Anda di halaman 1dari 30

i

BUKU PANDUAN
TAHUN PEMBERDAYAAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
(HKBP)
2
0
2
1

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................. 1

Pendahuluan ............................................................................... 2

Tema, Subtema Dan Pengertian Pemberdayaan ........................... 7

Maksud Dan Tujuan ...................................................................... 8

Alur Pemberdayaan ....................................................................... 11

Kegiatan Dan Kalender Tahun Pemberdayaan ............................. 12

Kalender Program Tahun 2021 ..................................................... 14

Tim Pelatih Pemberdayaan ........................................................... 22

Logo Tahun Pemberdayaan .......................................................... 23

Penutup.......................................................................................... 27

iii
KATA PENGANTAR
Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja karena telah
memelihara umatNya. Kini HKBP memiliki tugas besar di tengah dunia
untuk menghasilkan buah sebagaimana Yesus menugaskan murid-
muridNya untuk pergi berbuah (Yoh 15:16). Itu sebabnya didasarkan atas
panggilan tersebut dan Rencana Strategis HKBP 2020-2024, maka
HKBP menetapkan langkah prioritas pertama pada tahun 2021 sebagai
Tahun Pemberdayaan
Atas pergumulan pimpinan HKBP bersama para Praeses, Majelis
Pekerja Sinode, Kepala Biro dan Lembaga HKBP, telah ditetapkan
ragam kegiatan di segala aras pelayanan yang terangkum dalam Buku
Panduan Tahun Pemberdayaan HKBP 2021. Diharapkan tugas
pemberdayaan ini akan terus berkelanjutan pada tahun tahun berikutnya.
Ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun kerjasama dan kolaborasi
semua pelayan beserta jemaat akan menghasilkan buah yang baik. Tentu
utamanya, dengan penyertaan Roh Kudus, upaya pemberdayaan akan
semakin berbuah lebat.
Marilah secara bersama-sama, kita sukseskan Tahun
Pemberdayaan ini, sehingga visi HKBP "menjadi berkat bagi dunia"
semakin terwujud. Kiranya melalui ini, nama Tuhan kita Yesus Kristus
semakin dimuliakan.

Pearaja, 27 Januari 2021


HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
Ephorus

Pdt. Dr. Robinson Butarbutar

1
I. Pendahuluan

A. Alasan dan Tujuan

Rencana Strategis (Renstra) HKBP 2020-2024 mendeskripsikan


sasaran strategis, sasaran program dan indikator kinerja HKBP.
Berdasarkan kesemua itu, diperlukan langkah-langkah prioritas agar
terjadinya transformasi pelaksanaan tugas HKBP empat tahun ke depan.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah prioritas pertama yaitu
pemberdayaan seluruh pemangku tugas HKBP.
Rapat Praeses dan Rapat MPS juga menggumuli bahwa melalui
pemberdayaan, harapan Yesus Kristus Raja Gereja dan harapan seluruh
warga HKBP akan dapat terpenuhi ketika menghadapi tantangan
digitalisasi/internetisasi dan dampak besar negative pandemic Covid 19.
Dengan pemberdayaan seluruh pemangku tugas HKBP secara intensif,
maka tantangan yang dihadapi akan menjadi peluang HKBP untuk
melakukan tugas-tugasnya pada masa kini dengan piawai.
Dalam pencapaian visi HKBP “menjadi berkat bagi dunia”,
diperlukan upaya transformasi yang ditopang oleh misi yang tepat dan
strategi yang jitu. Untuk itu, kita harus belajar dari Yesus Kristus yang
memberdayakan para muridNya ketika mereka masih bersama di
Palestina. Selanjutnya Yesus tetap melakukan pemberdayaan sesudah Ia
naik ke sorga dengan mengutus Roh Kudus yang memimpin,
menginspirasi dan menopang para muridNya menerjemahkan dan
melakukan visi, misi dan strategi Yesus. Tanpa itu, penugasan olehNya,
agar mereka pergi dan menghasilkan buah (Yoh 15:16) tidak akan
tercapai. Yesus melakukan pemberdayaan yang sangat intensif dengan
memanggil mereka, memuridkan mereka, memberi mereka contoh-
contoh bagaimana Yesus melakukan tugasnya yang menyembuhkan,
yang membebaskan yang mencerdaskan, yang mengasihi. Ia juga
memberdayakan mereka agar menjadi murid yang tidak egois, tetapi

2
melayani, taat pada kehendak BapaNya, memikul salib, dan berkorban di
kayu salib untuk banyak orang. Ia memberi mereka pengutusan awal
untuk mempraktekkan apa yang mereka telah pelajari. Ia membaharui
pola pikir dan sudut pandang mereka. Selanjutnya, Ia menguatkan
mereka kembali setelah bangkit dari kematian dan menyurahkan Roh
Kudus pada mereka untuk bersemangat melakukan tugas misi.
Belajar dari keteladanan Yesus itu, HKBP sejak awal telah
melakukan pendidikan-pendidikan formal dalam mempersiapkan para
pemangku tugasnya, mulai dari Guru Zending/Jemaat, Pendeta,
Bibelvrow, Diakones dan mempersiapkan para penatuanya melalui
pengajaran-pengajaran informal oleh para pendeta dan evangelis untuk
pemberitaan injil di luar HKBP secara semi-informal. Namun
pengajaran itu belum dilakukan bagi para pelayan bukan partohonan.
Pendidikan teologi secara formal telah dilakukan untuk keempat pelayan
penuh saat itu. Kepada pendeta diberikan pendidikan strata S1, S2 dan S3
untuk pendeta, yang semulanya pada strata D3/D4. Kepada ketiga
pelayan lainnya dahulunya hanya kuliah sampai strata S3/D4, namun saat
ini telah mendapat pendidikan sarjana (S1). Bahkan saat ini para
Diakones dan Bibelvrow telah menempuh pendidikan S2 dan S3.
Namun demikian, satu hal yang sangat penting juga adalah
perlunya kepada pelayan penuh waktu yang sekarang jumlahnya 2.636
orang pelayan fulltime (data almanak 2020) agar mereka dimampukan
untuk menunaikan tugas-tugas seperti diaturkan dalam uraian tugas
mereka. Ini menjadi urgen, karena upaya pemberdayaan sebelumnya
kurang maksimal/minim, tidak berkesinambungan, tidak terukur, dan
tidak memberi arti yang sangat berarti bagi pelaksanaan tugas-tugas.
Demikian halnya dalam hal pemberdayaan para penatua dan pelayan
tanpa tohonan di tingkat jemaat, resort dan distrik, apalagi hatopan.
Dirasa penting juga pemberdayaan kepada penatua, karena minimnya

3
dilakukan, dimana dalam beberapa tahun terkadang hanya sekali atau dua
kali dilakukan.
Selanjutnya, jika kita mencermati apa yang dilakukan di jemaat-
jemaat terkait pemberdayaan kategorial (anak, remaja, pemuda, ibu,
bapak, pasangan suami-istri dan lansia) kita akan terkejut ketika
menemukan bahwa pemberdayaan tidak dilakukan terhadap warga
jemaat. Kegiatan yang rutin dilakukan hanyalah ibadah sekolah minggu,
pengajaran sidi, latihan koor. Artinya pembinaan warga gereja sama
sekali tidak berjalan, apalagi berkelanjutan. Jika pun ada pemberdayaan
yang dilakukan di luar hal-hal tersebut barusan. Itupun dilakukan dengan
monoton dan statis, minim kreatifitas dan inovasi, dan minim topangan
budget tahunan jemaat, resort dan distrik. Jika pun ada, hanya sebatas
retreat yang tidak komprehensif, yang masih menjauhkan warga dari
masalah kehidupan untuk sementara. Program tersebut belum
memampukan jemaat untuk menghadapi masalah dengan berbagai
kepiawaian.
Demikian juga pemuda tidak dilibatkan dalam aksi-aksi diakonia
yang berarti, yaitu transformative, rekonsiliatif dan advokatif, bukan
karikatif. Pemuda juga belum diikutsertakan dalam tanggap bencana dan
penyuaraan suara nabiah terhadap masalah-masalah masyarakat dan
dalam seruan perdamaian. Padahal Caritas Emergency HKBP masih
bersifat institutional/pusat dan minim dana.
Kita juga menyaksikan minimnya pemberdayaan pemuda, Ibu dan
Bapak untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata mendukung
undang-undang anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga
undang undang perlindungan terhadap lingkungan hidup. Kebanyakan
dana diarahkan untuk pembangunan-pembangunan fisik gereja yang
berulang-ulang, dari yang sederhana hingga yang megah. Kebutuhan
kaum difable belum terakomodir.

4
Selain itu, pemanfaatan fasilitas gereja seperti gedung pertemuan
untuk pemberdayaan warga dan pelayan tidak terjadi. Lebih
menghawatirkan lagi, pada era internetisasi dan menghadapi pandemic
Covid 19, sungguh generasi tua dan muda (Istilah sekarang: Generasi
baby-boomers yang lahir tahun 1946-1960, generasi X yang lahir tahun
1961-1980, generasi Y – milenial yang lahir tahun 1981-1994, generasi Z
yang lahir tahun 1995-2010) dan generasi Alpha yang lahir tahun 2011-
sekarang) tidak disentuh oleh tugas-tugas kita secara memadai.
Pelayanan Gereja juga belum optimal menyentuh keberaneka ragaman
dari setiap generasi, dari yang miskin hingga yang kaya, yang agak
miskin hingga yang kaya raya, yang belum bekerja hingga kepada para
pencipta kerja.
Lebih lagi, khusus di dalam kepemimpinan berdasarkan visi, misi
dan strategi hampir tidak ada pemberdayaan kepada para pemangku tugas
HKBP. Ini berdampak sangat negatif, seperti hilangnya semangat,
munculnya konflik-konflik internal, pertumbuhan jemaat yang melambat,
karena kebanyakan jemaat-jemaat, resort dan distrik tidak merencanakan,
melaksanakan, mengevalusi serta menindak lanjuti pelaksanaan tugas-
tugas HKBP sesuai visi HKBP :menjadi berkat bagi dunia. Dicurinya
warga HKBP oleh gerakan-gerakan gereja-gereja baru yang tumbuh
menjamur. Sementara hal ini diminati oleh banyak warga HKBP yang
kebutuhan dan harapannya tidak terlayani oleh pelayanan HKBP.
Pada gilirannya para pemimpin HKBP di berbagai aras tidak lagi
merupakan pemimpin yang visioner, missioner, memersatu dan diakonal,
menyemangati dan membaharui. Sebaliknya mereka menjadi beban,
objek cercaan, gunjingan. Pertumbuhan iman jemaat tidak terjadi.
Persekutuan jemaat rentan terhadap konflik dan tindakan kasih jemaat
tidak bertumbuh. Pekerjaan diakonia kita mengerdil, melokal dan statis.
Lembaga pendidikan HKBP seperti PAUD, SD, SMP, SMA/SMK,
Universitas tidak menjadi pilihan peserta didik, apalagi membintang. Ia

5
bagaikan hidup segan mati tak mau demikian halnya Rumah Sakit
HKBP. Jika organisasi agamawi seperti NU dan Muhammadiyah dari
waktu ke waktu bertambah jumlah lembaga pendidikan dan kesehatan
mereka karena dilakukan berdasarkan visi, misi dan strategi yang handal,
serta dipimpin oleh para pemimpin yang mumpuni.
HKBP sudah terbiasa dengan keluhan-keluhan terhadap lembaga-
lembaga pendidikan dan kesehatannya. Jika gereja-gereja di belahan
bumi lainnya, di mana kaum terpuruk seperti orang yang hidup dengan
HIV/AIDS, korban penyalahgunaan Narkoba, kemiskinan akut dilayani
dengan baik, baik secara sendiri-sendiri maupun dalam kerjasama dengan
berbagai pihak termasuk pemerintah. Namun HKBP semakin meredup di
bidang-bidang itu. Semangat HKBP sebagai garam dan terang dunia
mengendor, atau jika masihpun berada pada situasi hidup tidak hidup
penuh kegairahan.
Oleh karena itu tindakan pemberdayaan para pemangku tugas
penuh dan paruh waktu HKBP maupun warga kategorial harus segera
dilakukan di segala aras. Diharapkan setelah pemberdayaan termasuk
dalam kepemimpinan berdasarkan visi dan strategi, maka muncul dan
menguat spiritualitas yang transformatif, nyata dan bertumbuh semangat
baru, innovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan tugas-tugas HKBP
sebagai gereja. Ini bukan hanya muncul di dalam ibadah-ibadah rutinnya,
tetapi juga di dalam aksi-aksi nyatanya.
Tanpa transformasi sesuai dengan keadaan dan tanpa
pemberdayaan, mustahil masalah-masalah laten dan besar HKBP dapat
teratasi seperti keterpurukan Dana Pensiun, lemahnya solidaritas gereja
satu sama lain, tidak dijaminnya kesejahteraan para pemangku tugas
akibat tidak adanya sentralisasi parbalanjoon tidak akan teratasi.
Melaksanakan tugas-tugas HKBP seperti biasanya saja (bisnis as usual)
harus ditinggalkan. Transformasi harus dilakukan. HKBP harus belajar
dari perusahaan-perusahaan kecil hingga raksasa yang gulung tikar

6
karena para pemimpinnya tidak sanggup mengadakan transoformasi
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat. HKBP
yang sangat dikasihi Tuhan Yesus harus bertransformasi untuk dapat
memenuhi alasannya menjadi ada, yaitu menjadi berkat bagi dunia.

B. Tema, Subtema dan Pengertian Pemberdayaan


Tema : “Aku telah memilih dan menetapkan kamu, supaya pergi
dan menghasilkan buah (Yoh. 15: 16);
Subtema : Di tengah pandemi Covid-19, kita berbenah dan
bertransformasi menunaikan tugas gereja dengan
kewaspadaan.”
Tema ini merupakan penugasan Yesus kepada murid-muridNya
supaya pergi dan menghasilkan buah. Untuk tugas tersebut, Yesus
memilih murid-murid. Memilih artinya a) mempersiap (2 Korintus 5:5);
b). mempersiapkan orang-orang kudus (Efesus 4:12) dan c) Mengutus
(Matius 10: 16; Markus 6:7; 16:15; Lukas 9:2; Yohannes 20: 21).
Pemilihan dilakukan untuk memberitakan Injil ke seluruh kosmos. Injil
yang dimaksud adalah memberitakan dan melakukan keadilan,
perdamaian, keutuhan ciptaan, pembaharuan budi, pembebasan orang
tertindas dan pangajaran. Untuk tugas yang besar ini, Yesus melakukan
pemberdayaan kepada murid-muridNya selama tiga tahun sehingga
mereka sudah siap pergi dan berbuah.
Ada tiga pengertian pemberdayaan:
1) Enabling: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
orang untuk berkembang.
2) Empowering; memperkuat daya atau minat yang dimiliki oleh
orang sehingga memungkinkan terjadi power sharing (berbagi
kekuasaan)
3) Protecting; mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang,
serta mencegah eksploitasi oleh yang kuat terhadap yang lemah

7
Dalam pengertian ini, pemberdayaan harus juga diartikan secara
komprehensif baik pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya
harta milik. Sumber daya harta perlu diberdayakan untuk menopang
pemberdayaan manusia.

C. Maksud dan Tujuan


Terdapat empat target kategori capaian dalam pemberdayaan:
1) Spiritualitas
a) Keterhubungan setiap saat dengan Allah Bapa, Anaknya
Yesus Kristus dan Roh Kudus
b) Penghayatan terhadap tugas panggilan sebagai pelayan
(public ministry officier)
c) Irama hidup harian sesuai penugasan Kristus
2) Pengembangan wawasan/cakrawala berpikir
a) Memahami perkembangan dan tantangan zaman
b) Memahami realitas sosial yang terjadi sesuai dengan
konteks. Kunjungan pastoral dan membangun komunikasi
dengan berbagai tokoh-tokoh masyarakat, agama dan
politik
c) Membangun jaringan (networking) di dalam dan ke luar
negeri
d) Memahami isu-isu lingkungan hidup, persoalan SARA,
Gender, perdagangan orang (Human trafficking) ,
perkembangan teknologi dan
e) Adaptasi baru terhadap dampak pandemic Covid 19 di
berbagai bidang seperti peribadahan, sosial, budaya,
pariwisata dan lain-lain.
3) Keterampilan
a) Kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia yang
kemudian dilatih, diasah serta dikembangkan secara terus

8
menerus dan berkelanjutan sehingga menjadi seorang yang
potensial, ahli dan professional
b) Secara khusus di era digital, diperlukan empat keterampilan
antara lain: kreativitas (creativity), kolaborasi
(collaboration), berpikir kritis (critical thingking) dan
komunikasi (communication)
4) Pengembangan kelembagaan (Institutional building)
Evaluasi terhadap struktur yang ada saat ini, sehingga mendukung
terhadap agenda pemberdayaan.

Beberapa tujuan (goals) yang akan dicapai oleh pelayan dan


warga gereja melalui berbagai program pemberdayaan pada tahun ini,
antara lain:
1) Setiap pelayan penuh waktu di HKBP merasa aman, nyaman dan
damai melayani di tempat dan wilayah pelayanannya (existing
ministry).
2) Setiap pelayan penuh waktu dapat bersinergi dengan rekan
sepelayanan di tempat dan wilayah pelayanannya (existing
ministry) dan bisa menjadi mitra yang bertumbuh bersama untuk
mencapai tujuan bersama.
3) Setiap pelayan penuh waktu merasakan adanya pertumbuhan dan
perkembangan dalam hal pengetahuan (kognitif), kerohanian
(spiritualitas), kesehatan jamani (motorik) dan emosi (sukacita.
Excitement) dalam kurun waktu satu tahun ini.
4) Setiap pelayan penuh waktu dapat berinovasi dan berkreativitas
dalam berbagai bidang pelayanan yang bermuara pada
peningkatan kualitas pelayanan di tempat dan wilayah
pelayanannya.

9
5) Setiap pelayan penuh waktu dapat memahami/melihat dirinya
menjadi motivator dan inspirator bagi sesama di tempat/wilayah
pelayanannya.
6) Mayoritas warga yang dilayani mengalami perubahan sikap
(attitude) terhadap pelayanan yang dilayankan dalam arti yang
positif, optimis, membangkitkan semangat dan pengharapan.
7) Mayoritas warga yang dilayani semakin bertumbuh menjadi
pribadi-pribadi yang bersemangat, kuat, peduli dan ingin
berpartisipasi dalam pelayanan.
8) Mayoritas warga yang dilayani semakin merasa bangga dan
berharga sebagai bagian dari jemaat atau organisasi gerejawi
HKBP.
9) Mayoritas warga yang dilayani semakin tergerak untuk
memberikan sumbangsih pemikiran, doa, dana dan
keterampilan/keahlian/talenta dalam pelayanan di HKBP.
10) Pada akhirnya, warga dan pelayan HKBP akan tampil tangguh
dan percaya diri: kuat, elastis dan tahan uji di setiap aras
pelayanan dan di semua tempat/bidang/wilayah pelayanan,
sehingga kita akan mendengarkan suara-suara yang
membangkitkan semangat, memberi pengharapan, nuansa
optimisme, dan pemberitaan menyangkut pelayan, warga dan
pelayanan HKBP diharapkan cenderung positif dan inspiratif.
Dengan demikian visi HKBP “Menjadi Berkat Bagi Dunia”
semakin terealisasi.

10
D. Alur Pemberdayaan

Aras Pusat
Memberdayakan dirinya sendiri agar mampu memfasilitasi
pemberdayaan di tingkat pusat dan distrik:
 Tingkat Pusat yaitu: 1. Para Calon Pelayan Fulltimer (Pendeta,
Guru Huria, Bibelvrow, dan Diakones); 2. Para Pelayan Fulltimer
(sda.); 3. Lembaga/Yayasan dan Institusi Pendidikan yang ada di
HKBP (STT HKBP, STGH, ST Bibelvrow, ST Diakones, UHN,
dan Sekolah-sekolah; 4. Sertifikasi para uluan huria yang berasal
dari kalangan sintua (Vorhanger); 5. Sertifikasi Guru Sekolah
Minggu; 6. Sertifikasi pelayan musik liturgi dan nyanyian
gerejawi dan lain-lain
 Tingkat Distrik yaitu: para Praeses, MPSD, dan Kepala Bidang
(Koinonia, Marturia, dan Diakonia).

11
Aras Distrik
Melalui Praeses, MPSD, dan Kepala Bidang (Koinonia, Marturia, dan
Diakonia) memberdayakan seluruh perangkat pelayanan di tingkat resort.

Aras Resort
Melalui Pendeta Resort, Parhalado Resort, dan Ketua Dewan (Koinonia,
Marturia, dan Diakonia) memberdayakan seluruh perangkat pelayanan di
tingkat huria.

Aras Huria
Melalui uluan huria dan perangkatnya (seksi-seksi) memberdayakan
jemaat melalui pelayanan pastoral, liturgi, dan pengajaran (seperti:
ibadah, partangiangan, kunjungan pastoral, penghiburan, katekisasi, dan
lain-lain)

E. Kegiatan dan Kalender Tahun Pemberdayaan

Setelah melalui Rapat Kepala Biro pada tanggal 7 Januari 2021


dan Rapat Pembekalan Praeses di Pearaja Tarutung tanggal 11-16 Januari
2021 serta Rapat Majelis Pekerja Sinode secara virtual tanggal 20-21
Januari 2021, dihasilkan berbagai program pemberdayaan di semua aras
yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2021, dan terus
dilanjutkan secara berkelanjutan pada tahun-tahun berikut, pada periode
2020-2024 bersamaan dengan tema Kesehatian (2022), Profesionalisme
Penatalayan (2023) dan Oikumene Inklusif (2024), maupun pada
periode-periode berikut, sebagaimana telah diamanatkan rapat MPS
HKBP 20-21 Januari 2021. Diharapkan setiap Distrik merencanakan
program-program pemberdayaan melalui keputusan Sinode Distrik. Juga
resort-resort dan jemaat agar merumuskan program-program
pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan dan konteksnya setelah melalui

12
rapat resort dan rapat jemaat. Pemberdayaan ditujukan kepada penatua,
seksi-seksi dan kelompok kategorial (anak, remaja, pemuda, perempuan
dan bapak maupun lansia), Sama halnya dengan jemaat-jemaat maupun
Pos Pelayanan agar Menyusun dan melaksanakan program-program
pemberdayaan. Demikian halnya dengan lembaga-lembaga HKBP untuk
merencanakan dan melaksanakan pemberdayaan. Di tingkat pusat juga
para kepala Biro maupun Kepala Bagian dan Pimpinan unit melakukan
pemberdayaannya untuk para pelayan dan petugas di ruang lingkupnya.
Beberapa bentuk pemberdayaan pada kalender program di bawah ini agar
dipakai sebagai rujukan dan dapat dikembangkan sesuai konteks
pelayanan.

13
KALENDER PROGRAM TAHUN 2021: TAHUN
PEMBERDAYAAN
Beberapa Kegiatan Pemberdayaan di bawah ini ditetapkan, tanpa
membatasi kegiatan pemberdayaan lainnya. yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.

N KEGIATAN Tujuan Indikator WAKTU PELAKSANA


O PEMBERDAYAAN

A Hatopan/Pusat
1 Melaksanakan Bertambahnya  Diikuti Jan-Okt Pusat
pemberdayaan seluruh spiritualitas, minimal
pelayan secara wawasan, 400
bertahap dengan keterampilan pelayan.
mempertimbangkan pelayan  Pelayan
pola yang sudah pernah memiliki
dilaksanakan. integritas
yang
tinggi dan
keterampil
an untuk
melayani

2 Pemberdayaan Praeses Meningkatkan  Mengikuti Pusat


kemampuan minimal 2 Januari
sumber daya, kali - Juni
kepemimpinan pemberda
serta yaan.
managerial  Cakap
organisasi dalam
memimpin
dan
memanfa
atkan
potensi
yang ada

3 Pembekalan keluarga Mengerti dan  Mampu Feb Pusat


(istri/suami) Praeses mendukung mendu
yang dilaksanakan kung

14
secara online. Tujuan tugas praeses pelayan
untuk mendukung praeses
pelayanan Praeses

4 Mengadakan pelatihan Memahami  Berkomit Juni- Pusat


(ToT) untuk setiap tugas men Juli
kategorial: Peserta 3-5 pelayanan dalam
orang wakil dari tiap kategorial pelayanan
distrik kategorial
 Semakin
meningkat
kan
kehadiran
jemaat
dalam
pelayanan
gereja

5 Pemberdayaan Kepala Memahami Munculnya Tentative Pusat


Bidang (Koinonia, tugas Kepala program-
Marturia, Diakonia) Bidang dan program
dan Sekretaris Distrik: kreatif serta bidang yang
tugas pelayanan, inovatif kreatif di
leadership, dan dalam distrik.
manajemen pelayanan Mampu
secara
mandiri
mendapat
kan sumber
daya dan
dana
6 Pemberdayaan Pelayan Mengerti Mencipta Tentative Pusat
untuk Distrik daerah tantangan dan kan
Pariwisata Sekitar peluang pelayanan
Danau Toba: dalam yang
menunjang pelayanan di relevan.
pariwisata,hukum daerah wisata Mampu
agraria, dan lain-lain. untuk bekerjasa
pelayanan ma dengan
yang relevan pemerintah
dan pihak
lain dalam

15
menunjang
pariwisata
dan
advokasi
agraria
7 Pemberdayaan staf Memiliki Mampu Tentative Pusat dan
pusat dan Distrik (in- displin dan mengoperas Distrik
house training: skill yang ikan
digitalisasi/virtual mumpuni aplikasi
account) dan keahlian dalam keuangan,
lainnya bekerja virtual
secara khusus account dan
pada layanan aplikasi
digitalisasi digital
lainnya

8 Konsultasi pemuda Memahami Seluruh Juni Dep.


semi virtual: tantangan dan utusan Koinonia/S
peluang di pemuda mirna
era Revolusi distrik aktif
4.0 dalam
Merespon konsultasi
dengan dan mampu
relevan memapar
terhadap kan
persoalan tantangan
pemuda masa serta
kini peluang di
era kekinian
Melahirkan
program
pemberdaya
an pemuda
untuk
jangka
pendek,
menengah
dan panjang

9 Konferensi perempuan Bersamasama Hadirnya Feb Dep.


secara virtual memahami seluruh atau Koinonia/
psrsoalan dan utusan awal Biro

16
kebutuhan setiap Maret Perempuan
gender/perem distrik.
puan di
tengah gereja Memutus
dan kan
masyarakat Pengurus
serta PPD baru
memutuskan dan
upaya program
pemberdayaa baru terkait
n perempuan pemberdaya
an
Pemilihan perempuan
pengurus
PPD baru

10 Pengkaderan Melahirkan Terbentukn Februari Dep.


Pemimpin Oikumene. kader ya minimal – Koinonia
Peserta: 2-3 orang dari pemimpin 50 kader Novem
setiap distrik oikumene pemimpin ber
yang berdaya oikumene
guna dan
program
pemberdaya
an
pemimpin
oikumene

11 Rekrutmen Pelayan Merekrut Rekrutmen Sekjen dan


dengan: pelayan yang pelayan Biro
komitmen sesuai Pembinaan
a. Mempertimbangka dan memiliki kebutuhan /Personalia
n rasionalisasi kemampuan jemaat dan
kebutuhan dalam lembaga
pelayanan. pelayanan
b. Memperlengkapi sesuai dengan
calon pelayan kebutuhan
untuk spesialisasi jemaat dan
pelayanan: kaum lembaga
buruh, rumah sakit,
pelajar/mahasiswa,
sending ekternal
dan lain-lain

17
12 Memberdayakan para Mengembang Terbentukn Tentative Dep.
Evanggelis untuk kan ya pelayan Marturia
membuka sedikit- pelayanan kreatif dan
dikitnya 20 Pospel baru yang inklusif inovatif
untuk pelayanan di tengah Terbentuk
masyarakat kota tengah nya 20
(PMK) masyarakat pospel
13 Membekali para Memahami Terbentuk Tentative Dep.
pelayan/pemimpin di tugas nya Diakonia
bidang Diakonia diakonia sedikitnya 2
secara pelayan
holistik diakonia
setiap
distrik
14 Rekrutmen dan Membentuk Terbentuk Februari- Dep.
pemberdayaan „Ale- Ale ale nya Oktober Marturia
Ale Zending” Zending sedikitnya
100 orang
Ale ale
Zending
15 Pemberdayaan Tentative Pusat/Lem
lembaga pendidikan baga
HKBP Pendidikan

B Distrik
1 Pembekalan pelayan Memahami Terbentuk Maret-
penuh waktu di setiap berbagai hal nya Mei
Distrik. untuk sedikitnya
Usul materi: optimalisasi 15 orang di
a. Pengenalan diri dan pelayanan setiap
character building seperti: distrik,
b. Leadership dan Pengenalan pelayan
management diri sendiri, berdedikasi
c. Penyegaran tugas leadership, dan unggul
panggilan para managemen dalam
pelayan organisasi melayani
berdasarkan tema dan masalah
dan sub tema tahun kekinian di
pemberdayaan. tengah jemaat
d. Tantangan dan dan
peluang pelayanan masyarakat

18
di masa pandemi
Covid 19 dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi,
digitalisasi/interneti
sasi.
e. Keterampilan
conflict resolution
dan kecakapan
pastoral
2 Pembekalan parhalado Meningkat Terbentuk
/sintua se-Distrik: kan nya
Usul materi: pelayanan setidaknya
penyegaran tugas sesuai dengan 100
panggilan pelayanan kebutuhan parhalado
jemaat yang komit
dalam
pelayanan
kekinian
3 Konsultasi pemuda Pemberdaya Terbentuk Juli
an pemuda nya
distrik setidakny
menghadapi 50 pemuda
bonus yang
demografi mumpuni
dan mencari dalam
peluang di pelayanan
era revolusi dan mampu
industri 4.0 menangkap
peluang di
masa kini
4 Melengkapi perangkat Memahami Terbentuk Maret -
pelayanan Distrik: bahaya laten nya Juni
a. Di bidang HIV/AIDS, kelompok
HIV/AIDS, korban Narkoba. pemerhati
narkoba Memahami masalah
b. Membentuk Pokja penting Tim HIV/AIDS
atau Tim Tanggap Tanggap dan
Bencana distrik Bencana Narkoba di
dengan melibatkan tiap distrik.

19
para pemuda serta Terbentuk
mengadakan nya
pelatihan task force kelompok
Tanggap
Bencana
Distrik
5 “Interreligious Menjadi Lahirnya Tentative Pimpinan
Dialogue and Actions”: jemaat yang jemaat yang HKBP
2 Kali di Tingkat inklusif, inklusif dan
Nasional – melibatkan terbuka dan pembawa
tokoh-tokoh agama. cinta kedamaian
perdamaian di tiap
distrik.

C Resort / Huria
1 Melaksanakan Meningkat Terbentuk Tentative Resort/Huria
pemberdayaan kan nya modul
kategorial Sekolah pelayanan pelayanan
Minggu, Pemuda, kategorial untuk setiap
Remaja, Parompuan, dengan kategorial
Ama, dan Lansia. memperhatik yang up to
an kebutuhan date
dan tantangan
zaman
2 Pemberdayaan pelayan Membina Terbentuk Tentative Resort/Huria
Partohonan dan non para nya pelayan
Partohonan bidang pelayanan yang
tritugas (Koinonia, agar semakin tangguh dan
Marturia, dan optimal beriman
Diakonia) pelayanan dalam dalam tri
gereja pelayanan tugas gereja
D Lembaga HKBP
Lembaga HKBP Meningkat Tingginya
Pemberdayaan pelayan kan minat dan
dan pengembangan pelayanan di kepuasan
kelembagaan di lembaga terhadap
lembaga-lembaga HKBP lembaga
HKBP sehingga HKBP.
tercapainya Lahirnya
visi HKBP program

20
dan tujuan yang kreatif
Lembaga dan inovatif
sesuai
dengan
kebutuhan
Dalam mendukung Pelaksanaan Tahun Pemberdayaan 2021 maka MPS
mendukung upaya sebagai berikut:
1. Kantor Pusat melaksanakan TOT Kategorial di tingkat Pusat dan
mereka dapat menjadi tutor pemberdayaan di Distrik masing-
masing.
2. Kantor Pusat menyediakan pelatihan-pelatihan pilihan (seminar)
dengan topik-topik khusus, Praeses membantu Kantor Pusat
untuk mempublikasikan dan merekomendasikan peserta yang
berminat dari Distrik masing-masing.
3. Konten Pemberdayaan: diupayakan berkaitan dengan membantu
pelayan meningkatkan kapasitasnya melaksanakan tugas pastoral,
tugas pemberitaan (khotbah) dan penginjilan, tugas pengajaran,
leadership dan manajemen dengan memanfaatkan IT dan
multimedia, serta tema-tema bulanan selama tahun
pemberdayaan.
4. HKBP melalui Pengmas dan bekerja sama dengan Praeses di
Distrik sekitar Danau Toba memberdayakan dan mendampingi
(advokasi) warga jemaat menghadapi masalah-masalah sosial
yang muncul di sekitar Danau Toba, sehingga warga jemaat
HKBP siap mendukung pariwisata Danau Toba dengan konten:
memahami aspek hukum hal hak ulayat (wilayah) menguatkan
jemaat dengan misi pemberitaan Injil).
5. Untuk meningkatkan pendapatan (income) jemaat petani, HKBP
dapat menjalin kerjasama masyarakat desa sebagai produsen
pertanian dengan masyarakat kota sebagai pihak konsumen.
Kerjasama ini dapat dibangun melalui kerjasama antar distrik.
6. Setelah peluncuran Digitalisasi atau Virtualisasi diresmikan maka
selanjutnya supaya dilaksanakan pelatihan atau pemberdayaan
kepada Pimpinan Jemaat, Sekretaris dan Bendahara.

21
7. Pimpinan sebaiknya melakukan pembenahan Staffing agar Kantor
pusat dapat mendukung pelayanan Kantor Pusat di Era
Digitalisasi/Virtualisasi.
F. Tim Pelatih Pemberdayaan yang dipersiapkan oleh pusat
1. Kepemimpinan berdasarkan Visi dan Strategi maupun Nilai-nilai:
Dr. Sigit Tiyono (Sekum LAI) (0816-1832-535)
2. Mengenal Karakter Pribadi Pemimpin: St. Albert Simanjuntak
MBA (Managing Director Chevron Asia, 0811-846-934) dan
Rumondang Napitupulu (Psikolog, 0812-7525107).
3. Analisa Lingkungan dan Penguatan Warga: Pdt Nelson Siregar
STh (08126578936) dan Pdt Gomar Gultom MTh (Ketua PGI,
0811-899522)
4. Mengenal Teologi dan Praxis HKBP: Ephorus Emeritus Pdt. Dr
Bonar Napitupulu (0811-846-934)
5. Pelayanan Digital untuk masyarakat millenial: Pdt Dr Enig S.
Aritonang (Ka. Biro Pembinaan HKBP, 081397332801) dan Pdt.
Dr. Binsar J Pakpahan (Dosen STF Jakarta, 081281577079)
6. Pelayanan Gereja di tengah Perubahan Sosial khususnya di
daerah Pariwisata: Basar Simanjuntak (0856-7219-390), JMP
Sitorus (Tenaga ahli Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita
Danau Toba Bidan Humas, 081378987793), Pdt Waspada (Ketua
Yayasan Univ. Dhyana Pura, Bali, 0812-3992-482), Dr. I Gusti
Bagus Rai Utama (Rektor Univ. Dhyana Pura, 0813 5330 9333)
Pdt. I Nyoman Agustinus (Bishop GKPB, 0812 3779 8477) Pdt.
Victorius Hamel (GPKB, 0878-51300174).
7. Pelayanan Pastoral dan Khotbah Kontekstual: Pdt. Marudut
Manalu (Praktisi Pastoral 0821-11196516/087878507497) dan
Pdt. JAU Doloksaribu MMin (0821-1119-6516).
8. Pemberdayaan Misi: Pdt. Dr. Andar G. Pasaribu (Pemberdayaan
UEM Jerman +49-1718442484), Pdt. Ginto Robinson (Koord.
Zending Wilayah Bengkalis, 081365920025) dan Pdt. STP.
Siahaan MBA (0812-1999-340) dan Pdt. C.O.Rahidin Silaban
STh (0813-9670-0200)

22
G. Logo Tahun Pemberdayaan: Pdt. Puji Handoko Aritonang, MTh

LOGO DAN KETERANGAN ORIENTASI PELAYANAN HKBP 2021


TAHUN PEMBERDAYAAN

23
I. GAMBAR SALIB BERWARNA UNGU
 Gambar salib berwarna ungu melambangkan salib Kristus yang
menaungi kehidupan seluruh umat-Nya. Warna ungu
melambangkan kemuliaan TUHAN yang senantiasa menyertai
seluruh jemaat HKBP dalam berbagai situasi kehidupan.
TUHAN tidak pernah meninggalkan umat-Nya, bahkan di
tengah penderitaan menghadapi pandemi global COVID-19,
Kristus ada bersama dengan umat-Nya yang menderita. Salib
Kristus adalah sumber kekuatan dan pengharapan orang percaya.

II. GAMBAR ORANG MENGENAKAN MASKER DAN FACE


SHIELD
 Gambar orang mengenakan masker dan face shield (pelindung
wajah) merangkum makna yang tercakup dalam subtema Tahun
Pemberdayaan,sebagai Orientasi Pelayanan HKBP 2021 yaitu:
“Di tengah pandemi COVID-19 kita berbenah dan bertransformasi
menunaikan tugas gereja dengan kewaspadaan”.
 Gambar tersebut juga mengingatkan kita tentang pergumulan
yang terjadi akibat pandemi global COVID-19 yang
mengguncang dunia. Namun orang percaya bersama segenap
pelayan dan warga HKBP selalu berpengharapan dengan
memandang salib Kristus sebagai sumber kekuatan hidup.

III. GAMBAR POKOK ANGGUR DAN BUAHNYA


 Pokok anggur mengingatkan kita dengan perkataan Tuhan
Yesus: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa” (Yohanes 15:5).
 Pokok anggur bermotif gorga Batak mengingatkan terang Injil
dan pemberitaan Firman TUHAN yang menyertai pelayanan
HKBP yang berasal dari Tanah Batak, dan dalam sejarahnya

24
hingga kini telah “merambat” ke berbagai penjuru dunia, bagaikan
pokok anggur yang berbuah banyak dalam pelayanan dan
menjadi berkat bagi dunia.
 Pokok anggur dan buahnya merangkum makna dari tema Tahun
Pemberdayaan, sebagai Orientasi Pelayanan HKBP 2021 yaitu:
“Aku telah memilih dan menetapkan kamu, supaya pergi dan
menghasilkan buah” (Bnd. Yohanes 15:16).
 Pokok anggur dan tujuh buahnya melambangkan berkat dan
penyertaan TUHAN setiap hari, tujuh hari dalam seminggu dan
berlanjut pada hari-hari selanjutnya. Daun pokok anggur
berwarna hijau adalah lambang kehidupan dan buah anggur yang
ranum berwarna merah keunguan menandakan buah yang baik.
Kasih karunia TUHAN menyertai umat-Nya sepanjang masa,
oleh karena itu seluruh pelayan dan jemaat HKBP terpanggil
untuk menghasilkan buah yang baik untuk kemuliaan nama
TUHAN.

IV. GAMBAR ALKITAB BERWARNA KUNING EMAS


 Gambar Alkitab berwarna kuning emas menggambarkan terang
dan cahaya Firman TUHAN yang menjadi landasan hidup orang
percaya. Firman TUHAN menjadi kekuatan hidup seluruh
jemaat HKBP dan tidak lekang oleh waktu.
 Alkitab bertuliskan Yohanes 15:16 menjadi dasar acuan tema
Tahun Pemberdayaan, sebagai Orientasi Pelayanan HKBP 2021.

V. LINGKARAN BERWARNA BIRU CERAH


 Lingkaran berwarna biru cerah melambangkan pelayanan Gereja
HKBP yang berkesinambungan tiada terputus dalam
memberitakan kabar baik di seluruh dunia. Mencakup pelayanan
yang universal, berlaku untuk semua orang, untuk seluruh dunia.
 Lingkaran berwarna biru cerah menunjukkan harapan dan

25
pemulihan dunia dari pandemi COVID-19, di mana HKBP
menjadi bagian di dalamnya untuk melakukan pelayanan dan
menjadi berkat bagi dunia, sebagaimana tercakup dalam Visi
Misi HKBP.

VI. TULISANTAHUN PEMBERDAYAAN DAN ORIENTASI


PELAYANAN HKBP 2021
 Tulisan TAHUN PEMBERDAYAAN berwarna biru cerah
menunjukkan energi pelayanan dalam pemberdayaan yang
bersinergi dengan seluruh pelayan dan jemaat HKBP untuk
mencapai tujuan dari Orientasi Pelayanan HKBP 2021.
 Tulisan ORIENTASI PELAYANAN HKBP 2021 berwarna merah
menunjukkan semangat pelayanan dan tanda pelaksanaan
Orientasi Pelayanan HKBP di Tahun 2021.

VII. WARNA DASAR PUTIH


 Warna dasar putih menunjukkan ketulusan dalam pelayanan
untuk mencapai tujuan TAHUN PEMBERDAYAAN sebagai
ORIENTASI PELAYANAN HKBP 2021.

Maksud dan tujuan tahun orientasi pelayanan 2021 bagi HKBP


secara abstrak tercermin dalam tema dan subtema tahun ini, demikian
juga dalam Logo di atas yang telah diperkenalkan/dilaunching pada
ibadah Natal dan syukuran awal tahun 2021 tanggal 5 Januari 2021.
Dalam Logo tersebut ditunjukkan Salib Kristus di bagian tengah
lingkaran besar yang menunjukkan bahwa Kristus menaungi kehidupan
umat-Nya, dengan warna ungu melambangkan kemuliaan Tuhan yang
senantiasa menyertai seluruh jemaat dan pelayan HKBP dalam segala
situasi dan kondisi kehidupan. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-
Nya, bahkan di tengah penderitaan akibat pandemi global Covid-19,

26
Kristus senantiasa ada bersama-sama dengan umat-Nya. Kristus adalah
sumber kekuatan, inspirasi dan pengharapan kita. Pelayanan dan
pengorbanan Kristus yang mencapai puncaknya di salib menjadi
prototype terbaik dalam pelayanan gereja di dunia ini.
Dalam logo tersebut juga ditunjukkan gambar manusia (laki-laki dan
perempuan) menggunakan masker dan face shield (pelindung wajah)
yang merangkum makna bahwa di tengah pandemi Covid-19 kita
berbenah dan bertransformasi menunuaikan tugas gereja dengan
kewaspadaan. Kita sedang berada dalam pergumulan besar akibat
pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia. Namun warga jemaat
beserta seluruh pelayan HKBP tidak akan surut dan kecut hati untuk
melakukan misi pelayanan sesuai dengan panggilan Kristus untuk pergi
dan menghasilkan buah. Jika kita tetap berakar, bertumbuh, taat dan setia
pada salib Kristus, niscaya warga dan pelayan yang mengikuti program
pemberdayaan selama satu tahun ini akan bertransformasi menjadi warga
dan pelayan yang melayani dengan segenap hati, dan sesuai dengan kasih
karunia Kristus akan berbuah banyak.

H. Penutup
Buku panduan ini kiranya dapat membantu seluruh pemangku
tugas di gereja untuk melaksanakan Tahun Pemberdayaan HKBP 2021.
Namun, sejatinya pemberdayaan itu hendaknya menghasilkan buah di
tengah-tengah jemaat dan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diharapkan
kerjasama seluruh pelayan dan jemaat untuk mensosialisasikan dan
mewujudkan program pemberdayaan di segala aras. Dengan ini HKBP
dapat menjadi berkat bagi dunia. Akhirnya terima kasih kepada seluruh
pihak yang ikut serta dalam penyusunan Buku Panduan ini dan juga
kepada para nara sumber yang memberikan pikiran, waktu dan tenaganya
dalam kegiatan Tahun Pemberdayaan.

27

Anda mungkin juga menyukai