Anda di halaman 1dari 6

Khotbah untuk Perjanjian Nikah

Falbuadodo Giawa dan Helda br. Aritonang


Di HKBP Sukajadi Resort Sukajadi
Distrik II Riau - Pekanbaru
Nas: Kolose 3: 12 – 14

Kenakanlah kasih sebagai


pengikat di dalam Kristus!
1. Untuk menjawab pernyataan ini, kita harus terlebih dahulu
memahami “Kasih karunia Allah yang telah kita terima”.
Yang dimaksud dengan kasih karunia Allah, adalah
pemberian Allah untuk orang-orang berdosa yang tidak
layak menerimanya. Rasul Paulus mengingatkan kita sama
seperti orang-orang Kolose tentang apa yang telah
dikerjakan Allah dalam hidup kita.
2. Kita telah menerima berkat rohani yang penuh kemurahan
ini, kita memiliki tanggungjawab suci di hadapan Allah. Kita
harus mengenakan sifat-sifat kehidupan Kristen. Ada tujuh
sifat-sifat indah kehidupan Kristen, yang harus kita lakukan
setiap hari, yaitu:
1. Belas kasihan= Parasinirohaon (ay.12): Sebagai orang
percaya, kita harus saling memperlihatkan belas kasihan
yang lembut (Filp 2: 1). Belas kasihan bukanlah sesuatu
yang dapat kita hidup-matikan seperti pesawat televisi.
Belas kasihan adalah sikap hati yang tetap yang
membuat kita mudah didekati orang.
2. Kemurahan= Habasaon (ay. 12). Kita telah diselamatkan
karena kemurahan Allah kepada kita melalui Yesus
Kristus (Efes 2: 7; Tit 3: 4). Kita, pada gilirannya, harus
menunjukkan kemurahan kepada orang lain. Rasul
Paulus mencatat dalam Efes 4: 32, “Hendaklah kamu
1
ramah seorang terhadap yang lain”, ini adalah perintah
Allah yang harus kita lakukan setiap hari.
3. Kerendahan hati= Hasereon ni roha (ay. 12). Orang
kafir, biasanya tidak menghargai kerendahan hati.
Sebaliknya, mereka menyanjung keangkuhan dan
kesusahan. Kerendahan hati, bukanlah memandang
rendah diri sendiri, melainkan memiliki penilaian diri yang
tepat sesuai kehendak Allah (Rom 12: 3). Orang yang
memiliki kerendahan hati, pastilah terlebih dahulu
memikirkan orang lain, bukan memikirkan dirinya sendiri.
4. Kelemah-lembutan= Lambok ni roha (ay. 12). Kelemah-
lembutan, bukan-lah kelemahan fisik, melainkan
kekuatan yang terkendali. Biasanya kelemah-lembutan
digambarkan bagaikan: Hembusan angin yang lembut,
obat yang mujarab. Setiap contoh ini, masing-masing
mempunyai kekuatan: Angin dapat menjadi badai; obat
berlebihan, atau over dosis, dapat mematikan. Tetapi
semua kekuatan ini dapat terkendali. Orang yang lemah-
lembut tidak akan lepas kendali karena segala sesuatu
ada dalam kendalinya.
5. Kesabaran= Lambas ni roha (ay. 12, 13). Kata ini, adalah
mengacu pada “Berpikir panjang”. Orang yang berpikir
pendek akan berbicara dan bertindak mengikuti
dorongan hatinya dan tidak mempunyai pengendalian
diri. Bila seseorang panjang sabar, ia dapat menghadapi
orang atau keadaan yang menjengkelkan tanpa
terganggu. Dapat menjadi marah adalah baik, karena ini
menandakan krakter yang kudus. Tetapi tidak benar bila
2
mudah marah terhadap hal-hal yang tidak perlu dan
karena alasan-alasan yang salah.
6. Pengampunan= Masipaune-unean huhut masisesaan dosa
(ay. 13). Orang Kristen bukanlah orang yang harus me-
nanggung duka dan gangguan, serta menolak pem-
balasan; kita juga harus bersedia mengampuni sipembuat
onar. Jika tidak, maka perasaan yang jahat akan ber-
kembang dalam hati; dan ini dapat membawa kita kepada
dosa yang lebih besar.
 Mengampuni adalah krakter kita, dan pengampunan
dapat membuka hati kita untuk kepenuhan kasih Allah.
Pada akhirnya kita harus mendatangi saudara yang
menyakiti kita dan berusaha menolong dia dalam kasih.
7. Kasih= Holong ni roha (ay. 14). Kasih, adalah kebajikan
yang amat terpenting dalam hidup ke-Kristenan, dan ber-
fungsi seperti ikat pinggang yang menyatukan semua
kebajikan lain. Kasih, adalah buah Roh yang pertama dan
diikuti dengan kebajikan-kebajikan lain seperti sukacita (ay.
16), damai sejahtera (ay. 15), kesabaran, kemurahan,
kebaikan dan kelemah-lembutan (ay. 12). Bila kasih
memerintah dalam hidup kita, semua kebajikan rohani ini
akan dipersatukan sehingga terlihat indah dan harmonis,
yang menunjukkan kedewasaan rohani. Keharmonisan dan
kedewasaan ini mempertahankan keseimbangan dan
pertumbuhan hidup kita yang percaya kepada Kristus.
3. Mengapa perlu ketujuh motivasi rohani ini? Ya, Karena kita
telah dipersatukan dengan Kristus dan Roh Kudus berdiam di
dalam hati kita, dan kita memiliki semua sumber daya yang
3
kita perlukan untuk hidup sebagai orang percaya kepada
Kristus.
 Kita telah mengalami kasih karunia Kristus, kita ingin hidup
bagi Dia. Kita telah diperkaya oleh perkataan Kristus, dan
dipermuliakan oleh nama Kristus.
 Oleh karena itu, kita ingin menghormati dan memuliakan
Dia. Adakah motivasi yang lebih indah, lebih tinggi dari
Motivasi dan tujuan yang baru sebagai pengikut Kristus
yang setia? Amin.
4. Apa isi perjanjian mereka berdua hari ini?
1. Atas dasar pemufakatan mereka berdua, telah seia
sekata untuk melangsungkan pernikahan mereka.
2. Sebagai keluarga Kristen yang percaya kepada Allah
Bapa, AnakNya Yesus Kristus dan Roh Kudus, mereka
harus saling mengasihi satu sama lain.
3. Tidak bercerai, kecuali oleh karena kematian, dan harus
sehidup semati sesuai dengan peraturan dan azas yang
ditentukan oleh HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
(HKBP).
4. Mereka berdua adalah benar-benar anggota Jemaat, dan
tidak ada sangkut paut dengan yang lain mengenai
pernikahan mereka. Jika seandainya ada sesuatu
persoalan yang menyangkut pernikahan ini, mereka
harus terlebih dahulu menyelesaikannya, baru mereka
dapat menerima pemberkatan nikah tersebut.

4
Doc: Grh. Letare Hutabarat/HKBP Rumbai.

5. Kalau kita perhatikan tubuh kita ini, dari kepala sampai ke


kaki, ada 8 bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat untuk
memotivasi kita melakukan kehendak Allah, yaitu:
1. Kepala: (Rahmat, anugerah, kasih karunia atau
pemeliharaan Allah).
2. Mata: (Amanah, yang menunjukkan kewajiban,
tanggung-jawab dan integritas kita).
3. Mulut: (Panggilan), tugas khusus atau Missi suci.
4. Tangan: (Aktualitas), tangan dapat mengubah segala
sesuatu, pengembangan diri dan pertumbuhan.
5. Dada: (Ibadah), Persembahan diri, dedikasi penuh cinta,
ketaatan atau sukarela.
6. Pinggang: (Seni), kreatifitas yang menunjukkan kasih,
menjadi kemuliaan Allah.
7. Pinggul: (Kehormatan), kemuliaan Tuhan, martabat
manusia.
8. Kaki: (Pelayanan), Cinta kasih, kerendahan hati dan
pengorbanan.

5
6

Anda mungkin juga menyukai