100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
289 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum nasehat Rasul Paulus kepada Timotius mengenai kewajiban seorang hamba Tuhan untuk terus memberitakan Firman Tuhan dengan benar di tengah berbagai tantangan, serta mengingatkan akan penghakiman Allah di akhir zaman. Paulus juga memberikan teladan kesetiaannya dalam melayani Tuhan hingga akhir.
Dokumen tersebut merangkum nasehat Rasul Paulus kepada Timotius mengenai kewajiban seorang hamba Tuhan untuk terus memberitakan Firman Tuhan dengan benar di tengah berbagai tantangan, serta mengingatkan akan penghakiman Allah di akhir zaman. Paulus juga memberikan teladan kesetiaannya dalam melayani Tuhan hingga akhir.
Dokumen tersebut merangkum nasehat Rasul Paulus kepada Timotius mengenai kewajiban seorang hamba Tuhan untuk terus memberitakan Firman Tuhan dengan benar di tengah berbagai tantangan, serta mengingatkan akan penghakiman Allah di akhir zaman. Paulus juga memberikan teladan kesetiaannya dalam melayani Tuhan hingga akhir.
Bapak ibu yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi saya dan kedua teman saya, om Agus dan Om Stefanus. Saya yakin bahwa kami bertiga menyadari Pentahbisan ini bukan akhir dari perjuangan pelayanan kami di GKII, justru ini awal dimana dengan otoritas rohani yang penuh kami harus menggembalakan Jemaat Tuhan. Karena itu dalam waktu ini, sebagai landasan untuk kami menjalani pelayanan sebagai seorang Pendeta di Lingkungan GKII saya memilih teks ini. Nats kebenaran Firman Tuhan hari ini, berisi nasehat rasul Paulus kepada Timotius. Surat kedua ini sedikit berbeda nadanya dibanding dengan surat pertama yang Rasul Paulus tulis kepada Timotius. Ada aroma perpisahan dalam surat ini, dan nampaknya Paulus menyadari bahwa ajalnya sudah semakin dekat. Karena itu nats ini adalah pesan terakhir rasul Paulus kepada Timotius, mengenai apa yang harus dia kerjakan sebagai seorang hamba Kristus, orang yang sudah menerima penebusan melalui darah Kristus. 1. Mengingat Hari Penghakiman Allah (ay. 1). Menarik, karena rasul Paulus membuka atau melandasi nasehatnya dengan mengundang Allah menjadi saksi. Namun demikian, rasul Paulus juga memberikan dua pesan tersirat dalam nats ini. Dengan menyatakan tentang penghakiman yang akan terjadi atas semua orang baik yang hidup dan yang mati, ada dua hal yang Paulus sasar, yang pertama, tentang penghakiman yang akan Paulus dan Timotius alami dihadapan Allah. Ini berbicara tentang pertanggungjawaban hidup dan pelayanan dihadapan Allah. Dengan kata lain, Paulus mengingatkan Timotius untuk mengerjakan panggilan pelayanannya dengan sungguh-sungguh karena ia akan dan harus mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah. Yang kedua, dengan menyatakan ini Paulus juga mengingatkan urgensi pemberitaan Injil, terlebih di zaman akhir. Tidak ada manusia yang akan lolos dari penghakiman Allah, dan mereka yang tidak percaya akan binasa. Karenanya, Paulus ingatkan Timotius tentang betapa pentingnya tugas pemberitaan itu, mengingat penghakiman yang akan datang. Hanya mereka yang percaya yang akan selamat, namun bagaimana mereka percaya, kalau tidak pernah dengar tentang Kristus? 2. Memberitakan Firman Dalam Segala Situasi (ay. 2-5). Hal kedua, dengan dilandasi ay. 1, Paulus menasehati Timotius agar memberitakan Firman, dan bersiap dalam segala kondisi. Pesan ini diiringi dengan satu peringatan bahwa di zaman kemudian, akan banyak orang yang menolak pemberitaan injil yang murni, dan mengarahkan telinga mereka pada hal-hal yang menyenangkan hati dan telinga mereka saja. Sehingga penolakan terhadap pemberitaan Injil yang murni bukan hanya datang dari luar Gereja, namun juga dari dalam Gereja. Ay. 3-4 jelas berbicara tentang mereka yang ada dalam Gereja. Ada tiga ciri pemberitaan Injil yang murni, yakni menyatakan apa yang salah, menegor kesalahan tersebut, dan menasehati agar berbalik dan meninggalkannya. Sayangnya, ketiga hal ini adalah yang paling tidak disukai manusia. Beberapa Tahun lalu, ada seorang pengkhotbah, kalau saya tidak salah dari Australia, yang menurut ukuran manusia sangat sukses, gerejanya sebesar stadion dan selalu penuh.. Satu hari, dia diwawancarai dan ditanya, apa kunci kesuksesan gerejanya? Bapak ibu, jawabannya sungguh menyedihkan, ia katakan, jangan beritakan tentang dosa di dalam gereja. Jangan tegur dosa orang. Ia melanjutkan, zaman kita ini manusia sudah mengalami tekanan yang berat diluar gereja, dan mereka membutuhkan penghiburan di dalam gereja. Perhatikan, sekilas terlihat benar, namun dari kaca mata firman, ini jelas salah. Dengan demikian, apa yang Paulus sampaikan dalam ilham Roh Kudus tergenapi. Paulus mengetahui hal itu sehingga ia menasehati Timotius untuk dapat menguasai dirinya, bersabar menghadapi penderitaan dan menunaikan atau menyelesaikan tugas pelayanannya. Ini penting Timotius camkan, agar dia tidak terseret arus dan akhirnya meninggalkan pemberitaan yang murni, sekalipun resikonya tidak ada yang mau mendengarkan dia. Perhatikan, nasehat Paulus menegaskan agar Timotius tetap berpegang pada pemberitaan Injil yang murni, bukan berpatokan untuk menyenangkan telinga pendengarnya. 3. Teladan Yang Rasul Paulus Berikan (ay. 6-8). Hal terakhir yang Paulus nyatakan adalah tentang teladan kesetiaannya. Paulus menyatakan kepada Timotius, bahwa waktunya sudah tidak lama lagi, namun Paulus meyakini bahwa dirinya telah menyelesaikan pertandingan hidup dengan sangat baik. Ia mencapai garis Finis, dan tetap memelihara Iman. Kata memelihara Iman dalam bagian ini bukan dalam pengertian pasif, yaitu diam tanpa melakukan sesuatu. Memelihara Iman yang Paulus maksudkan adalah memeliharanya dengan aktif mengerjakan tugas pelayanannya, sehingga Paulus dapat berkata dengan yakin, bahwa bagi dirinya telah tersedia mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan Tuhan kepadanya. Ini bukan pernyataan yang kepedean, Paulus menyatakannya berdasarkan janji Tuhan. Namun, Paulus juga mengatakan bahwa mahkota kebenaran bukan hanya disediakan bagi dirinya saja, namun juga bagi semua orang yang merindukan kedatanganNya. Artinya bagi semua orang percaya, yang tetap setia mengerjakan bagiannya, bahkan sampai akhir tetap percaya, telah tersedia mahkota kebenaran. Dengan mengatakan ini, Paulus ingin mengatakan kepada Timotius sebagai anak rohaninya, agar mengikuti teladan yang sudah ia berikan. Apa yang bisa kita petik dari kebenaran Firman Tuhan ini? 1. Ingat, sekali lagi ingat, hidupmu dengan segala keberadaannya, harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Karena itu kerjakan dengan setia dan sungguh segala pelayanan yang Tuhan percayakan. Jalani hidup dengan sungguh-sungguh sadar, bahwa waktunya akan tiba kelak, kita menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan hidup kita dan segala yang kita lakukan, ntahkah itu untuk mempermuliakan Allah atau mempermalukan Allah. (I Korintus 3:12-15). 2. Arahkan telinga kita kepada ajaran yang benar. Jangan terjebak dengan pola pikir manusia akhir zaman yang hanya mau mendengarkan apa yang mau ia dengarkan. Bersiaplah setiap saat untuk mempertanggung jawabkan iman kita dihadapan manusia, sambil menggunakan segala kesempatan untuk memberitakan injil. 3. Dari rasul Paulus kita belajar apa itu kesetiaan dalam mengikut Tuhan. Ingat, ada mahkota kebenaran yang telah Tuhan sediakan untuk semua kita. Dan sebagai orang tua jasmani, sekaligus rohani bagi anak-anak yang Tuhan percayakan, tinggalkan teladan iman yang benar dihadapan anak-anak kita. Jadilah teladan bagi mereka tentang hidup benar dihadapan Tuhan. `