Anda di halaman 1dari 7

Ujian Akhir Semester

Matkul : Kepemimpinan Liturgis

Nama : Devaldo Alexsandria

1. Sebutkan beberapa pesan penting dari kalimat “awasilah dirimu sendiri dan
ajaranmu” (1 Timotius 4:16) bagi seorang liturgos?
Jawab:
Pesan Penting dari Kalimat “awasilah dirimu sendiri dan ajaranmu” ( 1 Timotius
4:16) bagi seorang Liturgos.
1) Tanggung jawab mengajar dengan akurat. Pesan ini menegaskan bahwa liturgos
harus memiliki pengetahuan yang baik tentang ajaran dan kepercayaan iman
mereka, dan harus mampu menyampaikan dengan jelas dan tepat. Sebagai liturgos
juga harus berkomitmen untuk terus belajar dan tumbuh dalam pengetahuan
mereka tentang iman.
2) Intropeksi diri. Pesan yang disampaikan pada hal ini mengingatkan liturgos untuk
selalu dna memeriksa hati dan tindakan mereka sendiri. Sebagai seorang liturgos,
mereka harus memastikan bahwa perilaku, sikap, dan motivasi mereka sejalan
dengan ajaran iman yang mereka ajarkan, dengan berintrospeksi diri membantu
liturgos untuk menjadi contoh yang baik bagi jemaat.
3) Keberlanjutan dan ketekunan. Sebagai seorang liturgos harus memelihara hidup
rohani mereka sendiri dan tidak mengabaikan pertumbuhan dan perkembangan
pribadi mereka dalam iman.
4) Kepedulian terhadap orang lain. Dalam hal ini liturgos kembali diingatkan bahwa
penting untuk memperhatikan dan peduli kepada kebutuhan dan pertumbuhan
spiritual jemaat.
Dan dari beberapa pesan yang saya paparkan, menurut hemat saya pesan ini
menekankan pentingnya kesalehan pribadi, pengajaran yang benar, kepemimpinan
yang bertanggung jawab, dan perhatian pada pertumbuhan spiritual jemaat dan
pelayanan seorang liturgos.
2. Mengapa dalam berkotbah diperlukan keberanian untuk mendramatisir sebuah cerita?
Sebutkan beberapa sikap yang harus dimiliki seorang pengkotbah?
Jawab:
Dalam berkotbah perlu adanya keberanian untuk mendramatisir sebuah cerita
supaya dapat meningkatkan daya tarik, memperjelas pesan, meningkatkan daya ingat,
memancing emosi, dan juga meningkatkan daya kreativitas. Menurut saya penting
untuk diingat juga bahwa dalam mendramatisir cerita harus ada keseimbangan dan
kesesuaian dengan konteks serta tujuan penyampain pesan. Drama yang berlebihan
atau tidak relevan dapat mengalihkan perhatian pendenger dan mengurangi efektivitas
pesan yang ingin disampaikan.
Dari perihal ini sebagai seorang pengkotbah harus memiliki sikap sebagai berikut:
1) Ramah. Dengan memilki sikap yang ramah seorang pengkotbah akan memiliki
hubungan yang baik dengan pendengar yang siap mendengar khotbahnya.
2) Rendah hati. Berbicara mengenai sikap ini kerendahan hati dipandang sebagai
kualitas hidup yang sangat penting dalam diri seseorang pengkhotbah, karena
sikap rendah hati adahlah salah satu karakter Allah yang sangat terlihat dalam diri
Yesus Kristus.
3) Menguasai diri. Sikap menguasai diri, juga sangat penting apabila ada situasi atau
peristiwa yang bisa mengganggu konsentrasi ibadah, terutama pada saat
mendengar Firman Tuhan.
3. Sebutkan beberapa makna dari Sakramen Perjamuan Kudus dan Baptisan Air!
Jawab:
Makna dari Sakramen Perjamuan Kudus.
1) Peringatan atas kematian dan kebangkitan Kristus.
2) Persekutuan dengan Kristus
3) Persekutuan dengan sesame umat Kristen
4) Makanan spiritual.

Makna dari Sakramen Baptisan Air

1) Pemurnian dan pengampunan dosa


2) Kebangkitan dan kehidupan baru
3) Identifikasi dengan Kristus
4) Penerimaan Roh Kudus
4. Sebutkan bebarapa alasan liturgi ibadah kematian tidak perlu panjang!
Jawab:
Alasan ibadah kematian tidak perlu panjang.
1) Kehormatan bagi keluarga dan penduka.
2) Fokus pada pesan inti.
3) Pemenuhan kebutuhan spiritual
4) Kekuatan pesan yang padat
5) Kepraktisan dan keterbatasan waktu

Dari beberapa penjelasan yang sudah saya paparkan, menurut hemat saya penting
juga untuk diingat bahwa setiap situasi dan kebutuhan keluarga yang berduka dapat
berbeda. Dan juga penting untuk menghormati keinginan dan tradisi keluarga serta
menjalankan liturgi dengan sensivitas terhadap kondisi emsoinal mereka.

5. Mengapa komsel (Komunitas Sel) sangat penting bagi gereja?


Jawab:
1) Membangun persekutuan: Komsel memberikan kesempatan bagi anggota gereja
untuk saling mengenal, berbagi, dan membangun ikatan persahabatan yang erat.
Melalui pertemuan rutin dalam kelompok kecil, anggota gereja dapat berinteraksi
secara lebih intim, saling mendukung, dan bertumbuh dalam iman bersama.
2) Pelayanan pastoral yang lebih personal: Dalam kelompok kecil, anggota gereja
memiliki kesempatan untuk berbagi kebutuhan, tantangan, dan kegembiraan
mereka dengan lebih terbuka.
3) Pertumbuhan rohani yang lebih mendalam: Komsel memberikan ruang bagi
refleksi, studi Alkitab, doa, dan pembinaan iman secara lebih terperinci.
4) Dukungan dan penghiburan: Komsel menyediakan platform yang aman dan
mendukung bagi anggota gereja untuk berbagi beban, kegembiraan, dan kesulitan
hidup.
6. Sebutkan beberapa hal penting yang berkaitan dengan menata ruangan ibadah!
Jawab:
1) Simbolisasi: Ruangan ibadah harus menampilkan simbol-simbol yang relevan
dengan iman Kristen, seperti salib, lambang iman, atau lukisan-lukisan agamawi.
2) Penataan kursi dan tempat duduk: Ruangan ibadah perlu diatur dengan baik agar
jemaat dapat duduk dengan nyaman dan melihat dengan jelas saat liturgi
berlangsung.
3) Pencahayaan: Cahaya yang lembut dan hangat dapat menciptakan suasana yang
menenangkan dan reflektif, sementara pencahayaan yang baik juga memastikan
jemaat dapat melihat dengan jelas.
4) Penggunaan warna dan dekorasi: Penggunaan warna yang sesuai dengan musim
gerejawi, serta dekorasi yang relevan dengan tema liturgi, dapat membantu
memperdalam pengalaman ibadah dan menyoroti momen liturgis khusus.
5) Suara dan akustik: Desain akustik yang baik memastikan bahwa suara pembicara,
musik, dan nyanyian dapat didengar dengan jelas oleh jemaat. Ruangan ibadah
harus mempertimbangkan pengaturan akustik yang sesuai untuk memastikan
kualitas suara yang baik.
7. Sebutkan beberapa alasan gereja yang melaksanakan baptis genggam!
Jawab:
1) Penanaman iman sejak dini.
Baptisan bayi dianggap sebagai cara untuk menanamkan iman Kristen sejak dini
dalam kehidupan anak. Dengan melakukan baptisan bayi, gereja berpartisipasi
dalam membawa anak ke dalam keluarga iman dan mendoakan agar mereka
tumbuh dalam pengenalan akan kasih Allah.
2) Perlindungan dan doa.
Baptisan bayi juga dianggap sebagai sarana perlindungan spiritual bagi anak.
Gereja melaksanakan baptis genggam sebagai bentuk perhatian dan doa bagi anak,
memohon berkat dan rahmat Allah untuk mereka sepanjang hidup mereka.
3) Identifikasi dengan jemaat.
Melalui baptisan bayi, anak diidentifikasi sebagai bagian dari jemaat dan
komunitas gereja. Ini menandakan hubungan keluarga dan komitmen orang tua
serta jemaat dalam mendidik anak dalam iman Kristen.
4) Harapan akan pertumbuhan iman.
Baptisan bayi juga mengungkapkan harapan bahwa anak akan tumbuh dalam iman
dan menjadi anggota yang aktif dalam gereja di kemudian hari. Gereja
berkomitmen untuk mendukung dan membimbing anak dalam perjalanan mereka
menuju hubungan yang lebih dalam dengan Allah.
8. Sebutkan beberapa alasan! Mengapa gereja harus memiliki buku liturgi dalam setiap
ibadah!
Jawab:
1) Kontinuitas
Buku liturgi memastikan adanya kontinuitas dalam pelaksanaan ibadah gereja.
Artinya bahwa dengan menggunakan buku liturgi, gereja memiliki panduan yang
konsisten dan terstruktur untuk merayakan ibadah secara tepat.
2) Keakuratan dan keseragaman
Buku liturgi yang dipakai dan disetujui oleh gereja memastikan bahwa kata-kata,
doa-doa, dan tata cara ibadah yang digunakan adalah akurat dan seragam di antara
jemaat. Hal ini menghindari adanya variasi yang signifikan dalam pelaksanaan
ibadah di berbagai tempat dan waktu.
3) Pedoman untuk liturgi
Buku liturgi memberikan pedoman yang jelas bagi liturgos dan pelayan gereja
dalam melaksanakan ibadah. Buku tersebut dapat memuat petunjuk tentang
gerakan, tata cara, pembacaan, dan penekanan yang tepat, sehingga memastikan
pelaksanaan yang teratur dan terarah.
4) Menghormati tradisi gereja
Dengan menggunakan buku liturgi, gereja mempertahankan dan menghormati
tradisi gerejawi yang telah lama ada. Buku liturgi mengikat gereja dengan warisan
liturgis yang lebih luas dan memastikan kontinuitas ibadah dengan generasi
sebelumnya.
9. Sebutkan beberapa perlengkapan liturgi ibadah dan maknanya yang saudara ketahui!
Jawab:
1) Salib: Salib adalah simbol utama Kekristenan yang melambangkan pengorbanan
dan kebangkitan Kristus. Ini mengingatkan jemaat akan kematian dan
kebangkitan-Nya, serta mengajak mereka untuk mengikuti-Nya dalam hidup
mereka.
2) Cawan dan piala: Cawan dan piala digunakan dalam Perjamuan Kudus untuk
menyimpan anggur yang melambangkan darah Kristus. Mereka melambangkan
persekutuan dengan Kristus dan mengingatkan jemaat akan pengorbanan-Nya.
3) Roti atau Hosti: Roti atau hosti yang diberkati dalam Perjamuan Kudus
melambangkan tubuh Kristus. Mengambil dan memakan roti ini menandakan
partisipasi dalam hidup-Nya dan pertumbuhan rohani.
4) Alkitab: Alkitab adalah Firman Allah yang dianggap sebagai otoritas dan
pedoman dalam ibadah Kristen. Dalam ibadah, Alkitab dibaca dan diresapi untuk
mendengar dan memahami kehendak Allah.
5) Lilin: Lilin sering digunakan untuk melambangkan hadirat Allah yang menyinari
kegelapan dunia. Lilin juga dapat melambangkan doa, kehadiran Roh Kudus, dan
kemuliaan Allah.
6) Stola: Stola adalah selendang panjang yang dikenakan oleh liturgos saat
memimpin ibadah. Ini melambangkan wewenang dan tanggung jawab pelayanan
mereka.
7) Wadah baptis: Wadah baptis berisi air yang digunakan dalam Sakramen Baptisan.
Air baptisan melambangkan pemurnian dosa, kematian kepada dosa, dan
kehidupan baru dalam Kristus.
8) Patena dan kereda: Patena adalah piring kecil yang digunakan untuk meletakkan
roti dalam Perjamuan Kudus, sementara kereda adalah cangkir kecil yang
digunakan untuk menyimpan anggur.
10. Sebutkan beberapa cara yang biasa dilakukan oleh seorang liturgos agar ibadah bisa
berjalan tertib dan lancar?
Jawab:
1) Mempersiapkan dengan baik.
Seorang liturgos perlu mempersiapkan diri dan menguasai tata cara ibadah serta
urutan liturgi dengan baik sebelum memimpin ibadah. Hal ini termasuk
mempelajari teks-teks liturgis, mempersiapkan bacaan dan doa-doa, serta
memahami gerakan dan tata cara yang tepat.
2) Mengomunikasikan dengan jemaat.
Seorang liturgos perlu memberikan arahan dan penjelasan yang jelas kepada
jemaat tentang apa yang diharapkan dari mereka selama ibadah. Ini termasuk
memberi tahu jemaat tentang gerakan, lagu-lagu yang akan dinyanyikan, atau
saat-saat untuk berdiri, duduk, atau berdoa.
3) Mengarahkan peralihan dan transisi.
Seorang liturgos bertanggung jawab untuk mengarahkan peralihan dan transisi
antara bagian-bagian ibadah. Ini meliputi pengumuman, pengantar, bacaan,
respons, atau perubahan posisi liturgis.
4) Menjaga ritme dan tempo: Seorang liturgos perlu memperhatikan ritme dan tempo
ibadah agar tetap konsisten dan teratur. Mengatur kecepatan dan memberikan jeda
yang tepat antara bagian-bagian ibadah akan membantu jemaat mengikuti dengan
baik dan menjaga kekhusukan ibadah.
5) Mengatasi kendala atau situasi tak terduga: Sebagai pemimpin ibadah, seorang
liturgos perlu siap mengatasi kendala atau situasi tak terduga yang mungkin
muncul. Dengan tetap tenang, mengambil inisiatif, dan mengadaptasi diri, liturgos
dapat membantu menjaga kelancaran ibadah dan memastikan fokus tetap pada
ibadah yang sejati.

Anda mungkin juga menyukai