Anda di halaman 1dari 2

Ibadah Tutup Tahun

“Kasih Setia Tuhan di Sepanjang Kehidupan”


Bacaan Alkitab : Mazmur 106:1-12

Ibarat mengadakan suatu perjalanan maka hari ini kita telah tiba pada akhir dari satu perjalanan
panjang  di tahun 2020. Selama tiga ratus enam puluh lima hari telah kita lalui dengan berbagai
macam warna kehidupan, ada yang manis, menggembirakan, ada keberhasilan, kesuksesan, tetapi
ada juga yang pahit dan tidak menyenangkan. Kita meyakini bahwa semua yang telah dijalani bukan
karena kemampuan kita tetapi justru oleh Kasih setia Tuhan. Dialah yang telah menopang dan
menyertai kita di sepanjang perjalanan hidup ini.

Momen akhir tahun ini, mari kita jadikan suatu kesempatan untuk mengevaluasi diri dengan
melihat ke belakang (retrospeksi) hari-hari yang telah kita lalui. Bagaikan berada di neraca timbang
kehidupan, kita boleh mengukur dan menilai;  manakah timbangan terberat: apakah kebaikan atau
keburukan, kebenaran atau kesalahan, keber-hasilan atau kegagalan. Kitalah yang paling tahu
mencermati dan menilai beratnya timbangan hidup kita. Dari hasil meng-evaluasi timbangan
kehidupan, maka saat ini kita jadikan momen yang strategis untuk membangun tekad atau komit-
men menata kehidupan di tahun yang baru.

Jika demikian, kita menjadi orang yang lebih bijak dalam menyikapi dan mengantisipasi perjalanan
hidup di tahun yang baru. Dengan kerinduan dan harapan untuk tidak mau lagi mengulang
kesalahan dan kegagalan di tahun yang lalu. Inilah langkah awal; “starting point”;  bahwa kita mau
belajar dari masa lalu untuk membangun masa kini dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

Kita memang tak dapat mengubah masa lalu, tetapi kita dapat membangun masa kini lebih baik dari
dari masa lalu serta menyambut masa depan yang penuh harapan. Tentunya bukan karena
kepandaian dan kekuatan kita, melainkan oleh kasih setia Tuhan, sekali lagi hanya karena Tuhan
bukan karena kita.

Contoh yang baik mengevaluasi hidup adalah dengan belajar dari sejarah hidup umat perjanjian
lama. ”Abraham Lincoln berkata, one cannot escape history, orang tidak dapat meninggalkan
sejarah.

Bangsa Israel gagal untuk belajar dari masa lalu, gagal belajar dari sejarah. Berulang kali mereka
mengalami kasih setia Tuhan dan pemeliharaan-Nya yang tak berkesudahan. Sayangnya umat tak
meresponi kasih setia Tuhan dengan hidup sesuai kehendak-Nya. Mereka tidak mengerti  per-
buatan-perbuatan ajaib Tuhan  dan tidak ingat besarnya Kasih setia-Nya. Itulah sebabnya berulang
kali mereka memberontak dari hadapan Tuhan.

1. Mazmur 106 ini diawali dengan ajakan pemazmur untuk bersyukur kepada Tuhan sebab Ia
baik. Kebaikan Tuhan berlaku selama-lamanya. Pernyataan ini menegaskan bahwa kasih
setia Tuhan tidak dibatasi oleh waktu dan berlaku dalam segala situasi. Hal ini juga berarti
bahwa kebaikan Tuhan tidak bergantung pada manusia, melainkan keberpihakkan Allah bagi
umat-Nya. Kendati umat berulang kali menikmati kebaikan Tuhan dan berkali-kali gagal
untuk meresponi kebaikan-Nya, kasih setia Tuhan tidak pernah berubah.

2. Pemazmur berdoa agar Tuhan mengingat dan mem-perhatikannya, bukan karena


kebaikannya melainkan karena semuanya bergantung pada Tuhan; demi kemurahan
terha-dap umat-Mu dan keselamatan dari pada-Mu. Pemahaman yang membingkai doa ini
terpola pada pemahaman yang inklusif; yaitu melihat kebaikan Tuhan pada orang pilihan-
Nya, bersukacita dan bermegah bersama umat milik Tuhan, yaitu umat ciptaan-Nya.
Meneladani pemazmur, kita diajak untuk mengutamakan kebersamaan, menikmati
sukacita dan berkat dalam suatu persekutuan umat pilihan tetapi selalu terajak untuk
bersyafaat bagi orang lain. Sering kita mengakhiri tahun bukan dalam persekutuan orang
percaya di gereja, melainkan di tempat pesta, dan kumpulan orang yang berhura-hura
sambil mabuk-mabukkan.
Doa pemazmur ini memang berbeda dengan doa kita, kita ingin berkat Tuhan hanya untuk
keluarga, kelompok, bahkan diri kita sendiri. Keinginan hati seperti ini adalah awal dari suatu
tindakan yang merugikan dan merusak. Bukankah perayaan ini masih diwarnai dengan pemuasan
keinginan diri serta upaya untuk menunjukkan bahwa kita lebih dari yang lain. Itulah sebabnya kita
harus berdoa layaknya pemazmur yang  mengakui bahwa kami dan nenek moyang kami telah
berbuat dosa, bersalah, dan berbuat fasik.

Menjelang Memasuki tahun baru, kita terajak untuk tidak pernah melupakan perbuatan dahsyat
Tuhan. Janganlah menjadi orang yang pura-pura lupa atau sengaja tidak mau mengingat  kasih setia
Tuhan. Kebaikan Tuhan harus terpatri di hati kita dan tugas kita untuk menceritakan dan
mengajarkan ber-ulang-ulang tentang kasih setia Tuhan. Dapat juga melalui suatu peristiwa
monumental (peringatan pada sesuatu yang agung) sebagai wujud ucapan syukur kepada-Nya.

Kasih setia Tuhan tidak sekedar diceritakan dan dirayakan tapi juga diwujudkan. Orang percaya
yang mengalami kasih setia Tuhan harus hidup dalam kasih setia .

Kasih setia adalah dua hal yang berbeda namun menyatu dalam tindakan iman. Kasih tanpa
kesetiaan ibarat fatamorgana, indah dipandang, namun akan segera hilang. Kesetiaan tanpa
adalah kasih hanyalah ketaatan yang hampa, hidup yang dipenuhi dengan kewajiban belaka.

Kini tahun akan berganti tapi kasih setia Tuhan berlaku sepanjang kehidupan.

Oleh karena itu

1. Marilah kita kembali merenungkan hidup kita apakah sepanjang hidup kita ditahun 2020 ini
benar-benar bisa bersyukur atas kebaikan Tuhan
2. Marilah kita kembali melihat sudah berapa banyak masalah yang telah kita lewati oleh
karena penyertaan Tuhan ?

1 Korintus 10:13

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak


melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan
kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan
kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Yakinlah setiap pencobaan yang silih berganti tidak melehibi kekuatan kita sebagai manusia,
tetapi ada saatnya bahwa kita akan mengalami pencobaan yang berat yang jauh melebihi
kemampuan kita sampai samapi kita mengangkat tangan dan menyerah. Tujuaanya adalah
Allah ingin menunjukan kasih setianya, dia menolong dan memberikan jalan keluar sehingga
kita dapat menanggungnya,

3. Mari renungkan kembali sudah berapa banyak berkat Tuhan yang diberikan kepada kita
dalam kehidupan ini dan seberapa berhikmat kita dalam mengatur dan mengelola berkat
yang sudah Tentu Tuhan bri.

Biarlah kiranya di tahun 2020 ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan dari kehidupan kita
bersama dengan Tuhan sehingga kita bisa melihat bahwa kasih Tuhan tidak pernah bergeser sedikit
pun.

Anda mungkin juga menyukai