(Alleluia)
Hmm . . . . (Alleluia)
3. DOA PEMBUKAAN
4. TUHANLAH CINTA
6. IN THE LORD
Look to God do not be afraid, Lift up your voices the Lord is near,
7. HENING
Only in God my soul can find its rest, find its rest and peace.
10. HENING
di dalam doa.
Datanglah Kerajaan-Mu,
14. HENING
15. NADA TE TURBE
Serahkan Tuhan.
1. PERSIAPAN IBADAH
*Ikon merupakan piranti ibadah yang digunakan oleh gereja Ortodoks. Gereja
mengapresiasi seni dan karya manusia untuk dipersembahkan kepada Allah dalam ibadah.
Ikon bukan untuk dipuja dan disembah, tetapi ikon dapat membantu umat untuk
merenungkan kedalaman kasih Allah melampaui kata-kata dan logika.
6. H E N I N G
Solois:
Menjadi orang Kristen sejak awal mula berdirinya gereja, berarti “berbahagia” sekaligus
“menderita.” Berbahagia oleh sebab Allah sejak kekal hingga kekal berkenan memilih
semua orang kudus-Nya sebagai umat yang dikasihi-Nya, sehingga alam maut tak dapat
merebut satu pun milik kepunyaan Allah itu. Tetapi seorang Kristen pun harus siap untuk
“menderita” karena imannya. Kendati begitu, penderitaan para martir juga merupakan
kebahagiaan, karena mereka telah menjadi kurban-kurban kudus bagi Allah, sama halnya
seperti Yesus.
Solois:
Kami memuji-Mu Tuhan . . . atas cinta-Mu . . .
dan rahmat-Mu ‘yang besar . . .
12. H E N I N G
Solois:
Lihatlah betapa besarnya cinta anugerah Bapa kepada kita, sehingga kita disapa anak-anak-
Nya. . . ALLELUIA!
Meski dunia tak mengenal kita, karena dunia tidak mengenal-Nya; namun Ia telah mengenal
kita! . . . ALLELUIA!
Pengharapan kita takkan mengecewakan: kita akan menjadi sama seperti Dia, ketika Ia
menyatakan diri-Nya . . . ALLELUIA!
Marilah menyucikan diri, menjelang hari Tuhan, sama seperti Dia adalah suci adanya . . .
ALLELUIA!
Ignatius adalah “penilik jemaat” ketiga di Antiokhia, Siria, menggantikan rasul Petrus dan
Evodius. Ia dibawa dari Antiokhia ke Roma untuk mati martir di arena Koliseum, dengan
diadu dengan binatang buas. Cara penghukuman ini menandakan ia bukan warga negara
Roma. Hukum Roma tidak memperbolehkan warganya dihukum dengan cara kejam
seperti itu. Mungkin, ia orang Yahudi atau Yunani. Tradisi Gereja Timur menyebut
Ignatius dengan nama Theophoros, yang konon, Ignatius adalah salah satu anak kecil
yang dipangku oleh Kristus ketika Ia berkata, “Biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku.”
Dari surat-suratnya, kita mengetahui bahwa Ignatius adalah seseorang yang sangat
dihormai di Asia Kecil. Dalam perjalanannya ke Roma, beberapa utusan dari berbagai
gereja menemuinya ketika ia dan pasukan Roma beristirahat. Salah satu kota perhentian
itu adalah Smirna. Kabar bahwa Ignatius sedang berada di Smirna segera didengar oleh
gereja Efesus. Empat orang utusan datang menemuinya; dua orang di antaranya bernama
Onesimus dan Burrhos.
Ignatius berkata, “Aku mengenal diriku dan juga kepada siapa aku sedang menulis surat
ini. Aku ini seorang terhukum tetapi kamu beroleh pengampunan. Aku sedang terancam
marabahaya tetapi kamu berada dalam perlindungan. Kamu adalah tempat melintasnya
mereka yang dibunuh karena Allah . . . semangatku adalah suatu persembahan yang
sederhana bagi salib, yaitu yang merupakan suatu batu sandungan bagi orang-orang yang
tidak beriman, tetapi adalah keselamatan dan hidup yang kekal bagi kita.”
o Ucapan Syukur untuk teladan-teladan iman, yaitu para martir yang setia sampai akhirnya.
o Ucapan syukur untuk iman yang hanya satu kali diberitakan kepada orang-orang kudus di
sepanjang abad dan tempat.
o Berdoa untuk orang-orang kudus yang berada di dalam tantangan dan penderitaan.
20. H E N I N G
21. DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR
22. DOA PAMUNGKAS (doa St. Efraim dari Siria [c. 306-373])
Aku menyembah engkau, Tuhan; aku memuji Engkau, Allah segala yang baik; aku
meminta kepada-Mu, Allah yang Mahakudus; aku tersungkur di hadapan-Mu, ya
Pengasih umat manusia.
Aku memuliakan Engkau, ya Kristus, sebab Engkau, Sang Putra Tunggal, Tuhan atas
segala sesuatu, satu-satunya yang tiada berdosa, telah menyerahkan diri-Mu untuk mati
bagiku, seorang pendosa yang tak layak untuk menerima suatu berkat yang demikian itu:
Engkau mengalami kematian di kayu salib untuk membebaskan jiwaku yang berdosa dari
jerat-jerat dosa.
Apakah lagi yang dapat aku persembahkan kepada-Mu, ya Tuhan, sebagai balasan bagi
semua kebaikan ini?
Kemuliaan bagi-Mu atas cinta-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas rahmat-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas kesabaran-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas pengampunan bagi semua dosa-dosa kami.
Kemuliaan bagi-Mu atas kedatangan-Mu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa kami.
Kemuliaan bagi-Mu atas kelahiran-Mu melalui rahim sang perawan.
Kemuliaan bagi-Mu atas ikatan perjanjian-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas kerelaan-Mu menerima pendurhaka.
Kemuliaan bagi-Mu atas kesediaan-Mu menerima penghinaan.
Kemuliaan bagi-Mu atas penyaliban-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas penguburan-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas kebangkitan-Mu.
Kemuliaan bagi-Mu atas berita yang disampaikan kepada kaum laki-laki dan
perempuan.
Kemuliaan bagi-Mu atas kepercayaan mereka.
Kemuliaan bagi-Mu atas orang-orang yang telah terangkat ke surga.
Kemuliaan bagi-Mu yang duduk di dalam kemuliaan agung di sebelah kanan Allah
Bapa.
Kemuliaan bagi-Mu atas kehendak-Mu bahwa seorang berdosa boleh diselamatkan
melalui kemurahan dan bela rasa-Mu yang agung.
a. Apa makna Hari Reformasi dan Peringatan Hari Segala Orang Kudus bagi Saudara?
Sungguhkah orang kudus memiliki kebahagiaan?
“DALAM KEGELAPAN”
1. PERSIAPAN IBADAH
- Pencahayaan dalam ruang ibadah remang-remang
- Kidung-kidung Taizé diperdengarkan
- Jemaat datang, mengambil waktu teduh dan doa pribadi
- Suasana dijaga agar tenang
Makna: Pada mulanya adalah Firman, dan pada masa yang telah ditentukan
oleh Allah, lewat berbagai-bagai persiapan, Sang Firman itu hadir sebagai Terang
yang sejati, yang sedang datang untuk menerangi setiap manusia; dan Firman itu
telah menjadi manusia dan mengambil rupa seorang hamba yang taat kepada
Allah Bapa dan kepatuhan yang mutlak, sampai mati disalibkan bagi penebusan
dosa kaum-Nya.
- Tim prosesi dan paduan suara menyanyikan kidung “KAMI MEMUJIMU,
TUHAN”
5. HENING (jemaat merenungkan Kristus sebagai Terang yang sejati bagi jiwa
yang berdosa dan yang hidup dalam kegelapan)
Napas cinta kasih Allah, Engkau menabur benih iman di dalam jiwa kami.
Disadari ataupun tidak, dalam kegelapan Engkau nyalakan api yang tak
pernah padam. Iman ini hanyalah kepasrahan yang sedemikian sederhananya,
sehingga siapa pun dapat mengenal dan menyambut-Nya.
(Jemaat menyambut dengan kidung YESUS INGAT AKU)