KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
1. Chandrazeus Alesandro – 23110110005
2. Marcuino Arkieandra Paskario Sianturi – 23120110033
3. Thalia Aurelita – 23130110001
4. Kevin Arya Josaphat Sitompul – 23220110002
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Awal mula berdirinya gereja HKBP di mulai dari masuknya agama Kristen di
Pulau Sumatera. “Pada tahun 1820, Gereja Babptis Inggris meengirimkan tiga orang
pemberita Injil, Burton, Ward, dan Evans ke Bengkulu untuk menjumpai Raffles.
Raffles menganjurkan supaya mereka pergi ke utara, ke bangsa Batak yang masih
kafir. Burton dan Ward menuruti petunjuk Raffles. Mereka berhasil mencapai negeri
Batak yag paling sentral yaitu Silindung dengan selamat (Andar M Lumbantobing
1996:65).” Meskipun disambut dengan baik, namun kedua perintis itu pulang dengan
tidak memperoleh hasil apapun dari pemberitaan Injil yang untuk pertama kalinya
dilakukan diantara suku Batak. “Pada tahun 1834 dua orang Misionaris Amerika ,
Munson dan Lyman yang diutus oleh Zending di Boston, tiba di Sibolga. Dari sana
mereka melanjutkan perjalanan menuju lembah Silindung. Tiba dipinggiran lembah
tersebut, malam tiba. Karena itu mereka berhenti dan bermalam di Lobu Pining.
Malam itu, tanggal 28 Juni 1834, Raja Panggalamei beserta rakyatnya menangkap dan
menyembelih kedua orang itu lalu memakannya ( Andar M Lumbantobing 1996:66)”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Maka permasalahan dapat diindentifikasi yaitu:
1. Pengaruh pendidikan agama yang ada di lingkungan masyarakat gereja.
2. Seberapa besar pengaruh pendidikan agama tersebut terhadap lingkungan gereja.
3. Pengembangan pengaruh positif dalam pembentukan karakter pada gereja tersebut
bagi masyarakat
4. Penanggulan pengaruh negatif dalam pembentukan karakter terhadap lingkungan
Gereja.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lingkungan yang di amati Gereja HKBP Villa Indah Permai Bekasi.
5
2.4 Pengembangan dari Hasil positif
Untuk mengembangkan pengaruh positif pendidikan agama dalam membentuk
hubungan yang baik antar warga gereja dan kontribusi dalam membentuk karakter
yang baik, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
Melibatkan pemuda dalam kegiatan keagamaan yang menarik dan relevan bagi
mereka, sehingga mereka dapat melihat nilai-nilai agama dalam konteks yang
sesuai dengan kehidupan mereka.
Mendorong komunikasi terbuka antara anggota gereja dan para pemimpin gereja,
agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan bijaksana dan secara transparan.
Membentuk kelompok diskusi kecil di antara warga gereja untuk membahas isu-
isu sensitif dan menemukan solusi bersama.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, Pendidikan Agama membantu
individu memahami prinsip-prinsip moral yang dijunjung tinggi dalam agama Kristen,
yang mendorong mereka untuk hidup secara bermakna dan bertanggung jawab,
Pendidikan Agama memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan spiritual
individu dengan Tuhan, memperdalam pemahaman akan ajaran-ajaran agama, dan
membimbing mereka dalam mempraktikkan keyakinan mereka dalam kehidupan
sehari-hari. Dan juga untuk memahami perbedaan antara yang benar dan yang salah,
serta mengajarkan kasih, kerendahan hati, dan integritas. Karena pendidikan agama
Kristen dapat memperkuat hubungan individu dengan Tuhan dan memperdalam
pemahaman mereka tentang keyakinan agama. Ini adalah pondasi bagi pertumbuhan
rohani.