Anda di halaman 1dari 9

Pujian Penyembahan

I. Teknik
1. Teori Dasar Musik & Vokal
1. 3 Komponen Dasar Musik
a. Melody (nada)
Sax, gitar melody, nyanyi solo
Nada
1-2-3-4-5-6-7-1
Tangga Nada
C D E F G A B
13 Nada
C-C#-D-D#-E-F-F#-G-G#-A-Bb-
B-C
b. Rhythm (ketukan/irama/beat)
7 beat dasar
- 8 bit - 4/4 birama (worship)
Cth: nyanyi dan bersoraklah
- 16 bit - 4/4 (praise)
Cth: Kasih Allah (praise)
- 3bit (waltz) - 3/4
Cth: Yang lemah dikuatkan,
Kasih dari surga
- slow rock 6/8
Cth: Betapa hatiku
- 2 bit - bluegrass/country
Cth: Tuhan membriku
kegirangan, Allah ditinggikan
- Shufe
Cth: Anggur baru
- Bosanova - latin
Cth: Sungguh alangkah baiknya
Contoh alat-alat rythm
drum, perkusi, dan alat lain yang
memberi irama
c. Harmony (gabungan dari beberapa
nada) chord
Contohnya paduan suara
2. Teori Vokal
Suara manusia dibagi menjadi 3:
1. Suara wanita dewasa
- Sopran (Suara Tinggi Wanita)
- Messo Sopran (Suara Sedang
Wanita)
- Alto (Suara Rendah Wanita)
2. Suara pria dewasa
- Tenor (Suara Tinggi Pria)
- Bariton (Suara Sedang Pria)
- Bass (Suara Rendah Pria)
3. Suara anak-anak:
- Tinggi
- Rendah
Rangkaian sebuah lagu
- Intro
- Bait
- Reff
- Interlude/bridge
- Overtune
- Coda
- Ending

Unsur-unsur Teknik Vokal:
Artikulasi
Cara pengucapan kata demi kata yang
baik dan jelas.
Pernafasan
Usaha untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya.
Pernafasan Dada
Cocok untuk nada-nada rendah,
penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut
Udara cepat habis, kurang cocok
dalam menyanyi karena akan cepat
lelah.
1
Pernafasan Diafragma
Pernafasan yang paling cocok
digunakan untuk menyanyi karena
udara yang digunakan akan mudah
diatur pemakaiannya, mempunyai
power dan stabilitas vokal yang baik.
Phrasering
Pemenggalan kalimat yang baik dan
benar sehingga mudah dimengerti dan
sesuai kaidah2 yang berlaku
Sikap Badan
Posisi badan ketika seseorang yang
sedang nyanyi, bisa sambil duduk/
berdiri, yang penting saluran
pernafasan tidak terganggu.
Resonansi
Usaha untuk memperindah suara
dengan memfungsikan rongga2 udara
yang turut bervibrasi/bergetar disekitar
mulut dan tenggorokan
Vibrato
Usaha untuk memperindah sebuah
lagu dengan cara memberi
gelombang/suara bergetar teratur,
biasanya diterapkan di setiap akhir
sebuah kalimat lagu.
Improvisasi
Usaha memperindah lagu dengan
merubah/menambah sebagian melodi
lagu dengan profesional, tanpa
merubah melodi pokoknya.
Intonasi
Tinggi rendahnya suatu nada yang
harus dijangkau dengan tepat
Syarat terbentuknya intonasi yang baik
1. Pendengaran yang baik
2. Kontrol pernafasan
3. Rasa musikal
Nada
Bunyi yang memiliki getaran teratur
tiap detiknya
Sifat nada:
1. Pitch
Ketepatan jangkauan nada
2. Durasi
Lamanya sebuah nada harus
dibunyikan
3. Intensitas Nada
Keras lembutnya nada yang harus
dibunyikan
4. Timbre
Warna suara yang berbeda tiap-tiap
orang
Ambritus Suara
Luas wilayah nada yang mampu
dijangkau oleh seseorang
Crescendo
Suara pelan berangsur-angsur keas
Descrecendo
Suara keras berangsur-angsur pelan
Stacato
Suara dalam bernyani yang terpatah-
patah
2. Pengenalan Combo Part
3. Presentasi
2. Praktek Dasar Musik
- Praktek 3 Komponen Musik
- Praktek Combo Part
- Presentasi
2
II. Pujian & Penyembahan
1. Pengertian Dasar tentang
Penyembahan
Pujian (KBBI)
Mengembangkan, memberi tepuk
tangan, menunjukkan rasa kagum atau
senang terhadap, mengelu-elukan
dengan kata-kata, memuliakan,
membesarkan.
Pujian
Sesuatu yang langsung kita tujukan
kepada Tuhan atau sesuatu yang kita
ungkapkan kepada orang lain
mengenai kebesaran Tuhan.
Pujian tidak tergantung kepada mood/
emosi, namun lebih kepada ekspresi
jiwa kepada Tuhan/ungkapan syukur
yang keluar dari dasar hati kita yang
paling dalam karena kebesaran Tuhan.
Lebih daripada berkat maupun doa2
yang belum dijawab sama Tuhan.
(Mzm 103:1)
2. Pengertian Dasar tentang
Pujian
Penyembahan
- Penundukkan diri, pelayanan,
penghormatan
- Segala sesuatu yang kita lakukan yang
berpusat kepada Allah yang hidup
Penyembahan berasal dari kata Ibrani
hawah yang berarti bersujud (bow
down), memberi penghormatan (to pay
homage) dan menyembah (worship)
Yohanes 4:23
Tetapi saatnya akan datang dan
sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian
Penyembahan bukan suatu kesempatan
untuk berdiri di depan orang dan
menunjukkan bahwa kita lagi
menyembah
Namun kesempatan untuk berdiri
dihadapan Tuhan, menghampiri
Tuhan
Penyembahan yang berkenan bagi
Allah
Prinsip dasarnya ialah menyembah
dalam roh dan dalam kebenaran:
Yohanes 4:23
Memberi diri secara total untuk
menyembah dalam pimpinan Roh
Kudus
1 Kor 14:2, Yoh 14:16-17, Roma
8:26-27
a. Dalam Roh(Rm 8:26,27; Flp 3:3) :
- Tulus: Mark 5:33
- Segenap keberadaan kita: Luk
21:4; Rm 12:1
- Merendahkan diri: Ez 8:21; Mat
15:21 21-28; Flp 2:5 5-8
- Jujur, berterus-terang: Mat 16:15
15-17; Luk 18:8 8-10
Kita harus menjadi penyembah di
dalam roh dan kebenaran (Yoh
4:24).
b. Dalam kebenaran= dalam ajaran
Tuhan Yesus(Yoh 14:6)
- Mengakui segala dosa: Luk 18:9
9-14; Maz 51:1,2
- Mohon ampun segala dosa: Luk
7:36 36-50; 1 Yoh 1:9
- Menjalankan Firman Allah: Yoh
14:15; Mat 7:21 21-23
- Tetap setia kepada Allah : Luk
12:36 36-48
3
Menyembah dalam Roh dan
Kebenaran
1. Roh kita bisa langsung online
dengan Allah
Yoh 14:21-24 ; 1 Kor 3:16 ; Roma
12:1 ; 1 Kor 14:2,14
2. Kita membawa lidah kita bagi Allah
Yakobus 3:8
3. Kita menyembah menurut kehendak
Allah
Yoh 14:26 ; 16:13
4. Iman dan manusia roh kita
dibangun
1 Korintus 14:4,18 ; Yudas 20
5. Kita bersyukur dengan baik
kepada Allah
1 Korintus 14:15-17
6. Disegarkan kembali secara spiritual
Yesaya 28:11-12 ; Yesaya 40:31
Hal yang harus diperhatikan
dalam menyembah dalam Roh
dan Kebenaran
- Penyembahan dengan sepenuh hati
- Taat pada pimpinan Roh Kudus
- Motivasi hati yang benar
- Tidak melibatkan emosi/suasana hati
Cara memuji & menyembah
Tuhan
1. Mengangkat tangan (Yadah)
Dapat diartikan sebagai simbol
penyerahan diri, pengakuan kepada
Tuhan, menyembah dan bersyukur
Penekanan pada bentuk pujian ini
adalah pada pengakuan dan
pernyataan terhadap suatu fakta
(sifat dan pekerjaan Allah).
Mengungkapkan suatu tindakan,
pujian yang keluar dari dalam hati
dengan ekspresi mengangkat tangan
kepada Allah.
Mzm 28:2 ; 63:5 ; 134:2 ; 141:2 ; 1
Tim 2:8
2. Bertepuk tangan
Sorak kegirangan bagi tuhan
Mzm 47:2
3. Permainan alat musik (Zamar)
Memainkan suatu alat musik,
menyentuh dengan jari-jari bagian
suatu alat musik, menyanyi dengan
diiringi alat musik (khususnya
memetik / membunyikan alat musik
yang berdawai).
Digunakan untuk mengiringi pujian
penyembahan, ekspresi yang penuh
sukacita dengan musik.
Mzm 150:3-5
4. Berdiri
Pada perjanjian lama, imam
senantiasa berdiri saat menjalankan
tugas dan pelayanan. Berdiri juga
merupakan ekspresi pujian,
menaikkan rasa hormat kepada
Tuhan
5. Bersorak (Shabach)
Berarti berseru dengan suara keras.
Kata ini dipergunakan untuk sorak
kemenangan, memuji, memuliakan,
memegahkan, berseru tentang
kemuliaan, kuasa, kemurahan dan
kasih Allah, bermegah dalam
Tuhan
Tetapkan pujian ini ada dalam roh
kita, keluarkan lewat mulut,
proklamasikan pujian ini. Dengan
demikian pujian ini merupakan
pekik kemenangan dan kejayaan
Tuhan kita.
Mazmur 47:2, Mazmur 63:4,
Mazmur 89:16, Mazmur 117:1,
Yesaya 12:6
6. Berlutut dan bersujud (Barak)
Kata ini dipergunakan untuk:
1. menyanjung, memberi hormat,
memberkati.
4
2. memuji, merayakan, memuja.
3. mengakui Allah sebagai sumber
berkat.
4. mengakui Allah sebagi sumber
kuasa.
Mzm. 95:6. Wahyu 19:4
7. Berbicara dalam bahasa roh
2. Pengenalan tentang Flowing
Penyembahan
3. Praktek
4. Presentasi
III. Pelajaran Tentang Pelayanan
Tim Penyembahan
Mengapa Seorang Song Leader
Harus Seorang Worship Leader?
Seorang Song Leader bukan hanya
sekedar seorang Pemimpin nyanyi-
nyanyian dalam sebuah Kebaktian atau
Ibadah, tetapi lebih dari itu seorang
Pemimpin nyanyi-nyanyian harus
seorang penyembah dan pemuji / Worship
Leader.
Seorang Worship Leader bukan hanya
seorang Pemimpin nyanyian yang
trampil dan memiliki suara yang bagus,
tetapi harus menjadi yang dipanggil
dan diurapi oleh Allah untuk melayani
dalam rumah Tuhan / Gereja.
Mereka yang terpanggil atau terlibat
dalam Pelayanan Gereja bukanlah
mereka yang bermain musik atau
bernyanyi , tetapi mereka yang telah
MENYERAHKAN DIRI untuk
pelayanan Musik Nyanyian untuk
Tuhan (Mzm. 57 : 8 10; Mzm. 108 :
2 4).
Tata Tertib Worsip Leader &
Singer
Setiap WL & Singer bertanggung
jawab kepada Tuhan dan GerejaNya
untuk melakukan tugas pelayanan yang
Tuhan anugrahkan padanya.
Persiapan diri seorang Worship
Leader dan Singer
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib
mempersiapkan keberadaannya
untuk melayani di hadirat Tuhan
yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang
berakar, bertumbuh dan berbuah
secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
a) Wajib mempersiapkan daftar lagu/
pujian yang akan dinyanyikan,
sebelum tugas pelayanannya.
b) Wajib mengikuti latihan sesuai
dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan.
c) Wajib hadir sebelum Ibadah
dimulai.
Kriteria Seorang Worship Leader
1. Kriteria Rohani
a. Lahir baru dan ada buah
pertobatan.
b. Memiliki karakter Kristus.
c. Penuh Roh Kudus.
d. Seorang Penyembah Allah.
e. Suka Berdoa.
f. Dipenuhi Firman Allah.
g. Menguduskan perkataan, bersih
dalam ucapan/nyanyian.
2. Kriteria Teknis
a. Memiliki talenta vokal yang cukup
baik.
b. Mengerti dasar-dasar musik.
c. Mampu memimpin.
d. Mampu berkomunikasi dengan baik.
e. Memiliki dan mengembangkan
perbendaharaan lagu pujian.
5
Persiapan Seorang Worship
Leader
1. Persiapan Rohani
a. Setia dalam waktu doa.
b. Membaca Firman Tuhan.
c. Penyembahan pribadi.
d. Selalu menjaga kekudusan.
e. Doa dan puasa secara khusus.
f. Pemurnian motivasi, merendahkan
diri.
2. Persiapan Teknis
1. Worship Leader harus mengetahui
thema setiap nyanyian Pujian atau
Penyembahan yang disusunnya.
2. Pemilihan lagu, apakah kita
menguasai lagu tersebut? dan
apakah jemaat mengenal lagu
tersebut?
3. Menjaga kualitas vocal, latihan
pernafasan.
4. Persiapan team, latihan bersama
team musik & Singer.
5. Berapa waktu yang tersedia,
termasuk kesaksian atau kata
sambutan persembahan,
pengumuman.
6. Tingkat pengenalan atau penguasan
Lagu.
7. Kondisi atau keadaan Jemaat yang
akan kita layani.
- Kita mengenal dengan baik.
- Cari informasi tentang usia mayoritas
Jemaat.
- Bagaimana karakter jemaat di tempat
atau daerah tersebut.
- Berapa jumlah jemaat yang ada.
- Bagaimana Fasilitas Tempat Dan
Waktu
- Fasilitas penunjang (Sound system,
musik, AC, dll).
- Kondisi tempat (besar / kecil).
- Waktu (pagi / siang / sore / malam).
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Worship Leader
I. Bangun Komunikasi Yang Erat
Dengan Jemaat Pada
Kesempatan Pertama
1. Penuh kasih bukan dibuat-buat.
2. Kata-kata pembuka yang
mengakrabkan dan menguatkan.
3. Pandangan mata dan senyuman.
II. Hindari Kata-Kata Yang
Melemahkan Dan Menghakimi
Jemaat
a. Memotivasi dan membangun jemaat
dengan kata-kata yang positif
- Saya percaya Allah hadir di sini dan
siap memberkati Saudara
- Ada kuasa dalam hadirat Allah

- Saudara yang datang dengan


masalah pasti akan pulang dengan
kelepasan
b. Jangan menghakimi keterlambatan
jemaat.
c. Jangan menghakimi cara jemaat
memuji, jangan paksakan jemaat
untuk sama seperti kita.
d. Gunakan kata-kata iman : Saya
percaya
III. Persiapkan Penampilan Yang
Baik
a. Pakaian rapi dan sopan.
b. Rambut rapi.
c. Wajah segar, cerah dan bersih.
IV. Hindari pertentangan dengan
pemusik atau singers yang
menimbulkan ketidak-
sejahteraan suasana ibadah
a. Beri aba-aba atau komando yang
jelas dan disertai dengan senyum.
6
b. Kalau terjadi kesalahan, jalan terus
(untuk membangun kepercayaan diri
seluruh team).
c. Ingat! kita sedang menyembah dan
memuji Allah, dan sedang
membangun komunikasi yang akrab
dengan Allah.
V. Hindari pengulangan lagu
terlalu banyak, yang dapat
menjenuhkan.
VI. Fleksibel dalam memimpin
dan peka terhadap kehendak
Roh Kudus untuk suatu
perubahan - perubahan sikap
dan berbagai gaya dalam
memimpin sehingga
membawa suasana yang
hidup, meriah, indah dan
penuh kuasa Roh Kudus.
VII. Hindari banyak bicara,
komentar disaat lagu sedang
dinyanyikan, sebaiknya
gunakan kata-kata,
komentar-komentar yang
tepat pada saat jeda lagu.
VIII.Hindari kebiasaan-kebiasaan
yang kurang baik
1. Terlalu sering menutup mata.
2. Kebiasan gerakan tangan yang
kurang baik.
3. Membelakangi jemaat.
4. Reeks mata berkedip-kedip.
IX. Jangan biarkan suasana
vakum untuk beberapa waktu.
X. Seringlah mengkoreksi
penampilan saudara.
1. Gaya di panggung, cara berdiri,
gerakan tangan.
2. Cara memegang microphone.
3. Pengucapan istilah dan
komentar
XI. Perhatikan nada dasar lagu
yang PAS, tidak ketinggian,
juga tidak kerendahan
(perhatikan nada dasar Asli
dari Pencipta Lagunya).
XII. Perhatikan Intro dan
Ending setiap lagu,
sehingga tepat dengan
iramanya, juga pada saat
Interlude jika ada.
XIII. Pengulangan lagu yang
wajar sesuaikan dengan
situasi Jemaat.
XIV.Kuasai Aba-aba (Hand
Signals).
1. Nada dasar.
2. Pengulangan.
3. Overtone.
4. Perlambat / Percepat tempo.
5. Perkeras / perhalus suara.
6. Pengulangan coda.
7. Acapela.
8. Drums Only.
9. Piano / keyboards only.
Persiapan Seorang Singer
(1 Taw. 25 : 1 31)
Seorang Singer dalam ibadah haruslah
seorang penyembah Allah
(worshippers), sehingga persiapan
seorang singer tidak hanya pada saat
menjelang ibadah saja melainkan
setiap saat membangun kehidupan
penyembahannya.
Singer harus penuh Roh Kudus, agar
ada URAPAN dalam pelayanannya, ia
senantiasa mengandalkan Roh Kudus
7
dan mempersiapkan dirinya untuk
semakin peka dalam tuntunan dan
pekerjaan Roh Kudus.
Singer haruslah seorang yang suka
berdoa :
1. Mempersiapkan diri dalam doa
khusus bagi seluruh team yang
ditunjangnya bagi umat yang
dilayani.
2. Berlatih khusus. memiliki kemauan
kuat untuk meningkatkan Skill-
nya.
Fungsi Singer Dalam Team
1. Memberi tenaga vokal (vocal power)
pada setiap pujian yang dinaikkan.
2. Memberi harmoni dan keindahan
pada setiap pujian yang dinaikkan.
3. Memberi inspirasi bagi jemaat
dalam memuji Tuhan.
Inspirasi dapat berupa :
a. Ekspresi atau mimic muka, mata
b. Mengangkat tangan atau
bertepuk tangan.
c. Gerakan atau tarian tertentu.
4. Menopang pemimpin pujian dan
pemusik melalui doa.
Pemusik
Peran pemusik
Membawa suasana penyembahan ke
atmosr yang penuh hadirat Allah dan
membantu jemaat untuk mengangkat
suara mereka dalam menyanyikan lagu.
Sebagai seorang pemusik, anda tidak
dapat menghindari suatu kondisi di
mana jemaat tidak memandang/
melihat anda; dengan kata lain, anda
pasti menjadi panutan/sorotan/contoh
bagi jemaat. Menjadi seorang pemusik
gereja merupakan panggilan yang
luarbiasa. Jangan memandang rendah
panggilan tersebut. Menjadi contoh
berarti menjadi saksi hidup bagi orang
lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam
saat teduhmu dan BERDOA
SEBELUM MEMAINKAN ALAT
MUSIK
Sebagai seorang pemusik, anda
mungkin belajar sendiri atau pernah
dilatih tetapi jangan memainkan alat
musik melewati batas saat ibadah
karena anda berada dalam satu tim
musik. Jka ada suatu teknik atau
permainan yang anda ingin tonjolkan
maka gunakan pada saat berlatih
sehingga permainan tersebut sempurna
saat dibawa ke ibadah.
Juga sebagai seorang pemusik, anda
pasti tidak pernah puas untuk
mengetahui tentang musik. Tetaplah
kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap
berlatih dan belajar.
Tata Tertib Pemusik
Setiap pemusik bertanggung jawab
kepada Tuhan dan GerejaNya untuk
melakukan tugas pelayanan yang
Tuhan anugerahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER &
SINGER wajib mempersiapkan diri
dengan baik untuk melayani Tuhan,
diantaranya dengan cara
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib
mempersiapkan keberadaannya untuk
melayani di hadirat Tuhan yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang
berakar, bertumbuh dan berbuah
secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
c) Wajib mengikuti latihan sesuai
dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan.
d) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai.
8
IV. ARANSEMEN LAGU
1. Dasar-Dasar dari Aransemen
2. PRAKTEK
3. Presentasi
9

Anda mungkin juga menyukai