Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


Dosen : Agus Tanti Tahayu S. Kom, M. M

KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
1. Chandrazeus Alesandro – 23110110005
2. Marcuino Arkieandra Paskario Sianturi – 23120110033
3. Thalia Aurelita – 23130110001
4. Kevin Arya Josaphat Sitompul – 23220110002

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


STIKOM CIPTA KARYA INFORMATIKA
2023
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………..4
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………………………...5
2.2 Fungsi Pendidikan Agama dalam pergaulan masyarakat ……………………5
2.3 Penelitian persentase besar pengaruh Pendidikan Agama …………………...5
2.4 Pengembangan dari Hasil positif ……………………………………………….6
2.5 Penanggulangan dari Hasil Negatif …………………………………………….6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………7

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Awal mula berdirinya gereja HKBP di mulai dari masuknya agama Kristen di
Pulau Sumatera. “Pada tahun 1820, Gereja Babptis Inggris meengirimkan tiga orang
pemberita Injil, Burton, Ward, dan Evans ke Bengkulu untuk menjumpai Raffles.
Raffles menganjurkan supaya mereka pergi ke utara, ke bangsa Batak yang masih
kafir. Burton dan Ward menuruti petunjuk Raffles. Mereka berhasil mencapai negeri
Batak yag paling sentral yaitu Silindung dengan selamat (Andar M Lumbantobing
1996:65).” Meskipun disambut dengan baik, namun kedua perintis itu pulang dengan
tidak memperoleh hasil apapun dari pemberitaan Injil yang untuk pertama kalinya
dilakukan diantara suku Batak. “Pada tahun 1834 dua orang Misionaris Amerika ,
Munson dan Lyman yang diutus oleh Zending di Boston, tiba di Sibolga. Dari sana
mereka melanjutkan perjalanan menuju lembah Silindung. Tiba dipinggiran lembah
tersebut, malam tiba. Karena itu mereka berhenti dan bermalam di Lobu Pining.
Malam itu, tanggal 28 Juni 1834, Raja Panggalamei beserta rakyatnya menangkap dan
menyembelih kedua orang itu lalu memakannya ( Andar M Lumbantobing 1996:66)”.

Pertumbuhan HKBP lebih pesat setalah Ingwer Ludwid Nommensen tinggal


di Lembah Silindung (1864). Pekerjaan penginjilan yang dilakukan oleh Nommensen
mendapat tantangan besar dari orang Batak. Bagi orang Batak yang sudah dibaptis
dikucilkan masyarakat Batak lainnya dari persekutuan adat, Nommensen kemudian
mengumpulkan Jemaat yang pertama di “ Huta Dame ” artinya Kampung Damai.
“Pada tahun 1873 Nommensen mendirikan gedung Gereja, sekolah dan rumahnya
sendiri di Pearaja yang letaknya ditepi lereng sawah-sawah Silindung itu. Disitulah
menetap pusat gereja batak sampai sekarang ini. Sudah pada tahun 1881 Nommensen
ditetapkan oleh pusat RMG menjadi “Ephorus” atas usaha pekabaran injil itu
Gelarnya itu yang artinya sebenarnya tidak lain daripada pengawas (Muller Kruger
1959:188)”. “Selanjutnya, Pada tahun 1890 Nommensen memulai misinya ke Toba,
dia pindah ke Sigumpar(Hotman Lumbangaol 2011:52)” .Nommensen memperluas
pengabaran injil kedaerah danau Toba kampung Sigumpar. Dalam segala usaha
pengabaran injil Nommensen menganngap perlu adanya pekerja-pekerja yang asalnya
dari suku itu sendiri, oleh sebab itu sejak permulaan ia melakukan pengajaran untuk
mendidik masyarakat Batak.

3
1.2 Rumusan Masalah
Maka permasalahan dapat diindentifikasi yaitu:
1. Pengaruh pendidikan agama yang ada di lingkungan masyarakat gereja.
2. Seberapa besar pengaruh pendidikan agama tersebut terhadap lingkungan gereja.
3. Pengembangan pengaruh positif dalam pembentukan karakter pada gereja tersebut
bagi masyarakat
4. Penanggulan pengaruh negatif dalam pembentukan karakter terhadap lingkungan
Gereja.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui betapa pentingnya Pendidikan agama.
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif Pendidikan agama.
3. Untuk mengembangkan hubungan antar warga negara agar terjalin dengan baik.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Memberi informasi kepada pembaca tentang pengaruh positif dan negative dari
Pendidikan agama.
2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk refrensi bahan perbandingan
terhadap hasil penelitian yang telah ada maupun digunakan bagi peneliti lain
sebagai bahan rujukan.
3. Sebagai landasan dalam pembentukan karakter sesuai dengan ajaran Pendidikan
agama.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lingkungan yang di amati Gereja HKBP Villa Indah Permai Bekasi.

2.2 Fungsi Pendidikan Agama dalam pergaulan masyarakat


Setelah melakukan penelitian terhadap warga gereja, Pendidikan Agama dapat
memberikan landasan moral dan etika yang kuat kepada individu, yang dapat
berdampak positif dalam pergaulan di lingkungan gereja. Pendidikan agama juga
dapat membantu dalam membentuk pandangan hidup yang seimbang, mengajarkan
kasih, toleransi, dan menghormati perbedaan antar individu. Ini bisa menjadi dasar
yang kokoh untuk membangun komunitas yang baik dan saling mendukung. Dengan
memahami nilai-nilai agama yang diajarkan, Setiap orang dapat belajar untuk
menghargai persahabatan, kerjasama, dan kepedulian terhadap sesama. Selain itu,
pemahaman akan Pendidikan Agama juga dapat membantu individu dalam mengatasi
konflik dan membangun hubungan yang harmonis dalam komunitas gereja.

2.3 Penelitian persentase besar pengaruh Pendidikan Agama


Persentase dari Survey tentang seberapa besar pengar pengaruh positif Pendidikan
Agama didalam lingkungan Gereja.

5
2.4 Pengembangan dari Hasil positif
Untuk mengembangkan pengaruh positif pendidikan agama dalam membentuk
hubungan yang baik antar warga gereja dan kontribusi dalam membentuk karakter
yang baik, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

 Mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang mendorong penerimaan terhadap


perbedaan dan menghormati keberagaman di antara anggota gereja.

 Mengembangkan program yang menekankan pada pengembangan karakter,


seperti ketulusan, kejujuran, kasih sayang, dan belas kasih, yang ditekankan dalam
ajaran agama.

 Mendorong partisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti sumbangan


amal, kegiatan relawan bencana dan bantuan kepada komunitas yang
membutuhkan, sebagai bagian dari pengamalan ajaran agama.

 Melibatkan pemuda dalam kegiatan keagamaan yang menarik dan relevan bagi
mereka, sehingga mereka dapat melihat nilai-nilai agama dalam konteks yang
sesuai dengan kehidupan mereka.

 Mengembangkan program pelayanan masyarakat, seperti pemberian makanan


kepada Panti Asuhan, Posyandu, Donor Darah atau program bantuan untuk anak-
anak yang kurang mampu.

2.5 Penanggulangan dari Hasil Negatif


Jika terdapat pengaruh negatif dari pendidikan agama atau jika
hubungan antar warga di lingkungan gereja tidak berjalan dengan baik, ada
beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi dan
memastikan setiap warga memiliki karakter yang baik. Beberapa langkah
tersebut antara lain :

 Mendorong komunikasi terbuka antara anggota gereja dan para pemimpin gereja,
agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan bijaksana dan secara transparan.

 Melakukan evaluasi mendalam terhadap program pendidikan agama yang ada


untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan sesuai dengan prinsip-prinsip
kasih sayang, toleransi dan tanpa paksaan.

 Mengadakan acara-acara yang dapat memperkuat solidaritas dan rasa persatuan


antara anggota gereja, seperti retret, seminar, atau kegiatan rohani yang
mempererat hubungan sosial.

 Membentuk kelompok diskusi kecil di antara warga gereja untuk membahas isu-
isu sensitif dan menemukan solusi bersama.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, Pendidikan Agama membantu
individu memahami prinsip-prinsip moral yang dijunjung tinggi dalam agama Kristen,
yang mendorong mereka untuk hidup secara bermakna dan bertanggung jawab,
Pendidikan Agama memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan spiritual
individu dengan Tuhan, memperdalam pemahaman akan ajaran-ajaran agama, dan
membimbing mereka dalam mempraktikkan keyakinan mereka dalam kehidupan
sehari-hari. Dan juga untuk memahami perbedaan antara yang benar dan yang salah,
serta mengajarkan kasih, kerendahan hati, dan integritas. Karena pendidikan agama
Kristen dapat memperkuat hubungan individu dengan Tuhan dan memperdalam
pemahaman mereka tentang keyakinan agama. Ini adalah pondasi bagi pertumbuhan
rohani.

Anda mungkin juga menyukai