1. Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :
a. Penuh kasih bukan dibuat-buat.
b. Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.
c. Pandangan mata dan senyuman.
2. Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat :
a. Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :
- “Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
- “Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”
- “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan kelepasan ……”
b. Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.
c. Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
d. Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”
3. Persiapkan Penampilan Yang Baik :
a. Pakaian rapi dan sopan.
b. Rambut rapi.
c. Wajah segar, cerah dan bersih.
4. Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-sejahteraan
suasana ibadah :
a. Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum.
b. Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh team).
c. Ingat! kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi
yang akrab dengan Allah.
5. Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan.
6. Fleksibel dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu perubahan
- perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga membawa suasana yang
hidup, meriah, indah dan penuh kuasa Roh Kudus.
7. Hindari banyak bicara, komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya gunakan kata-
kata, komentar-komentar yang tepat pada saat jeda lagu.
8. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :
a. Terlalu sering menutup mata.
b. Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.
c. Membelakangi jemaat.
d. Refleks mata berkedip-kedip.
9. Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu.
10. Seringlah mengkoreksi penampilan saudara.
a. Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.
b. Cara memegang microphone.
c. Pengucapan istilah dan komentar
11. Perhatikan nada dasar lagu yang PAS, tidak ketinggian, juga tidak kerendahan
(perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta Lagunya).
12. Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada
saat “Interlude” jika ada.
13. Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat.
14. Kuasai Aba-aba (Hand Signals).
a. Nada dasar.
b. Pengulangan.
c. Overtone.
d. Perlambat / Percepat tempo.
e. Perkeras / perhalus suara.
f. Pengulangan coda.
g. Acapela.
h. Drums Only.
i. Piano / keyboards only.
F. PERSIAPAN SEORANG SINGER
(1 Taw. 25 : 1 – 31)
Seorang Singer dalam ibadah haruslah seorang penyembah Allah (worshippers), sehingga
persiapan seorang singer tidak hanya pada saat menjelang ibadah saja melainkan setiap saat
membangun kehidupan penyembahannya.
Singer harus penuh Roh Kudus, agar ada URAPAN dalam pelayanannya, ia senantiasa
mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan dirinya untuk semakin peka dalam tuntunan
dan pekerjaan Roh Kudus.
Singer haruslah seorang yang suka berdoa :
1. Mempersiapkan diri dalam doa khusus bagi seluruh team yang ditunjangnya bagi umat yang
dilayani.
2. Berlatih khusus. memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan “Skill”-nya.
G. FUNGSI SINGER’S DALAM TEAM
1. Memberi tenaga vokal (vocal power) pada setiap pujian yang dinaikkan.
2. Memberi harmoni dan keindahan pada setiap pujian yang dinaikkan.
3. Memberi inspirasi bagi jemaat dalam memuji Tuhan. Inspirasi dapat berupa :
a. Ekspresi atau mimic muka, mata
b. Mengangkat tangan atau bertepuk tangan.
c. Gerakan atau tarian tertentu.
4. Menopang pemimpin pujian dan pemusik melalui doa.
H. PEMUSIK
Dalam pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan ke atmosfir
yang penuh hadirat Allah dan membantu jemaat untuk mengangkat suara mereka dalam
menyanyikan lagu.
Sebagai seorang pemusik, tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana jemaat tidak
memandang/melihat anda; dengan kata lain, anda pasti menjadi panutan/sorotan/contoh bagi
jemaat. Menjadi seorang pemusik gereja merupakan panggilan yang luarbiasa. Jangan
memandang rendah panggilan tersebut. Menjadi contoh berarti menjadi saksi hidup bagi
orang lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmu dan “BERDOA SEBELUM
MEMAINKAN ALAT MUSIK”
Sebagai seorang pemusik, mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih tetapi jangan
memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena anda berada dalam satu tim musik.
Jka ada suatu teknik atau permainan yang ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih
sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah.
Juga sebagai seorang pemusik, pasti tidak pernah puas untuk mengetahui tentang musik.
Tetaplah kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap berlatih dan belajar.
I. TATA TERTIB WORSHIP PEMUSIK
Setiap PEMUSIK bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas
pelayanan yang Tuhan anugerahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk
melayani Tuhan, diantaranya dengan cara
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang
kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara
berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
c) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
d) Wajib hadir sebelum Ibadah dimulai.