I. PEMETAAN KONTEKS
A. Konteks Wilayah
Tampa merupakan desa yang berada di Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah dengan keadaan masyarakat yang jumlahnya terbilang cukup
banyak yakni ada sekitar 4.345 jiwa.1 Desa Tampa juga merupakan desa yang bersebelahan
dengan desa Dayu yang berada di Kecamatan Karusen Janang. Desa ini juga memiliki
fasilitas yang mudah dijangkau karena memiliki jalan yang sudah beraspal dengan baik dan
merupakan jalur menuju daerah-daerah lain. Dalam wilayah ini, Tampa merupakan ibu kota
dari Kecamatan Paku, karena di desa Tampa letak kecamatan.
Di dalam kecamatan atau resort Paku ada 16 jemaat di antaranya :
Jemaat GKE Tampa Jemaat GKE Kalamus
Jemaat GKE Kupang Baru Jemaat GKE Pangkan
Jemaat GKE Simpang Bangkuang Jemaat GKE Paku Beto
Jemaat GKE Patung Jemaat GKE Gandrung
Jemaat GKE Ipu Mea Jemaat GKE Batang Karuat
Jemaat GKE Tarinsing Jemaat GKE Luaw Jawuk
Jemaat GKE Bantai Napu Jemaat GKE Runggu Raya
Jemaat GKE Mampahe Jemaat GKE Rantau Pusi
1
Wawancara dengan Bapak Dubinata (Kepala Desa Tampa) pada Sabtu, 21 November 2018 pukul
20:47 WITA
1
Di dalam jemaat ini di layani oleh beberapa Pendeta dan Vikaris :
no Tempat bekerja / nama Jenis pendidikan Mulai bertugas keterangan
bekerja Kelamin di resort
RESORT GKE PAKU
1 Pdt. Yosef Roddy E.R L D3 01/10/2010 Ketua MR
2 Pdt. Arista L S1 01/04/2009
3 Pdt. Anne Yolanda, S.Th L S1 01/11/2012
4 Pdt. Herlina, S.Th L S1 01/08/2013
5 Vik. Ritka Andani S.Th P S1 01/08/2018
6 Vik. Rika S.Th P S1 01/08/2018
B. Konteks Jemaat
Pada umumnya, masyarakat di desa Tampa memiliki keadaan ekonomi yang tidak
terlalu tinggi karena kebanyakan masyarakat hidup dari hasil bertani atau berladang yang
berpindah-pindah. Penduduk di tempat ini juga memperoleh penghasilan dari hasil menyadap
karet yang harga karetnya tidak pernah menetap hasilnya, sehingga ada beberapa dari
masyarakat yang juga memilih untuk bekerja di perusahaan sawit. Sedangkan, dari sisi
keagamaan masyarakat di desa Tampa bermayoritas agama Kristen yang salah satunya
termasuk jemaat Kristen Protestan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).2
2
Wawancara dengan Bapak Jiperson T.Talai (Jemaat GKE Tampa) pada Sabtu, 25 November 2018
pukul 15:55 WITA.
2
kenyataannya yang ada sampai saat ini hanya dari pihak PKK desa yang telah mengadakan
natal bagi lansia walaupun mereka tidak pernah melaksanakan persekutuan dan lain-lain.
Gereja hanya berperan dalam ikut berpatisipasi dan mendukung program PKK desa dalam
melaksanakan kegiatan maupun acara-acara yang berkaitan, seperti natal lansia.
Gereja GKE Beto Wa’o memiliki jemaat lansia yang tingkat pemahamannya masih
pada tahap dasar atau pemula, karena dalam gereja sendiri tidak ada memberikan program
khusus bagi lansia dan hal ini tidak memberikan lansia untuk lebih mendalami dan
memahami spiritual mereka untuk selalu setia dalam melayani, tidak untuk terus menerus
dilayani. Jemaat lansia dimasa akhir mereka, gereja seharusnya menunjukkan betapa
penting keikutsertaan lansia dalam bergereja tidak hanya untuk ikut dan duduk melihat saja.
Oleh sebab itu, pengetahuan dalam mengenal serta memperkuat iman mereka kepada
Tuhan menjadi sedikit karena kurang adanya sikap peduli gereja untuk memberikan
kesempatan lansia menunjukkan harkat dan martabat mereka. Karena gereja merupakan
utusan dari misi Allah.3
3
Wawancara dengan Pnt. Sari Sosila pada Jumat, 24 November 2018 pukul 19:29 WITA.
4
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan dan Praktek Pendidikan Agama Kristen: dari Plato
sampai Ignatius Loyola (Jakarta: Gunung Mulia, 2009), 417.
3
Dalam buku Boehlke ini, Calvin juga menekankan tentang “Ajaran Gereja” yaitu
para pendidik Gereja. Warga dapat mendengar firman Allah sama seperti dia sendiri hadir.
Sesuatu yang mustahil terjadi terlepas dari pengalaman belajar dalam persekutuan Kristen.
Tetapi siapa saja yang angkuh, dalam arti menganggap dirinya mampu mempelajari Alkitab
sendiri, hanya menipu diri dan akhirnya menerima hukuman berat karena bermaksud
memisahkan diri dari satu-satunya tempat mendengar suara yang menyelamatkan dalam
Yesus Kristus.5
5
Ibid., 403
6
Iris V. Cully, Dinamika Pendidikan Kristen (Jakarta: BPK.Gunung Mulia, 2009), 95.
4
mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu…” (Mat. 28:18-20),
berarti gereja juga terpanggil dan bertanggung jawab untuk mengajar setiap orang dari
setiap golonngan umur, tidak hanya golongan tertentu saja. Bukan hanya golongan umur
balita sampai dengan dewasa saja, tetapi juga golongan umur seperti halnya lansia.7
7
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, (Jakarta:BPK.Gunung Mulia, 2009), 216,217.
8
Samuila Kure, Mengajar Dengan Berhasil, (Bandung: Kelam Hidup, 1987) 13.
5
IV. DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan dan Praktek Pendidikan Agama Kristen: dari
Plato sampai Ignatius Loyola. Jakarta: Gunung Mulia, 2009.
Wawancara:
Wawancara dengan Bapak Dubinata (Kepala Desa Tampa) pada 21 November 2018
Wawancara dengan Bapak Jiperson T.Talai (Jemaat GKE Tampa) pada 25 November 2018.