Anda di halaman 1dari 15

IAKN TARUTUNG

“ KENAKALAN REMAJA DI
GEREJA HKBP JETUN DISKI RESSORT BINJAI
DISTRIK XXIII BINJAI – LANGKAT “

Dosen Pengampu: : Dra. Pestaria Naibaho, M.Th

SEJARAH GEREJA

Disusun Oleh :

Nama : Rejeki Sitanggang

Nim : 210101074

Grup : B/ Semester III

Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Kristen

INSTITUT AGAMA KRISTEN

NEGERI TARUTUNG

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan anugerahnya
maka tugas membuat makalah tentang “Kenakalan Remaja Di Gereja HKBP Jetun Diski”
yakni dengan judul makalah saya “ Kenakalan Remaja Di Gereja HKBP JETUN DISKI
DISTRIK XXIII LANGKAT – BINJAI “ dapat saya selesaikan dengan tepat pada waktunya.
Selanjutnya saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Pestaria Naibaho selaku
Dosen Mata Kuliah Sejarah Gereja yang telah memberikan tugas ini kepada saya, dan
membimbing memberikan arahan yang baik, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pribadi pada mata kuliah Sejarah Gereja.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan dalam bidang Sejarah Gereja.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya
berharap ada komentar dan saran yang positif dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, saya ucapkan sekian dan terimakasih.

Tarutung, 13 Desember

Hormat Penulis

Rejeki Sitanggang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

Latar Belakang.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

Sejarah Gereja HKBP Jetun Diski...........................................................................2

Kenakalan Remaja di Gereja HKBP Jetun Diski………………………………….2

Nilai-Nilai yang dilestarikan Gereja HKBP JETUN Diski.....................................2

Tindakan dalam Pendidikan PAK oleh Gereja HKBP Jetun Diski.........................3

BAB III PENUTUP...........................................................................................................4

Kesimpulan..............................................................................................................4

Daftar Pustaka..........................................................................................................4

Gambar....................................................................................................................4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gereja ada oleh sebab Yesus memanggil orang menjadi pengiringNya. Mereka dipanggil
dalam pesekutuan dengan Dia, yaitu Gereja. Jadi wujud Gereja adalah pertama-pertama :
persekutuan dengan Kristus. Jikalau dalam suatu Gereja Kristen persekutuan itu tidak ada,
maka Gereja itu tidak berhak disebut Gereja! Akan tetapi persekutuan dengan Kristus itu
selalu berarti pula persekutuan dengan manusia lain. Kristus telah berjanji akan hadir dimana
dua atau tiga orang berhimpun atas namaNya. Hal itu masih berlaku terus. Paulus sudah
pernah mengumpamakan persekutuan yang beragam dua itu dengan menyebut Gereja “tubuh
Kristus” (1 Kor 12:12, Ef 4:15, Kol 1:18).

Huria Kristen Batak Protestan, disingkat sebagai HKBP, adalah gereja yang
berdenominasi Kristen Protestan dengan warisan tradisi Calvinis, Reformed, dan Lutheran di
kalangan masyarakat Batak, umumnya Batak Toba. Gereja ini merupakan yang terbesar di
antara gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara, sehingga
menjadikannya organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama
dan Muhammadiyah. Gereja HKBP tumbuh dari misi RMG (Rheinische
Missionsgesellschaft) asal Jerman dan resmi berdiri pada hari Senin, 7 Oktober 1861.

HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara) yang
berjarak sekitar 1 km dari pusat kota Tarutung, Ibukota Kabupaten tersebut. Pearaja
merupakan sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju Kabupaten Tapanuli Tengah
dan Kota Sibolga. Kompleks perkantoran HKBP, berada dalam area 20 hektare. Di kompleks
ini juga ada Ephorus sebagai pucuk pimpinan HKBP berkantor. Saat ini, HKBP memiliki
jemaat sekitar 4.500.000 jemaat di seluruh Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa
gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, dan di beberapa negara bagian
Amerika Serikat yaitu California, New York, dan Colorado. Meski memakai nama Batak,
HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya.

1
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja dan ke dewasa. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan dengan cara mencoba hal-hal yang baru dikenalnya
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya.
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan diri sendiri dan teman
sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
identitas diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang
sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan aset masa depan dari suatu bangsa. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan positif dan prestasi yang diraih remaja-remaja pada waktu
akhir-akhir ini serta pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan
mahasiswa, kita juga melihat arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan
sebagian pemuda-pemuda kita, yang sering terkenal dengan sebutan kenakalan remaja.
Dalam pemberitaan dimedia cetak dan media ditelevisi sering kali kita menemui berita
tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, minuman keras, penjambret dan pencurian
lainnya yang dilakukan anak-anak berusia belasan tahun serta meningkatnya kasus-kasus
kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

Hal tersebut merupakan suatu masalah dari kenakalan remaja yang dihadapi oleh
masyarakat yang kini semakin marak terjadi, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke
arah yang lebih positif, yang tujuannya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi
kenakalan di kalangan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

HKBP Jetun Diski, beralamat di Jl. Binjai Km 14,5 Jl. Sridadi ujung Gg. Tepas. Pada
tahun 2000 HKBP Jetun dikembangkan dari HKBP Diski Ressort Diski Distrik 10 Medan-
Aceh. Pada saat pendirian, diresmikan menjadi parmingguan dan diresmikan jemaat sekitar
30 kk. Pdt. Sihombing, Guru Huria Inang St. Br. Sitio. Pembangunan Gedung Gereja HKBP
Jetun Diski dari jemaat yang awalnya 30 kk dan sampai sekarang bisa menjadi gereja
permanen atas kerja sama yang baik antara jemaat dan pelayanan. Gedung Gereja berdiri
diatas tanah 26m * 60m, dan memiliki rumah dinas ukuran 10m*11m.

Gereja HKBP Jetun awalnya gereja kecil, tapi tahap demi tahap bangunan gereja ada
perubahan-perubahan. Pertambahan jemaat sampai sekarang dari 30 kk menjadi 100 kk.
Yang dilayani sudah beberapa pergantian uluan. Uluan huria 1. Tahun 2000 St. A Br.Sitio,
tahun 2004 diganti Amang St. M Sitanggang sampai tahun 2007. Guru huria dari tahun 2004-
2008 diambil dari Sintua, yaitu St. S Silaban, tahun 2004-2008 Amang St. H Sitio, 2008-2012
Amang St.M.Sitanggang. 2012 sudah ada di tempatkan yang menjadi uluan yaitu Pdt Praktek
yaitu Amang CPdt. A.Pakpahan, yang sekarang sedang bertugas menjadi Pdt Ressort di
HKBP. Kemudian diganti oleh Inang CPdt. Sirait dan sekarang bertugas menjadi Pdt. di
HKBP Pagar Pekan Baru. Dan pada akhirnya Gereja HKBP Jetun Diski ini pada saat ini juga
sedang melakukan pembangunan Giring-giring Gereja. Bangunan sudah banyak yang bagus
dan indah untuk dipandang. Itu semua atas kerja sama jemaat , dan pemimpin atasan di
Ressort. Demikianlah penjelasan dari Sejarah Berdirinya
Gereja HKBP JETUN DISKI beserta pemimpin -pemimpinnya, dan Pendeta yang melayani
di Gereja kami tersebut. Keterangan ini saya dapatkan dari hasil wawancara saya kepada
Bapak sendiri yang sebagai Sintua di Gereja itu dan sudah lama juga melayani disitu sekitar
18 tahun lamanya. Bapak saya juga banyak berperan dalam proses pembangunan hingga saat
ini. Aktif di semua organisasi, dan juga sebagai ketua disemua organisasi yang ada. Bapak
saya juga sangat aktif untuk mengembangkan gereja tersebut, dimulai pembangunan,
pelayanan, hingga jumlah jemaat.

akan saya jelaskan. Di gereja kami tata ibadahnya sama seperti gereja HKBP lainnya. Namun
gereja kami ada pembagian waktunya. Ada ibadah masuk jam 8 pagi yaitu untuk Sekolah

3
Minggu, jam 9-10 pagi untuk kamu Remaja, dan jam 10.30 ibadah untuk orang dewasa.
Jemaat-jemaat di gereja kami semuanya orang baik, ramah, peduli, saling bersosialisasi antar
sama lain. Dan jemaat di gereja kami semuanya kompak dalam melakukan suatu kegiatan
apapun itu. Tidak mandang harta apa lagi jabatan. Semua rata dimata Tuhan. Seperti yang
saya kutip dari ayat Alkitab (1 Kor 12:12). Yang mengatakan Gereja adalah Tubuh Kristus.

Pelayanan di gereja saya didenominasi mulai dari SKM, Naposo Bulung, Punguan Ama,
Punguan Ina. Dan yang memimpin disitu yakni Pendeta dan Sintua. Khusus untuk SKM yang
memimpin adalah Guru SKM. Dengan jadwal waktu yang berbeda untuk setiap kategorinya.
Pelayanan ini berjalan dengan baik sesuai dengan waktunya. Sehingga tiba ibadah di hari
Minggu tersusun baik sesuai dengan kategorinya masing-masing. Seperti yang tertulis di
Kitab (Matius 28:19), begitu jugalah tujuan dari pelayanan Gereja kami. Terdapat nilai-nilai
positif yang dapat saya lestarikan. Yakni kekompakan jemaat yang baik, pemimpin yang
melayani juga bekerja dengan baik. Dan rasa saling hormat dan menghargai itu sangat tinggi.
Sehingga membuat Gereja itu semakin Makmur dan tidak ada perselisihan atau perpecahan di
dalamnya.

Nilai Religius dari Gereja kami sangat tinggi. Sebab banyak kelompok persekutuan sesuai
dengan kategori. Gereja kami melaksanakan ibadah di rumah-rumah jemaat tiap hari rabu
malam, Remajanya ibadah PA tiap hari kamis, dan kaum Ibu hari sabtu sore, dan juga kaum
Bapak-bapak hari sabtu malam. Hal itu sangat mempengaruhi saya, sebab jadi terbiasa
mengikuti ibadah, belajar sebagai memimpin di peribahan, serta terbiasa membawa doa
dalam peribahan. Pola pendidikan PAK di gereja saya juga sangat tinggi. Dimana semuanya
diajarkan tentang kebenaran Firman Tuhan, dan Alkitab sebagai sumber pengetahuan dan
kehidupan.

Terkhusus untuk SKM di gereja kami, dilakukan kegiatan ibadah tambahan, seperti
Minggu Ceria yang diadakan pada hari Minggu jam 3 sore. Yang tujuannya untuk mengajari
anak-anak SKM lebih dalam spiritualnya, mengajari kepada anak tentang hal yang baik dan
yang buruk, dan menambah semangat anak SKM ke Gereja. Dan juga bertujuan untuk
menambah wawasan, anak lebih kreatif , dan inofatif. Serta mempunyai nilai spiritual yang
tingi sebagai penerus pemimpin -pemimpin Gereja.

4
Di gereja saya jumlah remajanya bisa dikatakan banyak. Sebab di gereja saya, jumlah
jemaatnya juga lumayan banyak. Namun, para remaja di gereja saya sangatlah
memprihatinkan dalam segi bergaul dan sikap terhadap masyarakat lainnya di sekitaran
lingkungan rumah saya. Sebab masih banyak yang kurang sadar bahwa perilaku dan
perbuatan sangatlah tidak baik untuk diri mereka sendiri, dan bahkan sangat mengganggu
masyarakan lainnya. Para remaja di gereja saya, masih banyak yang bermain judi, mabuk-
mabukan, maling, balap sepeda motor, tongkrongan yang membuat kebisingan, tata tutur
bicara yang kurang sopan, sukak mengejek antar teman, sering terjadi perkelaihan antar
teman, dan bahkan rebut kepada orangtua disekitaran lingkungan rumah saya. Tidak hanya di
rumah saja para remaja di gereja kami berbuat hal yang tidak baik. Di luar dari lingkungan
rumah, dimana mana mereka juga melakukan hal buruk tersebut.

Mereka sangat bebal, dan keras kepala apa bila dinasehati oleh orang-orang sekitar di
lingkungan rumah saya. Bahkan mereka makin melunjak berbuat nakal dan membuat
keonaran di masyarakat. Banyak masyarakat sekitar yang sangat terganggu oleh perbuatan
nakal mereka. Bahkan pernah warga sekitar ingin membawa mereka kepada polisi karena
ulah mereka yang sangat kelewat nakalnya. Namun para remaja gereja kami ini, tidak
memperdulikan itu. Bahkan mereka semakin melunjak, bahkan semakin menjadi-jadi.

Amatlah sangat memprihatinkan melihat perilaku para remaja di gereja kami ini,
terkhususnya untuk kaum laki-laki. Mungkin karena masa pubertas, pola pemikirannya masih
rentan akan pengaruh-pengaruh dari luar, dan rasa keinginan untuk menunjukkan jati diri, dan
Hasrat cinta sudah mulai ada di dalam diri maasing-masing, dan emosi serta pemikiran yang
masih dangkal, belum mengetahui hal mana yang baik, dan hal mana yang tidak baik.

Masyarakat sekitar juga bingung bagaimana mengatasi kenakalan remaja ini agar berhenti
mengganggu ketenangan lingkungan sekitar, dan berhenti membuat keonaran kepada
masyarakat sekitar agar lingkungan dapat menjadi tempat nyaman, tidak ada kebisingan dan
maling yang sangat meresahkan bagi warga sekitar.

5
Di dalam gereja pada saat ibadah sedang berlangsung, para remaja di gereja kami, tidak
ada yang focus mendengarkan Pendeta berkotbah di depan altar. Semuanya pada bermain hp,
mengganggu teman yang ada di sampingnya, bicara-bicara kepada teman samping kanan
kirinya, bahkan ke teman yang ada didepan dan dibelakangnya. Bahkan tak kadang juga
bising sehingga sangat menggagu kepada jemaat lainnya.

Di gereja kami, para remajanya sudah terkenal akan ributnya pada saat ibadah, dan juga
terkenal nakalnya, susah untuk diatur, dan kurangnya kekompakan antar teman dengan teman
yang lainnya. Pada saat mengadakan ibadah PA di gereja, para remaja gereja kami pernah
membuat seorang pelayan kami yaitu Inang Pendeta yang pada saat itu sedang melayani di
gereja kami, menangis karena ulah para remaja yang sangat nakal saat ibadah sedang
berlangsung. Disaat itu mereka main-main saat Inang itu menyampaikan Firman Tuhan,
ketawak-ketawak dikursi mereka, bermain hp dan game. Dan saat Inang itu menegur mereka,
mereka malah melawan dan membantah Inang Pendeta itu, hingga menangis dengan
menahan rasa yang cukup sabar melihat tingkah anak remaja di gereja kami.

Kenakalan yang lainnya yang dilakukan mereka yakni, apa bila ada acara besar di gereja,
para remaja tidak ada yang mau ikut berpartisipasi untuk membantu. Mereka tidak peduli dan
merasa bodo amat sama acara itu. Mereka hanya nampak pada saat acara itu sudah
dilaksanakan pada hari itu juga. Itupun juga mereka membuat kebisingan dan keonaran pada
saat ibadah sedang berlangsung. Dan semuanya datang terlambat tidak ada yang datang tepat
pada waktunya. Dan pada saat ibadah juga mereka tidak ada yang betah di dalam dari awal
mulainya ibadah, sampai berakhirnya acara ibadah. Mereka malah keluar main- main, bahkan
ada yang tidak mengumpulkan persembahan, dan ada juga yang keluar sampai berakhirnya
acara ibadah. Sungguh sangat memprihatinkan bukan? Ya begitulah perilaku para remaja di
gereja kami yang sangat meresahkan jemaat dan menggangu teman-teman yang baik dalam
berperilaku dan sopan dalam tutur bicara kepada sesama teman dan jemaat yang lainnya.

6
Di dalam kalangan masyarakat, para remaja kami juga sering membuat keributan, dan
keonaran kepada masyarakat sekitar. Misal seperti contoh mereka nongkrong di teras rumah
salah satu dari teman mereka. Mereka nyanyi teriak-teriak, mukul -mukul meja, dan nyanyi
dengan lagu yang tidak sopan, dan bahkan bernyanyi sambil mengejek nama orangtua, dan
bahkan mengejek fisik temannya dengan rasa senang dan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
Dan sering juga terjadi perkelahian diantara mereka karna ada rasa tidak terima, atas ejekan
dari temannya sendiri. Dan bahkan sering membuat masyarakat terganggu dan resah atas
suara bising dari mereka.

Dan contoh lainnya, seperti mereka balap-balap naik motor dan mengeber-mengeber.
Yang membuat masyarakat merasa terganggu akan suara bising dari motor mereka. Dan itu
secara sengaja mereka lakukan untuk kesenangan mereka sendiri, tanpa memikirkan orang
lain yang ada disekitarnya. Hal itu sudah di tegur oleh masyarakat sekitar, namun mereka
bebal tidak ada yang mau mendengarkan dan menaati serta melakukannya dengan baik.

Kegiatan itu dilakukan mereka setiap harinya tanpa berhenti. Dan itu merupakan salah
satu kebiasaan mereka bahkan salah satu hobby mereka. Dan mereka juga main judi, dan
taruhan uang sebagai sumber pendapatan jajan mereka. Mereka main judi di rumah-rumah
orang yang kosong, dan bahkan di ladang-ladang orang. Mereka main judi disiang hari,
bahkan dimalam hari. Dan uang untuk mereka pakai main judi, merupakan uang hasil curian
dari uang orangtuanya, bahkan dari orang-orang lain. Minum-minuman keras. Seperti tuak,
amer, dan minuman keras yang lainnya. Mereka selalu meminum itu sambil nongkrong. Dan
tak jarang pula mereka saling mabuk, dan jatuh tersungkur ke tanah pada saat hendak mau
pulang kerumah mereka masing-masing. Kenakalan yang lainnya yakni, perkelahian antar
remaja. Dimana mereka saling adu otot untuk membuktikan kehebatan mereka masing-
masing dan menyombongkan materi mereka masing-masing, serta kekayaan yang ada pada
orangtua mereka masing-masing juga. Dan kenakalan yang lainnya yaitu maling barang-
barang warga, untuk mendapatkan uang jajan. Karena warga sekitar sering kehilangan barang
harta miliknya dirumahnya masing-masing.

7
Pandangan Alkitab Terhadap Remaja

Alkitab mengajarkan bahwa sebagai remaja Kristen, tubuh kita adalah bait Allah yang hidup.
Paulus amat memperhatikan perbuatan dan tingkah laku orang Kristen. Ia berkata kepada orang-
orang Kristen di Korintus demikian: “Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa
Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor. 3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut: “Tidak tahukah kamu
bahwa tubuhmu adalah bait  Roh Kudus yang diam di dalam kamu. . . ?” (1Kor. 6:19).
Paulus menulis kepada umat Tuhan di Korintus dengan memakai gaya bahasa retoris “tidak tahukah
kamu” yang mempunyai pengertian bahwa mereka  sesungguhnya sudah harus tahu bahwa sebagai
orang-orang percaya, tubuh mereka adalah bait Allah yang hidup di mana Roh Kudus diam di dalam
mereka.
Bagi remaja dunia, tubuh adalah alat untuk melampiaskan nafsu tetapi bagi remaja Kristen, tubuh
ialah bait  Allah yang kudus sehingga remaja Kristen sepatutnya hidup dalam kekudusan. Ketika kita
percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus. Karena itu kalau kita
tetap hidup menuruti hawa nafsu berarti kita mendukakan Roh Kudus. Kita dipanggil untuk
meninggalkan  semua kebiasaan yang dapat memperhamba kita tetap hidup dalam dosa supaya kita
dapat hidup dalam kekudusan. Apakah ada dosa-dosa yang membelenggu kita seperti pesta-pora,
mabuk, judi, narkoba? Kita perlu memohon kepada Tuhan agar kuasa Roh Kudus memampukan kita
untuk lepas dari perbuatan-perbuatan dosa yang memperhamba  kita. Menurut  remaja dunia, pesta-
pora, mabuk, judi dan narkoba adalah hal yang normal. Tetapi menurut Alkitab semua itu
memperbudak kehidupan kita sehingga kita hidup dalam belenggu dosa.

 Definisi Kenakalan
Menurut  kamus besar   bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka
berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah
perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu  ketenangan orang lain ; tingkah laku
yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi
batas yang sewajarnya. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli, salah satunya adalah Kartono
seorang ilmuan sosiologi mengemukakan pendapatnya bahwa Kenakalan Remaja atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang”. Dan Santrock mengatakan bahwa  ”Kenakalan remaja
merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga
terjadi tindakan kriminal.

8
FAKTOR-  FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA

1.    Kurangnya Kasih Sayang Orang Tua.


Kasih Sayang orang tua merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan remaja karena
dukungan orang tualah yang bisa membuat remaja termotivasi untuk berusaha dan untuk berprestasi
tetapi jika orang tua sibuk dengan urusan mereka sendiri dan tidak mempedulikan remaja tersebut, ia
akan menjadi anak yang kurang kasih sayang dan ia akan mencari kesenangan sendiri yang bisa
membuat dia tenang dan tidak memikirkan masalah dirumah, paling  banyak kasus dari kenakalan
remaja ini Indonesia adalah mereka yang berasal dari golongan atas/ anak dari orang tua yang
berlebihan dalam materi, orang tua yang sibuk dengan segala urusan bisnis membuat anaknya
terlantar dan hanya diurusi oleh pembantu.

2.    Pergaulan Dengan Teman Yang Tidak Sebaya.


Akibat dari kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua anak akan mencari  kesenangan
di luar dan mereka akan bergaul bebas dengan siapa saja yang mereka inginkan dan terkadang
mereka mencari teman  yang tidak sebaya. Yang lebih dewasa dari mereka karena mereka merasa
dilindungi sehingga mereka mencari teman-teman yang lebih dewasa dari mereka. Dengan begitu
mereka akan terpengaruh dangan apa yang dilakukan orang dewasa.

3.    Peran Dari Perkembangan Iptek Yang Berdampak Negatif


Perkembangan  iptek memang sangat baik dan penting bagi perkembangan ilmu pengetehuan dan
informasi  para remaja, namun saat ini remaja justru salah mempergunakan kecanggihan teknologi
tersebut, dan mereka menyelewengkan  fungsi teknologi yang sebenarnya.

4.    Tidak Adanya Bimbingan Kepribadian Dari Sekolah


Peran guru  di sekolah juga sangat berpengaruh pada sikap dan tingkah laku seorang remaja.
Terkadang guru di sekolah lebih lebih mementingkan intelegensi pelajar dari pada pembinaan
terhadap mental dan sikap mereka dan hal ini juga akan berepengaruh pada tingkah laku mereka ada
masa depan, karena  guru juga sangat bertanggung jawab atas murid atau pelajar yang mereka didik.

5.    Dasar-Dasar Agama Yang Kurang.


Hal ini terkadang tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua yang sibuk dengan segala usaha dan
kegiatan mereka dan juga oleh pihak sekolah terkadang kurang memperhatikan hal ini. karena jika
remaja tidak mendapat pendidikan agama yang baik mereka akan jauh dari Tuhan dan pasti tingkah
laku mereka akan sembarangan.

9
PENANGGULANGAN TERHADAP KENAKALAN REMAJA

1.    ORANG TUA


Dalam hal pembinaan terhadap remaja, orang tua seharusnya yang berperan aktif dalam
memberikan motivasi bagi anak remaja,dan masalah kenakalan remaja juga sangat bergantung pada
pola asuh yang diterapkan orang tua bagi anak. Dan hal ini harus sudah di mulai sejak dini mungkin
sehingga ketika anak memasuki masa remaja mereka tidak salah dalam pergaulan dan mereka 
menjadi anak  yang penurut dan taat kepada orang tua.

2.    SEKOLAH

Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga harus berperan aktif dalam penanggulangan terhadap
kenakalan remaja.terutama guru, guru yang merupakan orang tua dari anak ketika ia berada
disekolah seharusnya juga bisa memainkan perannya dengan baik. Guru tidak boleh hanya
mementingkan pengetahuan anak dibidang ilmu. Namun, harus memperhatikan juga kehidupan
remaja dan bisa menjadi mentor  yang baik bagi anak dalam pertumbuhan iman remaja. Dalam hal ini
peran guru pendidikan agama Kristen sangat dibutuhkan, sehingga guru PAK bisa menjadi Pembina
bagi remaja,dalam hal ini kerja sama antar orang tua dan sekolah juga harus terjalin dengan baik,
agar pembinaan dari sekolah bisa lebih efektif.

3.    GEREJA
Gereja sebagai organisasi keagamaan harus juga berperan aktif dalam pembinaan terhadap
remaja, karena remaja dan pemuda/i merupakan tulang punggung gereja, mereka adalah masa
depan gereja, jika mereka tidak hidup berdasarkan dasar-dasar ajaran agama itu sendiri, bagaimana
gereja akan bertumbuh?, dan disini peran gembala sidang dan para pelayan sangat bisa mendukung
remaja untuk bisa bertumbuh dalam iman dan kepercayaannya kepada Tuhan, gereja harus lebih
bisa memperhatikan dan mengontrol kegiatan pemuda/I gereja,dan membawa mereka untuk lebih
dekat kepada Tuhan.
Seperti yang tahu bahwa masa remaja adalah masa emas, dimana mereka akan menonjolkon
segala potensi yang ada pada mereka, namun jika kita tidak peka dengan hal itu,dan membiarkan
mereka begitu saja pasti mereka akan melampiaskan segala aktivitas mereka kearah yang tidak baik.
Dalam hal ini orang tua, sekolah, dan gereja harus bisa bekerja sama dalam hal, pengembangan
bakat dan minta remaja, kita bisa membuat event-event yang mereka senangi sehingga mereka akan
merasa kalau kita mempedulikan mereka dan dengan begitu mereka akan meresponi hal itu dengan
baik, karena salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah tidak adanya wadah untuk
menyalurkan bakat mereka.

10
BAB III

KESIMPULAN

Gereja ada oleh sebab Yesus memanggil orang menjadi pengiringNya. Mereka dipanggil
dalam pesekutuan dengan Dia, yaitu Gereja. Jadi wujud Gereja adalah pertama-pertama :
persekutuan dengan Kristus. Jikalau dalam suatu Gereja Kristen persekutuan itu tidak ada,
maka Gereja itu tidak berhak disebut Gereja! Akan tetapi persekutuan dengan Kristus itu
selalu berarti pula persekutuan dengan manusia lain. Kristus telah berjanji akan hadir dimana
dua atau tiga orang berhimpun atas namaNya. Hal itu masih berlaku terus. Paulus sudah
pernah mengumpamakan persekutuan yang beragam dua itu dengan menyebut Gereja “tubuh
Kristus” (1 Kor 12:12, Ef 4:15, Kol 1:18).

Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan dan perkembangan


hormon yang menuju kedalam usia remaja. Dimana usia ini sangat gampang terpengaruh oleh
hal-hal yang menantang bagi mereka. Usia dimana pola pikir belum matang, usia dimana
sedang mencari jati diri yang sebenarnya, usia dimana sedang sudah mengenal percintaan,
menyukai lawan jenisnya, usia yang dimana penampilan sangat diperhatikan sekali,karena itu
yang membuat mereka lebih percaya diri di depan orang lain.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya.

Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


· Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
· Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
· Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan
memberikan pendidikan lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Huria_Kristen_Batak_Protestan#cite_ref-Almanak_2020_1-2

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Huria_Kristen_Batak_Protestan

Wawancara langsung kepada Bapak Mp. Sitanggang ( Ayah sendiri)

ALKITAB

Buku SEJARAH GEREJA (Dr.H.Berkhof &Dr. L.H.Enklaar)

Buku AJARLAH MEREKA (G.riemer)

https://learnmine.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-kenakalan-remaja.html

DOI: 10.51770/jm.v1i2.18

Ariyanik, S & Elly, S. (2012). Fenomena Kenakalan Remaja di Desa Wonorejo


Kabupaten Situbondo. Entitas Sosiologi , 1, 4. Creswell, J. W. (2015). Penelitian
Kualitatif & Desain RisetI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://primadonna-alonehere.blogspot.com/2012/02/kenakalan-remaja-kristen-tugas-
agama.html

12

Anda mungkin juga menyukai