Buku Panduan
KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU HKBP
Bahan Ajar
JULI-DESEMBER 2022
Sekolah Minggu
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
1
Buku Panduan Bahan Ajar
Sekolah Minggu HKBP
Edisi Juli - Desember 2022
PENERBIT:
Huria Kristen Batak Protestan
PEMIMPIN UMUM:
Kepala Departemen Koinonia HKBP
Pdt. Dr. Deonal Sinaga
PEMIMPIN REDAKSI:
Kepala Biro Kategorial Sekolah Minggu,
Remaja, Naposobulung
Pdt. Toho Sinaga, S.Th., M.I.Kom.
KOREKTOR NASKAH:
1. Bvr. Marthalena Sinaga, M.Th.
2. Pdt. Kadir Manullang, S.Th.
EDITOR:
Pdt. Nixcon Simanungkalit, M.Ars., M.Th.
DESAINER/LAYOUT:
Sitti Aulia Manurung, S.Si.
ALAMAT REDAKSI:
Huria Kristen Batak Protestan
Departemen Koinonia
Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung - SMIRNA
Kantor Pusat HKBP
Pearaja–Tarutung 22413
Telp. (0633) 21707
Fax. (0633) 21596
HP/WA: 0823 6478 8560 (Pdt. Togu Nababan)
https://hkbp.or.id/
Kata
Sambutan
Saya adalah pribadi yang percaya bahwa bila kita ingin mengubah satu bangsa,
kita perlu melakukannya lewat pendidikan yang memberdayakan semua pihak yang
terlibat. Bukan hanya naradidik, tetapi juga pengajarnya. Selain itu, perhatian
kita terhadap sistem pendidikan yang baik juga harus ditandai dengan keseriusan
kita dalam memastikan anak-anak sejak usia sedini mungkin sudah mendapatkan
apa yang dibutuhkan. Dalam kesempatan ini kebutuhan yang dimaksud adalah
kebutuhan spiritual. Kebutuhan inilah yang terus HKBP usahakan untuk
dipenuhi sebagai bentuk tanggung jawab kehadirannya di tengah dunia. HKBP,
selaku gereja perlu serius mengerjakan bagian ini karena secara konvensional
gerejalah yang secara aktif berperan dalam mendorong pertumbuhan iman anak.
Meski bahan ajar tiap minggu sudah tersaji dengan cukup lengkap dalam buku ini, kami
berharap bahwa para guru sekolah minggu bisa terus mengeksplorasi kreativitasnya
dan tidak hanya terbatas atau bergantung pada buku ini. Sebaliknya, kami akan sangat
menantikan masukan dan terobosan baru yang mungkin ditemukan oleh para guru
sekolah minggu setelah membaca buku ini karena sejatinya buku ini dibuat juga untuk
membantu para guru sekolah minggu menjadi lebih kreatif dan inovatif. Selamat menjadi
pelayan yang bijak dan mau terus belajar. Selamat melayani. Tuhan memampukan kita.
3
Kata
Pengantar
Dalam 3 Yohanes 1: 4 dikatakan “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada
mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran. Ayat ini juga adalah motivasi
yang sangat kuat bahwa HKBP sebagai gereja memiliki tanggung jawab yang besar
memperkenalkan kebenaran hidup kepada anak-anak yang Tuhan berikan dalam
pelayanan. Jika sejak kecil mereka telah mengerti kebenaran hidup, harapan kita
sangat besar bahwa dalam tumbuh kembangnya hidup mereka; tetap terikat dalam
Firman Tuhan dan menikmatinya.
Departemen Koinonia melalui Biro SMIRNA telah menyusun dan mengeluarkan buku
Panduan Pengajaran Sekolah Minggu HKBP untuk semester kedua tahun 2022 ini
(Juli-Desember). Buku panduan ini disusun berdasarkan almanak HKBP dan daftar
nyanyian dari Buku Ende Sekolah Minggu, serta telah memuat persiapan mengajar
Guru Sekolah Minggu (GSM), aktivitas/kreativitas untuk dapat dikembangkan di
tempat pelayanan masing-masing. GSM juga dapat mengikuti pengajaran, lagu dan
kreativitas Sekolah Minggu dari Departemen Koinonia-Biro SMIRNA HKBP di kanal
youtube: Huria Kristen Batak Protestan.
Terima kasih kami sampaikan kepada staf dan pegawai Biro SMIRNA HKBP yang
telah bekerja keras dalam penerbitan buku ini, demikian juga kami sampaikan kepada
4
para penulis, tim pembaca, dan para editor yang telah mengerjakan buku ini sampai
selesai dengan baik, kepada Pdt. Julius Simaremare, M.Th., Pdt. Dr. Rospita Siahaan,
Pdt. Hiburyanti Marbun, M.Th., Pdt. Jetti Samosir, M.Th., Pdt. Kadir Manullang,
S.Th., Pdt. Togu Nababan, S.Th., Pdt. Sahat Monang Sagala, S.Th., Pdt. Lybina Posta
Butarbutar, S.Th., Bvr. Marthalena Erin Sinaga, M.Th., Diak. Lamria Sinaga, M.Th.,
Diak. Tiarma Siahaan, M.Th., Cal. Pdt. May Luther Sinaga, S.Th.
Akhir kata, semoga buku Panduan Pengajaran Sekolah Minggu HKBP ini dapat
membantu kita dalam mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu menjadi lebih
kreatif dan inovatif di tempat pelayanan masing-masing, sehingga Tuhan selalu
dipermuliakan melalui pelayanan yang dilakukan.
5
Daftar Isi
Kata Sambutan.......................................................................... 3
Kata Pengantar . . ........................................................................ 4
Daftar Isi. . ................................................................................ 6
Minggu III Setelah Trinitatis
3 Juli 2022
HIDUP DENGAN KEBAIKAN......................................................... 9
Minggu IV Setelah Trinitatis
10 Juli 2022
BELAJAR DARI SEMUT AKU MAU MENJADI ANAK YANG RAJIN....... 13
Minggu V Setelah Trinitatis
17 Juli 2022
MENGUCAP SYUKUR. . ................................................................. 17
Minggu VI Setelah Trinitatis
24 Juli 2022
DALAM KESESAKAN TUHAN MENOLONGKU................................... 21
Minggu VII Setelah Trinitatis
31 Juli 2022
ALLAH SUMBER HIKMAT. . ........................................................... 25
Minggu VIII Setelah Trinitatis
7 Agustus 2022
AKU MAU MENJADI ANAK TUHAN . . .............................................. 29
Minggu IX Setelah Trinitatis
14 Agustus 2022
KASIH ALLAH KEPADA MANUSIA YANG BERDOSA.. ........................ 33
Minggu X Setelah Trinitatis
21 Agustus 2022
MEMBERI DENGAN TULUS.. ......................................................... 39
Minggu XI Setelah Trinitatis
28 Agustus 2022
ANAK TUHAN PAMER PERBUATAN BAIK....................................... 45
Minggu XII Setelah Trinitatis
4 September 2022
AYO BERTEMAN!. . ...................................................................... 51
6
Minggu XIII setelah Trinitatis
11 September 2022
AKU MAU SEPERTI NUH, YANG TIDAK MEMILUKAN HATI TUHAN... 56
Minggu XIV Setelah Trinitatis
18 September 2022
TUHAN YESUS SAHABAT SETIAKU............................................... 61
Minggu XV Setelah Trinitatis
25 September 2022
AKU MAU BERSYUKUR DAN MENCUKUPKAN DIRI.......................... 66
Minggu XVI Setelah Trinitatis
2 Oktober 2022
TUHAN KITA, TUHAN YANG SETIA.............................................. 70
Minggu XVII Setelah Trinitatis
9 Oktober 2022
TUHAN MENJAGA KITA SEPERTI MENJAGA PAULUS.. ..................... 74
Minggu XVIII Setelah Trinitatis
16 Oktober 2022
AKU MAU HIDUP SEBAGAI MANUSIA BARU!................................. 78
Minggu XIX Setelah Trinitatis
23 Oktober 2022
AKU MAU MENJADI BERKAT SEPERTI ELISA!................................ 82
Minggu XX Setelah Trinitatis
30 Oktober 2022
AYO BERTOBAT!........................................................................ 86
Minggu XXI Setelah Trinitatis
6 November 2022
TETAP TEGUH DI DALAM TUHAN................................................. 89
Minggu XXII Setelah Trinitatis
13 November 2022
AKU ANAK TERANG.................................................................... 93
Minggu Akhir Tahun Gerejawi
20 November 2022
KEHIDUPAN KEMBALI................................................................ 97
Minggu Advent I
27 November 2022
RAJA DAMAI............................................................................. 101
7
Minggu Advent II
4 Desember 2022
CARILAH YANG BAIK DAN JANGAN YANG JAHAT.......................... 105
Minggu Advent III
11 Desember 2022
SIAP SELALU MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN........................ 113
Minggu Advent IV
18 Desember 2022
AKU MAU MEMBERI RASA DAN MENJADI TERANG......................... 120
Pesta Natal I
25 Desember 2022
AKU MAU MEMULIAKAN TUHAN!................................................. 125
Pesta Natal II
26 Desember 2022
AKU MAU HIDUP DI DALAM YESUS, JURUSELAMATKU................... 129
8
Minggu III
Setelah
Trinitatis
Nas:
3 Juli 2022 Amsal 3: 27-28
Latar Belakang
Kebaikan adalah salah satu sifat ilahi yang harus terpancar dalam kehidupan orang-
orang percaya. Mengapa? Karena kita adalah anak-anak terang (Ef. 5: 8-9). Tuhan
itu baik adanya, dan teladan tentang kebaikan telah diperlihatkan oleh Tuhan Yesus
kepada kita yang selalu senantiasa berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang
status, jabatan atau latar belakang orangnya. Banyak perbuatan baik yang telah
dilakukan Yesus kepada kita, seperti menyembuhkan orang sakit, melepaskan orang-
orang dari segala keterikatan, memberikan makanan kepada orang-orang yang lapar
dan lain sebagainya. Oleh karena Tuhan Yesus telah melakukan perbuatan yang baik
kepada kita, maka semua anak-anak-Nya harus mengikuti apa yang telah dilakukan
Tuhan Yesus, yaitu menjadi orang-orang yang baik, di mana kebaikan itu harus
dilakukan didalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, jika seseorang tahu bagaimana
dia harus berbuat baik tetapi dia tidak melakukannya, dia berdosa (Yak. 4: 17).
9
mengingatkan kita bahwa dengan melakukan perbuatan baik kepada sesama, kita
sedang menunjukkan kemurahan hati Allah kepada mereka, sehingga orang-orang
akan semakin memuliakan Tuhan (Mat. 5: 16). Sudahkah kita melakukan perbuatan
baik bagi sesama dalam kehidupan sehari-hari? Bersediakah kita untuk memberikan
serta melakukan perbuatan baik kepada sesama kita? Atau sebaliknya, kita memiliki
kesempatan untuk melakukan perbuatan kebaikan, tetapi kita lebih memilih untuk
menahannya?
Bila kita melihat kehidupan pada masa saat ini, sudah tidak sedikit lagi orang-orang
yang sesungguhnya tahu untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik namun mereka
lebih memilih untuk tidak mau melakukan perbuatan baik tersebut. Akan tetapi,
orang-orang yang berhikmat akan memilih untuk melakukan segala perbuatan-
perbuatan yang baik kepada sesamanya manusia, sebagaimana yang terdapat dalam
Nas kita hari ini yaitu anjuran untuk berbuat baik, dengan cara jangan menahan
diri untuk melakukan segala perbuatan-perbuatan kebaikan kepada sesama, jangan
merencanakan yang jahat, jangan bertengkar dengan orang lain, jangan iri hati dan
jangan mengikuti jalan orang-orang bebal.
Dalam Nas kita hari ini, ada 2 (dua) hal pengajaran yang baik untuk dapat Gurus
Sekolah Minggu (GSM) bagikan kepada ASM. Pertama, GSM mengajak ASM untuk
tidak menahan kebaikan yang diberikan kepada orang yang memang layak menerima
kebaikan kita. Dan yang kedua, GSM mengajak ASM untuk tidak menunda dalam
memberikan pertolongan kepada orang-orang membutuhkan pertolongan. Dengan
kata lain, ASM diajak untuk melakukan segala kebaikan dalam segala hal, menunda
untuk melakukan sesuatu hal yang baik itu sangat tidak baik, itu sama dengan halnya
ASM menunda hal-hal baik yang akan diberikan Tuhan Yesus kepada mereka.
Tuhan akan senang bila melihat anak-anak-Nya melakukan segala perbuatan baik
dalam kehidupannya sehari-hari. Jika adik-adik mau menolong, tidak menunda-nunda
ketika orang tua menyuruh kita, rajin belajar, rajin berdoa, rajin ke gereja. Maka
adik-adik sekalian adalah anak-anak Tuhan.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM mampu menceritakan bahwa segala perbuatan baik yang dilakukan merupakan
hal yang disenangi oleh Tuhan Yesus.
Ayat Hafalan
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh. 4: 19)
10
Persiapan Mengajar dan Aktivitas
Alat mewarnai, pernak-pernik untuk menghias, pensil dan gambar yang telah tersedia.
Alat Peraga
1. Hiaslah gambar yang telah disediakan dengan menggunakan alat mewarnai sesuai
dengan warna yang dibutuhkan dengan gambar tersebut.
2. Tambakan pernak-pernik yang digunakan untuk menghias, agar terliar lebih
menarik
3. Setelah selesai mewarnai gambar tersebut, berikan keterangan pada gambar
dengan menggunakan pensil.
4. GSM memberikan penjelasan kepada ASM mengenai keterangan gambar
tersebut.
HORONG II
Tujuan Khusus
ASM mampu mengambarkan segala kebaikan yang telah dilakukan Tuhan Yesus
kepada dirinya.
Ayat Hafalan
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban
yang demikianlah yang berkenaan kepada Allah. (Ibr. 13: 16)
11
2. GSM menjelaskan kepada ASM mengenai perbuatan-perbuatan baik yang telah
dilakukan Tuhan Yesus kepada manusia
3. GSM mengajak ASM untuk melakukan perbuatan baik dalam kehidupannya
HORONG III
Tujuan Khusus
ASM mampu menguraikan akan kebaikan Tuhan Yesus dan melakukan perbuatan
yang baik dalam kehidupannya sehari-hari.
Ayat Hafalan
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 5: 1-2
2. BE. SM. No. 170: 1
3. BE. SM. No. 97: 1-2
4. BE. SM. No. 130: 1
5. BE. SM. No. 30: 1
6. BE. SM. No. 80: 1-2
7. BE. SM. No. 309: 1
12
Minggu IV
Setelah
Trinitatis
Nas:
10 Juli 2022 Amsal 6: 6-11
Latar Belakang
Firman Tuhan untuk kita diambil dari Amsal 6: 6-11. Teks kita ini berbicara tentang
semut. Tentu adik-adik sekolah Minggu mengenal semut bukan? seperti apa sih semut
itu apakah di bertubuh besar atau kecil? Iya, semut merupakan hewan yang bertubuh
kecil. Dalam teks kita ini, si semut yang kecil itu digambarkan bahwa semut tidak pernah
malas, mau bekerja tanpa ada perintah dari yang dipimpin, semut selalu rajin bekerja.
Nah, itu semua bisa kok kita lihat di tempat-tempat yang ada sarang semutnya dek!
Firman Tuhan yang sampai kepada kita Anak Sekolah Minggu menginginkan Anak
Sekolah Minggu tidak malas dan selalu rajin seperti semut.
Kitab Amsal adalah kitab hikmat, dengan demikian dapat ditemukan bermacam hikmat
dalam kitab ini. Tentu saja hikmat yang terdapat dalam kitab ini bersal dari Tuhan.
Hikmat yang dari Tuhan itu membuat penulis kitab Amsal ini menjadi bijak dalam
segala masalah yang dihadapinya sekalipun masalah yang berat dia mampu belajar
dari apa saja yang ada. Sama dengan nas khotbah kita pada hari ini, kita diajarkan
untuk belajar kepada semut yang kecil. Semut tidak pernah malas, mau bekerja tanpa
13
ada perintah dari yang dipimpin, semut selalu rajin bekerja. Nah, itu semua bisa kok
kita lihat di tempat-tempat yang ada sarang semutnya, bahkan semut juga bisa kita
temukan di mana saja jika ada makanan.
Adik-adik sekolah Minggu adakah diantara kita yang mau dikatakan pemalas, gak ada
kan yang mau di bilang malas? Nah, adik-adik kalau kita lihat dari teks ini ditujukan
kepada orang-orang yang malas. Teks kita ini, mau memperingatkan bahwa tidak
ada gunanya menjadi orang yang pemalas. Seorang yang tidak pemalas, dia selalu
bekerja tanpa ada perintah untuk mengerjakan sesuatu. Dia mau bergerak dengan
sendirinya, dengan kesadarannya tanpa paksaan, dia juga bekerja dengan sepenuh
hati. Tuhan juga tidak menginginkan pengikut-Nya mempunyai sifat pemalas. Nah,
pasti kalau ditanya: “Siapa yang merasa pengikut Tuhan?” pasti semua jawab: “saya,
iya gak?”. Kalau gitu, Anak Sekolah Minggu haruslah menjadi seorang yang rajin
dalam pekerjaannya. Misalnya, dalam pendidikan di sekolah tentu seorang siswa
harus rajin mengerjakan tugas supaya menjadi anak yang pintar yang dapat meraih
cita-citanya. Karena Rajin Pangkal Pandai dan Malas Pangkal Bodoh. Nah ternyata
bukan hanya di sekolah kita harus rajin di rumah juga kita juga harus menjadi anak
yang rajin, mau membantu orang tua tidak melawan jika dinasehati, dan tentunya
juga yang terutama kita harus menjadi anak yang rajin melakukan perintah Tuhan.
Contohnya: berdoa, membaca Alkitab dan rajin datang beribadah. Karena adik-adik
mengaku, bahwa adik-adik adalah pengikut Tuhan. Setelah adik-adik yang percaya
Tuhan mendengar Firman Tuhan ini, dia mau menjadi rajin kalau dia malas dulunya,
dan yang sudah rajin menjadi semakin rajin. Jika kita mempunyai sikap dan sifat yang
rajin kita pasti akan berhasil di hari depan kita. Pasti semua Anak Sekolah Minggu
mau supaya berhasil kan dek? karena itu, milikilah sifat rajin.
HORONG I
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak (Ams. 6: 6)
14
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/belajardarisemut
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM belajar lebih giat lagi dan tidak mempunyai sifat malas.
2. Supaya ASM tidak bermalas-malas melakukan kegiatan.
3. Supaya ASM mementingkan kegiatan yang bermanfaat.
Ayat Hafalan
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak (Ams. 6: 6)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengerti dan mampu membedakan sikap rajin dan pemalas.
2. ASM mengerti bahwa setiap pekerjaan dan cita-cita dapat diraih jika kita bekerja
dan belajar dengan tekun
Ayat Hafalan
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak (Ams. 6: 6)
15
2. GSM menjelaskan dampak dari kemalasan.
3. GSM memperagakan dan mencontohkan perbuatan yang rajin.
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 160
2. BE. SM. No. 183
3. BE. SM. No. 136
4. BE. SM. No. 125
5. BE. SM. No. 37
6. BE. SM. No. 272
7. BE. SM. No. 273
Pdt. Togu Nababan, S.Th.
Pendeta Fungsional di Biro SMIRNA HKBP
16
Minggu V
Setelah
Trinitatis
Nas:
17 Juli 2022 Lukas 15: 1-7
MENGUCAP SYUKUR
Tujuan Umum
ASM mengerti bahwa kita adalah orang berdosa, karena itu harus mengucap syukur.
Latar Belakang
Adik-adik sekolah minggu, Tuhan Yesus datang ke dalam dunia bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani. Kita semua tahu akan hal itu. Maka Tuhan
sangat ingin mengembalikan manusia pada kemerdekaan yang sesungguhnya. Ia
sangat menghendaki agar semua umat-Nya dapat diselamatkan oleh-nya. Hal ini
juga bisa dibuktikan bahwa Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang. Itulah pelayanan utama yang dilakukan Yesus yang ke
dunia.
Pada zaman dahulu kala, ada seorang bapak yang mempunyai 100 ekor domba. Ia
sangat menyukai domba-dombanya, ia menamai domba-dombanya dengan nama
yang cantik-cantik. Bahkan ketika nama dombanya dipanggil, domba tersebut pasti
menurut. Setiap pagi, ia pasti membawa domba-dombanya tersebut ke rumput yang
17
hijau. Mereka sangat senang, setelah selesai makan domba-dombanya tersebut akan
berbaris mengikuti suara gembalanya. Sesampainya di depan pintu kandangnya,
domba-domba tersebut akan dihitung, dan dipanggil satu per satu.
Pada suatu pagi, ketika mereka di bawa ke rumput yang hijau untuk makan, selesai
makan mereka harus pulang ke kandang mereka. Sesampainya di depan kandang,
tibalah saatnya satu persatu nama mereka disebutkan oleh sang gembala. Semua
domba sudah di dalam kandang, tetapi kenapa hanya 99 ekor yah? Pikir Sang
Gembala. Akhirnya sang gembala kembali ke tempat di mana domba tersebut makan.
Ternyata, sewaktu mereka makan, ada satu domba yang sangat nakal. Ia bermain-
main sampai jauh dari kawanannya, karena asiknya memakan rumput, ia kehilangan
teman-temannya. Dalam hatinya ia bertanya: “Loh teman-temanku mana semua yah”
sampai akhirnya ia menangis, ia takut kehilangan teman-temannya. Akhirnya ia terus
mengembek sambil terus menangis untuk memanggil teman-temannya. Tetapi karena
terus mencari teman-temannya, ia semakin jauh.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat mengasihi anak Sekolah Minggu.
2. ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat menginginkan pertobatan dan kembali dari
jalan yang salah ke jalan yang benar.
Ayat Hafalan
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-
dombanya (Yoh. 10: 11)
18
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/MewarnaiDomba
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku
mengenal Aku (Yoh. 10: 14)
19
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui perbedaan perbuatan jahat dan perbuatan baik.
2. ASM mengetahui bahwa perbuatan jahat dibenci oleh Tuhan sedangkan
perbuatan baik disenangi-Nya.
3. ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat menginginkan pertobatan dan kembali dari
jalan yang salah ke jalan yang benar.
Ayat Hafalan
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu
hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. (Mat. 10: 16)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 14
2. BE. SM. No. 205
3. BE. SM. No. 11
4. BE. SM. No. 183
5. BE. SM. No. 121
6. BE. SM. No. 124
7. BE. SM. No. 64
Pdt. Kadir Manullang, S.Th.
Kabag Sekolah Minggu di Biro SMIRNA HKBP
20
Minggu VI
Setelah
Trinitatis
Nas:
24 Juli 2022 Keluaran 14: 21-31
Latar Belakang
Setelah tulah yang kesepuluh, maka Raja mesir yaitu raja Firaun memperboleh bangsa
Israel untuk keluar dari Tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Akhirnya berduyun-
duyun seluruh orang Israel yang ada pada saat itu, baik kecil maupun besar, muda
maupun tua, semua berjalan keluar dari Mesir, mereka membawa segala sesuatu
yang ada mereka. Tetapi ketika mereka berjalan semalaman, sampailah mereka di
tepi laut. Akhirnya mereka bingung, mau kemana lagi, satu-satunya jalan adalah
harus menyeberangi laut. Lalu mereka bersungut-sungut kepada Musa. Tetapi Allah
tidak membiarkan Musa, Allah telah berjanji bahwa bangsa Israel akan dilepaskan
dari perbudakan Mesir. Pada waktu itu, Raja Firaun berubah pikiran, Raja Firaun
memerintahkan segala pasukan yang ada padanya untuk mengejar bangsa Israel.
Maka seluruh kereta berkuda dikerahkannya. Melihat bangsa Israel bersungut-
sungut, maka Allah berkata kepada Musa, bahwa ketika bangsa Israel telah siap, Musa
harus mengulurkan tangannya ke atas laut. Lalu dalam kebingungan mereka melihat
bagaimana tiang awan, sebagai tanda penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel, ia
bergeser ke belakang, sehingga di belakang bangsa Israel sangat gelap. Ketika hal itu
terjadi, Musa menjulurkan tangannya ke atas laut, seluruh bangsa Israel bertanya-
tanya “apakah yang akan terjadi?”
21
Penjelasan Bahan dan Cerita
Hari itu begitu menegangkan, satu malaman Tuhan menguakkan air laut dengan
perantaraan angin timur yang sangat kencang. Hei lihat, air bergerak ke kiri dan ke
kanan mereka. Perlahan-lahan tapi pasti. Karena angin timur tersebut bertiup dengan
kencangnya, maka lama kelamaan tanah di mana air laut tersebut terbelah menjadi
kering. Ketika hal tersebut terjadi, Musa memerintahkan agar bangsa bangsa Israel
berjalan pada tanah yang kering, sedangkan air laut di sebelah kanan dan sebelah kiri
mereka. Tiba-tiba pasukan Mesir terlihat, mereka mengejar bangsa Israel sampai ke
tengah-tengah laut. Tetapi melihat hal tersebut, Allah tidak berdiam diri. Lalu Allah
melalui tiang api dan tiang awan tersebut mengacaukan pasukan mesir. Kereta kuda
mereka menjadi miring, bahkan tidak lagi berjalan dengan baik. Akhirnya pasukan
berkuda Mesir kesulitan untuk menyusul bangsa Israel. Setelah seluruh bangsa Israel
keluar dari tanah yang kering tersebut, Allah menyuruh Musa untuk menjulurkan
tangannya kembali ke atas laut. Maka lihatlah, air yang begitu banyak seperti tembok
raksasa tersebut, kembali memenuhi laut. Semua itu dilakukan Allah agar umat-Nya
dapat selamat. Maka air laut tersebut memenuhi tempat itu dan menenggelamkan
seluruh kereta berkuda orang-orang Mesir. Demikian Allah menenggelamkan pasukan
berkuda orang Mesir dan menyelamatkan bangsa Israel.
Adik-adik, dari cerita ini kita mengetahui bahwa ketika Allah sudah berjanji bahwa
ia akan menyelamatkan bangsa Israel, tidak akan ada yang mampu melawannya.
Sekalipun kita terdesak bahkan sampai kepada kesulitan yang paling dalam sekalipun,
Allah akan menuntun dan membimbing kita sampai kita selamat. Jadi tidak ada
gunanya bersungut-sungut, tidak ada gunanya berkeluh. Tetaplah percaya kepada
Tuhan, sebab kuasa Tuhan mampu mengatasi segala sesuatu.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM memahami bahwa Tuhan tetap menyertai Anak Sekolah Minggu.
Ayat Hafalan
Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu! (2 Tim. 4: 22)
22
Gambar dapat diunduh di https://bit.
ly/BangsaMesir
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(Flp. 4: 13)
23
LIST KETIKA AKU SUSAH
04 Juli 2022 Saya dimarahi oleh mama karena meminta uang Menabung
untuk buku, tetapi mama tidak memberikan
… ……….. ……..
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa mereka adalah anak-anak Allah.
2. ASM mampu menyatakan janji mereka untuk setia kepada Tuhan
Ayat Hafalan
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu
memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-
perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! (Rm. 12: 16)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 136
2. BE. SM. No. 269
3. BE. SM. No. 128
4. BE. SM. No. 257
5. BE. SM. No. 304
6. BE. SM. No. 305
7. BE. SM. No. 31
Pdt. Kadir Manullang, S.Th.
Kabag Sekolah Minggu di Biro SMIRNA
HKBP
24
Minggu VII
Setelah
Trinitatis
Nas:
31 Juli 2022 1 Raja-raja 3: 7-12
Latar Belakang
Setiap orang pasti memiliki banyak keinginan dan cita-cita dalam dirinya. Tidak jarang
semua keinginan itu disampaikan melalui doa dan permohonan kepada Tuhan akan
tetapi yang sering dilupakan adalah sulit membedakan di antara permohonan itu mana
yang menjadi kehendak Tuhan dan mana yang menjadi kehendak diri. Padahal jauh
lebih baik dari yang manusia inginkan sudah diberikan oleh Tuhan bahkan sebelum
manusia itu meminta. Oleh karena manusia harus belajar untuk menyampaikan doa
dan permohonan kepada Tuhan agar mampu menerima apa yang menjadi kehendak
Tuhan atas diri kita, karena Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Maka kita perlu
hikmat dari Tuhan untuk mampu mengerti maksud-Nya.
25
diberikan kepada keturunannya. Dengan kerendahan hati Salomo menyadari bahwa
jabatan yang ia dapat merupakan kehendak Allah, karena pada kenyataannya saat itu
dia masih sangat muda dan belum berpengalaman.
Benarlah, dikatakan bahwa Salomo meminta apa yang berkenan dan baik di mata
Allah (ayat 10) bahkan meskipun dia hanya meminta hikmat tetapi Tuhan juga
memberikan apa yang tidak diminta oleh Salomo, dia juga mendapat berkat yang
lebih dengan kekayaan dan kemuliaan bahkan sebelum dan sesudah Salomo tidak
ada seorang pun seperti Salomo. Dari situ kita dapat melihat bahwa Allah adalah
sumber dari segala sesuatu, Dia mampu memberikan apa yang kita butuhkan saat
ini bahkan Allah juga memberikan apa yang tidak kita minta namun alangkah lebih
baik jika ketika kita memohon kepada Tuhan permohonan itu baik dimata Tuhan
maka dari itu datang dan mintalah kepada Tuhan hikmat agar kita mampu menerima
apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita. Untuk berkat-berkat yang lain
kita harus percaya bahwa Tuhan akan memberikannya kepada ketika Dia berkenan.
Oleh karenanya melalui firman Tuhan ini ASM diajarkan untuk berdoa kepada Tuhan
dengan kerendahan hati dan tidak perlu khawatir karena Tuhan jauh lebih tahu apa
yang dibutuhkan oleh anak-anak-Nya.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Allah adalah sumber dari segala hikmat dan pengetahuan.
2. ASM mau datang dan berdoa kepada Tuhan.
Ayat Hafalan
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN (Mzm. 111: 10a)
26
Persiapan Mengajar dan Aktivitas
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Allah adalah sumber dari segala hikmat dan pengetahuan.
2. ASM tahu cara berdoa kepada Tuhan.
3. ASM mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam doa.
Ayat Hafalan
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal
budi yang baik (Mzm. 111:10a)
27
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Allah adalah sumber dari segala hikmat dan pengetahuan
2. ASM mau datang dan berdoa kepada Tuhan
3. ASM mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam doa
Ayat Hafalan
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya
berakal budi yang baik (Mzm. 111:10a)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 3: 1
2. BE. SM. No. 5: 1
3. BE. SM. No. 334: 1
4. BE. SM. No. 141: 1
5. BE. SM. No. 323: 1
6. BE. SM. No. 170: 1
7. BE. SM. No. 123: 1
28
Minggu VIII
Setelah
Trinitatis
Nas:
7 Agustus 2022 Matius 13: 47-50
Latar Belakang
Matius 13: 47-50 merupakan salah satu perumpamaan yang disampaikan Yesus
kepada murid-murid-Nya. Perumpamaan tersebut merupakan perumpamaan yang
terakhir dari kumpulan perumpamaan pada Matius pasal 13 yang membahas mengenai
kerajaan surga atau yang sering kita kenal dengan perumpamaan akan penghakiman
pada akhir zaman. Yesus menggambarkan hal kerajaan surga sama seperti pukat
yang dilabuhkan dilaut, pukat tersebut digunakan oleh nelayan untuk mengumpulkan
berbagai jenis ikan. Pukat merupakan sebuah alat yang digunakan oleh penangkap
ikan yang besar (jala yang besar). Perumpamaan ini menjelaskan bahwa orang yang
baik dan orang yang jahat sama-sama hidup di dunia ini, akan tetapi bila waktunya
akan tiba maka Tuhan akan memisahkan orang yang baik dan jahat (bnd. Hab. 2: 1-5).
Perilaku orang-orang yang jahat dan yang fasik merupakan perilaku yang dibenci
oleh Tuhan. Siapakah orang-orang jahat dan fasik? Mereka adalah orang-orang
yang menolak untuk hidup takut akan Tuhan, tidak taat terhadap kehendak-Nya dan
menolak untuk melakukan perbuatan kebaikan. Sedangkan orang-orang yang hidup
29
dalam kebenaran adalah orang-orang yang hidup di dalam takut akan Tuhan, taat
kepada kehendak-Nya dan bertekun dalam hal-hal kebaikan. Segala tindakan baik dan
jahat yang telah dilakukan, akan menjadi nyata di dalam hari penghakiman terakhir
setiap orang akan dihakimi menurut perbuatannya, baik yang kelihatan maupun yang
tidak keliatan yang ada di dalam hati (Why. 20: 13; Rm. 2: 16). Oleh karena itu kita
sebagai anak-anak Tuhan harus dengan sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran
dan taat kepada apa yang Tuhan kehendaki (Yos. 1: 8). Anak-anak Tuhan harus selalu
memperhatikan dengan baik bagaimana kehidupan mereka sehari-hari, apakah sudah
sesuai dengan firman Tuhan atau sebaliknya.
Janganlah hendaknya berhenti untuk selalu mengenal Tuhan dan melaksakan segala
yang Dia kehendaki dalam kehidupan kita sehari-hari (Flp. 3: 9-10). Hiduplah sesuai
dengan apa yang tertulis dalam firman-Nya maupun apa yang dikatakan Roh Kudus
yang selalu menuntun kita kedalam jalan kebenaran ditengah-tengah aktivitas yang
dilakukan. Datanglah kepada Kristus untuk memberikan diri kita dibentuk oleh-Nya
sehingga kita menjadi anak-anak Tuhan.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM mampu menceritakan bahwa melakukan kebaikan adalah anak Tuhan.
Ayat Hafalan
Alat Peraga:
1. Hiaslah gambar
yang telah
disediakan dengan
menggunakan alat
mewarnai sesuai
dengan warna yang
dibutuhkan dengan
gambar tersebut.
30
2. Tambahkan pernak-pernik yang digunakan untuk menghias, agar terlihat lebih
menarik.
3. Setelah selesai mewarnai gambar tersebut, berikan keterangan pada gambar
dengan menggunakan pensil dan dikumpul kepada GSM untuk dinilai.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/PerbuatanSalah
HORONG II
Tujuan Khusus
ASM mampu menjelaskan dan mengambarkan perbuatan yang baik.
Ayat Hafalan
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah (Mat. 5: 9)
31
HORONG III
Tujuan Khusus
ASM mampu mengerti dan dapat melakukan segala hal-hal yang baik dan menjauhi
yang jahat.
Ayat Hafalan
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan
kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu (Kol. 3: 8)
1. GSM memberikan kepada ASM contoh-contoh dari hal yang baik dan jahat.
2. GSM membuat suatu permainan kepada ASM dengan cara membentuk sebuah
lingkaran, pada awalnya isi didalam lingkaran itu kosong, lalu GSM memberi
arahan atau pertanyaan kepada ASM seperti siapa yang rajin membatu orang
tua, rajin belajar, rajin berdoa dan lain sebagainya. Bagi anak yang menjawab
“iya” mereka akan masuk ke dalam lingkaran tersebut, sedangkan yang menjawab
“tidak” tetap berada di luar lingkaran.
3. GSM memberikan keterangan kepada ASM mengenai permainan yang telah
dilakukan bahwa lingkaran tersebut merupakan pemisah antara yang baik dengan
jahat, dan orang yang di dalam lingkaran tersebut merupakan orang yang baik
dan anak berada di luar merupakan orang yang jahat.
Daftar Nyanyian
32
Minggu IX
Setelah
Trinitatis
14 Agustus Nas:
2022 Kejadian 3: 17-19
Latar Belakang
Dalam perikop ini dijelaskan tentang dosa pertama manusia yang memakan buah
larangan (buah yang tidak di izinkan oleh Tuhan untuk dimakan). Itu semua atas
dasar godaan iblis (dalam rupa ular) kepada manusia untuk melawan Allah. Kisah ini
berangkat dari Kejadian 3: 1-24, dan dalam Kejadian 3: 17-19 merujuk pada hukuman
yang diberikan Allah kepada manusia yang pertama (Adam).
Sebelum kita masuk membahas nas perikop kali ini (Kej. 3: 17-19), maka terlebih
dahulu kita berangkat dari kisah kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa (baca
Kej. 3: 1-24). Manusia pertama jatuh kedalam dosa atas godaan iblis dalam rupa ular.
Mengapa iblis menjadikan wujud dirinya dalam rupa ular? Karena ular merupakan
hewan yang cerdik dari segala binatang di darat yang diciptakan oleh Allah (ay.1).
33
Iblis menggoda manusia dalam upaya melawan Allah, hingga iblis dalam rupa ular itu
pun memengaruhi manusia untuk melawan Allah untuk memakan buah yang dilarang
Allah untuk di makan. Dengan tipu muslihatnya, Iblis memutarbalikan apa yang
dikatakan Allah kepada Adam (ay. 3-4), hingga Allah pun marah dan Dia mengutuk
ciptaan-Nya termasuk umat manusia yang diciptakan-Nya menurut gambar dan rupa
Allah (ay. 16-19).
Bila kita melihat kisah-kisah dalam Alkitab, maka semua kisah yang merujuk kepada
‘ingin sama dengan Allah’ (berusaha menjadi Allah) akan lenyap dari bumi (bnd. Yer.
10: 10-11). Dalam kitab Kejadian kita melihat bagaimana manusia yang melanggar
perintah Allah (berdosa), seketika mengalami kematian moral dan rohani (baca Kej.
2: 17), dan kematian jasmani dialami setelah itu (baca Kej. 5: 5).
Dalam kitab Kejadian dengan tegas Allah berfirman agar tidak memakan buah
larangan, karena jika di makan manusia akan mati (Kej. 2: 17), akan tetapi manusia
tidak taat dan melanggar firman Allah tersebut hingga akhirnya manusia itu pun mati
secara rohani dan moral (bnd. 17: 3). Yang dimaksud dengan kematian moral ialah
kematian hidup Allah dalam diri manusia (manusia hidup dalam dosa, dan kematian
rohani ialah rusaknya hubungan antara manusia dengan Allah.
Sejak manusia pertama berbuat dosa (Adam dan perempuan yang menjadi
pendampingnya bernama Hawa), maka manusia menjalani kehidupan dengan
kebiasaan berbuat dosa (bnd. Rm. 8: 5-8). Manusia menjadi orang yang memiliki
keinginan bawaan yakni mengikuti kemanuannya sendiri tanpa memperhatikan
sesama terutama Allah (baca Kej. 5: 3; 6: 5; 8: 21; Ef. 2: 3).
Jadi dari perikop ini kita boleh memahami kemarahan Allah atas ketidaktaan manusia
terhadap firman-Nya. Sebagaimana hukuman kepada Adam (Kej. 3: 17a) diletakan
di depan sebagai penekanan, hal itu tidak terlepas dari posisi Adam sebagai kepala,
sehingga Adam mengemban konsekuensi terberat atas dosa yang diperbuat manusia
pertama. Tindakan Adam yang mendengarkan perkataan isterinya, Hawa (Kej. 3: 17),
selaras dengan kisah Abraham yang mendengarkan isterinya Sara untuk menghampiri
Hagar (Kej. 16: 2). Dari kedua kisah itu, tidak ada yang salah dalam hal mendengarkan
perkataan isteri atau pendamping hidup, akan tetapi yang salah bila perkataan
tersebut mengarah kepada ketidaktaatan pada perintah atau firman Allah.
34
Karena dosa yang diperbuat manusia pertama berkaitan dengan “makan”, maka
penekanan hukuman yang diberikan oleh Allah kepada manusia itu pun berkaitan
dengan “makan” (Bukti penekanan dapat kita lihat bahwa kata makan muncul sebanyak
lima kali dalam Kej. 3: 17-19). Sebelumnya manusia dengan mudah untuk makan, dan
setelah berbuat dosa manusia menjadi susah dalam mencari makannya (bnd Kej. 1:
29). Allah mengutuk tanah atas dosa manusia, dan akhirnya Adam pun akan bersusah
payah dalam mencari makanannya (baca Kej. 3: 17). Tak hanya itu, perempuan yang
menjadi pendamping Adam (bernama Hawa) juga dihukum oleh Allah akan mengalami
kesulitan dalam melahirkan keturunannya (Kej. 3: 16). Dan hukuman terakhir yang
diterima oleh Adam berkaitan dengan kematian. Ia akan kembali menjadi debu karena
dari debulah ia berasal (Kej. 3: 19).
Dari kisah itu, kita dapat mengambil makna pembelajaran yakni hukuman bagi
Adam bukanlah segala-galanya. Di balik hukuman tersebut, tetap ada belas kasihan
(kasih Allah kepada umat-Nya) Allah serta anugerah dan pengharapan. Allah tidak
langsung membuat Adam mati, hal ini dibuktikan dengan pemberitaan bahwa Adam
hidup hingga berumur 930 tahun (Kej. 5: 5). Akan tetapi, Allah hanya menutup akses
kepada kekekalan (baca Kej. 3: 22-24). Adam (manusia) juga masih tetap bisa makan
dari apa yang dihasilkan oleh tanah, meskipun dengan susah payah dia akan mencari
makanannya tersebut atas dosa nya (Kej. 3: 17-19). Inilah yang dinamakan dengan
pemberian ilahi (baca Kej. 9: 2-3).
Sebagai ganti dari kesusahan dan kematian yang dialami manusia karena telah berbuat
dosa, Allah menyediakan kehidupan kekal di surga yang tidak mengenal kesakitan dan
air mata (baca Why. 7: 17; 21: 4). Kematian fisik yang adalah hukuman Allah ternyata
sekaligus menjadi berkat yang menyudahi semua kesusahan manusia (baca Why 14:
13). Sebagai ganti tubuh jasmani yang dapat binasa, Allah akan menyediakan tubuh
kemuliaan melalui karya penebusan Kristus (1 Kor. 15: 35-58).
Jadi, hal yang perlu ditekankan bagi ASM yakni mereka harus memahami membedakan
mana yang baik dan mana yang jahat berdasarkan firman Allah. Kesalahan manusia
yang pertama ialah memiliki iman yang ragu kepada Allah serta tidak taat pada
perintah-Nya. Karena itu ASM harus di ajarkan agar tidak ragu terhadap firman Allah
agar dapat terhindar dari perbuatan yang salah dan hukuman Allah.
HORONG I
Tujuan Khusus
35
Ayat Hafalan
Karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa
(Mat. 9: 13b)
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3: 16)
36
2. Kertas selembar.
Alat Peraga
1. Ambil selembar kertas, kemudia tuliskanlah dengan menggunakan pena atau
pensil perbedaan dari gambar dibawah ini.
2. Setelah selesai, kumpulkan kepada GSM agar diberikan nilai.
HORONG III
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yoh. 3: 17)
37
3. Mengisi Teka Teki Silang (TSS) yang tersedia dibawah ini, kemudian
mengumpulkannya kepada GSM untuk diberikan nilai.
Daftar Nyanyian
38
Minggu X
Setelah
Trinitatis
21 Agustus 2022 Nas:
Markus 12: 41-44
Latar Belakang
Memberi persembahan adalah wujud ungkapan terima kasih oleh setiap orang kepada
Tuhan yang sudah memberikan anugerah kehidupan. Besarnya jumlah persembahan
yang akan diberikan kepada Tuhan tidak pernah ditentukan. Namun, Tuhan
mengetahui setiap hati seseorang yang memberikan persembahannya. Ketulusan
hatilah yang harus dimiliki setiap orang ketika hendak memberikan persembahan
yang terbaik kepada Tuhan. Ketulusan hati ini juga dapat diwujudkan ketika hendak
memberikan pertolongan kepada orang.
39
Pada saat itu, Yesus melihat orang kaya memberikan uangnya dalam jumlah banyak
ke dalam peti persembahan. Mereka memasukkan uangnya dari kelimpahan yang
ada pada mereka. Saat itu juga ada seorang ibu janda miskin yang memberikan
persembahannya ke dalam peti itu. Seketika itu juga Yesus memanggil murid-
murid-Nya untuk melihat perbuatan ibu janda miskin itu dan berkata, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua
orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan” (ay. 43). Apakah maksud
perkataan Yesus kepada para murid ini?
Janda adalah sekelompok orang yang sangat dipinggirkan pada abad pertama di
Palestina. Suara mereka hampir tak pernah terdengar di dalam pertemuan-pertemuan
mana pun karena mereka tidak diperkenankan untuk berbicara di ruang publik. Seorang
janda tidak selalu miskin. Akan tetapi, jika seorang perempuan hidup tanpa suaminya
maka status mereka tidak diperhitungkan di dalam masyarakat, mereka adalah orang
yang lemah secara finansial, dan menjadi tanggungan oleh keluarga (pada umumnya
laki-laki yang menjadi penanggung keluarga). Ibu janda yang ada di Markus 12: 41-44
ini adalah seorang janda yang sangat miskin. Tindakan ibu janda miskin ini menarik
perhatian Yesus karena ia memberikan persembahan bukan dari kelimpahannya
tetapi dari apa yang ada padanya. Ia memberikan persembahannya dua peser, yaitu
satu duit (ay. 42). Dua peser, satu duit ini nilainya sangat rendah, mata uang terkecil
orang Yahudi. Mata uang ini berwujud koin tembaga Yahudi yang tidak berharga.
Banyak orang yang tidak mengenalnya karena mereka memakai mata uang lepton dan
mata uang terkecil mereka adalah quadran.1 Satu quadran sama dengan dua lepton.
Kalau satu dinar sama dengan 128 lepton, maka jika diasumsikan dengan upah kerja
satu hari di Indonesia sebesar Rp100.000,00 satu lepton sama dengan Rp100.000,00
dibagi 128 sama dengan Rp781.25,00. Maka, jika dibulatkan satu lepton atau satu
peser sekitar Rp800,002 Bisa dijumlahkan dalam rupiah besarnya persembahan ibu
janda miskin itu, hanya Rp1.600,00
Di sini, Yesus mau mengatakan kepada para murid bahwa ibu janda miskin ini
memberikan semua yang ada pada dirinya bukan seperti orang-orang kaya itu. Orang
kaya itu memberi persembahannya karena mereka memiliki banyak uang yang uangnya
itu dapat mereka gunakan untuk membeli makanan, baju, dan lain-lain. Dengan kata
lain, mereka memberi persembahannya dari kelebihan mereka. Akan tetapi, ibu janda
miskin ini memberikan dari apa yang ia miliki. Bisa jadi, uang yang ia persembahkan
itu adalah uang yang ia kumpulkan dari upah jerih lelahnya bekerja. Ia memberikan
persembahannya dengan tulus hati, segenap hatinya, dan rasa percayanya kepada
Tuhan. Ia tidak takut kekurangan pada saat memberi dan Yesus mengetahui itu.
1 https://bit.ly/TafsiranMarkus
2 https://bit.ly/DuaPeser
40
Pelajaran yang diperoleh dari kisah ibu janda miskin ini adalah ketulusan hati ketika
memberi persembahannya kepada Tuhan. Memberi persembahan tidak ditentukan
dari seberapa besar jumlah yang diberikan, namun dari ketulusan hati dan rasa
percaya kepada Tuhan. Demikianlah yang dilakukan oleh ibu janda miskin ini. Ia
percaya bahwa Tuhan akan mencukupkannya. Inilah yang Yesus jelaskan kepada
para murid-Nya. Ketulusan hati sangat diperlukan ketika memberikan sesuatu kepada
Tuhan maupun orang lain. GSM dapat menjelaskan kepada ASM bahwa Tuhan melihat
ketulusan hati setiap orang ketika memberi persembahan kepada Tuhan. Juga, Tuhan
melihat ketulusan hati setiap orang ketika menolong orang lain. Tulus hati itu artinya
hatinya bersih memberikan pertolongan, tidak mengharapkan imbalan, pujian, tetapi
dengan sukacita memberi tanpa bersungut-sungut. Itulah yang dikehendaki oleh
Yesus kepada setiap ASM. ASM diajarkan untuk percaya bahwa Tuhan menyediakan
dan mencukupkan setiap orang dalam kehidupannya sehari-hari.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Tuhan menghargai persembahan yang mereka berikan.
2. ASM mau memberi persembahan dengan hati yang tulus.
3. ASM mampu menyebutkan isi 1 Samuel 16: 7b, “Manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”
Ayat Hafalan
Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1 Sam. 16: 7b)
41
Gantungan hati ini akan mengingatkan anak-
anak untuk memiliki sikap tulus ketika memberi
persembahan atau menolong orang lain.
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Tuhan menghargai persembahan yang mereka berikan.
2. ASM mau memberi persembahan dengan hati yang tulus.
3. ASM mau menolong orang lain dengan sukacita.
Ayat Hafalan
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita (2 Kor. 9: 7)
42
menerimanya. Mereka menabung uang itu. Akhirnya uang itu terkumpul sebanyak
Rp20.000,00. Olan berencana membeli buku gambar dan Olin berencana membeli
pena untuk menulis buku hariannya. Pada Minggu pagi, Olan dan Olin pergi ke gereja.
Di gereja, Kakak Guru Sekolah Minggu meminta adik-adik sekolah minggu untuk
mengumpulkan uang sukarela. Uang sukarela yang terkumpul akan dibelikan mainan
dan makanan untuk anak-anak panti asuhan. Setiap adik-adik dapat memberikan
persembahan sukarelanya ke dalam kotak persembahan yang sudah diletakkan di
dekat pintu masuk gereja jika adik-adik mau menolong aksi sukarela ini. Olan dan
Olin mengingat cerita Alkitab tentang seorang ibu janda miskin yang memberikan
persembahannya ke dalam peti persembahan di Bait Suci. Di Bait Suci itu, Yesus
duduk memperhatikan orang banyak yang datang ke Bait Suci. Yesus melihat orang
kaya memberikan uang yang sangat banyak ke dalam peti persembahan itu. (GSM
dapat menunjukkan peti persembahan yang ada di gerejanya masing-masing). Lalu,
datanglah seorang ibu janda miskin memberikan uang persembahan dan jumlahnya
tidak sebanyak yang diberikan orang kaya itu. Ibu janda miskin memberikan dua
peser uang, kira-kira sebanyak seribu enak ratus rupiah kalau dirupiahkan. (GSM
dapat menjatuhkan uang receh ke dalam peti persembahan). Lalu, Yesus mengatakan
kepada para murid-Nya, “janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada
padanya, yaitu seluruh nafkahnya” (ay. 44).
Ingat, Olan dan Olin menabung uang mereka untuk membeli buku gambar dan pena.
Apakah Olan dan Olin mau memberikan uang tabungan mereka untuk sumbangan
sukarela itu? (Berikan kesempatan bagi ASM untuk menjawab). Olan dan Olin
memutuskan untuk memberikan uang tabungan mereka masing-masing Rp20.000,00
itu ke dalam peti persembahan. Mereka memberinya dengan sukacita. Mereka lebih
bahagia jika teman-teman di panti asuhan dapat memiliki mainan dan memperoleh
makanan. Mereka berpikir bahwa makanan dan mainan untuk teman-teman di
panti asuhan lebih penting dari pada buku gambar dan pena. Sebab, mereka bisa
mengumpulkan uang mereka lagi di kemudian hari. (Beri pertanyaan kepada ASM:
Apakah kamu mau menolong orang lain dengan hati yang tulus?)
Aktivitas:
Membuat Kotak Persembahan Pribadi
Bahan: Karton yang sudah digambari dengan pola kubus,
gunting, lem dan spidol
Cara Membuat:
a. Ajak ASM untuk menggunting pola yang sudah
tersedia (lihat contoh gambar)
b. Lem pola sesuai petunjuk dan menghasilkan kubus
(lihat contoh gambar)
43
Pola dapat diprintout dari https://bit.ly/PolaSalibKreatif
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Tuhan menghargai persembahan yang mereka berikan.
2. ASM mau memberi persembahan dengan hati yang tulus.
3. ASM mau menolong orang lain dengan sukacita.
Ayat Hafalan
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita (2 Kor. 9: 7)
Daftar Nyanyian
44
Minggu XI
Setelah
Trinitatis
28 Agustus
Nas:
2022 Yakobus 3: 13-14
Latar Belakang
Melalui cerita hari ini, GSM menyampaikan kepada ASM bahwa menjadi anak-anak
Allah berarti menunjukkan perilaku yang dikendaki Allah dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Hidup ASM harus menjadi sarana untuk menunjukkan kehendak Tuhan.
Dengan demikian, melalui hidup ASM, orang lain akan mengetahui hal-hal apakah yang
menjadi kehendak Tuhan. Menjadi anak-anak Allah bukan hanya mampu menghafal
ayat hafalan atau mampu mengucapkan doa yang panjang. Menjadi anak-anak Allah
berarti menghidupi Firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari. Menghidupi Firman Tuhan dapat ditunjukkan dengan cara-cara yang sederhana
yang mampu dilakukan ASM. Misalnya seperti membantu teman yang kesulitan dalam
belajar, menemani teman yang dijauhi teman-teman lainnya, atau mengajak teman
untuk bersama-sama mendengar Firman Tuhan di Sekolah Minggu.
45
beriman tidak boleh berhenti hanya dengan mengetahui dan mendengar Firman
Tuhan. Hal yang paling penting adalah melakukan firman tersebut dalam hidup sehari-
hari. Firman harus berbuah menjadi buah-buah yang baik, bukan hanya didengar lalu
dibiarkan mati begitu saja.
Bacaan hari ini sesungguhnya tertuju pada guru-guru agama pada masa pelayanan
Yakobus. Guru-guru agama adalah mereka yang mengetahui apa yang dikehendaki
Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang kelihatannya secara kognitif memiliki
pengertian yang baik mengenai Firman Tuhan. Pada ayat 13, Yakobus menantang
para guru ini, siapakah di antara mereka yang bijak dan berbudi. Mengetahui firman
bukan berarti menjadikan seseorang bijak dan berbudi. Justru pada masa itu, guru-
guru agama cenderung memegahkan diri sebab pengetahuan agama yang mereka
miliki (ayat 14). Pengetahuan agama yang mereka miliki justru menjadi panggung
untuk menunjukkan siapa yang paling hebat, namun mereka tidak berbudi dan tidak
bijak.
Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa para guru-guru agama pada masa itu tidak
bijak dan berbudi adalah iri hati. Iri hati muncul sebab para guru tidak menghidupi
firman yang mereka ketahui. Jika mereka menghidupi firman tersebut, mereka pasti
terhindar dari iri hati. Di ayat 14, Yakobus justru menyatakan bahwa iri hati ada
dalam hati (perasaan) guru-guru agama. Artinya, iri hatilah yang berakar dalam
hidup mereka, bukan firman Tuhan. Iri hati adalah salah satu jenis dosa yang paling
berbahaya. Iri hati berarti membanding-bandingkan berkat Tuhan pada orang lain
dan berkat Tuhan pada diri sendiri. Salah satu kisah yang paling lekat dalam pikiran
kita mengenai hal ini adalah kisah Kain dan Habel. Kain iri pada Habel sebab Tuhan
mengindahkan persembahan Habel. Akhirnya, Kain membunuh Habel yang adalah
adiknya sendiri. Iri hati adalah suatu sifat yang dapat membawa kita pada dosa.
Para guru agama di masa pelayanan Yakobus mengetahui Firman Tuhan dengan baik,
namun Firman Tuhan tersebut tidak berakar di dalam hati mereka. Para guru agama
justru menunjukkan sikap iri hati dalam kehidupan sehari-hari, sementara firman
Tuhan yang mereka ketahui hanya menjadi sebatas pengetahuan saja.
Melalui bacaan hari ini, GSM perlu menekankan kepada ASM untuk menunjukkan
Firman Tuhan dalam keseharian mereka. ASM tidak cukup hanya datang ke sekolah
minggu, duduk diam, dan mendengar firman Tuhan. Firman tersebut harus dilakukan
dalam keseharian ASM. ASM dapat menunjukkannya melalui cara-cara sederhana.
Contohnya, mata dapat menjadi sarana menunjukkan kehendak Tuhan jika ia melihat
hal-hal yang baik dalam kehidupan. Mulut dapat menjadi sarana jika ia mengatakan
kebenaran dengan lemah lembut. Kaki juga dapat menjadi sarana menunjukkan
kehendak Tuhan jika ia membawa pada tujuan-tujuan yang baik.
46
Dalam melakukan kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-haru, ASM tentunya
menghadapi tantangan, salah satunya adalah tantangan yang berasal dari lingkungan
mereka. Dalam lingkungan permainan, kemungkinan ASM akan diejek sok suci oleh
teman-temannya jika berperilaku sesuai Firman Tuhan. Kemungkinan mereka akan
dijauhi atau dikucilkan oleh teman-teman. Oleh karena itu, GSM perlu menekankan
bahwa dalam lingkungan demikianlah anak-anak yang berperilaku sesuai dengan
Firman Tuhan dibutuhkan. Justru dalam lingkungan seperti itulah ASM harus bisa
menunjukkan kebiasaan baik yang sesuai dengan Firman Tuhan. Dengan demikian,
ASM menjadi sarana penyebaran kehendak Allah di dunia. ASM tidak perlu takut akan
dijauhi teman-teman, sebab pasti akan ada teman lain yang akan menerima. Jika
teman-teman tidak menerima atau mengejek ASM yang berperilaku sesuai dengan
Firman Tuhan, mereka adalah orang-orang yang akan menerima kerugian. Sebab,
mereka terus membiarkan diri terjebak dalam keadaan terpisah dari kehendak Tuhan.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mau menaati Firman Tuhan dengan menjauhkan diri dari sikap iri hati.
2. ASM mampu menuliskan perbuatan baik yang dapat mereka lakukan seminggu
ke depan.
3. ASM berjanji untuk menunjukkan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat Hafalan
Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang
lahir dari kelemahlembutan (Yak. 3: 13b)
47
2. Tekankanlah pada anak-anak bahwa perbuatan yang disebutkan kelompok
pertama adalah perbuatan yang harus terus dilakukan dalam lingkungan,
sementara perbuatan yang disebutkan kelompok kedua adalah perbuatan yang
harus dihindari
3. Setelah selesai, bagikanlah satu kertas buffalo kepada setiap anak. Mintalah
mereka untuk menggambar tangan mereka pada kertas buffalo seperti gambar
di atas. Tekankanlah pada anak-anak bahwa tangan yang mereka gambar adalah
bentuk janji mereka bahwa mereka akan selalu pamer perbuatan baik.
4. Minta anak-anak untuk menggunting kertas origami dengan ukuran seperti pada
gambar. Bentuk yang dihasilkan dapat berbeda dengan bentuk pada gambar. Lalu
mintalah anak-anak untuk menuliskan perbuatan baik yang akan mereka lakukan
dalam waktu seminggu ke depan, namun tekankanlah pada anak-anak bahwa
perbuatan baik tersebut harus terus dilakukan dalam kehidupan anak-anak.
5. Tulisan pada gambar sebaiknya dihilangkan. Gambar dapat diunduh di https://
bit.ly/PohonCintaYesus
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang
lahir dari kelemahlembutan (Yak. 3: 13b)
48
1. Tunjukkanlah gambar pohon kepada anak-anak. Lalu tempelkanlah gambar
buah (buatlah gambar buah dengan perbedaan yang jelas sehingga anak-anak
dapat membedakan dengan mudah). Lalu tanyakanlah kepada anak-anak pohon
apakah yang dipegang GSM. Tanyakan pula bagaimana mereka tahu bahwa pohon
tersebut adalah pohon mangga atau pohon lainnya (jawaban yang seharuskanya
disampaikan oleh anak-anak adalah karena mereka melihat buahnya, maka
mereka tahu bahwa pohon tersebut adalah pohon mangga). Lalu dengan pohon
yang sama, gantilah buah yang ditempelkan. Lalu tanyakan kembali kepada anak-
anak pohon apakah yang dipegang GSM.
2. Dengan pohon yang sama, tempelkanlah berbagai perbuatan baik yang telah
ditulis pada kertas origami. Lalu tanyakanlah pada anak-anak pohon apakah
yang dipegang oleh GSM (jawabannya adalah “Pohon Anak-anak Allah”. Lalu
jelaskanlah pada anak-anak bahwa pohon tersebut adalah pohon anak-anak Allah
sebab buahnya adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah yang harus
dilakukan oleh ASM. Tekankanlah lagi bahwa anak-anak Allah yang benar harus
menunjukkan kehendak Allah secara aktif melalui perbuatan sehari-hari).
3. Bagikanlah satu botol minuman bekas kepada masing-masing anak. Lalu mintalah
mereka untuk menuliskan kehendak Allah apa yang akan mereka lakukan pada
kertas origami yang dipotong kecil-kecil dengan bentuk sesuai keinginan
anak-anak. Kemudian kertas origami yang telah dipotong kecil-kecil tersebut
dimasukkan ke dalam botol minuman bekas.
4. Tekankanlah pada anak-anak bahwa memasukkan kertas origami yang telah
ditulisi ke dalam botol minuman bekas berarti menunjukkan janji mereka untuk
memamerkan kehendak Allah dalam hidup mereka.
5. Mintalah ASM untuk menghias botol tersebut sesuai dengan kreasi mereka.
Mintalah mereka untuk meletakkan botol tersebut di kamar tidur mereka agar
mereka selalu ingat akan janji mereka.
HORONG III
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang
lahir dari kelemahlembutan (Yak. 3: 13b)
49
Aktivitas dan Cerita
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 44
2. BE. SM. No. 89
3. BE. SM. No. 97
4. BE. SM. No. 125
5. BE. SM. No. 129
6. BE. SM. No. 160
7. BE. SM. No. 92
50
Minggu XII
Setelah
Trinitatis
4 September Nas:
2022 Mazmur 69: 5
AYO BERTEMAN!
Tujuan Umum
ASM dapat mengembangkan sikap yang membangun kebersamaan dengan sekitarnya.
Latar Belakang
Mazmur 69 termasuk kepada mazmur ratapan yang memiliki ciri utama berisi ungkapan
kesedihan atas penderitaan, tantangan maupun ancaman yang sedang dialami oleh
pemazmur, dalam hal ini Raja Daud (ayat 1). Namun ungkapan mazmur ratapan tidak
berhenti hanya sebatas keluh kesah, melainkan akan dilanjutkan dengan ungkapan
permohonan kepada Tuhan Allah serta pengharapan akan pertolongan yang segera
dan nyata.
51
Para perempuan dari segala kota menyambut mereka sambil bermusik, menari
dan beryanyi berbalas-balasan. Mereka bersahut-sahutan menyanyikan: “Saul
mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Hal ini membuat Saul
merasa bahwa popularitas Daud di mata rakyat sudah melampaui dirinya. Saul mulai
cemas kalau-kalau satu saat jabatan raja akan jatuh kepada Daud. Sejak itu Saul
mendengki Daud.
Muatan Mazmur 69: 5 ini merupakan hal rumit yang dialami dan dipahami oleh orang
yang sudah dewasa. Dengan kata lain, belum tepat untuk diajarkan kepada anak-
anak. Oleh karenanya muatan itu perlu diterjemahkan ke dalam konteks pergaulan
anak-anak menjadi sebuah ajakan persuasif: “Ayo berteman!” Dengan demikian,
pokok perhatian pengajaran adalah membekali ASM untuk mengembangkan sikap
bersahabat yang membangun kebersamaan serta menyadari bahwa Tuhan adalah
sahabat terbaik yang kita miliki.
52
“Benar Mama. Sekarang aku tidak kuatir lagi. Aku akan mengajak Nina nanti bermain
bersama dengan boneka baruku ini. Dia pasti senang kan Mama?”
kata Rini sambil mengeluarkan boneka barunya dari dalam lemari dan menimangnya.
“Pasti Rini, Nina pasti senang sama seperti senangnya Mama melihat Rini menjadi
anak yang ramah dan bersahabat,”
jawab Ibunya Rini dengan bangga dan bahagia. Rini melihat kepada boneka di
pangkuannya dan berkata sambil tersenyum,
“Ayo berteman boneka baruku! Nanti kukenalkan kau kepada Nina ya.”
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mampu mengenal dan menyebutkan orang-orang (terutama juga Tuhan
Allah) yang masuk kepada kategori teman di rumah, di sekolah, dan di sekolah
Minggu.
2. ASM mampu memperagakan cara menyapa dengan salam sehat kepada teman
dan cara menyapa Tuhan dengan sikap berdoa.
Ayat Hafalan
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran (Ams. 17: 17).
53
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran (Ams. 17: 17).
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menyelami sikap yang membangun kebersamaan yang ditunjukkan
tokoh cerita dan sebaliknya, mampu menyelami contoh sikap yang tidak
54
membangun kebersamaan yang ditunjukkan tokoh cerita
2. ASM mampu mengenal dan menyebutkan orang-orang (terutama juga Tuhan
Allah) yang masuk kepada kategori teman di rumah, di sekolah, dan di sekolah
Minggu
3. ASM mampu mengidentifikasi contoh sikap yang mengganggu kebersamaan di
lingkungan hidup sekolah
4. ASM mampu merencanakan dan melakukan 2 (dua) sikap yang membangun
kebersamaan di sekolah minggu.
Ayat Hafalan
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran (Ams. 17: 17).
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 29
2. BE. SM. No. 36
3. BE. SM. No. 55
4. BE. SM. No. 89
5. BE. SM. No. 90
6. BE. SM. No. 76
7. BE. SM. No. 161
Pdt. Julius Simaremare, M.Th.
Dosen Sekolah Tinggi Teologia HKBP, Pematangsiantar
55
Minggu
XIII setelah
Trinitatis
11 September
Nas:
2022 Kejadian 6: 5-8
Tujuan Umum
ASM bersedia menjauhkan diri dari perbuatan jahat yang memilukan hati Tuhan.
Latar Belakang
Perikop bahan ajar kali ini dimulai dengan sebuah pernyataan bahwa Tuhan tetap
melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan-Nya sejak masa penciptaan langit,
bumi, dan segala isinya. Tindakan Allah itu adalah melihat apa yang terjadi kepada
ciptaan-Nya. Sebelum kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, Tuhan Allah secara
berkala memeriksa dengan cara melihat keadaan ciptaan-Nya. Hasil pemeriksaan
Tuhan Allah itu disimpulkan dengan ungkapan: Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
Hasil pemeriksaan Tuhan Allah itu disimpulkan dengan ungkapan: Allah melihat bahwa
keberadaan manusia, ciptaan Tuhan yang justru cenderung melakukan kejahatan itu,
memilukan hati-Nya. Akibatnya, muncul penyesalan yang disusul dengan rencana
56
Tuhan untuk menghapuskan manusia, hewan, binatang melata dan burung di udara
dari muka bumi. Dengan demikian terlihatlah bahwa Tuhan adalah Allah yang hidup,
memiliki kehendak dan perasaan.
Pemeriksaan yang dilakukan Tuhan sangat cermat, sehingga walaupun begitu banyak
manusia yang hidup dan melakukan kejahatan pada masa itu, Tuhan masih mampu
mengenali keberadaan Nuh. Tidak hanya Nuh, tetapi juga anggota keluarganya
mendapatkan kasih karunia dari Tuhan karena cara hidup Nuh yang mau bergaul
dengan Tuhan Allah. Hubungan Nuh dengan Tuhan Allah yang baik itu membentuk
sikap dan perilaku hidup Nuh menjadi benar dan tidak bercela di mata Tuhan.
Dengan demikian, kesediaan anak untuk tidak memilukan hati Tuhan menjadi
penekanan utama perikop ini yang bisa diwujudkan melalui sikap anak yang mau
mengenal kehendak Tuhan yang baik dan menerapkannya terhadap orang-orang di
lingkungan sekitarnya.
Reko sedang gelisah di kamarnya. Dari tadi dia mencoba tidur siang, tetapi tidak
bisa. Ada sesuatu yang berulang-ulang muncul di pikirannya. Apakah adik-adik tahu
apa itu? Rupa-rupanya, siang tadi sepulang sekolah, Reko melihat Ibunya membawa
kantongan plastik penuh dengan coklat kemasan. Reko bertanya untuk siapa coklat
itu, lalu Ibunya menjelaskan kalau coklat itu akan dibawa malam nanti ke gereja untuk
acara perayaan ulang tahun teman Ibu, sesama anggota paduan suara.
Reko tadi sempat mencoba meminta sebungkus coklat itu kepada Ibu, tetapi Ibunya
mengatakan kalau jumlah coklat di kantongan plastik itu persis sama dengan jumlah
peserta paduan suara. Reko merasa kesal dan itu sebabnya sejak selesai makan siang,
dia segera masuk ke kamar dengan wajah cemberut.
Di saat gelisah itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara di pikirannya berkata, “Reko,
coklat yang dibawa Ibu tadi pasti sangat enak. Hmmm, wangi dan manis rasanya.
Coklat itu kan banyak, satu kantongan plastik penuh. Kalau kamu ambil diam-diam
satu, pasti tidak ketahuan. Itu pun nanti setelah di gereja baru ketahuan kalau
coklatnya kurang. Ibu dan teman-temannya pasti berpikir kalau ada dari coklat itu
yang tercecer dari kantongan plastik yang penuh itu.”
Reko pun langsung mengendap-endap keluar dari kamar. Dia coba memeriksa ke
ruang tamu, ruang tengah, dapur, bahkan kamar mandi. Tidak ada siapa-siapa. Pasti
57
semua orang sedang tidur siang. Dengan cepat Reko pergi menuju kulkas, tempat di
mana dia lihat tadi Ibu menyimpan kantongan plastik berisi coklat. Benar saja, begitu
pintu kulkas terbuka, terlihatlah coklat yang enak itu terletak di sana!
Tapi tiba-tiba Reko merasa bulu kuduknya merinding. Jantungnya berdegup kencang.
Kenapa? Reko mendengar sayup-sayup ada suara nyanyian anak sekolah minggu di
pikirannya. Lagu apa kira-kira ya? Apakah anak-anak ada yang tahu? Lagu inilah yang
didengarnya: (Guru menyanyikan) Hati-hati gunakan tanganmu, Hati-hati gunakan
tanganmu, kar’na Bapa di surga s’lalu m’lihat ke bawah, Hati-hati gunakan tanganmu.
Ayo anak-anak, kita bantu Reko mendengarkan lagu itu lebih jelas lagi. Kita nyanyikan
dengan nyaring ya! (semua kelas menyanyikan lagu tersebut).
Reko pun teringat akan cerita Nuh. Pada masa Nuh, banyak sekali manusia yang
suka berbuat kejahatan. Mereka itu tahu tetapi tidak peduli meski pun Tuhan selalu
melihat dan tahu apa yang mereka kerjakan. Kejahatan manusia itu membuat hati
Tuhan sangat pilu. Tahu pilu? Rasa sedih yang luar biasa yang membuat kita sampai
ingin menangis. Nuh berbeda dari mereka semua karena Nuh percaya dan bersahabat
dengan Tuhan. Itulah sebabnya walaupun orang-orang banyak yang melakukan
kejahatan, tetapi Nuh tidak mau ikut-ikutan. Nuh berani untuk tetap setia kepada
Tuhan. Nuh tidak mau memilukan hati Tuhan.
Mengingat itu, semangat Reko kembali, katanya di dalam hati: “Aku mau seperti
Nuh. Aku tidak mau mencuri coklat, karena itu adalah kejahatan yang memilukan hati
Tuhan.” Reko lalu menutup pintu kulkas dan kembali ke kamarnya. Dia pun berbaring
dengan lega. Sambil tersenyum, Reko pun terlelap dalam tidur siangnya yang nyenyak.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mampu mengenal dan menyebutkan orang-orang yang baik kepadanya.
2. ASM mampu menyebutkan hal baik apa saja yang bisa dilakukannya.
Ayat Hafalan
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan! (Rm. 12: 21)
58
3. GSM mengajarkan bahwa Tuhan adalah Allah
yang baik.
4. GSM mengajarkan dan mengajak anak
memperagakan perbuatan baik di rumah,
misalnya: mengucapkan selamat hari minggu
dan salam sehat kepada Guru maupun kawan
Sekolah Minggu; juga setelah sampai di rumah
mengucapkan selamat hari minggu kepada orang
tua dan anggota keluarga lain; menyimpan sepatu gereja sepulang dari sekolah
minggu; membuka dan melipat rapi pakaian gereja yang dikenakan, dll.
5. Aktivitas mewarnai gambar Bahtera Nuh. Gambar dapat diunduh di https://bit.
ly/BahteraNuhBesar
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mampu mengenali dan menyebutkan sikap manakah dari tokoh cerita yang
bisa memilukan hati Tuhan dan yang bisa menyenangkan hati Tuhan.
2. ASM mampu mengidentifikasi sikap Nuh yang berkenan di hadapan Tuhan Allah.
3. ASM mampu merencanakan dan melakukan 2 (dua) sikap yang menyenangkan
hati Tuhan di rumah.
Ayat Hafalan
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan! (Rm. 12: 21)
59
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menyelami yang bisa memilukan hati Tuhan yang ditunjukkan tokoh
cerita dan sebaliknya, mampu menyelami contoh sikap yang bisa menyenangkan
hati Tuhan yang ditunjukkan tokoh cerita.
2. ASM mampu mengidentifikasi sikap Nuh yang berkenan di hadapan Tuhan Allah
yang bisa diterapkan pada masa kini.
3. ASM mampu merencanakan dan melakukan 2 (dua) sikap yang bisa menyenangkan
hati Tuhan di lingkungan sekolah minggu.
Ayat Hafalan
Daftar Nyanyian
60
Minggu XIV
Setelah
Trinitatis
18 September Nas:
2022 Lukas 23: 39-43
Latar Belakang
Penulis Injil Lukas memiliki ciri khas penuturan kisah dengan cara yang terperinci
dan detail. Secara khusus, pihak-pihak yang melontarkan ejekan dengan spesifik
diurutkan. Mulai dari para pemimpin masyarakat, prajurit, dan lebih ironisnya adalah
ejekan dari sesama orang yang sedang tergantung dan disalibkan bersama-sama
Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus diperlakukan seperti seorang pendusta yang akan dibongkar kedoknya.
Tuhan Yesus ditantang untuk membuktikan bahwa Dia adalah Kristus yang selama
ini terkenal dengan berita mukjizat dan pengajaran yang penuh kuasa. Mereka yang
mengejek Tuhan Yesus sedang menunggu, apakah Dia akan merespon tantangan itu
dan membuktikan diri-Nya.
61
Sudah jelas kalau penantian mereka itu akan sia-sia, karena Tuhan Yesus tidak sedang
dalam misi membuktikan diri, melainkan berada dalam misi yang jauh lebih besar,
luhur dan mulia, yaitu memberikan diri-Nya menjadi korban pendamaian supaya
hubungan antara Tuhan Allah dengan seluruh ciptaan yang selama ini terhalang
akibat dosa bisa dipulihkan.
Kesetiaan Tuhan Yesus terhadap misinya tidak berobah meski maut sudah di
hadapan-Nya. Justru di saat-saat genting seperti itu Tuhan Yesus masih mau menjalin
persahabatan baru dengan penjahat yang seorang lagi. Tuhan Yesus berkata bahwa
penjahat yang telah sadar diri itu akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di Firdaus.
Karakter Tuhan Yesus sebagai individu yang terbuka bersahabat dan setia inilah yang
perlu diketahui dan diteladani oleh ASM.
62
kalian… eh… untuk kita… Begitu maksudnya kan Yota?”
“Tepat sekali Kiwa,” kata Yota.
“Kita ini kan anak sekolah, juga sama-sama sekolah minggu. Kita tahu bahwa
mengambil sesuatu yang bukan milik kita adalah mencuri.”
Kiwa segera menyahut,
“Ya. Apalagi tadi kudengar sampai bawa-bawa setia kawan. Apa kita mau setia kawan
dengan mencuri? Bagaimana kawan-kawan, apa itu yang kita mau?”
“Tidaklah, bukan seperti itu…” kata Loki.
“Aku juga diajari Bapak dan Ibuku supaya jangan mau memakan hasil curian. Itu
dosa.” tambahnya. Kiwa lalu tersenyum dan berkata,
“Begitu dong baru setia kawan. Kita yang berkawan ini bukan cuma kita saja, jangan
lupa ada juga Tuhan Yesus, sahabat setia kita. Kita semua sekarang bisa terhindar
dari tindakan mencuri, karena Dia yang menggerakkan hati kita supaya segera sadar.
Betul tidak?”
Loki mengangguk diikuti dengan kawan-kawan mereka yang lain.
“Hei, aku punya usul…,” kata Yota.
“Bagaimana kalau kita patungan saja untuk membeli es teh? Dari pada mencuri, kan
lebih baik menunjukkan setia kawan dengan cara kebersamaan yang baik?” lanjut
Yota. Mereka semua pun setuju untuk mengumpulkan uang yang mereka miliki.
Sambil meminum es teh, mereka melanjutkan perjalan pulang dengan gembira.
Kesetiakawanan mereka sebagai sahabat Tuhan Yesus telah berhasil mencegah
mereka menjadi pencuri.
HORONG I
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh. 1: 9)
63
3. GSM mengajarkan dan mengajak anak memperagakan
perbuatan baik yang bisa dilakukan di rumah.
4. Aktivitas mewarnai gambar Pohon Mangga.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/Pohonmangga
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mampu mengenali dan menyebutkan sikap positif dan negatif dari setiap
tokoh cerita.
2. ASM mampu menyebutkan contoh kebaikan yang telah diterimanya dari Tuhan.
Ayat Hafalan
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh. 1: 9)
64
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menyelami sikap setia kawan positif maupun negatif yang ditunjukkan
tokoh cerita.
2. ASM mampu mengidentifikasi sikap setia kawan yang berkenan di hadapan Tuhan
Allah yang bisa diterapkan pada masa kini.
3. ASMmampu menceritakan kebaikan yang telah diterimanya dari Tuhan.
Ayat Hafalan
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh. 1: 9)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 166
2. BE. SM. No. 5
3. BE. SM. No. 32
4. BE. SM. No. 162
5. BE. SM. No. 172
6. BE. SM. No. 187
7. BE. SM. No. 40
65
Minggu XV
Setelah
Trinitatis
25 September Nas:
2022 Ibrani 13: 5
Latar Belakang
Surat Ibrani ditulis untuk orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami
penganiayaan. Penulis menguatkan mereka untuk tidak meninggalkan imannya
kepada Kristus dengan menjelaskan keunggulan Yesus Kristus dibandingkan dengan
malaikat, Musa dan Imam Besar PL. Penulis memberikan teladan iman dari nenek
moyang Israel, di antaranya Nuh dan Abraham dalam pasal 11. Pasal 13 adalah
bagian penutup yang berisi nasihat praktis kehidupan orang beriman, yaitu hidup di
dalam kasih (ayat 1-3), tentang kesucian perkawinan (ayat 4), sikap kepada uang
serta mencukupkan diri (ayat 5, yang menjadi teks kita hari ini) dan keyakinan akan
pemeliharaan Tuhan (ayat 6).
Cerita
Theo berangkat ke sekolah dengan sukacita. Selain uang jajan, ia juga membawa uang
sejumlah Rp100.000,00 untuk membayar buku paket. Di sekolah Theo melihat teman
sebangkunya mempunyai kotak pensil yang baru. Kotak pensil itu terlihat sangat
cantik dan unik sehingga memikat hatinya. Ia pun ingin membeli seperti itu namun
ia yakin bahwa orang tuanya tidak akan mengizinkan karena ia baru dibelikan kotak
pensil bulan lalu dan sekarang kondisinya masih bagus. Tiba-tiba ia teringat bahwa ia
66
membawa uang Rp100.000,00 Karena hatinya sudah sangat terpikat oleh kotak pensil
itu, ia memutuskan tidak membayar buku pada hari itu. Sepulang sekolah Theo pergi
ke stationery untuk membeli kotak pensil seperti milik sebangkunya. Theo pulang ke
rumah dengan sukacita karena mempunyai kotak pensil baru.
Keesokan harinya, di sekolah guru meminta agar uang buku dilunasi, dan Theo pun
panik. Ia tidak tahu dari mana ia harus membayar karena uangnya sudah habis.
Guru memberi perpanjangan waktu sampai 3 hari namun tetap saja ia tidak mampu
membayarnya. Akhirnya, guru memberikan surat panggilan kepada orang tua Theo
agar datang ke sekolah untuk melunasi. Theo ketakutan, ia menyesal tetapi nasi
sudah menjadi bubur.
Di rumah, dengan gemetaran Theo memberikan surat peringatan itu kepada ibunya.
Ibunya sangat terkejut dan sedih membaca surat panggilan itu. Theo menceritakan
dengan jujur mengapa ia tidak membayar bukunya. Setelah terdiam beberapa saat,
dengan penuh kasih ibunya memeluk Theo sambil berkata, “Ibu memaafkanmu
sayang, tetapi jangan ulangi lagi ya. Jika ada barang teman kita yang bagus, kita tidak
harus memilikinya. Kita harus mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki.” Theo
mengangguk tanda menyesal dan mengerti. Theo berjanji tidak akan mengulanginya
lagi, dan akhirnya merekapun berpelukan.
Demikianlah adik-adik Sekolah Minggu isi Firman Tuhan hari ini sebagaimana tertulis
dalam Ibrani 13:5, “cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” Kita tidak
boleh iri atas apa yang dimiliki teman kita; kita tidak boleh menginginkan kepunyaan
sesama, sebagaimana diajarkan dalam Titah ke….? (Guru Sekolah Minggu menunggu
anak-anak merespons), titah kesepuluh. Sebagai anak Tuhan, kita harus menyadari
bahwa apa yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan, maka kita mensyukurinya, yaitu
menggunakannya dengan baik dan untuk hal yang baik. Kita juga harus mencukupkan
diri dengan apa yang yang kita miliki; jangan tamak seperti Theo dalam cerita di
atas. Kita membeli barang baru jika yang kita miliki sudah rusak, bukan karena teman
kita punya yang baru. Jadi, mulai sekarang anak-anak Sekolah Minggu HKBP harus
bersyukur atas apa yang dimiliki dan mencukupkan diri.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM dapat menyebutkan benda-benda (barang) yang dimilikinya.
2. ASM dapat menyebutkan benda (barang) yang sangat disyukurinya.
3. ASM dapat menggunakan benda (barang) yang dimilikinya dengan baik.
67
Ayat Hafalan
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu (Ibr. 13: 5a)
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita
tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-
apa ke luar. (1 Tim. 6: 6-7)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mendefinisikan arti mencukupkan diri.
2. ASM dapat memahami cara mencukupkan diri atas apa yang dimiliki.
68
3. ASM dapat menunjukkan perilaku mencukupkan diri atas apa yang dimiliki.
Ayat Hafalan
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita
tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-
apa ke luar. (1 Tim. 6: 6-7)
… … … …
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 48
2. BE. SM. No. 123
3. BE. SM. No. 190
4. BE. SM. No. 303
5. BE. SM. No. 137
6. BE. SM. No. 119
7. BE. SM. No. 64
69
Minggu XVI
Setelah
Trinitatis
Nas:
2 Oktober 2022 2 Tawarikh 6: 13-16
Latar Belakang
Kitab 2 Tawarikh berisikan sejarah bangsa Israel mulai dari pemerintahan Salomo
(971-931 SM) hingga Kerajaan itu pecah menjadi dua, yaitu Israel Utara dan Israel
Selatan (930-586 SM). Kitab 2 Tawarikh terbagi dua bagian besar, yaitu pertama,
pasal 1-9 tentang masa pemerintahan Salomo sebagai masa keemasan Israel. Dua
pertiga dari sembilan pasal ini menceritakan pembangunan dan penahbisan Bait Suci;
kedua, pasal 10-36 tentang raja-raja Yehuda setelah kematian Salomo.
Setelah Salomo mendirikan Bait Suci (pasal 3-4), dilakukanlah penahbisan Bait Suci
(pasal 5-7). Dalam acara penahbisan tersebut Salomo berdoa di depan mezbah Tuhan
di hadapan segenap jemaah Israel (6: 12). Ayat 13 menjelaskan bahwa Salomo berdoa
di atas sebuah mimbar tembaga berukuran panjang dan lebar 5 hasta (sekitar 2,3
meter) serta tinggi 3 hasta (sekitar 1,3 meter). Isi doanya dapat dibagi 3 bagian,
yaitu: untuk kerajaan Israel (ayat 14-16), untuk Bait Allah (ayat 17-39), dan untuk
Bait Allah serta kerajaan (ayat 40-42). Teks pembelajaran Sekolah Minggu saat ini
adalah bagian yang pertama, yaitu doa untuk kerajaan, dengan dua penekanan, yaitu:
1. Ayat 14-15: pujian kepada Tuhan Allah Israel. Salomo menggambarkan Tuhan
sebagai Tuhan yang setia memelihara janji-Nya, yaitu janji kepada Daud tentang
kekekalan kerajaan Israel serta tentang pendirian Bait Suci oleh anaknya.
70
Keberhasilan Salomo dalam mendirikan Bait Suci dimaknai Salomo sebagai
penggenapan janji Tuhan.
2. Ayat 16: permohonon agar Tuhan tetap mengokohkan Kerajaan Israel.
Cerita
Adik-adik yang manis, siapa diantara kita yang pernah berjanji? (Tunggu sampai
anak-anak menjawab/ tunjuk tangan). Kita semua pasti pernah berjanji. Misalnya,
berjanji kepada orang tua bahwa kita tidak akan nakal lagi, atau berjanji kepada guru
bahwa kita tidak akan lupa lagi mengerjakan PR. Tetapi, berhasilkah kita memenuhi
semua janji kita itu? Ayo, jujur, coba angkat tangannya yang tidak pernah ingkar
janji? Wah, ternyata semua kita pernah ingkar janji, tetapi, tahu gak adik-adik, Tuhan
tidak pernah ingkar janji. Tuhan berjanji kepada raja Daud bahwa kerajaan yang
dipimpinnya akan kekal dan bahwa anak Daud akan mendirikan bagi Tuhan Bait Suci.
Janji itu digenapi Tuhan.
Salomo adalah anak Daud, dan ia berhasil mendirikan Bait Suci dan teks khotbah kita
hari ini adalah doa Salomo ketika Bait tersebut ditahbiskan (dirayakan peresmiannya).
Salomo tidak menyombongkan dirinya meskipun Bait Suci telah berhasil didirikan
dengan megah. Sebaliknya, ia memuji Tuhan. Ia mengakui dalam doanya bahwa
Tuhanlah yang menolongnya mendirikan dan menahbiskan Bait Allah tersebut. Itu
sebabnya di ayat 14 Salomo berkata (kita baca bersama ya adik-adik Sekolah Minggu),
“Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau
yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan
segenap hatinya hidup di hadapan-Mu.” Di ayat 14 ini Salomo memuji Tuhan. Ia
memuji kesetiaan Tuhan dalam menggenapi janji-Nya. Pujian dan pengakuan Salomo
ini diulanginya lagi di ayat 15. Jadi isi ayat 14 dan 15 sama yaitu pengakuan dan
pujian karena Tuhan menepati janji-Nya.
Adik-adik Sekolah Minggu, senang gak jika Tuhan menggenapi janji-Nya? Pasti dong!
Janji Tuhan kepada Daud tentang kekekalan kerajaan Israel sudah kita alami; kita
adalah bangsa Israel secara iman. Kerajaan itu telah diperluas menjadi Kerajaan
Allah di dalam Yesus Kristus, di mana kita adalah anggota Kerajaan Allah. Janji Tuhan
itu telah digenapi di dalam diri kita, di gereja kita. Jadi, meskipun kita sering ingkar
janji, orang tua atau guru kita juga kadang lupa melakukan janjinya, ingatlah bahwa
Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah ingkar janji. Tuhan kita adalah Tuhan
yang setia. Tuhan telah berjanji untuk tetap memberkati Daud dan keturunannya,
maka Tuhan pasti akan memberkati kita karena kita adalah keturunan Daud di dalam
Yesus Kristus. Jadi, jangan pernah ragu dan takut dalam menjalani kehidupan di dunia
ini ya adik-adik. Percayalah ada Tuhan yang memberkati dan menyertai kita. Mari kita
katakan: Tuhan kita adalah Tuhan yang setia.
71
Oh iya, adik-adik mau gak belajar lagi dari Salomo? Pasti mau kan? Salomo dalam
keberhasilannya tidak sombong; ia tidak memegahkan diri tetapi ia memuji Tuhan.
Sebagai anak Tuhan, kita pun jika mengalami keberhasilan, jangan pernah sombong
ya. Sebaliknya, dalam keberhasilan tersebut seharusnya kita berdoa memuji Tuhan.
Kita berdoa seperti doa Salomo dalam ayat 14: “Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada
Allah seperti Engkau di langit dan di bumi…”
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui siapa yang membangun Bait Suci.
2. ASM mengerti mengapa Salomo memuji Tuhan.
3. ASM mampu berdoa memuji Tuhan.
Ayat Hafalan
Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi. (2 Taw.
6: 14a)
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui isi doa pujian Salomo.
2. ASM mampu menyebutkan janji setia Tuhan bagi Daud.
3. ASM mampu menunjukkan janji setia Tuhan bagi manusia.
72
Ayat Hafalan
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya. (Rat. 3: 22)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menceritakan doa Salomo ketika mentahbiskan Bait Suci.
2. ASM dapat menyimpulkan kepribadian Tuhan dari doa pujian Salomo.
3. ASM dapat menunjukkan janji setia Tuhan bagi dirinya.
Ayat Hafalan
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru
tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Rat. 3: 22-23)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 44
2. BE. SM. No. 89
3. BE. SM. No. 128
4. BE. SM. No. 136
5. BE. SM. No. 97
6. BE. SM. No. 40
7. BE. SM. No. 64
Pdt. Dr. Rospita Siahaan
Dosen STT-HKBP Pematangsiantar
73
Minggu XVII
Setelah
Trinitatis
Nas:
9 Oktober 2022 Kisah Rasul 28: 1-10
Latar Belakang
Paulus yang bersungguh-sungguh memberitakan Injil diadukan oleh orang-orang yang
tidak menyukai Injil sebagai pembuat onar, dan ia pun ditahan karena aduan tersebut.
Sebagai warga negara Roma, ia naik banding kepada Kaisar sehingga harus dibawa
ke Roma untuk diadili. Dalam status sebagai tahanan, di pasal 27 diceritakan Paulus
berlayar ke Roma dan tak disangka-sangka kapal mereka diombang-ambingkan angin
badai. Akhirnya kapal mereka berhasil mendarat di sebuah pantai di pulau Malta, dan
itulah teks khotbah Sekolah Minggu hari ini. Di Malta Tuhan menyelamatkan Paulus
dari gigitan ular dan Paulus juga diberikan Tuhan kesempatan untuk melakukan
mukjizat kesembuhan selama tinggal di sana.
Cerita
Siapa diantara adik-adik Sekolah Minggu yang berani memegang ular? Jangankan
memegang ular, melihat ular saja pasti ada yang geli dan takut, ya kan? Kita diajarkan
untuk berhati-hati dengan ular karena ular termasuk hewan berbisa. Bisa ular dapat
mengakibatkan kematian orang yang digigitnya. Demikian yang dialami Paulus dalam
74
Kisah Rasul 28 ini. Kapal yang dinaiki Paulus menuju Roma terpaksa mendarat di
Pulau Malta karena diombang-ambingkan badai besar selama 14 hari. Pada saat itu
hawa sangat dingin sehingga penduduk pulau Malta menyalakan api besar untuk
menghangatkam mereka semua. Paulus menambahkan ranting-ranting ke atas api
tersebut agar tetap menyala namun tiba-tiba seekor ular beludak yang keluar dari
api menggingit tangan Paulus.
Bisa kita bayangkan adik-adik apa yang terjadi? Paulus pasti kesakitan akibat gigitan
ular tersebut, tetapi terpujilah Tuhan. Meskipun ular itu menggigit tangannya, Paulus
tidak kenapa-kenapa. Penduduk pulau Malta yang melihat hal itu mulai berpikiran
buruk tentang Paulus. Adik-adik tahu apa yang mereka katakan? Ayo kita baca ayat
4 secara bersama-sama (tunggu sampai anak Sekolah Minggu menemukan ayat 4),
“Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia
tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” Waduh, ngeri ya… Paulus diduga seorang
pembunuh. Mereka mengira Dewi Keadilan sedang menghukum Paulus melalui gigitan
ular tersebut. Benarkah demikian?” Tentu tidak adik-adik. Paulus ditahan bukan
karena berbuat jahat melainkan karena memberitakan Injil. Tuhan tidak membiarkan
hal buruk terjadi pada Paulus. Tuhan juga tidak membiarkan penduduk pulau Malta
berpikiran negatif tentang Paulus. Tuhan memampukan Paulus mengibaskan ular
tersebut dari tangannya ke api dan Paulus tidak menderita apa-apa. Penduduk pulau
Malta masih berpikir bahwa beberapa saat kemudian Paulus pasti akan mati rebah
namun ternyata tidak demikian. Sungguh luar biasa Tuhan kita. Tuhan menunjukkan
kuasanya dengan menyelamatkan Paulus dari akibat gigitan ular. Jika sebelumnya
penduduk pulau Malta menduga Paulus sebagau seorang pembunuh, sekarang
mereka menganggap Paulus sebagai seorang dewa. Memang Tuhan kita hebat, selain
menyembuhkan Paulus, Tuhan kita juga mengubahkan penilaian negatif menjadi
penilaian positif. Setelah itu Paulus menyembuhkan ayah Publius, tempat di mana
mereka menginap selama 3 hari. Publius adalah gubernur Pulau itu. Tidak hanya
ayah Publius, orang-orang sakit yang ada di pulau itupun dibawa kepada Paulus dan
mereka disembuhkan.
Adik-adik yang manis, “Siapa yang sebenarnya menyembuhkan ayah Publius dan
penduduk pulau Malta?” Paulus? Tentu saja tidak. Bukan Paulus yang menyembuhkan
tetapi Tuhan. Paulus adalah alat yang dipakai Tuhan. Sama seperti Tuhan
menyelamatkan nyawa Paulus dari bisa ular yang menggigitnya, demikian Tuhan
menyembuhkan penduduk pulau Malta, dan pasti demikian juga menyembuhkan anak-
anak Sekolah Minggu. Apakah Tuhan kita hanya menjaga Paulus dari malapetaka?
Pastinya tidak dong. Tuhan juga menjaga anak-anak Sekolah Minggu, yaitu dengan
memberi nafas kehidupan, memberi kesehatan, memberi orang tua kita rejeki. Tuhan
juga pernah menyembuhkan kita dari sakit. Kita hidup dan sehat sampai sekarang
adalah karena Tuhan menjaga kita.
75
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui Paulus selamat dari gigitan ular di Pulau Malta
2. ASM mengerti Tuhan menjaga Paulus
3. ASM meyakini Tuhan menjaganya
Ayat Hafalan
Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga
nyawaku. (Ay. 10: 12)
Aktivitas
Bernyanyi
Allah itu baik (3x) Ia baik bagiku
God is so good (3x) Is so good to me
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan
kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu! (Mzm. 40: 12)
Aktivitas
Bernyanyi: Lagu Kidung Jemaat No. 438
Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu
Naungan kasihNya pelindungmu, Tuhan menjagamu
Tuhan menjagamu, Waktu tenang atau tegang
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu
76
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mengerti cara kerja Tuhan menjaga Paulus
2. ASM mampu menjelaskan bagaimana Tuhan menjaga Paulus
3. ASM mampu menjelaskan bagaimana Tuhan menjaganya
Ayat Hafalan
Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga
tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
(Mzm. 56: 14)
Aktivitas
Bernyanyi
Lagu Buku Ende HKBP No. 806:1 dan Kidung Jemaat No. 438:1
Aha pe masa di ngolumon, Tuhan manjaga ho
HolongNa do mangondihon ho, Tuhan manjaga ho
Tuhan manjaga ho, las pe roham marsak pe ho
Sai diramoti ho, Tuhan manjaga ho
Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu
Naungan kasihNya pelindungmu, Tuhan menjagamu
Tuhan menjagamu, Waktu tenang atau tegang
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 15
2. BE. SM. No. 26
3. BE. SM. No. 63
4. BE. SM. No. 74
5. BE. SM. No. 18
6. BE. SM. No. 131
7. BE. SM. No. 128
Pdt. Dr. Rospita Siahaan
Dosen STT-HKBP Pematangsiantar
77
Minggu XVIII
Setelah
Trinitatis
16 Oktober Nas:
2022 2 Korintus 5: 17-19
Latar Belakang
Nas ini merupakan penjelasan tentang bagian perjalanan rasul Paulus dalam
pelayanannya. Paulus memiliki cerita atau kisah hidup yang unik sebagai Rasul Allah.
Sebelumnya, Paulus tidak mengenal Allah, saat itu namanya Saulus. Saulus tidak
percaya kepada Tuhan Yesus. Namun, Tuhan Yesus tidak ingin membiarkan Saulus
terus melakukan kejahatannya, kemudian Ia menampakkan diri pada Saulus. Saulus
pun bertobat dan namanya berganti menjadi Paulus. Saulus (manusia lama) menjadi
Paulus (manusia baru). Paulus menerima hidup baru di dalam Yesus. Dulunya, ia
mengejar-ngejar orang Kristen dan membunuhnya, kini ia sebagai pemberita Injil
dan siap menderita untuk hal-hal baik. Sebagai seorang pelayan Tuhan Yesus, Paulus
sungguh-sungguh hidup melakukan kehendak Tuhan Yesus.
Nah ASM, apa perbedaan ciptaan (manusia) lama dan ciptaan (manusia) baru?
Menurut Rasul Paulus, Manusia Lama itu adalah orang-orang yang berjalan dalam
kesia-siaan. Mereka jauh dari Allah bahkan sama sekali tidak mengenalnya. Mereka
menjalani hidup tanpa makna, berbuat segala yang sia-sia, menuruti kemauannya
sendiri, menuruti keserakahan diri. Orang-orang yang demikian tentu tidak mengenal
kemuliaan Tuhan Yesus. Dan Manusia Baru adalah orang-orang yang mau mendengar
dan mempelajari Alkitab dengan penuh ketekunan. Mereka mengenal Tuhan Yesus
78
dan mau dituntun oleh-Nya sehingga mereka melakukan hal yang dikehendaki Tuhan
Yesus dengan sungguh-sungguh. Gaya hidup mereka juga berbeda yaitu, suka
menolong, rendah hati, peduli, rajin belajar, suka berdoa, baik, dan lain-lain.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM diminta untuk mewarnai gambar pada kertas jelek (lama) dan mewarnai
pada kertas bagus (baru).
2. ASM diajak menceritakan makna dari mewarnai pada kedua kertas tersebut.
3. ASM diajak berefleksi dari gambar yang mencerminkan nilai-nilai jelek (kertas
yang lama, kusam, dll.) dan nilai-nilai yang baik (kertas yang baru dan bersih).
Ayat Hafalan
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah Ciptaan Baru; yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Kor. 5: 17)
79
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM dapat membedakan hidup Saulus menjadi Paulus.
2. ASM mampu memahami perbedaan manusia lama dan manusia baru.
3. ASM mau menjadi anak-anak yang baik (ciptaan baru).
Ayat Hafalan
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah Ciptaan Baru; yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Kor. 5: 17)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat menceritakan kembali kisah Saulus menjadi Paulus.
2. ASM mampu memahami arti Manusia Baru di dalam Kristus.
3. ASM menyebutkan hal-hal baik yang pernah ia lakukan (manusia baru).
80
Ayat Hafalan
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia
lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.
(Kol. 3: 9-10)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 36
2. BE. SM. No. 86
3. BE. SM. No. 172
4. BE. SM. No. 44:1-2
5. BE. SM. No. 89:1
6. BE. SM. No. 97:1-2
7. BE. SM. No. 92: 1-3
Pdt. Jetty Lisantri Samosir, M.Th.
Dosen STB-HKBP Laguboti
81
Minggu XIX
Setelah
Trinitatis
23 Oktober
Nas:
2022 2 Raja-raja 2: 19-22
Latar Belakang
Nama Elisa, berarti “Allah adalah keselamatanku”. Nabi Elisa dikenali oleh berbagai
mukjizat yang ia lakukan untuk membantu dan memberkati orang-orang yang ia temui
misalnya; Ia melipatgandakan minyak dalam buli-buli seorang janda (2 Raj. 4: 1-7).
Ia bernubuat seorang putra akan lahir bagi keluarga Sunem yang telah memberinya
makan dan tumpangan, dan setelah beberapa waktu ia juga membangkitkan anak itu
dari kematian (2 Raj. 4: 8-37). Elisa juga menghilangkan racun dari masakan labu liar
(2 Raj. 4: 38-41). Ia menyembuhkan Naaman dari penyakit kustanya (2 Raj. 5) dan
membuat mata kapak mengapung di air (2 Raj. 6: 1-7), dan banyak lagi. Pada Nas ini
menceritakan tentang mukjizat nabi Elisa menyehatkan air di Yerikho (2 Raj. 2: 19-
21).
Di kota Yerikho nabi Elisa membawa keselamatan bagi penduduk kota itu. Kota
Yerikho terancam akan persediaan air yang sehat dan banyak bayi yang mengalami
kematian. Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting. Mengetahui bahwa
Nabi Elisa banyak membantu orang-orang yang dalam kesusahan, penduduk Yerikho
memintanya untuk menolong mereka. Lalu, Nabi Elisa datang kepada Allah meminta
pertolongan dan Allah menyehatkan kembali air itu melalui cara yang sudah dilakukan
82
Elisa (ay. 20-21). Menarik sekali ya adik-adik, ketika penduduk kota Yerikho datang
kepada Nabi Elisa oleh karena kematian terancam air yang sehat dan bersih, justru
Nabi Elisa membawa penduduk Yerikho datang kepada Allah Sang sumber kehidupan
dan keselamatan.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM menyebutkan arti nama Elisa.
2. ASM mau berbagi kepunyaannya dengan temannya yang kesusahan.
Ayat Hafalan
Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut (Ibr. 13: 6b)
83
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM menyebutkan arti nama Elisa.
2. ASM mengerti arti Berkat.
3. ASM mau berbagi dengan temannya yang kesusahan.
Ayat Hafalan
Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu (Mzm. 119:
173)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat menceritakan ulang mukjizat yang dilakukan Nabi Elisa di Yerikho.
2. ASM menjelaskan arti pertolongan Tuhan
3. ASM menyebutkan tindakan pertolongan yang sudah ia pernah lakukan.
Ayat Hafalan
Jika bukan TUHAN yang menolong aku; aku nyaris diam di tempat sunyi (Mzm. 94: 17)
84
Aktivitas dan Alat Peraga
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 7:1
2. BE. SM. No. 321:1
3. BE. SM. No. 311: 1
4. BE. SM. No. 44:1-2
5. BE. SM. No. 89:1
6. BE. SM. No. 248:1-2
7. BE. SM. No. 65:1
85
Minggu XX
Setelah
Trinitatis
30 Oktober Nas:
2022 Yeremia 26: 12-14
AYO BERTOBAT!
Tujuan Umum
ASM mampu memahami bahwa bertobat berarti melakukan kehendak Allah.
Latar Belakang
Yeremia, seorang nabi yang selalu menyampaikan pertobatan. Ia menyampaikan
nubuatan kepada segala pemuka dan seluruh rakyat, bangsa Isreal, bahwa: “TUHANlah
yang telah mengutusnya untuk bernubuat tentang rumah dan kota ini. Oleh sebab itu,
perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN,
Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas
kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa
yang baik dan benar di matamu.
86
menjadi lebih baik, tetapi ada yang tidak senang, ia justru kesal, marah, atau bahkan
membenci orang yang menasehatinya. Sikap demikian adalah hal yang tidak baik.
Sebab ketika kita dinasehati oleh seseorang, atau oleh mama, kakak, teman, ibu guru,
dll., itu artinya kita perlu berubah menjadi lebih baik supaya kita tidak celaka oleh
sikap buruk kita. Bangsa Israel juga demikian dinasehati oleh nabi Yeremia supaya
mereka meninggalkan perbuatan buruk mereka dan merasakan kebaikan Tuhan dan
menerima keselamatan. Yuk bertobat, meninggalkan sikap hidup buruk menjadi
sikap hidup yang baik. Jangan keraskan hatimu ya, seperti marah-marah, teriak, dan
memberontak. Itu akan membuat ASM lelah dan tidak ceria kan? Tuhan Yesus senang
dengan ASM yang baik dan ceria.
HORONG I
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik (2 Tes. 3: 13b)
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku (Mzm. 13: 6b)
87
Aktivitas dan Alat Peraga
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menjelaskan dengan baik hal-hal buruk dan hal-hal baik.
2. ASM menceritakan perbuatanburuk yang ia pernah dan mau lakukan.
3. ASM memiliki tekad untuk melakukan hal-hal yang baik.
Ayat Hafalan
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan
bertobatlah! (Why. 3: 19)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 10
2. BE. SM. No. 106
3. BE. SM. No. 200
4. BE. SM. No. 126
5. BE. SM. No. 118
6. BE. SM. No. 167
7. BE. SM. No. 234
Pdt. Jetty Lisantri Samosir, M.Th.
Dosen STB-HKBP Laguboti
88
Minggu XXI
Setelah
Trinitatis
6 November Nas:
Latar Belakang
Paulus adalah satu rasul yang dipilih Tuhan untuk memberitakan Injil. Meskipun banyak
orang yang tidak menyukainya karena dia memberitakan Injil ia tetap semangat dan
mendoakan orang yang tidak suka padanya. Sekalipun ia beberapa kali masuk dan
keluar penjara karena memberitakan Injil; ia tetap teguh meneruskan pemberitaan
Injil. Melalui Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat 1 Korintus 15: 58, Rasul Paulus
memberi kita didikan, ajaran dan nasihat supaya kita berdiri teguh, jangan goyah dan
selalu giat dalam pekerjaan Tuhan. Dan percaya bahwa dalam persekutuan dengan
Tuhan maka jerih payah kita tidak akan sia-sia.
89
Tuhan karena kita tidak punya kekuatan pada diri kita sendiri. Tuhan tidak pernah
memberikan sesuatu dengan maksud dan tujuan untuk mencelakakan kita. Tuhan
menginginkan supaya kita terus berjalan dengan Dia. Karena apapun kesulitan dan
tantangan yang kita alami Tuhan akan menuntun kita agar mampu melewati kesulitan
itu. Itulah sebabnya kita harus berdiri teguh dan berjalan terus maju. Hidup teguh
di dalam Tuhan dicapai dengan terus menerus berpegang erat dan kuat pada ajaran
Firman Tuhan, yaitu Firman-Nya yang sudah kita dengar dan baca.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, selanjutnya Paulus mengatakan, “giatlah selalu
dalam pekerjaan Tuhan.” Di sini Paulus menasihati supaya orang-orang percaya
senantiasa tidak goyah dan bersemangat dalam melayani Tuhan. Supaya kita tetap
setia dan sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Stand firm and follow the Lord, itulah
cara Tuhan membawa kita maju dan bertumbuh di dalam Yesus, sehingga kita belajar
melewati tantangan, kesulitan itu semua dengan sabar karena itulah panggilan hidup
orang Kristen.
Panggilan kita oleh Tuhan seperti naik gunung yang terkadang membuat kita lelah.
Kaki kita bisa lemah dan goyah. Kita bisa berhenti melangkah. Tetapi yang perlu kita
ingat bahwa ada pemandangan indah yang dari yang begitu berharga dari apapun.
Ada berkat Tuhan yang begitu indah yang disediakan bagi kita oleh karena itu kita
harus berjalan maju terus ikut Tuhan.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, Begitu jugalah pribadi dari Rasul Paulus
yang perlu kita contoh. Ia sungguh-sungguh orang yang sangat mencintai Tuhan.
Dalam keadaan apapun, ia tetap mencintai Tuhan. Kesusahan dan penderitaan, tidak
menyurutkan langkahnya untuk tetap memberitakan Injil Yesus Kristus. Kita diajak
belajar tentang tokoh Paulus yang penuh semangat untuk melayani Tuhan. Meskipun
hidupnya menderita karena banyak orang yang tidak suka, tetapi rasul Paulus tidak
menyerah. Dia yakin Tuhan pasti menyertainya. Sama seperti kita, kita juga harus
setia kepada Tuhan dan melayani Tuhan. Melayani Tuhan dengan rajin datang
bersekutu atau beribadah kepada Tuhan, rajin berdoa dan membantu teman yang
kesusahan. Amin.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM dapat mengisahkan siapa Paulus
Ayat Hafalan
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rm. 10: 17)
90
Aktivitas dan Alat Peraga
Story telling dan mewarnai.
1. GSM mempersiapkan gambar Paulus
ketika memberitakan Injil.
2. GSM mengundang ASM menceritakan
siapa Paulus lewat gambar yang
disediakan.
3. GSM membagikan gambar Paulus
tersebut agar diwarnai. Gambar dapat
diunduh di https://bit.ly/RasulPaulus
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mengisahkan siapa Paulus
2. ASM dapat memberikan contoh bagaimana hidup setia mengikut Tuhan
Ayat Hafalan
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rm. 10: 17)
91
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mengisahkan siapa Paulus dan Surat-surat Paulus.
2. ASM dapat memberikan contoh bagaimana hidup setia mengikut Tuhan.
3. ASM dapat menyampaikan komitmen untuk setia mengikut Tuhan.
Ayat Hafalan
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1 Kor. 15: 58)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 153
2. BE. SM. No. 158
3. BE. SM. No. 76
4. BE. SM. No. 38
5. BE. SM. No. 114
6. BE. SM. No. 57
7. BE. SM. No. 170
Diak. Lamria Sinaga, M.Th.
Dosen STD-HKBP Balige
92
Minggu XXII
Setelah
Trinitatis
13 November Nas:
2022 1 Tesalonika 5: 8-11
Latar Belakang
Dalam surat Paulus ke jemaat Tesalonika menasihatkan orang Kristen di Tesalonika
untuk hidup berjaga-jaga akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Awalnya
jemaat Tesalonika salah memahami apa yang dimaksud dengan “hidup berjaga-jaga”
yaitu mereka tidak lagi beraktivitas dan hanya memandang langit berharap akan
kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Dengan kata lain, orang Kristen di Tesalonika
telah memaknai “berjaga-jaga” dengan keliru. Paulus memperbaiki dan mengingatkan
kesalah-pahaman jemaat Tesalonika. Berjaga-jaga yang dimaksud oleh Paulus
bukanlah tidak bekerja dan hanya duduk, diam, menanti kedatangan Tuhan. Berjaga-
jaga berarti berpegang teguh kepada iman, meneruskan kehidupan (bekerja, belajar),
saling memperhatikan/mengingatkan/membangun sesama, dan sambil menantikan/
bersiap akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Hal inilah yang membuat Paulus
menuliskan suratnya ke Tesalonika; agar semua jemaat Tesalonika saling menasihati
seorang akan yang lain, hidup saling membangun; sebab Tuhan pasti dan akan segera
datang.
93
Penjelasan Bahan dan Cerita
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, Paulus adalah orang yang menghargai siapapun
yang ia jumpai. Ia telah menjelajahi banyak tempat untuk memberitakan Injil sehingga
banyak orang yang mengenalnya. Paulus juga seorang pekerja keras. Meskipun ia
setiap hari memberitakan Injil, bukan berarti ia tidak bekerja. Paulus tidak meminta
belas kasihan orang lain agar ia bisa makan. Melainkan, ia tetap bekerja keras agar ia
dapat makan dengan bekerja sebagai pembuat tenda. Ketika ia telah dikenal banyak
orang ia tetap rendah hati. Paulus benar-benar menjaga dirinya untuk tetap hidup
benar bagi Tuhan. Ia menjadi teladan bagi banyak orang untuk bekerja dan berkarya
sebelum waktu Tuhan datang.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, tak seorang pun tahu kapan Tuhan datang
untuk kedua kalinya, karena itu Paulus menasihati untuk berjaga-jaga. Berjaga-
jaga bukan berarti hanya diam, menanti tanpa bekerja. Berjaga-jaga berarti hidup
dengan pengharapan dan Iman kepada Tuhan. Dengan kata lain, percaya akan
kedatangan Tuhan itu pasti namun sambil menanti kedatangan Tuhan maka kita
perlu mempersiapkan diri. Demikianlah Paulus menasihati orang-orang di Tesalonika
supaya mereka juga meneladani hidup Paulus menanti kedatangan Tuhan dengan
mempersiapkan diri dan tetap berkarya bagi Tuhan.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, Paulus juga mengingatkan kita untuk hidup
saling menasihati. Saling menasihati tidak hanya cukup sekali namun harus terus
berlanjut. Menasihati berarti memberi dorongan positif untuk membangun hidup
bersama. Bagaimana cara kita menasihati teman kita? Misalnya teman kita ada yang
malas mengerjakan PR dan menunggu temannya selesai baru dicontoh. Maka sebagai
Anak Tuhan Yesus kita harus menasihatinya agar temannya tersebut tidak menunggu
temannya selesai mengerjakan tugas, tetapi harus mengerjakan tugasnya juga agar
ketika guru mengarahkan kita mengumpulkan PR maka kita semua telah siap dan sama-
sama berbahagia di akhirnya. Kita berbahagia karena telah mengerjakan sesuatu
semampu kita. Mengerjakan sesuatu yang sederhana sesuai dengan kemampuan kita
tanpa merugikan orang lain itulah karya yang sejati. Tuhan senang melihat anak-anak
yang belajar dan bekerja keras untuk kesenangan bersama tanpa menyulitkan orang
lain. Amin.
HORONG I
Tujuan Khusus
94
Ayat Hafalan
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu tidak jatuh ke dalam pencobaan (Mat. 26: 41a)
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti
yang memang kamu lakukan (1 Tes. 5: 11)
95
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu mengidentifikasi perilaku hidup “Anak Terang.”
2. ASM mampu menuliskan komitmen hidup untuk menjadi “Anak Terang.”
Ayat Hafalan
Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti
yang memang kamu lakukan (1 Tes. 5: 11)
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah (Matius 26: 41)
Daftar Nyanyian
96
Minggu
Akhir Tahun
Gerejawi
20 November Nas:
2022 Yohanes 11: 38-44
KEHIDUPAN KEMBALI
Tujuan Umum
1. ASM mengetahui bahwa Yesus berkuasa atas kematian.
2. ASM mengetahui bahwa Yesus penuh dengan belas kasihan.
3. ASM tidak takut kematian.
Latar Belakang
Tahukah adik-adik, ada dua orang perempuan yang kakak beradik, mereka miliki
satu orang saudara laki-laki. Kakak beradik ini bernama Maria dan adiknya bernama
Marta, sedangkan saudara laki-laki mereka bernama Lazarus. Pada suatu waktu,
Lazarus sedang sakit, nampaknya sangat parah, sehingga kedua perempuan yang
kakak-berakdik ini menyampaikan pesan kepada Yesus dengan berkata: “Tuhan,
dia yang Engkau kasihi, sakit.” Tetapi Yesus berkata bahwa penyakit tidak akan
membawa kepada kematian. Namun, penyakitnya semakin parah, lalu Lazarus mati.
Setelah empat hari dikebumikan, akhirnya Yesus datang untuk menjenguk Lazarus.
Ketika semua sedang ramai, orang-orang Yahudi sedang berkumpul untuk menghibur
Maria dan Marta, Yesus datang dengan murid-murid-Nya. Ketika Maria dan Marta
melihat Yesus datang, mereka menangis di hadapan Yesus, lalu mereka berkata:
“Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” Yesus menjawab:
“saudaramu akan bangkit”. Tetapi Maria dan Marta menjawab bahwa Lazarus pasti
akan bangkit, tetapi pada hari kebangkitan, yaitu pada saat Yesus datang yang kedua
kalinya. Jawaban Maria dan Marta seolah-olah mereka tidak percaya bahwa Lazarus
akan bangkit pada hari itu juga. Melihat itu, Yesus bertanya “di manakah engkau
97
baringkan dia?” Maka Marta menunjukkan makam di mana Lazarus dibaringkan.
Melihat Lazarus yang telah mati itu, menangislah Yesus. Tetapi banyak orang Yahudi
pada saat itu yang bertanya-tanya: “Dia menjelikkan mata orang buta, masa ia sendiri
tidak bertindak sehingga Lazarus tidak mati!” Maka hati Yesus tergerak oleh belas
kasihan, Yesus pergi kekuburan di mana Lazarus dibaringkan, sedangkan kuburan
tersebut adalah sebuah gua, di mana ditutup oleh batu begitu besar. Maka Yesus
menyuruh orang banyak itu untuk menggulingkan batu penutup kuburan Lazarus.
Lalu Yesus menengadah ke langit, Dia mengucap syukur kepada Tuhan. Lalu Yesus
berkata: “Lazarus marilah keluar!” Seketika itu, keluarlah Lazarus yang sudah mati,
kakinya masih terikat sedangkan mukanya masih tertutup kain kafan.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM mengetahui peristiwa kebangkitan.
Ayat Hafalan
Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa (Rm. 6: 7)
98
Aktivitas dan Alat Peraga
Story telling dan mewarnai
1. GSM menyiapkan gambar Maria dan Marta yang
sedang bersedih.
2. GSM bercerita tentang Lazarus, saudara Maria
dan Marta yang sudah mati.
3. GSM membagikan gambar Lazarus untuk diwarnai.
HORONG II
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga
dengan Dia. (Rm. 6: 8)
99
3. Menceritakan kembali peritiwa kebangkitan Lazarus dengan menggunakan alat
peraga yang telah disusun tadi.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/MariadanMarta
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mengetahui makna kebangkitan orang mati dalam Pengakuan Iman
Rasuli.
2. ASM dapat mengerti makna Rest in Peace (beristirahat dalam damai)
Ayat Hafalan
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita
juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya (Rm. 6: 5)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM No. 1: 1-2
2. BE. SM No. 89: 1
3. BE. SM No. 113: 1
4. BE. SM No. 245: 1
5. BE. SM No. 125: 1-2
6. BE. SM No. 270: 1
7. BE. SM No. 187: 1
100
Minggu Advent
I
27 November
Nas:
2022 Yesaya 9: 6
RAJA DAMAI
Tujuan Umum
1. ASM mengetahui bahwa Yesus adalah Raja Damai.
2. ASM mengetahui Kerajaan Yesus Kristus tidak berkesudahan.
3. ASM Hidup dalam damai.
Latar Belakang
Adik-adik Sekolah Minggu, ketika teman kita bermusuhan atau mungkin berkelahi,
Kita sebaiknya mengatakan: “Anak Tuhan harus berdamai”. Tahukah adik-adik arti
kata: “berdamai”? Barangkali ada yang mengatakan “tidak bermusuhan”, itu benar
adik-adik, karena setiap orang yang berdamai, tentu mereka tidak lagi bermusuhan.
Dalam Firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk tetap menunjukkan damai kepada
siapa pun dan di mana pun. Firman Tuhan ini adalah pemberitahuan atau pewartaan
bahwa nanti seorang raja akan datang, ia seorang anak yang baik, gagah perkasa,
raja tersebut akan memimpin semua umatnya dalam kedamaian penuh.
Ia seorang Mesias, yang nantinya akan membebaskan umatnya dari belenggu dosa.
Nah adik-adik, Mesias itu akan disebut dengan Raja Damai, dan “besar kekuasaan-
Nya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan”. Memang, orang Israel telah
mengalami rasanya hidup di bawah pemerintahan banyak raja. Mereka memiliki
pemimpin-pemimpin yang takut akan Allah, tetapi juga pemimpin-pemimpin yang
tidak takut kepada Tuhan, sehingga hal yang demikian tidak asing lagi bagi mereka.
Tapi kali ini, Raja yang akan datang itu benar-benar seorang yang adil, Ia tidak
serakah dan Ia akan memimpin bangsa-Nya menuju kepada keadilan.
101
Penjelasan Bahan dan Cerita
Ketika seorang Raja dilantik, ia akan diberikan mahkota, nantinya mahkota tersebut
akan dipasang di atas kepala, bahwa tanda dia adalah seorang raja. Tetapi tahukah
adik-adik sekalian, ada loh seorang Raja yang tidak memiliki mahkota? Adik-adik tahu
kan siapa namanya? Dia adalah Yesus Kristus, sang Mesias. Dialah raja Damai, yang
disebut di dalam kitab Yesaya ini. Dia adalah raja kebenaran dan keadilan, kita tidak
bisa berbohong dihadapan-Nya, atau memiliki tipu muslihat. Segala sesuatunya akan
dilandaskan pada kebenaran dan keadilan Tuhan. Namun walaupun demikian setiap
umat yang percaya pasti akan menang. Apalagi saat ini kita memasuki minggu Advent.
Sebagai Minggu Advent yang pertama, kita tentu hidup penuh dengan sukacita, sebab
kedamaian dari Tuhan sudah nyata. Bukankah sebagai umat yang percaya, kita pasti
menunggu hari kemenangan itu tiba? Karena itu, mari kita mempersiapkan hati dan
pikiran kita dalam menyambut kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja yang akan
memenangkan seluruh umat yang percaya dalam Kerajaan-Nya yang kekal.
HORONG I
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat (Mat. 10: 7)
102
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mengerti dan memahami bagaimana seorang Raja yang penuh dengan
kedamaian.
2. ASM membuat mahkota dari karton.
Ayat Hafalan
Berbahagialah orang yang membawa damai 1 , m karena mereka akan disebut anak-
anak Allah (Mat. 5: 9)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM dapat mengerti bagaimanakah hidup yang penuh dengan kedamaian.
2. ASM mengetahui makna dari kebenaran dan keadilan.
Ayat Hafalan
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib (1 Ptr. 2: 9)
103
Aktivitas dan Alat Peraga
Aktivitas dan Alat Peraga
1. GSM mencetak gambar mahkota dan menempelkan pada karton, menggunting
dan menggabungkan dengan karet.
2. Membawa kain berwarna merah serta jepitan rambut untuk dibuat jubah yang
menjuntai dari pundak sampai ke bawah.
Daftar Nyanyian
104
Minggu Advent
II
4 Desember
Nas:
2022 Amos 5: 14
Latar Belakang
Amos adalah seorang nabi Allah yang berasal dari desa Tekoa di Yehuda. Tuhan
mengutusnya untuk bernubuat di Israel Utara menjelang akhir pemerintahan Raja
Yerobeam II sekitar tahun 786-746 SM. Pada masa itu Kerjaan Israel Utara mencapai
kemajuan yang pesat, mereka sedang menikmati masa-masa kejayaannya terutama di
bidang ekonomi, bidang politik, dan militer. Akan tetapi ada hal yang mereka lupakan
yaitu keadilan sosial.
Pemilihan Allah atas Amos hendak memberitahukan bahwa kerajaan Israel Utara akan
hancur bersama dengan seluruh isi istana raja (Amos 7:7-9). Kehancuran ini merupakan
akhir dari kerajaan Israel Utara yang terjadi dalam bentuk kekalahan militer yang
disusul oleh pembuangan seluruh penduduk negeri. Tuhan akan menghukum bangsa
tersebut dengan menyerahkan kota serta isinya kepada musuhnya sehingga mereka
mati, rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan
(Am. 4: 2-4; 6: 7-8).
105
tingkah laku sosial bangsa Israel. Kitab Amos menjelaskan bahwa dalam bangsa ini
telah terjadi ketidakadilan seperti menjual orang-orang benar karena uang (2:6). Hal
ini memperlihatkan bahwa terjadi jual-beli manusia baik laki-laki, wanita maupun
anak-anak untuk menjadi budak sebagai ganti pembayaran hutang. Dalam situasi
ini dimungkinkan para budak-budak mengalami penyiksaan, ketidakadilan, dan tidak
mendapatkan perlindungan moral seperti yang terdapat dalam hukum bangsa Israel
(bnd. Kel. 27: 7-11). Amos memperhatikan bahwa keadilan telah hancur sebab terjadi
suap, sogok, dan ketidakpedulian para penguasa dan orang kaya yang memanipulasi
hukum untuk kepentingan diri sendiri dan menindas orang miskin (Am. 5: 10-11,15).
Selain hal di atas Amos juga melihat bahwa ibadah bangsa Israel yang dilakukan
secara teratur adalah tipuan belaka yang tak berguna bagi Tuhan (Am. 5: 4-5). Dalam
ibadah-ibadah, mereka menyanyikan supaya Tuhan semesta menyertai mereka (Mzm.
46: 8) namun sikap dan tindakan mereka tidak seturut dengan perintah-perintah
Tuhan. Mereka melupakan bahwa Tuhan akan menyertai mereka jika mereka benar-
benar menghadirkan dan memberlakukan keadilan yang sebenarnya (5: 14). Pada
ayat 22-24 Allah memperlihatkan kebenciannya terhadap ibadah yang tidak seturut
dengan tindakan, Allah mengatakan “Sungguh, apabila kamu mempersembahkan
kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka,
dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak
mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran
seperti sungai yang selalu mengalir.” Nas ini sangat jelas memperlihatkan bagaimana
Tuhan menginginkan adanya aksi dari ibadah itu yaitu mewujudkan keadilan sosial
yang telah hilang pada masa itu. Tuhan memperlihatkan bahwa Ia tidak pernah
berpihak kepada mereka yang meniadakan keadilan, tetapi sebaliknya Tuhan akan
menghukum mereka. Orang yang meniadakan keadilan ibadahnya tidak berguna bagi
Allah sebab semua itu adalah kebohongan dan formalitas. Ibadah yang benar akan
menghasilkan hidup yang benar dengan segala tindakannya.
Melihat situasi yang sangat buruk ini Amos berkata-kata dengan sangat keras dan
memaklumkan datangnya hari Tuhan sebagai datangnya hari hukuman (5: 18).
Namun dalam kemarahannya Amos memberikan nasihat kepada bangsa Israel terkait
hal hidup dan mati (14-17). Amos memperdengarkan ratapannya supaya mereka
bertobat dari segala dosa yang telah mereka lakukan dengan mencari yang baik dan
jangan yang jahat. Supaya mereka hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta
alam, akan menyertai mereka, seperti yang mereka katakan dalam doa dan nyanyian
mereka (5: 14).
Nas ini tidak hanya diberitakan kepada bangsa Israel tetapi juga kepada kita
termaksud Anak Sekolah Minggu, agar mencari hal-hal yang baik dan bukan yang jahat
106
supaya kita memperoleh hidup. Segala sesuatu yang jahat atau yang tidak berkenan
di hadapan Tuhan akan menghasilkan hukuman seperti yang telah dijelaskan di atas.
Apa-apa saja hal-hal yang baik dan jahat: Hal-hal yang baik adalah hal-hal yang
berkenan di hadapan Tuhan, hal yang tidak menyakiti hati Tuhan dan sesama manusia
dan sebaliknya hal-hal yang jahat adalah hal-hal yang tidak berkenan di hadapan
Tuhan yang menyakiti hati Tuhan dan manusia.
Melalui nas ini ASM harus diajarkan dan dimampukan membedakan hal yang jahat
dan yang baik agar tidak terjatuh pada hukuman Allah. Contoh kecilnya saja apa yang
didengarkan oleh anak sekolah minggu di dalam gereja harus dipraktekkan dalam
kehidupannya sebab ibadah yang tidak dipraktekkan akan sia-sia dan tidak memiliki
arti bagi Tuhan. ASM harus dididik mengasihi sesamanya dengan tidak membeda-
bedakan status baik kaya atau miskin. ASM harus diajarkan peduli dengan keadaan
sesamanya dengan membela hak-hak sesamanya yang dirampas oleh orang lain,
mampu menyatakan hal-hal yang salah dan yang benar, mau memberikan pinjaman
barang (buku, pulpen, dll.,) kepada orang-orang yang tidak memiliki, berbagi makanan
yang dimiliki, dll. Hal ini diajarkan agar anak memiliki kasih kepada sesamanya sebab
kasih kepada Tuhan harus diwujudkan dengan mengasihi sesama manusia. Orang-
orang yang hidup mencari hal-hal yang baik akan jauh dari hukuman Allah maka
segala doa dan nyanyiannya akan diterima dan didengarkan oleh Tuhan.
Adik-adik, siapakah di antara kalian yang tau apa itu yang baik dan yang jahat
(ASM diajak memberikan pendapatnya/brainstroming. Setiap jawaban ASM harus
diapresiasi meskipun tidak semuanya benar).
Wah bagus sekali, adik-adik mau memberikan pendapatnya. Nah, supaya apa yang
adik-adik sebutkan tadi lebih jelas sekarang kakak akan bercerita tentang apa itu hal-
hal yang baik dan hal-hal yang jahat melalui Amos 5: 14. Sekarang mari mendengarkan
dengan baik (wajah senyum seakan mengajak ASM untuk memberikan perhatian)
Adik-adik, dalam cerita ini ada sebuah bangsa namanya bangsa Israel, bangsa ini
terdiri dari 12 suku sesuai dengan nama anak-anak Yakub. Namun bangsa Israel ini
107
terbagi ke dalam dua kerajaan diantaranya kerajaan Utara yang terdiri dari 10 suku
dan kerajaan Selatan (Yehuda) terdiri dua suku.
Pada masa itu kerajaan Utara mengalami kemakmuran, para penguasa hidup senang
karena uangnya banyak, tentara militer mereka hebat-hebat karena bisa mengalahkan
bangsa-bangsa yang menyerang mereka, selain itu mereka sangat rajin beribadah,
memberikan korban persembahan kepada Allah dan meminta supaya Allah menyertai
mereka dan melindungi mereka. Tetapi adik-adik, walaupun para penguasanya hebat-
hebat, hidupnya memiliki banyak uang, rajin beribadah, tetapi mereka tidak perduli
kepada orang-orang kecil seperti orang-orang miskin. Mereka menjual orang-orang
miskin karena hutangnya dan menjadikan mereka budak (pekerja paksa). Bayangkan
saja adik-adik (ASM diajak membayangkan keadaan), budak pada masa itu harus
bekerja keras bahkan mendapatkan siksaan dari tuannya. Tidak ada yang membela
dan melindungi mereka, hak-hak mereka dirampas, hukum (seperti undang-undang
negara Indonesia) tidak dijalankan dengan benar. Orang-orang ini tidak mendapatkan
keadilan/perhatian/perlindungan dari para penguasa dan penegak hukum.
Adik-adik, melihat hal ini Allah marah, (GSM memperlihatkan ekspresi tegang),
karena Tuhan tidak suka melihat orang-orang miskin disiksa, tetapi harus dikasihi,
dibantu, dan dicintai. Karena rasa marahnya Tuhan memanggil Amos seorang nabi
yang dipilih Tuhan dari Kerajaan Selatan untuk memberitahukan kemarahan Tuhan.
Dalam nas ini nabi Amos diminta untuk menyampaikan bahwa Kerajaan Israel Utara
akan dihancurkan oleh Tuhan bersama dengan seluruh isi istana rajanya (Am. 7: 7-9).
Allah akan membuat para militer (seperti para tentara) dikalahkan bangsa-bangsa
musuhnya, rumah-rumah mereka akan dirobohkan dan penduduk negerinya akan
dibuang (Am. 4: 2-4; 6: 7-8) sebab mereka telah berbuat tidak adil kepada orang-
orang lemah dan miskin. Amos menyampaikan bahwa Tuhan tidak suka dengan ibadah
mereka, persembahan, doa, dan nyanyian mereka sebab apa yang mereka lakukan
adalah kebohongan karena tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan
mengasihi sesama manusia. Allah sangat marah terhadap bangsa ini karena mereka
tidak melakukan hal yang baik di mata Tuhan.
Tetapi adik-adik? (Dengan ekspresi lembut) walaupun Tuhan sangat marah pada
mereka Tuhan meminta mereka untuk mencari yang baik supaya mereka hidup dan
jangan yang jahat, sebab yang jahat akan membawa petaka, hal ini sama dengan upah
dosa adalah maut.
Amos mengatakan dalam pasal 5:14 “Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai
kamu, seperti yang kamu katakan.”
108
Adik-adik… Tuhan tidak senang jika kita hidup dalam kejahatan karena hal itu
menyakitkan hati Tuhan. Hidup dalam kejahatan bukan hanya karena membunuh
tetapi juga karena kita merampas hak-hak sesama manusia, tidak peduli dengan
mereka, menyiksa mereka dll. Tuhan menginginkan kita hidup dalam kebaikan dengan
mengasihi sesama manusia sama seperti kita mengasihi Tuhan dan mengasihi diri kita
sendiri. Jika kita mengasihi Tuhan dan tidak mengasihi sesama manusia, Tuhan tidak
akan menerimanya, Tuhan akan membenci doa dan nyanyian kita karena kita tidak
mewujudkan kasih dari Allah kepada sesama manusia.
Nah adik-adik, kita telah mendengar bahwa Tuhan tidak suka dengan hal-hal yang
jahat oleh karena itu marilah kita mencari hal-hal yang baik supaya kita tidak dihukum
oleh Tuhan sama seperti apa yang dilakukan Tuhan kepada bangsa Israel. Tuhan
telah memberikan janji-Nya bahwa orang-orang yang melakukan hal-hal baik sesuai
dengan perintah-perintah-Nya akan beroleh kehidupan yang kekal bersama dengan
Tuhan di surga. Orang-orang yang jahat akan mendapat hukuman dari Tuhan, ia akan
mengalami kematian selama-lamanya di dalam neraka. Nah adik-adik tidak mau kan
di hukum oleh Tuhan, untuk itu kita harus melakukan hal-hal yang baik. Amin.
HORONG I
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan,
Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan (Am. 5: 14)
109
Gambar dapat diunduh di
https://bit.ly/LoveBagiDua
3. ASM diminta untuk mewarnai salah satu bagian dengan warna Hitam dan satu
bagian lagi dibiarkan warna putih
4. GSM dapat memakai gambar ini sebagai alat bantu saat menjelaskan cerita.
5. GSM menjelaskan bahwa warna hitam adalah contoh orang yang hidup dalam
kejahatan dan warna putih adalah contoh orang yang hidup dalam kebaikan.
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM dapat membedakan hal-hal yang baik dan yang jahat dalam kehidupannya
2. ASM dapat mempraktekkan hal-hal yang baik dalam kehidupannya
3. ASM dapat membenci perbuatan jahat.
Ayat Hafalan
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan,
Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan (Amos 5: 14)
110
4. Masing-masing ASM menuliskan satu perbuatan baik yang pernah dilakukan pada
kertas putih dan 1 perbuatan jahat yang pernah dilakukan kepada sesamanya
pada kertas hitam.
5. Kertas tersebut diberikan kepada GSM dan menempelkannya di kertas besar yang
telah disediakan.
6. Warna putih diletakkan di sebelah kanan dan warna hitam diletakkan di sebelah
kiri.
7. GSM harus menjelaskan arti dari gambar hati tersebut bahwa dalam diri
seseorang ada keinginan untuk berbuat baik dan jahat, dan sebagai anak-anak
Tuhan mereka harus menghapuskan keinginan-keinginan berbuat jahat tersebut
dengan keinginan-keinginan berbuat baik.
HORONG III
Tujuan Khusus
Ayat Hafalan
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan,
Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan (Am. 5: 14)
111
5. Kertas tersebut diberikan kepada GSM dan menempelkannya di kertas besar yang
telah disediakan.
6. Warna putih diletakkan di sebelah kanan dan warna hitam diletakkan di sebelah
kiri.
7. GSM harus menjelaskan arti dari gambar hati tersebut bahwa dalam diri
seseorang ada keinginan untuk berbuat baik dan jahat, dan sebagai anak-anak
Tuhan mereka harus menghapuskan keinginan-keinginan berbuat jahat tersebut
dengan keinginan-keinginan berbuat baik.
Daftar Nyanyian
112
Minggu Advent
III
11 Desember
Nas:
2022 Matius 25: 1-13
Latar Belakang
Nas ini menceritakan bahwa Yesus sedang bersama dengan murid-murid-Nya
menceritakan tentang kedatangan-Nya yang kedua. Dalam cerita ini Yesus meminta
agar mereka berjaga-jaga/selalu siap saat kapanpun Ia datang, karena orang yang
siap dengan kedatangan-Nya merekalah yang akan masuk dalam kerajaan-Nya. Sikap
orang yang berjaga-jaga jelas terlihat lewat perumpamaan yang dijelaskan oleh
Yesus lewat karakter 10 gadis-gadis yang sedang menantikan seorang mempelai pria.
Gadis-gadis ini 5 diantaranya adalah bijaksana dan 5 orang adalah bodoh.
Gadis-gadis ini dikatakan bodoh karena mereka tidak siap dalam segala persediaannya
saat menantikan kedatangan mempelai pria. Mempelai pria yang akan datang pada
pada malam hari tidak ditentukan waktunya kapan, oleh karena itu seharusnya
mereka mempersiapkan minyak dalam buli-buli untuk persediaan agar pelita mereka
terus tetap hidup meskipun waktunya larut malam sebab minyak dalam pelita mereka
memiliki batas waktu. Sedangkan kelima gadis lainnya dikatakan bijaksana sebab
mereka membawa minyak dalam buli-buli sebagai persediaan menanti kehadiran
mempelai yang tidak ditentukan kapan waktunya tiba.
113
Apa yang diperkirakan pun terjadi, mempelai datang saat tengah malam sehingga para
gadis telah ketiduran saat menantikannya. Namun ketika ada suara yang mengatakan,
“Mempelai datang! Songsonglah dia!” Mereka terbagun dan membereskan pelitanya
agar tetap hidup saat menyambut sang mempelai. Namun gadis-gadis yang bodoh
panik karena minyak mereka hampir habis, gadis-gadis bodoh mencoba meminta
minyak gadis-gadis yang bijaksana tetapi mereka tidak memberikannya karena minyak
itu tidak akan cukup jika dibagi dua. Oleh karena itu, gadis-gadis bodoh disarankan
untuk membelinya. Tetapi ketika mereka pergi membelinya mempelai telah datang
dan membawa gadis-gadis yang bijaksana masuk bersamanya ke ruang perjamuan
kawin, lalu pintu ditutup. Ketika gadis-gadis bodoh datang dan berkata, “Tuan, tuan,
bukakanlah kami pintu!” ia menjawab: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku
tidak mengenal kamu.”
Perumpamaan ini diceritakan dengan sangat jelas agar setiap orang seperti gadis-
gadis yang bijaksana di atas tetap berjaga-jaga dengan mempersiapkan minyak dalam
buli-bulinya, sehingga ketika mempelai datang dengan waktu yang lama mereka tetap
memiliki pelita yang akan dipakai dalam perjamuan. Cerita ini memperlihatkan bahwa
orang-orang yang dapat masuk dalam perjamuan hanya mereka yang memiliki pelita
dan mereka yang tidak memiliki pelita tidak diberikan masuk, itu sebabnya mereka
pergi membeli minyak.
114
Nas ini hendak mengajarkan kepada setiap orang secara khusus ASM agar mereka
tetap berjaga-jaga, setia menjaga kehidupan rohani mereka agar tidak bercacat
sampai Yesus Kristus datang kembali. Sebab kehidupan rohani yang benar yang sesuai
dengan apa yang Tuhan inginkanlah yang memberikan jalan masuk ke dalam kerajaan
Allah. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi siapapun untuk lalai, sebab orang-orang
yang lalai pintu akan tertutup baginya. Hal ini perlu dijelaskan dengan baik kepada
ASM agar mereka berjaga-jaga dan setia menantikan Kristus dengan melakukan hal-
hal yang baik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus agar mereka ikut serta
masuk dalam kerajaan Allah menikmati hidangan hidup kekal bersama dengan orang-
orang percaya.
115
Adik-adik, ternyata apa yang diperkirakan pun terjadi, mempelai datang saat tengah
malam (dengan menunjukkan ekspresi wajah tegang) bahkan para gadis telah
ketiduran saat menantikannya namun ketika ada suara yang mengatakan “Mempelai
datang! Songsonglah dia!” Mereka terbangun dan membereskan pelitanya menyambut
sang mempelai agar tetap hidup. Namun gadis-gadis yang bodoh panik karena minyak
mereka hampir habis, gadis-gadis bodoh mencoba meminta minyak gadis-gadis yang
bijaksana tetapi mereka tidak memberikannya karena minyak itu tidak akan cukup jika
dibagi dua oleh karena itu gadis-gadis bodoh disarankan untuk membelinya. Tetapi
ketika mereka pergi membelinya mempelai telah datang dan membawa gadis-gadis
yang bijaksana masuk bersamanya ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Gadis-gadis yang bijaksana sangat bahagia karena bisa bersama dengan mempelai
pria menikmati jamuan kawin sedangkan gadis-gadis bodoh tidak bisa masuk lagi,
mereka berkata, “Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!” Tetapi mempelai menjawab:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.” Nah adik-adik
mempelai sangat tegas, tidak boleh ada yang lalai mempersiapkan dirinya.
Adik-adik, kamu harus tau bahwa memplelai yang dimaksud tadi adalah Yesus yang
akan datang kedua kalinya. Sedangkan para gadis-gadis itu adalah kita semua yang
sedang menantikan kedatangan Yesus. Yesus menggambarkan bahwa setiap orang
yang siap dan tetap berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya akan masuk ke dalam
kerajaan surga sedangkan yang tidak siap akan ditinggalkan di luar dan pintu surga
akan ditutup. Bagaimanakah sikap kita berjaga-jaga menyambut kedatangan Yesus?
Nah, kita harus sama seperti perempuan bijaksana tadi, tetap menyediakan minyak
dalam buli-buli, artinya kita harus tetap hidup dalam kuasa Roh Kudus yang selalu
setia beribadah, berdoa, berbuat baik, rajin, dll. Jika kita setia melakukan hal ini
setiap waktu maka kapan pun Tuhan datang kita tidak akan panik lagi karena kita
selalu siap dengan perlengkapan rohani kita. dengan kesiapan kita, maka Yesus akan
membawa kita masuk keruang perjamuan (kerajaan surga) menikmati kasih Allah dan
kehidupan yang kekal.
Nah adik-adik, sudah siapkah kita menantikan kedatangan Yesus yang kedua dengan
perlengkapan rohani kita? Atau kita belum memperlengkapi diri kita? Sekarang kita
diingatkan agar tetap setia menantikan kedatangan-Nya dan berjaga-jaga, mungkin
besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau entah kapan saja Tuhan datang
kita tetap siap atas kehadirannya dan dibawa masuk bersama-sama dengan-Nya.
HORONG I
Tujuan Khusus
116
2. ASM menjadi rajin beribadah di rumah dan di gereja.
Ayat Hafalan
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.
(Mat. 25: 13)
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM terus berjaga-jaga menanti kedatangan Yesus.
2. ASM terus hidup dalam kuasa Roh Kudus
3. ASM terus setia beribadah
117
Ayat Hafalan
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.
(Mat. 25: 13)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM terus berjaga-jaga menanti kedatangan Yesus.
2. ASM terus hidup dalam kuasa Roh Kudus
3. ASM terus setia beribadah
Ayat Hafalan
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.
(Mat. 25: 13)
118
Daftar Nyanyian
119
Minggu Advent
IV
18 Desember
Nas:
2022 Matius 5: 13-16
Latar Belakang
Di dunia kuno garam dianggap sebagai barang yang sangat berharga. Orang Yunani
menganggap garam itu ilahi (theion). Ada juga ungkapan Latin yang digunakan oleh
orang Romawi yang mengatakan, “Tidak ada sesuatu yang lebih berguna daripada
matahari dan garam.” Tentara Romawi terkadang dibayar dengan garam, dan
karenanya seorang tentara yang tidak membawa garam dalam tugasnya dianggap
“tidak layak.” Pada masa hidup Yesus, garam selalu dihubungkan dengan 3 hal, yakni:
1. Garam selalu dihubungkan dengan kemurnian karena garam berwarna putih dan
mengkilap. Orang Romawi menganggap garam sebagai benda yang paling bersih
dan jernih, karena berasal dari benda yang juga paling bersih dan jernih, yakni
matahari dan laut. Garam merupakan korban yang paling disukai dan paling
berharga bagi para dewa. Garam juga digunakan sebagai campuran korban yang
dipersembahkan oleh orang Yahudi kepada Allah.
2. Di dunia kuno garam merupakan bahan pengawet yang umum dan banyak
digunakan orang. Garam digunakan untuk mengawetkan agar benda-benda tidak
rusak dan menjaga agar pantai tetap bersih.
120
3. Tugas dan makna yang paling besar dari garam adalah memberi cita rasa tertentu
kepada banyak hal. Makanan tanpa garam adalah sesuatu hal yang hambar,
bahkan memuakkan (William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2006), 198-201).
Kekristenan itu sama dengan garam. Jika garam menjadi bumbu yang menyedapkan
dan memberi rasa pada masakan, maka kekristenan menjadi bumbu yang menyedapkan
dan memberi rasa (mengenakkan) kehidupan. Kekristenan memberi cita rasa dan
keharuman kepada kehidupan. Kekristenan memberikan makna yang baru dan baik
kepada hidup manusia. Namun, dalam kenyataannya belakangan ini, kehidupan orang
Kristen malah mengurangi dan menghilangkan makna dan kesedapan hidup. Yesus
selalu mengungkapkan bahwa ketidakbergunaan selalu mengundang malapetaka.
Kalau orang Kristen tidak memenuhi maksudnya sebagai orang Kristen, maka ia
berada di jalan yang menuju ke malapetaka.
Begitu pula dengan terang. Yesus tidak menuntut agar kita orang Kristen memancarkan
terangnya sendiri, melainkan Terang Tuhan Yesus Kristus. Orang Kristen dituntut
agar bersinar merefleksikan sinar Yesus, bersinar karena Yesus hadir di dalam hati
dan kehidupan orang Kristen. Terang orang Kristen harus terlihat jelas dan dapat
dilihat semua orang, menerangi dan membimbing orang lain ke jalan yang benar,
aman, dan baik. Orang Kristen harus menjadi terang yang dapat dilihat, terang yang
dapat memberi peringatan, dan terang yang memberikan petunjuk serta pengarahan.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM mampu membandingkan terang dan gelap serta garam dan hambar.
121
Ayat Hafalan
HORONG II
Tujuan Khusus
ASM mampu mengidentifikasi perilaku terang dan garam dalam hidupnya sehari-hari.
Ayat Hafalan
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (Yoh. 1: 4)
122
Tunjukkan pula gambar lilin ini. Mintalah ASM untuk
menyebutkan apa fungsi lilin, terutama saat listrik
padam. Mintalah mereka mengungkapkan perasaan
mereka jika berada di dalam kegelapan, tanpa cahaya.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/
LilinKehidupan
HORONG III
Tujuan Khusus
ASM mampu menuliskan beberapa contoh perilaku menjadi garam dan terang dalam
kehidupan sehari-hari
Ayat Hafalan
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tiak menguasainya (Yoh.
1: 5)
Alat Peraga
1. ASM menggambar bentuk lilin di atas kertas dan mewarnainya dengan pensil
warna. Lalu mintalah ASM untuk menuliskan perilaku-perilaku yang menjadi
terang di sebelah gambar lilin tersebut.
2. ASM menggambar bentuk garam dan menuliskan perilaku-perilaku yang
menunjukkan fungsi garam – sebagaimana dituliskan dalam latar belakang di atas
– di samping gambar tersebut.
123
Daftar Nyanyian
124
Pesta Natal I
25 Desember
2022
Nas:
Lukas 2: 8-20
Tujuan Umum
ASM mau mengelola emosinya agar bisa memuliakan Tuhan.
Latar Belakang
Kitab Injil Lukas ditujukan kepada orang-orang non-Yahudi. Artinya kitab ini tidak
seperti Injil lain yang melihat hanya melulu kepada orang-orang Yahudi. Hal ini terlihat
dari teks Lukas 2:8-20 ini, penulis Injil Lukas melihat dan menghadirkan peristiwa
kelahiran Yesus sebagai sebuah peristiwa global yang melibatkan semua lapisan
masyarakat, yakni tokoh-tokoh dunia (Kaisar Agustus dan Wali Negeri Kirenius),
rakyat biasa (para gembala), dan makhluk surgawi (para malaikat). Peristiwa ini juga
dilihat sebagai peristiwa penting yang berdampak bagi seluruh dunia.
Berita yang disampaikan oleh para malaikat itu mendatangkan berbagai emosi kepada
para gembala yang ada di padang. Rasa takut dan keterkejutan (ay.10) menjadi
emosi yang pertama mereka alami Ketika melihat dan mendengar perkataan. Namun,
tanda-tanda khusus yang disampaikan oleh para malaikat itu mudah dipahami oleh
para gembala dan mampu mengubah emosi para gembala menjadi penuh sukacita.
Rasa sukacita tersebut menggerakkan para gembala untuk cepat-cepat berangkat
untuk menjumpai Maria dan Yusuf juga bayi Yesus yang sedang berbaring di dalam
palungan.
125
Manusia memiliki berbagai emosi di dalam dirinya. Ada rasa bahagia, rasa marah,
kecewa, takut, dan lain sebagainya. Emosi itu dapat datang silih berganti atau pun
bersamaan. Emosi yang dialami oleh seseorang dapat memengaruhi dirinya dalam
merespons sesuatu yang dia terima. Contohnya, ketika rasa takut menguasai diri
kita, kita tidak akan mampu menerima dan melakukan perintah untuk memberitakan
Injil dan menjadi terang bagi orang lain. Orang yang dikuasai oleh rasa marah dan
kebencian tidak akan mampu mengasihi.
Menerima kabar sukacita dan keselamatan saja tidak cukup. Sukacita dan keselamatan
itu harus diteruskan atau diwartakan kepada orang lain. Ketika anak-anak telah
mendengar sebuah kabar sukacita dan menerima sesuatu yang menggembirakan dan
menyelamatkan hidupnya, hal itu tidak boleh berhenti pada anak tersebut, melainkan
harus diberitakan dan diteruskan kepada orang lain. Dengan demikian, Anak-anak
Sekolah Minggu dapat memuliakan Tuhan.
HORONG I
Tujuan Khusus
ASM dapat menyebutkan emosi yang dialaminya saat memuliakan Tuhan
Ayat Hafalan
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk
seterusnya dan selamanya. (Mzm. 145: 2)
126
Aktivitas dan Alat Peraga
Alat Peraga:
1. Potonglah beberapa gambar berbentuk hati.
2. Mintalah ASM mewarnai gambar hati tersebut
sesuai dengan emosi yang dialaminya. Warna
biru untuk emosi sedih, kuning untuk sukacita,
merah untuk amarah, hijau untuk rasa jijik dan
bosan, ungu untuk rasa takut.
3. Lalu minta ASM memilih gambar hati yang
mana yang paling sering dia alami saat dia
memuliakan Tuhan.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/HatiTuhan
HORONG II
Tujuan Khusus
ASM dapat mengidentifikasi bentuk emosi yang dapat menghalanginya dan yang
dapat mendukungnya untuk memuliakan Tuhan.
Ayat Hafalan
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan
memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya (Mzm. 86: 12)
Alat Peraga
1. Mintalah ASM menggunting dan mewarnai
gambar hati yang telah tersedia.
2. Mintalah ASM mewarnai gambar hati tersebut
dengan emosi yang dia alami.
127
3. Kemudian minta ASM menuliskan perilakunya saat mengalami emosi tersebut.
4. Mintalah ASM untuk mengidentifikasi setiap perilaku yang dia tuliskan itu. Apakah
perilaku itu merupakan perilaku yang memuliakan Tuhan atau tidak.
Gambar dapat diunduh di https://bit.ly/HatiTuhan
HORONG III
Tujuan Khusus
ASM dapat mengelola emosi dan menjaga hatinya dari emosi yang dapat
menghalanginya untuk memuliakan Tuhan.
Ayat Hafalan
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan
(Ams. 4: 23)
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 200
2. BE. SM. No. 207
3. BE. SM. No. 216
4. BE. SM. No. 213
5. BE. SM. No. 218
6. BE. SM. No. 224
7. BE. SM. No. 225
Pdt. Hiburyanti Marbun, M.Th.
Dosen Sekolah Tinggi Guru Huria HKBP- Sipoholon
128
Pesta Natal II
26 Desember
2022
Nas:
1 Yohanes 4: 14-15
Tujuan Umum
ASM mau hidup di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia.
Latar Belakang
Kitab 1 Yohanes ini termasuk dalam surat umum karena ditujukan kepada seluruh
jemaat secara umum/luas, yakni kepada orang-orang percaya. Ada empat alasan
mengapa penulis mengalamatkan kitab ini kepada orang-orang percaya. Pertama,
untuk menambah sukacita mereka (1 Yoh. 1:4); kedua, untuk menjaga mereka dari
dosa (1 Yoh. 2:1); ketiga, untuk memperingatkan mereka tentang guru-guru palsu (1
Yoh. 2:26); keempat, untuk menguatkan iman mereka di dalam Kristus dan meyakinkan
mereka akan hidup yang kekal (1 Yoh. 5:13). Secara umum teks 1 Yohanes ini terbagi
ke dalam 3 bagian, dan perikop 1 Yohanes 4 ini termasuk dalam bagian kedua, yakni
Allah adalah kasih yang benar.
Mengenal Allah berarti mengenal kasih, dan orang yang mengasihi adalah buah dari
orang-orang yang mengenal Allah. Tidak ada kasih yang sempurna, selain kasih
Allah. Oleh karena itu, orang yang mengenal Allah dan hidup di dalam-Nya harus
mau bertumbuh di dalam kasih. Artinya, meski kasih itu belum sempurna, ia harus
tetap dinyatakan kepada siapa pun juga dan dalam segala kondisi, bahkan kepada
129
orang yang memusuhi kita sekalipun. Sebagaimana Allah mengasihi semua orang
tanpa pandang bulu, seperti itulah seharusnya orang percaya mengasihi sesamanya.
Sebagaimana Allah mengasihi seluruh ciptaan-Nya, selayaknya juga kita mengasihi
seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada orang yang dekat dengan Allah yang dapat membenci
ciptaan-Nya. Iman Kristen adalah dasar dari kasih orang-orang percaya (ay.14). Oleh
karena itu, agar tetap dapat menghasilkan buah kasih di dalam kehidupan kita harus
menjaga relasi baik dan dekat kita dengan Allah. Orang-orang yang demikianlah yang
dapat mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan
dia di dalam Allah (ay.15).
Dalam teks ini dituliskan bahwa jika kita “mengaku” bahwa Yesus adalah Anak Allah,
maka Allah tetap tinggal di dalam diri kita. Istilah “mengaku” di sini bukan hanya
mengaku dengan mulut, melainkan pengakuan melalui relung hati yang paling dalam,
sehingga Yesus Kristus mendapatkan tempat utama dalam hati dan hidup kita.
Dengan pengakuan yang demikian, kita semua pasti akan menerima buah Roh, yakni
kasih, seperti yang tertulis di ayat 7-12.
Kasih merupakan karakter Allah. Jika kita secara intens bersekutu dan memiliki
keintiman dengan Allah melalui Kristus, maka karakter kasih itu akan mengalir ke
dalam hidup dan hati kita, lalu akan menjadi warna yang dominan dalam kehidupan
kita.
Anak-anak yang rajin berdoa kepada Tuhan, rajin beribadah ke Sekolah Minggu,
sepatutnya menjadi anak-anak yang mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Sebab
barangsiapa yang tinggal dan hidup di dalam Tuhan, dia akan penuh kasih karena
Tuhan adalah kasih. Anak-anak yang tinggal di dalam Tuhan dan penuh kasih tidak
akan mem-bully, tidak memusuhi siapa pun, dan tidak sombong. Sebaliknya, anak-
130
anak Tuhan adalah anak-anak yang suka berbagi, peduli kepada teman, dan bermain
bersama.
HORONG I
Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Allah itu kasih dan memahami apa itu kasih
2. ASM mampu menceritakan pengalamannya tentang kasih
3. ASM mampu mengucapkan kasih kepada temannya
Ayat Hafalan
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 19: 19b)
131
HORONG II
Tujuan Khusus
1. ASM mampu menggambarkan perilaku kasih
2. ASM mampu mempraktikkan kasih
Ayat Hafalan
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling
besar di antaranya ialah kasih (1 Kor. 13: 13)
HORONG III
Tujuan Khusus
1. ASM mampu merumuskan apa itu kasih
2. ASM mampu mengevaluasi perilakunya yang berhubungan dengan kasih
132
Ayat Hafalan
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Kor. 16: 14)
10 cm 10 cm
2.
3.
4.
dst.
Lalu menuliskan hal yang tidak akan dilakukan karena bertentangan dengan kasih
10 cm 10 cm
2.
3.
4.
dst.
133
Daftar Nyanyian
1. BE. SM. No. 203
2. BE. SM. No. 210
3. BE. SM. No. 212
4. BE. SM. No. 205
5. BE. SM. No. 211
6. BE. SM. No. 206
7. BE. SM. No. 202
134