Anda di halaman 1dari 9

A.

 MENGAPA SEORANG SONG LEADER HARUS SEORANG WORSHIP LEADER


Seorang Song Leader bukan hanya sekedar seorang Pemimpin nyanyi-nyanyian dalam
sebuah Kebaktian atau Ibadah, tetapi lebih dari itu seorang Pemimpin Nyanyi-nyanyian harus
seorang PENYEMBAH dan PEMUJI / WORSHIP LEADER (WL).
Seorang Worship Leader bukan hanya seorang Pemimpin nyanyian yang trampil dan
memiliki suara yang bagus, tetapi harus menjadi PENYEMBAH – PENYEMBAH yang
dipanggil dan diurapi oleh Allah untuk melayani dalam rumah Tuhan / Gereja.
Mereka yang  terpanggil atau terlibat dalam Pelayanan Gereja bukanlah mereka yang
bermain musik atau bernyanyi , tetapi mereka yang  telah MENYERAHKAN DIRI untuk
pelayanan
B.   TATA TERTIB WORSHIP LEADER & SINGER
Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER bertanggung jawab kepada Tuhan dan
GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugrahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk
melayani Tuhan, diantaranya dengan cara :
1.   Persiapan Diri
a)    Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang
kudus.
b)    Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara
berkesinambungan.
2.   Persiapan Teknis
a)    Wajibmempersiapkan daftar lagu/pujian yang akan dinyanyikan, sebelum tugas
pelayanannya.
b)    Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
c)     Wajib hadir sebelum Ibadah dimulai.

C.   KRITERIA SEORANG WORSHIP LEADER


1.     Kriteria Rohani
a.     Lahir baru dan ada buah pertobatan.
b.     Memiliki karakter Kristus.
c.     Penuh Roh Kudus.
d.     Seorang Penyembah Allah.
e.     Suka Berdoa.
f.     Dipenuhi Firman Allah.
g.     Menguduskan perkataan, bersih dalam ucapan/nyanyian.
2.         Kriteria Teknis
a.     Memiliki talenta vokal yang cukup baik.
b.     Mengerti dasar-dasar musik.
c.     Mampu memimpin.
d.     Mampu berkomunikasi dengan baik.
e.     Memiliki dan mengembangkan perbendaharaan lagu pujian.

D.   PERSIAPAN SEORANG WORSHIP LEADER


1.     Persiapan Rohani
a.     Setia dalam waktu doa.
b.     Membaca Firman Tuhan.
c.     Penyembahan pribadi.
d.     Selalu menjaga kekudusan.
e.     Doa dan puasa secara khusus.
f.     Pemurnian motivasi, merendahkan diri.
2.     Persiapan Teknis
a. Worship Leader harus mengetahui thema setiap nyanyian Pujian atau Penyembahan
yang disusunnya.
b. Pemilihan lagu, apakah kita menguasai lagu tersebut? dan apakah jemaat mengenal
lagu tersebut?
c. Menjaga kualitas vocal, latihan pernafasan.
d. Persiapan team, latihan bersama team musik & Singer.
e. Berapa waktu yang tersedia, termasuk kesaksian atau kata sambutan persembahan,
pengumuman.
f. Tingkat pengenalan atau penguasan Lagu.
g. Kondisi atau keadaan Jemaat yang akan kita layani.
-          Kita mengenal dengan baik.
-          Cari informasi tentang usia mayoritas Jemaat.
-          Bagaimana karakter jemaat di tempat atau daerah tersebut.
-          Berapa jumlah jemaat yang ada.
E.   HAL–HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENJADI WORSHIP LEADER

1.     Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :
a. Penuh kasih bukan dibuat-buat.
b. Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.
c. Pandangan mata dan senyuman.
2.     Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat :
a.     Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :
-          “Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
-          “Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”
-          “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan   kelepasan ……”
b.     Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.
c.     Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
d.     Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”
3.     Persiapkan Penampilan Yang Baik :
a.     Pakaian rapi dan sopan.
b.     Rambut rapi.
c.     Wajah segar, cerah dan bersih.
4.     Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-sejahteraan
suasana ibadah :
a.     Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum.
b.     Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh team).
c.     Ingat!  kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi
yang akrab dengan Allah.
5.     Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan.
6.     Fleksibel dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu perubahan
- perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga membawa suasana yang
hidup,  meriah,  indah dan penuh kuasa Roh Kudus.
7.     Hindari banyak bicara,  komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya gunakan kata-
kata,  komentar-komentar yang tepat pada saat jeda lagu.
8.     Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :
a. Terlalu sering menutup mata.
b. Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.
c. Membelakangi jemaat.
d. Refleks mata berkedip-kedip.
9.     Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu.
10.   Seringlah mengkoreksi penampilan saudara.
a. Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.
b. Cara memegang microphone.
c. Pengucapan istilah dan komentar
11.   Perhatikan nada dasar lagu yang PAS,  tidak ketinggian,  juga tidak kerendahan
(perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta Lagunya).
12.   Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada
saat “Interlude” jika ada.
13.   Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat.
14.   Kuasai Aba-aba (Hand Signals).
a. Nada dasar.
b. Pengulangan.
c. Overtone.
d. Perlambat / Percepat tempo.
e. Perkeras / perhalus suara.
f. Pengulangan coda.
g. Acapela.
h. Drums Only.
i. Piano / keyboards only.
F.   PERSIAPAN SEORANG SINGER  
(1 Taw. 25 :  1 – 31)
Seorang Singer dalam ibadah haruslah seorang penyembah Allah (worshippers), sehingga
persiapan seorang singer tidak hanya pada saat menjelang ibadah saja melainkan setiap saat
membangun kehidupan penyembahannya.
Singer harus penuh Roh Kudus, agar ada URAPAN dalam pelayanannya, ia senantiasa
mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan dirinya untuk semakin peka dalam tuntunan
dan pekerjaan Roh Kudus.
Singer haruslah seorang yang suka berdoa :
1.     Mempersiapkan diri dalam doa khusus bagi seluruh team yang ditunjangnya bagi umat yang
dilayani.
2.     Berlatih khusus. memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan “Skill”-nya.
 
G.   FUNGSI SINGER’S DALAM TEAM

1.     Memberi tenaga vokal (vocal power) pada setiap pujian yang dinaikkan.
2.     Memberi harmoni dan keindahan pada setiap pujian yang dinaikkan.
3.     Memberi inspirasi bagi jemaat dalam memuji Tuhan. Inspirasi dapat berupa :
a. Ekspresi atau mimic muka,  mata
b. Mengangkat tangan atau bertepuk tangan.
c. Gerakan atau tarian tertentu.
4.     Menopang pemimpin pujian dan pemusik melalui doa.
 
H. PEMUSIK
Dalam pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan ke atmosfir
yang penuh hadirat Allah dan membantu jemaat untuk mengangkat suara mereka dalam
menyanyikan lagu.
Sebagai seorang pemusik, tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana jemaat tidak
memandang/melihat anda; dengan kata lain, anda pasti menjadi panutan/sorotan/contoh bagi
jemaat. Menjadi seorang pemusik gereja merupakan panggilan yang luarbiasa. Jangan
memandang rendah panggilan tersebut. Menjadi contoh berarti menjadi saksi hidup bagi
orang lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmu dan “BERDOA SEBELUM
MEMAINKAN ALAT MUSIK”
Sebagai seorang pemusik, mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih tetapi jangan
memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena anda berada dalam satu tim musik.
Jka ada suatu teknik atau permainan yang ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih
sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah.
Juga sebagai seorang pemusik, pasti tidak pernah puas untuk mengetahui tentang musik.
Tetaplah kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap berlatih dan belajar.
 
I.   TATA TERTIB WORSHIP PEMUSIK
Setiap PEMUSIK bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas
pelayanan yang Tuhan anugerahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk
melayani Tuhan, diantaranya dengan cara
1.     Persiapan Diri
a)    Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang
kudus.
b)    Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara
berkesinambungan.
2.     Persiapan Teknis
c)     Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
d)    Wajib hadir sebelum Ibadah dimulai.

LAMPIRAN: Tanya Jawab & Artikel


I.  TANYA JAWAB UNTUK PEMUSIK
1. Gimana cara menjangkau jiwa melalui musik?
·           Pakailah bahasa dan rythm yang relevan dan 'membumi'.
·           Terjemahkan visi, misi dan  nilai-nilai dari gereja lewat lagu/musik.
·           Membuat event-event yang dapat menjadi wadah untuk para musisi/penyanyi/pencipta
lagu/dan lain-lain.
·           Menyalurkan aspirasi dan talenta mereka (misal: konser, lomba cipta lagu, festival, dan
sebagainya)
2. Karakter apa yang harus dimiliki?
·           Kerendahan hati.
·           Sikap ("attitude") yang baik.
·           Hati yang mudah diajar dan menerima masukan.
·           Jangan pernah puas dengan mediocrity (biasa-biasa), karena excellence itu sebenarnya
dapat dicapai.
3.     Yang menjadi penghambat:
·          Tidak bergabungnya dalam kejemaatan lokal, sehingga visi kurang tajam dan kurang/tidak
diperlengkapi.
·          Motivasi yang tidak murni atau pun agenda pribadi.
·          Terlalu dipimpin oleh emosi/perasaan, karena rata-rata pemain musik adalah pribadi yang
berhubungan dekat dengan perasaannya (soul).
3. Apa yang harus di-perbaiki dari pemusik gereja supaya musik Kristen kelihatan menarik?
·           Jadilah relevan.
·           Perluas jenis musik yang dipakai.
·           Pakai kreativitas dengan 'berpikir di luar kotak'.
·           Terus perbaharui perbendaharaan musik.
II. UNTUK PEMUSIK: URAPAN
Mana yang lebih utama, skill atau urapan? Apakah skill harus 80%, urapan 20% saja cukup?
Atau sebaliknya?
Ada orang yang mengatakan ? yang penting urapannyalah, skill tidak terlalu penting? ada
pula yang berpendapat terbalik ? buat apa urapan kalo skillnya tidak memadai atau mainnya
tidak becus.?
Mari kita lihat lagi ke ke Perjanjian Lama, Allah memilih orang-orang dari suku Lewi yang
telah dikuduskan dan diurapi untuk melayani-Nya. Allah memilih orang-orang Lewi yang
mempunyai keahlian dalam bidangnya. Artinya apa? Melalui Musa dan Harun, Allah
memilih orang yang diurapi untuk menjadi imam (dalam hal ini orang Lewi) dan orang-orang
yang ahli dalam bidangnya.
Mari kita lihat sejenak apa yang Alkitab katakan tentang hal ini: Tentang urapan pada orang
Lewi: I Tawarikh 25 25:7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah
dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan
puluh delapan orang.
Jadi menurut saya, kedua ungkapan di atas adalah salah, yang benar adalah antara skill dan
urapan harus seimbang, atau ijinkan saya mengatakan, kalo Anda mau memberikan yang
terbaik, maka Skill Anda harus 100%, urapan dalam pelayanan harus 100%. Ini semua dalam
pengertian, skill dan urapan harus seimbang, tidak bisa kita hanya mengandalkan skill tanpa
urapan, atau kita hanya menerima urapan tanpa mempunyai skill yang baik.
Mungkin hal ini yang masih sering kita temui dalam pelayanan musik, adanya ketidak
seimbangan antara keduanya. Jika Anda mau memberi yang terbaik buat Allah kita, maka
berdoa, kuduskan diri kita, bina hubungan yang intim dengan Allah, maka urapan Allah akan
melimpah dalam pelayanan Anda. Kemudian latihlah skill Anda, sehingga Anda bisa bermain
sebaik mungkin untuk kemuliaan nama-Nya (+++by Semmy)

III. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: PELAYAN JUGA


PERLU MAKAN
Lukas 10:42
… Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Sebagai pelayan Tuhan di gereja, sering dengan sadar atau tidak sadar kita mengabaikan hal
ini. Contoh sederhana yang dapat kita lihat,  setelah pujian dan penyembahan pendeta naik ke
mimbar untuk berkotbah, tetapi para musisi pun mencari acara sendiri di luar, bergurau,
ngomong-ngomong sendiri dan bahkan yang parahnya ada yang sambil merokok.
Sebagai seorang pelayan di gereja, apapun bentuk pelayanan kita, ketika waktunya
kotbah dan firman disampaikan, kita mesti duduk dan memperhatikan firman Tuhan. Sadar
atau tidak sadar, Iblis berusaha untuk selalu menggoda kita dengan berbagai macam cara,
tidak ada cara lain untuk melawan godaan Iblis yang begitu luar biasa sekarang, hanya
dengan firman itu. Iman kita bertumbuh karena firman (Roma 10:17), bukan hanya karena
sekedar melayani Tuhan di gereja, tetapi karena kita memakan firman itu.
Kalau kita punya sikap yang tidak menghargai firman, terbiasa tidak mendengar kotbah, mari
kita berubah dan meneladani Maria. Dan dengan telinga iman kita mendengar hal yang sama
seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada Marta, “ Semmy telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Melayani Tuhan itu penting, tetapi yang
terpenting adalah mendengar Ia berkata-kata.
1 Petrus 2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan
yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

IV. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: KETIKA ANDA JADI


JEMAAT
Pernakah Anda sebagai seorang musisi atau singers atau WL hadir dalam ibadah di gereja
lain dan Anda merasa bahwa suasana ibadah, khususnya pujian penyembahan betul-betul
merusak konsentrasi Anda. Hal ini biasanya timbul akibat model permainan dari musisi yang
amburadul dan semaunya saja.
Memang mau tidak mau kita harus sadar bahwa tidak semua gereja memiliki personil dan
peralatan yang bagus. Ketika menghadiri sebuah kebaktian, terkadang saya melihat peralatan
yang sangat terbatas dan yang lebih 'parahnya', kemampuan si pemusik yang terbatas
sehingga permainannya cenderung show off & kacau. Karena kita terbiasa mendengar musik
yang bagus, akhirnya kita jadi 'senewen' mendengarnya. Jadinya sepanjang puji-pujian, kita
tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti ibadah, tetapi mengomel karena permainan musik
yang buruk.
Apakah hal ini salah? ini normal, apalagi jika kita sudah terbiasa mendengarkan permainan
musik yang ok dari sebuah worship team, tetapi akan menjadi bumerang buat kita jikalau hal
menyebabkan kita kehilangan konstrasi untuk menyembah Allah.
Jadi bagaimana? kedua pihak harus membenahi diri, si musisi yang permainnya buruk harus
meningkatkan kemampuannya, sehingga bisa menghasilkan permainan yang lebih teratur dan
manis untuk di dengar. Dengan mempertajam skill maka niscaya permainannya tidak
merusak suasana dan konsentrasi para jemaat yang beribadah, apalagi kalau ada jemaat yang
mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat atau siapa saja yang hadir dalam
kebaktian tersebut hendaknya tetap mengarahkan hatinya untuk memuji dan menyembah
Allah, disinilah yang saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita harus 'cuek'. (+++
by. Semmy)

V. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: TERLALU NGE-FLOW


Dalam ibadah-ibadah minggu , ada beberapa gejala yang kelihatannya 'baik', tapi bisa
membuat suasana ibadah menjadi kacau. Salah satuya gejala musisi yang terlalu 'ngeflow'
Terkadang pemain musik karena keasikan worship sudah ngeflow sendiri tanpa
memperhatikan yang lain, termasuk memperhatikan pemimpin pujian. Sehinngga pada saat
WL memberikan aba-aba, kita tidak lagi memperhatikannya. Hal ini bisa lebih parah jika
dalam bermain musik, kita worship sambil menutup mata.
Menurut hemat saya, setiap musisi khususnya yang memegang lead instrumen hendaknya
selalu 'sadar' dan selalu konsentrasi kepada aba-aba dari pemimpin pujian. Tidak ada
salahnya worship saat memainkan instrumen kita, tapi jangan terlalu asyik sendiri, sehingga
kita berjalan sendiri tanpa memperhatikan WL.
Terkadang hal ini dapat menyebabkan suasana ibadah terganggu karena adanya
ketidakharmonisan dan ketidaksinkronan antara musisi dan WL. Kita bisa worship sendiri
jikalau sedang practice atau bermain sendiri di rumah.

Anda mungkin juga menyukai