Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PENDIRI

Pada 6 Oktober 1970, di Sukabumi, Jawa Barat, Pdt. H.L. Senduk (yang juga dikenal sebagai
Oom Ho) dan rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi gereja baru bernama Gereja Bethel
Indonesia (GBI). Gereja ini diakui oleh Pemerintah secara resmi melalui Surat Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 41 tanggal 9 Desember 1972.
Pdt H.L. Senduk melayani GBI Jemaat Petamburan dibantu oleh istrinya Pdt Helen Theska
Senduk, Pdt Thio Tjong Koan, dan Pdt Harun Sutanto. Pada tahun 1972, Pdt H.L. Senduk
memanggil anak rohaninya, Pdt S.J. Mesach dan Pdt Olly Mesach untuk membantu pelayanan di
GBI Jemaat Petamburan. Saat itu, Pdt S.J. Mesach telah menjadi Gembala Sidang GBI Jemaat
Sukabumi, yang telah dilayaninya sejak tahun 1963.
Pdt HL Senduk berpulang ke Rumah Bapa pada tanggal 26 Februari 2008, setelah lebih dahulu
ditinggal istrinya tercinta. Ia meninggalkan visi 10000 gereja GBI bagi generasi berikutnya.
Pengakuan Iman
Pengakuan Iman Gerefa Bethel Indonesia
Aku percaya bahwa:
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh
Roh Kudus.
Allah yang Maha Esa itulah Allah Tritunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, tiga
Pribadi di dalam satu.
Yesus Kristus adalah anak Allah yang tunggal dilahirkan oleh perawan Maria yang
dinaungi oleh Roh Kudus, bahwa Yesus telah disalibkan, mati, dikuburkan dan
dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, bahwa Ia telah naik ke Surga
dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan, Juru Selamat dan Pengatara kita.
Semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah sehingga harus bertobat
dan berpaling kepada Allah untuk menerima pengampunan dosa.
Pembenaran dan kelahiran baru terjadi karena iman di dalam darah Yesus Kristus yang
dikerjakan oleh Roh Kudus.
Setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam Nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus, yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah Yesus Kristus
yang dikerjakan oleh kuasa Firman Allah dan Roh Kudus, karena itu kesucian adalah asas
dan prinsip hidup umat Kristen.
Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan
hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh
sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.
Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan persekutuan kita dengan
Tuhan dan satu dengan yang lain.
Kesembuhan ilahi tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua orang yang
percaya.
Tuhan Yesus Kristus akan turun dari Sorga untuk membangkitkan semua umatNya yang
telah mati dan mengangkat semua umatNya yang masih hidup lalu bersama-sama
bertemu dengan Dia di udara, kemudian Ia akan datang kembali bersama orang
kudusNya untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun di bumi ini.
Pada akhirnya semua orang mati akan dibangkitkan, orang benar akan bangkit pada
kebangkitan yang pertama dan menerima hidup kekal, tetapi orang jahat akan bangkit
pada kebangkitan yang kedua dan menerima hukuman selama-lamanya.
adan Pekerja Harian (PH) Sinode Gereja ethel Indonesia
Kegiatan sehari-hari Sinode dipimpin oleh "Badan Pekerja Harian" (BPH) yang terdiri atas
Ketua Umum dan beberapa Ketua, Sekretaris Umum dan beberapa Sekretaris, Bendahara Umum
dan beberapa Bendahara, serta Ketua-Ketua Departemen.
Ketua Umum Sinode GBI untuk periode kerja 2008-2012 adalah Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA.
Sekretaris Umum dijabat oleh Pdt. M. Ferry Haurissa Kakiay, STh., dan Bendahara Umum
dijabat oleh Pdt. Arjiwanto Tjokro.
Departemen-departemen yang membantu dalam BPH adalah Departemen Pendidikan dan
Theologia (diketuai oleh Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, M.Th), Departemen Wanita (Ketua : Pdt.
dr. Noenik Saputro), Departemen Pemuda dan Anak (Ketua : Pdm. Timotius Tan), Departemen
Pekabaran Injil (Ketua : Pdt. Jason Balompapueng), Departemen Pelayanan Masyarakat dan Misi
(Ketua : Pdt. dr. YosaIat Mesach), Departemen Hukum dan Organisasi (Ketua : Pdt. Sukamto,
M.Th), Departemen Hubungan Luar Negeri (Ketua : Pdt. Parlin Napitupulu), Bethel World
Mission (Ketua : Pdt. Esrom Lempao), Bethel Empowering Center (Ketua : Pdt. dr. YosaIat
Mesach) dan Biro Media dan Litbang (Ka Biro : Pdt. Budi Prayitno) serta Biro Pengelola
Gedung (Ka Biro : Pdt. Themmy Berhitoe).
Sekolah Teologi
Untuk melengkapi pemahaman akan Firman Tuhan, maka Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI
mempunyai Lembaga Pendidikan Theologi yang berada di Jakarta dengan nama Seminari
Bethel. Seminari Bethel Jakarta terletak di Jl. Petamburan IV/5 Tanah Abang, Jakarta Pusat
10260, Indonesia. Seminari Bethel Jakarta menaungi beberapa unit pendidikan, yaitu: 1. Sekolah
Penginjil (SP). Program SertiIikat, dengan lama studi 1 tahun) 2. Sekolah Menengah Teologi
Kristen (SMTK). Pendidikan yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). SMTK telah
mendapatkan status akreditasi dengan predikat A-Unggul dari Departemen Agama. 3. Institut
Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI). ITKI menyelenggarakan beberapa program
pendidikan dari Strata 1 (S1) sampai Strata 3 (S3). Program S1 menyelenggarakan program
studi: Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Misi. Program S2 menyelenggarakan program:
Master oI Arts in Church Ministry (MACM) dan Magister Theologi (M.Th) dengan program
studi: Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Pastoral Konseling. Program S3
menyelenggarakan program studi: Doctor oI Ministry (D.Min) dengan program studi: Teologi,
Pendidikan Agama Kristen, dan Konseling Pastoral.
Sinode aru
Seperti GBI yang merupakan sinode yang lahir dari tubuh Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS)
dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), maka dari tubuh Sinode GBI juga lahir beberapa
sinode-sinode baru, di antaranya:
1. Gereja Glow Fellowship Centre
2. Gereja Bethany Indonesia
3. Gereja Mawar Sharon
4. Gereja Tiberias Indonesia
5. Gereja Berita Injil
Teologi
pengajaran yang di tekankan di gereja ini, tidak jauh berbeda dengan gereja karismatik lainnya.
yang palling dominan adalah mengenai teologi kemakmuran. dimana yang menjadi ayat
kesukaan ataupun ayat emas yang diandalkan pendeta ialah maleakhi 3:10. dimana isinya adalah
ajakan supaya jemaat memberikan 10 dari pendapatan mereka ke Tuhan melalui gereja. Ajaran
seperti ini adalah ajaran yang kontroversi dimana pendeta mengatakan semakin banyak anda
menabur uang, maka semakin banyak anda akan memanen uang. Tuhan berjanji akan
memberikan anda kelimpahan uang jika anda mau memberikan 10 pendapatan anda kepada
pendeta(pemilik gereja). Yang menjadi perdebatan teologia kristus, adalah bahwa di perjanjian
baru tidak pernah Yesus membahas tentang uang apalagi perpuluhan. Yesus lebih menekankan
ajaran kasih, bukan masalah keuangan. Jemaat sudah lebih kritis dalam memahami teologi.
kebanyakan pendeta yang suka menggemborkan maleakhi 3:10. yaitu tentang kewajiban untuk
memberi uang kepada pendeta ataupun gereja sebanyak 10 penghasilan.ini disebabkan gereja
adalah milik pribadi pendeta dan gereja tidak pernah terbuka mengenai keuangannya kepada
jemaat. karena gereja ini menerapkan prinsip otoritas, dimana ditekankan kepada jemaat supaya
percaya 100 kepada pendeta dan jangan pertanyakan kemana uang yang diberikan jemaat. dan
penekanan terutama adalah bila jemaat memberi kepada pendeta sama artinya memberi kepada
tuhan (http://id.wikipedia.org/wiki/GerejaBethelIndonesia)


SL!A8AP SlnCkA1 C8l berdlrl sebagal hasll pekabaran ln[ll darl 8eLhel enLacosLal 1emple lncSeaLLle
WashlngLon Amerlka SerlkaL yang menguLus dua orang mlslonarlsnya (8ev van klaveren dan
Croesbeek Croesbeek memberlLakan ln[ll dl 8all kemudlan dl Cepu dan berLemu dengan van Cessel
8eberapa Lahun kemudlan Croesbeek plndah ke Surabaya dan seLerusnya ke 8aLavla Lahun 1926
uengan semakln banyaknya [emaaL yang dlbuka sehlngga memperoleh pengakuan darl pemerlnLah
Plndla 8elanda dengan nama ue llokstetketk lo loJooeslo 1ahun 1932 dldlrlkan saLu gedung gere[a dl
Surabaya dan mendlrlkan pela[aran AlklLab yang dlberl nama "SLudl 1abernakel" yang kemudlan dl
Lahun 1933 men[adl Sekolah AlklLab dl Surabaya nl8l uemlklanlah C8l Lerus mengalaml perkembangan
dan hadlr bukan hanya sebagal gere[a aras naslonal LeLapl Lelah men[adl gere[a lnLernaslonal yang
Lersebar dl seluruh dunla (hLLp//pglorld/page/37719/38gblhLml
SAk8AMLn 8A1lSAn Al8
Perintah pengudusan diberikan Yosua ketika mereka akan menyeberangi Sungai Yordan.
Sungai inilah yang menjadi saksi peristiwa pembasuhan Naaman (2 Raja 5:1), sungai ini juga
tempat Yohanes membaptis dan tempat Yesus sendiri dibaptis (Matius 3).
Maka datanglah Yesus dari Calilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 1etapi
Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang
datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Aya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi,
karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan
Yohanespun menuruti-Aya. (Matius 3:13-15)
Selain memberi teladan kepada orang percaya dengan memberi diri-Nya dibaptis, Tuhan Yesus
juga memberikan perintah agar semua orang percaya juga dibaptis.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19)
Lalu apakah makna dari Sakramen Baptisan Air?
aftar isi
sembunyikan|
O Sakramen
O Baptis
4 Siapakah yang harus dibaptis?
4 Bagaimana cara dibaptis?
4 Di mana seharusnya kita dibaptiskan?
4 Kapan seharusnya kita dibaptiskan?
Sakramen
Sakramen artinya "tanda dan meterai yang kelihatan dan suci yang ditentukan oleh Tuhan untuk
menfelaskan segala sesuatu yang difanfikan-Nya".
Ada tiga komponen sakramen:
1. Tanda Lahiriah, tanda yang kelihatan (;isible sign)
2. Tanda 'di dalam (inward sign), sebagai anugerah spiritual dan dimeteraikan
3. Penyatuan antara tanda (sign) dengan benda yang mewakilinya yang menyatu dalam isi
dari sakramen, tidak berubah secara Iisik, dan diterima secara iman.
Sebagai catatan, Gereja Bethel Indonesia hanya mengenal dua sakramen, yaitu Sakramen
Baptisan Air (Matius 28:19) dan Sakramen Perjamuan Suci (1 Korintus 11:23) karena dua hal
inilah yang ditentukan oleh Tuhan sendiri.
aptis
Kata baptis dalam Alkitab bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "bapti:o" yang berarti:
Meliputi seluruhnya dengan cairan, mencelupkan sesuatu ke dalam cairan kemudian
mengeluarkannya kembali, dibanfiri, dicelupkan, dibenamkan. (Strong's Exhaustive
Concordance by James Strong, S.T.D., LL.D., 1890)
Jadi, kata baptis sendiri artinya adalah diselamkan, oleh karena itu penggunaan istilah yang tepat
adalah "baptis air", bukan "baptis selam", karena hal ini sama dengan mengatakan "selam
selam".
Siapakah yang harus dibaptis?
Sakramen Baptisan Air adalah tanda lahiriah yang suci sebagai meterai peristiwa kelahiran
kembali yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Sakramen Baptisan Air menggambarkan
peristiwa seseorang mengalami kematian dari kehidupannya yang lama, dikuburkan, dan
dibangkitkan kembali bersama-sama dengan Tuhan Yesus.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis
dalam kematian-Aya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia
oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(Roma :3-4)
Syarat menerima Sakramen aptisan adalah sudah lahir baru
Jadi, Sakramen Baptisan Air adalah peringatan yang sakral terhadap peristiwa ketika kita lahir
baru dalam Kristus. Ingatlah bahwa seseorang tidak menjadi lahir baru dengan cara dibaptis.
Seseorang lahir baru ketika dengan mulut mengaku dan dengan hati percaya bahwa Yesus
adalah Tuhan.
$ebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah 1uhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang
mengaku dan diselamatkan. (Roma 1:9-1)
Rasul Petrus juga memberikan syarat lain, yaitu bertobat; 1awab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama
Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
(Kisah 2:38)
Ini berarti siapa pun yang percaya kepada Yesus dan sudah bertobat, harus membuat keputusan
untuk dibaptis. Bertobat menunjukkan bahwa mereka yang dibaptis cukup dewasa untuk dapat
mengambil keputusan secara pribadi, dan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang
salah. Hal ini juga menyiratkan adanya usia yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal ini
Gereja Bethel Indonesia menetapkan umur 12 tahun.
agaimana cara dibaptis?
Sesuai dengan arti kata baptisan, metode baptisan air adalah dengan cara seseorang dimasukkan
ke dalam air sampai seluruh tubuhnya tertutup dengan air untuk menggambarkan peristiwa
kematian dan penguburan manusia lamanya. Lalu kemudian dikeluarkan kembali dari air untuk
menggambarkan peristiwa kebangkitannya bersama Yesus menjadi ciptaan yang baru.

i mana seharusnya kita dibaptiskan?
Di dalam air, di mana saja ada banyak air, bisa di kolam, di tepi pantai, di sungai, bak
permandian, dan lain-lain. Yang penting adalah ketika dibaptis, tubuh seseorang sepenuhnya
ditutupi dengan air.
Kapan seharusnya kita dibaptiskan?
Segera setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus dan bertobat dari dosa-dosa kita.
Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan
dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama 1uhan! (Kisah 22:1)
Apakah Saudara sudah menerima Sakramen Baptisan Air? Jika belum, ambil keputusan untuk
dibaptis saat ini juga. Hubungi Gembala atau pengerja setempat, dan mintalah untuk dilayani
dalam Sakramen Baptisan Air. http://dbr.gbi-
bogor.org/wiki/SakramenBaptisanAir289WeeksoIBreakthroughs29

Perjamuan Kudus
Dalam pengakuan iman Gereja Bethel Indonesia dinyatakan,
"Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan persekutuan kita dengan
1uhan dan satu dengan yang lain."
Perjamuan Kudus merupakan sakramen di mana terjadi persekutuan antara orang percaya
dengan kematian Yesus di kayu salib, juga antara orang percaya dengan sesama anggota tubuh
Kristus lainnya. Perjamuan Kudus memiliki nilai peringatan akan karya penebusan Allah bagi
setiap orang yang percaya. Perjamuan Kudus mengandung arti pemberitaan kematian Yesus
kepada semua orang. Perjamuan Kudus mengajar agar kita selalu mengucap syukur akan karya
Allah bagi manusia.
1|

Dikarenakan perjamuan kudus adalah suatu sakramen, yaitu tanda yang suci, maka di GBI
Danau Bogor Raya, jemaat tidak dapat membawa sendiri pulang roti dan anggur perjamuan
untuk diberikan kepada orang lain atau anggota keluarga yang mungkin sedang sakit atau tidak
dapat menghadiri perjamuan kudus. Untuk itu, jemaat yang membutuhkan pelayanan perjamuan
kudus dapat menghubungi Kantor Gereja, dan Gereja akan mengutus hamba Tuhan untuk
melayani perjamuan kudus tersebut di tempat jemaat yang bersangkutan.
2|

aftar isi
sembunyikan|
O Konsep Perjamuan Kudus
O Makna teologis
O Menerima Perjamuan Kudus
O Catatan kaki
Konsep Perjamuan Kudus
Konsep-konsep Perjamuan Kudus di dunia
3|
:
1. Konsep Transubstansiasi
Roti dan anggur diubah oleh kata-kata konsekrasi menjadi daging (tubuh) dan darah
Kristus. Pertama kali diperkenalkan oleh Amrosius, dikembangkan oleh Thomas Aquino
(1274).
2. Konsep Consubstansiasi
Kristus sungguh-sungguh hadir di dalam, bersama-sama dan di bawah tanda-tanda roti
dan anggur, karena tubuh Kristus yang telah dimuliakan itu sekarang bukan hanya berada
di sorga, melainkan juga berada di mana-mana, sehingga tubuh itu juga berada di dalam
roti dan anggur dari Perjamuan Kudus.
3. Pandangan Calvin (Reform)
Yesus hadir dalam Sakramen Perjamuan Kudus, tetapi tidak secara Iisik/daging, namun
secara rohani atau dinamis.
4. Pandangan Ulrich Zwingly
Perjamuan kudus mengingatkan kita akan kematian Yesus.
Sikap GI:
1. Menolak konsep Transsubstansiasi
2. Konsep Zwingli perlu diperjelas dan diperdalam, bukan sekedar peringatan biasa jadi
tidak bisa diremehkan.
3. Menerima konsep Consubstansiasi dan konsep Calvin
akna teologis
Makna teologis dari Perjamuan Kudus adalah
4|

1. Konsep persekutuan dengan Allah dan sesama (1 Korintus 1:1)
4 Menyatukan jemaat dengan kematian Yesus Kristus
4 Menyatukan iman kepada Yesus dengan bukti mengaplikasikan kasih Allah
kepada jemaat lain dalam gereja Tuhan (sesama anggota Tubuh Kristus)
2. Konsep peringatan (1 Korintus 11:24-25)
3. Konsep pemberitaan (sarana penginjilan)
4. Konsep pengucapan syukur
5. Konsep pengajaran tentang sikap yang benar bagi jemaat dalam menerima Perjamuan
Kudus
6. PenaIsiran yang salah dari konteks Yohanes :54-5
4 Diucapkan Yesus untuk orang yang belum percaya.
4 Penegasan Yesus bahwa Ia adalah Roti Hidup, barang siapa yang percaya kepada-
Nya akan memperoleh kehidupan kekal. (Manna dari Sorga yang sejati).
enerima Perjamuan Kudus
O Pdt ProI Dr Ho Lukas Senduk:
5|

epada orang yang belum bertobat atau fiwa-fiwa baru, fangan diberikan roti atau
anggur itu, sebab, Perfamuan Suci itu hanya buat anak-anak Tuhan safa yang mau
masuk dalam persekutuan dengan ristus.
O Pdt Dr SJ Mesach, MTh:
6|

arus ada persiapan yang sungguh-sungguh dan fangan menyalahgunakan Tubuh dan
Darah Tuhan sebagai benda suci/keramat yang boleh dibagi-bagikan ke orang sakit
tanpa adanya ibadah, serta dilakukan tanpa mengerti Firman dan penerimaan Yesus
sebagai Tuhan Juruselamat pribadinya karena itu harus dilaksanakan oleh gerefa
melalui hamba-Nya.
O Pdt Stephano Ambesa, MDiv:
7|

etika seseorang makan roti dan minum dari cawan, ia bersekutu dengan kematian-Nya
dan bersekutu satu dengan yang lain sebagai tubuh ristus. Bagaimana mungkin orang
yang tidak percaya bersekutu dengan kematian-Nya dan terbilang sebagai tubuh ristus
dengan berpartisipasi dalam Perfamuan itu? Alkitab sendiri tidak pernah mencatat
keterlibatan orang tidak percaya dalam Perfamuan Tuhan. esimpulan terakhir yang
dapat dibuat di sini adalah setiap kali berpartisipasi dalam Perfamuan berarti orang
percaya memiliki tugas panggilan pemberitaan karya keselamatan yang dikerfakan
melalui kematian Yesus kepada orang lain.
Catatan kaki
1. ) Sinode Gereja Bethel Indonesia (2008). "Penjelasan Pengakuan Iman". Tata Gerefa
GBI. Jakarta: Sinode GBI. hal. 169.
2. ) Pdt Sutadi Rusli (8 November 2009). "Sakramen Perjamuan Kudus". Khotbah
Bersungguh hati. Bogor: GBI Danau Bogor Raya.
3. ) Sinode Gereja Bethel Indonesia (2004). Pengafaran Dasar GBI. Jakarta: Sinode GBI.
hal. 107.
4. ) Sinode Gereja Bethel Indonesia (2004). Pengafaran Dasar GBI. Jakarta: Sinode GBI.
hal. 113.
5. ) Senduk, Ho Lukas. Pelayan Tuhan. Jakarta. hal. 71.
6. ) Mesach, SJ. Pedoman Pelayanan Ibadah Gerefawi. Jakarta. hal. 18.
7. ) Ambesa, Stephano (2001). Gnosis. Merafut eragaman Berteologi di GBI. Jakarta:
BPD GBI Jakarta. hal. 61. (http://dbr.gbi-bogor.org/wiki/PerjamuanKudus )




Arti Lambang
Secara keseluruhan, logo ini memiliki arti bahwa Gereja Bethel Indonesia dipanggil untuk
bersekutu dan memberitakan Injil ke seluruh dunia dengan penuh semangat oleh kuasa Roh
Kudus, pengorbanan dan kesetiaan dalam kekudusan dan kebenaran untuk kemuliaan nama
Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja.( http://www.gbi-
bogor.org/index.php?optioncomcontent&viewarticle&id2&Itemid9 )

Anda mungkin juga menyukai