Anda di halaman 1dari 7

1

TATA PELAYANAN PASTORAL-EVANGELISASI


KOMISI PENDIDIKAN KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
DAN SEKSI PENDIDIKAN PAROKI
A. PENGERTIAN
Hal-hal yang perlu dimengerti dalam pelayanan pastoral-evangelisasi pendidikan:
1. Pelayanan Pastoral-Evangelisasi Pendidikan adalah tugas/tanggung jawab
penggembalaan Gereja kepada insan pendidikan Katolik dengan melayani, menjaga,
mengarahkan, membina, dan memimpin mereka agar semakin beriman kepada Tuhan
Yesus Kristus.
2. Keuskupan adalah bagian dari umat Allah, yang dipercayakan kepada Uskup untuk
digembalakan dengan kerjasama para imam, sedemikian sehingga dengan mengikuti
gembalanya dan dihimpun olehnya dengan Injil serta Ekaristi dalam Roh Kudus,
membentuk Gereja Partikular, dalam mana sungguh-sungguh terwujud dan berkarya
Gereja Kristus yang satu, Katolik, dan apostolik. (bdk.Kan.369)
3. Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta (Komdik KAJ) adalah perangkat
Keuskupan untuk melaksanakan tata-pelayanan pastoral-evengelisasi pendidikan
kepada Insan Pendidikan Katolikyang berada di Lembaga Pendidikan Katolik dan
Lembaga Pendidikan non-Katolik se- Keuskupan Agung Jakarta ((bdk. Kan. 793-
798; 803-808).
4. Dekenat adalah gabungan atau himpunan beberapa paroki yang berdekatan untuk
memupuk reksa pastoral dengan kegiatan bersama (bdk. Kan.374, paragraf 2).
5. Paroki adalah komunitas kaum beriman kristiani tertentu yang dibentuk secara tetap
dalam Gereja partikular, yang reksa pastoralnya, di bawah otoritas Uskup diosesan,
dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri. (bdk. Kan. 515
paragraf 1).
6. Dewan Paroki adalah badan pastoral, di mana para pastor bersama-sama dengan
wakil-wakil umat memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan segala sesuatu yang
perlu untuk mewartakan sabda Tuhan, membagikan rahmat Allah dan membimbing
umat supaya dapat menghayati iman dan mengamalkannya dalam masyarakat. Tugas-
2
tugas itu dikelola dalam rapat-rapat Dewan Paroki Harian, Pleno, dan Inti. (bdk.
Kan.536 paragraf 1; Pedoman Dasar Dewan Paroki 2008)
7. Seksi Pendidikan Paroki adalah perangkat Dewan Paroki untuk melaksanakan
tata-pelayanan pastoral-evengelisasi pendidikan kepada Insan Pendidikan Katolik
yang berada di Lembaga Pendidikan Katolik dan Lembaga Pendidikan non-Katolik
se- Paroki ((bdk. Kan. 793-798; 803-808)

B. PERAN PENGURUS KOMDIK KAJ DAN SEKSI PENDIDIKAN PAROKI


DALAM PELAYANAN PASTORAL-EVANGELISASI PENDIDIKAN
1. UMUM:
1.1 Inspirator: menemukan dan menyebarluaskan gagasan-gagasan baru dan inovatif
yang meningkatkan pelayanan pastoral-evangelisasi pendidikan, melalui kerjasama
dengan Paroki dan/atau wilayah serta pihak-pihak lain. Bentuk aktivitas yang
mewujudkan peran ini, misalnya diskusi, seminar, pembuatan modul-modul pastoral,
dan lain-lain.
1.2. Animator: menyemangati, menggerakkan, dan menggelorakan insan pendidikan,
melalui kerjasama dengan Paroki dan/atau wilayah serta pihak-pihak lain. Bentuk
aktivitas yang mewujudkan peran ini, misalnya kunjungan, komunikasi melalui pelbagai
media, dan lain-lain.
1.3. Koordinator: mempertemukan, menyelaraskan, menyinergikan berbagai bentuk
sumber daya dan inisiatif-inisiatif yang ada di kalangan umat untuk mendukung
pelayanan pastoral-evangelisasi pendidikan, melalui kerjasama dengan Paroki dan/atau
wilayah serta pihak-pihak lain. Bentuk aktivitas yang mewujudkan peran ini, misalnya
koordinasi melalui komunikasi langsung/tatap muka, komunikasi melalui pelbagai
media, kerjasama dengan umat yang berkompeten dalam bidang pendidikan, dan lain-
lain.
1.4. Fasilitator: memudahkan dan memampukan insan pendidikan Katolik untuk
berpartisipasi dan saling melayani dalam bidang pastoral-evangelisasi pendidikan,
melalui kerjasama dengan Paroki dan/atau wilayah serta pihak-pihak lain. Bentuk
aktivitas yang mewujudkan peran ini, misalnya diskusi, seminar, pelatihan, lokakarya,
dan lain-lain.

2. KHUSUS:
3
2.1. Menanamkan nilai-nilai, ajaran, pengetahuan iman, dan Tradisi Gereja Katolik
kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang
berkarya/belajar di Lembaga Pendidikan Katolik;
2.2. Menanamkan nilai-nilai, ajaran, pengetahuan iman, dan Tradisi Gereja Katolik
kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta yang berkarya/belajar di
Lembaga Pendidikan non-Katolik;
2.3. Memberikan animasi berupa rekoleksi, retret, seminar, dan pelatihan kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan yang berkarya di Lembaga Pendidikan Katolik
agar semakin Kristiani;
2.4. Memberikan animasi berupa rekoleksi, retret, seminar, dan pelatihan kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan yang berkarya di Lembaga Pendidikan non-
Katolik agar menjadi garam, ragi, terang, dan andalan Gereja di tengah-tengah
masyarakat yang plural;
2.5. Menyusun Pedoman Kaderisasi Siswa Katolik SMP, SMA, dan SMK yang belajar
di lembaga pendidikan Katolik dan non-Katolik berbasis Paroki, dengan pola
(lima) semester, terprogram, dan berkelanjutan:
2.5.1. Membuat Modul 1 s.d 6 kaderisasi siswa Katolik SMP dan Modul 1 s.d. 6
Kaderisasi Siswa Katolik SMA/SMK;
2.5.2. Pelaksanaan setiap Modul per Semerter dan berpola 3 hari, 2 malam;
2.5.3. Melaksanakan kaderisasi siswa Katolik SMP tahun I dengan modul 1 dan 2;
tahun II dengan modul 3 dan 4; dan tahun III dengan modul 5 dan 6;
2.5.4. Melaksanakan kaderisasi siswa Katolik SMA/SMK tahun I dengan modul 1
dan 2; tahun II dengan modul 3 dan 4; dan tahun III dengan modul 5dan 6.
2.6. Setiap tahun merekrut calon peserta kaderisasi siswa berbasis paroki dan
melaksanakan kaderisasi yang dipimpin oleh Tim Pengkader Siswa Paroki;
2.7. Seiap tahun menyusun Program Karya Pelayanan Umum (Prokarum) dan
Program Karya Pelayanan Khusus (Prokaritas);
2.8. Setiap tahun menyusun rencana anggaran Prokarum dan Prokaritas.

C. DASAR TATA PELAYANAN PASTORAL-EVANGELISASI


1. Dasar tata pelayanan pastoral-evangelisasi Komdik KAJ dan Seksi Pendidikan Paroki
yakni spiritualitas inkarnasi Yesus Kristus serta semangat Gembala Baik dan Murah Hati.
4
1.1. Spiritualitas inkarnasi Yesus Kristus: dengan iman, kita meyakini Allah menjadi
manusia. Peristiwa inkarnasi menjadi tanda cinta Allah karena Allah hadir di tengah-
tengah kita sebagai pribadi Yesus Kristus. Yesus Kristus menghadirkan cinta Allah
melalui pengampunan, pembebasan, pembaharuan hidup dan pemulihan martabat
manusia. Sebagai murid-murid Yesus Kristus kita dituntut untuk menghayati dan
mewarisi spiritualitas inkarnasi Yesus yang mendasari tindakan kita pada belas kasih
bagi mereka yang “menderita” dan “berdosa” (bdk. Mrk 2:17). Spiritualitas
inkarnasi yang memandang seluruh realitas hidup manusia yang menyangkut
masalah politik, sosial, ekonomi dan budaya adalah tempat Allah hadir dan berkarya,
dengan demikian merupakan tantangan iman bagi kita. Oleh karena itu spiritualitas
bukanlah teori atau konsep, melainkan cara bertindak dan menanggapi panggilan
Tuhan yang tersembunyi dalam realitas kehidupan yang amat kompleks.
1.2. Semangat Gembala Baik: Gembala yang baik mengenal dan dikenal domba-
dombanya dan bahkan memberikan nyawanya. Gembala yang baik peduli pada
dombanya yang berkesusahan dan membawa pulang yang tersesat. Semangat
gembala yang baik tersebut mutlak dimiliki oleh para pelayan pastoral-evangelisasi
yang diwujudkan dengan mengenali dan peduli pada kebutuhan umat serta
menolong yang kehilangan arah. Umat yang selama ini sudah aktif dan terlayani
perlu terus dijaga dan didorong agar semakin tangguh dalam iman, terlibat dalam
persaudaraan inklusif, berbelarasa terhadap sesama dan lingkungan hidup. Namun
umat yang selama ini belum aktif dan belum terlayani/dikenal harus ditemukan dan
disapa agar tetap berada bersama kawanannya.
1.3. Semangat Murah Hati: para pelayan pastoral-evangelisasi harus memiliki semangat
melayani dengan hati yang gembira dan ramah. Sikap murah hati artinya bersikap
terbuka menerima siapa saja dalam keadaan apa saja.

2. Spiritualitas Inkarnasi Yesus Kristus disertai semangat Gembala Baik dan Murah Hati
mendasari cara bertindak para pengurus Komdik KAJ dan Seksi Pendidikan Paroki
sebagai pelayan pastoral-evangelisasi pendidikan.
2.1. Cara bertindak sebagai orang yang menghayati spiritualitas inkarnasi meliputi 4
dimensi yang tidak bisa dipisah-pisahkan:
2.1.1 Dimensi kenosis (pengosongan diri): bertekad melayani, “turun”, berinisiatif
dengan semangat pengorbanan.
5
2.1.2 Dimensi afektif-devosional: berbagai usaha untuk berjumpa dan mengalami
kehadiran Allah dalam doa dan kebaktian. Melalui doa, para pelayan pastoral-
evangelisasi Komdik KAJ dan Seksi Pendidikan Paroki diajak mempertajam
batin agar semakin terbuka pada tuntunan dan kehendak Allah dan mendorong
kita agar semakin terlibat dalam gerakan Kerajaan Allah dengan semakin setia
untuk mengikuti Yesus Kristus.
2.1.3 Dimensi intelektual: berbagai usaha untuk memahami, bertindak, berusaha
mengubah dunia dalam arti yang seluas-luasnya. Melalui dimensi intelektual
ini para pelayan pastoral-evangelisasi Komdik KAJ dan Seksi Pendidikan
Paroki diharapkan mampu melakukan analisis sosial, politik, ekonomi, budaya
dan analisis lain yang diperlukan dalam rangka penegasan bersama.
2.1.4 Dimensi gerakan: olah batin dan langkah intelektual bermuara pada gerakan.
Gerakan ini harus menjawab pertanyaan:”Apa yang harus kita lakukan agar
lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi?”. Dalam rangka
menjawab pertanyaan ini para pelayan pastoral-evangelisasi Komdik KAJ dan
Seksi Pendidikan Paroki diajak untuk sekurang-kurangnya memiliki dua
kompetensi, yaitu belarasa (compassion) dan kerja sama (collaboration).

2.2 Cara bertindak para pelayan pastoral-evangelisasi pendidikan yang menghayati semangat
Gembala Baik dan Murah Hati dituntut untuk memiliki sikap-sikap dasar pelayanan sebagai
berikut:
2.1.1. Beriman: memiliki kedalaman hidup dalam relasi dengan Allah.
Menunjukkan kebahagiaan dan suka cita karena melayani Allah.
2.1.2. Misioner: mampu menunjukkan sikap ketaatan pelayan pastoral-evangelisasi
pendidikan pada setiap tugas perutusan yang dipercayakan kepadanya
2.2.3. Sukacita: menghidupi semangat dasar Injil
2.1.3. Bersaudara: mampu mengusahakan dan membina suasana persaudaraan
baik internal maupun eksternal Gereja.
2.1.4. Misioner: mampu menunjukkan sikap ketaatan pelayan pastoral-evangelisasi
pendidikan pada setiap tugas perutusan yang dipercayakan kepadanya.
2.1.5. Peduli: mampu menunjukkan perilaku berbela rasa, mempunyai hati untuk
orang lain, memberikan diri dengan tulus demi menolong orang lain yang membutuhkan
sehingga menjadi manusia ekaristis
6
2.1.6. Berintegritas: mampu menunjukkan diri dalam pelayanan pastoral-
evangelisasi pendidikan sebagai pribadi yang utuh, jujur, mampu menyelaraskan apa
yang dikatakan dan apa yang diperbuat, berkomitmen, dan bertanggung jawab.
2.1.7. Kompeten: mampu menunjukkan sikap atau perilaku yang cakap, terampil
dalam melaksanakan pelayanan pastoral-evangelisasi pendidikan yang berkualitas.

3. Dasar pendekatan dalam tata pelayanan pastoral-evangelisasi KomdikKAJ dan Seksi


Pendidikan Paroki, adalah pelayanan yang bersifat:
3.1.1. Sinergis: cara kerja yang mengedepankan kolaborasi dalam Roh kebersamaan
dalam rangka mencapai hasil yang lebih sempurna dibandingkan bila dilakukan
sendiri-sendiri.
3.1.2. Dialogis: cara kerja yang mengutamakan komunikasi timbal balik untuk
menemukan gagasan-gagasan cemerlang yang mendorong pelayanan terbaik.
3.1.3. Partisipatif: cara kerja yang melibatkan seluruh komponen umat secara aktif dan
dinamis atas dasar kepercayaan bahwa seluruh umat dipanggil untuk mengambil
bagian dalam kehidupan Gereja.

3.1.4. Transformatif: cara kerja yang selalu mengusahakan perbaikan terus menerus
dalam kebersamaan menuju perubahan nyata yang dicita-citakan oleh Gereja
Keuskupan Agung Jakarta.
D. HUBUNGAN KOORDINASI KOMDIK KAJ DAN SEKSI PENDIDIKAN
PAROKI

ASPEK KEUSKUPAN PAROKI


1. Perangkat Pelayanan Komdik-KAJ Seksi Pendidikan Paroki
Pastoral
2. SubyekPelayanan Insan Pendidikan Katolik se- Insan Pendidikan Katolik se-
Pastoral KAJ wilayah Paroki
3. Peran Komisi/Seksi Animasi,Inspirasi, Fasilitasi, Animasi,Inspirasi, Fasilitasi,
dan koordinasi se-KAJ dan koordinasi se-Paroki.
4. Pertanggungjawaban Uskup Pastor Paroki
Komisi/Seksi
5. Anggaran Keuskupan Agung Jakarta Dewan Paroki
7

Jakarta, 9 Oktober 2020


Heribertus Sumarjo, FIC

Anda mungkin juga menyukai