Anda di halaman 1dari 24

PERATURAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN NAPOSOBULUNG (PNB)


HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI).
(P3RT PNB HKI)

PEMBUKAAN
Persatuan Naposobulung (PNB) HKI adalah satu-satunya wadah
pemuda di lingkungan HKI. Sebagaimana halnya gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus, demikian
juga PNB HKI sebagai pemuda/i anggota gereja mempunyai tugas
panggilan yang penuh sebagai bahagian persekutuan tersebut.

PNB HKI sebagai wadah kesaksian, persekutuan dan pelayanan


pemuda HKI, diupayakan menjadi warga gereja yang dewasa
dalam iman untuk menyaksikan tanda-tanda kasih Allah, berupa
pembebasan, pemulihan, dan perbaikan kehidupan kemanusiaan.
Sebagaimana halnya amanat yang diberikan Tuhan kepada Gereja
untuk memberikan Kabar Kesukaan ke seluruh dunia (Matius
28:19-20; Markus 16 : 15 ; Kisah 1:8; Yoh.20:21) memberikan
kesaksian dan menyampaikan kasihNya kepada manusia
(Yoh.13:15, 17-18; Mat.25:40; I Kor.13:13).

Berdasarkan amanat Tuhan Allah tersebut, PNB HKI sebagai


wadah pemuda dalam HKI berusaha memperlengkapi diri dalam
kesaksian, persekutuan, dan pelayanan yang mengarah kepada
kemandirian theologia, daya, dan dana. Untuk mencapai hal
tersebut maka disusunlah Pokok-pokok Peraturan Rumah Tangga
PNB HKI (P3RT PNB HKI).

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
NAMA

Lembaga ini dibei nama Persatuan Naposo Bulung (PNB) Huria


Kristen Indonesia (HKI)

1
Pasal 2
Tempat Kedudukan dan waktu

1. PNB HKI berkedudukan dan berkantor Pusat disesuaikan


dengan Kantor Pusat .HKI
2. Lembaga ini didirikan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas

BAB II
PENGAKUAN PERCAYA DAN TUJUAN
Pasal 3
Pengakuan Percaya

Lembaga PNB HKI percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus


adalah Tuhan, Juruslamat, Kepala Gereja, Sumber kebenaran dan
hidup sesuai dengan Firman Allah yang disaksikan dalam Alkitab
(Ul.6:7; Mat. 16:18; Ef. 4:15; I Kor.3:11) (Tata Gereja HKI Bab II
Pasal 3) *

Pasal 4
Tujuan

PNB HKI bertujuan untuk memberitakan Kerajaan Allah melalui


Tritugas Panggilan Gereja (bersaksi, bersekutu, dan melayani (Tata
Gereja HKI Bab IV Pasal 7) ditengah-tengah gereja, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara) *

BAB III
STATUS DAN HUBUNGAN
Pasal 5
Status dan Hubungan

1. PNB HKI adalah satu-satunya Lembaga Pemuda di


lingkungan Gereja HKI.

2
2. Hubungan antara HKI dan Pemuda HKI merupakan
hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan alat
pelayanan khusus bagi Pemuda.

BAB IV
TUGAS DAN USAHA
Pasal 6
Tugas dan usaha

Untuk mencapai tujuan, PNB HKI mempunyai tugas dan


melakukan usaha yang meliputi:
1. Mengabarkan Injil.
2. Mengadakan kegiatan Pemuda yang kreatip.
3. Mengadakan dan membina hungan dengan Gereja lain
sesuai dengan kemampuan talenta yang diterima sejauh
tidak bertentangan dengan Tata Gereja HKI serta
keputusan Sinode HKI.
4. Mengadakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang tidak
bertentangan dengan dasar-dasar P3RT PNB, Tata Gereja
HKI dan dengan keputusan Sinode HKI.
5. Ikut menciptakan kehidupan yang menunjukkan keadilan,
kebenaran, dan penuh kasih ditengah-tengah Gereja,
Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Anggota

1. Anggota Lembaga PNB HKI adalah:


a. Anggota Biasa.
b. Anggota Luar Biasa.
2. Anggota Biasa adalah:
a. Semua Pemuda HKI yang telah dibabtiskan dan
telah mengakukan imannya (Naik Sidi) dan
terdaftar sebagai anggota PNB HKI.

3
b. Semua anggota biasa yang belum berumah tangga.
3. Anggota Luar Biasa adalah:
Semua warga HKI diluar anggota biasa dari PNB,
masyarakat yang menerima tujuan dan usaha PNB HKI
yang disetujui oleh Pengurus PNB HKI.

Pasal 8
Hak Anggota

1. Anggota Biasa :
a. Mempunyai hak bicara dan hak suara.
b. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
c. Mendapat perlindungan dari PNB HKI dalam
rangka menjalankan tugas Lembaga PNB HKI baik
ke dalam maupun ke luar.
d. Mendapat hak dan membela diri dalam sidang
PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya atau
dalam lingkungan pelayanan yang lebih tingi.
e. Berhak memperoleh pelayanan dan pembinaan
dalam suasana suka maupun duka.
2. Anggota Luar biasa : berhak memberi saran dan nasehat
kepada Lemabaga PNB HKI untuk memajukan PNB
HKI.

Pasal 9
Kewajiban dan anggota.

Anggota Biasa berkewajiban antara lain:


1. Bersaksi, bersekutu dan melayani.
2. Mempedomani dan menjalankan P3RT PNB HKI serta
keputusan-keputusan PNB HKI.
3. Membayar iuran PNB HKI yang telah ditetapkan.
4. Menghadiri rapat Lembaga PNB HKI.
5. Berperan aktip dalam kegiatan PNB HKI secara umum.
6. Menjaga nama baik PNB HKI

4
7. Semua anggota PNB HKI wajib mengikuti dan berperan
serta, dalam semua kebaktian di lingkungan HKI.

Pasal 10
Berakhirnya keanggotaan

Keanggotaan berakhir bila :


1. Mengundurkan diri secara resmi
2. Telah berumah tangga
3. Dikeluarkan dari keanggotaan HKI atas peraturan
penggembalaan HKI.
4. Telah mendapat atestasi untuk pindah ke Geraja lain.
5. Karena meninggal dunia.

BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 11
Struktur Lembaga PNB HKI

Lembaga PNB HKI disusun sebagaiberikut :


1. Dalam lingkungan pelayanan Pusat HKI, Lembaga PNB
HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Pusat PNB
HKI (PiP PNB HKI).
2. Dalam lingkungan pelayanan Daerah HKI, Lembaga PNB
HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh Pengurus Daerah
PNB HKI (PiD PNB HKI) *
3. Dalam lingkungan pelayanan Resort HKI, Lembaga PNB
HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Resort
PNB HKI (PiR PNB HKI) *
4. Dalam lingkungan Pelayanan Jemaat HKI, Lembaga PNB
HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Jemaat
PNB HKI (PiJ PNB HKI) *

Pasal 12
Komposisi dan susunan pengurus

5
1. Pada lingkungan pelayanan Pusat HKI, jumlah pengurus
15 orang dengan komposisi :

Ketua umum.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pendidikan.
Ketua bidang konsolidasi dan Pengembangan Organisasi.
Ketua Bidang Partisipasi dan Aksi Pelayanan.
Ketua Bidang Keuangan.
Sekretaris umum.
Sekretaris bidang pembinaan dan Pendidikan.
Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan
organisasi.
Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan.
Sekretaris bidang keuangan.
Bendahara umum.
Anggota.
Anggota.
Anggota.
Anggota.

2. Pada lingkungan Pelayanan Daerah HKI, jumlah pengurus


13 orang dengan komposisi:

Ketua.
Ketua bidang pembinaan dan pendidikan.
Ketua bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi.
Ketua bidang partisipasi dan aksi pelayanan.
Ketua bidang keuangan.
Sekretaris.
Sekretaris bidang pembinaan dan pendidikan.
Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan
organisasi.
Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan.
Sekretaris bidang keuangan.
Bendahara.
Anggota.

6
Anggota.

3. Pada lingkungan pelayanan Resort HKI, jumlah pengurus


11 orang dengan komposisi:

Ketua.
Ketua bidang pembinaan dan pendidikan.
Ketua bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi.
Ketua bidang partisipasi dan aksi pelayanan.
Ketua bidang keuangan
Sekretaris
Sekretaris bidang pembinaan dan pendidikan
Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan
organisasi.
Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan.
Sekretaris bidang keuangan.
Bendahara.

4. Pada lingkungan pelayanan Jemaat HKI, jumlah pengurus


7 orang dengan komposisi:
Ketua.
Sekretaris.
Bendahara.
Bidang pembinaan dan pendidikan.
Bidang konsolidasi dan organisasi.
Bidang partisipasi dan aksi pelayanaan.
Bidang keuangan.

5. Apabila dilingkungan pelayanan HKI, jumlahnya tidak


memenuhi ketentuan yang ada, maka minimal ada ketua,
Sekretaris dan Bendahara.
6. Pada setiap lingkungan pelayanan, dapat
membentuk/mengangkat berupa team, biro-biro, seksi-
seksi yang dipergunakan untuk kelancaran program.

Pasal 13

7
Tugas, Hak dan wewenang Pengurus

1. Tugas Pengurus.
a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program
yang telah ditetapkan.
b. Pengurus Pusat PNB HKI bertanggungjawab
kepada Kongres PNB HKI, Sidang Pengurus
Lengkap (SPL) dan pimpinan Pusat HKI melalui
Kepala Departemen yang membawahinya.
c. Pengurus Daerah PNB HKI bertanggungjawab
kepada Konfrensi Daearah, Sidang Pengurus
Lengkap Dearah (SPLD), Pengurus Pusat PNB
HKI, dan Majelis Daerah setempat.
d. Pengurus Resort PNB HKI bertanggungjawab
kepada Rapat anggota Resort PNB HKI, Pengurus
Daerah PNB HKI, dan Majelis Resort.
e. Pengurus Jemaat PNB HKI bertanggungjawab
kepada Rapat Anggota Jemaat PNB HKI,
Pengurus Resort PNB HKI dan Majelis Jemaat.

2. Hak Pengurus.
a. Mempunyai hak bicara dan hak suara.
b. Mempunyai hak menarik diri dari kepengurusan.
c. Mendapat perlindungan dari Lembaga PNB HKI
dalam rangka menjalankan tugas Lembaga PNB
HKI baik ke dalam maupun ke luar.
d. Mendapat hak bela diri dalam sidang PNB HKI
menurut lingkungan pelayanannya atau dalam
lingkungan pelayanan yang lebih tinggi.

3. Wewenang Pengurus.
a. Mempunyai wewenang membicarakan,
menanyakan, dan mengganti pengurus yang tidak
aktif.

8
b. Menambah kegiatan menurut kebutuhan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada sidang-sidang yang
berwenang untuk itu.
c. Membina dan mengawasi pelaksanaan P3RT PNB
HKI, keputusan Sinode HKI dan keputusan
Kongres PNB HKI, SPL, SPLD, dilingkungan
setingkat dibawahnya.

Pasal 15
Pelantikan pengurus.

1. Pengurus Pusat PNB HKI dilantik oleh Departemen yang


membawahinya atas persetujuan Pimpinan Pusat dalam
Kongres PNB HKI.
2. Pengurus Daerah PNB HKI dilantik oleh Majelis Daerah
HKI, didampingi oleh pengurus Pusat PNB HKI dalam
Konfrensi Daerah, atau salah satu kebaktian Minggu.
3. Pengurus Resort PNB HKI dilantik oleh Majelis Resort
HKI, didampingi oleh Pengurus Daerah dalam Kebaktian
Minggu.
4. Pengurus Jemaat PNB HKI dilantik oleh Majelis Jemaat
HKI, didampingi oleh Pengurus Resort dalam kebaktian
Minggu Jemaat.
5. Bila terjadi penggantian dan penyisipan pengurus, maka
dikeluarkan surat Keputusan dan tanpa pelantikan.

Pasal 16
Periodisasi Pengurus.

1. Masa Bakti Pengurus.


a. Pengurus Pusat PNB HKI dipilih oleh Kongres
PNB HKI untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun.
b. Pengurus Daerah PNB HKI dipilih oleh
Konferensi Daerah PNB HKI untuk masa jabatan
5 (lima ) tahun.

9
c. Pengurus Resort PNB HKI dipilih oleh Rapat
Anggota Resort PNB HKI untuk masa jabatan 2
(dua ) tahun.
d. Pengurus Jemaat PNB HKI dipilih oleh Rapat
Anggota Jemaat PNB HKI untuk masa jabatan 2
(dua) tahun.
2. Setiap Pengurus hanya berhak dipilih sebanyak 2 (dua) kali
periode berturut-turut pada jabatan yang sama.

Pasal 17
Pergantian Pengurus antar waktu.

1. Pengunduran diri.
2. Dikeluarkan dari keanggotaan HKI atas dasar peraturan
penggembalaan HKI.
3. Surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan
dilingkungan pelayanan Pusat dikeluarkan Pimpinan Pusat
HKI, untuk lingkungan pelayanan Daerah dikeluarkan oleh
Pengurus Pusat PNB HKI dan disetujui Majelis Daerah
HKI, untuk lingkungan pelayanan Resort HKI dikeluarkan
oleh Pengurus Daerah PNB HKI disetujui oleh Majelis
Resort, untuk lingkungan pelayanan Jemaat HKI
dikeluarkan oleh Pengurus Resort PNB HKI yang disetujui
oleh Majelis Jemaat.
4. Tida aktif selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa ada
pemberitahuan dan tidak mengindahkan himbauan.
5. Pemberian Surat Keputusan untuk Pengurus dilingkungan
pelayanannya dilengkapi dengan Berita Acara.

Pasal 18
Penasehat dan Tugas Penasehat.

1. Penasehat.
a. Jumlah Penasehat adalah sebanyak 3 (tiga) orang
yang ditetapkan oleh Pengurus PNB HKI
dilingkungan Pelayanannya masing-masing.

10
b. Memiliki loyalitas terhadap lembaga PNB HKI.
c. Penasehat PNB HKI dipilih dan ditetapkan untuk
waktu yang sama dengan masa bakti Pengurus
PNB HKI dilingkungan masing-masing.
2. Tugas dan wewenang Penasehat.
a. Memberi nasehat dan pengarahan kepada Pengurus
PNB HKI.
b. Menghadiri rapat-rapat PNB HKI.

BAB VII
SIDANG-SIDANG
Pasal 19
Kongres
1. Kongres memegang kekuasaan tertinggi dalam Lembaga
PNB HKI dan tunduk dibawah Keputusan Sinode HKI.
2. Kongres bersidang sekali dalam lima tahun.
3. Peserta Kongres terdiri dari :
a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara :
1. Pengurus Pusat PNB HKI
2. Pengurus Daerah PNB HKI 2 (dua) orang
yang ditetapkan dari hasil Rapat Pengurus
Daerah PNB HKI.
3. Anggota PNB HKI dalam lingkungan
pelayanan, Resort sebanyak 2 (dua) orang yang
ditetapkan dari hasil rapat dilingkungan
pelayanannya.
b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara :
1. Pimpinan Pusat sebagai Penasehat.
2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1
(satu) orang sebagai peninjau.
3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus
sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau.
4. Undangan.
4. Pimpinan Sidang Kongres adalah Majlis Ketua yang
dipilih dari peserta Kongres sebanyak 5 (lima) orang, dan
bukan dari Pengurus Pusat PNB HKI, dan sebelum

11
terpilih Majelis Ketua Persidangan, sidang dipimpin oleh
Pengurus Pusat PNB HKI.
5. Kongres dilaksanakan oleh Pengurus Pusat PNB HKI.
6. Kongres qorum jika dihadiri oleh:
a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI
peserta Kongres.
b. Jika qorum tidak dapat dicapai sebagaimana
dimaksud dalam poin a di atas maka qorum dicapai
melalui kesepakatan Peserta yang telah hadir.
7. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Umum
Pengurus Pusat PNB HKI.
8. Tata tertib Sidang ditentukan oleh Sidang Kongres.
9. Tugas Kongres adalah :
a. Mendengar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan
pertanggungjawaban pengurus Pusat PNB HKI.
b. Menyusun dan menetapkan Garis Besar Program
Lembaga PNB HKI.
c. Menetapkan Pokok-pokok Peraturan Rumah
Tangga PNB HKI (P3RT PNB HKI).
d. Memilih Pengurus Pusat PNB HKI.
10. Kongres Luar Biasa dapat dilaksanakan jika :
a. Pengurus Pusat PNB HKI keluar dari/tidak dapat
melaksanakan amanah Kongres.
b. Atas permintaan SPL PNB HKI.
c. Atas usul Pengurus Pusat PNB HKI.
d. Apabila ada hal-hal penting yang sangat mendesak
dan tidak dapat ditunda sampai persidangan
berikut.

Pasal 20
Sidang Pengurus Lengkap (SPL).

1. SPL bersidang satu kali dalam satu tahun.


2. Peserta SPL adalah :
a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan hak suara :

12
1. Pengurus Daerah PNB HKI sebanyak 3 (tiga)
orang
2. Pengurus Pusat PNB HKI.
b. Peserta yang mempunyai hak bicara :
1. Pimpinan Pusat HKI sebagai Penasehat.
2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1
(satu) orang sebagai peninjau.
3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus
sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau.
4. Undangan.

3. Pimpinan Sidang SPL dipimpin sebanyak 3 (tiga) orang


dari utusan Daerah secara bergilir yang diatur oleh
Pengurus Pusat PNB HKI.
4. SPL dilaksanakan oleh Pengurus Pusat PNB HKI.
5. SPL qorum jika dihadiri oleh :
a. Setengah dari jumlah Daerah.
b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a,
maka qorum dicapai melalui kesepakatan peserta
yang telah hadir.
6. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Umum Pengurus
Pusat PNB HKI.
7. Tata tertib sidang ditentukan oleh peserta SPL.
8. Tugas SPL adalah :
a. Mendengar, menilai dan mensahkan/tidak
mensahkan program Pengurus Pusat PNB HKI
dalam 1 (satu) tahun.
b. Menjabarkan program amanah Kongres.

Pasal 21
Konferensi Daerah

1. Konferensi Daerah bersidang 1 (satu) kali dalam 5 (lima)


tahun.
2. Peserta Konfrensi Daerah adalah :
a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara.

13
1. Pengurus Daerah PNB HKI.
2. Pengurus Resort PNB HKI 2 (dua) orang
yang ditetapkan dari hasil Rapat Pengurus
Daerah PNB HKI.
3. Anggota PNB HKI dalam lingkungan
pelayanan Jemaat sebanyak 1 (satu) orang yang
ditetapkan dari hasil rapat dilingkungan
pelayanannya.
b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara :
1. Pengurus Pusat PNB HKI sebagai peninjau.
2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1
(satu) orang sebagai peninjau.
3. Pengurus Jemaat PNB HKI dapat mengutus
sebanyak 1 (satu) oang sebagai peninjau.
4. Undangan.
3. Pimpinan Sidang Konferensi Daerah dipimpin oleh Majelis
Ketua yang dipilih dari peserta Konferensi Daeah
dipimpin oleh Majelis Ketua yang dipilih dari Konferensi
Daerah sebanyak 5 (lima) orang, dan bukan dari Pengurus
Daerah PNB HKI, dan sebelum terpilih Majelis Ketua
persidangan, sidang dipimpin oleh Pengurus Daerah PNB
HKI.
4. Konferensi Daerah dilaksanakan oleh pengurus Daerah
PNB HKI.
5. Konferensi Daerah qorum apabila dihadiri oleh :
a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI
Peserta Konferensi Daerah.
b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a,
maka qorum dicapai melalui kesepakatan Peserta
yang telah hadir.
6. Sekretaris persidangan adalah Sekretaris Pengurus Daerah
PNB HKI.
7. Tata tertib sidang ditentukan oleh sidang konferensi
Daerah.
8. Tugas Konferensi Daerah adalah :

14
a. Mendengar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan
pertanggungjawaban Pengurus Daerah PNB HKI.
b. Menyusun dan menetapkan program umum yang
mengacu pada amanah Kongres PNB HKI.
c. Memilih Pengurus Daerah PNB HKI.
d. Konfeensi Daerah dilaksanakan paling lambat 1
(satu) tahun setelah dilaksanakan Kongres PNB
HKI.
9. Konferensi Daerah Luar Biasa dapat dilaksanakan jika :
a. Pengurus Daeha PNB HKI keluar/ tidak dapat
melaksanakan amanah Konfeensi Daearah.
b. Atas usulan SPLD PNB HKI.
c. Atas usulan Pengurus Daerah PNB HKI
d. Apabila ada hal-hal penting yang sangat mendesak
dan tidak dapat ditunda sampai persidangan
berikut.

Pasal 22
Sidang Pengurus Lengkap daerah (SPLD).

1. SPLD bersiamh 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.


2. Peserta SPLD adalah :
a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan hak suara :
1. Pengurus Resort PNB HKI sebanyak 3 (tiga)
orang.
2. Pengurus Daerah PNB HKI.
b. Peserta yang mempunyai hak bicara :
1. Majelis Daerah HKI sebagai Penasehat.
2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1
(satu) orang sebagai peninjau.
3. Pengurus Resort PNB HKI dapat mengutus
sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau.
4. Undangan.

15
3. Pimpinan sidang SPLD dipimpin sebanyak 3 (tiga) orang
dari utusan Resort secara bergilir yang diatur oleh
Pengurus Daerah PNB HKI.
4. SPLD dilaksanakan oleh Pengurus Daerah PNB HKI.
5. SPL qoum jika dihadiri oleh :
a. Setengah dari jumlah Resort.
b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a,
maka qorum dicapai melaui kesepakatan Peserta
yang telah hadir.
6. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus PNB
HKI.
7. Tata Tertip Sidang ditentukan oleh Peserta SPLD.
8. Tugas SPLD :
a. Mendengar, menilai, dan mensahkan/tidak
mensahkan pertanggungjawaban Pengurus Daerah
PNB HKI dalam 1 (satu) tahun.
b. Menjabarkan Program amanah Konferensi Daerah.

Pasal 23
Rapat Anggota Resort dan Jemaat.

1. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI dilakukan


dilingkungan Pelayanan masing-masing dan tunduk
dibawah Majelis HKI Resort dan Jemaatnya masing-
masing.
2. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI bersidang 1
(satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
3. Peserta Rapat Anggota terdiri dari :
a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara :
1. Pengurus Resort dan Pengurus Jemaat PNB
HKI.
2. Anggota PNB Resort dan Jemaat.
b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara :
1. Majelis Resort yang membidangi PNB HKI
sebagai Penasehat.

16
2. Majelis Dearah yang membiangi PNB HKI 1
(satu) orang sebagai Peninjau.
3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus
sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau.
4. Undangan.
4. Pimpinan Saidang Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB
HKI adalah; Majlis Ketua yang dipilih dari Peserta
Kongres sebanyak 3 (tiga) orang, dan bukan dari Pengurus
Resort dan Jemaat PNB HKI, dan sebelum terpilih Majlis
Ketua Persidangan, sidang dipimpin oleh Pengurus Resort
dan Jemaat PNB HKI.
5. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI dilaksanakan
oleh Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI.
6. Kongres qorum jika dihadiri oleh :
a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI
Peserta Rapat Anggora Resort dan Jemaat PNB HKI.
b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan Poin a, maka
qorum dicapai melalui kesepakatan Peserta yang telah
hadir.
7. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Resort
dan Jemaat PNB HKI.
8. Tata tertib sidang ditentukan oleh sidang Rapat Anngota
Resort dan Jemaat PNB HKI.
9. Tugas Kongres adalah :
a. Mendenar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan
Pertanggungjawaban Pengurus Resort dan Jemaat
PNB HKI.
b. Menyusun dan menetapkan program Lembaga PNB
HKI yang mengacu amanah kongres PNB HKI
c. Memilih Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI.

Pasal 24
Rapat-rapat Pengurus.

1. Rapat Pengurus sekurang-kurangnya dilaksanakan 2 (dua)


bulan sekali berdasarkan lingkungan pelayanannya.

17
2. Rapat Pengurus qorum jika dihadiri setenga + 1 (satu)
berasarkan jumlah Pengurus dilingkungan pelayanannya.
3. Jika Rapat Pengurus tidak qorum dalam 1 (satu) kali
undangan, maka pada undangan kedua dianggap sah.

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 25
Sidang keuangan

1. Sidang keuangan PNB HKI setiap setiap lingkungan


pelayanan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan (rapen)
dan Rancangan Anggaran Belanja (rabel).
2. Peserta Sidang Keuangan PNB HKI di setiap lingkungan
pelayanan :
a. Lingkungan Pelayanan Pusat adalah Utusan daerah,
dan dihadiri Pimpinan Pusat
b. Lingkungan Pelayanan Daerah adalah utusan setiap
Pengurus Resort PNB HKI sebanyak 2 (dua) orang
dan dihadiri oleh pimpinan Majelis Daerah dan
Pengurus Pusat PNB HKI.
c. Dilingkungan Pelayanan Resort
dilaksanakan/dilakukan pada Rapat Anggota dan
dihadiri Majelis Resort dan Pengurus Daerah PNB
HKI.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja berlaku setelah
ditetapkan oleh sidang keuangan disetiap lingkungan
pelayanan.

Pasal 26
Sumber Keuangan.

Keuangan Lembaga PNB HKI bersumber dari :

18
1. Iuran Anggota PNB HKI pertahun sebesar Rp 6000,-
(Enam ribu Rupiah) per orang dengan pendistribusian sbb
:
a. 50 % (lima puluh persen) untuk kas PNB Jemaat.
b. 25 % (dua puluh lima persen) untuk kas PNB
Resort.
c. 15 % (lima belas persen) untuk kas PNB Daerah.
d. 10 % (sepuluh persen) untuk kas PNB Pusa.
2. Subsidi rutin HKI sesuai dengan lingkungan pelayanannya.
a. Pengurus Pusat PNB HKI Majelis Pusat HKI
b. Pengurus Daerah PNB HKI disubsidi oleh Majelis
Daerah HKI
c. Pengurus Resort PNB HKI disubsidi oleh Majelis
Resort HKI
d. Pengurus Jemaat PNB HKI disubsidi oleh Majelis
Jemaat HKI
3. Sumbangan yang tidak mengikat dari dalam dan luar negeri
yang disetujui oleh Majelis Pimpinan sesuai dengan
lingkungan pelayanannya masing-masing.
4. Usaha-usaha kegiatan dalam pengumpulan dana lainnya
yang dilaksanakan menurut lingkungan pelayanannya dan
tidak bertentangan dengan P3RT PNB HKI.

Pasal 27
Penggunaan Keuangan.

1. Kegiatan Bidang Pembinaan dan Pendidikan :


a. Untuk Kegiatan PI.
b. Untuk kegiatan Evangelisasi dan kegoatan iman.
c. Untuk kegiatan motivasi, membimbing,
menggerakkan anggota PNB HKI (baik secara
pribadi maupun secara bersama) untuk dapat
mengambil bagian dalam tugas PI baik melalui doa,
daya, dan dana, maupun dalam prilaku kehidupan
sehari-hari.

19
d. Untuk kegiatan mengmbangkan seni dan buaya
yang idak bertentangan dengan iman Kristen
sebagai sarana dan wahana PI.
e. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus,
diskusi, ceramah, seminar lokakarya atau yang
sejenisnya untuk peningkatan usaha kesaksian.
f. Untuk meningkatkan dan memantapkan
spiritualitas PNB HKI.

2. Kegiatan Bidang Konsolidasi dan Pengembangan


Organisasi:
a. Untuk mewujudkan, membina, meningkatkan,
memelihara hubungan kerjasama antara lembaga-
lembaga yang ada di HKI dan lembaga Gereja
secara oikumenis baik di dalam maupun di luar
negeri.
b. Mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni
yang bertujuan untuk meningkatkan persekutuan.
c. Untuk mengadakan pembinaan tentang konsoliasi
keorganisasian terhadap kepengurusan
dilingkungan pelayanan dibawahnya agar tercipta
pengorganisasian program dan kerja sama yang
harmonis dan berkualitas melalui kunjungan kerja
dan yang sejenisnya.
d. Untuk menyelenggarakan sidang-sidang, rapat-
rapat, musyawarah pelayanan menurut jadwal dan
kebutuhan lingkungan pelayanan.
e. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus,
diskusi, ceramah-ceramah, seminar, lokakarya, atau
yang sejenisnya untuk peningkatan usaha
persekutuan.

3. Kegiatan bidang partisipasi dan Aksi Pelayanan :


a. Untuk meringankan beban kehidupan dalam
bentuk karitatip melalui pelayanan terhadap orang

20
sakit, kemalangan, terkena bencana alam dan yatim
piatu, aksi sosial, pelayanan rohani.
b. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
kehidupan melalui diakoni usha bersama, sumber
daya manusia, sosial ekonomi, sosial budaya, sarana
dan prasarana kehidupan serta pengembangan
masyarakat.
c. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus,
diskusi, ceramah, seminar, lokakarya yang
bertujuan untuk peningkatan usaha pelayanan.

4. Kegiatan Bidang Keuangan :


a. Untuk mengadakan dan membina usaha-usaha
penggalangan dana yang dapat menunjang seluruh
kegiatan-kegiatan lembaga PNB HKI menurut
lingkungan dan pelayanan masing-masing.
b. Untuk mengadakan usaha-usaha penggalangan
dana melalui iuran anggota, persembahan kolekte
PA, penjualan buku-buku, bazaar, aksi dan melalui
donateur dan yang sejenisnya.
c. Untuk mengadakan dan membina terciptanya cara
kerja yang berorientasi kepada anggaran keuangan
tahunan dan lima tahunan.
d. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus,
diskusi, ceramah, seminar, lokakarya yang
bertujuan untuk peningkatan usaha keuangan.
5. Penggunaan keuangan tidak tertutup bagi kegiatan-kegiatan
lain yang tidak bertentangan dengan P3RT PNB HKI.
6. Penggunaan keuangan menurut anggaran yang ditetapkan
dan disesuaikan dengan kemampuan serta keuangan PNB
HKI menurut lingkungan pelayanannya.
7. Penggunaan keuangan menurut anggaran yang ditetapkan
dan disesuaikan dengan kemampuan serta keuangan PNB
HKI menurut lingkungan pelayanannya.

21
Pasal 28
Kekayaan

1. Semua kekayaan dan hak milik Lembaga PNB HKI adalah


satu-kesatuan milik HKI.
2. Kekayaan PNB HKI pada hakekatnya adalah milik Tuhan
yang dipercayakan kepada PNB HKI untuk dipergunakan
secara bertanggungjawab dalam melaksanakn panggilan
dan tugas PNB HKI ditengah-tengah dunia (Mazmur 24 :
1; Luk.16:12; I Korintus 10:26).
3. Kekayaan PNB HKI adalah semua harta benda HKI baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
4. Kekayaan PNB HKI dirawat dan dijaga oleh PNB HKI
menurut lingkungan pelayanannya.

Pasal 29
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Lembaga PNB HKI


disetiap lingkungan pelayanannya dapat dibentuk apabila
diperlukan.
2. Untuk memeriksa seluruh kekayaan PNB HKI, Kongres
memilih dan mengangkat Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) PNB HKI yang diluar dari Pengurus Pusat PNB
HKI.
3. Tugas, kewajiban dan wewenang Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) PNB HKI :
a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI
bertugas untuk memeriksa tanggungjawab
Pengurus PNB HKI dalam lingkungan
pelayanannya masing-masing.
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI
bertugas untuk memeriksa semua pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Penurus PNB

22
HKI dalam lingkungan pelayanannya masing-
masing.
c. Pelaksana pemeriksa ini dilakukan berdasarkan
ketentuan P3RT PNB HKI.
d. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
(PBK) PNB HKI diberitahukan kepada Kongres
PNB HKI, SPL, Konfrensi Daerah, SPLD dan
Rapat Anggota sesuai dengan lingkup tugasnya
masing-masing.
e. Apabila suatu pemeriksaan mengungkapkan hal-hal
yang mnimbulkan sangkaan tindakan pidana atau
perbuatan yang merugikan PNB HKI, maka Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI
memberitahukan persoalan tersebut kepada
Kongres PNB HKI, SPL, Konfrensi Daerah,
SPLD dan rapat Anggota sesuai dengan lingkup
tugasnya masing-masing.
f. Sehubungan dengan penunaian tugas, Badan
Pemeriksa keuangan (BPK) PNB HKI
berwewenang meminta keterangan yang wajib
diberikan oleh setiap orang disetiap pengurus
dilingkungannya masing-masing serta Badan-badan
sepanjang tidak bertentangan dengan P3RT PNB
HKI.

Pasal 30

Jika ternyata terdapat penyelewengan atau penyalahgunaan


Keuangan PNB HKI, kepada pelaku diadakan tindakan berupa :
1. Tegoran tertulis dengan kewajiban memperbaiki kesalahan.
2. Pembebastugasan untuk waktu tertentu sampai ada
penjelasan yang tuntas.
3. Diberhentikan dengan hormat dengan kewajiban
mengganti kerugian.

BAB IX

23
PERUBAHAN, PEMBUBARAN, PENJELASAN,
ATURAN PERUBAHAN DAN PENUTUP.
Pasal 31
Perubahan.

1. P3RT PNB HKI dapat diperbaharui setelah mendapat


persetujuan oleh Kongres PNB HKI.
2. Perubahan ini dapat diterima apabila disetujui oleh lebih
2/3 dari jumlah peserta kongres yang hadir.

Pasal 32
Pembubaran

1. Lembaga PNB HKI hanya dapat dibubarkan oleh Sinode


HKI atas usul Kongres PNB HKI.
2. Apabila Lembaga PNB ini bubar, maka segala kekayaan
dan milik lembaga PNB HKI ini menjadi milik HKI

Pasal 33
Aturan Penjelasan.

Yang dimaksud dengan aturan penjelasan adalah bahagian-


bahagian dari P3RT PNB HKI ini yang dsibubuhi tanda bintang
diatas dan disusun dalam penjelasan dan mempunyai kekuatan
yang sama dengan P3RT PNB HKI.

Pasal 34
Aturan Tambahan.

Hal-hal yang tidak rtermasuk dalam P3RT ini dapat dibuat oleh
Pengurus Pusat PNB HKI dengan tidak bertentangan dengan
status, pengakuan, tujuan dan usaha, dan mendapat pengesahan
pada Kongres dan SPL.

24

Anda mungkin juga menyukai