Anda di halaman 1dari 3

LANGKAH MENYUSUN KHOTBAH

Didalam perkembangan Gereja diakui bahwa inti dari ibadah adalah


pemberitaan Firman (khotbah). Oleh karena itu dalam tiap ibadah
disampaikanlah pemberitaan Firman yang mencakup pembacaan Alkitab dan
Khotbah.
Dalam bahasa Yunani, homiletika atau berkhotbah berarti bercakap-cakap
atau berdialog. Artinya berkhotbah bukan berbicara sendiri dan bagi diri sendiri,
melainkan berbicara dengan orang lain (pendengar).

A. DASAR KHOTBAH
Yang menjadi dasar dari khotbah adalah Firman Allah yang terdapat dalam
Alkitab. Firman Allah yang ditulis ribuan tahun yang lampau itu diberitakan
kembali kepada pendengar sekarang, tentunya dengan kondisi yang berbeda.
Untuk itu maka tugas pengkhotbah adalah merancang sedemikian rupa agar
khotbahnya tetap relevan, mengena, mengingatkan, mengajar, dan menguatkan
iman para pendengarnya.Pengkhotbah harus mampu menjembatani situasi dan
kondisi Firman Allah yang diberitakan pada masa lampau itu dengan situasi
sekarang.

B. SISTEMATIKA KHOTBAH
Khotbah dapat disistematikan menjadi tiga bagian :
 Pendahuluan
Berfungsi untuk menyiapkan perhatian dan konsentrasi pendengar
untuk memasuki inti khotbah. Pendahuluan berisi berupa cerita atau
ilustrasi yang berkaitan dengan isi khotbah.

 Isi khotbah
Berisi penguraian pokok-pokok yang hendak di tekankan. Disini
terjalin penafsiran sekaligus aplikasi/penerapan terhadap kehidupan
pendengar/jemaat.

 Penutup
Bagian puncak yang merupakan tujuan akhir dari khotbah. Berisi
tentang ajakan untuk berbuat, saran, dan sebagainya untuk dilakukan
oleh pendengar.

C. MENYIAPKAN KHOTBAH
Langkah-langkah menyiapkan khotbah:
Berdoa meminta pertolongan Roh Kudus Memilih dan membaca
perikop/bagian nas Alkitab, termasuk ayat-ayat yang mendahului dan
sesudahnya. Jika ada perikop atau ayat-ayat yang sejajar agar di baca juga, dan
buku-buku pembimbing/tafsiran Alkitab dapat di baca juga.
Untuk memahami isi perikop, dapat di ajukan pertanyaan-pertanyaan meliputi :
apa, kenapa, oleh siapa, untuk apa, bagaimana.

D. MENYAMPAIKAN KHOTBAH
Bungkus yang baik dengan isi yang tidak baik, hasilnya lari dari masalah.
Isi yang baik dengan bungkus yang tidak baik, hasilnya membosankan, ngantuk,
dan berharap cepat “Amin”.
Hal yang dapat menjadi bungkus:
 Cara membaca teks
 Cara menyampaikan khotbah
 Intonasi
 Sikap pembawaan/penampilan
 Bahasa
 Pengucapan
 Sikap badan
 Lamanya khotbah

1. Hal yang menyangkut isi khotbah


Cara memahami teks (penafsiran) Jika teks berupa cerita, maka yang harus
di pahami:
 Siapa tokoh utama
 Dimana lokasi dan kapan terjadinya
 Sifat dan karakter tokoh utama
 Kecendrungan tokoh utama
 Hal yang dilakukan tokoh utama
Contoh : Yoh 10:1-21

2. Jika teks berupa nasehat atau pengajaran, yang perlu dicari adalah inti
beritanya:
Apa kata teks tentang: Allah Bapa, Allah Anak, Roh Kudus.
 Apa kata teks tentang Gereja
 Apa kata teks tentang persekutuan/ciri-ciri persekutuan
 Apa kata teks tentang hidup seseorang
 Perubahan yang diharapkan teks
 Janji yang ditawarkan teks
Contoh : 1 Kor 3:4-9

Penerapan
Jika teks berupa cerita, maka konsentrasi pada sifat/karakter tokoh,
kecenderungan tokoh, dan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh.
Jika teks berupa nasehat atau pengajaran cenderung banyak inti berita, maka
lebih baik memilih satu dari inti berita tersebut.
Kesejajaran atau perbedaan antara yang diharapkan teks dengan situasi masa
kini.
Arti teks untuk kita sekarang ini

E. CATATAN PENTING
Catatan-catatan penting yang harus dihindari dalam berkhotbah:
 Mempergunakan khotbah untuk menyerang orang dan agama lain
 Kesaksian pribadi yang tidak sesuai dengan teks atau inti berita
 Membesar-besarkan kesaksian pribadi dan membuat teks tunduk pada
kesaksian pribadi
 Mempergunakan mimbar untuk menyerang atau memuji-muji orang
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai