Anda di halaman 1dari 5

Homiletika

I. Khotbah Yang Baik


1. Apakah Khotbah yang Baik?
- Sebuah Khotbah yang baik adalah persembahan kepada Allah dan juga persembahan kepada
Jemaat
- Sebuah khotbah yang baik adalah penjelasan, penafsiran, ilustrasi dan Penerapan Firman
Allah yang telah dicocokkan dengan kebutuhan jemaat dan bukan sebuah ceramah
mengenai sifat Allah atau mengenai keadaan masyarakat.
- Sebuah Khotbah yang baik harus dikuasai oleh Roh Kudus. Kalau tidak, si pengkhotbah hanya
mencoba menirukan kuasa hamba-hamba Tuhan yang hebat. (bandingkan anak-anak Skewa
Kis. 19:11-20)
- Sebuah Khotbah yang baik hanya dapat disampaikan oleh Pengkhotbah yang memiliki
kehidupan yang suci (1 Tim. 3:1-7; Titus 1:6-9). Air tidak dapat mengalir dengan baik di pipa
yang kotor, antara lain :
 Percaya Yesus (Sudah Lahir Baru)
 Menguasai Firman Tuhan
 Pribadi yang menjadi berkat : menjadi kemuliaan Tuhan, Bergantung pada Roh
Kudus serta focus pada Firman dan bertumbuh di dalam Tuhan.
 Menguasai prinsip komunikasi : mengetahui apa yang dibicarakan/disampaikan,
mengetahui kepada siapa dia akan bicara, dan mengatahui bagaimana cara
membicarakannya /menyampaikannya.
- Sebaiknya khotbah bersifat eksposisi, yaitu menjelaskan dan menerapkan satu prikop saja
dari pada satu tema yang diambil dari beberapa prikop. Mengapa?
o Lebih menolong untuk tetap berhubungan dengan pandangan Alkitabiah
o Lebih menjaga agar pengkhotbah menggali tema yang asli dari Alkitab dari pada
memasukkan tema yang modern ke dalam Alkitab
o Lebih menjaga perimbangan agar pengkhotbah tidak hanya mengkhotbahkan tema-
tema yang dia sukai saja
o Lebih mendorong pengkhotbah untuk belajar
o Menolong jemaat untuk mengetahui isi Firman Allah

2. Tujuan Khotbah yang baik (2 Tim. 3:14-17)


a. Untuk menjaga kesehatan rohani jemaat agar jemaat bertumbuh (dewasa)
b. Untuk menyembuhkan penyakit rohani jemaat agar tidak menular
c. Untuk membawa orang mengenal dan percaya kepada Yesus (penginjilan)

3. Elemen Khotbah yang Baik


a. Pendahuluan/Pengantar, Judul
b. Tema (Ide) Utama
c. Konteks
d. Struktur
e. Tema Teologi Biblika
f. Aplikasi Kekinian

II. Cara Menyiapkan Khotbah Yang Baik


Prinsip dan Metode untuk Menggali dan menemukan Berita Teks
1. Tetap pada garis (prinsip) : tidak menambahkan dan tidak mengurangi Firman Tuhan. Sejak
zaman Musa dan nabi-nabi setelah itu bahkan sampai pada zaman Yesus dan para rasul, Allah
telah menyatakan dengan jelas bahwa juru bicaraNya harus mengatakan apa yang telah Dia
katakan tidak lebih dan tidak kurang. Kel. 4:10-16, Ulangan 4:1-2; 12:32; 1 Sam.3:1-4:1; Amsal
30:5-6; Yeh. 3:1-11; Yer. 1:17, 23:21-40; Yoh. 7:16-19; 12:49-50; Wah.22:18-19.
2. Teks dan Kerangka Berpikir (prinsip). Prinsip: Kita perlu mengizinkan Alkitab membentuk
kerangka berpikir kita ketimbang mengizinkan kerangka berpikir kita membentuk penafsiran kita
akan Alkitab. Teks adalah prikop atau bagian Alkitab yang akan kita pelajari atau
khotbahkan/ajarkan. Kerangka berpikir adalah cara dasar kita untuk memahami berbagai hal dan
ini akan mempengaruhi cara kita membaca dan memahami teks. Catatan: tidak selamanya
kerangka berpikir kita salah, tetapi jika setelah belajar Alkitab dan kerangka berpikir kita tidak
sesuai dengan Alkitab maka kita harus membiarkan teks yang berkuasa dan membentuk
kerangka berpikir kita. Alkitab berasal dari Allah (2 Pet. 1:21), Alkitab diilhamkan oleh Allah (2
Tim.3:16a), Alkitab benar dan bisa diandalkan (Mat. 5:17-18), Alkitab cukup bagi iman dan
praktek hidup kita (2 Tim. 3:16b).
3. Mengajukan pertanyaan yang dalam/baik
Pengamat (orang yang belajar Firman Allah) yang baik harus melatih dirinya dengan seni
bertanya (membuat pertanyaan). Dalam kenyataan, pertanyaan yang baik merupakan hal yang
terpenting yang perlu diingat dan dipraktekan pada saat mempelajari Firman Allah. Lewat cara
ini kita akan belajar tentang pikiran dan hati Allah dan cara ini merupakan kunci kepada
perubahan yang Allah bawa dalam kehidupan kita, perubahan untuk kebaikan kita dan
kemulaianNya.
Pertanyaan yang baik adalah menanyakan sesuatu yang mungkin tidak jelas di dalam teks tetapi
penting untuk memahami maksud si penulis yang sebenarnya.
Pertanyaan jangan hanya bersifat informasi tetapi lebih bersifat observasi atau pengamatan.
Beberapa contoh pertanyaan: apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
Sikap hati dalam mengajukan pertanyaan yang baik adalah: rasa ingin tahu (penuh rasa ingin
tahu seperti anak-anak), Hikmat (mengajukan pertanyaan yang jawabannyamelampaui jawaban
yang nampak jelas sekali), Tekun (teruslah bekerja dan mengajukan pertanyaan untuk
memahami)
4. Memahami Genre (Jenis Sastra, macam literatur atau bahan tulisan)
Mengenal genre menolong kita mengenal ciri-ciri dari jenis literatur yang kita baca serta
menolong untuk membaca dan menguraikan, bahkan menafsirkan dengan tepat apa maksud
yang ingin disampaikan oleh penulis kitab atau teks yang kita pelajari.
Jenis genre dalam Alkitab antara lain: Hukum Taurat, Surat-surat, Narasi/Sejarah, Injil, Nubuat,
Hikmat, Puisi, Apokaliptik dan perumpamaan.
5. Menemukan Struktur
Kriteria struktur:
- Bagaimana diawali dan diakhiri setiap satu struktur atau sub struktur
- Bagaimana teks selanjutnya berhubungan dengan struktur yang sudah dilewati atau
sebelumnya
- Temukan transisi atau perubahan
- Kata kunci: sebab akibat, pengulangan, kontras, tanda baca.
6. Tema (Ide) Utamapoin utama atau ide sentral dari suatu prikop aatau kitab
Penting menemukan Ide Utama :
- Menolong kita memahami dengan jelas berita yang Allah ingin kita dengar melalui suatu
prikob atau kitab dalam alkitab
- Menolong kita memiliki focus khotbah.

Cara menemukan Ide utama :

- Kaitan antara bagaimana suatu prikop diawali dan diakhiri


- Pengulangan kata-kata atau ide-ide penting
- Suatu ayat kesimpulan
- Pernyataan kesimpulan atau tujuan (yang dimulai dengan kata-kata: seperti “maka” , “oleh
sebab itu” atau “sehingga”)
7. Instruksi Perjalanan (Petunjuk Perjalanan)
Agar kita bisa paham bagaimanan menerapkan Firman Allah dalam hidup kita sekarang ini,
pertama-tama kita perlu melakukan perjalanan ke masa lalu untuk memahami pesan yang
diungkapkan melalui sipenulis dalam konteks aslinya.
Penting untuk diperhatikan mengambil jalan pintas dan langsung mencoba menerapkan firman
Allah ke dalam hidup kita, ada resiko salah menafsirkan apa yang dikatakan melalui firmanNya,
kehilangan respon yang diinginkan oleh Allah dari kita, dan menyesatkan orang-orang yang kita
layani.
8. Telusuri Tema Teologi Biblika
Teologia Biblika (Alkitabiah) adalah : suatu cara memandang Alkitab yang bisa menolong kita
melihat :
- Gambaran besar dari kisah yang memayungi dalam Alkitab dan bagaimana setiap potongan-
potongan yang lebih kecil (prikop-prikob atau kitab-kitab) cocok dengan kisah yang
memayungi tersebut.
- Bagaimana setiap bagian dari kisah itu menunjuk kepada Kristus dan penggenapannya di
dalam Kristus.
9. Aplikasi
10. Hal lain yang perlu diketahui bahwa Alkitab adalah Satu Buku, Satu Berita dan Satu Sumber.

III. Penyampaian Khotbah


Setelah menyiapakan khotbah yang baik, tugas berikutnya adalah bagaimana supaya khotbah itu bisa
sampai kepada pendengar/jemaat yang ada di dalam gereja. Caranya adalah menyiapkan diri untuk
berdiri di mimbar dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Penampilan dan Sikap
a. Ramah, hubungan dengan pendengar baik
b. Menunjukkan sifat rengah hati, tidak berlagak
c. Pakaian rapi, bersih dan pantas
d. Menguasai diri, keadaan dan pendengar/jemaat
e. Berkhotbah dengan kesungguhan dan keyakinan
2. Gerak-gerik/Sikap Badan
a. Gerak-gerik bebas, wajar dan luwes
b. Ada cukup variasi dalam gerak gerik, jangan aneh
c. Mata memandang kepada para pendengar
d. Mimik cukup, cocok dan pantas
3. Suara
a. Kata-kata diucapkan dengan jelas dan seksama
b. Variasi dalam kekuatan/nada suara
c. Variasi dalam kecepatan/Tempo suara
d. Nada percakapan dalam suara
e. Suara disesuaikan dengan besar kecil ruang kebaktian
4. Hal-hal lain yang diperhatikan
a. Jemaat diberi waktu untuk mencari nats khotbah
b. Memimpin pendengar ke dalam nats
c. Berhenti sejenak untuk menekankan sesuatu
d. Berhenti pada waktunya.
EVALUASI KHOTBAH

1. Sesuai dengan Alkitab (Nats yang dikhotbahkan) = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


2. Jelas
a. Pendahuluan = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Konteks = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Struktur/Garis Besar berhubungan = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
d. Teologia Biblika = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Menarik
a. Gerakan tubuh (mata, badan dan tangan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Suara (jelas dan tidak monoton) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Mimik muka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
d. Pendahuluan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
e. Penutup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Relevan
a. Aplikasi (Penerapan) sesuai dengan kebutuhan pendengar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Penerapan bersifat umum atau khusus (Umum / Khusus) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Ilustrasi yang dipakai relevan dengan kehidupan pendengar dan juga sesuai dengan teks
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Kekuatan :
6. Kelemahan/hal-hal yang perlu diperbaiki :
Contoh Khotbah

Efesus 2 : 1 – 10

Judul : Orang Kristen yang Benar

Efesus 1 : 1 - 14

Lukas 9 : 57 -62

Anda mungkin juga menyukai