Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Mendesain Metode PA Di Sekolah dan Di Jemaat

Dosen Pengampu: Mecry Wanra Katriani Waney, S. TEOL, M.PAK.

DISUSUN OLEH (Kelompok. 6)

Eunike Pepa

Aprillia Pangkey

Risnawaty Durian

Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen

Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaanNya sehingga dapat
menuntun kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Mendesain Metode
PA Di Sekolah dan Di Jemaat”untuk memenuhi tugas dari dosen

Terimakasih kepada dosen pengampu yang sudah memberikan tugas ini guna menolong
setiap mahasiswa agar dapat mengetahui pembuatan makalah. Juga kepada teman-teman yang
senantiasa membantu juga dalam penyelesaian makalah ini.

Diharapkan dengan adanya pembuatan makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Sekian terimakasih, Tuhan Memberkati.

Manado, November 2020

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alkitab adalah kitab suci orang Kristen yang dipercaya sebagai Firman Allah.
Alkitab ini dibukukan dari berbagai tulisan yang berasal dari berbagai penulis yang
memiliki latar belakang dan konteks yang berbeda-beda. Pengajaran akan isi Alkitab
bukan hanya didapatkan di Gereja tetapi juga diperoleh di lingkungan sekolah dan di
dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk belajar dan mengajarkan Alkitab, kita perlu
sebuah metode yang dikenal dengan Metode Penelaahan Alkitab. Tapi sebelum lanjut
lebih dalam lagi, kita perlu mengetahui serta memahami dasar alkitabiah penelaahan
Alkitab.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dasar metode penelaahan Alkitab


2. Apa sajakah ayat-ayat yang menjadi landasan alkitabiah penelaahan Alkitab yang
di desain.

C. Tujuan
a. Menjelaskan definisi dasar metode penelaahan
b. Menyebutkan serta menjelaskan ayat-ayat yang menjadi dasar alkitabiah
penelaahan
BAB II
PEMBAHASAN

I. Penelaahan Alkitab di Jemaat


Penelaahan Alkitab membutuhkan penelitian yang baik bagi jemaat terhadap
Alkitab sehingga dan pendekatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
pelaksanaannya harus menggunakan pengetahuan yang rasional, serta pendekatan yang
bersifat ilmiah sehingga upaya pengkajian itu benar-benar memiliki nilai keabsahan.
Sejatinya, pelaksanaan PA mesti menggunakan referensi-referensi yang handal sebagai
sumber informasi yang akurat untuk mengetahui makna yang sesungguhnya dari teks
yang dikaji atau ditelaah tersebut.

Penelaahan Alkitab di Sekolah


Sekolah adalah tempat didikan bagi anak-anak. Sekolah adalah sebuah lembaga
yang dirancang untuk pengajaran kepada siswa atau murid dibawah pengawasan guru.
Penelaahan Alkitab di sekolah adalah supaya pelajar bisa mempelajari suatu
penyelidikan sistimatis, cermat, dan teratur dari Firman Allah, dengan pikiran yang
waspada dan hati terbuka yang berdoa . PA di Sekolah bermanfaat memerlukan upaya
bagi pelajar, Tetapi masih dalam jangkauan guru dengan kecerdasan rata-rata. Untuk
memahami seluruh isi Alkitab tidak ada “jalan tol” atau “sim salabim”. Yang ada adalah
kombinasi antara bergantung dan berusaha. Bergantung pada Roh Kudus merupakan
sikap yang harus ada pada setiap orang yang rindu memahami Alkitab. Sebab Dialah
Pengajar Firman yang Sejati. Bagaimanapun besarnya upaya yang kita lakukan jika
tanpa pertolongan, yaitu penerangan Roh Kudus hasilnya akan sia-sia. Berusaha
sungguh-sungguh untuk rajin dan tekun membaca dan menelaah Alkitab merupakan
tindakan yang harus dilakukan. Untuk memahami Alkitab seseorang harus memiliki
kerinduan dan pelatihan yang sungguh-sungguh secara disiplin. Dalam mempelajari
Alkitab guru harus mampu membuat sebuah strategi agar supaya pelajar bisa memahami
Alkitab dengan baik.

II. Definisi dasar metode Alkitab, dan Penelaahan

Metode-metode Penelaahan Alkitab

A. Dasar dan Tujuan Penelaahan Alkitab :


 Persekutuan (pertemuan/hubungan persaudaraan orang percaya / seiman sesuai
dengan rencana dan kuasa Tuhan)
 Hidup berdasarkan firman Tuhan (menggali dan mempelajari Alkitab sebanyak
mungkin (kontinu/teratur)
 Kemuliaan Tuhan (saling meneguhkan dalam menyaksikan kebesaran dan anugerah
Tuhan)
 Pemuridan (panggilan menjadi ļmurid Kristus dan hidup dalam Kasih)
 Misi (keterlibatan dalam penyebaran Injil)

B. Pedoman Dasar PA : (Gerbang keberhasilan kelompok PA)

Alkitab sebagai panduan utama. Demikian juga diperlukan Panduan pelengkap


seperti :Buku tulis, buku tafsiran, kamus,Atlas Alkitab, konkordansi untuk melengkapi
pembahasan.

 Milik bersama (membuat fokus dan spesifikasi pembahasan)


 Hati terbuka (memiliki motivasi yang benar : terbuka serta memperhatikan sesuatu
yang baru, rajin dalam penyelidikan firman)
 Tidak menyimpang (perasaan nyaman karena pembahasan yang tepat, persiapan
yang baik, terbuka dan saling meneguhkan)
 Kelompok yang ideal (partisipasi aktif dalam seluruh kegiatan)

III. Kepemimpinan :

A. Langkah-langkah Praktis dalam membentuk suatu kelompok :


 Keinginan bersama (timbul dari minat dan kerinduan iman)
 Arah/tujuan yang jelas (Judul harus menarik, tehnik/strategi pembahasan dan
pencapaian masalah)
 Persiapan yang matang (mengajak serta mengingatkan sebelum pertemuan)
 Waktu dan tempat yang disepakati bersama (Waktu yang tepat : kosong dari
kegiatan rutin, pembekalan dalam bentuk refreshing dan retreat)

B. Sikap/arah kepemimpinan dalam pelaksanaan PA :


 Berpedoman pada Firman Tuhan ( Setia dan taat pada Firman)
 Tepat waktu (Jauh dari rutinitas dan dampak psikologis negative)
 Saling mengenal
 Persiapan materi. Yang perlu dilakukan : dialog, waktu berpikir,berpedoman pada
Alkitab Yang harus dihindari: superioritas, egois dalam pendapat, ngawur
 Limit waktu (membagi pertanyaan untuk memudahkan dalam pencapaian
tujuan/solusi)
 Perenungan dan doa

C. Hal-hal yang harus diatasi bersama oleh kelompok :


 Pertanyaan : Konkrit, jelas dan terpusat
 Saling berpartisipasi dan saling memperhatikan (memperkenalkan anggota baru,
persiapan petugas dan materi, kesimpulan dan kesaksian, lebih memperhatikan
daripada diperhatikan)
 Berfokus pada topik (membatasi diri terlibat dalam ragam penjelasan)
 Jujur pada keterbatasan dan terbuka untuk dikoreksi
 Senantiasa dalam Kasih

D. Komponen kehidupan kelompok kecil dalam PA


 Diskusi (mempelajari+menghafalkan ayat Alkitab, sharing, berdoa dan meditasi).
 Berdoa (Bernyanyi, membaca, menulis/membaca puisi, berlutut, mengangkat
tangan).
 Membagikan beban doa dan mengembangkan karunia (makan bersama, rekreasi,
retreat, dsb)
 Mendoakan teman yang bukan Kristen.
IV. Metode Penelaahan Alkitab :

A. Dasar :
 Firman Tuhan menerangkan firman Tuhan;
 Rajin & Tekun membaca firman (1 Tim 4:13);
 Menguatkan Iman Percaya;
 Membimbing dan membaharui

B. Model dan Pengembangan PA :

Aktual :
 Kelompok (Contoh : Pendalaman nats berdasarkan judul&syair dari setiap
nyanyian yang dipelajari oleh kelompok Koor dalam setiap latihan)
 Sekolah (Menghubungkan mata pelajaran terkait dengan pengalaman/ hidup
rohani)
 Rumahsakit (Menghubungkan nats dalam bentuk peneguhan/ penguatan iman
dalam pembacaan/perenungan firman)
 Baptisan, Perkawinan, dukacita (Peneguhan sesuai dengan makna kegiatan )
 Media komunikasi (Pembahasan topik sesuai dengan materi yang disampaikan
melalui Radio,TV, film dokumentasi)
 Kepustakaan : Pembaahasan serta memberikan pandangan terhadap materi yang
disdampaikan dalam Novel, cerita, suratkabar, dsb)
 Planelgrap: Cerita bergambar/sket dan menjadi dasar pembaahasan nats yang
akan didiskusikan. Gambar tersebut berupa symbol, illustrasi, lukisan, dsb.
Diperlukan materi seperti : kertas plano, gunting, lem, dsb)
 Peragaan/dramatisir (pembahasan nats berdasarkan konteks, seperti : penciptaan,
kelahiran Tuhan Yesus, Anak yang hilang,dsb)
 Penerjemahan (menyalin dan menafsirkan nats untuk difahami dan dimaknai)
 Pertanyaan (pembahasan yang berfokus pada sejumlah pertanyaan antara lain
:Latarbelakang, waktu dan karakteristik nats
Istilah-istilah (baru dan sukar)
 Pokok pikiran yang perlu dipedomani
 Hubungan nats
 Pengenalan pada kehidupan
 Pertanyaan masih dapat dibagi dalam hal yang umum dan khusus. Contoh hal
umum:
 Pemahaman tentang kollekte.
 Fakta aktuil : Sejarah, ekologi, arkeologi

Relevan :
 Ceramah (penguraian nats secara rinci, namun berdampak bagi peserta : malas
dalam penyelidikan, ketergantungan pada pemimpin dan kurang dewasa dalam
iman)
 Paraphrase/perenungan dan meditasi peristiwa (Pendalaman materi dengan
mengambil topik yang umum seperti : kitab Evangelium, Surat-surat Paulus,
Kitab Nabi, Mazmur serta menghubungkannya dengan masa kini : kaitannya
dengan pribadi dan kelompok, gereja dan masyarakat, bangsa dan Negara,
manusia,dunia dan alam. Membaca serta menemukan makna yang ada dalam nats,
berbagi alas an dalam bentuk dialog. Biasanya metode ini dilakukan bagi mereka
yang sudah mapan).
 Swedia (Membuat tanda-tanda dalam kertas kosong dan Pemimpin bertanya pada
anggota akan nats, mengajak merenungkan/bimbingan Tuhan untuk mengerti
makna gambar, menuliskan arti dan maknanya serta menerangkan arti tiap tanda
gambar/symbol dan mengenangnya /menjadi pesan nats)
 Induksi (cara yang utama karena menyelidiki nats secara sistematis, terperinci dan
terfokus pada tujuan. Hal ini lebih baik karena bersama mencari sumber dari
Alkitab, partisipasi aktif seluruh peserta, analisis nats mengacu pada pertanyaan
yang sudah dipersiapkan.
 Demikian juga tahapan ini lebih mengutamakan pengamatan berdasarkan fakta
(siapa, apa, kapan, dimana), menafsirkan fakta (mengapa, bagaimana,
menjelaskan, menanyakan arti, dsb) dan menerapkan dalam kehidupan tentang
kebenaran (perenungan, penerapan pada diri).
Yang perlu dihindari :
 Papan loncatan (pembahasan terfokus papa pengalaman dan prasangka. Alkitab
hanya sebagai papan pelontar, sehingga sangat bertentangan, tidak mempunyai
kesimpulan)
 Deduksi (menemukan berita aktuil untuk dibahas serta mencari nats dalam
Alkitab menjadi pendukung pendapat pribadi. Bnd. Saksi Jehovah, Mormon,
Christian Science, dsb).

V. Persiapan menulis PA :
Dasar penulisan (Hal-hal yang perlu diingat) :
 Topik terbatas dan jelas, sederhana, menarik dan berkaitan dengan pengalaman
 Identifikasi masalah, tujuan, istilah-istilah sulit dan mempunyai makna dan
relevansi
 Tafsiran yang jelas, perbandingan, penerapan dan kesimpulan.
Struktur Nats :
 Pelaku dan kharakteristik dalam nats
 Isi/intisari permasalahan (pemahaman dan pemaknaan nats)
 Waktu dan tempat
 Latar belakang, hubungan nats, tujuan dan kaitannya dengan aksi/ reaksi/interaksi
Pesan dan makna :
 Kesan yang ditimbulkan (kaitannya dengan ilmu, pengalaman dan masalah)
 Pengembangan wawasan dan membawa perubahan
 Janji/ikrar dan kesetiaan Iman
VI. Evaluasi :
Dasar: Terbuka, positif pada kritik untuk kebaikan dan kemajuan. (feedback bagi
pemimpin dan kelompok)
 Evaluasi materi : Praktis, pemahaman, pengertian, sistematis?
 Evaluasi Pemimpin : Persiapan, keberhasilan, efektif, komunikasi, pendapat dan
Etika?
 Evaluasi pada kelompok : Menemukan yang baru, pengenalan sesama anggota,
peninjauan kekuatan (merasa diterima, motivasi dalam partisipasi: dorongan bagi
yang lemah dan pengendalian diri bagi yang mapan, saling memperhatikan/
berinteraksi) dan kelemahan (menyenangkan/ membosankan), kebutuhan waktu
untuk konseling, tanggapan (ketegasan, kehangatan, kesungguhan) dan perubahan
sikap, kerinduan pada Tuhan dan kesaksian.
VII. Definisi Alkitab dan Alkitabiah

Alkitabiah berasal dari kata dasar Alkitab. Alkitab biasanya disebut sebagai buku
di atas segala buku. Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Alkitab adalah nama kumpulan kitab-kitab yang diakui sebagai kanonik,
dan diakui sebagai Firman Allah oleh gereja Kristen. Alkitab merupakan firman Allah,
kitab suci umat Kristen. Alkitab ditulis oleh orang-orang saleh yang di ilhami ALLAH.
Alkitab terdiri dari 2 bagian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama
berisi riwayat dan panggilan Allah kepada bangsa Yahudi dan nubuat tentang Mesias
yang dijanjikan, yang akan datang sebagai Juruselamat manusia. Sedangkan Perjanjian
Baru berisi tentang berita keselamatan di dalam Tuhan Yesus kristus dan bagaimana
dapat memperoleh keselamatan itu. Alkitab ditulis oleh sekian banyak orang dengan
berbagai macam latar belakang diantaranya raja ,imam, nabi, rasul, nelayan , gembala,
petani, dan lain-lain. Alkitab berisi tentang sejarah / catatan pekerjaan Allah kepada
manusia dan rencana Allah terhadap dunia ini.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud


dengan Alkitabiah adalah yang ada hubungannya dengan Alkitab, atau yang berdasarkan
Alkitab.

VIII. Definisi Penelaahan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata penelaahan berasal dari kata dasar
“telaah” yang artinya penyelidikan; kajian; pemeriksaan; penelitian. Jika ditambahkan
awalan me-, menjadi menelaah yang berarti mempelajari; menyelidik; mengkaji;
memeriksa; memilik. Kata penelaahan sendiri berarti proses, cara, perbuatan menelaah.
Jadi, kata penelaahan dapat diartikan sebagai proses/perbuatan/cara mempelajari,
menyelidik, mengakaji, memeriksa, memilik.

Penelaahan dapat diartikan juga sebagai penelitian. Penelitian atau Research


berasal dari kata “Re” dan “To Search”, yang berarti mencari kembali. Penelitian adalah
usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi
seperti observasi sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan fakta yang ada. Berbicara tentang penelaahan berkaitan pula dengan kata
hermeneutik (penafsiran). Hermeneutika Alkitab adalah suatu usaha untuk menjelaskan,
menginterpretasi, dan menerjemahkan teks-teks Alkitab. Alkitab perlu dijelaskan supaya
isinya dapat dipahami oleh umat. Melalui proses tersebut, pembaca dapat mengerti berita
yang disampaikan oleh Alkitab. Unsur penafsiran yang paling kuat adalah bahasa karena
selalu berhubungan dengan komunikasi.

Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ερμηνευτική. Kata ini diambil
dari nama dewa Hermes. Dewa Hermes di dalam mitologi Yunani adalah dewa yang
bertugas mewartakan berita dari para dewa kepada manusia. Pembagian penafsiran ini
dikelompokkan dalam dua bagian sesuai dengan pembagian naskah Alkitab dalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Sifat dari hermeneutika yang pertama; ilmiah, masuk akal, dapat diuji dan
dipertahankan. Dalam bahasa Inggris lazim dipakai istilah exegesis yang diadobsi dari
kata Yunani, εξήγηση. Arti harafiahnya adalah "membawa keluar", yaitu menarik sebuah
pelajaran atau makna dari naskah tertentu, dalam hal ini adalah Alkitab. Kata
hermeneutik juga mempunyai arti menyampaikan (suatu pikitan atau keinginan),
menjelaskan dan menerjemahkan. Hermeneutik berperan penting dalam penafsiran
Alkitab,karena merupakan disiplin ilmu yang memikirkan konsep-konsep, prinsip-prinsip
yang di pakai untuk memahami dan menafsir Alkitab. Hampir semua orang Kristen
setuju, hermenuetik itu penting. Karena Alkitab merupakan sumber utama umat Tuhan
mengenal Allah dan Alkitab perlu dipelajari dengan penafsiran. Awalnya penafsiran
ditujukkan untuk memahami isi suatu teks. Tujuan penafsiran yang baik adalah
menemukan pengertian yang jelas dari teks itu.

IX. Dasar Alkitabiah Penelaahan Alkitab


Alkitab adalah sumber utama untuk melakukan penelaahan Alkitab. Untuk itu,
kami akan menjelaskan mengenai beberapa ayat yang menjadi dasar alkitabiah
penelaahan alkitab. Ayat-ayat tersebut antara lain:
Ezra 7:10. Sebab Ezra telah bertekat untuk meneliti Taurat TUHAN dan
melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
Meneliti Taurat TUHAN dan Melakukannya serta Mengajar.
 Ezra menjadi teladan bagi semua orang yang mengabdikan diri sebagai orang
yang diurapi oleh Allah untuk meneliti, menaati, dan mengajarkan Firman Allah
(Ezra 7:6-10). Ezra percaya bahwa hukum Taurat diberikan melalui Musa oleh
Allah sendiri, dan arena itu menjadi kekuasaan tertinggi untuk seluruh umat Allah
(Ezra 7:6).
 Ezra mengabdikan dirinya untuk meneliti (harfiah “mencari”). Firman Allah. Ia
berusaha untuk mengetahui jalan pikiran Allah dalam semua hal yang berkaitan
dengan kehidupan ini, dunia, dan maksud-maksud Allah bagi umat-Nya. Jadi,
hikmat Allah ada di dalam dirinya .
 Ezra mengabdikan diri untuk menaati ketetapan-ketetapan Allah dan standar-
standar-Nya yang benar. Apa yang diajarkannya, dilakukannya juga .
Penelaahan Alkitab sudah berlangsung sejak zaman Perjanjian Lama. Ezra 7:10
menceritakan mengenai Ezra, seorang ahli kitab yang mengabdikan diri untuk meneliti,
menaati dan mengajarkan Firman Allah. Kita harus meneladani sikap Ezra yang tidak
hanya mempelajari dan meneliti Kitab Suci (Firman Allah), tetapi dia juga menaatinya
serta mengajarkannya kepada bangsa Israel.
Yosua 1:8. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah
itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis
di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
Kitab Taurat
Frasa ini mengacu kepada kelima kitab pertama dalam Alkitab yang mencatat
Firman, perintah, dan penyataan Allah kepada Musa. Yosua harus setia kepada firman
Allah dengan membicarakannya, merenungkannya, dan menaatinya.
Renungkanlah itu Siang dan Malam. Merenungkan, berarti membaca dalam hati atau
bicara kepada diri sendiri sementara berpikir. Hal ini meliputi memikirkan Firman dan
jalan Allah, dan menerapkannya di dalam kehidupan.
Penelaahan Alkitab yang dilakukan oleh Yosua adalah dengan cara memperkatakan (di
dalam hati) Kitab Taurat. Dia juga harus merenungkan, memikirkan, bahkan
menerapkannya di dalam kehidupan. Bahkan sebagai pemimpin Israel, Yosua harus
mengajarkan dan mengingatkan isi kitab Taurat kepada bangsa Israel.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Di dalam penelaan dapat di artikan juga sebagai penelitian, dan ini kami simpulkan penelitian
atau penelaan di artikan penelitian usaha seseorang yang di lakukan secara sistematis mengikuti
aturan-aturan metodologi seperti obsevarsi sistematis dan control yang berdasarkan apa yang
telah di lakukan dalam bernagai aspek yang ada dalam hidup manusia.

Hermeneutik ini di ambil dari dewa hormes. Di dalam metodologi yunani adalah dewa yang
bertugas mewartakan berita dari para dewa kepada manusia. Pembagian penafsir ini
dikelompokan dalam dua bagian seusai dengan pembagian naskah Alkitab dalam perjanjian
Lama dan perjanjian Baru.

Anda mungkin juga menyukai