Anda di halaman 1dari 4

Gereja Beth-El Tabernakel

Sejarah

Gereja Beth-El Tabernakel (disingkat GBT) merupakan suatu kelompok atau


sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia yang berdiri sejak 29 Mei 1957 dan
bernaung di bawah Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia.
Persekutuan GBT ini lahir sebagai sebuah sinode baru dari dalam struktur sinode
Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), yang berlanjut juga dengan Gereja Nazareth
Pentakosta (1960) dan Gereja Bethel Indonesia (1969). Dari dalam struktur GBT
sendiri, lahir pula sebuah sinode baru pada tahun 1970 yaitu Gereja Pentakosta
Tabernakel.

Pada awalnya di tahun 1955, sebuah gereja di Jalan Majapahit 43-45 Surabaya
yang digembalakan oleh Pdt. Gershom Soempo (d/h Pdt. Poo Gwan Sien) yang saat
itu masih berada di bawah naungan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) yang
berpusat di Jakarta telah mengadakan Kursus Alkitab bagi para calon hamba
Tuhan/ pelayan-pelayan sidang. Maksudnya adalah untuk membekali calon hamba
Tuhan dan pelayan agar dapat melayani Tuhan lebih baik lagi. Karena itu, sejak 3
Maret 1955, Kursus Alkitab (d/h Kursus El-kitab Surabaya) itu diadakan untuk
pertama kalinya dan menjadikan Tabernakel sebagai mata pelajaran utamanya.

Gagasan Kursus Alkitab ini kemudian mengalami kemajuan pesat dan mendapat
tanggapan baik dari banyak pihak, oleh kerena itu kursus Alkitab tersebut
diadakan setiap tahun pada bulan April sampai Oktober. Setelah kursus Alkitab
ini berjalan selama 2 (dua) tahun, dengan memperhatikan kemajuan dan
perkembangan gereja agar bisa semakin pesat, maka beberapa hamba Tuhan
Gereja Bethel Injil Sepenuh awal 1957 mengadakan pertemuan di Jalan Majapahit
43-45 Surabaya. Mereka berkumpul untuk membicarakan tentang kemungkinan
didirikannya sebuah badan persekutuan yang baru. Kala itu diputuskan untuk
dibentuk Tim Pekabaran Injil “Gerakan Memperluas Pengajaran Tabernakel”.
Sesuai dengan nama tim tersebut, maka tim PI ini bertujuan untuk memperluas
pengajaran Tabernakel di semua gereja-gereja dan disingkat dengan nama Tim
PI GMPETAS. Sejak itu para Hamba Tuhan yang bergabung dalam tim tersebut
mulai bekerja memperluas pelajaran Tabernakel di gereja masing-masing.
Perluasan Tabernakel ini mendapat kemajuan pesat, sebab Allah ikut bekerja di
dalam pelajaran FirmanNya.

Nama Gereja Beth-el Tabernakel sendiri dipilih karena masing-masing kata dari
serangkaian kata itu mcmiliki arti yang sama yaitu GEREJA. Gereja memiliki arti
‘gereja’. Beth-el artinya juga ‘gereja’. Demikian pula dengan Tabernakel juga
berarti ‘gereja’. Di sisi lain, gereja adalah tubuh Kristus yang hidup, tempat
dimana Allah bertahta. Jadi, ada keinginan agar dalam Badan Persekutuan yang
baru ini Tuhan Yesus Kristus senantiasa berada di dalam jemaat ini. Selain itu,
nama ini dipakai karena memang ada keinginan untuk tetap mempertahankan
pengajaran Tabernakel seperti telah disebutkan di atas. Jadi, bagaimanapun nama
Tabernakel tetap dipakai.

Tanggal 30 Mei 1957, organisasi GBT didaftarkan ke Pemerintah Republik


lndonesia melalui Kantor Departemen Agama Propinsi Jawa Timur di Surabaya.
Keberadaan Badan Persekutuan GBT diakui oleh Pemerintah RI dengan adanya
Surat Keputusan dari Kantor Departemen Agama No. 11/KA/1957 tertanggal 21
Juni 1957. Untuk memperoleh surat keputusan pengakuan dari Pemerintah
tentang keberadaan Badan Persekutuan GBT ini tidaklah mudah. Pdt. Soebardjo
Wirjowineto harus beberapa kali mondar-mandir Jakarta – Surabaya guna
memperoleh Surat Keputusan Pemerintah atas Badan Persekutuan yang baru
dibentuk ini. Dua kali dalam tiap bulan Pdt. Soebardjo Wirjowinoto harus
menghadap pejabat yang berwenang di kantor Departemen Agama RI c.q. Dirjen
Bimas Kristen Protestan di Jakarta untuk mengurus Surat Keputusan tentang
pengakuan Badan Persekutuan GBT.
Struktur Kelembagaan dan Badan Pengurus

a. Struktur Kelembagaan

b. Badan Pengurus
Ketua MPD : Pdt. Antonius Limbongan
Sekretaris MPD : Pdp. Fransiska R. Paiki
Bendahara MPD : Pdm. Oktovianus L. Sedubun
Korda Pemuda : Pdm. Jhony Tumewu
Korda Wanita : Pdm. Sarce Aimaner
Korda Anak : Pdm. Ferry Tandiongan
Korda Infokom : Pdm. Richardo G. S. Kasiri, SH.
Ketua MPW 1, Jayapura : Pdm. Paulina Hamadi, S.Th., MA.
Ketua MPW 2, Biak : Pdt. Abraham Manaku, S.Th.
Ketua MPW 3, Timika : Pdt. Palipadang, S.Th.
Ketua MPW 4, Papua Barat : Pdm. Yohan Yarolo, M.Th.

Sekretariat

Sinode Gereja Beth-El Tabernakel Papua-Papua Barat


(GBT Kristus Pembela)
Jl. Tasangkapura Jayapura
Papua

Anda mungkin juga menyukai