Anda di halaman 1dari 2

ANALISA KONTEKS

Konteks Jauh

Filipi 1:29 menjelaskan bahwa Allah membiarkan penderitaan itu datang,


namun Ia juga memberi kekuatan untuk bertahan. Allah telah menetapkan
bahwa orang Kristen yang menderita karena Kristus pasti akan mendapatkan
kelepasan. Jemaat Kristus dianiaya oleh orang-orang jahat dalam setiap
abad. Namun, pemeliharaan Tuhan lebih besar dan mengatasi penderitaan
orang Kristen. Pemeliharaan Tuhan lebih besar dan mengatasi penderitaan
orang Kristen. Tetapi mereka wajib setia sampai pada kesudahannya. Jadi,
penderitaan mereka itu bukan suatu tanda hukuman Allah atas mereka atau
seolah-olah Allah marah kepada mereka. Kesusahan membuktikan bawha
mereka adalah anak-anak Allah. Penderitaan wajib kita terima, seperti yang
dikatakan dalam Ibrani 12:5-11.1
Paulus mengatakan, kepada kita juga dikaruniakan untuk menderita
untuk Kristus. Kisah Rasul 5:17-42 mencatat rasul-rasul yang memberitakan
Injil mengalami penderitaan, secara fisik ditangkap, dipukul, dipenjara, namun
mereka bisa bersukacita di tengah semua itu karena mereka telah dianggap
layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.
Selain itu ayat-ayat yang berhubungan dengan Filipi 1:19 yaitu Matius
5:11,12 ; Kis. 5:41 dan Kis. 14:22.

Konteks Dekat

Berkaitan dengan teks Filipi 1:29 maka konteks dekat yang


dimaksudkan oleh penulis adalah Pasal 1:3-11 dan Pasal 2:1-18.
Pesan Paulus kepada jemaat di Filipi terdapat dalam pasal 1:27 sampai
pasal 2:18. pesan itu dikuatkan oleh teladan Kristus yang diberikan Paulus
dalam pasal dua, yaitu bagaimana Kristus telah datang ke dalam dunia dan
taat pada kematian pada kayu salib dan bagaimana Kristus dipermuliakan
dan ditinggikan. Tuhan menghendaki supaya teladan itu diikuti oleh tiap-tiap
anggota-anggota jemaat Kristus. Paulus memberi suatu derajat dalam
1
Hal.48-49, tafsiran surat Filipi
perkataan ini, yang ia maksudkan ialah: “Hendaklah hidupmu berpadanan
dengan Injil Kristus.”
Pasal 1:3-11 merupakan pengucapan syukur yang disampaikan oleh
Rasul Paulus setelah ia menyampaikan salamnya (ay. 1-2). beserta dengam
pengucapan syukur ini Rasul Paulus mendoakan jemaat Filipi dengan
sukacita. Dasar dari penguacapan syukurnya ialah karena “persekutuanmu
dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini”. Kata
persekutuan berarti digabungkan dengan orang lain untuk mengerjakan
sesuatu bersama-sama. Orang-orang Filipi mempunyai persekutuan dengan
Kristus dan mengambil bagian dalam penderitaan-Nya. Paulus menyatakan
bahwa Allah mengambil langkah pertama dalam keselamatan kita dan ini
menyatakan keyakinan Paulus bawah orang-orang Filipi itu akan dipelihara
oleh Allah di dalam penderitaan mereka. Dan Tuhan akan menyempurnakan
segala pekerjaan-Nya di dalam mereka.
Pasal 2:1-18 menjelaskan bahwa Tuhan Yesus adalah teladan kita yang
sempurna. Maka, dengan teladan yang diberikan Tuhan mendorong kita
kepada kehidupan kerohanian Kristen yang lebih suci. Ia memanggil kita agar
mengikuti teladan-Nya yaitu meneledani kerendahan hati-Nya. Karena
kerendahan hati Kristus telah mempersatukan diri-Nya dengan kita manusia
untuk menyelamatkan kita. Keselamatan itu menjadi dorongan bagi kita
sekalian agar menjadi satu di dalam Kristus Yesus. Dalam Kristus terdapat
derajat Kristen yang mutlak. Dalam Dia terdapat teladan yang termulia. Jika,
ingin mencapai dan mengalami kerendahan hati itu, kita harus memiliki akar
kerendahan itu, yaitu Kristus Yesus. Rasul Paulus menghadapkan
kerendahan hati Tuhan Yesus kepada orang-orang Filipi untuk mendorong
mereka kepada persatuan. Dalam ayat 12 dan 13 Tuhan Allah
mempersatukan kebenaran-kebenaran yang sudah lama diabaikan oleh
manusia. Dalam ayat 12 Paulus berkata “Tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar.” Tetapi dalam ayat 13, sebagai suatu penghiburan
dan kekuatan untuk mereka itu, Paulus mengingatkan mereka bahwa Allah
juga yang mengerjakan di dalam mereka, baik kemauan baik pekerjaan
menurut kerelaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai