memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang
tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tiada pernah
berhenti (Yesaya 48 :
18). Engakau akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada musimnyaapa
saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1:3).
J :Tuhan, kasihanilah kami dan jadilah seperti janji firman-Mu itu, karena kami rindu
melakukan segala
perintah, ketetapan dan hukum-hukum-Mu dengan segenap hati kami, sebab kami sadar,
bahwa di situlah pangkal
keselamatan dan berkat bagi kami dan anak cucu kami, serta Tanah Papua yang kami diami
ini.
8. Doa Syafaat
Vocal Group : Jemaat GKI Diaspora
9. Sambutan-Sambutan :
Terimalah berkat-Nya: Kiranya Tuhan sumber segala berkat, dari Sion yang kudus Engkau
memperhadapkan wajah-Mu kepada umat-Mu dan memberkati mereka tiap-tiap hari, pada
jalan hidup dan kerjanya, baik saat ini, terus kekal sampai selama-lamanya.
P + J : Menyanyikan : Amin..Amin..Amin.