Anda di halaman 1dari 5

Gereja Pentakosta di Papua (GPdP)

Sejarah

Perjalanan pelayanan Gereja Pentakosta di Papua mengalami peristiwa-peristiwa


penting yang perlu diketahui baik oleh umat GPDP maupun khalayak luar yang
ingin memperoleh informasi. Berikut disampaikan secara singkat sejarah
perjalanan GPDP dalam segmen lini masa (timeline).

Linimasa Peristiwa Sejarah

Tahun  30 September 1948, GPDP yang adalah kelanjutan dari The


1948–1950 Pinsterkerk dipelopori oleh Pdt. Yonathan Itaar dan Ny. Frida
Itaar/Rompuwatu (Istri), dengan Visi-Misi: “Mengabarkan
Injil Sepenuh dalam Gerakan Pentakosta kepada seluruh
penduduk pulau Papua.”
 Jemaat pertama didirikan di kota Sorong dengan anggota Pdt.
Itaar dan Istri, 21 Keluarga pegawai Nederlands Nieuw
Guena Petrolium Maatschapy (NNGPM) dan 9 orang petobat/
jiwa baru.
 Badan Pengurus Pinskterkerk pertama yang diketuai Pdt.
Yonathan Itaar dibentuk atas dasar Surat Keterangan dari
pemerintah Hindia-Belanda nomor 1392/C.A tertanggal 19
Mei 1950.
Tahun  Terjadi asimilasi organisasi antara GPDP dan Gereja Bethel
1954–1956 Injil Sepenuh, dan melakukan pelayanan dengan memakai
nama Pinskterkerk Te Nieuw Guenea (Gereja Pentakosta Di
Nieuw Guenea)
 Terjadi perubahan nama organisasi menjadi Bethel Kerk/
Pinskterkerk In Ned Nieuw Guenea, dan sebagai akibat dari
ketidaksetujuan, organisasi terbagi menjadi dua, yakni
Pinskterkerk dipimpin oleh Pdt. Yonathan Itaar dan
Bethelkerk/Pinskterkerk dipimpin oleh Pdt. Lukas Youwe
Tahun  Irian Barat memasuki masa transisi pemerintahan dan
1962 – 1966 berpengaruh pada gereja yang hampir mulai ditinggalkan.
 Tanggal 18 November 1962, terjadi pertemuan penting antara
rombongan Pengurus Pusat Gereja Pentakosta di Indonesia
(GPDI) diketuai Pdt. E. Lesnussa dan Pdt. Yonathan Itaar
beserta jemaat di gereja Bethel/Pinskterkerk Overtom.
 Sebagai hasilnya, kedua organisasi melebur di bawah
naungan GPDI dan membentuk Majelis Daerah GPDI
pertama untuk Irian Jaya.
 Pihak Bethelkerk tidak menyetujui peleburan ini dan memilih
bekerja terpisah
Tahun 1974  Terjadi gerakan untuk meninggalkan GPDI dan kembali ke
Gereja Pentakosta Di Irian Barat (Pinskterkerk).
 Nama Gereja Pentakosta Di Irian Jaya diangkat pada tanggal
18 Oktober 1974 oleh beberapa tokoh penting GPDP, di
antaranya: Pdt. Amos Numberi, Pdt. Manuel Louis Wanggai,
dkk., dan mendapat Surat Keterangan Pendaftaran/
Rekomendasi dari Kantor Departemen Agama Provinsi Irian
Jaya, nomor: L.z/231/1062/1976 tertanggal 3 Oktober 1976.
 AD/ART Organisasi GPDIJ untuk pertama kalinya disusun
dan membentuk Badan Pengurus yang diketuai oleh Pdt.
Amos Markus Numberi.
Tahun 1998  GPDP memasuki memasuki masa resorasi (pencerahan)
kedua kalinya di bawah pimpinan dan prakarsa Pdt. Andreas
Ayomi, M.Th dan beberapa pendeta lainnya.
 Tanggal 23 April dibuatkan Akta Perubahan Susunan Badan
Pengurus dan AD/ART sesuai undang keormasan dengan
Akta Nomor 109 yang langsung didaftarkan kepada
kepaniteraan Pengadilan Negeri Jayapura dengan nomor:
Wig.D.B.R.T.07-02-07/1998 tertanggal 25 April dengan bentuk
organisasi Sinodal.
 Tanggal 27 April melalui surat bernomor
001/BPP/GPDIJ/04/1998 diajukan permohonan rekomendasi
dan pendaftaran ulang kepada Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi Irian Jaya
 Surat Keterangan Pendaftaran/ Rekomendasi Ijin Operasional
diterbitkan bernomor W.z/3-b/BA.05/354/1998 tertanggal 6
Mei 1998.
Tahun 2001 Sejalan dengan perubahan nama Irian Jaya menjadi Papua oleh
pemerintah, maka Gereja Pentakosta Di Irian Jaya melalui
Sidang Istimewa pada tanggal 5 Juni bertempat di Gedung
Museum Budaya Provinsi Papua, mengambil keputusan untuk
menyesuaikan namanya menjadi GEREJA PENTAKOSTA DI
PAPUA (GPDP).
Tahun 2002 Status terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama
Republik Indonesia dengan nomor:
F./KEP/HK.00.5/11/670/20002 tertanggal 27 Februari 2002
Struktur Kelembagaan dan Badan Pengurus

Berdasarkan hasil Sidang Sinode Luar Biasa pada tanggal 15-16 Oktober 2015 di
GPDI Jemaat Hosana Batu Putih Jayapura, terpililah pengurus Sinode GPDP
periode 2015-2020 yang komposisinya terdiri dari:

a. Badan Pekerja Harian Sinode

Ketua Umum : Pdt. Otniel Marini, S.Th.

Ketua harian : Pdt. Nixon Kareth, M.Th.

Wakil Ketua I : Pdt. Fery Y. Ayomi, S.Th

Wakil Ketua II : Pdt. Ir. Ismail Jitmau

Sekretaris Umum : Pdt. Amos Asmuruf, SH

Wakil Sekretaris I : Pdt. Pieter Aronggear

Wakil Sekretaris II : Pdt. Moses Samberi, S.Sos

Bendahara Umum : Pdt. Ir. Marthen Samori

Wakil Bendahara : Pdt. Yan Elvid Wayeni, S.Pi, M.Si

b. Badan Pertimbangan Sinode

Ketua : Pdt. Hendrik Yomo

Sekretaris : Pdt. Marthan Ayorbaba, S.Th

Anggota : 1. Drs. Kolombus Wopari, MM

: 2. Pdt. Yulens Ayomi, S.Ip

: 3. Pdt. Musa Rohrohmana

: 4. Pdt. Santje Wanggai, S.Sos

: 5. Pdt. Alfius Wakdomi


Lembaga Afiliasi

1. Pentacostal Assemblies of Canada (PAOC)


2. Toronto Airport Christian Fellowship (TACF)
3. Assembly of God Vanimo District

Sekretariat
Kantor Sinode GPDP

Jl. Kelapa Dua, Ruko No. 7,


RT.03/RW 08 Kelurahan Entrop,
Jayapura Selatan, Papua

Anda mungkin juga menyukai