PAKET ADVEN,NATAL
DESEMBER 2019
Bidang :
IMAN, AJARAN & IBADAH SINODE GPI PAPUA
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 1
SEKAPUR SIRIH
Menjalin relasi dengan sesama tentulah tak semudah yang kita bayangkan. Banyak
perjumpaan relasi menjadi gagal hanya karena ketidakmampuan seseorang menerima
kelebihan dan kekurangan dari sesamanya. Manusia memang memiiki kecenderungan
untuk tidak mau kalah dengan orang lain. Perbedaan selalu dilihat sebagai ancaman.
Maka tak heran jika hal ini kadang menjadi pemicu konflik di tengah-tengah kehidupan.
Bertolak dari hal tersebut diatas, PGI dan KWI menurunkan tema Natal secara nasional
yang merujuk dari banyaknya persoalan sosial yang terjadi dalam tatanan hidup
masyarakat ‘Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang’ (band.Yoh.15 : 14 – 15). Tema
yang diusung secara nasional ini, diharapkan menggugah kita semua khususnya keluarga
Kristen untuk mendidik, membimbing anggota keluarga dalam hal ini anak-anak agar
dapat menerima sekaligus menghargai perbedaan.
Tema ini pun akan menjadi rujukan materi bina keluarga GPI Papua (selanjutnya :
Binakel) digunakan sepanjang bulan Desember 2019, khususnya selama masa raya Adven,
malam Natal dan malam tutup tahun. Binakel ini digunakan sebagai bagian dari
pembinaan keluarga, mengingat selama minggu Adven, aktifitas rutin peribadatan baik
ibadah sektor/unit dan wadah-wadah kategorial untuk sementara ditiadakan. Saran kami,
orang tua mengatur waktu yang tepat dengan seluruh anggota keluarga, supaya binakel
ini dapat digunakan setiap minggunya sebagai sarana pendidikan yang dapat
membangun rasa cinta kepada Tuhan dan memupuk keakraban bagi seluruh anggota
keluarga di rumah maupun dengan sesama.
Untuk edisi kali ini, kami mengemas binakel dan tata ibadah binakel secara variatif
dan dinamis sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga. Ayah atau ibu (orang
tua) dapat menyederhanakan bahasa/kalimat dalam renungan yang lebih komunikatif ke
dalam bahasa yang mudah dipahami oleh usia anak. Sehingga dengan demikian
tujuannya dari binakel ini dapat tercapai dan memberi manfaat, keluarga akan
memahami dan memaknai arti Adven dengan baik, dan dapat mempersiapkan diri
menyambut datangNya Raja Damai dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Selamat membaca!
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 2
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MEDITATIF
MINGGU ADVEN 1
Minggu 1 – Desember 2019
Ayah : Seluruh keluarga yang dikasihi Tuhan, Besok kita akan memasuki Minggu Adven
yang Pertama. Dalam masa Adven kita semua diwajibkan untuk menyiapkan diri guna
menyambut kedatangan pesta Natal, memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus
juga kedatangan Dia untuk kedua kalinya. Kita semua menantikan kedatangan Kristus
penuh sukacita dan harapan seperti apa yang tertulis dalam Roma 15:12-13 :
Seorang Anak : Dan selanjutnya kata Yesaya: “Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia
akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan
menaruh harapan.” Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu
berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15: 12-13)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 3
Jangan kuatir, janganlah takut, Tuhan jaminanmu
Ibu : Semoga di dalam kegelapan kehidupan kita di dunia ini, cinta dan pengharapan
tetap bernyala dalam hati, seperti lilin yang bernyala di tempat yang gelap gulita.
(Ibu menyalakan satu lilin)
PELAYANAN SABDA
- Doa oleh anak :
Tuhan Yesus, kami akan membaca Alkitab. Berkatilah kami semua yang akan
membaca dan mendengar isi sabdaMu, supaya kami mengerti dan dapat
melakukan isi sabdaMu. Terima kasih Tuhan Yesus, amin.
- Pembacaan Alkitab (Lukas 21 : 25 – 33)
- Renungan oleh bapak/mama
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas keluarga yang Engkau berikan kepadaku. Aku mohon
agar aku dapat mencintai keluargaku dengan sepenuh hati.Dalam kesibukanku sehari-
hari, bantulah aku agar dapat memberikan waktuku kepada mereka.Berikanlah kepadaku
kasih yang berasal daripada-Mu, yaitu kasih sebagaimana Engkau mencintai Gereja-Mu.
Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas keluarga yang Engkau berikan kepadaku. Aku mohon
agar dapat melayani suami dan anak- anakku dengan kasih yang berasal dari-
Mu.Berikanlah aku kerendahan hati dan bantulah aku untuk menjadi pembawa damai
bagi keluarga kami, sehingga selalu ada suka cita dan damai sejahtera di dalamnya.
Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Ya Tuhan, kami mohon agar Engkau membimbing kami dalam mendidik dan
membesarkan anak- anak kami, agar kami dapat mengarahkan mereka kepada-
Mu.Berkatilah usaha mereka dalam menuntut ilmu, dalam pergaulan yang baik dan
kuatkanlah mereka dalam menghadapi godaan di sekeliling mereka.
Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 4
Doa Anak- anak :
O Tuhan, kami bersyukur atas orang tua yang Engkau berikan kepada kami. Kami mohon
agar Engkau membimbing mereka dalam menuntun kami menuju hari depan kami.
Lindungilah mereka dari bahaya dan segala yang jahat, serta berikanlah kepada mereka
kesehatan dan rejeki yang cukup, serta kebijaksanaan sesuai dengan kehendak-
Mu.Bantulah kami untuk hidup sesuai dengan perintah- perintah-Mu, taat kepada orang
tua dan mengasihi mereka dan saudara- saudari kami.
Kami mohon, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Tuhan Yesus, mampukan kami agar kami dapat dengan siap sedia selalu taat kepada
kehendak Allah sehingga di dalam hidup kami bersama, kami tidak mementingkan diri
sendiri, tetapi menjaga dan memelihara sebagai kepunyaan-Mu segala harta milik yang
Tuhan percayakan kepada kami, sebab suatu hari nanti kami akan ditanyai oleh-Nya
tentang pertanggungan jawab kami mempergunakan semua itu.
Tuhan segala rahmat dan kebijaksanaan, berikanlah kepada kami rahmat untuk hidup
bersama di dalam damai yang kudus dan kebahagiaan. Tunjukkanlah kepada kami
bagaimana untuk hidup sabar dan baik, tak mudah berkata- kata kasar dan cepat untuk
memaafkan satu sama lain.
Beri kami kemampuan untuk tetap menaruh harapan kami kepada Tuhan Yesus dan
dalam sukacita mempersiapkan seluruh hidup kami untuk memasuki masa Adven yang
pertama.Doa syukur dan permohonan ini kami panjatkan demi Kristus Tuhan kami.
Amin.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 5
dalam mempersiapkan Natal.
Kami, yang begitu sibuk dengan berbagai macam perkara,
mencari saat teduh untuk mendengarkan suaraMu setiap hari.
Kami, yang khawatir atas begitu banyak hal,
merindukan kedatanganMu di tengah kami.
Kami, yang Engkau berkati dalam berbagai macam cara,
mendamba kepenuhan sukacita kerajaanMu.
Kami, yang berbeban berat,
mendamba sukacita kehadiranMu.
Kami ini umatMu, yang berjalan dalam kegelapan,
namun rindu akan terang.
KepadaMu, kami berseru “datanglah Kristus Tuhan!”
Amin.
(Doa Advent oleh Henri Nouwen)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 6
MATERI BINA KELUARGA GPI PAPUA
MINGGU ADVEN 1
Minggu 1 – Desember 2019
Tamu adalah raja. Layaknya seorang raja, maka tamu yang datang wajib dilayani,
di hormati dengan baik. Konsep tamu sebagai raja ini pun berlaku pula dalam tatanan
kehidupan masyarakat Indonesia yang menjujung tinggi adat ketimuran, dimana
menghargai tamu yang berkunjung. Di Papua misalnya, biasanya jika ada tamu khusus
yang datang, tamu akan disambut dengan upacara penyambutan tamu, seperti tari-tarian
misalnya. Upacara penyambutan ini menjadi simbol, kehangatan, kekerabatan,
kepedulian. Semua dipersiapkan dengan baik oleh tuan rumah yang akan menjamu tamu.
Hari ini kita menghayati masa raya Adven. Adven dalam bahasa Yunani Parousia
yang artinya kedatangan. Masa raya Adven dirayakan selama empat minggu sebelum
memasuki masa raya Natal. Masa Adven mengingatkan seluruh keluarga Kristen di GPI
Papua untuk mempersiapkan hati untuk menyambut datangNya Sang Tamu Agung,
Anak Manusia kedalam dunia ini. Tentu kita tidak menyambut dengan bersibuk diri
menyiapkan ini dan itu yang cenderung menjebak kita dalam pemborosan. Tamu yang
akan datang ini hanya meminta hidup dan diri. Kita diminta mempersiapkan seluruh
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 7
kehidupan kita agar bersih dari dosa yang membuat hidup jauh dosa. Yesus Kristus, tamu
Agung ini datang menjembatani hidup manusia dengan Allah yang rusak akibat dosa. Ia
datang memulihkan hidup manusia, memberi harapan baru. Mari kita semangat
menyambut tamu Agung disaat masa penantian dalam kesederhanaan. Kita merayakan
Adven dalam kehidupan keluarga dengan membangun kembali kebersamaan dalam
keluarga, sehingga tercipta keharmonisan. Keharmonisan dalam keluarga akan
menciptakan suasana cinta kasih, saling menyayangi, keakraban antar anggota keluarga
yang mencerminkan cinta kasih Allah. Apalagi ditengah maraknya penggunaan gadget,
kesibukan orang tua karena pekerjaan yang cenderung membuat kurangnya komunikasi
antar anggota keluarga. Jika komunikasi dengan sesama anggota keluarga saja renggang
apalagi komunikasi dengan Tuhan Allah. Padahal perjumpaan dengan Allah melalui
persekutuan ibadah akan merekatkan hubungan cinta kasih tidak saja dengan Sang
Pencipta tapi juga dengan sesama.
Jadi, momen masa raya Adven yang kita rayakan kiranya dapat menggugah kita
semua sebagai keluarga Kristen untuk teduh berhikmat menanti kedatangan Anak
Manusia dalam iman. Kristus datang menjembatani kehidupan kita semua yang rusak
akibat dosa. Ia datang, mau bersahabat dengan kita yang berdosa ini. Siap sedialah
menyambutNya. Jika Ia datang hati kita siap menerima Kristus Yesus bertahta dalam
kehidupan kita. Sehingga dengan demikian kita dapat menghayati masa raya Adven ini
hingga menyambut Natal dalam damai sejahtera. TYS
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 8
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MEDITATIF
MINGGU ADVEN 2
Minggu 2 – Desember 2019
Seorang Anak : Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap
gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan,
yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat
keselamatan yang dari Tuhan. (Lukas 3:4-6)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 9
dalam hati kami. Dan kami dapat terus berdiri tegak dalam pengharapan, untuk
menantikan kedatanganMu… Amin
PELAYANAN SABDA
- Doa (melagukan KC.No.140 ‘FirmanMu pelita bagi kakiku’
Firman-Mu pelita bagi kakiku
dan sebagai suluh pada jalanku.
Firman Tuhan, Firman Tuhan menerangi jalanku,
Firman Tuhan, Firman Tuhan pelita hidupku.
---- HENING-----
SAAT TEDUH
DOA SYAFAAT
Dunia saat ini tengah berada di kelut permusuhan.Tak mengenal waktu dan tempat,
berbagai kekerasan dan peperangan kerap kali terjadi. Tak sedikit pula ia menyasar
begitu banyak korban yang tak bersalah.
Namun, kita sering kali lupa, bahwa “perang-perang kecil” juga terjadi pada lintas
kehidupan kita. Dalam relasi kita dengan keluarga di rumah, dengan rekan kerja di
kantor atau bahkan dalam relasi kita bersama rekan sepelayanan di Gereja, “perang-
perang kecil” itu kerap terjadi. Celakanya, tak sedikit pula dari kita yang terlibat sebagai
pelaku dari berbagai perang tersebut!
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 10
Realitas itu menyimpulkan bahwa kita membutuhkan pembaharuan diri untuk berdamai.
Sudah selayaknyalah kita merefleksikan diri di hadapan Tuhan, saat ini: Apa tekad dan
langkah konkritku ke depan untuk menciptakan damai? Baik kedamaian dalam diriku
sendiri, dalam relasiku dengan keluarga (suami, istri, anak-anak), rekan kerja, rekan
pelayanan dengan lingkungan ataupun dunia ini?
Minggu Advent II yang akan kita masuki esok hari, sejatinya mengajak kita untuk
mempersiapkan Natal dengan membangun kedamaian dalam jiwa, dalam keluarga,
dalam relasi kita dengan sesama dan dengan dunia melalui kerendahan hati.
Pokok-Pokok Doa :(Doa bisa disampaikan secara bergantian, atau dipimpin oleh
ayah/ibu)
1. Berdoa buat keselamatan, kesatuan bangsa dan Negara Indonesia. Dijauhkan dari
pemikiran SARA yang menghancurkan bangsa..
2. Berdoa untuk keamanan bangsa Indonesia bebas dari aksi terorisme, radikalisme.
Berdoa untuk aparat keamanan yang terus mengatasi terorisme, dan semua
gerakan radikal yang meresahkan masyarakat agar jaringannya segera terbongkar
dan ditangkap. Berdoa untuk masyarakat Indonesia bebas dari aksi demo yang
anarkis. Mari berdoa agar rakyat Indonesia sungguh-sungguh memiliki sikap takut
akan Tuhan.
3. Berdoa untuk kesatuan, kesehatian, kekudusan seluruh hamba-hamba Tuhan dan
gereja-gereja Tuhan
4. Berdoa bagi karya pelayanan GPI PAPUA, dan gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Kiranya Tuhan memampukan gereja menjadi agen-agen perdamaian yang
mewujudnyatakan kerajaan Allah di bumi.
5. Berdoa bagi kehidupan keluarga supaya kedamaian tetap ada dalam hidup
keluarga
(diawali dengan nyanyian “KJ.26:1 “Mampirlah dengar doaku” setiap pokok doa
disampaikan akan direspon dengan nyanyian “Refrein KJ 26 : Yesus Tuhan Dengar
Doaku”)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 11
yang berkekurangan dan rapuh.
Engkau memancarkan air yang hidup
Walau diri kami selalu melukainya.
Dan melalui Engkau, lembah air mata
menjadi sumber mata air
Sehingga, dalam kehidupan rohani yang tiada berawal dan berakhir,
KehadiranMu senantiasa
memberikan kesegaran yang baru. Amin
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 12
MATERI BINA KELUARGA GPI PAPUA
MINGGU ADVEN 2
Minggu 2 – Desember 2019
Semua orang di dunia ini membutuhkan damai. Apa itu damai? Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ada perang, permusuhan, konflik, tentram dan
tenang. Apa jadinya jika tidak ada damai? Dunia kacau balau. Beberapa bulan lalu saat
terjadi demo yang disertai dengan aksi anarkis di beberapa daerah di Papua dan Papua
Barat membuat kita kehilangan rasa damai. Kita takut, panik, kuatir. Tak sejahtera
melakukan apapun termasuk bekerja karena dihantui rasa takut. Ternyata kita butuh
damai. Bukan saja orang dewasa tetapi juga anak-anak. Mengapa? Karena perdamaian
merupakan sesuatu yang amat sangat penting dalam kehidupan manusia.
Perikop bacaan Alkitab pada hari ini berbicara tentang sebuah masa depan gemilang
yang penuh damai sejahtera sebagaimana yang dijanjikan Allah. Dalam konteks bacaan
ini umat Tuhan saat itu sedang mengalami masa sulit, mereka terpuruk karena para
pemimpin mereka berlaku jahat. Menyalahgunakan kewenangan sebagai pemimpin.
Bangsa Israel terus-menerus berperang dengan Asyur, Babel, Mesir, dan Siria. Allah
menyatakan keadilanNya sehingga bangsa Israel dibuang ke Babel. Penulis Yesaya
menggambarkan kondisi Israel sama seperti pohon yang ditebang. Kendati pun demikian
Allah tetap menjanjikan masa depan gemilang. Mereka tidak punah.
Allah menjanjikan bahwa masa depan dan itu terjadi karena kemurahan Tuhan (11:1).
Allah berjanji akan memulihkan hidup mereka dengan datangnya datangnya seorang
Raja Damai dari keturunan Isai yang menunjuk kepada kelahiran Yesus Kristus sebagai
Juruselamat, yang membawa perdamaian antara manusia dengan Allah (lihat Roma
3:25; 1 Yohanes 4:10). Raja damai yang dijanjikan Allah bukan pemimpin yang mudah
mabuk kekuasaan dan melakukan apa yang jahat (Yesaya 5:20; Yeremia 2:13). Raja
Damai itu memiliki Roh Tuhan dalam hidupnya. Raja ini yang menyenangkan hati Allah.
Raja yang menghormati hukum-hukum Allah dan berlaku adil dalam keputusannya bagi
orang lemah dan tertindas. Raja tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.
Nubuat Yesaya ini menunjuk kepada datangnya Yesus sebagai Raja Damai yang
mengampuni dosa manusia dan memberikan masa depan yang penuh damai sejahtera.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 13
Yesus diutus Allah sebagai Juruselamat manusia sehingga manusia mengalami pertobatan
dan pembaharuan hidup. Yesus menggenapi apa yang dinubuatkan saat membaca teks
Yesaya ini di rumah ibadat di Nazareth (Lukas 4:21). Ada damai sejahtera dan sukacita
dalam iman kepada Tuhan Yesus (Roma 15:13).
Bacaan di hari ini mengajak kita untuk meneladani sikap Sang Raja damai yaitu
Yesus Kristus. Dia datang menjadi jembatan perdamaian bagi dunia yang tengah dilanda
konflik perpecahan. Damai yang ditawarkan olehNya bukan damai semu, tapi damai
sejati. Kita diminta meresponinya, menjadi duta damai dalam hidup kita. Dengan cara
yang sederhana, kita menerima sesama dalam kekurangan dan kelebihan, menjauhi dosa
dan kejahatan, iri hati dengki, kebencian, dendam yang membuat jauh dari rasa damai.
Damai harus diperjuangkan. Kita harus memiliki kemauan kuat untuk berdamai dengan
sesama. Jika tidak berdamai dengan Tuhan, mustahil kita berdamai dengan Tuhan.
Allah dalam diri Tuhan Yesus akan datang membawa damai. Mari kita
mempersiapkan diri dengan bijaksana, membuang dosa dan kejahatan agar damai yang
sesungguhnya menjadi milik kita. TYS
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 14
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MEDITATIF (TAIZE 1)
MINGGU ADVEN 3
Minggu 3 – Desember 2019
----- HENING------
SAAT TEDUH
PELAYANAN SABDA :
Doa : menyanyikan PKJ.No.305 : Segala suku bangsa
1
Doa Taizé telah melahirkan bentuk musik ibadah yang unik dengan mencerminkan sifat meditatif.
Musik Taizé menekankan ungkapan-ungkapan sederhana, biasanya kalimat-kalimat pendek dari Mazmur
atau bagian-bagian lain dari Kitab Suci yang diulang-ulang dan kadang juga dinyanyikan dalam bentuk
kanon. Melalui lagu kita mencari dan memperoleh suasana sakral, hening, khidmat, menyentuh hati dan
meditatif yang melahirkan doa itu sendiri. Diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas_Taiz%C3%A9 pada tanggal 05 November 2019 pukul 10.00 Wit.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 15
Segala suku bangsa, agungkan Tuhan!
Segala suku bangsa, megahkan namaNya! (dinyanyikan berulang2)
----- HENING----
SAAT TEDUH
Narasi Pengantar :
Pada besok hari, kita akan bersama-sama memasuki Minggu Advent III. Sebuah masa
yang disebut juga sebagai Minggu Sukacita, atau dalam Bahasa Latin dikenal dengan
nama Minggu Gaudete. Disamping menghidupi sisa Masa Advent ini dengan penuh
sukacita, kita juga diajak untuk menumbuhkan kesabaran dan ketekunan untuk
mempersiapkan diri sampai akhir.
Sukacita, bagi orang percaya, bukan sekedar gagasan idealisme belaka.Bertolak belakang
dengan itu, sukacita merupakan realitas.Ia terjadi dalam tapak-tapak keseharian kita.
Pada kesempatan ini, kita diajak untuk menilik dan merefleksikan kembali masa lalu
kita.Kapan terakhir kali aku merasakan pengalaman sukacita yang amat mendalam?
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 16
Marilah kita tulis pengalaman sukacita yang kita alami tersebut pada kertas yang sudah
disiapkan.Kemudian kita diundang untuk meletakkannya yang ada didepan kita sebagai
satu simbol keyakinan bahwa hanya bersama Allah saja lah ada sukacita yang sejati.
Pokok-Pokok Doa :
1. Mengucap syukur atas karunia Tuhan bagi bangsa dan Negara Indonesia. Berdoa
agar Tuhan terus menambahkan kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Berdoa
untuk Indonesia terhindar dari bencana alam dan bebas dari segala wabah
penyakit.
2. Berdoa bagi karya pelayanan GPI PAPUA, dan gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Kiranya Tuhan memampukan gereja menjadi agen-agen perdamaian yang
mewujudnyatakan kerajaan Allah di bumi.
3. Berdoa bagi rangkaian acara masa Adven, Natal hingga Tahun Baru. Kiranya
Tuhan memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesehatian bagi pelayan dan umat
Tuhan yang terlibat dalam setiap kegiatan.
4. Berdoa bagi kehidupan keluarga, dll.
(diawali dengan nyanyian “KJ.26 :1 Mampirlah dengar doaku” setiap pokok doa
dsiampaikan akan direspon dengan nyanyian “Refrein KJ.26:1 Yesus Tuhan dengar
doaku..”)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 17
akan Tuhan yang ada,
kami berharap berani mengambil resiko
dalam kebersamaan kami denganMu,
ya Kristus,
dan pada penyertaan dalam lindungan kami,
bagi mereka yang Engkau percayakan kepada kami.
Amin.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 18
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MEDITATIF
MINGGU ADVEN 4
Minggu 4 – Desember 2019
----- HENING-----
Saat Teduh
NYANYIAN PKJ.305 SEGALA SUKU BANGSA (lagu ini diulang sebanyak 3 kali atau lebih)
Segala suku bangsa, agungkan Tuhan!
Segala suku bangsa, megahkan namaNya
PELAYANAN SABDA
- Doa : Menyanyikan KJ.No.50a : 1 – 3 ‘SabdaMu abadi’
1. SabdaMu abadi, suluh langkah kami.Yang mengikutinya hidup sukacita.
2. Di tengah ancaman sabdaMu harapan,sumber penghiburan, kabar kes'lamatan.
3. Dalam badai topan sabdaMu pedoman; dalam kekelaman jalan kami aman
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 19
- Renungan (sharing)
NYANYIAN
NKB 206 MERCUSUAR KASIH BAPA
1. Mercusuar kasih Bapa memancarkan sinarNya,
Namun suluh yang dipantai, kitalah penjaganya
Reff :
Pelihara suluh pantai walau hanya klip kelap
Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap
Narasi Pengantaroleh ibu :(pembacaan narasi bisa diiringi oleh instrument lagu…)
“Dalam cinta dan kasih, hadirlah Tuhan...” dibalik kalimat ini, terselip pertanyaan: Apa yang
menjadi inti dari cinta kasih Allah? Injil Yohanes mencatat, “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Inti
cinta kasih Allah bahwasanya Ia telah menaruh cinta kasih-Nya kepada kita dalam diri
Yesus Kristus, yang kelahiran-Nya akan kita rayakan sebentar lagi.
Ia memang telah mengkaruniakan kepada kita, sebuah kemampuan untuk merasa dan
memelihara cinta, namun sebagai ciptaan-Nya, kita kerap lupa. Cinta pada Tuhan kita
letakkan dibawah rasa cinta kita pada manusia.
Pada kesempatan malam doa meditatif kali ini, selayaknyalah kita mengingat kembali, pada
peristiwa apakah aku merasakan cinta Tuhan yang begitu mendalam yang aku alami dalam
kehidupanku?
Marilah kita tulis peristiwa dan pengalaman tersebut pada kertas yang sudah disiapkan,
dengan tetap mengingat Allah lah yang telah mengasihi kita dan kemudian kita diajak
untuk dapat mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa dan akal budi.
(Ibu mengumpulkan seluruh kertas yang ada dan membacakan satu persatu pengalaman
kasih dan cinta Tuhan dalam hidup masing-masing anggota keluarga. Lalu setelah selesai
membaca Ayah memimpin doa syukur)
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 20
NYANYIAN “KASIH YESUS LEBIH DARI SEMUA”
Kasih Yesus lebih dari semua, lebih dalam dari lautan
Dan lebih lebar dari samudra, kasih Yesus lebih dari s’mua
Tiada kasih yang lebih suci, tiada kasih lebih sempurna
Tiada kasih yang lebih abadi, dari kasih Yesus Tuhanku.
BERKAT
Ayah : Allah sumber segala kasih karunia, akan melengkapi, meneguhkan dan mengokohkan
kamu sampai selama-lamanya.
Semua : Menyanyikan : Amin, Amin, Amin…..
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 21
MATERI BINA KELUARGA GPI PAPUA
MINGGU ADVEN 4
Minggu 4 – Desember 2019
Semua orang di dunia ini, termasuk kita pernah mengalami sakit. Rasanya tidak
nyaman, bukan? Begini salah begitu salah, tidak ada yang menyenangkan dalam tubuh
kita. Apalagi kalau sampai harus opname di rumah sakit, kegiatan kita jadi serba terbatas.
Kita menderita, putus harapan jika penyakit dalam tubuh tak kunjung sembuh. Tetapi,
jika kita bebas dari rasa sakit? Apalagi jika penyakit berat yang kita derita, pasti rasanya
lega. Hari ini saya mengajak, kita semua berbagi pengalaman (sharing) saat pulih dan
dipulihkan dari sakit?. Silahkan kita bagi pengalaman.......................................(beri
kesempatan tiap anggota keluarga berbagi pengalaman pulih dari sakit). Hasil
pengalaman disimpulkan.
Pulih dari sakit, penderitaan ternyata membuat hidup kita nyaman, tentram,
damai, sehat dan gembira. Tidak ada lagi beban derita. Ternyata ada hikmahnya, antara
lain bijak mengkonsumsi asupan makanan kedalam tubuh, menjalani pola hidup sehat.
Bicara soal pemulihan, hal ini pula yang dirasakan oleh Pemazmur yang kita baca pada
saat ini. Pemazmur dalam konteks bacaan ini tengah mengalami banyak pergumulan,
penderitaan hidup yang sangat berat (ayat 5 – 7). Kenapa? bangsa Israel mengalami masa
suram, penderitaan yang begitu berat? Itu tak lain karena pengkhianatan bangsa Israel
terhadap Tuhan sehingga menyebabkan mereka ditimpa murka-Nya. Beratnya
penderitaan yang dialami membuat umat-Nya berkeluh kesah kepada Tuhan. Hal ini
tampak dari kata "berapa lama lagi". Kalimat tersebut memperlihatkan ketidaksabaran
mereka karena murka Allah tidak kunjung surut, walau mereka telah mengakui
kesalahan, bahkan berdoa memohon pengampunan-Nya tetap saja mereka mengalami
penderitaan (ayat 5). Pemazmur menggambarkan jika penderitaan, ratapan, olok-olokan
yang mereka alami ibarat makanan sehari-hari yang harus ditelan (ayat 6-7). Di tengah
situasi yang memilukan, pemazmur mengajak bangsanya kembali berharap kepada Allah
dan mengungkapkan janji setia di hadapan-Nya (ayat 19).
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 22
Pemazmur berjuang merendahkan hati, memohon pemulihan dihadapan Allah (lihat ayat
4,8 dan 20). Harapannya, agar Allah yang digambarkan oleh Pemazmur tengah marah
dapat berkenan mengampuni dan memulihkan kondisi bangsa Israel sehingga mereka
menikmati damai sejahtera.
Perikop bacaan hari ini menjadi teladan bagi kita di Minggu Adven ini. Doa
ratapan pemazmur merupakan wujud penyesalan, pertobatan, dan pengharapan kepada
Allah. Pengharapan kepada Allah menjadi sumber pemulihan yang sejati yang
menyelamatkan jiwa dari dosa dan kegelapan. Dosa itu menjadi perintang hubungan
antara Allah dengan manusia, bahkan manusia dengan sesamanya. Hanya Allah yang
sanggup memulihkannya. Kekuatan manusia sehebat apapun takkan mampu memulihkan
kondisi tersebut. Itulah sebabnya, Alkitab mencatat Yesus Kristus yang sementara
dinantikan akan datang menebus, memulihkan hidup manusia dari dosa (Matius 1:21;
Yesaya 1 : 18). Pemulihan itu mendamaikan hidup manusia. Sama halnya dengan contoh
sederhana diatas, pulih dari sakit itu menyegarkan tubuh sekaligus jiwa. Hidup yang
dipulihkan akan terasa baru sekaligus mendamaikan. Mari kita semua, menanti hadirNya
Tuhan Yesus dan memohon agar Ia memulihkan seluruh hidup yang penuh dengan dosa
ini dengan cinta kasih yang mendamaikan.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 23
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MALAM NATAL
Selasa, 24 Desember 2019
PERSIAPAN
•Menyiapkan satu buah lilin putih;
•Menyiapkan pokok-pokok doa untuk Doa Syafaat;
•Keluarga membagi tugas (dapat disesuaikan kebutuhan)
.
Ayah :
Keluargaku yang terkasih, selamat malam!
Di malam yang kudus ini kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih-Nya besar atas kita.
Ia telah memberikan anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, Kita bersukacita dan
bersyukurkepada Tuhan karena Sang Juruslamat telah lahir bagi kita. Dialah Sang Terang
abadi yang senantiasa menuntun jalan hidup keluarga kita.
Ayah :
Keluarga yang terkasih, mari kita mengingat peristiwa Natal, ketika para gembala
terkejut mendengar malaikat bala tentarasorgawi memuji Allah:
Semua :
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya.”( Lukas 2: 14 )
DOA PEMBUKAAN
Ibu : Mari kita berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur atas pemberian-Mu yang kudus,yaitu Yesus Kristus, Sang
Mesias. Kami menyambut kehadiran-Nya di dalam hatidan di tengah keluarga sebagai
Tuhan dan Juruselamat kami. Berkatilah kami yang bersekutu di malam hari ini. Kiranya
sukacita melimpah di antara kami, seperti yang dirasakan oleh para malaikat, gembala
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 24
dan keluarga kudus di Malam Natal. Di dalam nama Tuhan Yesus, Sang Putera Natal,
kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
TUHAN Yesus Juruselamat telah datang ke dunia ini. Dialah Terang hidup yang cahaya
kemuliaanNya menerangi kita. Karena itu, sambutlah Dia dengan penuh sukacita. Sambil
lilin lilin dinyalakan kita menyanyi :
DOA NATAL
Pokok-pokok doa telah dipersiapkan sebelumnya
Doa dipanjatkan secara bergiliran
Diakhiri dengan doa Bapa Kami
Pengutusan
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 25
Ibu :
Kelahiran Yesus di dunia ini adalah wujud Kasih Allah dalam kehidupan kita. Yesus membawa
damai dan sejahtera, untuk itu mari kita menjadikan Yesus sebagai sahabat dalam keluarga kita,
sehingga kita pun dimampukan menjadi sahabat bagi semua orang.
BERKAT
Ayah : Kiranya damai, sukacita dan kasih dari Allah Bapa, dandari Tuhan kita
Yesus Kristus, dalam persekutuan Roh Kudus meneguhkan, memulihkan dan
membaharui hati, pikiran serta seluruh kehidupan keluarga kita!
Semua : Amin, Amin, Amin
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 26
MATERI BINA KELUARGA GPI PAPUA
MALAM NATAL
Selasa, 24 Desember 2019
Bersahabat berarti menerima orang lain yang berbeda dengan kita. Bersahabat
menerima, menghargai, bahkan mengasihi orang lain sekalipun orang itu berbeda. Beda
suku, agama, usia, pendidikan bahkan beda minat. Mengapa kita harus bersahabat?
Karena Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, agar dapat bersahabat dengan semua
orang tanpa memandang status sosial orang tersebut.
Tuhan Yesus menjadi teladan bagi kita semua. Ia mengajarkan kepada kita cara
untuk bersahabat dengan baik dan benar, yaitu dengan mengasihi (ayat 14). Sebab tanpa
dasar kasih yang tulus mustahil (tidak mungkin) orang dapat mengasihi sesamanya (ayat
12). Apalagi di zaman seperti ini, banyak terjadi pertikaian, pertengkaran hanya karena
orang merasa diri lebih hebat dan ingin di hargai dari pada menghargai. Tuhan
menciptakan manusia di dunia ini tentulah tidak ada yang sama. Semua berbeda.
Perbedaan itu justru menjadi warna yang menarik dalam hidup bahkan orang dapat
melihat kehebatan Tuhan Allah melalui keragaman dan keunikan tiap orang. Sama
seperti dalam kehidupan keluarga. Tiap anggota keluarga dalam rumah, tentu memiliki
bakat, minat yang berbeda bukan?. Yang perlu diingat ialah perbedaan itu bukan
ancaman tapi berkat anugerah untuk melengkapi kehidupan manusia di tengah dunia ini.
Di malam natal ini, kita bersukacita Tuhan Yesus datang ke dunia karena ingin
bersahabat dengan kita. Bayangkan…Tuhan Yesus mau bersahabat dengan kita yang
penuh kekurangan. Ia begitu mengasihi kita. Tuhan Yesus menerima kita dengan tulus.
Malam natal ini menjadi bukti cinta kasih Allah, yang ingin mengajarkan agar kita pun
harus seperti Kristus bersahabat dengan semua orang, sehingga dengan demikian Tuhan
Yesus akan mengatakan ‘Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadamu (ayat 14).
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 27
BINA KELUARGA GPI PAPUA
TATA IBADAH MALAM KUNCI TAHUN
Senin, 31 Desember 2019
PERSIAPAN
- SaatTeduh
SeorangAnak
Tiga ruang waktu yang mewarnai langkah hidup
Kita adalah: masalalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Tidak seorang pun di antara kita yang bisa melewati
Salah satu dari bagian waktu itu.
Syukur bagi Allah !
Di jalani tulah kita ada ... dan karena Allah ada
Menyertai langkah demi langkah perjalanan hidup kita disepanjang tahun 2019
MenyanyiLagu “BapaEngkauSungguhBaik”
Bapa Engkau sungguh baik
Kasih Mu melimpah di hidupku
Bapakuberterimakasih
Berkat Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku
Ku naikkan syukurku buat hari yang Kaub'ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat Mu
Selalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan Mu
Besar setiaMu di sepanjang hidupku
Ayah :
Beribadah pada malam akhir tahun lama dan permulaan tahun baru, membawa kita
memahami bahwa Yesus Kristus yang telah lahir telah menyertai kita mengakhiri tahun
yang lama dan akan menuntun kita menjejaki tahun yang baru. Artinya kita diterangi
oleh pengharapan, damai sukacita dan kasih sehingga kita akan berjalan dengan aman
dan sejahtera di sepanjang tahun 2020.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 28
DOA PEMBUKAAN olehIbu
Mazmur145 :1-5
PELAYANAN FIRMAN
- Doa oleh Ayah
- PembacaanAlkitab dibaca bersama-sama
- Renungan olehibu
PENGUTUSAN
Anak : Kiranya sungai air kehidupan yang jernih bagaikan Kristal mengalir dalam
Kehidupan keluarga kita ini, pohon kehidupan berbuah dan Tuhan Allah sendiri
Akan menyinari kita dengan wajah-Nya, sehingga Damai sejahtera senantiasa
Mewarnai langkah baru di tahun yang baru dalam hidup kita.
DoaSyukur&Penutup
Ortu :Terpujilah Allah Mahabaik yang menjaga ciptaan-Mu.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 29
Berkatilah rumah tempat kami selalu berkumpul ..
Berkatilah rumah tangga yang dipenuhiolehkasih-Mu ..
Berkatilah orang-orang tua kami,yang telah membesarkan dan menjaga kami..
Berkatilah anak-anak kami yang dalam pertumbuhan, agar kami bisa mengawasi
mereka dengan benar. Damai dan sejahtera-Mu akan menyertai kami semua.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 30
MATERI BINA KELUARGA GPI PAPUA
MALAM KUNCI TAHUN
Selasa, 31 Desember 2019
Hidup yang kita jalani sama seperti roda yang berputar. Kadang di bawah kadang
di atas. Ini menggambarkan kondisi hidup kita, ada saat menangis, meratap tapi ada saat
tertentu kita tertawa. Ibarat lautan, tak selamanya tenang teduh, tapi juga gelombang
pasang bahkan badai. Itulah hidup dan kehidupan. Ingin hidup berarti harus siap
berjuang. Namun ada hal yang tak boleh kita lupa, apa pun kondisi hidup yang tengah
dihadapi, kita tetap meyakini jika dalam pemeliharaan tanganNya hidup terasa tentram
dan aman. Bergantung dan bersandar pada Allah, tidak berarti jauh dari tantangan.
Tantangan tetap ada bahkan selalu ada. Hanya saja jika bersandar padaNya, tantangan
seberat apapun dapat dilewati. Kita memperoleh kekuatan dari Allah saat memercayai
Dia dalam hidup.
Pemazmur dalam bacaan ini, menuliskan jika rasa percayanya kepada Allah, ia
justru menjadi kuat dan kokoh seperti gunung Sion (ayat 1). Tuhan menjaga, mengawal,
melindungi umatNya (ayat 2), Menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan maka Allah
akan berkenan dengan member damai sejahtera (ayat 5). Pemazmur mengungkapkan
rasa percayanya secara penuh kepada Allah. Dia mengakui kemahakuasaan Allah dan
merasa aman dalam lindungan tangan Allah saat menjalani hidup.
Apa yang disaksikan oleh Pemazmur kiranya menjadi kesaksian hidup kita pula.
Kita mengakui keperkasaan Tuhan yang mengendalikan hidup ini sejak bulan Januari
hingga akhir desember tahun 2019. Banyak yang sudah IA lakukan untuk kebaikan hidup
ini. Walau harus diakui, kita cenderung tak setia, banyak melakukan pelanggaran dosa,
namun Allah yang kekal tetap setia saat kita mengembara di dalam dunia ini. Kita aman
dalam lindungan tangan Allah. Mari kita merenung sekaligus mengevaluasi perjalanan
hidup. Apakah kita sudah melakukan yang terbaik kepada Allah dan sesama? Jika belum
mari kita berjuang untuk melakukan kebaikan sama seperti ajakan Pemazmur (ayat 4)
mengapa? Agar kita dapat menjadi teladan cinta kasih Allah. Seperti yang saya tulis
diatas, hidup memang seperti roda yang berputar tak selalu berada diatas, begitu pula
sebaliknya tak selalu berada di bawah. Hidup kita pun demikian bukan? Namun ada satu
yang harus kita yakini dalam mengarungi lautan hidup ini, kasih Allah tetap kekal
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 31
sepanjang masa. Dia tidak berubah sekalipun zaman berubah. Ini menjadi pengakuan
iman dari Pemazmur, dalam kembara hidupnya, Allah tetap setia mengawal
kehidupannya.
Ditahun 2020 yang akan kita masuki bersama adalah tahun yang penuh misteri.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kelak. Dalam iman, kita harus meyakini jika Allah
yang kekal itu tak pernah berubah. KasihNya abadi. Mari kita masuki tahun yang baru
dalam iman. Tanpa merasa takut karena Allah beserta dengan kita (band.Yosua 1 : 5).
kita pun diajak untuk memiliki komitmen untuk tetap setia pada jalan Tuhan. Kita
berjanji menjadi pengikutNya dengan cara hidup selaras dengan kehendakNya.
• Binakel GPI Papua, edisi Desember 2019 – IAI Sinode GPI Papua Page 32