Anda di halaman 1dari 70

PANDUAN BAGI

PELAYAN PRAISE & WORSHIP

YohanesSigit

SESI 1
DASAR PELAYANAN P&W
YOH 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwapenyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapamenyembah
Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
2 TAW. 34:12
34:12 Orang-orang itu melakukan
pekerjaan itu dengan setia. Orang-orang
yang diangkat menjadi pengawas mereka
ialah: Yahat dan Obaja, orang-orang Lewi
dari bani Merari, sedangkan Zakharia dan
Mesulam dari bani Kehat mengepalai
semua. Dan semua orang Lewi yang pandai
memainkan alat-alat musik,
SEBUAH ANALISA
1. Gereja memiliki cirikhas dan aturan yang juga akan
mempengaruhi pengembangan dan pergerakan bidang
Praise and Worship di gereja tersebut.
2. SDM merupakan hal yang menentukan cepat lambatnya
pengembangan P&W dalam gereja.
3. Investasi waktu sangat mendukung percepatan
pengembangan bidang P&W.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menjadi keharusan dan
prioritas yang harus dikembangkan. Kerendahan hati untuk
belajar menjadi “sesuatu” yang berharga.
5. Mutu peralatan musik dan sound system
menentukan kualitas suara.
6. Penataan panggung menentukan keharmonisan.
7. Tanggungjawab terhadap panggilan pelayanan
adalah segalanya yang akan menghasilkan :
– SDM yang baik
– Investasi waktu yang maksimal
– Para pelayan yang mencintai Tuhan dan pekerjaanNya
– Pengorbanan apapun asalkan pelayanan gerejasemakinmaksimal
1. WORSHIP LEADER/SONG LEADER

• TugasWL mengajakjemaatdan bukanmenghakimi jemaat


dengan kata-kata danperilaku.
• TugasWL memimpin pujian dan penyembahan danBUKAN
SEDANG BERDOA SYAFAAT.
• TugasWL memimpinpujiandanpenyembahan danBUKAN
SEDANG BERSAKSI, APALAGI BERKHOTBAH
• Hindarimenggunakankalimat yang sangat panjang. Pakailah
kalimatyang singkatdanmembangun.
• Hindariberdiriterlalulama. Janganpernah berpikirbahwa
sikapberdirimembuatlebihhormatkepadaTuhan(belum
tentu). Apalagi di ibadahumummayoritasorang tua, lain
halnyadi ibadahyouth. Buatlahcatatankecildi setiaplagu,
kapan duduk dankapanberdiri.
• Perhatikandurasipujiandanpenyembahan. Janganterlalu lama
danbertele-tele.
• Peran pujiandanpenyembahanadalahsebagaipembuka
jemaatuntukmasukkepadaFirman Tuhan. Janganmembuat
jemaatsudah kelelahandengan pujianyang lama danterlalu
banyakberdiri, sehinggasaatFirmanTuhandisampaikan selain
jamnyamenjadi terbatasjuga jemaatsudahtidak konsentrasi,
haruske “belakang”, danlain sebagainya.
• Rancangkan alurpujiandanpenyembahan (termasuk
materi/lagu2/duduk berdiri) : semakinnaikdan bukan
semakin turunatauturunnaik.
• Karenabukansedangibadahdoa, janganciptakandoa dan
penyembahan yang terlalupanjang, secukupnya.
• Hindarikata-kata “saya…” gantilah/pakailahkata “mari
kita…” karenaWL sifatnyamengajakjemaat.
• Meskipun adaLCD, berusahalahhafalliriklagu.
• KarenaWL adadalamtim.Usahakanpilihlaguyang jemaat
tahudantimjuga pastikansudahbisa.
• Untuklaguyang baru usahakannyanyikan2 kali dalamsatu
ibadah, misalnyasaat pembukaan danjelangFirman(lagu
penyembahan) dansaatpujiandanpersembahan(lagu girang).
• WL pemimpin bagijemaatuntukmembawajemaatke
hadiratTuhan.
• Dalamtim, lebihkepadapersetujuanbersamaantaraWL, Singer,
PemusikdanDancer tentanglagudanaransemen yang dibuat.
Selain itugembalasebagaipemimpinumum yang padasaat-
saat tertentuadapermintaankhusustentang polaibadah.

2. SINGER
• Tugas Singer mendampingi WL saat
bertugas.
• Karena tugasnyamengajak/membawajemaat.
Singer bersama WL harus betul-betul ikut
menyanyi dan menyembah dan bukan
penonton.
• Meskipun ada LCD, berusahalah hafal lirik
lagu.
3. PEMAIN MUSIK
• Tugas pemusik mengiriingi WL dan
Singer saat bertugas.
• Pemain music usahakan ikut menyanyi,
dengan demikian anda akan mengalir
bersama WL dan Singer.
• Usahakan hafalakord lagu.
4. PEMANDU LCD
• Mengikuti arahan tim pujian dan
penyembahan mengenai apa-apa saja
yang harus ditampilkan di LCD.
5. DANCER
• Mengikuti materi lagu-laguyang dipilih oleh
tim pujian dan penyembahanuntuk dipilih
dan dicarikantari-tarianyang sesuai.
• Diharapkan pemilihan jenis tarian
disesuaikan jenis birama(2/4, 3/4, 4/4, 6/8)
dan jenis musik (pop, rock, gospel, slow
waltz, beat, dll.) yang akan digunakan.
6. SOUNDMAN
• Sebuah frase opini yang berlaku di kalangan
soundman berbunyi, “tugas serta tanggung jawab
seorang soundman melebihi tugas dan tanggung
jawab elemen acara yang lain”. Jacob Soesilo, trainer
dan direktur Sound System School (sebuah institusi
yang bergerak dibidang sound training and
consulting) mengatakan bahwa dalam mendukung
jalannya acara, faktor soundman (yang berkualitas)
amat penting. Sebab, tanpa soundman berarti acara
tidak dapat berjalan.
• Pada hakikatnya, sound engineer bertugas
melakukan penelitian, perancangan, dan perawatan
terhadap produk sound system agar menghasilkan
suara yang berkualitas. Sedangkan soundman
bertugas mengoperasikan produk sound system agar
suatu acara atau proyek live sound engineering
berjalan dengan baik. (http://www.kompasiana.com)
• Kerjasama soundman dan pemusik sangat penting.
• Monitoring suara merupakan hal yang penting, oleh
sebab itu soundman sangat berperan.
Beberapa hal yang biasa dilakukan untuk menghasilkan paduan
suara yang baik :
• Pertama-tama, pindahkan arah hadap masing-masingampli /
monitor. Contoh : Ampli gitar hadap kiri, ampli keyboard
agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya tetap
menghadap ke pemain terkait.
• Coba tonjolkan suara instrumen pemusik di monitor nya
masing-masing. Misalnya di monitor pemain gitar, kecilkan
bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut sehingga
suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar
mendengar suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan
monitornya. Setelah itu, minta pemain gitar tersebut
mengecilkan amplinya. Otomatis maka bunyi gitar di atas
panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke pemain
gitar saja. Hal ini akan mengurangi'hingar bingar' panggung.
• Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung.
Jika kita mendengar bahwa suara gitar menutupi
suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba minta
para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda
(gitar oktaf yang lebih tinggi, keyboard oktaf middle,
bas oktaf rendah).
• Bila kita merasa suara drum terlalu keras, coba
perkecil suara di monitor drum. Biasanya karena
monitor drum terlalu keras maka pemain drum
main lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di
monitor instrumen lain.
• Bila pertempuran antara alat musik masih
tetap seru di panggung, coba bagi frekuensi
suara semua amplifier di panggung. Gitar
disetel agak high dengan mid dan low
dikurangi. Bas mengurangi high dan mid
nya. Keyboard mengurangi high dan low.
Jadi masing-masing ampli memiliki jatah
frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya
dengan berdiskusi dengan para pemusik
tersebut.

KRITERIA-KRITERIA
1. KRITERIA SEORANG WORSHIP LEADER

Kriteria Rohani
• Lahir baru dan ada buah pertobatan.
• Memiliki karakter Kristus.
• Penuh Roh Kudus.
• Seorang Penyembah Allah.
• Suka Berdoa.
• DipenuhiFirmanAllah.
• Menguduskan perkataan, bersihdalam
ucapan/nyanyian.

Kriteria Teknis
• Memiliki talenta vokal yang cukup
baik.
• Mengerti dasar-dasar musik.
• Mampu memimpin.
• Mampu berkomunikasi dengan baik.
• Memiliki dan mengembangkan
perbendaharaan lagu pujian.
PERSIAPAN SEORANG WORSHIP
LEADER
1. Persiapan Rohani
• Setiadalam waktu doa.
• MembacaFirman Tuhan.
• Penyembahan pribadi.
• Selalu menjaga kekudusan.
• Doa dan puasa secara khusus.
• Pemurnian motivasi, merendahkan diri.
2. Persiapan Teknis
• Worship Leader harus mengetahui
thema setiap nyanyian Pujian atau
Penyembahan yang disusunnya.
• Pemilihan lagu, apakah kita
menguasai lagu tersebut? dan
apakah jemaat mengenal lagu
tersebut?
• Menjaga kualitas vocal, latihan
pernafasan.
• Persiapan team, latihan bersama team
musik & Singer.
• Berapa waktu yang tersedia, termasuk
kesaksian atau kata sambutan
persembahan, pengumuman.
• Tingkat pengenalan atau penguasan
Lagu.

• Kondisi atau keadaan Jemaat


yang akan kita layani :
–Cari informasi tentang usia
mayoritas Jemaat.
–Bagaimana karakter jemaat di
tempat atau daerah tersebut.
–Berapa jumlah jemaat yang ada.
3. Bagaimana Fasilitas Tempat Dan
Waktu
• Fasilitas penunjang (Sound
system, musik, AC, dll).
• Kondisi tempat (besar / kecil).
• Waktu (pagi / siang / sore /
malam).
HAL–HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SAAT MENJADI WORSHIP LEADER

1. Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan


Jemaat Pada Kesempatan Pertama :
• Penuh kasih bukan dibuat-buat.
• Kata-kata pembukayang mengakrabkan dan
menguatkan.
• Pandangan mata dan senyuman.
2. HindariKata-Kata Yang Melemahkan Dan
MenghakimiJemaat:
• Memotivasi dan membangunjemaat dengan katakata
yang positif, seperti :
– “Saya percayaAllah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
– “Ada kuasadalamhadiratAllah ……”
– “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulangdengan
kelepasan……”

• Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.


• Jangan menghakimicara jemaat memuji, jangan
paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
• Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”

3. Persiapkan Penampilan Yang


Baik :
• Pakaian rapi dan sopan.
• Rambut rapi.
• Wajah segar, cerah dan bersih.
4. Hindari pertentangan dengan pemusikatau
singers yang menimbulkan ketidak-
sejahteraan suasanaibadah:
• Beri aba-aba ataukomando yang jelasdan
disertai dengan senyum.
• Kalau terjadi kesalahan, jalanterus(untuk
membangun kepercayaan diri seluruh team).
• Ingat! kitasedang menyembahdan memuji
Allah, dan sedang membangun komunikasi
yang akrabdengan Allah.
5. Hindari pengulangan laguterlalu banyak,
yang dapat menjenuhkan.
6. Fleksibel dalam memimpin dan peka
terhadapkehendakRoh Kudus untuk suatu
perubahan - perubahansikapdan berbagai
gaya dalam memimpin sehingga membawa
suasanayang hidup, meriah, indah dan
penuh kuasaRoh Kudus.
7. Hindari banyak bicara, komentardisaat
lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya
gunakan katakata, komentar-
komentaryang tepat pada saat jeda lagu.

8. Hindari kebiasaan-kebiasaan
yang kurang baik :
–Terlalu sering menutup mata.
–Kebiasan gerakan tangan yang
kurang baik.
–Membelakangi jemaat.
–Refleks mata berkedip-kedip.
9. Jangan biarkan suasana vakum
untuk beberapa waktu.
10. Seringlah mengkoreksi penampilan
saudara.
–Gaya di panggung, cara berdiri,
gerakan tangan.
–Cara memegang microphone.
–Pengucapan istilah dan komentar
11. Perhatikan nada dasarlagu yang PAS,
tidak ketinggian, juga tidakkerendahan
(perhatikan nada dasar Asli dari
Pencipta Lagunya).
12. Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap
lagu, sehingga tepat dengan iramanya,
juga pada saat“Interlude” jika ada.
13. Pengulangan lagu yang wajar
sesuaikan dengan situasiJemaat.
14. Kuasai Aba-aba lisan atau Hand Signals.
– Nada dasar.
– Pengulangan.
– Overtone.
– Perlambat/ Percepat tempo.
– Perkeras / perhalus suara.
– Pengulangancoda.
– Acapela.
– Drums Only.
– Piano / keyboards only.
2. PERSIAPAN SEORANG SINGER

(1 Taw. 25 : 1 – 31)
• Seorang Singer dalam ibadah haruslah seorang
penyembah Allah (worshippers), sehingga
persiapan seorang singer tidakhanya pada saat
menjelangibadah saja melainkan setiap saat
membangun kehidupan penyembahannya.
• Singer harus penuh Roh Kudus, agar ada
URAPAN dalam pelayanannya, ia senantiasa
mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan
dirinya untuk semakin pekadalam tuntunan dan
pekerjaan Roh Kudus.
• Singer haruslah seorang yang suka
berdoa :
–Mempersiapkan diri dalam doa khusus
bagi seluruh team yang ditunjangnya
bagi umat yang dilayani.
• Berlatih khusus agar memiliki
kemauan kuat untuk meningkatkan
“Skill”-nya.
3. PEMUSIK
• Dalam pelayanan musik, peran pemusikadalah mambawa
suasanapemyembahanke atmosfiryang penuh hadirat
Allah dan membantu jemaatuntukmengangkat suara
mereka dalammenyanyikan lagu.
• Sebagaiseorangpemusik, anda tidakdapat menghindari
suatu kondisidi mana jemaat menjadikananda
panutan/sorotan/contoh bagi jemaat.
• Menjadiseorang pemusikgereja merupakan panggilan
yang luarbiasa. Janganmemandang rendah panggilan
tersebut.
• Menjadicontoh berartimenjadisaksihidupbagi orang lain.
Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmudan
“BERDOA SEBELUM MEMAINKAN ALAT MUSIK”
• Sebagaiseorang pemusik, anda mungkin belajar
sendiriatau pernah dilatih tetapi jangan
memainkan alatmusik melewatibatas saat
ibadah karena anda beradadalam satu tim
musik. Jka ada suatu teknik atau permainan
yang andaingin tonjolkan maka gunakan pada
saat berlatih sehingga permainan tersebut
sempurna saat dibawake ibadah.
• Juga sebagaiseorang pemusik, anda pastitidak
pernah puasuntukmengetahui tentang musik.
Tetaplah kejarsuatu pelajaran yang baru. Tetap
berlatih dan belajar.
TATA TERTIB BAGI TIM PRAISE AND
WORSHIP
1. Persiapan Diri
• Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan
keberadaannya untuk melayani di
hadirat Tuhan yang kudus.
• Membangun kehidupan rohani yang
berakar, bertumbuh dan berbuah
secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
• Wajib mengikuti latihan sesuai
dengan waktu dan tempat yang
telah ditentukan.
• Wajib hadir sebelum Ibadah
dimulai.

SESI 2
TEORI PRAKTIS BERMAIN MUSIK

PENDAHULUAN
• Yang harus dipelajari dan dimengertioleh
seorangpemain musik adalah :
– Cara mencarinada dasar sebuah lagu.
– Harus bisamelagukan sebuahnyanyiandengan not.
– Mengetahui jenis-jenis genre musik.
– Mengetahui jenis sound yang cocok/khas untuk
sebuahgenre musik berkaitan denganinstrument
musik.
– Mengetahui permainan inversinada padalower/bass.
• Menguasaikelebihan dan kekurangan sebuah
instrument musik.
• Memiliki kemampuan untuk menangkap keinginan
WL dan anggota tim lain (pemusik) baik melalui
hand signal maupun lisan.
• Harus memilikikomitmenuntuk terus belajar
denganberanimembayar hargaagar kemampuannya
terus meningkat baik melalui latihan pribadi dan
kelompok band, juga penting menambah
perbendaharaan genre musik secara audio maupun
secaraliteratur.
• Buatlah seakan-akan bermusik adalah sebuah
“profesi”.
• Perlu diingat bahwa :
– Musisiadalah seorang yang sangat idealis dan
sensitive terhadap yang dia rasa dalam bermusik
yang bisa jadi tidak ada yang salah pada
subyektifitas seseorang dalam bermusik (tidak ada
yang salah).
– Untuk point a bisaditerapkanuntuk seorang single
keyboard instrument atau seorang arranger
instrument.
– Berbeda untuk posisiseorang musisi, jika :
• diaharusmengiringivocalislain
• diaharusbermain band (bermain denganorang lain)
• diaharusmengikuti aransemenorang lain
• Perlu diingatbahwa:
– Padapoint c bisajadi alatukur benar dan salahnya
seseorangdalam bermainmusik adalahorang lain
(timmusik atau arranger atau partitur)
– Dalam tim musik perluadanyamusic
director/arranger bisauntukkeseluruhansatupaket
lagudalam ibadahatausetiap lagu memiliki arranger
sendiri.
– Leader padasebuahibadahpujiangereja-gereja
kharismatikkebanyakan secaraspontanolehWL,
tetapi perlumenghargaiapa yang diputuskanpada
saatlatihan.
– Terkadangcatatanmengenai : aransemen, urutan
lagu, nada dasar, improvisasi, dan hal-hallain
menjadi sangatpenting (apalagikepadapara pelupa).
• Musik adalah sebuah harmonisasi =
– Ada semacampembagian tugas bermainsecara
bersama-sama atau secarabergantian dengan
kaidah harmonisasi
– Ada semacampembagian instrument : melodis,
harmonis dan ritmis serta filler dan vocal secara
baik menurut telinga atau aransemen
– Banyak instrument musik belum tentu lebih baik
• Ada sebuah pattern yang harus diikuti oleh
setiap pemusik untukmenentukan fill-in :
– Ada pattern 8 bar
– Ada pattern 16 bar

• Beberapa pattern untuk


diaransemen :
–Ada pattern intro
–Ada pattern bait/verse
–Ada pattern bridge/jembatan
–Ada pattern chorus/reff
–Ada pattern interlude (seperti intro
terletak di tengah lagu)
–Ada pattern ending
MENCARI NADA DASAR
Harus diperhatikan bahwa setiap orang memiliki jenis
suarayang berbeda, tetapi ada sebuahteoriyang dapat
dipelajari untuk menentukan nada dasar :
• Menentukanpatokan nada misalnya di Bb, c atau D
• Pada sebuahlagu carinot tertingginya dan tempatkan
pada patokan nada yang telah ditentukan
(Bb, C atau D) kemudian caritangganadanya (1, 2, 3,
4 ,5, 6, 7, i) dan ditemukan nada dasarnyadi
nada/kunciapakah 1(do)nya sebagai nada dasar (do
= ?)
• Sebagaicatatan:
– Untukmenentukannada dasarharus1(do) =…. (mayor),
kalauminor maka6(la) = ….
– Setiapjenissuara(rendahatautinggi) bisajadimemiliki
patokannada yang berbeda.
– Dibutuhkankemampuanuntukbisamenangkapnot pada
saatseorangpembicara/pengkhotbahatau siapapunyang
spontanmenyanyikan sebuahlagudengancaramencari
dimanakah1(do)nyasebagaiacuanuntukmenentukan nada
dasarlagutersebut.
– Dalammenentukantangganada perlumengetahui Interval
(JarakantarNada) satuoktaf:
• 1-2-3-4-5-6-7-i : 1-2 = jarak1 nada; 2-3 = jarak1 nada; 3-4 = jarak½ nada; 4-5
= jarak1 nada; 5-6 = jarak1 nada; 6-7 = jarak1 nada; 7-i = jarak½ nada.
• MenentukanInterval lebih mudahmenggunakantuts piano.

PEMILIHAN JENIS IRAMA

• Pemilihan jenis irama berhubungan


dengan genre sebuah musik yang ini
juga berhubungan dengan tempo.
• Dalam perkembangan belakangan ini,
menggubah sebuah genre atau meremix
sebuah genre/aliran musiksudah bukan
menjadisesuatu yang dilarang.
Beberapa acuan yang bisa dipakaiuntuk menentukan
pilihan jenisirama(untukmempermudahmenggunakan
penamaanpadakeyboard tertentu):
• 8 Beat =
– Untuktempo lambat antara64-78 misalnyalagu: Mulialah
NamaMuTuhan
– Untuktempo sedang/moderato antara78-86 misalnya
lagu: T’rimakasih Tuhan
– Untuktempo sedang-cepat/moderato-fast antara86-105
misalnyalagu: Kukasihi KauDenganKasih Tuhan
– Untuktempo cepat-sedang/fast-moderato antara105-
132 misalnyalagu: S’babTuhanBaik
– Untuktempo cepat/fast antara132-145 misalnyalagu :
BangkitS’rukan Nama Yesus
• 4 Beat/Foxtrot/Swing/Bigband =
– Untuk tempo sedang/moderato antara105-116-
125 misalnyalagu : Ada Satu Sobatku
• 2 Beat/Country/Polka =
– Untuk tempo cepat/fast antara 100-110 misalnya
lagu : Allah Ditinggikan
• Dance/Disco/Hustle =
– Untuk tempo cepat/fast antara 125-138 misalnya
lagu : Yesus Allah Kita Perkasa
• 16 Beat =
– Untuk tempo sedang/moderato antara95-105
misalnyalagu : Kasih Allah Tak Berkesudahan
• Rock Ballad/Rock-Shuffle =
– Untuktempo cepat/fast antara 138-150 misalnya
lagu: Anggur Baru
• 8 Beat Latin/Rhumba/Cha-Cha/Salsa/Pop-Samba
=
– Untuktempo antara128-130 misalnyalagu: Betapa
Baiknya EngkauTuhan
• Slow-Rock =
– Untuktempo pelan/sedang antara70-88 misalnya
lagu: PeganglahTangankuRoh Kudus
• Slow-Waltz =
– Untuktempo pelan/sedang antara68-70 misalnya
lagu: BerhembuslahRoh Kudus
• Reggae-16 Beat =
– Untuk tempo sedang/moderato antara95-105
misalnyalagu : Yesus Ajaib
• Rock =
– Untuk tempo cepat/fast antara 130-140 misalnya
lagu : Biarlah Rohmu Menyala-nyala

Catatan: ukuraninibukanlahmutlak, semua


tergantungarransemen, kelengkapan
instrument, kemampun/skillpersonil, aturan
gerejadanseleramasing-masingmusisidan
pemuji.
PEMILIHAN JENIS INTRO DAN ENDING

PEMILIHAN PENGAMBILAN INTRO :


• Intro awal lagu
• Intro akhir lagu
• Intro tengah lagu
• Intro dari luar lagu
• Intro dari melodi
• Intro yang dimulaidari drum
• Intro bisa dimulaidenganpermainan piano
• Ending mengambildari break yang dominan
PEMILIHAN PENGAMBILAN ENDING :
• Ending dengan permainana fade in/out
• Ending dengan pemberhentian serempak
• Ending bisa dengan permainan piano
• Ending dari luarlagu
• Ending mengambil dari break yang
dominan
PEMILIHAN PENGAMBILAN
INTERLUDE/IMPROVISASI

• Tentukan kapan dan dimana


interlude/improvisasi dimainkan
• Tentukan instrument yang mana
yang harus bertugas memimpin
(Paling dominan).
PEMILIHAN SUARA INSTRUMEN (VOICE
ATAU TONE)
• Basic Instrument : biasanya piano,
electric piano, guitar
• Back-up Instrumen : strings, organ, pad
dan yang sejenis
• Filler Instrumen : flute, oboe, saxophone,
horn, brass, e guitar, violin, trumpet, dll
• Sebagai tambahan
INVERSI NADA / ON BASS
• Inversi nada salah satu tujuannya untuk mengubah
nuansa musik dan memperindah harmonisasi.
• Inversi nada pada bass guitar/lower bisa dalam bentuk
pemilihan nada bass yang seharusnya di nada 1(do)
menjadi nada ke tiga (3(mi)) atau nada ke lima (5(sol))
:
• Misalnya contohnada dasardo=C – Bass di nada ke 1 di
not C menjadi→ C
– Bass di nada ke 3 di not E menjadi → C/E = C on E →
akorddi C, bass di E
– Bass di nada ke 5 di not G menjadi→ C/G = C on G →
akorddi C, bass di G

ARANSEMEN
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN
DIPERTIMBANGKAN DALAM MENGARANSEMEN
LAGU-LAGU DALAM iBADAH:
• Pilihlah karakter/warnamusikyang melahirkan
interpretasi yang rohani, yang membangun roh dan
bukan sekedarjiwa atau tubuh.
• Tentukanintro, baganlagu dan endingnya apakah dari
keyboard, bass, drum, perkusi, gitaratau dari vocal (a
capella) atau instrument yang lain.
• Buatlah vareasi-vareasi serentak (break, syncope, dll)
agar bervareasi dibanding sebelumnya.

• Berilah ruang, nafas dan


dinamika pada lagu melalui :
–Volume
–Pola rhythm/irama
–Overtone/modulasi –
A capella
–Break variation
KERJASAMA DALAM TIM
Dalam membangun kerjasama dengan anggota tim,
ada hal-hal yang harus diperhatikan :
• Harus ada kesatuan roh, kesetiaan dan kasih
antar sesama anggota tim.
• Harus bisabekerjasamadan tidak
mempertahankan pikiran/idenya sendiri. Dalam
hal ini pertimbangkan situasijemaat, situasi
lingkungan, kultur, latarbelakang gereja dan
karakterdarigembala.
• Perhatikan pembagian parts antara pemain
leader, backup dan filler.
• Perhatikan bahwa permainan seseorang akan
mempengaruhidan memberiinspirasikepada
pemain yang lain.
• Sebagaikonduktor atau pemimpin, perhatikan di
bagian mana seseorangharus bermain atau
bahkan berdiam/berhenti sementara atau sama
sekalitidakbermain di lagu tertentu karena
dibatasi oleh genre tertentu.
• Setiap pemain berusahalah juga bisa memainkan
instrument yang lain yang berbeda fungsi,
misalnya pemain drum (ritmis) berusaha bisa
memainkan instrument harmonis(piano) atau
instrument melodis (saxophone, dll.).
• Buatlah bentuk komunikasi antara : WL
dengan tim musikdan antarsesama
pemain musik. Komunikasibisa
berbentuk :
–Hand signal
–Komunikasi verbal = diperkatakan,
dinyanyikanatau dilantunkan
–Komunikasi tubuh (non-verbal) = melalui
pandangan, melirik, menengok, dll tapi
jangan terlalumenyolok (usahakantidak
dengan cara ini jika tidak terpaksa).
PERHATIKAN :
• Tidak ada “musik Kristen” yang ada hanya “lirik
Kristen”.
• Banyak kebangunan rohani yang selalu disertai
dengan musik yang baru.
• Aristoteles berkata : “Musik mempunyai kuasa
untuk membentuk karakter”.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tuhan Yesus

Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai