1. Khotbah Tekstual
Jika dipakai konsisten bakal membawa dampak rasa bosan bagi jemaat
yang mendengarnya.
Ketika cuma tersedia satu ayat yang baik bakal kesulitan untuk dijadikan
tema khotbah tekstual.
2. Khotbah Topikal (Tematik)
Dari ketiga tipe khotbah yang ada, khotbah Ekspositori merupakan tipe
khotbah yang jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada
biasanya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia kerap kenakan
khotbah Topikal. Hal ini barangkali karena jauh lebih ringan dalam
mempersiapkan isikan khotbah dibandingkan bersama dengan tipe
khotbah yang lain. Dalam mempersiapkan khotbah Topikal,
pengkhotbah biasanya cuma perlu melacak sebuah pokok atau topik
khotbah dalam Alkitab dan menyita sebagian ayat berasal dari dalam
Alkitab selanjutnya selanjutnya membentuknya jadi pokok-pokok besar.
=======================================================
Jenis-Jenis Khotbah
Tinggalkan Balasan
Jenis-Jenis Khotbah
Khotbah tematis, khotbah yang diuraikan dengan fokus pada subyek atau tema
tertentu dan menghubungkannya dengan ayat-ayat Alkitab. Ilustrasi yang dibuat
untuk mendukung khotbah biasanya berdasarkan pengalaman pribadi, dll
=======================================================
Bentuk-Bentuk Khotbah
Daftar isi
[sembunyikan]
1 I. Bentuk Khotbah Topikal
o 1.1 Cara membuat khotbah topikal:
o 1.2 Contoh khotbah topikal (1)
o 1.3 Pendahuluan
o 1.4 Kesimpulan:
o 1.5 Pendahuluan
o 1.6 Penerapan
2 II. Bentuk Khotbah Tekstual
o 2.1 Cara membuat khotbah tekstual:
o 2.2 Contoh bentuk khotbah tekstual (1)
o 2.3 Pendahuluan
o 2.4 Contoh bentuk khotbah tekstual (2)
o 2.5 Pendahuluan
o 2.6 Pendahuluan Sejarah
o 2.7 Dampak positif dari suka firman Tuhan
Diambil dari:
Judul buku : "Khotbah itu Indah Khotbah itu Mudah"
Penulis : Thomas Eny Marsudi
Penerbit : Gloria Grafika, 2010
Halaman : 278-286
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Bersaksi
Tujuan dalam berkhotbah yaitu untuk bersaksi. Ketika pengkhotbah
menyampaikan Firman Tuhan, Firman itu pertama-tama harus
diterapkan kepada pribadi dan pengalaman pengkhotbahnya, baru
kepada jemaatnya. Ketika seorang pengkhotbah juga turut bersaksi atas
kebaikan Tuhan dalam hidupnya, jemaat pasti akan turut merasakan
kebaikan Allah. Namun, kesaksian yang disaampaikan saat berkhotbah
haruslah berhubungan dengan pesan Firman yang dibawakan.
Jenis-jenis Khotbah
Ada beberapa jenis khotbah yang biasanya disampaikan oleh
pengkhotbah. Jenis-jenis khotbah itu antara lain;
1. Khotbah Tekstual
Khotbah tekstual merupakan khotbah yang dibangun dengan garis
besarnya berdasarkan sebuah teks ayat Alkitab. Khotbah ini biasanya
didasarkan pada satu atau dua ayat saja. Adapun keunggulan dan
kelemahan khotbah tekstual yaitu:
3. Khotbah Ekspositori
Khotbah ekspositori merupakan khotbah yang didasarkan pada nas
Alkitab yang biasanya lebih panjang dari dua ayat. Bagian terbesar
materi khotbah biasanya diambil langsung dari nas Alkitab dan
kerangkanya terdiri dari serangkaian ide-ide yang diuraikan secara
bertahap dan berpangkal pada satu ide utama. Khotbah yang
dibawakan akan saling berhubungan antara nas yang satu dengan nas
yang lain.
Dari ketiga jenis khotbah yang ada, khotbah Ekspositori merupakan jenis
khotbah yang jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada
umumnya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia sering memakai
khotbah Topikal. Hal ini mungkin dikarenakan jauh lebih mudah dalam
menyiapkan isi khotbah dibandingkan dengan jenis khotbah yang lain.
Dalam menyiapkan khotbah Topikal, pengkhotbah biasanya hanya perlu
mencari sebuah pokok atau topik khotbah dalam Alkitab dan mengambil
beberapa ayat dari dalam Alkitab tersebut lalu membentuknya menjadi
pokok-pokok besar.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Khotbah Topikal
Analisis topical adalah metode yang memilih sebuah pokok studi dalam alkitab
kemudian pokok tersebut ditelusuri dalam kaitan dengan konteksnya. Hal
senada juga diungkapkan oleh William E. Jones, ia berpendapat bahwa analisis
topical adalah salah satu Analisa dimana tema diambil dari teks tetapi yang
uniknya hal ini didiskusikan secara terpisah dari teks dan bisa saja mencari dari
bagian lain di alkitab untuk disesuaikan dengan tema yang sedang dibangun.
Khotbah jenis ini tidak menggunakan satu teks sebagai dasar pemberitaannya
tetapi berasal dari berbagai sumber teks, khotbah ini memiliki satu tema dan
kerangka-kerangka khotbah hanya untuk menguraikan tema tersebut. Setiap
kerangka harus tertuju dan mendukung tema yang dibangun. Apabila kerangka
khotbah tidak dibatasi untuk menguraikan dan memperjelas tema khotbah maka
khotbah topical akan melebar menjadi khotbah yang sering kali membuat si
pengkhotbah tidak cukup waktu dan sang pengkhotbah akan kehilangan sasaran
yang ingin dibagikan kepada jemaat.
Khotbah topical bertujuan untuk menyajikan sebuah topik yang khusus pada
jemaat. Sebagai contoh, mungkin ia mengambil sebuah pokok bahasan
mengenai pembenaran, lalu pertama-tama ia akan mencari segala sesuatu yang
dikatakan oleh alkitab atas persoalan yang memikat ini. Kemudian sang
pengkhotbah akan mencari refrensi dari alkitab dan buah-buah pikiran yang
didapatkan ke dalam sebuah format yang tersusun dengan rapi.
Khotbah Ekspositori
Menurut Bryson, kata ekspositori mempunyai akar kata expose yang berasal
dari kata exposen (Inggris), exposer (Prancis) atau exponere (Latin). Dalam
bahasa Latin yang lebih modern (180-600 M), pengertian dari Exponere berarti
“menafsirkan atau menjelaskan”. Berdasarkan pendekatan ini maka dalam
khotbah ekspositori factor yang dominan adalah penafsiran dan penjelasan akan
point yang diperoleh dari sebuah hasil penafsiran sedangkan untuk faktor-faktor
lain seperti pendahuluan, ilustrasi, aplikasi dan penutup khotbah hanya
berfungsi sebagai penopang penjelasan isi khotbah tersebut.
Tiap pengkhotbah dituntuk untuk setia pada amanat teks yang sedang
diselidinya, ia tidak berhak untuk menggantinya dengan amanatnya sendiri.
sebagaimana tugas besar seorang duta adalah menyuarakan amanat yang
diterima dari seseorang yang mengutusnya demikian pula seorang pengkhotbah.
Sebagai duta Allah tugasnya hanya menyampaikan berita dari Allah kepada
umatNya tengang karya keselamatan yang diberikanNya kepada mereka.
Karena kita menyakini bahwa firman Tuhan itu bersifat kekal untuk semua
manusia dan pada segala zaman. Itulah sebabnya, tugas seorang pengkhotbah
adalah membawa berita kekal itu untuk kembali berbicara kepada manusia masa
kini. Maka untuk melaksanakan tugas itu dengan efektif tentunya pengkhotbah
tidak boleh mengabaikan kebutuhan-kebutuhan pendengarnya agar dapat
membuat aplikasi yang mengena dari firman Tuhan yang akan disampaikan
tersebut.
Khotbah Biografi
Khotbah Tekstual
Mengenai khotbah tekstual itu berarti kita berhadapan dengan suatu macam
khotbah yang berbeda dengan khotbah topical ya gays. Jika dalam khotbah
topical kita memulai dengan tema maka pada khotbah topical kita akan memulai
dengan teks, kira-kira itulah sedikit perbedaan yang bisa ditemukan dan diamati
secara langsung dalam menentukan jenis khotbah seperti apa yang hendak kita
utarakan. Lukman Tambunan di dalam bukunya Khotbah dan
Retorikam, mendefenisikan khotbah tekstual sebagai “khotbah yang
berdasarkan pada ayat-ayat alkitab. Pengkhotbah bisa menemukan satu atau dua
ayat emas atau ayat kunci dalam alkitab. Sang pengkhotbah juga bisa
mengambil tema khotbah dari satu atau beberapa kalimat dalam perikop
tersebut.
Ciri-Ciri Khotbah
BACA JUGA
Khotbah bukanlah sebuah pidato umum ataupun cerita tanpa makna dan arti
apalagi pengungkapan pikiran manusia dan bukan pula berisi nasihat-nasihat
yang diangkat dari pengalaman hidup manusia, tetapi sebaliknya khotbah adalah
menceritakan firman Allah yang didasarkan pada alkitab.
Khotbah memberi kegembiraan bahwa ada harapan bagi setiap orang yang
berusaha untuk mengetahui serta melaksanakan akan kehendak Allah yang
memberi petunjuk menuju kebahagiaan dan keselamatan yang sejati dalam
Kristus Yesus. Sapaan ini membangun kepercayaan kepada Allah yang dapat
dihayati dalam hubungan kasih dengan sesame manusia dengan lingkungan dan
dengan dirinya sendiri meneladani hidup Yesus Kristus.
Akhir kata Penulis kitab Ibrani memberi tahu kita bahwa “ sebab firman Allah
hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bemata dua manapun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ib
4:12).
------------------------------------------------------------------------------------------------
EKSPOSITORI
Alkitab menekankan bermacam-macam tugas bagi orang Kristen, tetapi
tugas dasar ialah “menyampaikan kebenaran.” Semua orang Kristen
wajib berbeban dan harus berusaha menyampaikan kebenaran kepada
mereka yang belum percaya dan kepada umat Kristen juga. Dengan
“kebenaran” kami maksudkan seluruh wahyu dan amanat Allah seperti
yang terdapat dalam Alkitab, terutama “Kristus,” yaitu “Kebenaran Allah.”
Bagaimana kita dapat menyampaikan kebenaran? Saudara bisa
bersaksi secara lisan pada tetangga atau membagikan literatur Kristen
pada orang di pasar. Jika saudara suka menyanyi, melalui nyanyian
saudara dapat menyampaikan kebenaran Allah. Melalui sebuah drama
atau sandiwara kita dapat menjalankan tugas ini. Malahan tanpa berbuat
apa-apa kecuali dengan kesucian pribadi kita menyampaikan
kebenaran, karena orang lain akan melihat dan menilai kebenaran yang
ada dalam diri kita.
Tetapi untuk menjadi ahli dalam hal menyampaikan kebenaran saudara
harus menguasai dua bidang: pertama, saudara harus menguasai
kebenaran itu sendiri. Yesus adalah sumber kebenaran dan Dia adalah
kebenaran (Yohanes 14:6). Kebenaran yang kita sampaikan terdapat
dalam Alkitab (II Timotius 2:16). Jadi, seseorang yang hendak menjadi
ahli dalam “menyampaikan kebenaran” harus mengerti dan menguasai
Alkitab.
Kedua, di samping menguasai Alkitab, saudara harus menjadi ahli
dalam komunikasi, yaitu ilmu menyampaikan. Dengan kata lain saudara
harus menjadi ahli dalam bidang menyampaikan kebenaran yang
terdapat dalam Alkitab. Ilmu menyampaikan (komunikasi) ini meliputi
lebih dari berbicara secara lisan. Kalau saudara hendak berkomunikasi
dengan orang lain, saudara akan memakai gerak tangan, mengubah
suara, menekankan kata-kata tertentu, serta memakai semua
pancaindera saudara.
Buku ini adalah buku homiletika, atau lebih jelas buku yang mengajarkan
cara berkhotbah. Jadi, dalam buku ini kami akan berkonsentrasi pada
bidang komunikasi atau ilmu menyampaikan. Tetapi perlu diingat bahwa
tak mungkin saudara menjadi pengkhotbah yang berhasil kecuali
saudara menguasai “kebenaran” (Alkitab) dan “ilmu menyampaikan.”
Walaupun buku-buku Homiletika yang ada sering bertentangan, pada
umumnya mereka setuju bahwa ada tiga jenis khotbah Alkitabiah.
Marilah sepintas lalu kita memeriksa ketiga jenis khotbah tersebut:
1. Khotbah Topikal
Khotbah ini didasarkan dan berkisar pada sebuah pokok yang
diambil dari dalam atau luar Alkitab, misalnya : mengenai dosa, sorga,
musibah kelaparan, bahaya ganja bagi remaja, dan lain-lain.
2. Khotbah Tekstual
Khotbah ini didasarkan pada satu atau dua ayat saja. Temanya,
kalimat-kuncinya (proposition theses) dan pokok-pokok besar diambil
dari nas pendek ini.
3. Khotbah Ekspositori
Khotbah ini didasarkan pada nas Alkitab yang biasanya lebih
panjang dari dua ayat.
Khotbah Ekspositori jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada
umumnya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia sering memakai
khotbah Topikal. Mungkin karena jauh lebih mudah menyiapkan khotbah
Topikal daripada yang lain. Misalnya, untuk menyiapkan khotbah
Topikal, si pengkhotbah hanya perlu mencari sebuah pokok (topik)
dalam konkordansi dan memungut beberapa ayat dari konkordansi itu
serta membentuknya menjadi pokok-pokok besar, dan dengan begitu
khotbahnya sudah jadi.
Dalam buku ini kami akan membicarakan satu jenis khotbah saja, yaitu
Khotbah Ekspositori. Kita akan belajar bagaimana menyiapkan khotbah
ini serta membentuknya menjadi khotbah yang kuat; juga kita akan
menyelidiki sedikit mengenai menyajiannya. Kiranya buku ini, atau lebih
tepat “pelajaran” ini, akan menolong saudara menyiapkan khotbah
Ekspositori yang berhasil.
3. Corak-corak tertentu dari khotbah Ekspositori
Untuk lebih mengerti apa yang kami maksudkan dengan khotbah
Ekspositori, marilah kita menyelidiki beberapa corak tertentu dari
khotbah ini.
Cara memakai khotbah Ekspositori dengan baik adalah dengan memilih
satu kitab seperti misalnya: Injil Markus, dan setiap minggu menguraikan
satu pasal secara ekspositori. Jikalau kita berkhotbah dua minggu sekali
pada gereja kita, dan setiap kali menguraikan satu pasal; kita akan
menyelesaikan Injil Markus dala waktu 32 minggu. Kemudian kita dapat
memilih satu kitab lain, dan seterusnya.
4. Keuntungan-keuntungan berkhotbah Ekspositori.
Mungkin saudara berpikir, mengapa jenis khotbah ini ditekankan kalau
ada jenis lain yang lebih gampang dan mudah dikerjakan? Untuk
menjawab pertanyaan ini kami ingin mengemukakan
beberapa keuntungan bila saudara memakai khotbah Ekspositori:
b. Menurut Bernard Ramm, “Khotbah Ekspositori menolong kita
menghasilkan pelayanan yang sempurna.”
------------------------------------------------------------------------------------------------
LoriOfficial Writer
1851
Saat hadir di gereja atau mendengar khotbah dari pendeta, setiap orang
pasti akan menunjukkan reaksi alami mereka selama mendengar khotbah
tersebut. Ada yang terlihat bersemangat, ada yang terlihat bosan, ada
yang mengantuk dan ada juga yang justru asyik main ponsel.
Dari sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Philip Nation, ditemukan
bahwa ternyata ada 5 jenis khotbah yang sering didengarkan orang
Kristen di gereja.
Jemaat biasanya akan mudah menilai kemana arah khotbah yang akan
disampaikan pengkhotbah ketika mulai membagikan cerita pribadi secara
panjang lebar. Ada jemaat yang sama sekali tidak nyaman dengan cerita-
cerita hidup yang terlalu berfokus kepada diri sendiri. Karena itu, sangat
penting bagi pengkhotbah untuk tetap menyeimbangkan antara
membagikan pengalaman hidup dengan tetap fokus menggali firman
Tuhan.
Karena itu sangat penting bagi seorang pengkhotbah atau pendeta untuk
meminimalisir pembahasan kosakata yang sulit dipahami oleh jemaat.
Jangan habiskan waktu berbagi khotbah terbuang hanya untuk
membahas tentang istilah-istilah teologis Alkitab di masa dulu dan lupa
dengan pesan penting yang harus diterima oleh jemaat yang hadir.
Dari semua jenis khotbah di atas, kita tidak bisa menganggap yang satu
lebih baik atau tampak buruk dari yang lain. Karena setiap pengkhotbah
memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri saat membawakan
pesannya. Tetapi perlu dipahami betul bahwa apapun jenis khotbahnya,
pesan firman Tuhan harus sampai kepada jemaat. Bukan hanya
menggalinya hanya di permukaan saja tetapi harus secara mendalam.
Karena itu penting untuk tetap menyampaikan khotbah sesuai dengan isi
Alkitab. Jika bagian firman yang disampaikan berbentuk narasi, maka
sampaikanlah dengan bercerita. Ketika hal itu berbicara tentang pesan
kenabian, sampaikan firman Tuhan dengan otoritas. Jangan pernah
mengalihkan kebenaran firman Tuhan dengan hiburan sementara ada
banyak orang yang butuh hidupnya ditranformasi melalui kebenaran
firman Tuhan.
Sumber : Biblestudytools.com