Anda di halaman 1dari 81

MATERI PRAKTIS

KHOTBAH EKSPOSITORI
PENDAHULUAN
• Khotbah adalah bagian yang sangat penting
dalam unsur-unsur liturgi. Melaluinya,
pesan Tuhan disampaikan kepada umat
• Khotbah adalah pelayanan pastoral yang
inti, sebab pertumbuhan jemaat secara
rohani menuju kedewasaan, bergantung
pada makanan rohani yang diberikan
melalui khotbah dan dapat dimengerti serta
dipraktekkan dalam hidup
• Selain kepercayaan, setiap pelayan
khotbah dituntut memiliki pengetahuan
teoritis dan praktis/ skill mengenai
khotbah itu sendiri. Sehingga, setiap
pelayan khotbah dapat melakukan
pelayanannya semaksimal mungkin
LATAR BELAKANG
DIPERLUKANNYA “KE”

1. Adanya Amanat Agung Yesus


Kristus dalam Mat. 28:20, nasehat
rasul Paulus dalam 2 Tim. 4:2, dan
perintah malaikat Tuhan kepada para
rasul yang dilepaskan dari penjara
untuk memberitakan seluruh Firman
hidup (Kis. 5:20)
2. Masih banyaknya pengkhotbah yang lebih
menyukai dan menggunakan Khotbah
Topikal yang memiliki banyak kekurangan
dibandingkan kelebihan. Sebab, jenis
topical
membawa pengkhotbah untuk berfokus
pada topic yang indah dan menarik, dan
mengumpulkan ayat-ayat Alkitab untuk
mendukung penjelasan topic tersebut.
3. Masih diketemukan para pengkhotbah yang
“kurang
tepat” dalam menyampaikan materi Firman yaitu
pada maksud asli Alkitab. Contoh: Pkh. 9:8
“Biarlah
selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada
minyak
di atas kepalamu”, yang sering diartikan sebagai
nasehat agar kita selalu hidup dalam kesucian dan
pengurapan. Sebenarnya pesan tersebut tidak salah,
namun kurang tepat karena maksud asli adalah
nasehat untuk bersukaria yang ditunjukkan dengan
4. Masih diketemukan beberapa pengkhotbah
yang alami kesulitan menyusun khotbah
khususnya pada waktu persiapan yang
singkat. Apalagi pihak yang
mempercayakan
khotbah memberi tema dalam waktu yang
sempit dengan penyampaian khotbah
(dadakan)
5. Masih diketemukan beberapa pengkhotbah
yang berpuas diri karena telah
mengkhotbahkan bagian Kitab dengan tema
tertentu, padahal bagian dari Kitab tersebut
masih mengandung banyak ide/ pesan Allah
yang belum diungkap. Contoh: Kis. 2:1-4
tentang pencurahan Roh Kudus di
Yerusalem. Pembahasan seringkali pada
fenomena Roh Kudus. Padahal jika
membahas kota Yerusalem sebagai tempat
diwujudkannya janji Bapa, sangatlah menarik
6. Masih diketemukan beberapa pengkhotbah
yang tidak tuntas dalam menjelaskan pesan
Tuhan. Sebagai contoh: pengkhotbah
menyampaikan mengenai kesetiaan dan
menghimbau agar jemaat setia, bahkan ia
juga menyampaikan berkat-berkat dari
kesetiaan. Namun ia tidak menjelaskan
secara tuntas kesetiaan yang seperti apa
yang
dikehendaki Tuhan dalam konteks ayat
7. Masih diketemukannya pengkhotbah
yang lebih dominan dalam kesaksian-
kesaksian baik tentang dirinya ataupun
orang lain yang tidak berhubungan
langsung dengan Firman.
PENGERTIAN KHOTBAH
EKSPOSITORI
• Arti sederhana: Khotbah yg bersifat
eksposisi, menjelaskan, mengajar agar
orang memahami dan selalu didahului
dengan proses eksposisi yang cermat
terhadap ayat-ayat Alkitab
• Suatu komunikasi ide Alkitab yang
diambil dari penafsiran/ eksposisi
yang benar, dikemas dalam bahasa
masa kini, diterapkan dan
disampaikan oleh pengkhotbah
kepada pendengar dengan
pertolongan Roh Kudus
• Bagian terbesar materi khotbah
diambil langsung dari nas Alkitab
tersebut, dan kerangkanya terdiri dari
serangkaian ide yg diuraikan secara
bertahap dan berpangkal pada satu
ide utama
Dengan demikian unsur utama dalam khotbah
eksposisi adalah menyampaikan suatu
pengajaran berdasarkan maksud Alkitab
UNSUR PENGAJARAN
• Materi ajar yang berasal dari Allah (Maksud
asli Allah tertuang dalam data-data Alkitab)
• Kebenaran
• Sistematis
• Dapat dimengerti oleh akal manusia
• Bersifat praktis
EKSPOSISI ALKITAB
• Khotbah ekspositori mengharuskan setiap
penggunanya mengeskposisi Alkitab, dan
menemukan pengertian yg bersifat praktis
• Ada banyak prinsip penafsiran yg bersifat
praktis dalam teori hermeneutic. Pemakalah
memiliki setidaknya 15 rpinsip penafsiran
yaitu:
Pengamatan teks, Pengamatan Struktur
Teks, Kelompok Sub Pembahasan,
Literal, Kontekstual, Gramatikal,
Historikal, Teologis, Biografi,
Geografi, Arkheologi, Budaya,
Komparasi versi-versi terjemahan,
Alegori
• Namun dalam khotbah ekspositori yg lazim
digunakan adalah pengamatan teks khususnya
fakta peristiwa, kelompok sub pembahasan,
pengamatan struktur kalimat, arti kata/ literal,
konteks, dan biografi. Keenam prinsip
penafsiran ini wajib dipahami dan diterapkan
untuk memperoleh ide Kitab dan ide Khotbah.
Dalam beberapa kasus, keenam prinsip ini
tidak dapat digunakan yaitu misalnya pada
deskripsi kota atau daerah hingga suatu bangsa
IDE KITAB DAN IDE KHOTBAH
• Ide Kitab adalah ide orisinil yg diperoleh
langsung dari nats Alkitab dengan didahului
proses eksposisi yg benar
• Ide Khotbah adalah pengejawantahan/
manifestasi ide Kitab ke dalam kehidupan
masa kini dan bersifat praktis. Dibutuhkan
kemampuan untuk mengejawantahkan ide
Kitab dengan memperhatikan aspek-aspek
kehidupan dan kebutuhan pendengar
1. PENGAMATAN FAKTA
PERISTIWA
Dengan mengajukan pertanyaan2 informatif,
yaitu:
1. Siapakah ?: semua yg terlibat, orang yg
pegang
peranan, dsb
2. Apakah ?: peristiwa, tindakan, isi percakapan,
dsb
3. Kapan ?: waktu/ saat terjadi
4. Dimanakah ?: panggung peristiwa,
pergerakan geografis, dsb
5. Mengapakah ?: sebab musabab peristiwa
6. Bagaimanakah ?: proses, cara, urutan
peristiwa
Contoh: Mat. 9:35-38
1. Siapa?
A. Yang terlibat: Yesus (Ia, Nya), murid2,
Orang banyak (mereka),
Tuan (Ia)
B. Pemegang peranan utama: Yesus, Penuai,
Tuan
2. Apa (peristiwa)? A. Yesus berkeliling, melihat
orang banyak, tergerak
hati
B. Berkata ttg penuai &
tuaian
C. Menyuruh murid2 minta
pekerja kepada Tuan
3. Mengapa ? A. Orang banyak seperti domba
tak bergembala
B. Pekerja sedikit, tuaian banyak

4. Dimana ? semua desa, kota di seluruh Israel


5. Kapan ? A. Setiap waktu
B. Setelah selesai berkeliling
6. Bagaimana (cara) melakukan A, B, C pada
bagian peristiwa?
A dan B: mendatangi, mengajar, PI Krj. Sorga,
menyembuhkan
C: Minta kepada Tuan pemilik pekerja
Ide Kitab Yang Diperoleh
- Perbuatan Pelayanan Yesus
- Keprihatinan Yesus
- Pengajaran Yesus
- Hati Yesus yang berbelas kasihan
- Perbandingan yang tidak seimbang antara
penuai dan tuaian
- Dsb
Ide/ Tema Khotbah
- Strategi Pelayanan Yang Sejati
- Komparasi Penuai dengan Tuaian
- Hati Seorang Pelayan
- Motivasi Utama Dalam Pelayanan
- Tim Work Ministry
Dsb
Contoh lain:
1. Yoh. 6:1-15
A. Siapa ? Yesus (Dia, Ia, Nya, Nabi, Raja)
Murid2 (Filipus dkk)
Orang banyak
Anak kecil
2. Apa? Peritiwa utama: memberi makan 5000
orang yg lapar
3. Mengapa? Alasan peristiwa utama: banyak orang
mengikuti Dia dalam waktu yang lama
4. Dimana? Lokasi peritiwa utama: seberang danau
Galilea
5. Kapan? Waktu/ saat terjadinya peristiwa:
Menjelang Paskah, kemungkinan sore hari
6. Bagaimana? Cara dalam peristiwa utama:
mujizat
Ide Kitab:
1. Makananan jasmani adalah kebutuhan
2. Keajaiban yang dibuat Yesus
3. Perhatian kasih Yesus dalam hal
jasmani
4. Ketertarikan orang banyak kepada
Yesus
5. Murid-murid yg memakai logika
Ide Khotbah:
• Keteladanan dalam tanggung jawab
pelayanan
• Mujizat mengatasi logika
• Manajemen pelayanan massa
• Yesus akui dan perhatikan kebutuhan
jasmani
• DSB
2. Kelompok Sub Pembahasan
Dengan membuat pengelompokkan berdasarkan
data-data Alkitab yang menjadi pokok kajian
Contoh: Mazmur 100:1-5
• 100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-
soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
• 100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan
sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan
sorak-sorai !
• 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah
Allah; Dialah yang menjadikan kita dan
punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan
domba gembalaan-Nya.
• 100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya
dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-
Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah
kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
• 100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-
Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-
Nya tetap turun-temurun.
•Ayat 1,2, 4 cara beribadah kepada TUHAN
•Ayat 3, 5 alas an beribadah kepada TUHAN
•Ayat 4 tempat beribadah kepada TUHAN
•Ayat 1 pelaku ibadah kepada TUHAN
•Ayat 1-4 perintah dan alas an memuliakan
TUHAN
Semua sub bahasan tersebut adalah ide Kitab
Ide Khotbah
• Ungkapan dan Ekspresi dalam beribadah
• Kebesaran Pribadi dan Kesetiaan
TUHAN
• Umat Yang Beribadah
Mazmur 121:1-8
• 121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke
gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolonganku?
• 121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN , yang
menjadikan langit dan bumi.
• 121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
• 121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur
Penjaga Israel.
• 121:5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di
• 121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada
waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
• 121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap
segala kecelakaan; Ia akan menjaga
nyawamu.
• 121:8 TUHAN akan menjaga keluar
masukmu , dari sekarang sampai selama-
lamanya.
Ide Kitab
• 121:1: Kegalauan peziarah dalam perjalanan
menuju Yerusalem
• 121:2 Keyakinan peziarah akan pertolongan
TUHAN
• 121:3-8 Predikat TUHAN sebagai penjaga
umat dan wujud penjagaan yang dikerjakan
Ide Khotbah
• Penyertaan yang sempurna dari Penjaga
Umat
• Kekuatiran yang tidak berdasar
• Perjalanan hidup yang berkemenangan
3. PENGAMATAN STRUKTUR
KALIMAT
• Ef. 3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-
sama dengan segala orang kudus dapat
memahami, betapa lebarnya dan panjangnya
dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
• 3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun
ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa,
supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah
Kalimat Utama dan penjelas sbb:
Aku berdoa (supaya)
kamu dkk (dapat)
memahami (betapa)
L, P, T, D KK
mengenal (sekalipun)
MSP
Aku berdoa (supaya)
kamu
dipenuhi (di dalam)
seluruh kepenuhan
Allah
* Kalimat utama pertama: “Aku berdoa”
* Objek yang didoakan adalah “kamu”, “segala orang
kudus”
* Isi/ tujuan dari berdoa dihubungkan dg kata
“supaya”,
yaitu: dapat/ mampu memahami, mengenal KK yg
hebat (L, P, T, D, MSP)
* Pengertian dari isi doa: mengerti dan dapat
menjelaskan dengan bahasa sendiri mengenai KK.
Secara konteks jauh dapat melihat mulai pasal 1:3 dst.
* Tempat dipenuhi: di dalam kepenuhan Allah
* Kalimat utama kedua: “Aku berdoa”
* Objek yg didoakan adalah “kamu”
* Tujuan dari doa dihubungkan dg kata
“supaya”, yaitu: dipenuhi ……? Menunjuk
kepada KK yg dialami di sepanjang kehidupan
Ide Kitab:
• Fokus Doa Paulus Untuk Jemaat Efesus
• Kasih Allah yang Mengagumkan
• Pengalaman kepenuhan Kasih Allah Oleh
Jemaat
Ide Khotbah
• Doa Gembala Bagi Jemaat
• Memahami dan Menikmati Kepenuhan
Kasih Allah
• Kasih Allah yang Mengagumkan
• Contoh lain: Rm. 12:1-2
Karena itu,
DKA
Aku menasehatkan kamu (supaya)
M. Tubuh
Hidup
Kudus
Berkenan
Ibadah Sejati
Jangan serupa dunia
berubah budi
membedakan KA
Baik
Semp
• Kalimat utama:
• Objek yang dinasehati:
• Isi/ tujuan dari nasehat:
• Pengertian dari nasehat:
• Dasar dari nasehat:
4. Konteks Dekat
(1 perikop – 1 pasal)
• Lahan pengamatan adalah 1 perikop atau
lebih, dan maksimal 1 ayat
• Ayat pokok merupakan bagian dari
perikop atau pasal tersebut, dan
penjelasan ada di dalamnya
• Berlaku untuk semua jenis Firman (cerita,
doa, pujian, nasehat, dsb)
Contoh: Mat. 19:30 Pembahasan mengenai
“terdahulu akan menjadi yang terakhir” dan
sebaliknya

“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan


menjadi yang terakhir, dan yang terakhir
akan menjadi yang terdahulu.“
• Apabila pengamatan hanya pada 1
perikop berarti lahan pengamatan mulai
dari ayat 27 dengan judul Upah mengikut
Yesus.
• Ayat 27 adalah pertanyaan Petrus
mengenai upah apa yang akan diperoleh
dari pengorbanannya
• Ayat 28 adalah jawaban Yesus mengenai upah
yang secara khusus akan diterima para murid
inti pada pasca kedatanganNya kembali:
memerintah bersama Kristus atas suku-suku
Israel
• Ayat 29 upah untuk semua orang yang telah
berkorban karena percaya dan mengikut
Yesus: akan memperoleh seratus kali lipat.
Apakah matematis atau metafora dari sebuah
kesempurnaan berkat?
• Ayat 30 semua janji berkat tersebut adalah
pasti, namun yang belum pasti adalah si
penerimanya, karena berpotensi berubah iman
dan kesetiaan di akhir hidupnya
• Jadi, ayat 30 adalah sebuah nubuat sekaligus
peringatan serius dari Yesus bahwa yang
terpenting bukan upah melainkan kekuatan
iman dan kesetiaan sampai langkah terakhir
• Ide Khotbah:
1. Langkah pertama penting, namun lebih
penting langkah terakhir
2. Berkat Tuhan itu penting, namun lebih
penting iman dan kesetiaan
3. Kagum pada Yesus sampai langkah
terakhir itulah jati diri orang-orang
percaya
4. DSB
Contoh lain: Fil. 4:19
• Allahku akan memenuhi segala
keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
• Lahan pengamatan 1 pasal (ayat 1-23)
1. Apa pengertian ayat tersebut khususnya pada
kata “segala keperluan”?
Jawaban ada pada ay. 7, 12, 13, 23
Damai sejahtera, makanan minuman,
kekuatan menanggung perkara, kasih karunia
bagi roh
2. Bagaimana hal tersebut terjadi? Alah akan
menyatakan secara penuh di dalam Kristus.
Para penerima adalah orang-orang yg ada di
dalam Kristus
3. Apa yang harus dilakukan orang-orang yang
ada di dalam Kristus agar secara pasti menerima
segala berkat Allah tersebut?
a. Memohon dan bersyukur ay. 6
b. Saling menasehati dan menguatkan ay. 2, 3
c. Memberi bantuan bagi sesama tubuh Kristus
dan keperluan pelayanan ay. 14-16. Prinsip
“berilah maka akan diberi” adalah dalil pasti
dari pihak Allah. Namun memberi karena
sudah diberi dan peduli itu yang terbaik
• Ide Khotbah
1. Kelengkapan berkat Allah bagi orang-
orang percaya
2. Kepedulian kasih memajukan pekerjaan
Tuhan
3. Kristus Yesus Sumber segala berkat
5. Biografi
• Pesan Allah dapat melalui kehidupan para
tokoh Alkitab baik tokoh-tokoh yang terkenal
baik maupun jahat, sebab Firman berguna
untuk menegor dan memperbaiki yang salah
dan membimbing dalam Kebenaran
• Prinsip penafsiran biografi adalah
memperhatikan kehidupan salah satu tokoh
Alkitab secara teliti dan memperoleh pesan-
pesan Tuhan dalam kehidupan tokoh tersebut
• Pekerjaan pokok adalah mengumpulkan
sebanyak dan selengkap mungkin data-
data salah satu tokoh Alkitab
Langkah-langkah mempelajari tokoh:
1. Tentukan tokoh yg dipilih
2. Catat sumber-sumber yg memberi data-data
tentang tokoh tsb baik langsung maupun tidak
langsung
3. Catat ayat-ayat sbg sumber data tokoh tsb
secara urut
4. Susun dg teratur, meliputi: kronologi
kehidupan, karakter-karakter, peristiwa-
peristiwa yg dialami, geografi peristiwa, dsb
5. Mengambil pelajaran-pelajaran dan penerapan
6. Berlaku juga pada sebagian kisah dalam
pasal/
perikop-perikop tertentu
7. Sangat dimungkinkan menggunakan sumber-
sumber sekunder lainnya untuk melengkapi
data-data tokoh
• Contoh: Biografi Yusuf dalam 2 perikop
Pasal 37:1-11
* Anak Yakub tinggal di Kanaan
* Usia muda, sebagai gembala ternak
* Sering melaporkan kejahatan saudara2nya
* Lebih dikasihi oleh ayahnya, dibuatkan baju
maha indah
* Dibenci oleh saudara2nya (cemburu)
* Bermimpi menjadi raja
Pasal 37:12-36
* Melaksanakan tugas menjenguk saudara2
* Hendak dibunuh
* Dipermalukan dan dimasukkan ke sumur
• Dijual kepada saudagar2 Midian dan dibawa
ke
Mesir
Ide Kitab:
• Yusuf seorang anak yang taat dan pekerja
• Yusuf disayang oleh ayahnya melebihi saudara-
saudara tuanya
• Yusuf tidak menyukai perbuatan jahat saudara-
saudaranya dengan tidak terlibat dan melaporkan
kepada ayahnya
• Yusuf memperoleh mimpi dan meyakini mimpi
tersebut akan menjadi kenyataan
• Yusuf adalah korban dari kemarahan dan
kecemburuan saudara-saudaranya
Ide Khotbah
• Disayang namun tetap tidak sembarangan
• Siap menerima resiko karena melakukan
kebenaran
• Optimis pada masa depan di tangan
Tuhan
• Biografi Yunus dalam 4 pasal (Tugas
peserta seminar)
6. ARTI KATA/ LITERAL &
KOMPARASI TERJEMAHAN
• Penafsiran yang berfokus pada pengertian
atau makna dari suatu kata yang tertulis
berdasarkan bahasa yang dipakai
• Contoh: Maz. 1:1 kata “berbahagailah
orang”. Pengertian kata tersebut dapat
diperoleh dari Kamus dan versi terjemahan
Alkitab lainnya. Menurut ASV, KJV
memakai kata “Blessed” = “Diberkatilah
orang”.
• Berdasarkan terjemahan bahasa Jawa
dipakai kata “Rahayu” yg lebih menunjuk
kepada keunggulan keadaan baik jasmani
dan rohani. Dapat disimpulkan bahwa
“berbahagialah yg dimaksud dalam ayat ini
adalah keadaan terbaik oleh karena berkat
TUHAN yg meliputi jasmani dan rohani.
• Contoh lain: Kis. 2:41 “Orang-orang yang
menerima perkataannya itu memberi diri
dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa”.
• ASV memakai kata “received”, KJV memakai
kata “gladly received”, YUN memakai kata
“………….” yang dapat berarti sangat tertarik
dan tak mau melepaskan. Jadi kata
“menerima” terkandung muatan sangat tertarik
dan bergairah
PENYUSUNAN GARIS BESAR
KHOTBAH
Adalah proses sistematisasi khotbah dalam bentuk
kerangka khotbah sebagai acuan dalam penyampaian
isi khotbah
Biasanya terdiri dari:
- Ayat pokok dan Ide Khotbah/ Tema
- Pendahuluan: Harus menarik
- Isi Khotbah (idealnya 3 – 4 poin pembahasan),
termasuk aplikasi
- Penutup
Contoh Penyususnan Garis Besar Khotbah
A. Ayat Pokok: Yoh. 10:11
B. Tema: Kriteria Gembala Yang Baik
C. Pendahuluan: Yesus Kristus
memperkenalkan diri sebagai Gembala yang
baik menegaskan bahwa Ia adalah demikian.
Namun perkenalan dan penegasan Yesus
dapat menjadi teladan bagi kita para gembala
pelaksana. Apa saja kriteria gembala yang
baik dalam konteks ayat tersebut?
D. Isi Khotbah: Kriteri gembala yang baik
1. Mengenal domba-dombanya (10:3-4). Kriteria yg
Yesus sampaikan adalah mengenal nama-nama dan
kebutuhan domba-domba.
a. Pelajaran praktis: rajinlah mencari tahu keadaan
domba (jasmani, jiwani, dan rohani), minta hikmat dan
kemampuan dari Tuhan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, rajin mendoakan domba-domba)
b. Ilustrasi, cerita, kesaksian pengalaman: pemimpin
rombongan harus mengenal nama-nama peserta dan
memperhatikan kebutuhan mereka. Pimpinan perusahaan
dalam segala level perlu mengenal orang-orang yg
dipimpinnya. DSB
2. Menjadi hidup domba-domba berkualitas (10:10).
Kehadiran Kristus membawa kehidupan yg berkualitas
bagi domba-domba, sebab Ia telah membebaskan kita dari
belenggu dan akibat dosa. Kita sudah menjadi milikNya yg
sah. Hidup dan masa depan kita berarti serta pasti.
Demikian juga dg kehadiran kita di tengah-tengah jemaat
harus dapat membuat kualitas hidup mereka meningkat.
a. Pelajaran praktis: ajari jemaat untuk jujur,
bertanggungjawab, bekerja keras, berpendidikan tinggi dan
mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Dengan demikian para
gembala pelaksana harus meningkatkan kualitas hidup
dalam segala aspek termasuk aspek pengetahuan.
b. Ilustrasi, cerita, kesaksian pengalaman
3. Siap pasang badan menjaga dan melindungi domba-domba
(ay. 9-11). Gembala yg baik adalah sekaligus sebagai pintu yg
menjaga para domba dari binatang buas, penyesat dan
penyesatan. Gembala siap berkorban apapun demi keselamatan
domba-domba. Yesus Kristus teladan sempurna karena Ia
menjaga domba-domba dari penyesat dan penyesatan, dan Ia
berkorban nyawa bagi keselamatan domba-domba.
a. Pelajaran praktis: pelayanan perkunjungan sangatlah
penting, karena persoalan-persoalan yg dialami domba dapat
diketahui. Kita harus menyelamatkan rumah tangga yg hampir
cerai, kita harus selamatkan masa depan anak-anak yg
terpengaruh pergaulan buruk, kita harus berada di menara
pengawal memantau ajaran-ajaran yg dapat dikonsumsi oleh
jemaat agar mereka tidak disesatkan.
b. Ilustrasi, cerita, kesaksian
E. Kesimpulan: Kriteria gembala yg baik bukan
berasal dari kita, namun Kristuslah yg
menyatakannya. Bahkan Ia sendiri sebagai
teladan sempurna Gembala yg baik. Marilah kita
bertekad untuk menerapkannya dengan
memohon kemampuan dari Roh Kudus. Tentu
saja kita tidak akan sempurna sebagai gembala
seperti Kristus. Namun pedoman Kristus wajib
dipahami dan diterapkan oleh para gembala
pelaksana. Tuhan memampukan kita semua
IMAJINASI
• Proses pada pra penyampaian khotbah yaitu
dengan melakukan khotbah dalam pikiran/
batin dengan membayangkan bahwa dirinya
sedang berkhotbah di hadapan para audien
dengan materi yg sudah dipersiapkan
• Proses imajinasi sangat berguna dalam
persiapan khotbah untuk memperoleh hasil yg
maksimal. Hal tersebut dikarenakan dalam
proses imajinasi terdapat pula tindakan
evaluasi terhadap khotbah yg disampaikan
PENYAMPAIAN KHOTBAH
• Ada 4 hal yang sangat penting dan perlu
diperhatikan dalam penyampaian
khotbah:
1. Segi tekhnis penyampaian:
2. Segi etika penampilan dan perkataan
3. Segi isi/ konten khotbah
4. Segi karakter pengkhotbah
1. Segi tekhnis penyampaian:
a. Mengikuti teori-teori komunikasi yaitu:
body language, pelafalan, speed, jeda, power
volume, dan intonasi
b. Menggunakan efektif waktu yg sudah ditentukan.
Idealnya 30 – 45 menit, kecuali ibadah khusus yg
biasanya lebih singkat
c. Kuasai panggung dan audien dengan tatapan mata
kepada semua audien
2. Segi etika penampilan dan perkataan
a. Pakaian rapi dan sopan termasuk
ketika berkontekstual dengan audien
b. Kosakata yg dipilih halus tidak vulgar
dan terkesan porno (kecuali topic
khusus), tidak kasar dan bukan makian
3. Segi isi/ konten khotbah:
a. Merupakan ide Kitab
b. Berupa pengajaran yg sistematis
c. Jelas, mudah dipahami dan bersifat praktis
4. Segi karakter pengkhotbah:
Ramah, penuh kasih dan bersahabat, tidak
sombong, motivasi murni, dan berintegritas, dsb

Anda mungkin juga menyukai