Anda di halaman 1dari 46

BUKU PANDUAN

TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015

Tema:
Satu Di Dalam Kristus Yesus
(Galatia 3:28c)
Sub Tema:
Perempuan HKBP Dipanggil Menjadi Pelopor Pembaharuan,
Perdamaian Dan Pemberdayaan Keluarga, Gereja Dan Masyarakat

Diterbitkan oleh
Kantor Pusat HKBP
Pearaja Tarutung
1

SAMBUTAN EPHORUS HKBP


Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA
Salam Sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Secara teologis, perempuan dan kehidupan tidak terpisahkan sebab perempuan
adalah ibu semua yang hidup (Kejadian 3:20). Itulah sebabnya kualitas kehidupan
manusia hanya bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas hidup kaum
perempuan. Membicarakan Hak Asasi Manusia (HAM) hanya bisa diwujudkan
dengan juga memperhatikan hak-hak dasar perempuan, sebab menghormati manusia
adalah menghormati perempuan. Posisi perempuan sangat penting di tengah-tengah
Gereja kita, HKBP, sebab perempuan tidak terpisahkan dari keluarga dan Gereja.
Ketiganya (Gereja, Perempuan, Keluarga) adalah komponen yang saling
membangun HKBP.
Ditetapkannya tahun 2015 sebagai Tahun Perempuan memiliki makna yang
sangat strategis. Pertama, secara lokal, perempuan HKBP adalah perempuan Batak
dengan segala nilai-nilai kultural dan kearifan lokalnya yang membanggakan.
Semboyan Anakhon hi do Hamoraon di Ahu (Anakku adalah Kekayaanku) bukan
sekadar lagu yang keluar dari otak kreatif seorang pujangga yang bernama Nahum
Situmorang, melainkan juga menggambarkan realita semangat Ibu dan Ayah dalam
mendidik dan menyekolahkan anak-anak mereka semampu mungkin. Investasi
terbesar bagi Bangso Batak bukan harta, kedudukan ataupun nama besar, melainkan
pendidikan. Kalau seorang Batak kaya, populer, punya jabatan tinggi, tapi
pendidikan anak-anaknya kurang mendapat perhatian, orang tersebut akan merasa
ada yang kurang. Pendidikan sangat esensial bagi halak hita. Kami yakin, Bangso
Batak akan tetap eksis kalau pendidikan tetap menjadi prioritas utama setiap
keluarga. Betapa berharganya pendidikan yang membuahkan kecerdasan ini, seturut
dengan Amsal/Poda 4:7 yang mengatakan: Parmulaan ni hapistaran, on do: Tuhori
hapistaran i, jala tuhorhon sandok na niomom tumuhor pangantusion! (Permulaan
hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah
pengertian). Sebagai Pimpinan tertinggi HKBP, saya mau mengajak warga HKBP
termasuk parompuanuntuk menggunakan kesempatan emas yang disediakan oleh
Pemerintah kita untuk meraih beasiswa studi yang sangat banyak dewasa ini.
Kedua, secara nasional, tahun 2015 berada dalam periode pemerintahan
Presiden Joko Widodo (2014-2019) yang dianggap lebih egaliter dan lebih toleran
terhadap perempuan dan minoritas. Hal ini terlihat dalam susunan kabinet kerjanya
yang memecahkan rekor pemerintahan selama ini dalam jumlah menteri dari
kalangan perempuan. Mayoritas orang Batak, sudah tentu termasuk kaum
perempuannya, masuk dalam arak-arakan yang memenangkan Jokowi sebagai
Presiden RI. Bahkan di kampung saya, Pulo Samosir lebih dari 90% memberikan
2

suaranya untuk Jokowi (Catatan: Kita harus tetap menghormati saudara-saudari kita
yang tidak memilih Jokowi). Mengapa kebanyakan orang Batak memilih Jokowi
sulit diterangkan, namun hal ini sedikit banyak menggambarkan bahwa Bangso
Batak lebih mengidentifikasi diri mereka atau paling tidak merasa dekat dengan
Jokowi. Jokowi, bagi mereka, membawa secercah harapan di tengah-tengah berita
tentang FPI, penutupan rumah ibadah, dll. Harapan ini harus terus kita hidupkan.
Ketiga, secara global, dunia sedang dibayangi oleh menguatnya gerakan
radikal seperti yang terlihat dalam bentuk ISIS, Boko Haram, Taliban, penyanderaan
di Australia (Desember 2014), dll. Yang juga mengherankan, banyak kaum muda
Eropa bergabung dengan gerakan radikal seperti ISIS tersebut. Bisa jadi, gejala ini
adalah bukti bahwa kaum muda Barat sudah mengalami krisis jati diri sebagai
manusia yang hidup di dunia sekuler yang membuat agama terpenjara dalam
lingkungan privat. Gejala kekeringan spiritual di Barat ini adalah warning bagi kita
untuk menjadikan HKBP sebagai berkat bagi dunia. Selama Gereja (baca: HKBP)
menjadi berkat, HKBP akan tetap eksis dan dicintai oleh warga jemaatnya. Peranan
ibu sangat tidak tergantikan dalam hal ini. Merekalah yang pertama-tama membawa
anak-anak ke lingkungan gereja atau Sekolah Minggu, mengajarkan Bahasa Batak,
membacakan Alkitab dengan panduan Almanak HKBP, dll. Ibu jugalah yang
pertama-tama mempertemukan anak-anak dengan kekayaan Tuhan yang lain, yang
bukan Kristen, yang bukan Batak, bahkan yang bukan HKBP. Kekayaan ini
sebaiknya diperkenalkan sejak dini agar seiring waktu mereka semakin
menghormati yang lain tersebut.
Walaupun namanya Tahun Perempuan, akan tetapi perempuan dan laki-laki
tetap harus berjuang bersama dan bersama-sama berjuang. Tahun Perempuan ini
bukan dimaksudkan untuk semakin membuat jarak antara laki-laki dan perempuan,
justru sebaliknya agar semakin tercapai saling menghormati, kerjasama,
keterpaduan, sinergi di antara keduanya.
Kiprah perempuan dalam Gereja HKBP sungguh tak terabaikan. Dalam
Almanak kita selalu dicatat perihal pelayanan Nona Hester Needham dan Nona
Nieman di Tanah Batak (1883). Itulah awal pendidikan oleh Gereja Batak kepada
kaum perempuan (kaum ibu, gadis dan anak perempuan). Patut dicatat, Hester
Needham lama mengabdikan hidupnya di kalangan masyarakat Muslim di
Mandailing, bahkan meninggal dunia di tengah-tengah saudara-saudari kita tersebut.
Melalui Tahun Perempuan ini, kita berharap agar kemajuan demi kemajuan
kita raih bersama-sama. Saya sangat sedih, kalau ada surat dari jemaat ke Kantor
Pusat HKBP yang menolak seorang pelayan hanya karena dia seorang perempuan.
Sama sedihnya, kalau ada warga jemaat yang menolak pemberkatan pernikahan
putra-putrinya oleh pendeta perempuan.

Kita bersyukur kepada Allah bahwa meskipun masih banyak tugas yang harus
kita emban ke depan, namun HKBP sudah sejak lama menggumuli posisi
perempuan di tengah-tengah pelayan tahbisan gereja. Tgl 27 Juli 1986, pendeta
perempuan pertama di HKBP sudah ditahbiskan, yakni Pdt Noortje P.
Lumbantoruan, STh. Pada Sinode Godang 2008 yang lalu, untuk pertama kali
seorang perempuan HKBP terpilih sebagai Praeses, yakni Pdt Debora Purada
Sinaga, MTh. Apakah dalam Sinode Godang 2016 yang akan datang perempuan
akan terpilih menjadi salah satu dari lima Pimpinan? Secara pribadi, saya akan
sangat bersukacita apabila ini terwujud, tapi segala sesuatunya harus kita
kembalikan kepada peserta Sinode Godang itu sendiri.
Kami juga mau menggunakan kesempatan ini untuk mengutip ulang khotbah
Tahun Baru 1 Januari 2015 kami yang dibacakan di seluruh gereja HKBP. Dalam
Tahun Perempuan HKBP 2015 ini, Perempuan HKBP terpanggil untuk:
1.
Mengatasi Kemiskinan
2.
Memelihara lingkungan yang sejuk dan sehat
3.
Menghentikan perdagangan manusia
4.
Memberantas korupsi
Akhir kata, semoga Buku Panduan Tahun Perempuan HKBP ini berguna bagi
kita semua, baik di aras Huria, Ressort, Distrik maupun Hatopan. Kepada Panitia
Pusat, dengan Ketua Umum Pdt Marolop P Sinaga, MTh, kami ucapkan Selamat
Bekerja! Tuhan memberi wibawa dan kekuatan! Marilah kita semua, tua-muda,
lelaki-perempuan, pelayan-warga jemaat, bahu-membahu mengisi Tahun Perempuan
ini dengan kreasi dan prestasi.
Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba
atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua
adalah satu di dalam Kristus Yesus
(Galatia 3:28)
Pearaja Tarutung, Desember 2014
Ephorus HKBP,

Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA

Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja yang
menganugerahkan berkat-berkat yang melimpah dalam kehidupan kita
masing-masing.
Dua tahun ketegorial kita telah lalui, tahun Anak-anak 2013 dan
tahun Remaja Pemuda 2014, dan kini kita masuk Tahun Perempuan 2015.
Disertai dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan, berkat pertolonganNya
kita telah melaksanakan program tersebut baik di tingkat Pusat, Distrik,
Ressort maupun Huria.
Tahun Anak-anak 2013 menekankan pentingnya membangun
dasar yang kokoh untuk mendapatkan bangunan yang kuat. Dasar itu
adalah masa anak-anak. Pentingnya membangun landasan iman pada anakanak dengan pengharapan bahwa di waktu dewasanya kelak dia sudah
matang dalam menjalani kehidupannya. Dan supaya berkesinambungan,
maka tahun 2014 dilanjutkan dengan tema Tahun Remaja Pemuda. Jikalau
dasar sudah kuat, maka proses pembangunan kerakter, pembangunan
mental dan spritualnya akan lebih baik. Itu sebabnya tema tahun Remaja
Pemuda 2014 adalah mempersiapkan generasi muda menghadapi
tantangan zaman.
Tanpa meninggalkan pelayanan kategorial Anak-anak dan
Remaja Pemuda, maka kita akan menyambut tahun 2015 ini sebagai
Tahun Pelayanan Kategorial Perempuan. Peran perempuan dalam
lingkungan sosial keluarga, gereja dan masyarakat ternyata sangat besar.
Perempuan sebagai ibu yang membesarkan anak-anak sampai remaja
hingga dewasa bukanlah hal yang mudah. Perempuan juga harus
mendapatkan dukungan dalam menunaikan pelayanannya hidupnya di
dunia ini. Walaupun terkadang keberadaan perempuan tidak selalu
diterima karena berbagai alasan, namun sepatutnyalah perempuan juga
mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam kehidupan
sehari-hari.
Talenta antara laki-laki memang berbeda dengan perempuan,
namun itu jangan menjadi penghalang bahkan menjadi alasan untuk
mengesampingkan keberadaan perempuan. SATU DI DALAM KRISTUS
YESUS, adalah dasar Alkitabiah dari Galatia 3:28c. Tidak ada perbedaan
Laki-Laki dan Perempuan di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya perempuan
juga bertanggung jawab dalam kelangsungan dan kesinambungan
kehidupan baik di dalam keluarga, lingkungan, gereja maupun masyarakat.

Perempuan juga mempunyai tugas yang sama dengan laki-laki dalam


panggilan tri-tugas pelayanan gereja, Koinonia, Marturia dan Diakonia.
Harapan kita bersama adalah, melalui Tahun Perempuan 2015
akan menjadi awal, motivasi bahkan menjadi sarana perempuan untuk
meningkatkan kemampuanya. Bahkan, perempuan harus mampu menjadi
pelopor Pembaharuan, Perdamaian dan Pemberdayaan di tengah keluarga,
gereja maupun masyarakat. Dengan pro-aktif, cermat dan percaya diri
berkarya dalam kehidupan, perempuan senantiasa menjadi bagian dari
dunia ini dengan segala perkembangannya.
Bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah
segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai
sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai
kamu! (Lih. II Korintus 13:11). Akhir kata kami sampaikan terimakasih
untuk kita semua, kiranya Tuhan menyertai pelayanan kita di Tahun
Perempuan 2015 ini.
Pearaja Tarutung, Desember 2014
Kepala Departemen Koinonia HKBP
Pdt. Welman P. Tampubolon

Daftar Isi

Sambutan Ephorus HKBP .............................................................


Kata Pengantar ............................................................................
Daftar Isi .......................................................................................
I.
Pendahuluan
..............................................................
II.
Dasar Teologis ..............................................................
2.1 Perempuan Dalam Perjanjian Lama
2.2 Perempuan Dalam Perjanjian Baru
2.3 Kepeloporan Pelayan Perempuan di HKBP
2.4 Perempuan Dalam Konteks Budaya
dan Konteks Kekristenan
III.
Refleksi Teologis ..............................................................
IV.
Pelaksanaan
..............................................................
4.1 Nama Kegiatan
4.2 Tema dan Sub Tema
4.3 Logo dan Makna Logo
4.4 Tujuan Umum
4.5 Sasaran
4.6 Mars Tahun Perempuan HKBP 2015
V.
Rangkaian Kegiatan ........................................................
VI.
Pengorganisasian ...........................................................
6.1 Di Level Jemaat
6.2 Di Level Ressort
6.3 Di Level Distrik
6.4 Di Level Pusat
VII.
Anggaran .........................................................................
7.1 Anggaran Pengeluaran
7.2 Anggaran Pemasukan
VIII.
Panitia Pusat Tahun Perempuan HKBP 2015 ..................
IX.
Penutup ............................................................................
Lampiran Mars/Koor ......................................................................

2
5
7
8
8

13
14

17
19

21

23
28
29

I.

PENDAHULUAN
Perempuan memegang peranan dalam pengembangan
kesejahteraan keluarga, Gereja dan masyarakat pada masa kini. Namun
perempuan dalam konteks masyarakat Batak masih banyak bergumul
dalam persoalan keluarga, ekonomi, sosial, politik dan juga kesehatan.
Untuk itu, Gereja perlu memfokuskan pelayanannya kepada kaum
perempuan tanpa mengabaikan pelayanan lainnya.
Di kehidupan perkotaan, perempuan telah banyak mengambil
peranan penting dan menunjukkan kemampuannya dalam berkarya. Hal ini
didukung dengan pengetahuan dan lingkungan perkotaan yang
memberikan ruang kepada perempuan. Namun di daerah transisi dan
pedesaan pada umumnya, terlebih di lingkungan budaya Batak, masih sulit
untuk menerima perempuan memegang peranan penting dalan kehidupan
sosial. Walaupun pada hakikatnya Kekristenan sudah masuk ke dalam
kehidupan luas, baik di perkotaan, daerah transisi maupun pedesaan, masih
ada saja lingkungan yang membedakan status kesetaraan antara laki-laki
dan perempuan.
Rapat MPS dan Praeses HKBP pada Februari 2013 di Samosir
memutuskan bahwa Tahun 2015 adalah tahun pelayanan khusus untuk
kaum perempuan (Tahun Perempuan HKBP 2015). HKBP terpanggil
melaksanakan perayaan Tahun Perempuan sebagai salah satu missi
penginjilan. Dengan menyadari bahwa pelayanan terhadap kaum
perempuan gereja tidak dapat dilakukan hanya secara organisatoris, maka
pembenahan pelayanan kaum perempuan ini membutuhkan komitmen
yang sangat kuat dan nilai-nilai yang berakar dalam hati dan jiwa manusia
yang dipercaya bersumber pada Alkitab.
II.
DASAR TEOLOGIS TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015
2.1 Perempuan Dalam Perjanjian Lama
Perempuan diciptakan seharkat dan semartabat dengan laki-laki.
Laki-laki maupun perempuan diberikan panggilan dan peran yang berbeda
namun sama-sama penting di hadapan Allah. Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1:27)
artinya bahwa perempuan diciptakan sebagai penolong yang sepadan
dengan laki-laki (Kejadian 2:18). Seorang perempuan perlu menyadari
keberhargaan dirinya di hadapan Allah, dan panggilannya yang unik.
Selain panggilan menjadi penolong sepadan bagi laki-laki, ia juga
diberikan talenta dan karunia yang harus dikembangkan dan dipergunakan
8

untuk membangun Tubuh Kristus. Sepanjang hidupnya, ia harus berjuang


menyelaraskan perannya ini sebagai pertanggungjawaban iman dan
kehidupan kepada Allah.
Dalam Perjanjian Lama, Allah memanggil perempuan dalam
pelayanan yang pada akhirnya mengangkat harkat laki-laki ke suatu
jabatan, misalnya seperti Yokebed (ibu Musa dan Harun) yang memberi
pengajaran tentang Allah (Kel 6: 20). Yokebed tampil sebagai bukti bahwa
Allah dapat memanggil dan memakai perempuan untuk suatu tujuan yang
mulia. Yokebed menyembunyikan anaknya Musa bahkan berusaha
membesarkannya atas persetujuan Putri Firaun setelah Putri Firaun
menemukan bayi itu di sungai Nil. Putri Firaun yang menyelamatkan bayi
Musa dari sungai Nil dan memeliharanya di istana bersama kakaknya
Miriam dan ibunya sebagai pengasuh. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan
memakai perempuan untuk tujuan keselamatan suatu bangsa (Israel) kelak.
Perempuan diperlengkapi Allah untuk tugas sesuai panggilanNya.
Harus dicatat bahwa setiap orang pilihan Allah dalam Perjanjian Lama
lahir dari seorang perempuan. Kepada perempuan Allah telah memberi
tanggungjawab berat dan pelayanan yang patut dipuji untuk mendidik
anak-anak dalam Tuhan (bandingkan 2 Timotius 1:5 kisah tentang Lois
dan Eunike ibu Timoteus).
Demikian juga dengan Miriam (lihat Keluaran 15:20). Dalam
Mika 6:4, Allah mengkategorikan Miriam, sama dengan Musa dan Harun,
sebagai salah seorang pemimpin Israel: Sebab Aku telah menuntun
engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah
perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai
penganjurmu. Sudah tentu, peran kepemimpinan Miriam di Israel jelas
tidak sama dominan dengan Musa. Namun sebagai pelayan, Miriam
berbicara atas nama Allah.
Perempuan yang juga dibesarkan Allah sebagai pemimpin Israel
adalah Debora, yang hidup di zaman hakim-hakim Israel. Ia adalah
pelayan, dan menjadi hakim bagi Israel yang setingkat dengan laki-laki
pada zamannya seperti Simson, Yefta dan Gideon (Hakim-Hakim 4:5).
Debora sebagai hakim memberikan keputusan bagi pria, tidak hanya bagi
perempuan. Tidak ada yang dapat menyalahkan hal ini bahwa seorang
perempuan berkata kepada pria-pria apa yang harus dilakukan, dan Allah
mengurapinya untuk melakukannya.
Debora menghadapi Barak yang sulit menerima Firman Tuhan
dan bersikap skeptis terhadap petunjuk profetik dari Debora baginya untuk
pergi berperang melawan Jenderal Sisera dari Kanaan. Debora mengatakan
9

bahwa kehormatan untuk membunuh Sisera akan menjadi bagian


perempuan. Debora benar, dan seorang perempuan bernama Yael diingat
dalam Alkitab sebagai perempuan yang menusukkan patok ke kepala
Sisera yang sedang tidur (lihat Hakim-Hakim 4). Kisah itu berakhir
dengan Barak yang bernyanyi bersama dengan Debora. Sebagian lirik
pujian berisikan pujian untuk Debora dan Yael (Hakim-Hakim 5).
Selain itu, seorang perempuan yang senantiasa memberikan katakata berkat kepada menantunya yaitu Naomi, meskipun menantunya dari
suku Moab, yang bernama Rut. Kisah ini menceritakan kebaikan seorang
mertua terhadap menantu yang tidak memberikan keturunan dari anak
kandungnya sendiri namun memberikan kesempatan untuk tetap
memberikan kelangsungan kekerabatan (kekeluargaan).
Masih banyak peran perempuan yang mampu mendukung anak
laki-laki dalam menjalankan tugas pelayanan laki-laki, namun yang
penting dan menarik dari kisah-kisah tersebut adalah betapa berpotensi dan
berpeluangnya para perempuan dijadikan Allah.
2.2 Perempuan Masa Perjanjian Baru
Maria dipakai Allah untuk menyatakan suatu keselamatan besar
atas dunia ini (Lukas 1: 46-55). Hal itu diakui oleh Hana (pelayan di bait
suci) yang telah mengakui Yesus sebagai Mesias, bahkan Hana
memberitakan tentang kemesiasan Yesus yang akan melepaskan
Yerusalem (Lukas 2: 36-38).
Alkitab mencatat peran perempuan yang turut aktif mengimani
dan mengamini perkataan Yesus seperti perempuan Samaria di sumur
Yakub (Yohannes 4: 28-30), Maria dan Marta bahkan tiga perempuan
yang setia mengikuti proses kematian Yesus hingga menjadi saksi pertama
akan kebangkitan Yesus. Selain itu pada masa rasul-rasul ada seorang
penginjil bernama Fillipus mempunyai anak 4 orang yang semuanya
menjadi pelayan (Kisah 21: 8-9). Demikian juga perempuan yang lainnya
yang memberi perhatian dan waktu bahkan memberi hartanya untuk
kepentingan penginjilan seperti Lydia (Kisah 16: 13-40) dan juga sama
halnya dengan Tabita (Kis.9:36).
Timoteus, yaitu Rasul yang masih muda namun sudah terampil
memberitakan Injil. Di balik keberhasilannya ada dua tokoh perempuan
yang mendukungnya yaitu Lois neneknya dan Eunike ibunya. Kedua
perempuan tersebut mendorong Timoteus melalui pendidikan rohani
sehingga memampukan Timoteus di usianya yang muda tampil
memberitakan Firman Tuhan.
10

Banyak perempuan yang dicatat oleh Alkitab turut ambil bagian


dalam penginjilan, yang penting dari kisah-kisah peran perempuan dalam
Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus memberi kesempatan kepada
perempuan untuk menyatakan kasihNya di dunia ini.
2.3

Kepeloporan Pelayan Perempuan Di HKBP


Beberapa tokoh missionaris seperti Schwester Elfrieda Harder
(1934) di Laguboti dan Hester Needham (1889) di Silindung yang datang
untuk mengajari kaum perempuan memiliki pengetahuan dan keterampilan
seperti menjahit, bernyanyi dan bersekolah. Kedatangan mereka (meskipun
tak sama waktu dan tempatnya) sebagai pelopor kemajuan perempuan
Batak (Elfrieda Harder sekaligus pencipta lagu Buku Ende Haluan Nagok)
menjadi benih bertumbuhnya pelayan perempuan di HKBP. Sejak itu
HKBP telah mengenal pelayan perempuan, sejak itu pula mereka menjadi
perintis kemajuan dan kemandirian perempuan Batak yang kemudian
berkembang terhadap beberapa perempuan Batak yang bersekolah lebih
tinggi lagi hingga akhirnya munculnya beberapa pendidikan seperti
Sekolah Bibelvrouw di Laguboti dan pendidikan Diakones di Balige serta
sekolah ketrampilan perempuan di daerah Humbang.
Berdirinya beberapa sekolah yang memajukan perempuan Batak
berlanjut pada perempuan yang ingin turut berperan aktif memberitakan
Firman Tuhan melalui sekolah-sekolah yang berlatar belakang teologi,
termasuk pada tahun 1980-an perempuan masuk menjadi pendeta yang
ingin sama-sama ditahbis seperti layaknya pendeta laki-laki.
Seiring berjalannya waktu dan zaman, perempuan Batak mulai
berkembang dalam kepeloporan berkarya dalam bidang politik, bidang
kesehatan, pendidikan, ekonomi dan kerohanian serta di bidang lainnya.
2.4

Perempuan Batak Dalam Konteks Budaya dan Konteks


Kekristenan
Kedatangan kekristenan di tanah Batak merubah paradigma orang
Batak tentang posisi perempuan. Awalnya dinomorduakan, sekarang
disetarakan dengan laki-laki. Sebelum kedatangan missionaris ke tanah
Batak, perempuan Batak tak berdaya melawan budaya patriarhak yang
hanya mendahulukan kaum laki-laki dalam keluarga dan masyarakat
sosial, misalnya dalam hal pendidikan.
Budaya Batak pada dasarnya memberikan tempat yang sama
kepada posisi laki-laki dan perempuan dalam hal sosial dan budaya, namun
pada realitasnya tidak selalu demikian, contohnya bahwa ada filosofi
11

Batak tentang Dalihan Natolu (tiga tungku: somba marhulahula, manat


mardongan tubu, elek marboru) yang bentuknya sama ketiga sisi. Namun
filosofi Dalihan Natolu ini lebih banyak ditafsirkan hanya bagi sistem
kekerabatan keluarga sehingga tidak berlaku pada individu sebagai
perempuan. Demikian juga dengan pepatah dompak marmeme anak,
dompak marmeme boru artinya sama mendidik anak laki-laki dan
perempuan. Pepatah inipun lebih sering ditafsirkan dan diartikan bagi
orang yang sudah berkeluarga sehingga tak berlaku bagi seorang
perempuan yang tidak menikah.
Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan belum terlaksana
dengan baik dalam kehidupan orang Batak karena menganggap perempuan
adalah nomor dua dalam keluarga dan ada anggapan bahwa perempuan
akan dinikahkan kepada marga lain membuat seorang perempuan tidak
mempunyai hak penuh dalam suatu keluarga.
Kekristenan datang untuk menggarami budaya Batak dan
menerangi fungsi filosofi Batak yang menekankan kesetaraan tersebut,
sehingga orang Batak yang sangat menghargai nilai-nilai partisipasi dapat
merubah paradigmanya tentang posisi perempuan dalam konteks
kebatakannya. Gereja datang untuk memberikan kesempatan bagi
perempuan untuk peran penting dan peran ganda dalam kehidupannya di
keluarga dan masyarakat serta di Gereja.
Namun demikian, masih juga terdapat tantangan bagi perempuan
Batak dalam menghidupi kekristenannya karena tidak semua dapat
menerima peran perempuan tersebut. Tantangan itu datang dari kaum lakilaki itu sendiri karena budaya patriarhak yang secara tidak sadar masih
sangat kuat mempengaruhi pola pikir laki-laki yang menganggap
perempuan lemah. Tantangan berikutnya datang dari perempuan itu sendiri
yang tidak memakai kesempatan untuk maju, bahkan perempuan itu
sendiri menganggap sesamanya perempuan adalah saingan yang harus
disingkirkan bukan rekan sekerja yang seharusnya bergandengan tangan
memajukan perempuan.
Lebih dari pada itu, untuk pelayan perempuan di gereja pun
belum tentu dapat diterima oleh suatu masyarakat Batak, karena sampai
pada saat ini masih terdapat jemaat HKBP yang belum bisa menerima
pelayan perempuan untuk melayani sebuah jemaat karena alasan tertentu
seperti perkawinan, kehamilan, anak dan keluarga. Alasan ini dipakai
untuk menilai kemampuan seorang perempuan menjalankan perannya
dalam pelayanan jemaat.

12

Realitas konteks kehidupan Batak dan konteks kehidupan


bergereja mengajak kita untuk melihat lebih jeli tentang karunia dan
potensi yang diberikan Tuhan kepada perempuan Batak. Tentunya masingmasing orang laki-laki dan perempuan diberikan Tuhan talenta, potensi
dan kesempatan yang sama seperti tertulis dalam Galatia 3: 28 bahwa tidak
ada lagi perbedaan laki-laki dengan perempuan karena semuanya sudah
ditebus Kristus. Namun yang menjadi titik permasalahan adalah
bagaimana perempuan memakai kesempatan ini dan laki-laki ikut
mendukung kesetaraan ini.
Dasar teologis tentang peran perempuan melihat bahwa Allah
ingin memakai perempuan untuk kemuliaanNya, dan Ia telah
melakukannya. Alkitab berbicara tentang banyak hal-hal positif yang telah
dilakukan oleh perempuan bagi Kerajaan Allah, maka demikian juga yang
Allah harapkan dari perempuan Batak Kristen.
Gereja HKBP adalah umat yang ditebus Tuhan, Tubuh Kristus,
keluarga Allah. Setiap orang dalam gereja HKBP adalah pribadi yang
berharga dan mulia serta dikasihi Allah dan diundang masuk ke dalam
hidupNya. Sebab itu setiap jemaat HKBP haruslah berpartisipasi atau
mengambil bagian dalam kehidupan gereja, baik dalam ibadah,
pengajaran, persekutuan, kesaksian dan pelayanan. Partisipasi atau
parsidohoton warga gereja ini juga sangat sesuai dengan kultur kebatakan
anggota-anggota HKBP tanpa adanya perbedaan gender.
III.

REFLEKSI TEOLOGIS GALATIA 3:28c


Satu Di Dalam Kristus Yesus
Pepatah Cina berkata Sepuluh lidi yang diikat menjadi satu lebih
kokoh daripada seribu lidi yang tercerai berai. Pepatah ini menekankan
pentingnya kesatuan, karena melalui kesatuan kita beroleh kekuatan
menghadapi tantangan dan kita juga boleh mengharapkan hidup yang lebih
baik. Demikianlah kesatuan juga menjadi salah satu tema penting dalam
surat-surat Paulus, termasuk dalam surat Galatia, secara khusus dalam
Galatia 3:28. Paulus menekankan ini untuk mengkritisi eksklusivisme
keselamatan dalam diri orang Yahudi (bangga sebagai Yahudi) sehingga
memandang rendah non Yahudi. Mereka yakin bahwa hanya mereka yang
berhak atas keselamatan, karena mereka keturunan Abraham yang taat
melakukan Hukum Taurat. Namun Paulus menegaskan bahwa keselamatan
bukan diperoleh dari Hukum Taurat saja, tetapi hanya melalui iman kepada
Yesus Kristus. Karena iman maka semua orang yang telah dibaptis adalah
anak Tuhan dan berhak menerima keselamatan. Selanjutnya melalui
13

baptisan, semua orang percaya dipersatukan dalam persekutuan bersama


Kristus.
Oleh karena itu sebagai implikasi dari imannya maka setiap orang
percaya kiranya dapat membangun persekutuan di dalam Kristus, yaitu
persekutuan yang saling menghargai dan saling menerima segala
perbedaan, baik perbedaan suku, warna kulit, bangsa, kelas sosial, maupun
perbedaan seksual. Perbedaan pasti ada tetapi hal itu dapat mewarnai
kehidupan. Perbedaan merupakan kekayaan dan anugerah Tuhan, sehingga
hal itu kiranya tidak menjadi alasan untuk menghancurkan persekutuan di
dalam Kristus.
Secara khusus di Tahun Perempuan HKBP kiranya teks ini
menjadi satu dasar berpijak bagi semua pihak untuk saling menerima,
saling menghargai dan saling mendukung dalam mengemban tangggung
jawab bersama, sebagai anggota tubuh Kristus dan sebagai agent untuk
melanjutkan misi Kristus di dunia ini. Ada tanggung jawab besar dan
seiring dengan itu ada tantangan besar yang dapat menghambat misi itu
sehingga kita harus bersatu. Semua pihak, perempuan dan laki-laki,
kiranya saling memberi ruang dan panggung bagi yang lain untuk
berkarya. Karena karya setiap orang, laki-laki dan perempuan, sangat
diharapkan dalam pembentukan generasi penerus di tengah-tengah
keluarga, gereja dan masyarakat.
IV.
4.1

PELAKSANAAN.
Nama Kegiatan: TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015.

4.2
Tema dan Subtema:
Tema : Satu Di Dalam Kristus Yesus (Galatia 3: 28c)
Subtema : Perempuan HKBP Dipanggil Menjadi Pelopor Pembaharuan,
Perdamaian Dan Pemberdayaan Keluarga, Gereja Dan
Masyarakat
4.3
4.3.1

Logo Dan Makna Logo


Logo:

14

4.3.2
Keterangan dan Makna Logo:
1) Tangan: Melambangkan kehadiran dan fungsi perempuan yang
berkarya dalam kehidupan.
2) Bibit berwarna kuning yang bertumbuh dengan tiga daun muda
warna hijau: Melambangkan kehidupan yang berkesinambungan
dimana perempuan melakukan tiga tugas persekutuan, pelayanan
dan kesaksian bagi alam semesta ciptaan Tuhan.
3) Lingkaran dan garis melintang: Melambangkan dunia dan
lingkungannya
4) Salib: Melambangkan damai sejahtera dalam terang Firman.
5) Makna Logo Tahun Perempuan HKBP 2015:
Melambangkan Perempuan HKBP pro-aktif mencermati
perkembangan
dunia
dan
gereja,
memberikan
dan
menginspirasikan hidup baru serta kehidupan yang penuh damai
sejahtera bagi bangsa-bangsa di dunia ini.
4.4

Tujuan Umum:
1) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana agar perempuan
mengembangkan persekutuan dan perluasan kerajaan Allah
(Koinonia).
2) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana pendorong
perempuan menjadi pemberita Firman Tuhan kepada dunia
(Marturia).
3) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana agar perempuan
mampu menjadi pelopor pelayanan kasih Allah (Diakonia).

4.5

Sasaran:
1) Melalui Tahun Perempuan HKBP 2015, perempuan mampu
mengembangkan petensinya menjadi subjek pelayanan.
2) Mengaktifkan minimal 50% dari jemaat perempuan aktif di
kegiatan perempuan
3) Di setiap Ressort HKBP, minimal 20 orang wanita terpanggil
menjadi penginjil.
4) Menyadari bahwa perempuan mempunyai peluang yang sama
dalam pemberdayaan untuk menunjang kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mampu mendidik anak dalam keluarga.
5) Pembangunan Retreat Centre Perempuan HKBP di Tanjung Sari
Medan.

15

4.6 Mars Perempuan HKBP


Sesuai dengan pengumuman melalui website HKBP, Lomba
Cipta Lagu Mars Perempuan HKBP diikuti oleh 6 peserta. Hasil keputusan
panitia menetapkan satu lagu sebagai pemenang Cipta Mars, dan lima lagu
lainnya menjadi lagu pilihan.
Adapun yang menjadi Mars Tahun Perempuan HKBP 2015
dengan judul: Olophon HatigoranNa (Cipt. Pdt. Freska Sinaga, STh).
Lagu Pilihan:
1. Sada Dibagasan Kristus (Cipt. Heddy Lamria Sianturi)
2. Marlas Ni Roha Parompuan HKBP (Cipt. Yamaro Sitompul&
Semirinda br Purba)
3. Sada Dibagasan Kristus (Cipt. Erick D. A. J. Butar Butar)
4. Hehema Parompuan HKBP (Cipt. Gr. Anggiat M. Tambunan)
5. Hehema Parompuan HKBP (Cipt.Tommy Alexander
Tambunan)

(Koor Terlampir)

16

V.

RANGKAIAN KEGIATAN
Matriks Rangkaian Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015

No.

A.
1.

NAMA KEGIATAN

2.
3.

4.

5.
6.
7.

8.

Ibadah Syukur Awal Tahun Baru Kantor


Pusat 2015
Lounching Tahun Perempuan HKBP 2015
Pelantikan Panitia Tahun Perempuan 2015

Pertemuan/ Rakor Kabid Koinonia


Distrik (28 Distrik)
PASKAH RAYA HKBP 2015
3.1 Konfrensi Perempuan
3.2 Ibadah Raya
3.3 Obor Paskah
Pembangunan Retreat Centre
Perempuan Di Tanjungsari Medan.
(Monument Tahun Perempuan HKBP
2015)
PeningkatanDistribusi S-P Ina HKBP
(Meningkatkan Pelanggan/Partobo)
Penulisan dan Penerbitan
Buku Pintar Perempuan HKBP
Gerakan Lima Ribu (Gemari) Perempuan
HKBP - Dana Sosial Perempuan

10.
11.

Pemberdayaan Pelayan Perempuan


HKBP
8.1 Pelatihan KepemimpinanTOT
(Training of Trainers)
8.2 Pelatihan Pelayanan Konnseling
Acara Puncak Tahun Perempuan HKBP
(Dihadiri Menteri Perempuan RI)
1. Ibadah Raya
2. Lomba Paduan Suara Perempuan
Program Lanjutan Tahun Remaja Pemuda
KONFERENSI PEMUDA NASIONAL HKBP
HKBP CUP III

12.

JETUN GAMES PEMUDA HKBP 2015

13

Rehabilitasi Perkampungan Pemuda


Jetun

14

130 Tahun Kependetaan HKBP & 30 Tahun


Kependetaan Perempuan di HKBP
1.
Seminar
2.
Ibadah

9.

WAKTU

TEMPAT

PELAKSANA

Kamis
08 Januari 2015

Kantor Pusat HKBP


Pearaja-Tarutung

Panitia Kantor
Pusat

09 Jan 2015

Pearaja-Tarutung

Tim Kerja

DI TINGKAT PUSAT (HATOPAN)

Panitia
09 12
Apr 2015

Jan Des 2015

3.1 Tarutung
3.2 Tarutung
3.3 Tarutung
Medan

Jan Des 2015


Jan Okt 2015

Jan- Des 2015

8.1 Maret 2015

8.1 Medan

8.2 Okt 2015

8.2 Parapat

Panitia
Fund Rising
Donateur
Penjulalan PIN
Biro Perempuan
& Praeses HKBP
Biro Perempuan &
Panitia
Biro Perempuan/
Panitia Tahun
Perempuan HKBP
Panitia
Biro Perempuan
Biro Pembinaan

28-29
Nov 2015

P.Siantar

Panitia

Oktober 2015
Sep-Okt 2015
Juni 2015
(Libur Sekolah)

Sem. Sipoholon
Tarutung
Jetun Silangit/
Sem. Sipoholon

Panitia
Panitia Ktr. Pusat
Panitia

Jan-Des

Jetun Silangit

Panitia Khusus

STT HKBP

STT HKBP/
KRP

1.
2.

17-18 Juli
19 Juli

17

No.

NAMA KEGIATAN

B.

DI TINGKAT DISTRIK-RESSORT-HURIA

1.

Perayaan Natal Bersama di Semua


Distrik
Gemari Distrik
KONSULTASI NASIONAL PEREMPUAN
HKBP

2.
3.

WAKTU

TEMPAT

29 Des 2015
JanDes 2015
Mei 2015

PELAKSANA
Praeses/ PPD

Distrik

PPD

Dengan Topik: -Migrant Worker/Outsourcing


-Human Trafficking
-Kid Trafficking
-KDRT
-Ekonomi Keluarga

3.1 Konsultasi Khusus Wilayah I


3.2 Konsultasi masalah khusus di daerah
Industri: Distrik XIX Bekasi, Distrik XX
Kepri, Distrik XXI Banten dan Distrik
XXVIII Deboskab
3.3 Dilaksanakan di semua Distrik
4.

5.

6.

Pesta Parheheheon Ina Distrik


Lomba Ketrampilan: Memasak,
Lomba Busana
Lomba Tradisional: Manortor
Lomba PaduanSuara
Lomba KebersihanGereja
Lomba Olah Raga, dll.
PELATIHAN KHUSUS PEREMPUAN:
5.1 Pelatihan Ketrampilan dalam
Peningkatan Ekonomi Keluarga

3.1 Ditentukan Wilayah I


3.2 Distrik Masing Masing

3.1 Koord. Wilayah


3.2 Praeses

3.3 Distrik Masing Masing

3.3 Praeses

April Mei
2015

Distrik

Juni 2015

Distrik/ Wilayah

Maret Okt
2015

Distrik/ Resort

Juli 2015

Distrik/ Wilayah

5.2

Pelatihan Bersending Bagi


Perempuan (PPD, PPR, PPH)

5.3

Pelatihan Pembenahan Keluarga

5.4

Pelatihan Spiritualitas
Perempuan

August 2015

Distrik/ Wilayah

PRA JETUN GAMES TINGKAT DISTRIK

Juni 2015

Distrik/ Wilayah

PPD Panitia

PPD/ Praeses/
Korwil/ Biro
Perempuan
Praeses/ Biro
Perempuan/
Dept. Marturia
PPD/ Praeses/
Panitia/ Biro
Perempuan
PPD/ Praeses/
Panitia/ Biro
Perempuan
Praeses/
Kabid Koinonia

18

VI.
6.1

PENGORGANISASIAN
Di Level Jemaat
a.
Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level jemaat
dilaksanakan oleh Huria dipimpin langsung oleh Uluan
Huria berkoordinasi dengan Pendeta Ressort.
b. Untuk membantu Parhalado melaksanakan Kegiatan Tahun
Perempuan HKBP Uluan Huria dapat mengangkat Seksi
Perempuan yang bertanggung jawab kepada Uluan Huria
dan berkoordinasi dengan pendeta ressort.
c.
Demi menghayati pentingnya Kegiatan Tahun Perempuan,
jemaat dianjurkan mengadakan rangkaian Penelaahan
Alkitab (PHD) melalui bahan PA yang sudah tersedia dalam
buku majalah Surat Parsaoran Ina (SPI) HKBP.
d. Selama tidak menyimpang dari buku Panduan, jemaat
diberikan kebebasan untuk mengembangkan Kegiatan
Tahun Perempuan HKBP sesuai dengan kebutuhan khusus
dan kepentingan jemaat setempat.
e.
Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung
oleh masing-masing Huria dan sedapat mungkin agar
dimasukkan ke dalam anggaran jemaat tahun 2015.
f.
Segala kegiatan Tahun Perempuan di Distrik, Ressort, Huria
diadakan sebelum ibadah puncak Tahun Perempuan HKBP
2015 (sebelum November).

6.2

Di Level Ressort
a.
Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level Ressort
dilaksanakan oleh Parhalado Ressort dan bertanggungjawab
kepada Pendeta Ressort.
b. Untuk membantu Parhalado Ressort melaksanakan Kegiatan
Tahun Perempuan HKBP maka Pendeta Ressort dapat
mengangkat Tim dari kalangan anggota jemaat yang
memiliki kecakapan dan keahlian khusus yang berhubungan
dengan kegiatan yang hendak dilakukan. Tim bertanggung
jawab kepada Pendeta Ressort.
c.
Untuk memudahkan upaya mencapai sasaran Kegiatan
Tahun Perempuan HKBP maka Ressort-Ressort dianjurkan
bekerjasama dengan koordinasi Praeses.
d. Agar Kegiatan Tahun Perempuan HKBP berhasil maka
Ressort-Ressort dianjurkan untuk terlebih dulu mengadakan
19

e.

f.

6.3

rangkaian penelaahan Alkitab dan studi serta doa untuk


memahami dan menghayati penting dan urgennya Kegiatan
Tahun Perempuan HKBP bagi gereja di tingkat ressort.
Ressort-Ressort diberikan kebebasan untuk menambahkan
dan mengembangkan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP
sesuai dengan kebutuhan khusus dan kepentingan Ressort
setempat dengan tetap berada di bawah terang tema dan
subtema.
Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung
oleh masing-masing Ressort dan sedapat mungkin agar
dimasukkan ke dalam anggaran ressort tahun 2015.

Di Level Distrik
a.
Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level Distrik
dilaksanakan oleh PPD dan bertanggungjawab kepada
Praeses.
b. Untuk membantu PPD melaksanakan Kegiatan Tahun
Perempuan HKBP maka Praeses dapat mengangkat Panitia
yang bertanggung jawab kepada Praeses.
c.
Untuk memudahkan penncapaian sasaran Kegiatan Tahun
Perempuan HKBP maka Distrik-Distrik dianjurkan
bekerjasama dengan koordinasi Kepala Departemen
Koinonia HKBP melalui Biro Kategorial Parompuan
HKBP.
d. Untuk menghayati pentingnya arti kegiatan Tahun
Perempuan, Distrik-Distrik dianjurkan untuk terlebih dulu
mengadakan rangkaian Penelaahan Alkitab dari bahan yang
tersedia dalam buku PHD Ina di Surat Parsaoran Ina (SPI)
HKBP.
e.
Tanpa menyimpang dari buku Panduan, Distrik-Distrik
diberikan
kebebasan
untuk
menambahkan
dan
mengembangkan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP sesuai
dengan kebutuhan khusus dan kepentingan Distrik setempat
dengan tetap berada di bawah terang tema dan subtema.
f.
Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung
oleh masing-masing Distrik dan sedapat mungkin agar
dimasukkan ke dalam anggaran Distrik tahun 2015.

20

6.4

Di Level Pusat
a.
Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level pusat
dilaksanakan oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP dan
bertanggungjawab kepada Ephorus.
b. Untuk
membantu
Kepala
Departemen
Koinonia
melaksanakan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015
maka Kepala Departemen Koinonia dapat mengangkat Timtim dari kalangan anggota atau pelayan jemaat yang
memiliki kecakapan dan keahlian khusus yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan yang hendak dilakukan. Tim
bertanggungjawab kepada Kepala Departemen Koinonia.
c.
Agar Kegiatan Tahun Perempuan HKBP berhasil maka
Kepala Departemen Koinonia menyusun Buku Panduan dan
mengadakan bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan
oleh pusat, distrik, ressort dan jemaat.
d. Kantor Pusat HKBP memberikan wewenang kepada
masing-masing Distrik untuk mengembangkan Kegiatan
Tahun Perempuan HKBP sesuai dengan kebutuhan khusus
dan kepentingan Distrik setempat dibawah terang tema dan
subtema serta tetap berkoordinasi kepada Kepala
Departemen Koinonia.
e.
Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level
Pusat ditanggung oleh anggaran Panitia Pusat sebagai
berikut :

VII. ANGGARAN
7.1 Anggaran Pengeluaran:
No

Nama Kegiatan

1
2

Natal Bersama PPD distrik-distrik (29 Des 2015)


Launching Tahun Perempuan HKBP pada Open
House.
Sosialisasi Tahun Perempuan HKBP : Penyusunan,
Pencetakan dan Distribusi Buku Panduan.
Pertemuan/Konsultasi Kabid Koinonia
(28 Distrik)
Penjemaatan dan Peningkatan Distribusi SP-Ina
HKBP.
Pembangunan Retreat Center Perempuan di
Tanjung Sari sebagai wujud Monumental Tahun
Perempuan HKBP 2015

3
4
5
6

Frekuensi

Jumlah (Rp)
Pm
Pm
20.000.000,125.000.000,Pm
Pm

21

7
8

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Pelatihan Kepemimpinan Pelayan Perempuan


Ibadah Paskah Raya Perempuan HKBP 2015
a.
Ibadah Raya Paskah 2015
Rp. 500.000.000
b.
Konsultasi Perempuan
Rp. 200.000.000
c.
Pelatihan Spiritualitas
d.
Perlombaan, Olahraga, Festival Koor,
Kesenian, Kerohanian.
Konsultasi Nasional Perempuan
Pelatihan Konseling Pastoral Pelayan Perempuan
Penulisan Buku Pintar Perempuan HKBP
Ibadah / Acara Puncak Tahun Perempuan HKBP
2015 Di Pematang Siantar
Jetun Games
Konfrensi Pemuda Nasional
Rehabilitasi Perkampungan Pemuda Jetun Silangit
Evaluasi / Tindak Lanjut
130 Tahun Kependetaan HKBP dan 30 Tahun
Kependetaan Perempuan di HKBP
Sekretariat
Jumlah

2 kali

200.000.000,700.000.000,-

200.000.000,100.000.000,35.000.000,500.000.000,200.000.000,150.000.000,Pm
Pm
Pm
20.000.000,2.250.000.000,-

7.2 Anggaran Pemasukan:


No

Uraian

Iuran Distrik-distrik (28 distrik)


Distrik I Tapsel Sumbar
Distrik II Silindung
Distrik III Humbang
Distrik IV Toba
Distrik V Sumatra Timur
Distrik VI Dairi
Distrik VII Samosir
Distrik VIII DKI Jakarta
Distrik IX Sibolga
Distrik X Medan Aceh
Distrik XI Toba Hasundutan
Distrik XII Tanah Alas
Distrik XIII Asahan L. Batu
Distrik XIV Tebing Tinggi
Distrik XV Sumbagsel
Distrik XVI Humbang Has.
Distrik XVII IBT
Distrik XVIII Jabartengdiy

Jumlah (Rp)
1.500.000.000,(Rp)

19,077,063
22,892,475
15,261,650
38,154,125
45,784,950
15,261,650
22,892,475
443,077,732
22,892,475
206,032,277
22,892,475
9,156,990
18,313,980
20,603,228
53,415,775
10,683,155
34,082,902
41,969,538

22

Distrik XIX Bekasi


Distrik XX Kepri
Distrik XXI Banten
Distrik XXII Riau
Distrik XXIII Langkat
Distrik XXIV Tanah Jawa
Distrik XXV Jambi
Distrik XXVI Labuhan Batu
Distrik XXVII Kaltimtrasel
Distrik XXVIII Deboskab
Sub Jumlah
Donateur (Pribadi/Kel/Instansi)

Penjualan Pin Tahun Perempuan

Pm

Persentasi Tabungan Diakonia

Pm

Jumlah

VIII.

142,012,094
30,523,300
36,071,072
64,189,466
19,077,063
18,313,980
19,077,063
35,864,878
28,402,419
44,023,749
1.500.000.000
750.000.000,-

2.250.000.000,-

PANITIA PUSAT TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015

a.
Penasehat:
Ephorus HKBP: Pdt. Willem TP. Simarmata, MA
Sekretaris Jenderal HKBP: Pdt. Mori A.P. Sihombing, MTh
Kepala Departemen Diakonia HKBP: Pdt. Drs. Bihelman D.F. Sidabutar, STh, MM
b.
Penanggung Jawab: Ephorus HKBP Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA
c.
Panitia Pusat Tahun Perempuan HKBP 2015
Ketua Umum I
: Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh
Ketua Umum II
: Pdt. Welman P. Tampubolon, STh
Ketua I
: Pdt. Basa Hutabarat, STh
Ketua II
: Anne Rosma Napitupulu
Ketua III
: Satika Simamora, SE
Ketua IV
: St. Dr. Ir. Serirama Butarbutar, SE, MSi
Ketua Pelaksana
: Pdt. Santawaty Sirait, MTh
Sekretaris Umum I
Sekretaris Umum II
Sekretaris I
Sekretaris II
Sekretaris III
Sekretaris IV
Sekretaris Pelaksana
Bendahara
Wakil Bendahara

: Pdt. Sarma L Siregar STh


: Pdt. Betty Sihombing, STh, SH
: Pdt. Desy Hutasoit, STh
: Diak. Emmy Aritonang
: Pdt. Mery Simarmata, MTh
: Pdt. Rostety Lumbantobing, STh
: Pdt. Rajin Ramli Siahaan, STh
: Bendahara Umum HKBP Pdt. Effendy Purba, STh, MM.
: Pdt. Susi Hutabarat, STh

23

Pembantu Umum

: Ka. Biro Jemaat HKBP Pdt. Ir. Thomson Sinaga, STh, MM


: Ka. Biro Personalia HKBP Pdt. Parinsan Simanungkalit, STh
: Ka. Biro Pembinaan Pdt. Nekson M Simanjuntak, MTh
: Ka. Biro Informasi HKBP Pdt. Bintahan Harianja, STh, MSi
: Pdt. Esti Sirait, MTh
: Pdt. Desima Sihotang, MDiv
: Biv. Renta Pardede

I. Bidang-Bidang
1.
Pemberdayaan Perempuan dan Konsultasi
Koordinator:
Pdt. Manapar Panjaitan, STh, MM
Anggota :
Dra. Anita Gizelle Lubis, MBA
Pdt. Jusden Sinaga, SE, MM
Pdt. Linda Lumbantobing, MTh
Pdt. Daminna Lumban Siantar, STh
Pdt. Maya Simanjuntak, MTh
Biv. Nurseli Manurung, MTh, Msi
Diak. Maria Bancin
St. Ny. Rusmia br Silalahi
2.
Bidang Ibadah
Koordinator :
Anggota :

Pdt. Sarlen Lumbantobing, MA


Pdt. Drs. Robert Silitonga, MTh
Pdt. Reni Purba, MTh
Bvr. Sentiria Sitorus

3.
Bidang Perlombaan dan Kreatifitas
Koordinator :
Pdt Midian KH Sirait, MTh
Anggota :
Pdt. Henry Napitupulu, MTh
Pdt. Ramly Hutagaol, STh
Pdt. Esther Sitorus, MTh
Pdt. Melvin Simanjuntak, MSi
Pdt. Purnama Situmeang, STh
Pdt. Barita H Pasaribu
Dr. Maya Damanik
Dra. Julice Silitonga
4.

Bidang Dana dan Gemari Perempuan


Dewi Yuliati Erwin Hutabarat
Daorita Panjaitan
Risma Simarmata
Lasmaida Silalahi
Lince Nababan
B Purba Br. Hutapea
Delima Simatupang
24

Normawaty Silaen
Delviana Ujung, SH, MSc
Sihar Dame Simatupang Rajagukguk
Risma Sirait
Amin Sitompul
Dertina Sihombing
Rouli Simanjuntak
Berliana Rajagukguk
Nora Simanungkalit
Emmy Gultom
Redince Lumbantobing
Ron Siregar
Norma Silaen
Netty Masnauli Sianturi
St. A.G. Simanjuntak, SH
Pdt. Charles Silitonga, STh
Seluruh Praeses HKBP
Pendeta Ressort HKBP
Seluruh Pengurus PPD HKBP
Seluruh Pendeta Ressort
5.
Bidang Literatur
Koordinator :
Pdt. Dr. Raulina Siagian
Anggota :
Pdt. Dr. Nurliani Siregar
Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan
Pdt. Benny Sinaga, MTh
Pdt. Eben Ezer Napitupulu, STh
Biv. Risma Sinaga, MTh
Diak. Serepina Sitanggang, MRE
Biv. Roslinda Sihombing, MTh
Prof. Dr. Frieda Simangunsong
6.
Publikasi, Informasi dan Dokumentasi
Koordinator :
Pdt. Puji Handoko Aritonang, MTh
Anggota :
Pdt. Tanty R. Sinaga, STh
CPdt. Ronny Lumbantobing, STh
CPdt. Daniel Manalu, SSi
7.
Sekretariat
Koordinator :
Anggota:

Pdt. Enig S Aritonang, MTh


Pdt. Freddy Tinambunan, STh, MM
Pdt. Adventus Lumbantobing, STh
Pdt. Jimmy M Tambunan
Pdt. Ricky P Hasibuan
Pdt. Tiamsa Sitorus, STh
25

CPdt. Pardamean Dolok Saribu


CPdt. Max Dondo Debata Raja
CPdt. Helena Tarigan
Samsinar Pangaribuan
Anni Hutauruk
Daniel M. Bancin
Martha Sitohang
Parulian Samosir
Betty Silitonga
Parulian Samosir
Panitia (Koordinator) Wilayah:
a. Wilayah I:
Koordinator
: Praeses HKBP Distrik II Silindung
Pdt. Kardi Simanjuntak, M.Min
Anggota
: Praeses HKBP Distrik I Tabagsel Sumbar
Pdt Sunggul P. Sirait, STh, MM
: Praeses HKBP Distrik IV Toba
Pdt. Robert Silaban, STh
: Praeses HKBP Disttrik VII Samosir
Pdt. Debora P. Sinaga, MTh
: Praeses HKBP Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias
Pdt. Martunas Manullang, MTh
: Praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan
Pdt. Midian K.H. Sirait, MTh
: Praeses HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran
Pdt. Berlin Tamba, Mdiv
: Kabid Koinonia HKBP Distrik III Humbang
: Pdt. Games Purba, STh
b. Wilayah II:
Koordinator
: Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh
Pdt. Julasber G. Silaban, MTh
Anggota
: Praeses HKBP Distrik V Sumatera Timur
Pdt. Viktor Sihotang, STh
: Praeses HKBP Distrik VI Dairi
Pdt. Parulian Sibarani, MTh
: Praeses HKBP Distrik XII Tanah Alas
Pdt. Jefrin Sipahutar, STh
: Praeses HKBP Distrik XIII Asahan Lab. Batu
Pdt. Sontar Robert S.P. Pandiangan, MTh
: Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli
Pdt. Tendens Simanjuntak, STh
: Praeses HKBP Distrik XXIII Binjai
Pdt. Togar Hasugian, STh, MM
26

: Praeses HKBP Distrik XXIV Tanah Jawa


Pdt. Saur L. Simanjuntak, STh
: Persiapan Distrik Deli Serdang
c. Wilayah III:
Koordinator
: Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel
Pdt. Elieser O.S.T. Siregar, STh
Anggota
: Praeses HKBP Distrik XX Kep. Riau
Pdt. David F. Sibuea, D.Min
: Praeses HKBP Distrik XXII Riau
Pdt. Banggas R.H. Simanungkalit, STh
: Praeses HKBP Distrik XXV Jambi
Pdt. Manuarang Hutabarat, STh
: Praeses HKBP Distrik XXVI Labuhan Batu
Pdt. Rich J. Simamora, STh, MM
d. Wilyaah IV:
Koordinator
: Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta
Pdt. Colan W.Z. Pakpahan, MTh
Anggota
: Praeses HKBP Distrik XVIII Jabartengdiy
Pdt. Josmar Sinaga, STh
: Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi
Pdt. Manarias Sinaga, MTh
: Praeses HKBP Distrik XXI Banten
Pdt. Patar S. Napitupulu, MMin
: Praeses HKBP Distrik XXVIII Deboskab
Pdt. Nasser A. Silalahi, STh
e. Wilayah V:
Koordinator
: Praeses HKBP Distrik XVII IBT
Pdt. Danner W. Siregar, MTh
Anggota
: Praeses HKBP Distrik XXVII Kaltimsel
Pdt. Banner Siburian, MTh
Catatan: Koordinator Wilayah dan Bapak/Ibu Praeses dapat melengkapi kepanitiaan di
tingkat Wilayah dan Distrik.

27

IX. PENUTUP
Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015 dilaksanakan di bawah terang
Tema: Satu Di Dalam Kristus Yesus (Gal. 3: 28c) dan Subtema:
Perempuan HKBP dipanggil menjadi pelopor Pembaharuan,
Perdamaian dan Pemberdayaan keluarga, gereja dan masyarakat.
Tema dan sub tema kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015 ini
mengajak kita HKBP di semua level dan unitnya agar semakin serius,
kukuh dan kuat serta bersatu melaksanakan tritugas panggilan gereja
(bersaksi, melayani dan bersekutu) secara khusus dalam pelayanan
terhadap Perempuan gereja, demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus, Raja
Gereja.
Pearaja Tarutung, Desember 2014
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
Ketua Umum Tahun Perempuan HKBP 2015

Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh

28

Lampiran: Mars Tahun Perempuan HKBP 2015

Cipt/Arr: Pdt. Freska Sinaga,STh

29

30

Lagu Pilihan 1

31

Lagu Pilihan 2

32

33

34

35

36

37

Lagu Pilihan 3

38

39

Lagu Pilihan 4

40

41

Lagu Pilihan 5

Hehe ma Parompuan HKBP

42

43

44

45

46

Anda mungkin juga menyukai