Anda di halaman 1dari 13

LITURGI I (PENCIPTAAN)

Prolog (MC 1) Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit
menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan
ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang. tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, semua diciptakan Nya dengan begitu indahnya. Untuk itu marilah
kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah lakukan.

Liturgi 1: Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai.
Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan Berganti
dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal. (Netti Lorensia
Turnip)
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan
keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu
mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
(Alexander Immanuel Manurung)
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan
karyaNya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu
kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali
menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. (Sulastri Lumban
Gaol)
liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga
kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan
Allah. (Tetra April Sinurat)
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki
tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik.
Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi. (Pebrina br Ginting)
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang
dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air
bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh
Allah yang menciptakan semuanya. (Henni Sitompul)
Liturgi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami,
karena kami berjalan di dalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun
kami kepada Tuhan selain Tuhan sendiri. Dari jurang maut di dalam kegelapan
dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan.
(Rejeki Sitanggang)
Liturgi 8 :Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi kami.
Sebab itu ya Tuhan, dengarkanlah seruan kami supaya kami, memberitahukan
Engkau di dunia ini, sehingga seluruh dunia dan bangsa-bangsa ikut serta memuji
nama-Mu. (Sondang Lastiar Sianipar)
Catatan: Liturgi I dihafal dan diiringi oleh musik.
LITURGI II (KEJATUHAN MANUSIA KE DALAM DOSA) - (lagu
Ditengah Ombak)
Prolog (MC2) Tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan kepada
manusia sirna seketika, sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalan dosa. Pembunuhan,
perampokan, kebejatan, hawa nafsu, itulah yang kini menguasai hidup manusia.
Kedegilan, ketidakadilan, pelanggaran hak azasi manusia, dan perbuatan-perbuatan
daging lainnya telah merusak akhlak manusia. Bahkan persekutuan dengan alam
ciptaan telah pudar, hanya oleh karena ulah Bagaimanakah dosa menggerogoti
hidup manusia?, Mari kita dengarkan liturgi ke II.
1. Kejadian 3:4-5 (Yunus Alexsandro Siringoringo)
2. Kejadian 3:6 (Rimma Simamora)
3. Kejadian 6:5-6 (Elisabet Helentina Silitonga)
4. Kejadian 6:7 (Yohana Pane)
5. Mazmur 10:4 ( Irma Batubara)
6. Yesaya 24:5-6 (Rahmat Simbolon)
7. Roma 1:18-19 (Marice Simamora)
8. Roma 1:20 (Roarta Agustina Marpaung)
9. Roma 1:21 (Bang Joys Sagala)
10.Roma 1:22-23 (Wildayanti Marbun)
11.Roma 1:24-25 (Ignatius Purba)
12.Roma 1:29 (Andri Sitanggang)
13.Roma 1:30-31 (Kak Asni Nazara)
14.Roma 1:32 (Irfan Pasaribu)
15.Roma 3:10-11 (Asrita Anggina Sinaga)
16.Roma 3:12-13 (Leli Siopani Tambunan)
17.Roma 3:14-15 (Lamtiurma Silitonga)
18.Roma 3:16-18 (Naomi Gabriella Hutapea)
19.Roma 5:12 (Karunia Batubara)
20.Roma 5: 13 (Rinaldy Sitorus Pane)
21.Roma 5:14 (Caroline Tobing)
22.Mazmur 94:3-4 (Jordan Sinaga)
23.Mazmur 94:5-6 (Stanley Abdi Sitorus)
(Lanjutan dari Lit 2, Kejatuhan Manusia Ke dalam dosa liturgi
pantonim diikuti puisi didalamnya: Puisi 1: Melani Napitupulu,
Puisi 2: Bang Demak Siahaan). Peserta Pantonim: Dita Sianturi,
Enjel Sinaga, Mestika Sinurat, Cindy Hasibuan, Rahmat Simbolon,
Stenly Sitorus, dan Sondang Sianipar.
LITURGI III: (Panggilan Untuk Bertobat)
Prolog (MC): Dosa dan tangisan manusia telah sampai kepada Allah Pengharapan
manusia akan dikabulkan oleh Tuhan Allah jika saja manusia yang berdosa itu mau
mengakui dosa dan kesalahannya laki melakukan pertobatan dan hidap baru. Maka
tiada lagi perhambaan dan perbudakan, dosa-dosa manusia akan diampuni oleh
Tuhan Allah, keadilan dan damai sejahterab, akan diberikan. Mari kita dengarkan
liturgi ketiga,
1. Yesaya 40:3-4 (Naema Hutagalung)
2. Yesaya 40: (Iren Silitonga)
3. Yesaya 43: 18-19 (Anggi Hutagalung)
4. Yehezkiel 18:21-22 (Patrecia Sihombing)
5. Yehezkiel 18:23 (Grace Tobing)
6. Yesaya 1:27-28 (Adi Sitanggang)
7. Yeremia 31:31-32 (Lidia Wiliyani Siahaan)
8. Yeremia 31:33-34 (Siltuanus Simanungkalit)
9. Yesaya 46: 12-13 (Dea Purba)
10.Yesaya 1: 16-17 (Heike Rambe)
11.Yesaya 1: 18-19 (Intan Sitinjak)
12.Yesaya 1:20 (Natalia Purba)
LITURGI IV: (Janji Tentang Kedatangan Juruslamat)
Prolog: Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika
Tuhan Allah senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri,
janji keselamatan diberitakan: Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan
Anak-Nya yang tunggal sebagai tumbal dari dosa-dosa manusia. la membrikan
pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja yang percaya kepada-
Nya......Marilah kita dengarkan liturgi ke IV.
1. Keluaran 23:20 (Putri Sinpur Sinaga)
2. Mazmur 24:7-8 (Desi Limbong)
3. 1 Yohannes 3:16-17 (Lidya Pangaribuan)
4. Yohanes 3:16-17 (Wita Meylanii Sihite)
5. Yesaya 1:25-26 (Beta Ria Manaro)
6. Yesaya 9 : 1 dan 5 (Titin Wulandari Malau)
7. Yesaya 35 : 4-5 (Santi Sinurat)
8. Yesaya 35: 6 dan 10 (Dini Pakpahan)
9. Yesaya 60: 1-2 (Zippo Sitorus)
10.Yesaya 60:3 (Betania Siregar)
11.Yesaya 61: 1-2 (Lestari Silaban)
12.Yesaya 61: 3-4 (Maslina Gultom)
13.Mika 5:1-3 (Anjelina P Manurung)
14.Yesaya 7 : 14 (Melani Napitupulu)
15.Matius 2:23 (Helsy Manalu)
LITURGI V FRAGMEN TENTANG “Kelahiran Yesus”
Prolog: Kini juruselamat itu telah lahir ke dunia, dalam kepapahan ia terlahir di
tempat yang teramat hina. Kandang domba, itulah tanda kesederhaan Allah.
Namun lihatlah! Para ahli perbintangan, orang-orang terpelajar dan terpandang dari
Timur jauh, datang untuk menyembah Sang Raja. Harta berharga mereka bawa
sebagai tanda penghormatan bagi Juruselamat dunia. Mari kita dengarkan Liturgi
ke VI
ADEGAN 1: Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus
(Musik pengiring instrumental (o come o come Immanuel), Narator mulai
membacakan naskahnya di belakang panggung
NARATOR (Kak Asrita Anggina Sinaga): Dalam bulan keenam Allah
menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud, nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah
Maria, ia berkata:
MALAIKAT: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.
(Wildayanti Marbun)
NARATOR: Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam
hatinya. Apakah arti salam itu?
MALAIKAT: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkan beroleh kasih karunia di
hadapan Allah Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus. la akan menjadi
besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha tinggi dan Tuhan Allah akan
mengunakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur Nya, dan la akan menjadi raja
atas kaun keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan .( Wildayanti Marbun)
MARIA: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?
(Rimma Simamora )
MALAIKAT (Suara mengelegari "Roh Kudus akan turun atas dan kuasa Allah
yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab ma anak yang akan kau lahirkan
ini disebut Kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, anakmu itu, ia pun
sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang
keenam bagi dia, yang disebut mandul ini. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil .(Wildayanti Marbun)
MARIA "Sungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu
[Musik terus mengalun sampai pemeran Malaikat meninggalkan panggung
Beberapa saat kennadian Maria juga meninggalkan panggung.] (Rimma
Simamora)
ADEGAN 2: Miria dan Elisabet
NARATOR: Berapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan
ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakaria
dan memberi salam kepada Elsaber. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elsabet pun penuh dengan Roh
Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring (Maria memasuki panggang dengan
membawa bungkusan bekal, spot light tertuju pada Maria Elisabet menyambut
Maria dengan memegangi perutnya, lalu mencium pipi)
ELISABET " ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di
dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya,
sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” (Tabita
Tambunan)
[[Mereka berdua sangat bahagia sambil bergandengan tangan Maria dan Elizabet
meninggalkan panggung. Musik semakin pelan dan berhenti.]]
Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu
pulang
ADEGAN 3 Kelahiran Yesus Diiringin dengan musik instrumental lagu (Joy to the
World) Masuklah beberapa prajurit yang seakan-akan sedang membaca
pengumuman dari raja Hedes Sementara itu Narator membacakan naskahnya. ]]
Prajurit, Irfan Pasaribu, Daniel Hutabarat, Adi Sitanggang dkk
NARATOR Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia, Inilah pendaftaran yang
pertama kali diadakan sewaktu Kitenis menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah
semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga
Yusuf pergi dari kota Nasaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem - karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud supaya didaftarkan
bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung. Ketika
mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. lalu dibungkusnya dengan lampin
dan dibaringkannya dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan
ADEGAN 4 Gembala-gembala Gembala
(Danyati Lumban Gaol, Anjelina p manurung, Rejeki Sitanggang)
Adegan ke 4 disambut dengan iringan perlahan lagu (Hark the Herald Angels
Sing).
NARATOR: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat
Tuban di dekat mereka dan kemulian Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka
sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: [[Perseran malaikat
memasuki panggung]]
MALAIKAT Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir baginu Juruselamat yaitu
Kristus, Tuban di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpaiseorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan
.(Wildayanti Marbun)
NARATOR Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah
bala tentara sorga yang mermi Allah katanya.
BALA TENTARA SORGA: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya." .(Leli
Siopani Tambunan & Helsy Yohana Lumongga Manalu )
NARATOR Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke
Sorga, gembala itu berkata seorang kepada yang lain:
GEMBALA "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." [[Lalu gemhala-gembala itu
bergegas membawa domba-dombanya menuju kebelakang panggung, Maria dan
Yusuf kemudian muncul di panggung yang telah dibuat suasana kandang lagi, di
mana di hadapan Maria bayi Yesus terbaring dipalungan dibungkus kain lampin.
Kemudian disusul gembala-gembala yang datang untuk menyembah Yesus ]]
(Sondang Lastiar Sianipar )
NARATOR: Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan Bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan Dan Ketika mereka
melihat-Nya mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka
tentang Anak itu Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang
dikatakan gembala gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala
perkara di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-
gembala itu sambil memuji Allah karena sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka [[Setelah
narator selesai membacakan naskahuya, para gembala meninggalkan panggung,
spot light dimatikan. Maria dan Yusuf juga meninggalkan panggung ]]
ADEGAN 5: Orang-orang Majus dari Timur (Aisyah Nainggolan, Stanley Abdi
Sitorus dan Yunus Alexsandro Siringoringo).
[Suasana panggung dihias dengan kursi kerajaan, dimana ada Raja Herodes duduk
dengan didampingi oleh para prajurit dan ahli Taurat yang membawa gulungan
gulongan kitab Perjanjian Lama. Musik lagu (O Come All ye Faithful) mengiringi
NARATOR: Semidah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yadea pada zaman
raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-
tanya Lalu tiga orang Majus muncul ke panggung dan memben honuat kepada raja
Herodes
ORANG MAJUS "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan?
Kami telah mein buntang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
NARATOR: Ketika raja Herodes (Danict Pakpahan) mendengar hal itu
terkenalah ia beserta seluruh Yerusalem Maka dikumpulkannya semua imam
kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di
mana Mesias akan dilahirkan Mereka berkata kepadanya ( jagar banjarnahor,
ade,fitri,lusibn,lusi lg)
AHLI TAURAT (Simon Saragi): "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian
ada tertulis [Membuka gulungan Kitab] dalam kitab nabi: "Dan engkau Betlehem,
tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin yang
akan menggembalakan umat-Ku Israel."
NARATOR: Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu
dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: [Herodes berdiri seakun-
akan berbisik-bisik dengan orang-orang Majus.]] (lily n)
HERODES: Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan
segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun
datang menyembah Dia." [[Musik instrumental diganti dengan (Silent Night, Holy
Night) mulai berkumandang dengan diikuti pembacaan dari Narator]] ( selamat
situmorang)
LITURGI VI: Kemuliaan
Prolog: Allah telah mengenapkan janji-Nya. Seorang Raja yang akan memerintah
telah lahir.  Pemerintahan-Nya tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita
lantunkan kembali nyanyian para Malaikat beserta para bala tentara surga yang
menyatakan kemuliaan Allah. Marilah kita dengarkan di liturgi ke-7.
1. Mazmur 117: 1-2 (Aisyah Nainggolan)
2. Mazmur 118: 1-2 (Meliana Hutabarat)
3. Mazmur 118: 3-4 (Risdo Simanjorang)
4. Mazmur 118: 14 dan 16-17 (Tabita Tambunan)
5. Mazmur 118:28-29 (Gresia Simanjuntak)
6. Mazmur 145: 1-2 (Nurhayati Simanullang)
7. Mazmur 145: 3-4 (Rani Apriana Purba)
8. Mazmur 145:5-6 (Deby Silalahi)
9. Mazmur 145: 7-8 (Rut Pakpahan)
10.Mazmur 145: 9-11 (Junita Butar-Butar)
11.Mazmur 145: 13-14 (Cinta Simanjuntak)
12.Mazmur 145: 17-18. ( Jegzen Simbolon )
LITURGI VII: Liturgi Profesi
Prolog: Setelah Manusia jatuh kedalam dosa. Yang terjadi jusrtu manusia semakin
jatuh dan jauh dari Tuhan. Manusia semakin sombong. Menganggap hidup dan
semua yang dimilikinya adalah hasil dari jeri payah manusia itu sendiri. Mengapa
tidak? Dan kini ada banyak manusia yang tidak lagi mencari Tuhan, mencari
kesenangan belaka seakan Tuhan itu tidak pernah ada? Bahkan dijadikan mitra
dagang belaka. Tuhan diingat kala berduka, Banyak manusia meyerukan namaNya
saat petaka tiba, tapi lupa kala bahagia., Seperti sederatan profesi berikut, yang
sombong akan kekuasaan masing-masing.
1. Presenter (Mutiara Aritonang)
Selamat malam warga Tarutung. Salam Jumpa di Natal Pemuda-Pemudi
HKBP Pagar Beringin, resot Pagar beringin…., Berita penting pertama yang
diliput tim redaksi kami sore ini adalah, bahwa saya adalah seorang presenter
yang baik hati. Saya juga ingin memberitahukan bahwa presenter itu pintar,
cantik dan menarik. Berita penting kedua adalah, bahwa diantara profesi yang
ada, sayalah yang paling berjasa. Fakta ini terbukti dari besarnya pengorbanan
saya buat anda semua. Bila masih ada yang tidak mengakui jasa kami, dapat
diberi kesimpulan mereka pasti tidak punya TV, tidak punya Parabola. Berita
ketiga sekaligus berita terakhir malam ini adalah, Anda sedang menyaksikan
sederetan liturgi Profesi, tapi ingat, Sayalah yang paling benar dan berjasa.
Terima kasih buat anda semua yang telah mengakui perkataan saya. Saya
doakan anda akan masuk sorga. Demikian berita utama malam ini, saya
melaporkan dari GKPI Siboro, Slamat Malam, sampai jumpa kembali di Natal
tahun depan. Silahkan lihat satu persatu.
2. Presiden (Presman Anju Pinayungan)
Horas Warga Silangkitang, Selamat Malam para wargaku. Perkenalkan
aku adalah Presiden negara ini. Namanya saja sudah Kepala, pengatur segala
kebijakan yang ada. Tuh presenter, baru aja berjasa dikit udah heppot! Bereng
dulu aku siapa, Presiden ini! Apa kalian pikir presiden itu gampang? Tenang-
tenang saja? Oh…bukan. Biar kalian tau ya. Setiap hari saya memikirkan kalian
semua. Bekerja pontang-panting, kesana-kemari. Pagi harus meeting di Amerika,
Siangnya pun tanda tangan kontrak di Tigalingga, bahkan malam ini dating
khusus buat anda semua. Yaa,…hanya buat anda semua. Coba kalau presiden
gak ada, apa kata Dunia? Mittooop? Jadi berterima kasihlah pada Presiden.
Merdeka!
3. Tukang Salon ( Asima Nababan)
Hallo… Mau kriting? Atau mau direbonding? Dipangkas juga boleh…
karena sayalah ahlinya. Mungkin kamu semua tak menyadari akan jasa-saja
kami para tukang salon. Khusunya para wanita-wanita. Tau donk bilang trima
kasih, sebab saat kamu mau pesta pernikahan nanti, pasti datang ke tukang
salon, bahkan mau Natal ini pun pasti ada juga yang ke tukang salon. Tukang
salon hebat juga lo, kenapa saya katakan hebat? Maaf ya, rambut Presiden pun
sudah pernah aku pangkas. Dan kalau dipikir-pikir…hanya tukang salon lah
yang berani pegang kepala semua orang. Hebat khan? jadi, siapa yang paling
berjasa?
4. Tukang Becak (Daniel Hutabarat)
Becak, becak….! Naeng tudia hamu? Tu Gereja?, Tu sikkola?? Ah… tudia
pe boi do hutaruhon. Perkenalkan aku adalah tukang Becak. Kenapa????? Sepele
ya sama tukang Becak? Jangan gitu dong! Emangnya kami tukang becak ini
tidak manusia? Tidak punya jasa? Bayangkan ya kalau tukang becak tidak ada.
Saat Musim Hujan tiba, Saya yakin akan banyak yang pusing, terutama siswa,
guru, apalagi partiga-tiga. Hmmm (dengan sombong) nggak percaya? Di
Silangkitang ini, transportasi yang paling banyak dan jarang? Kami inilah
mereka tukang BE - CAK. Setuju?
5. Tukang Bangunan (Farel Silaban)
Halooo manusia sombong? Kalau sesama parbada jangan saling
menghina. Dari tadi kudengar kalian cuman ribut aja. Perkenalkan saya adalah
Tukang, atau bahasa kerennya ‘Pem-bo-rong’. Nggak ingat jasa-jasa ku ya? Biar
aku ingatkan ya. Siapa coba yang membangun rumah kalian? Siapa coba yang
membangun jalan raya yang dilewati tukang becak? bahkan yang membangun
gereja inipun, saya. Tukang gitu loh…. Yang paling nyata, kursi yang kalian
duduki sekarang ini, tukanglah yang membuatnya. Seandainya tukang ga, ada.
Bah, pellet ma sude.
6. Mahasiswa (Gita Sagala)
Selamat malam buat kita semua. Salam kami buat buat seluruh profesi
yang ada. JASA? Tidak kamu tau bahwa siswa lah yang paling berjasa dan TER-
PEN-TING diantara profesi yang ada? Mengapa tidak? Coba, Setiap hari kami
belajar menuntut ilmu, mencari bekal buat masa depan Negara. Bila besar nanti,
kami bisa menentukan apa yang menjadi cita-cita kami. Mau jadi Presenter
gampang. Atau mau jadi Presiden? Kecil, sakkidop mata do bahenon ku i. Coba
bayangkan kalau mahasiswa tidak ada? Siapa yang akan meneruskan
perjuangan pahlawan? Siapa yang menggantikan pejabat sekarang? I do dabah
asa manat tapikkiri jala nenget tarimang-rimangi. Au do na unjago sian hamu
sude.
7. Guru (Anggun Krisneria Manullang)
Manusia, manusia..” sekali-kali mengaku kenapa sih? Masa kamu lupa
sama seseorang yg selama ini mendidik kamu? Kamu lupa sama jasa gurumu?
Seharusnya kamu ngaca donk, ngaca! kamu pintar karena siapa, dan Kamu bisa
bekerja juga karena siapa? Guru kan? Nah itu tau…. Dulu…Jangankan
mengajari untuk membaca dan menulis, bahkan menghapus ingusmu pun
sering saya lakukan ketika kamu TK dan SD, Masih kurang cukup? Atau pura-
pura nggak ingat? Memang, itulah kebanyakan manusia jaman sekarang. Lupa
Kulit akan kacangnya, eh terbalik, sama sajanya itu. Intinya, saat butuh,
mengemis, tapi kalau sudah sukses, ditegur pe dang iba.
8. Petani (Pinkan Manalu)
Ai nunga jam piga tahe on? Nunga boi hita mulak, nunga botari on hape.
Hei, hamuna. Dari  tadi mereke cerita Jasa. AKU JUGA ADA. Coba kalian
bayangkan kalau petani tidak ada, mau makan apa klen? Batu, nggak mungkin
kan? Makan lappet? Bolehlah makan lappet. Tapi kalian tau nggak kalau lappet
itu bahannya dari mana?  Yaa, petani juga yang menanam itu. Sai markatoi do
ho sude. Parbecak, Guru, sude hamu, bisa kamu kerja kalau nggak makan? Nah,
makanya kalau ngomong itu dipikirkan dong, yang ada kalau petani mogok
kerja, maka kamu semua akan mati satu persatu karena kelaparan. Jadi petani yg
paling berjasa dimuka bumi ini. Titik!
9. Nelayan (Abdi Siburian)
Hallo. Bicara soal jasa, Aku juga punya. Kenapa saya berkata demikian?
Ya, sebab saya yakin anda semua yang ada di sini, semua profesi yang ada di
muka bumi ini, baik yang sengaja dan tidak sengaja telah merasakan jasa-jasa
kami. Biar hanya seorang Nelayan, namun tugas kami mulia adanya. Na di
rippu hamu do ikkan na di pasar I ma dekdek sian langit??? Oh please deh!
Setiap hari nelayan lah yang pergi melaut untuk mencari ikan. Segala jenis ikan
kami cari untuk kebutuhan anda Ikan Pora-pora? Sibahut? Ikkan mujair? Ikkan
Paus? Sude ma tahe. Bahkan Garam yang ada di rumah kamu semua juga
nelayanlah yang mencarinya. Bayangkan kita makan tanpa ikan dan garam.
Hambar. Jadi, Nelayan juga berjasa khan?
10. Pedagang (Dwi Sinaga)
Kangkung, Daun Ubi, Kangkung daun ubi. Na ma na, Bissan Mohop,
Buat on boh….. Ai ise do na pantang jago nakking? Berjasa…berjasa…..Ollo
boloh. Dengarkan…! Eh Petani, emang padi dan sayur ditanam aja cukup? Dan
kamu nelayan, kalau nggak karena kami memang bisa sampai ke pada para
penduduk?   Siapa yang menjualnya coba? Pedagang kan? Kamu pakai baju
yang cantik hari ini, beli dari mana ayo? Jujurlah padaku, jangan ada dusta
diantara kita, pasti dari Pedagang kan? Nah, makanya jangan selepe ya sama
partiga-tiga.. Maruppasa majo au  tokkin ate. Asa songon namaradi jo.
Mardalani ma hita tu onan balige; Godang disi jolma na mardege eme. Horas ma
dihita jala Gabe. Ai arga do boras songoni nang Cabe. Hidup partiga-tiga….!
11. Orangtua (Danyati L,Gaol)
E…eh tahe akka gellengkon. Ai binereng gelleng ni halak, ro ijur. Ai
binereng gelleng niba,  eh…malengleng ate-ate. E..e, tahe, imajo tusi.“dang tar
dok niba be,pinasabar-sabar ma. Apa sih yang kalian bicarakan anak-anak
ku,,??? Masalah jasa, nggak salah tuh? Tidak kah kamu sadari siapa yang lebih
berjasa? Hai semua propesi yang ada di dunia ini, janganlah bersombong diri.
Tidak kah kamu ingat akan jasa orang tua mu? Ibu yg telah mengandung mu
selama 9 bulan lalu melahirkan mu dengan taruhan nyawa. Dan
membesarkanmu hingga bisa seperti sekarang ini. Coba kalau orang tua nggak
ada, memang kamu bisa jadi manusia? Jadi tanpa orangtua kalian semua tak
akan ada di muka bumi ini.
12. Tokoh Agama (Bang Antoni Pasaribu)
Saudara-saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus mari
sejenak kita renungkan mengapa kita ada didunia ini. Kalaupun kita memiliki
ragam profesi yang berbeda itu semua berkat dari Tuhan.Ingatlah saudaraku
bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi. Tuhan memberikan kita
berbagai ragam profesi dalam kehidupan kita hanyalah untuk kemuliaan dia.
Karena itu hendaklah kita merendahkan diri dihadapannya agar kita ditinggikan
Tuhan seperti yang tertulis dalam firman Tuhan dalam nats alkitab Yakobus 4:10
: Rendahkanlah dirimu dihadapannya maka dia akan meninggikanmu dan
dalam Amsal 3:5-7 : Percayalah kepada Tuhan segenap hatimu dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu, akuilah dia dalam segala lakumu, maka ia
akan meluruskan jalanmu, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan. Kiranya
damai sejahtera bagi kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai