Anda di halaman 1dari 6

HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)

SINTANG RESORT SINTANG


DISTRIK XXVIII DEBOSKAB
JL. Aji Melayu No. 25 RT.05/RW 02 Kapuas Kanan Hulu Sintang
Email : hkbp.sintang@gmail.com
Pendeta Ressort / Pimpinan Jemaat : 0857 5006 8072 - HP/WA 0813 5249 1159
Rek.Huria : BNI 0428403607 - BRI 0304-01-000237-56-4

PARTORDING NI ACARA
BUHABUHA IJUK

SINTANG RESSORT SINTANG

MINGGU, 12 APRIL 2020


Pangaradeon:
1. Jika ada : Nyalakan 1 lilin
2. Marende sian B.E No. 96 : 1-2 “Nunga Talu Hamatean”
♫♪♫
Nunga talu hamatean dibaen Tuhan Jesus i,
Ai na hehe do Ibana songon na nidokNa i.
Haleluya, haleluya. Nunga hehe Jesus i
Haleluya, haleluya. Nunga hehe Jesus i. (Jongjong)
♫♪♫
Ia angka boruboru lao do tu tanoman i,

Ndang disi be Tuhan Jesus, nunga hehe sian i.


Haleluya, haleluya. Nunga hehe Jesus i
Haleluya, haleluya. Nunga hehe Jesus i.

3. Votum - Introitus (Responsoria) U = Uluan R = Ruas


U = Marhite-hite goar ni Debata Ama dohot goar ni AnakNa Tuhan Jesus Kristus
dohot goar ni Tondi Parbadia na tumompa langit dohot tano on.
R = Amen
U = Pinuji ma Debata jala Ama ni Tuhan Jesus Kristus na tumubuhon hita padua
halihon sian godang ni asi ni rohaNa tu panghirimon na mangolu, marhitehite
haheheon ni Tuhan Jesus Kristus sian na mate.
R = I da ma Debata do hatuaonku. Ibana huhaposi, jadi ndang mabiar ahu. Ai Tuhan
Jahowa do hagogoonku jL pujionku do na manjadi hatuaon di Ahu.
U = Nunga hehe Tuhan i, nunga tutu hehe Ibana. Ari on do najinadihon ni Debata
Jahowa, marolopolop jala marlas ni roha ma hita disi.
R = Haleluya. Di Tuhan Debatanta i ma hatuaon, hasangapon, hamuliaon, dohot
hagogoon.
U = Debata na paheheon Tuhan Jesus.
R = I do na paheheon hita sogot, angka naporsea di Ibana, ala ni Tuhan Jesus
naung pinaheheNa i.
U = Martangiang ma hita:
Ale Tuhan Jesus, Tuhannami, na mandok mauliate do hami di Ho, ala ditaluhon
Ho dosa dohot hamatean marhitehite haheheonMi, Ndang pola mabiar be hami
mida hamatean, Ho do ulunami, ruasMu do hami, dipaunsat Ho do hami sian
hamatean tu hangoluan. Pargogoi ma hami mangoloi, pasangaphon Ho ariari
marhitehite haporseaon na mangolu, paima sahat hami tu lambungMu. Amen.
4. Marende Sian B.E No.633 : 1-2 “Nunga Hehe Kristus i”

♫♪♫
Nunga hehe Kristus i, Haleluya. Sian hamatean i, Haleluya.
Parlangitan jouhon ma, Haleluya. Tano on alusi ma, Haleluya.
♫♪♫
Singkop panghophopNa I, Haleluya. Gok hamonanganNa i, Haleluya.
Sondang haluaon i, Haleluya. Patiur dalanta i, Haleluya.

5. Manjaha Hata ni Debata taringot tu Buhabuha Ijuk :


Mateus 28 : 1 – 10

7. Marende Sian B.E No. 92 : 1 - 2 “Puji ma na manaluhon” BL. 178


♫♪♫
Puji ma na manaluhon dosa hamatean i,
Puji ma na pangoluhon saluhut pardosa i,
Jesus na dung mate i las roham o huriaNa
Ala na mamillit ho, Jesus i mangolu do.
♫♪♫
Tole hita mangendehon halalas ni roha i,
Dohot marolopolophon sangap ni na monang i,
Na tongtong mangolu i tole hita mangendehon
Halalas ni roha i di parngolu Jesus i.

8. Renungan Paskah Subuh

MARBUHABUHA IJUK & TELOR PASKAH

Selamat Paskah!

Buhabuha ijuk jika diterjemahkan berarti "subuh", namun kalau sudah Marbuhabuhabijuk sudah
menunjukkan kepada suatu tradisi gereja yang melakukan kebaktian atau ibadah subuh   di
pemakaman umum. Seluruh anggota secara bersama-sama mengikuti kebaktian merayakan
kebangkitan Yesus Kristus.

Tradisi Alkitab

Kebaktian buhabuha ijuk ini didasarkan pada kesaksian Alkitab. Adapun para perempuan, Maria
Magdalena, Yohana dan Maria ibu Yakobus dan lainnya telah mempersiapkan rempah rempah
untuk mayat Yesus. Di pagi subuh mereka hendak ke kubur Yesus, dalam percakapan siapakah
yang hendak membantu mereka membuka kubur Yesus yang ditutup dengan batu. Ini juga suatu
pertanyaan banyak orang tentang seputar kubur kosong,   jika mereka tahu kubur tertutup
dengan

batu mengapa toh mereka pergi dan membawa rempah di subuh. Bisa saja kepergian
perempuan ke kubur dianggap kurang rasional, namun sesungguhnya mereka telah menjadi saksi
utama kebangkitan Kristus dan bahwa kubur telah kosong. Yesus telah bangkit dan Dia sudah
tidak ada di kubur, kubur telah kosong. Bahkan pertanyaan yang sangat mengejutkan: mengapa
kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? (Luk 24:5). Ini menyadarkan suatu
kesadaran baru akan pesan-pesan Yesus ketika mereka bersama-sama. Kubur telah kosong,
Yesus telah bangkit, Dia mendahului murid ke Galilea. Peristiwa penting ini membuat gereja
mengadakan kebaktian subuh, yang awalnya di pemakaman umum dan akhir-akhir ini aktifitas
kebaktian subuh atau buhabuha ijuk dilaksanakan di Gereja.

Persekutuan yang hangat dan gotong royong

Di bergagai gereja di Bona Pasogit, kebaktian buhabuha ijuk ini masih terus bertahan bahkan di
dalamnya ada banyak makna yang sangat mendalam. Yaitu persekutuan diantara jemaat dalam
mempersiapkan kebaktian buhabuha ijuk. Aktifitas itu nampaknya masih ada karena beberapa
pendeta dan juga jemaat membuat postingan gotong royong membuat lapet sebagai snack yang
dihidangkan untuk jemaat yang mengikuti ibadah buhabuha ijuk.

Ketika masih anak-anak saya masih ingat bahwa kaum remaja akan mengumpulkan beras dari
masing-masing rumah anggota jemaat, tidak dipatok berapa yg harus diberikan dari tiap rumah,
namun seiklasnya. Ada juga yang memberikan kelapa, dan beras yang dikumpul sebahagian
dijual untuk membeli gula. Sebagai bahan untuk membuat lappet. Sebahagian lagi diatur untuk
mengambil daun pisang, semua pemuda dan kaum ibu gotong royong mengolah beras,
menumbuk dan membuat lappet sebagai snack kesukaan warga jemaat yang hadir pada
kebaktian subuh. Semua anggota jemaat mengambil peran untuk persiapan marbuhabuha ijuk.
Suatu aktifitas di.mana ada persekutuan yang hangat, saling membantu dan menolong, saling
memberi dan menopang yang lain agar perayaan marbuhabuha ijuk berjalan dengan baik.

Suasana persekutuan, bergotong royong dan bersinegi antara yang satu dengan.yang lain untuk
sebuah ibadah, yaitu: marbuhabuha ijuk. Kuburan vukan lagi tempat yang sangat ditakuti
dan.menyeramkan, tetapi lagu pujian dan kebangkitan Yesus telah menyeberangkan kita dari
kematian.
Dari Kubur Kosong ke Telor Paskah

Perayaan buhabuha ijuk akhir akhir ini nampaknya sudah dilaksanakn di gereja.Perlu juga ada
penelitian kapan peralihan kebaktian subuh ini dari Ibadah di Pemakaman Umum menjadi di
Gereja. Atau mungkin masih ada jg gereja yang masih.mempertahankan tradisi Ibadah subuh
atau buhabuha ijuk di tempat pemakaman umum. Jawaban praktis.memang bisa dipahami
bahwa di suatu gereja belum tentu ada pemakaman.umum bersama, demikian dengan daerah
tertentu tidak ada pemakaman umum namun masing-masing punya makam keluarga, sehingga
gereja menyepakati agar dilaksanakan di gereja.   Selain itu dapat kita bayangkan bagaimana
repotnya perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk ibadah subuh di pemakaman umum.
Mungkin alasan praktis, kenyamanan dan perlengkapan lainlah sehingga gereja mengubah
ibadah subuh dari pemakaman umum ke gereja. (Alasan ini masih terbuka untuk didiskusikan)
Umumnya ibadah subuh atau buhabuha ijuk nampaknya sudah berubah kepada pemahaman
baru, yaitu: mengubah paradigma kubur kosong kepada telor paskah. Hal itu nampak dengan
berbagai   persiapan gereja yang dipusatkan pada telor paskah. Berbagai lomba hias telor paskah
sampai pencarian telor paskah menjadi aktifitas.

Paskah berubah image menjadi telor paskah. Secara makna itu bisa juga diterima karena telor
paskah adalah hendak menjelaskan kehidupan dibalik telor. Dia menetas dan melahirkan
kehidupan baru. Telor memang memberi makna yang menetaskan kehidupan baru. demikian
kebangkitan Yesus.Kristus yang menetaskan kehidupan kekal, meretas dari kematian kepada
kehidupan. Mengimani hal demikian cukup bagus juga yang penting tidak mereduksi makna
kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Hai maut dimanakah sengatmu, hai
maut di manakah kemenanganmu. Sesungguhnya Kristus telah mengalahkan maut.

1 Korintus 15:54-55 (TB)   Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat
binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman
Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

Selamat merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Kubur telah
kosong. Kubur yang tidak pernah mengatakan cukup untuk menampung dan menunggu setiap
orang akan kematiannya merupakan hal yang paling ditakuti setiap orang, namun oleh
kebangkitan Kristus, kematian dan maut bukan lagi sesuatu yang ditakuti. Kristus sendiri telah
turun ke dunia orang mati. Kubur tidak dapat menahan kita ketika kita menghadapNya, namun
kubur akan kosong karena kita akan dibangkitkan sama seperti Kristus yang telah bangkit.

Selamat merayakan paskah di Ibadah subuh! Di manapun kita laksanakan   kebaktian subuh yang
kita sebut sebagai ibadah Buhabuha Ijuk, kiranya menguatkan kita akan kuasa kebangkitan
Kristus. Mengenang kebangkitannya lewat telor paskah bisa memberikan makna akan
meretasnya kehidupan baru di dalam kebangkitan Kristus. Demikian halnya Ibadah subuh di
pemakaman umum dalam tradisi gereja memiliki makna yang mendalam menjelaskan dan
mengubah makna kubur sebagai kematian oleh kebangkitan Kristus kita kelak bangkit memasuki
kehidupan kekal.

Selamat Paskah, mari kita sorakkan! Haleluya, Kristus telah Bangkit.

9. Marende No. 91 : 2-3 “Hatuaon do” BL. 55


♫♪♫
Hatuaon do Las ni roha do Hangongot ni Tuhanta i
Monang do Jesus Talu sibolis Las be, las be ma rohanta i.
Monang do Jesus Talu sibolis Las be, las be ma rohanta i.
♫♪♫
Hatuaon do Las ni roha do Hangongot ni Tuhanta i
Mungkap do dalan Tu hangoluan Las be, las be ma rohanta i.
Mungkap do dalan Tu hangoluan Las be, las be ma rohanta i.

10. Tangiang Panutup : Ale Amanami.

SALAM PASKAH :

Sapa : Kristus Tuhan. Kristus telah bangkit.

Jawab : Benar, Ia sudah bangkit.

Anda mungkin juga menyukai