Anda di halaman 1dari 9

Teologi Perjanjian Lama 1

Relevansi Ibadah PL Dan Ibadah Masa Kini

Dosen Pengampu:
Chrity Evelyn Silaban, M.Th

Di Susun oleh:
Kelompok 3
Abdi Simamora
Chintya Sinambela
Eben Haezer Simamora
Kuasa Laia
Yehezkiel Karo-Karo

Sekolah Tinggi Teologi Sumatera


Medan

Tahun Ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala Rahmat-Nya bagi kami sehingga
makalah ini bisa tersusun sampai selesai, meskipun dalam penyusunan makalah ini kami sadari
masih belum sempurna da nada banyak kesalahan dan kekurangannya.
Pertama-tama kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dosen pengampu
mata kuliah Teologi Perjanjian Lama 1, Ibu Christy Evelyn Silaban, M.Th, yang telah
mempercayakan kami dalam membahas topic “Relevansi Ibadah PL dan Ibadah Masa Kini”
Juga demikian halnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman
semua yang telah membatu kami dalam punyusunan makalah ini, baik dalam bentuk ide atau
gagasannya dan semangat yang tiada heti dalam mensuport kami selama penyusunan makalah
ini.
Dan besar harapan kami, semoga isi makalah kami ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi kita semua. dan jika ada kekurangan dan kelemahan di dalamnya mohon untuk di
maklumi dan dengan senang hatti kami mengucapkan banyak erimakasih jika ada saran dan
kritik dari kita semua, demi kebaikan dan kesempurnaan makala ini.
Demikan yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar ini, dan atas perhatiannya
kami mengucapkan terimakasih
SHALLOM!!!

Medan, 07 November 2023

Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bekalang
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep ibadah di PL?
b. Bagaimana praktek peribadatan umat Kristen masa kini?
c. Apa relevansi dari ibadah PL pada masa kini?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana konsep ibadah di PL
b. Untuk mengetahui bagaimana praktek peribadatan umat Kristen masa kini
c. Untuk mengetahui relevansi ibadah PL pada masa kini
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP IBADAH DI PERJANJIAN LAMA

Ibadah dalam Perjanjian Lama adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia
untuk memuliakan Tuhan, sebagai respons terhadap keselamatan yang telah
dikaruniakan Tuhan kepadanya. Ibadah dalam Perjanjian Lama memiliki beberapa
tujuan, yaitu:

 Memuji dan memuliakan Tuhan


 Menyatakan ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan
 Memperbaharui hubungan dengan Tuhan
 Mencari pertolongan dan berkat dari Tuhan
 Tata Cara Ibadah dalam Perjanjian Lama

a) Tata Cara

Tata cara ibadah dalam Perjanjian Lama diatur dalam Hukum Taurat (Taurat
Musa). Hukum Taurat memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana bangsa
Israel harus beribadah kepada Tuhan. Tata cara ibadah dalam Perjanjian Lama
meliputi:

1. Persembahan

Persembahan merupakan salah satu unsur penting dalam ibadah dalam


Perjanjian Lama. Persembahan bisa berupa korban bakaran, korban
sembelihan, korban sajian, dan korban minuman. Persembahan merupakan
ungkapan ketaatan dan kesetiaan bangsa Israel kepada Tuhan.

2. Doa

Doa merupakan unsur penting lainnya dalam ibadah dalam Perjanjian


Lama. Doa merupakan sarana bagi bangsa Israel untuk berkomunikasi dengan
Tuhan. Doa bisa berupa doa pujian, doa syukur, doa permohonan, dan doa
penyesalan.

3. Perjamuan

Perjamuan merupakan salah satu unsur ibadah dalam Perjanjian Lama.


Perjamuan bisa berupa perjamuan Paskah, perjamuan Pentakosta, dan
perjamuan Tahun Baru. Perjamuan merupakan sarana bagi bangsa Israel untuk
mengingat dan merayakan kasih karunia Tuhan.

b) Kegiatan Ibadah dalam Perjanjian Lama


Adapun kegiatan ibadah dalam Perjanjian Lama meliputi:
1. Ibadah di Bait Allah

Bait Allah merupakan tempat ibadah utama bagi bangsa Israel. Di Bait
Allah, bangsa Israel beribadah kepada Tuhan dengan mengikuti tata cara yang
telah ditetapkan dalam Hukum Taurat.

2. Ibadah di luar Bait Allah

Bangsa Israel juga bisa beribadah kepada Tuhan di luar Bait Allah.
Ibadah di luar Bait Allah bisa dilakukan di rumah, di tempat kerja, atau di
alam bebas.

c) Masa dan Waktu Ibadah dalam Perjanjian Lama

Ibadah dalam Perjanjian Lama dilakukan secara rutin dan berkala. Ibadah
rutin dilakukan setiap hari, yaitu pada pagi dan malam hari. Ibadah berkala
dilakukan pada hari-hari raya keagamaan, seperti Paskah, Pentakosta, dan Tahun
Baru.

d) Aturan Ibadah dalam Perjanjian Lama

Ibadah dalam Perjanjian Lama diatur dengan ketat. Aturan-aturan tersebut


bertujuan untuk menjaga kesucian ibadah dan mencegah penyembahan berhala.
Aturan-aturan ibadah dalam Perjanjian Lama meliputi:

1. Hanya Tuhan yang boleh disembah


2. Ibadah harus dilakukan dengan tulus dan penuh hati
3. Ibadah harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan Hukum Taurat

Konsep ibadah dalam Perjanjian Lama menekankan pentingnya ketaatan dan


kesetiaan kepada Tuhan. Ibadah merupakan ungkapan syukur dan pujian kepada
Tuhan atas segala kebaikan yang telah Ia berikan. Ibadah juga merupakan sarana
bagi manusia untuk mencari pertolongan dan berkat dari Tuhan.

B. Praktek Peribadatan Umat Kristen Masa Kini


Tata cara praktek peribadatan umat Kristen masa kini dapat bervariasi secara
signifikan tergantung pada denominasi gereja dan tradisi liturgis yang dianut. Namun,
ada beberapa elemen umum yang dapat ditemui dalam banyak kegiatan ibadah
Kristen. Berikut adalah gambaran umum mengenai tata cara praktek peribadatan umat
Kristen:
a. Pembukaan Ibadah
Ibadah sering dimulai dengan prosesi masuk, doa pembukaan, atau
pembacaan ayat Alkitab sebagai pengantar.
b. Pujian dan Penyembahan

Sesi pujian dan penyembahan melibatkan nyanyian pujian, musik


rohani, dan kadang-kadang tarian atau gerakan liturgis. Biasanya, umat
diberikan kesempatan untuk bersorak dan menyatakan kecintaan mereka
kepada Tuhan.

c. Pembacaan Alkitab

Ada waktu yang diberikan untuk membaca ayat-ayat Alkitab, baik


dalam bentuk liturgi membaca bersama atau pembacaan oleh pemimpin
ibadah. Ini dapat diikuti dengan pengajaran atau khotbah yang menjelaskan
dan menerapkan firman Tuhan.

d. Doa

Doa memiliki peran sentral dalam ibadah Kristen. Selain doa yang
dipimpin oleh pendeta atau pemimpin ibadah, umat juga diberikan waktu
untuk doa pribadi.

e. Perjamuan Kudus

Beberapa denominasi gereja merayakan Kebaktian Perjamuan Kudus


secara teratur, yang melibatkan pembagian roti dan anggur sebagai simbol
tubuh dan darah Kristus.

f. Pelayanan Khusus

Banyak gereja memiliki pelayanan khusus seperti baptisan,


pengangkatan tangan, atau pelayanan penyembuhan. Ini dapat dilakukan
sebagai respons terhadap kebutuhan individu atau kelompok dalam jemaat.

g. Pesan atau Khotbah

Sebuah khotbah atau pesan rohani diberikan oleh pendeta atau


penceramah untuk memberikan pengajaran dan inspirasi rohani kepada
jemaat.

h. Penutup Ibadah

Ibadah sering diakhiri dengan doa penutup, nyanyian penutup, atau


memberikan berkat. Beberapa gereja juga menyelenggarakan waktu khusus
untuk saling bersapa dan berbagi.
i. Kegiatan Paska-Ibadah:

Setelah ibadah, ada seringkali kesempatan untuk berbincang-bincang,


minum kopi bersama, atau melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan
pelayanan gereja.

Penting untuk diingat bahwa tata cara ini dapat bervariasi, dan ada banyak
variasi dalam praktik ibadah Kristen sesuai dengan tradisi dan denominasi
masing-masing gereja.

C. Relevansi Ibadah Perjanjian Lama Pada Masa Kini


Relevansi ibadah Perjanjian Lama dengan ibadah masa kini dapat ditemui
melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan pesan-pesan yang
terkandung dalam ibadah Perjanjian Lama. Berikut adalah beberapa cara di mana
ibadah Perjanjian Lama masih relevan dalam konteks ibadah Kristen masa kini:
a. Hubungan Pribadi dengan Allah

Ibadah Perjanjian Lama menekankan hubungan pribadi dengan Allah.


Konsep ini tetap relevan, dan umat Kristen masa kini juga mengutamakan
hubungan pribadi dengan Tuhan melalui doa, meditasi, dan pencarian
kehadiran-Nya.

b. Pujian dan Syukur

Tradisi pujian dan syukur dalam ibadah Perjanjian Lama, terutama yang
ditemukan dalam kitab Mazmur, memainkan peran penting dalam ibadah
Kristen masa kini. Pujian dan syukur melalui musik dan lagu-lagu rohani
masih menjadi aspek integral dalam kebaktian gereja.

c. Pentingnya Firman Tuhan


Bacaan dan pengajaran Alkitab memiliki peran sentral dalam ibadah
Perjanjian Lama dan tetap menjadi landasan utama dalam ibadah Kristen.
Firman Tuhan dijadikan pedoman untuk kehidupan dan keyakinan umat
Kristen.
d. Persembahan Hati
Konsep persembahan hati yang ditekankan dalam ibadah Perjanjian
Lama dapat ditemui dalam ibadah Kristen masa kini. Umat Kristen diajak
untuk memberikan diri mereka secara sukarela dan setia kepada Tuhan.
e. Sakramen dan Tindakan Kudus
Praktik sakramen seperti Perjamuan Kudus dan baptisan, yang juga
ditemui dalam Perjanjian Lama, memiliki kelanjutan dalam ibadah Kristen
masa kini. Mereka dianggap sebagai tindakan kudus yang merayakan
kehadiran Allah dalam hidup umat-Nya.
f. Penekanan pada Kerendahan Hati dan Pertobatan:
Nilai-nilai kerendahan hati, pertobatan, dan rendah hati yang
ditemukan dalam ibadah Perjanjian Lama terus diterapkan dalam ibadah
Kristen. Umat Kristen diajarkan untuk hidup dengan rendah hati dan siap
untuk bertobat.
g. Penghargaan terhadap Kebaktian dan Ketaatan:
Ibadah Perjanjian Lama menekankan penghargaan terhadap kebaktian
dan ketaatan terhadap Allah. Sama halnya, ibadah Kristen masa kini
menyoroti pentingnya hidup yang tunduk dan taat kepada kehendak Tuhan.
Relevansi ini muncul karena nilai-nilai dan ajaran-ajaran dalam ibadah
Perjanjian Lama mencerminkan kebijaksanaan ilahi yang tetap berlaku dalam
sepanjang sejarah kehidupan rohani manusia. Meskipun bentuk dan konteksnya
mungkin berubah, esensi ibadah Perjanjian Lama terus memberikan panduan dan
inspirasi bagi ibadah Kristen masa kini.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai