Anda di halaman 1dari 6

BAHAN LEARNING CALON SINTUA HKBP SUMEDANG – POS PELAYANAN

MAJALENGKA

NAMA MINGGU DI HKBP DAN ARTINYA


No. NAMA MINGGU ARTINYA Tutup
Langgatan
1 Advent I – IV Masa Menanti / Tahun Baru Gerejawi Ungu
2 Natal I – II Kelahiran Tuhan Yesus / Ari Hatutubu NI Tuhan Jesus Putih
3 Setelah Natal Putih
4 Parpunguan Bodari Putih
4 Tahun Baru Putih
5 Setelah Tahun Baru Putih
6 Ephipanias Pernyataan Allah / Hapapatar Putih
7 I-IV Setelah Ephipanias Putih
8 Septuagesima 70 Hari Sebelum Kebangkitan / 70 Ari Andorang SoHaheheon Hijau
9 Sexagesima 60 Hari Sebelum Kebangkitan / 60 Ari Andorang So Haheheon Hijau
10 Estomihi Engkau akan menuntun dan membimbing aku (Maz.31 : Hijau
3b)/ Sai Ho ma gabe partanabatoanku (Psalm.31 : 3b)
11 Invocavit Bila Ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab Ungu
(Maz.91 :15a) /
Jouonna ma Ahu, jadi alusanKu ma ibana (Psalm.91 : 15a)
12 Reminiscere Ingatlah segala rahmatMu dan kasih setiaMu ya Tuhan Ungu
(Maz.25 : 6) /
Sai Ingot ma angka denggan ni basaM (Psalm.25 : 6)
13 Okuli Mataku tetap terarah kepada Tuhan (Maz.25 : 15a) /Sai Ungu
tong do mangaranap matangku tu Jahowa (Psalm.25 : 15a)
14 Letare Bersukacitalah bersama-sama (Yesaya 66 : 10a) / Ungu
Marlas ni roha ma hamu (Jesaya 66 : 10a)
15 Judika Berilah keadilan bagiku, ya Allah (Maz.43 : 1a) / Ungu
Luluhon ahu ale Jahowa (Psalm.43 : 1a)
16 Palmarum Palma / Maremare (Matius 21) Ungu
17 Jumat Agung Peringatan Kematian Tuhan Yesus / Hitam
Parningotan Hamamate Ni Tuhan Jesus
18 Minggu Paskah I –II Peringatan Kebangkitan Tuhan Yesus / Putih
Pesta perningotan Haheheon Ni Tuhan Jesus
19 Quasimodogeniti Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir (1 Petrus 2 : Putih
2) / Songon posoposo na imbaru tubu (1 Petrus 2 : 2)
20 Miserikordias Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan (Maz.33 : 5b) / Putih
Domini Gok asi ni roha ni Jahowa do tano on (Psalm.33 : 5b)
21 Jubilate Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi (Maz.66 : 1)/ Putih
Marolop-olop tu Debata sandok tano on (Psalm.66 : 1)
22 Kantate Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan (Maz.98 : 1) / Putih
Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru (Psalm.98 : 1)
23 Rogate Berdoa (Maz.66 : 20) / Martangiang (Psalm.66 : 20) Putih
24 Kenaikan Tuhan Yesus Putih
25 Exaudi Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan (Maz.27 : 7) Putih
Sai Tangihon soarangku ale Jahowa (Psalm.27 : 7)
26 Pentakosta I – II Peringatan Turunnya Roh Kudus / Merah
Parningotan di Hasasaor ni Tondi Porbadia
27 Trinitatis Hasitolusadaan Debata Hijau
28 I – XXV Setelah Trinitatis Hijau
29 Ujung Taon Parhuriaon HItam

WARNA TUTUP LANGGATAN


N Warna Arti
o
1 Violet (Ungu) Warna harajaon, lambang ni hasesaan (pengampunan)
2 Bontar (Putih) Warna habadion dohot hasingkopon (Kesempurnaan)
3 Ratarata Warna hangoluon dohot pertumbuhan, lambang ni praktek ni ngolu ni
(Hijau) halak Kristen di bagasan huaso ni panobusion dohot haluaon na sian
Debata
4 Rara (Merah) warna ni mudra dohot api, lambang ni semangat, pujipujian dohot
hamuliateon tu Debata.
5 Birong (Hitam) warna hahohomon, lambang ni hamatean dohot arsak ni roha.

URUTAN KEBAKTIAN (AGENDA HKBP)


No Acara Minggu No Acara Minggu No Acara Minggu
1 Marende 6 Manopoti Dosa 11 Tingting
2 Votum 7 Marende 12 Marende (Pelean I)
3 Marende 8 Epistel 13 Jamita
4 Patik 9 Marende 14 Marende (Pelean II)
5 Marende 10 Manghatindanghon 15 Tangiang Penutup, Doa
Haporseaon Bapa Kami, Doksologi,
Berkat

ARTI DARI SETIAP URUTAN KEBAKTIAN MENURUT AGENDA HKBP


Nyanyian Bersama
Nyanyian pembukaan ini sebenarnya merupakan nyanyian panggilan beribadah. Tetapi hati
kita sudah harus siap untuk mengikuti ibadah sejak lonceng dibunyikan. Karena itu, nyanyian
ini adalah kesiapan hati kita untuk mengikuti panggilan ibadah tersebut.
Votum – Introitus – Doa Pembukaan
Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan:
“Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus.”
Inilah yang membedakan ibadah dengan pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat
percaya yang menyambut kedatangan dan kehadiran Allah.
Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Bacaan ini diambil
berdasarkan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini juga menandakan bahwa jemaat sedang
berada dalam suasana perayaan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini disambut jemaat
dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “Pujilah Tuhan!”
Sambutan Jemaat disusul dengan doa pembukaan yang menekankan unsur kebersamaan.
Doa ini disampaikan bersama, memohon agar Tuhan Allah mengatur dan memimpin ibadah
tersebut.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini harus sesuai dengan Hari Raya Gerejawi dan merupakan respons Jemaat
terhadap doa pembukaan. Pembacaan Hukum Tuhan Bagian ini adalah lanjutan dari nyanyian
pembukaan dalam ibadah. Maksudnya, dengan memperdengarkan serta memahami Hukum
Taurat dari Allah, anggota Jemaat yang beribadah sadar akan kesalahan-kesalahan dan
pelanggaran yang dia lakukan (Roma 3:20b). Hukum Taurat yang dibacakan bisa juga
berfungsi sebagai cermin diri dan peringatan akan dosa kita. Jemaat menyambut dengan
memohon kekuatan untuk melakukan Taurat-Nya.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini berisi respons Jemaat atas harapan Allah untuk menjalankan hukum Tuhan. Isi
nyanyian ini harus berkaitan dengan Hukum Taurat.
Pengakuan Dosa
Setelah Jemaat sadar akan dosa-dosanya, maka tibalah saat untuk mengaku dosa-dosa
tersebut ke hadapan Tuhan. Melalui ‘doa pengampunan dosa’, Jemaat memohon dalam
kerendahan hati dan mengiba kepada Tuhan agar dosanya diampuni (bnd. Luk 15:21). Untuk
masuk ke dalam persekutuan dengan Allah, maka segala dosa harus terlebih dahulu
dibersihkan. Setelah berdoa, janji Allah akan pengampunan dosa kita akan dibacakan. Allah
mengampuni dosa dari orang yang telah mengakui dan menyesali dosa-dosanya (Yeh. 33:11).
Setelah mendengar pengampunan dosa, kita bersukacita dan memuji Tuhan dengan
mengucapkan “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha Tinggi. Amin.”
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini adalah respon Jemaat atas pengampunan dosanya.
Pembacaan Firman (Epistel)
Setelah umat mengakui dosanya, maka Allah datang menyapa umatNya melalui Firman yang
dibacakan sebagai petunjuk hidup baru. Ini adalah kata-kata Allah menyapa umatNya melalui
surat kiriman (Epistel), yang isinya untuk mendorong umat berbuat baik dan bersaksi. Setelah
pembacaan Alkitab, Liturgis membacakan “Berbahagialah mereka yang mendengarkan dan
memelihara Firman Allah. Amen.” Perkataan ini bermaksud agar umat mengingat bahwa
Firman Allah adalah untuk diindahkan, bukan untuk didiamkan saja.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini adalah respon umat atas pembacaan Alkitab. Karenanya, nyanyiannya pun harus
sesuai dengan pembacaan Epistel.
Pengakuan Iman Rasuli
Bagian ini adalah bagian yang harus ada dalam setiap ibadah Umat Kristen karena melalui
bagian ini kita mengucapkan pengakuan iman kita akan Trinitas: Allah Bapa, Tuhan Yesus
Kristus, dan Roh Kudus. Kita mengakui ini karena dosa yang telah dihapuskan dan Firman
Allah (Epistel) yang telah dibacakan mendorong kita untuk mengakui iman kepercayaan kita.
Warta Jemaat
Bagian ini seringkali dirasa tidak perlu terdapat di dalam ibadah. Namun, HKBP memasukkan
Warta Jemaat sebagai bagian dari ibadah karena semua kegiatan Jemaat adalah karya Allah
dalam hidup kita. Karena itu, Warta Jemaat sebenarnya hanya berisi hal-hal yang ada
kaitannya langsung dengan kehidupan Jemaat. Setelah Warta, Jemaat mendoakan hal-hal
tersebut.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini merupakan respons Jemaat akan pengakuan imannya, sekaligus pengantar untuk
kotbah yang akan didengarkan. Persembahan juga dikumpulkan pada pada waktu ini. Hal ini
berarti bahwa mereka yang bersaksi melalui Pengakuan Iman, bersaksi juga melalui
pengakuan akan berkat Tuhan yang diterimanya dan kesediaan hatinya untuk memberikan
“persembahan syukur” sesuai dengan Taurat.
Khotbah
Kotbah adalah puncak dari acara kebaktian Minggu. Semua bagian dari ibadah minggu tidak
boleh lepas dari nas kotbah yang akan disampaikan. Kotbah bukanlah pidato atau ceramah,
melainkan Allah yang berbicara melalui pengkotbah, sebagai bekal hidup, pegangan dan
penuntun hidup Jemaat.
Nyanyian Bersama
Nyanyian bersama ini adalah untuk merespons Firman Tuhan yang baru saja didengar, dan
sekaligus sebagai penekanan kembali kotbah tersebut. Karena kotbah adalah klimaks, maka
sebaiknya tidak ada lagi acara yang dilakukan setelah kotbah.
Doa Persembahan dan Nyanyian Persembahan
Sebelum pulang ke tempat masing-masing jemaat masih diajak untuk mendoakan
persembahan yang telah diberikan karena segala sesuatu perlu dibawa di dalam Dia (Kol. 1:3).
Jemaat menyambut doa tersebut dengan nyanyian bersama, yang menyatakan bahwa segala
hal harus diserahkan kepada Tuhan (BE 204:2).
Doa Penutup/Doa Bapa Kami
Jika ibadah dibuka dengan doa, maka diakhir juga dengan doa. Doa penutup juga harus
disesuaikan dengan hari raya gerejawi. Setelah itu doa tersebut disambung dengan Doa Bapa
Kami. Ini merupakan doa yang mencakup segala kepentingan Allah dan kebutuhan manusia.
Itulah sebabnya ini menjadi bagian akhir pada doa penutup.
Doxologi
Doksologi adalah bagian dari Doa Bapa Kami yang dinyanyikan Jemaat sebagai respons atas
seluruh karya anugerah Allah. Allah dipuji dan dimuliakan karena Dia adalah pemilik segala
sesuatu dan pemberi segala sesuatu (Lihat Mat 6:13).
Berkat
Berkat yang ditulis di Bil 6:24-26 adalah berkat yang juga diberikan kepada Umat Israel.
Melalui berkat ini kita memahami bahwa Allah juga telah memberkati Jemaat dengan berkat
yang sama. Sebegai sambutan iman, maka Jemaat menyanyikan “Amin, Amin, Amin!”, yang
berarti “ya benar! Terjadilah.”

AGENDA HKBP
1. Pendahuluan
Liturgi HKBP berasal dari Kerajaan Prusia Jerman. Pada waktu itu, abad ke 18
terdapat bermacam-macam denominasi gereja di Jerman, tetapi secara umum hanya dua
aliran gereja yang ad, yakni Lhuteran dan Calvinis. Keyakinan Kaisar Jerman pada waktu itu
apabila kedua agama bersatu (hanya ada satu). Maka negara akan menjadi kuat, bila negara
kuat maka kekaisaran juga ikut kuat. Proses penyatuan ini juga memakan waktu bertahun
tahun dan akhirnya diputuskan untuk menggunakan tata ibadah yang adalah gabungan dari
tradisi Calvinis dan Luteran.
Versi tata ibadah yang kita pakai sekarang adalah penggabungan kdua tradisi tersebut
(dikenal dengan tata ibadah Union), yang lahir sebagai sebuah liturgi kompromi di dalam
pertentangan. Tata ibadah (Agenda) HKBP sendiri mengalami beberapa perubahan. Agenda
pertama tahun 1894, agenda yang dipakai non Batak berbeda dengan yang dipakai Guru
Huria. Tata Ibadah ang dipakai Guru Huria tidak memakai Votum karena di anggap kurang
pantas untuk mengucapkan kata-kata tersebut. tahun 1907, agenda di cetak ulang, tetapi tidak
memiliki perubahan yang signifikan. Pada tahun 1918 Agenda disamanakan, dan cetakan
1937-sampailah hingga saat ini.

2. Isi Agenda
Ada dua bagian besar isi Agenda HKBP : Bagian pertama, Susunan Liturgi yang di
pergunakan dalam Ibadah Minggu, Bagian Kedua, Berisikan ayat dan doa yang di ucapkan di
setiap Hari minggu. (lihat dalam daftar isi Agenda).
1. Susunan Ibadah Minggu yang ada di agenda adalah Ibadah yang di
pimpin oleh seorang yang martohonan.(angka ulaon na martohonan).
2. Tata Penggunaan Agenda di dalam ayat dan doa setiap minggu selalu
berdasarkan nama minggu dan nama ibadah. Oleh karenanya, ada 5
bagian penting di bagian bab 2 Agenda :
 A. Bagian ayat-ayat Alkitab yang di ucapkan setiap minggu
yang di urutkan berdasarkan nama minggu. Dan di Agenda di
bacakan setelah membacakan Votum.a
 B. Doa Pengakuan Dosa (Tangiang manopoti dosa)
 C.Janji Allah setelah doa Pengakuan Dosa (Bagabaga ni Debata
tarigot Tu Hasesaan ni Dosa)
 D. Doa pembukaan pada hari minggu dan Pesta-pesta
Gerejawi. Angka tangiang on ma na di jahahon setelah bagian
A, molo di Liturgi Ibadah minggu. Jala Tangiang on, disusun
berdasarkan nama minggu.
 E. Doa Syafaat (Tangiang Pangondianon) di jahahon hatiha
sidung Jamita. Jala Tangiang on djahahon ima di tinggi ulaon
Pesta dohot pergantian Minggu gerejawi ni HKBP.

Anda mungkin juga menyukai