I AM GROWING IN GOD
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi
2. Biodataku
3. Tata Tertib Peserta retreat yang beretika dan baik adalah....!!!
4. ProposaL Retreat Sidi HKBP Kalideres Resort
5. Jadwal acara Retreat Sidi
6. Susunan Kepanitiaan
7. Daftar Penghuni Kamar
8. Kebaktian Pembukaan
9. Sesi I - Sesi V
10. Kebaktian Pengutusan dan Meditasi
11. Api unggun
12. Kebatian Pagi
13. Kumpulan lagu pujian
14. Bahan Materi dari Pendeta Resort dan Pendeta Fungional
BIODATAKU ????
Nama Lengkap
:__________________________________________
Tempat/Tanggal Lahir :
_________________________________________
Alamat :
_________________________________________
__________________________________________
No HP :
__________________________________________
Hobby :
__________________________________________
Motto Hidup
:__________________________________________
Ayat Emas ku :
__________________________________________
___________________________________________
2. Tidak boleh terlambat dalam mengikuti setiap kegiatan. Diharapkan 10 menit sebelum
dimulai para peserta sudah hadir di tempat yang ditentukan.
3. Peserta tidak boleh keluar tanpa sepengetahuan pendeta, sintua, dan panitia
(penanggung jawab)
4. Tidak diperkenankan membawa dan menggunakan benda tajam, rokok, narkotik dan
kartu.
6. Peserta dilarang mengambil (mencuri) barang milik orang lain. Bila didapati demikian,
akan dikenakan sanksi.
8. Peserta tidak boleh memasuki kamar orang lain tanpa seizin pendeta, apalagi kamar
lawan jenis.
9. Peserta diharapkan membawa Alkitab, alat tulis, dan buku acara.
10. Selama kegiatan berlangsung peserta dituntut untuk dewasa dalam iman yang nyata,
dalam tingkah laku, dan takut akan Tuhan.
1. Pelindung :
Pendeta Resort : Pdt. Agustinus Nainggolan, S.Th
2. Panitia pelaksana :
Ketua : Reynaldi Silaban
Wakil ketua : Sanders Nainggolan
Sekretaris : Cristin Livia br. Marbun, Angel br. Purba
Bendahara : Mona br. Ompusunggu, Fadia br. Hutagalung
3. Seksi Acara :
• Sie Acara :
1. Angel br. Manalu
2. Gita br. Sianturi
3. Zefanya Novalina br. Sirait
4. Seksi Komsumsi :
1. Kesia Deranti br. Gultom
2. Naomi br. Panggabean
6. Seksi Keamanan :
1. Yosep Manalu
2. Eric Sianturi
DAFTAR PENGHUNI KAMAR
KEBAKTIAAN PEMBUKAAN
Sabtu, 20 Mei 2023
3. Panggilan beribadah
L : Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, marilah kita mempersiapkan
hati dan pikiran kita untuk beribadah kepada Allah Tuhan berfirman:
Pembawa Alkitab: “ FirmanMu pelita bagi kakuku dan terang bagi jalanku”.
Kiranya terang Dirman Tuhan yang menguasai semua acara Retreat pelajar
sidi
J : Ya Allah, biarlah kuasa Firman yang menjadi pelita dan terang bagi
kami dalam kegiatan Retret ini dan selama-lamaNya.
Pembawa Salib : “ Salib ini adalah simbol ketaatan, seperti Yesus yang
taat walaupun harus mengalami banyak penderitaaan. Biarlah salib ini
mengingatkan seluruh perserta mengikuti Retreat ini dengan ketaatan kepada
Yesus Kristus.
J : Ya Tuhan Yesus Kristus, tolonglah kami untuk taat dan menuruti
kehendakMu saja selama Retreat ini dan sepanjang hidup kami.
Pembawa Lilin: “ Lilin ini adalah simbol terang dan kiranya oleh terang Roh
Kudus, Retreat ini memampukan kita untuk semakin mengerti akan pengakuan
iman kita selama belajar sidi”.
J : Yah Roh Kudus, terangilah hati dan pikiran kami, agar kami semakin
dimampukan mengerti arti pengakuan iman itu.
L : Didalam nama Allah Bapa, dan AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan
Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
J : Amin.
L : Inilah hari yang dijadikan Tuhan, Marilah kita bersorak—sorak dan
bersukacita karenanya! Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah kehadapannNya
dengan sorak-sorai! Ketahuilah bahwa Dialah Allah yang menjadikan kita satu.
Kita adalah kepunyaan dan umat Allah serta kawanan domba gembalanYa.
Masuklah melaluui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, kedalam
pelataraNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah
namaNya! Sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamaNya, dan
kesetiaNya turun temurun.
J :Ya Allah Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu, Ya Allahku aku
hendak meninggikan Engkau!.
S : Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah namaNya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-
Nya. Amin.
8. Doa Syafaat :
2. DOA PEMBUKAAN
3. BERNYANYI KJ No. 392:1-…. “Ku Berbahagia”
"Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi
kepunyaanku! Aku warisNya, 'ku ditebus,
ciptaan baru Rohulkudus.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Sebagai orang percaya kita adalah umat pilihan Tuhan. Keberadaan kita di tengah dunia ini
berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan. Dikatakan, "Oleh karena engkau berharga di
mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4). Karena itulah Allah
mengutus dan mengorbankan PuteraNya Yesus Kristus supaya kita memiliki masa depan dan
harapan, di mana kita sebelumnya berada di bawah cengkeraman dosa dan terancam untuk
mengalami kematian kekal, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup
yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23).
Dosa membuat kehidupan kita berada dalam kesia-siaan. Tapi kini semua telah
berubah; kita yang sebelumnya memiliki cara hidup yang sia-sia telah ditebus Tuhan bukan
dengan perak atau emas, melainkan dengan darahNya yang mahal, yang tak bernoda dan tak
bercacat, sehingga hidup kita menjadi berarti dan bermakna. Cara hidup atas perbuatan sia-
sia itu yang bagaimana? Yang hanya mementingan diri sendiri! Dalam Filipi 2:2-4 tertulis:
"...hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak
mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga." Banyak orang Kristen yang hidupnya hanya untuk diri sendiri, egois, tidak
peduli orang lain. Ini tabiat 'manusia lama' yang harus ditanggalkan, sebab di dalam Kristus
kita ini adalah "...ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang." (2 Korintus 5:17) Yang Tuhan kehendaki adalah kita dapat menjadi berkat bagi
orang lain. Amin.
5. Bernyanyi: KJ. No: 427:1 “Ku suka menuturkan ”
‘Ku suka menuturkan cerita mulia,
cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.
‘Ku suka menuturkan cerita yang benar
penawar hati rindu, pelipur terbesar.
Refrein: ‘Ku suka menuturkan, ‘ku suka memasyhurkan cerita
Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.
6. Doa Penutup-Doa Bapa Kami-Berkat-Amin.Amin.Amin
KEBAKTIAN & PENUTUPAN RETREAT SIDI
2. Doa Pembukaan
3. Bernyanyi : BE. No. 10 : 1 : “Hu Puji Hu Pasangap Ho “
Hupuji hupasangap Ho Amang pardenggan basa
Ai jadijadianMu do sude angka na masa
Ditompa Ho do sasude Dagingku ro di tondi pe Pinuji ma goarMu
4. Epistel : Mazmur 111:1-11
P : Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung , bagaimana kamu
berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
LK : Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada
tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
PR :Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
P : TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
LK : TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang
mencintai kekerasan.
PR : Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang
menghanguskan, itulah isi piala mereka.
Semua : Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan
memandang wajah-Nya.
L :Demikianlah Pembacaan Firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengar
Firman Allah serta memeliharanya . Amin
5. Penutupan Retreat
P : Saya atas nama pimpinan Jemaat HKBP Kalideres Resort Kalideres, dengan
ini menutup retreat katekisasi 2023 : “Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya
Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin.”
Kiranya dengan berakhirnya retreat ini seluruh anak katekisasi sidi semakin dimampukan
untuk memperbaharui diri sesuai dengan Firman Tuhan dan juga mempersiakan untuk
memperbaharui diri sesuai dengan Firman Tuhan dan juga mempersiapkan diri menjadi
jemaat yang dewasa dalam iman di gereja, keluarga dan masyarakat sekitar.
Jawaban Anak Sidi : YA SAYA BERJANJI, AKAN SAYA LAKUKAN DARI HARI
INI UNTUK SELAMANYA KIRANYA TUHAN YESUS MENOLONGKU
-------------------------Hening-------------------------
Apakah engkau mau meninggalkan kebiasaan dan kelakuanmu yang
pernah melakukan: kebohongan, mencuri, melawan, membenci, nakal,
dan banyak hal lainnya yang tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan????
APA JAWABAMU??... SEKARANG KATAKAN.....
Jawaban Anak Sidi : YA SAYA BERJANJI, AKAN SAYA LAKUKAN DARI
HARI INI UNTUK SELAMANYA KIRANYA TUHAN YESUS
MENOLONGKU
-------------------------Hening-------------------------
Penyerahan Diri : (Menyanyikan ) KJ. 363
Bagi Yesus kuserahkan, hidupku seluruhnya;
hati dan perbuatanku, pun waktuku milikNya.
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milikNya.
Bagi Yesus semuanya,pun waktuku milikNya.
Doa Permohonan: mazmur 35:4 (dibaca di dalam hati)
“Beritahukanlah jalan-jalanMmu kepadaku ya Tuhan, tunjukanlah itu kepadaku”
MEDITASI SALIB (diiringi lagu Pada kaki salibmu KJ. No. 368 )
API UNGGUN
Kumpulan Lagu
1. KU TAHU TUHAN BUKA JALAN
ku tahu Tuhan pasti buka jalan, ku tahu Tuhan pasti buka jalan, asal ku hidup suci,
tidak turut dunia,
ku tahu Tuhan pasti buka jalan. ku tahu Tuhan dengar doa saya,ku tahu Tuhan
dengar doa saya, asal ku hidup suci, tidak turut dunia,
ku tahu Tuhan dengar doa saya.
2. JANGAN LELAH
Jangan Lelah. Bekerja di ladangNya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan
Yang mengajar dan menopang. Tiada Lelah Bekerja bersamaMu Tuhan
Yang selalu mencukupkan. Akan segalanya. Ratakan tanah bergelombang.
Timbunlah tanah yang berlubang. Menjadi siap dibangun. Di atas dasar iman.
3. KasihNya seperti Sungai
KasihNya seperti sungai, kasihNya seperti sungai,
kasihNya seperti sungai di hatiku. Mengalir di waktu susah, mengalir di waktu
senang, kasihNya seperti sungai di hatiku.
MATERI RETREAT SIDI HKBP KALIDERES 2023
Untuk memahami arti peneguhan sidi, sebaiknya kita pahami dulu dua istilah yang
biasa dipakai dalam Gereja untuk menyebut Peneguhan Sidi.
Dalam KBBI (Kamus Bahasa Batak Indonesia) Kata SIDI, mempunyai arti (1)
Anggota yang sah dari Gereja (2) Sempurna (Ingat misalnya “Purnama Sidi” yakni
Bulan Purnama Penuh {Raya}). Berdasarkan istilah diatas kita perlu memahami,
bahwa Peneguhan Sidi kirakira berarti Pelantikan, Pensahan seseorang menjadi
anggota penuh dalam Gereja. Hasil dari proses yang dilalui pelajar Sidi menjadi
sempurna dan sudah sah menjadi anggota. Tetapi harus diingat bahwa bukan
menjadi anggota gereja setempat yang menentukan, melainkan Gereja yang Am,
yang tidak kelihatan tersebut. Memang benar, bahwa Peneguhan Sidi tidak lepas
dari Gereja setempat (lokal), namun yang terutama adalah Gereja yang tidak
kelihatan itu.
Secara khusus di Gereja yang berlatarbelakang Batak dikenal istilah
“Manghatindanghon Haporseaon” dan “Malua sian Pangkangkungi”.
Manghatindanghon Haporseaon (Menyaksikan Iman) berarti seseorang dengan
kesadaran dan keputusan sendiri mengaku apa yang dipercayainya.
Menurut Ajaran HKBP, warga jemaat yang belum Sidi digolongkan sebagai
anakanak. Mengapa? Karena ukuran dewasa adalah peneguhan Sidi itu sendiri,
dewasa dalam Iman. Mandiri dalam Pengenalan selanjutnya akan Tuhan dan
FirmanNya. Salah satu contoh : Syarat untuk dapat menikah, harus menerima
peneguhan Sidi dulu baru diijinkan, Mengapa? Sebab menikah berarti sudah dewasa
dan akan menjadi orang tua. Karena itu perlu juga mereka harus dewasa dalam
iman, sebab mereka akan menjadi pengajar iman dalam keluarganya kelak. Secara
resmi dalam ibadah, kedewasaan dalam iman dinyatakan melalui Peneguhan sidi.
Dengan alasan itulah setiap Calon yang mau nikah harus terlebih dahulu menerima
Peneguhan Sidi.
Seorang yang telah menerima Peneguhan Sidi, sudah menjadi anggota Jemaat yang
bertanggungjawab untuk berperan dalam Pelayanan Gereja dan diijinkan ikut dalam
Perjamuan Kudus.
Dalam Pengajaran resmi di Gereja HKBP, ayat yang diterima pada saat
Peneguhan Sidi :
• Bukan ramalan akan kehidupan dan kelakuan seseorang, melainkan
adalah bekal hidup dari Firman Tuhan, yang harus dipelihara dan
dikembangkan, melakui kerinduan membaca dan mempelajari Firman
Tuhan terus-menerus.
• Ayat dalam Akte Sidi harus diperhatikan dan dihidupi sepanjang hidup kita
sehingga menjadi penuntun dari Firman Tuhan, Menjadi Pelita pada kaki
dan terang dalam perjalanan kita (Mazmur 119 : 105).
IV. KESIMPULAN.
Kini sudah jelas bahwa Peneguhan Sidi adalah momen yang penting, di mana
setelah belajar akan Firman Tuhan, lalu mengambil keputusan mengikut Yesus,
berjanji di hadapan-Nya disaksikan oleh umatNya. Keputusan mengikut Yesus ini
akan ditandai dengan kerinduan bersekutu dengan Tuhan dan FirmanNya serta
kemauan meninggalkan dan melawan kejahatan dosa-dosa.
Untuk dapat bertahan di dalam hiruk pikuk dunia ini yang menawarkan berbagai kenikmatan
daging, kesenangan mata dan keangkuhan hidup, kita perlu berlari melawan arus tersebut
yang semakin kencang. Ini berarti di dalam kehidupan rohani, kita harus memperbaharui
kehidupan rohani kita dan terus bertumbuh, sehingga kita mempunyai kekuatan untuk berlari
tanpa henti sampai ke tempat tujuan, yaitu persatuan dengan Tuhan selamanya di Sorga
(lih. 1 Kor 9:24). Oleh karena itu, untuk terus hidup sesuai dengan perintah Tuhan,
pertumbuhan bukanlah suatu pilihan, namun suatu keharusan. Sebagaimana kita akan
jatuh kalau kita diam pada mesin treadmill, demikianlah, kitapun akan jatuh kalau kita tidak
bertumbuh secara rohani di tengah-tengah kehidupan ini – yang berlawan dengan nilai-nilai
kekristenan. Jika ini terjadi maka akibat sungguh fatal: yaitu kehilangan keselamatan kekal.
Betapa seriusnya keharusan kita untuk terus bertumbuh dan tak boleh berhenti.
G.K. Chesterton mengungkapkannya dengan begitu indah dan sederhana, “ A dead thing can
go with the stream, but only a living thing can go against it.” ((G.K. Chesterton, Everlasting
Man, 1925)) Orang yang bertumbuh dan memperbaharui diri menandakan bahwa dirinya
adalah seseorang yang hidup, yang mampu untuk melawan arus dunia. Orang yang
senantiasa berjalan sejalan dengan arus ini adalah orang-orang yang pada dasarnya mati.
Sebagai orang yang hidup, apalagi hidup di dalam Kristus – kita harus terus bertumbuh dan
memperbaharui diri untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus walaupun untuk itu kita
harus berjuang melawan arus.
Tujuan dari pembaharuan dan pertumbuhan
Pembaharuan adalah pertumbuhan dalam kekudusan dan merupakan karunia dari Allah.
Pembaharuan maupun pertumbuhan secara rohani adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan akhir, yaitu persatuan dengan Allah. Kalau persatuan dengan Allah hanya dapat
dicapai dengan kekudusan (lih. Mt 5:48), maka pembaharuan dan pertumbuhan dalam
kehidupan kita juga hanya dicapai dengan hidup kudus.
Dan inilah sebenarnya yang menjadi dasar dari semua inisiatif Allah di dalam Perjanjian
Lama yang terpenuhi dalam Perjanjian Baru. Nabi Yeremiah mengatakan: “31 Sesungguhnya,
akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru
dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan
nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka
keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang
berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. 33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan
dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku
dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah
mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya
atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar
kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan
mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. ” (Yer 31:31-34).
Semua janji Tuhan ini terpenuhi karena Tuhan Yesus menjadikan Diri-Nya Korban Perjanjian
Baru. yang menggenapi janji Tuhan dalam Perjanjian Lama. Melalui pengorbanan Kristuslah,
manusia memperoleh pengampunan dosa dan menerima Roh Kudus sebagai sumber
kekudusan. Roh Kudus inilah yang memperbaharui hati manusia menjadi baru (lih. Mzm
51:10). Oleh sebab itu, Tuhan sendirilah yang menjadi sumber dari pembaharuan maupun
pertumbuhan. Tuhan memberikan kepada kita hati yang rindu untuk bersekutu dengan-Nya
dan pada saat yang sama, Tuhan juga memberikan jalan dan caranya, yaitu di dalam Yesus
Kristus.
Cara untuk bertumbuh
Setelah kita melihat bahwa pertumbuhan dan pembaharuan rohani adalah suatu karunia dari
Allah, maka untuk bertumbuh, kita harus bergantung pada rahmat Allah dan segala sesuatu
yang membuat rahmat Allah dapat mengalir di dalam kehidupan kita. Hal-hal yang membuat
kita dapat bertumbuh secara rohani adalah: 1) Membaca Kitab Suci, 2) Selalu berdoa, 3)
Mengikuti Sakramen, 4) Beribadah Bersama di Gereja, 5) Selalu Belajar.
Apakah buah-buah dari pertumbuhan dan pembaharuan?
Karena pertumbuhan dan pembaharuan tak terpisahkan dengan kekudusan, maka buah-
buah dari pertumbuhan dan pembaharuan adalah buah-buah kekudusan. Dan buah-buah ini
bukan hanya terlihat di Gereja, namun juga di dalam kehidupan sehari-hari, karena
kekudusan berpengaruh terhadap seluruh sendi kehidupan. Berikut ini adalah buah-buah dari
kekudusan yang ide besarnya disarikan dari buku In His Image.
1. Kesadaran yang lebih tinggi akan kehadiran Tuhan
Karena kekudusan adalah persatuan yang sempurna dengan Tuhan, maka buah dari
pembaharuan adalah bertumbuhnya kesadaran akan siapa Tuhan, kasih-Nya, kehadiran-
Nya, kebijaksanaan-Nya, dan kebenaran-Nya. Dengan kesadaran inilah, seseorang dapat
melihat kehadiran dan karya Tuhan dalam berbagai kesempatan, seperti: dalam berbagai
ciptaan Tuhan, dalam pekerjaan sehari-hari, dalam diri teman-teman dan keluarga, dalam
diri orang-orang yang miskin, juga dalam pencobaan dan penderitaan.
2. Kepekaan yang lebih tinggi akan panggilan hidup dan identitas diri
Karena kekudusan adalah berbagi kehidupan dengan Tuhan, maka seorang yang bertumbuh
dalam kekudusan akan berjuang untuk menerapkan prinsip ajaran Tuhan dalam kehidupan-
Nya. Ia akan menempatkan apa yang diinginkan oleh Tuhan dalam kehidupannya di atas
kepentingan atau keinginan pribadi. Dengan mengenal Tuhan lebih dalam, maka seseorang
dapat mengenal diri sendiri lebih dalam lagi, yang pada akhirnya seseorang mempunyai
kepekaan akan panggilan hidupnya. Dan panggilan hidupnya sebagai seorang Kristen adalah
berpartisipasi dalam tiga misi Kristus, yang terdiri dari nabi, imam dan raja.
3. Pertobatan
Salah satu buah yang menonjol dari pertumbuhan dan pembaharuan adalah pertobatan.
Semakin seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan, maka ia akan
menyadari akan kelemahan, kekurangan dan dosa-dosa yang dilakukannya. Ia akan
menyadari dosa-dosanya sendiri, namun pada saat yang sama menyadari akan kebesaran
dan kerahiman Tuhan yang mengampuninya; dan hal ini membuatnya menjadi rendah hati.
Seseorang akan mengalami pertobatan yang terus menerus jika ia senantiasa menempatkan
Tuhan dan kebenaran-Nya di atas kepentingan dan pendapat pribadi.
4. Perspektif kehidupan yang berbeda
Seseorang yang telah diperbaharui akan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda.
Kehidupan yang hiruk pikuk tidak membuatnya kehilangan fokus akan tujuan paling akhir
dalam kehidupannya, yaitu persatuan dengan Tuhan di Surga. Dia telah mendefinisikan
kebahagiaannya dengan mereferensikannya kepada Tuhan. Dengan demikian, orang yang
telah diperbaharui tidak gentar dalam menghadapi kesulitan hidup, karena percaya akan
belas kasih Tuhan dan mengerti bahwa kesulitan yang dialaminya bersifat sementara. Dia
mengerti bahwa semua yang ada di dunia ini – harta, kekayaan, kehormatan, kekuasaan –
hanyalah bersifat sementara, dan dia menaruh pengharapan yang besar akan kesempurnaan
untuk selamanya di dalam Kerajaan Allah (lih. 1 Kor 13:12). Ia akan menyadari bahwa
segala yang ada padanya sesungguhnya adalah pemberian Tuhan dan harus digunakan
kembali untuk memuliakan nama-Nya.
5. Kepekaan akan komunitas
Kesadaran untuk mengasihi Tuhan dan sesama sebagai esensi dari kekudusan, membuat
seseorang menjadi peka bahwa perjalanan yang harus dijalani di dunia menuju ke Sorga
bukanlah perjalanan ‘sendirian’ atau hanya antara aku dengan Yesus, namun bersama-sama
juga dengan saudara-saudari seiman. Kesadaran akan talenta dan keterbatasan diri
mendorong seseorang untuk melibatkan diri dalam komunitas, sehingga dapat saling berbagi
dan menguatkan. Bersama Yesus kita menjadi pribadi yang tangguh dan mampu melakukan
kehidupan kudus, sebab kita diciptakan untuk menjadi anak-anak Tuhan (jadi terang dan
garam dunia), Amin.